Anda di halaman 1dari 3

NAMA :NADIA AULIA ISMI

TINGKAT :III KEBIDANAN

DOSEN :ALCHALIDI SKM MKES

MK :PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI

B.PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN TERKAIT KORUPSI

Pemberantasan korupsi di Indonesia merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengemban
amanat Undang-Undang Dasar Tahun 1945 seperti yang termuat dalam pembukaan alenia ke-4,Yaitu
membentuk pemerintahan Negara Indonesia untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.Ada juga konsensus nasional yang tertuang dalam ketetapan MPR Nomor
XI/MPR/1998 tentang penyelenggara Negara yang bersih dan bebas korupsi,kolusi dan nepotisme.Tap
MPR ini lahir sebagai desakan agar Indonesia bebas dari korupsi,kolusi,dan nepotisme seiring dengan
beralihnya era reformasisetelah orde baru berakhir.

Peraturan perundangan terkait korupsi sebenarnya sudah lama diberlakukan sejak orde lama pada
1957 saat dikeluarkannya peraturan penguasa militer nomor PRT /PM/06/1957.peraturan militer ini terbit
karena militer menganggap tidak ada kelancangan dalam usaha memberantas perbuatan yangmerugikan
keuangan dan perekonomian Negara sehingga perlu ada tata kerja untuk menerobos kemacetan usaha
pemberantasan korupsi.Tujuan peraturan perang penguasa ini adalah agar korupsi yang saat itu merajalela
bias diberantas dalam waktu sesingkat singkatnya.Korupsi mengalami revisi pada
perkembangannya,sistem perundangan yang terkait dengan korupsi diantaranya dalam bentuk ketetapan
MPR,Undang undang,peraturan pemerintah,dan keputusan presiden.

1. Ketetapan majelis permusyawaratan rakyat(MPR)


Ketetapan MPR yang terkait dengan korupsi adalah TAP MPR Nomor I/MRPR/1998
tentang penyelenggara Negara yang bersih dan bebas korupsi,kolusi dan
nepotisme.Namun,setelah adanya amandemen 1945 dan dipertegas dengan Undang undang
nomor 10 tahun 2004 tentang urutan perundang undangan adalah uud 1945 ,undang undang
atau peraturan pemerintah pengganti undang ,peraturan pemerintah,peraturan presiden dan
peraturan daerah dengan demikian ketetapan mpr tidak masuk dalam hierarki peraturan
perundang undangan.

2. Undang undang nomor 3 tahun 1971 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi
Pasal 1 ayat 1 disebutkan:
 Barangsiapa dengan melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri
sendiri atau orang lain,atau suatu badan,yang secara laangsung atau tidak
langsung merugikan keuangan Negara dan atau perekonomian Negara,atau
diketahui atau patut disangka olenya bahwa perbuatan tersebut merugikan
keuangan Negara atau perekonomian Negara.
 Barangsiapa yang bertujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau
suatu badan,menyalahgunakan kewenangan,kesempatan atau sarana yang ada
padanya karena jabatan atau kedudukan ,yang secara langsung atau tidak
langsung dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara.

3. Undang undang nomor 11 tahun 1980 tentang pidana suap
Pasal 2 ayat 3 disebutkan:

 Barangsiapa memberi atau menjanjikan sesuatu kepada seseorang dengan


maksud untuk membujuk supaya orang itu berbuat sesuatu atau tidak berbuat
sesuatu dalam tugasnya, yang berlawanan dengan kewenangan atau
kewajibannya yang menyangkut kepentingan umum
 Barangsiapa menerima sesuatu atau janji, sedangkan ia mengetahui atau patut
dapat menduga bahwa pemberian sesuatu atau janji itu dimaksudkan supaya ia
berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dalam tugasnya, yang berlawanan
dengan kewenangan atau kewajibannya yang menyangkut kepentingan umum

4. Undang undang nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggara Negara yang bersih ,bebas
korupsi,kolusi dan nepotisme.
Undang undang tersebut memuat prinsip atau asas asas kepastian
hukum,tertibpenyelenggaraNegara,kepentinganumum,keterbukaan,proporsionalitas,profesion
allittas,dan akuntabilitas.
 Asas Kepastian Hukum adalah asas dalam negara hukum yang mengutamakan
landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap
kebijakan Penyelenggara Negara.
 Asas Tertib Penyelenggaraan Negara adalah asas yang menjadi landasan
keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalam pengendalian penyelenggaraan
negara.
 Asas Kepentingan Umum” adalah yang mendahulukan kesejahteraan umum
dengan cara yang aspiratif, akomodatif dan selektif.
 Asas Keterbukaan adalah asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk
memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang
penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi
pribadi, golongan dan rahasia negara.
 Asas Proporsionalitas adalah asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak
dan kewajiban Penyelenggara Negara.
 Asas Profesionalitas adalah asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan
kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 Asas Akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil
akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara harus dapat dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5.Undang undang nomor 31 tahun 1999,diubah dengan nomor 20 tahun 2001 tentang
pemberantasan tindak pidana korupsi.
Pasal 2 ayat 1
Setiap orang yang secara melaan hukum melakukan perbuatan meperkaya diri sendiri
atrau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan atau perekonomian
Negara.

6.Undang undang presiden nomor 5 tahun 2004 tentang percepatan pemberantasan


korupsi.
Komisi pemberantasan korupsi adalah lembaga Negara yang dalam melakukan tugas
bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun.
7.Intruksi presiden nomor 5 tahun 2004 tentang percepatan pemberantasan korupsi
Intruksi pemerintah ditujukan kepada pejabat pemerintahan yang termasuk dalam
kategori penyelenggara Negara yang bersih dan bebas dari korupsi dan nepotisme untuk
segera melaporkan ke komisi pemberantasakn korupsi.

8.intruksi presiden nomor 2rtahun 2004 tentang aksi pencegahan dan pemberantasan
korupsi tahun 2014
Inpres ini memuat sepuluh intruksi presiden dalam menyusun aksi pencegahan dan
pemberantasan korupsi 2014 dengan berpedoman pada visi misi serta focus kegiatan jangka
menengah strategi nasional.

C.BERDIRINYA LEMBAGA PENEGAK HUKUM ,PEMBERANTASAN ,DAN PENCEGAHAN


KORUPSI

1.Kepolisian
Berdasarkan uu nomor 2 tahun 2002 disebutkan bahwa polisi disamping fungsinya dalam
harkamtibnas ,perlindungan dan pengayoman ,pelayanan masyarakat namun juga melakukan
penytelidikan terhadap tindak pidana
2.Kejaksaan
Menurut uu nomor 16 tahun 2004 tentang kejaksaan disebutkan bahwa kejaksaan
berwenang untuk melakukan penyidikan terhadap tindak pidanan
3.KPK(Komisi pemberantasan korupsi)
KPK dibentuk menurut uu nomor 30 tahun 2002 .uu ini terbit dengan pertimbangan
penegakan hukum untuk membrantas tindak korupsi .
4.pengadilantindak pidana korupsi
Pengadilan tipikor merupakan pengadilan khusus yang berada di lingkunagn peradilan
umum dan berkedudukan di setiap ibu kota atau kabupaten yang meliputi daerah hukum
pengadilan negeri yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai