Anda di halaman 1dari 3

Date: March, 22 2021

PLAGIARISM SCAN REPORT

23% 77% 952 6955


Plagiarised Unique Words Characters

Excluded Url : None

Content Checked For Plagiarism


Mendidik Anak dengan Buku Oleh : Lailla Ummu Asadurrahman (Ibu dengan 1 anak) Berawal dari kegalauan ketika masih single. Ketika
melihat para bunda yang sedang khusuk menyimak kajian, sementara anak-anak sibuk dengan gadget mereka. Dari sana ber-azam, nanti
kalau punya anak, tidak mau anaknya jadi anak gadget. Maka saat Allah hadirkan tamu istimewa dalam rumah tangga, buku menjadi
pilihan bunda menunaikan amanah mendidik generasi cemerlang. Kenapa buku? Allah Swt. Sang Pencipta manusia memberikan amanah
berupa akal. Akal inilah yang membedakan manusia dengan hewan. Dengan akal manusia mampu berpikir, membedakan benar-salah,
memilih dan menimbang bagaimana harus menjalani hidup. Maka mengisi akal anak kita dengan ma’lumat (pengetahuan) adalah sebuah
keharusan. Jika kita orang tua selama ini berusaha memaksimalkan tumbuh kembang anak dengan memberikan makanan yang sehat dan
bergizi. Maka bukankah akal anak juga butuh dimaksimalkan potensinya? Akal anak butuh juga diberi nutrisi dengan pengetahuan agar
kelak mampu menjalani kehidupan dengan benar. Sebagaimana ayat pertama yang Allah sampaikan pada Rasul-Nya, Muhammad Saw.
“Bacalah!” Ya, Allah memerintahkan kita untuk membaca. Membaca fenomena alam, membaca hakikat kehidupan kita, dan tentu saja
membaca (menuntut ilmu) untuk menutrisi amanah akal yang Allah berikan. Namun sayangnyan minat baca masyarakat Indonesia sangat
memprihatinkan. Dikutip dari kominfo.go.id (10/10/2017), UNESCO menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia,
artinya minat baca orang Indonesia sangat rendah. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001%. Artinya, dari
1.000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca. Wow. Riset berbeda bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang
dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara
soal minat membaca. Persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). “Buku adalah jendela dunia”. Begitu yang sering
kita dengar. Jika minat baca generasi negeri ini rendah, lalu bagaimana negeri ini akan maju. Jika tongkat estafet kepimimpinan negeri ini
malas membaca, bagaimana bisa mengungguli peradaban Barat? Bukankah umat Islam yang mayoritas di negeri ini harusnya menjadi
“Khoiru Ummah” speti kata Allah dalam surah ali-Imron ayat 110? Buku adalah sumber berbagai informasi yang mampu membawa kita
melalang buana menjelajahi dunia. Karenanya penting bagi kita sebagai, orang tua mengenalkan dan membiasakan anak membaca buku
sejak dini. Kalau di masa pandemi para orang tua mengeluh sebab anak-anak sulit untuk belajar di rumah. Bisa jadi karena selama ini kita,
orang tuanya tidak melatih dan membiasakan membaca sejak dini. Anak-anak lebih asik bermain dengan gadget-nya daripada
bercengkrama dengan buku. Anak hobinya game, nonton konten unfaedah daripada melakukan hal positif seperti membaca buku. Oleh
karena itu, sudah seharusnya kita mulai mengenalkan, melatih, dan membiasakan anak bercengkrama dengan buku, bahkan sedari bayi.
Apalagi banyak sekali manfaat membiasakan anak membaca buku sejak dini. Pertama, meningkatkan kemampuan mendengar.
Mendengar aktif adalah salah satu modal besar dalam berkomunikasi. Oleh karena itu, penting untuk melatih si kecil agar dapat
mendengar dengan baik, dan sabar dalam mendengar. Nah, dengan membiasakan membacakan buku akan melatih si kecil untuk sabar
mendengarkan hingga cerita selesai dibacakan. Ini juga bisa melatih si kecil bersabar mendengarkan nasehat ayah dan bundanya. Kedua,
menanamkan minat baca pada anak. Dengan membacakan buku, si kecil akan terbiasa berinteraksi langsung dengan buku, menghormati
buku, dan mencintai aktifitas membaca. Bahkan adakalanya bunda yang akan merasa lelah sebab si kecil ingin terus dibacakan buku. Satu
buku selesai, ambil buku yang lainnya. Namun melihatnya yang begitu semangat membaca buku, tentu lebih menyenangkan dibanding
melihat anak sibuk bermain game di gadget-nya, bukan? Nah, minat baca yang baik akan sangat membantu anak dalam belajar kelak di
usia sekolah. Sehingga kita tak lagi direpotkan untuk selalu mengingatkan anak untuk belajar. Sebab, membaca telah menjadi salah satu
hobi dan kebutuhannya. Saat pandemi seperti sekarang pun, bunda tak perlu jadi ‘singa’ untuk menemani si kecil belajar daring. Ketiga,
menjadi pondasi dasar kemampuan berbahasa anak. Melalui aktivitas membacakan buku, si kecil akan menemukan banyak sekali kosa
kata baru, mengenal struktur kalimat yang baik dan benar, memahami intonasi, memahami hubungan antara kata atau kalimat dengan
bahasa tubuh, dan lain-lain. Dengan semakin banyak dan beragam buku yang kita bacakan maka keterampilan berbahasa lisan si kecil
juga akan berkembang dengan baik. Apalagi jika sedari bayi, si kecil sudah bercengkrama dengan buku. Meski belum bisa membaca si
kecil bahkan bisa menghafal setiap kata yang ada di buku yang dibacakan orangtuanya. Hehm, jadi teringat dengan si kecil. Di usianya
yang kala itu baru 23 bulan, tiba menghampiri bunda sambil berkata, “Tahukah kamu bahwa Rasulullah Shalallahu alaywasalam
menganjurkan untuk melakukan ibadah safar ketiga tempat yang utama”. MasyaAllah wa alhamdulillah. Buku “Tiga Tanah Suci” yang
selalu dibawanya kemana-mana itu telah dihafalnya. “Masa sih 23 bulan lancar berbicara?” Iya, Alhamdulillah karunia Allah. Setiap anak
memiliki perkembangan yang berbeda-beda. Tapi tak salah jika bunda memaksimalkan potensinya dengan membacakan buku. Sebab
membaca buku juga akan menambah pembendaharaan kosakatanya. Semakin banyak kosakata yang si kecil dengar, semakin pandai si
kecil berkomunikasi, InsyaAllah. Keempat, mengasah logika berpikir. Melalui jalannya cerita yang dibacakan, si kecil akan belajar
mengaitkan berbagai kejadian. Belajar menalar dan menumbuhkan rasa ingin tahu. Oleh karena itu, saat membacakan buku, selingi juga
dengan sedikit pertanyaan guna menggali rasa ingin tahu dan kemampuan menalarnya. Kelima, menambah wawasan. Dari buku, banyak
sekali informasi berharga yang disampaikan. Berbagai istilah, bahasa, perkembangan dunia dari masa ke masa, dari suatu tempat ke
tempat lain akan menjadi wawasan yang sangat baik untuk si kecil. Kelak hal ini akan sangat bermanfaat terutama untuk meningkatkan
kemampuan bergaul anak. Bahkan, menumbuhkan cita-cita besar dalam dirinya. Keenam, mengembangkan imajinasi dan petualangan
anak. Informasi berharga yang disampaikan melalui buku yang bacakan juga akan memperkuat imajinasi ananda. Si kecil seperti dibawa
pada suatu tempat atau kejadian seolah-olah ia menyaksikan langsung peristiwa tersebut. Visualisasi ini akan muncul dengan baik apabila
terdapat pula gambar-gambar pendukung dalam buku tersebut. Beberapa jenis buku kini juga menyediakan tidak sekedar gambar, tetapi
juga alat permainan seperti boneka tokoh dan lain-lain yang dapat memperkuat kesan yang dirasakan oleh si kecil.

3% Plagiarized

Wahyu Pertama Rasulullah SAW Turun di Bulan Ramadan ...

https://www.liputan6.com/ramadan/read/3544783/wahyu-pertama-rasulullah-saw-turun-di-bulan-
ramadan#:~:text=Jibril%20lalu%20menyampaikan%20wahyu%20Allah,Al%20Alaq%201%2D5).

3% Plagiarized

· Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin
membaca!. Ini merupakan jumlah yang mengecewakan karena artinya masih kecil budaya membaca orang Indonesia.

https://www.konde.co/2020/03/minat-baca-orang-indonesia-paling.html/

3% Plagiarized

· Riset berbeda bertajuk World's Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016
lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca, persis berada di bawah Thailand (59) dan di
atas Bostwana (61).

https://www.kompasiana.com/uripwid/5f6b3710097f3610142bba23/literasi-indonesia-menyedihkan

11% Plagiarized

Mar 15, 2018 — Belajar menalar dan menumbuhkan rasa ingin tahu ananda. Oleh karenanya saat membacakan buku, selingi juga dengan
sedikit pertanyaan guna menggali rasa ingin tahu dan kemampuan ... Banyak pengetahuan yang akan diperoleh ananda dengan berbagai
informasi tersebut karena setiap suku, ...

http://www.sdi.id/blog/read/tips-menarik/1373/manfaat-membacakan-buku-untuk-anak.html

3% Plagiarized

· Indonesia persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung
membaca peringkat …

https://edukasi.kompas.com/read/2016/08/29/07175131/minat.baca.indonesia.adadi.urutan.ke-60.dunia

Anda mungkin juga menyukai