OLEH :
DOBY OKTOVIAN ALFARIZI WIBOWO
NIM : 202003121
Mampu melakukan Asuhan Keperawatan Gerontik pada lansia Ny. R dengan masalah
1. Melakukan pengkajian Asuhan Keperawatan Gerontik pada lansia Ny. R dengan masalah
pada lansia Ny. R dengan masalah Kecemasan di Desa Maindu Kecamatan Kedungpring
Kabupaten Lamongan.
3. Membuat rencana intervensi Asuhan Keperawatan Gerontik pada lansia Ny. R dengan
5. Melakukan evaluasi Asuhan Keperawatan Gerontik pada lansia Ny. R dengan masalah
B. Konsep Kecemasan
1. Definisi
Kecemasan adalah emosi, perasaan yang timbul sebagai respon awal terhadap stress
psikis dan ancaman terhadap nilai-nilai yang berarti bagi individu. Kecemasan sering
digambarkan sebagai perasaan yang tidak pasti , ragu-ragu, tidak berdaya, gelisah,
kekhawatiran dan tidak tentram yg sering disertai keluhan fisik. Didukung oleh teori Stuart
(2015).
Cemas berbeda dengan takut. Takut merupakan penilaian intelektual terhadap
stimulus dan objek jelas, sedangkan cemas merupakan respon emosional terhadap
penilaian. Menurut Sigmund Freud kecemasan merupakan ketegangan dalam diri sendiri
tanpa objek yang jelas, objek tidak disadari dan berkaitan dengan kehilangan self image.
Kecemasan timbul karena ancaman terhadap self image/esteem oleh orang yang terdekat.
Pada dewasa oleh karena prestige dan martabat diri terhadap ancaman dari orang lain.
Menurut Cook and Fontaine kecemasan adalah perasaan tidak nyaman yang terjadi
sebagai respon pada takut terjadi perlukaan tubuh atas kehilangan sesuatu yang bernilai.
(Lilik Ma'rifatul Azizah, 2016).
2. Etiologi
1. Ancaman internal dan ekternal terhadap ego (s.Freud)
2. Adanya gangguan pemenuhan kebutuhan dasar; makan, minum, sexual.
3. Ancaman terhadap keamanan interpersonal dan harga diri (sulivan)
4. Tidak menemukan integritas diri
5. Tidak menemukan prestige
6. Tidak memperoleh aktualisasi diri
7. Malu/tidak kesesuaian antara pandangan diri dan lingkungan nyata
[ CITATION Lil16 \l 1033 ]
3. Rentang Respon
Respon Adaptif Respon Maladaptif
Antisipasi Ringan Sedang Berat Panik
Keterangan :
a) Antisipasi
Suatu keadaan yang digambarkan lapangan persepsi menyatu dengan lingkungan
b) Ansietas Ringan
Ansietas ringan berhubungan dengan ketegangan peristiwa kehidupan sehari-hari.
Lapang persepsi melebar dan orang akan bersikap hati-hati dan waspada. Orang yang
mengalami ansietas ringan akan terdorong untuk menghasilkan kreativitas. Respons-
respons fisiologis orang yang mengalami ansietas ringan adalah sesekali mengalami
napas pendek, naiknya tekanan darah dan nadi, muka berkerut, bibir bergetar, dan
mengalami gejala pada lambung. Respons kognitif orang yang mengalami ansietas
ringan adalah lapang persepsi yang melebar, dapat menerima rangsangan yang
kompleks, konsentrasi pada masalah dan dapat menjelaskan masalah secara efektif.
Adapun respons perilaku dan emosi dari orang yang mengalami ansietas adalah tidak
dapat duduk tenang, tremor halus pada tangan, suara kadang-kadang meninggi.
c) Ansietas Sedang
Pada ansietas sedang tingkat lapang persepsi pada lingkungan menurun dan
memfokuskan diri pada hal-hal penting saat itu juga dan menyampingkan hal-hal
lain. Respons fisiologis dari orang yang mengalami ansietas sedang adalah sering
napas pendek, nadi dan tekanan darah naik mulut kering, anoreksia, diare, konstipasi
dan gelisah. Respon kognitif orang yang mengalami ansietas sedang adalah lapang
persepsi yang menyempit, rangsangan luar sulit diterima, berfokus pada apa yang
menjadi perhatian. Adapun respons perilaku dan emosi adalah gerakan yang
tersentak-sentak, meremas tangan, sulit tidur, dan perasaan tidak aman
d) Ansietas Berat
Pada ansietas berat lapang persepsi menjadi sangat sempit, individu cenderung
memikirkan hal-hal kecil dan mengabaikan hal-hal lain. Individu sulit berpikir
realistis dan membutuhkan banyak pengarahan untuk memusatkan perhatian pada
area lain. Respons-respons fisiologis ansietas berat adalah napas pendek, nadi dan
tekanan darah darah naik, banyak berkeringat, rasa sakit kepala, penglihatan kabur,
dan mengalami ketegangan. Respon kognitif pada orang yang mengalami ansietas
berat adalah lapang persepsi sangat sempit dan tidak mampu untuk menyelesaikan
masalah. Adapun respons perilaku dan emosinya terlihat dari perasaan tidak aman,
verbalisasi yang cepat, dan blocking.
e) Panik
Pada tingkatan panik lapang persepsi seseorang sudah sangat sempit dan sudah
mengalami gangguan sehingga tidak bisa mengendalikan diri lagi dan sulit
melakukan apapun walaupun dia sudah diberikan pengarahan. Respons-respons
fisiologis panik adalah napas pendek, rasa tercekik, sakit dada, pucat, hipotensi dan
koordinasi motorik yang sangat rendah. Sementara respons-respons kognitif
penderita panik adalah lapang persepsi yang sangat pendek sekali dan tidak mampu
berpikir logis. Adapun respons perilaku dan emosinya terlihat agitasi, mengamuk dan
marah-marah, ketakutan dan berteriak-teriak, blocking, kehilangan kontrol diri dan
memiliki persepsi yang kacau. (Herry Zan Pieter, 2011)
5. Karakteristik Kecemasan
1. Cemas ringan
2. Cemas Sedang
3. Cemas Berat
4. Panik [ CITATION Lil16 \l 1033 ].
6. Pathway
Kelemahan
Ketidakberdayaan
Ansietas
Konsep Askep Ansietas
1. IDENTITAS
Nama :
Alamat :
Jenis kelamin :
Umur : Termasuk Middle Age/Elderly/Old/Very old
Status : Menikah/Tidak menikah/Janda/Duda
Agama : Islam/Protestan/Hindu/Katolik/Budha
Suku : Jawa/Madura/Lain-lain
Tingkat pedidikan : Tidak tamat SD/Tamat SD/SMP/SMU/PT/Buta huruf
Sumber pendapatan :
Keluarga yang dapat dihubungi :
Riwayat Pekerjaan :
Pertanyaan tahap 2
(1) Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 bulan 1 kali dalam satu bulan
(2) Ada masalah atau banyak pikiran
(3) Ada gangguan atau masalah dengan orang lain
(4) Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter
(5) Cenderung mengurung diri
Gangguan emosional
SKALA DEPRESI GERIATRIK
(Geriatric Depressoion Scale (Short Form) dari Yesafage (1983) dalam
Gerontological Nursing, 2006)
2. Pesimisme
1. Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan
2. Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan
3. Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang kedepan
4. Saya merasa bahwa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu tidak
dapat membaik
3. Rasa kegagalan
1. Saya tidak merasa gagal
2. Bila merasa telah gagal melebihi pada umumnya
3. Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat
hanya kegagalan
4. Saya merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami atau istri)
4. Ketidakpuasan
1. Saya tidak merasa tidak puas
2. Saya tidak mempunyai cara yang saya gunakan
3. Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
4. Saya tidak puas dengan segalanya
5. Rasa bersalah
1. Saya tidak kecewa dengan diri sendiri
2. Saya merasa buruk/tak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
3. Saya merasa sangat bersalah
4. Saya merasa seolah-olah sangat buruk atau tidak berharga
12. Keletihan
1. Saya tidak merasa lebih lelah dari sebelumnya
2. Saya merasa lelah dari yang biasanya
3. Saya merasa lebih untuk melakukan sesuatu
4. Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
13. Anoreksia
1. Nafsu makan saya tidak buruk dari sebelumnya
2. Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
3. Nafsu makan saya sangat memburuk sekarang
4. Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali
Interpretasi :
Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh
Salah 4 – 5 : Fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6 – 8 : Fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9 – 10 : Fungsi intelektual kerusakan berat
Skor Skor
Maksimum Lansia ORIENTASI
5 ( ) Sekarang (hari), (tanggal), (bulan), (tahun), berapa dan
( musim ) apa ?
5 ( ) Sekarang kita berada dimana ? (jalan), (no rumah), (kec),
(kabupaten/kota), (Propinsi)
REGISTRASI
3 ( )
Pewawancara menyebutkan nama 3 buah benda, 1 detik untuk
tiap benda . Kemudian mintalah manula mengulang ke 3 nama
tersebut. Berikan satu angka untuk setiap jawaban yang benar.
Bila masih salah , ulanglah penyebutan ke 3 nama benda
tersebut, sampai ia dapat mengulangnya dengan benar.
Hitunglah jumlah percobaan dan catatlah ( bola, kursi, sepatu )
( Jumlah percobaan .............................. )
ATENSI DAN KALKULASI
5 ( ) Hitunglah berturut-turut selang 7 mulai dari 100 ke bawah 1
angka untuk tiap jawaban yang benar. Berhenti setelah 5
hitungan. (93, 86, 79, 72, 65).
BAHASA
9 ( ) a. Apakah nama benda-benda ini ? ( Perlihatkan pensil
dan arloji )
( 2 angka )
b. Ulanglah kalimat berikut : ” Jika Tidak Dan Atau
Tapi ” ( 1 angka )
c. Laksanakan 3 buah perintah ini : ” Peganglah
selembar kertas dengan tangan kananmu, lipatlah kertas
itu pada pertengahan dan letakanlah di lantai ( 3 angka )
d. Bacalah dan laksanakan perintah berikut : ”
PEJAMKAN MATA ANDA ” ( 1 ANGKA )
e. Tulislah sebuah kalimat ( 1 angka )
f. Tirulah gambar ini ( 1 angka )
Skor Total ( )
1. Ansietas
2. Harga diri rendah
3. Gangguan citra tubuh
4. Koping individu inefektif
5. Kurangnya pengetahuan
B. Diagnosa Keperawatan
C. Rencana Keperawatan
a. Cemas sedang
- Bina hubungan saling percaya
- Bantu klien mengenal dan dan mengakui rasa cemasnya
- Analisa penyebab dan bagaimana terjadinya masalah (meningkatkan kesadaran)
- Melatih mekanisme koping adaptif
- Tingkatkan relasasi
b. Cemas berat dan panik
- Bina hubungan saling percaya
- Meningkatkan kesadaran diri perawat
- Melindungi klien
- Modifikasi lingkungan
- Mendorong aktifitas
- Melaksanakan program terapi
D. Implementasi
E. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan dengan cara melakukan
identifikasi sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai atau tidak. Dalam
melakukan evaluasi perawat harusnya memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam
memahami respons terhadap intervensi keperawatan, kemampuan menggambarkan
kesimpulan tentang tujuan yang dicapai serta kemampuan dalam menghubungkan
tindakan keperawatan pada kriteria hasil (Hidayat, 2018).
DAFTAR PUSTAKA
Anna Keliat, Budi, dkk. 1998. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC
Dalami dkk, Ermawati. 2009.Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Jiwa. Jakarta:
Trans Info Media.
Fitria, Nita, 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Towsend C. Mary, 1998. Diagnosa keperawatan Psikiatri Edisi 3. Jakarta : EGC.
Azizah, Lilik Ma’lifatul dkk. 2020. Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa 1
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
1. IDENTITAS
Nama : Ny. R
Alamat : Desa Keraswetan,Ngawi
Jenis kelamin :
(1) Laki-laki (√) Perempuan
Umur : 60 Tahun
(1) Middle Age (√) Elderly (3) Old (4) Very old
Status :
(√) Menikah (2) Tidak menikah (3) Janda (4) Duda
Agama :
(√) Islam (2) Protestan (3) Hindu (4) Katolik (5) Budha
Suku :
(√) Jawa (2) Madura (3) Lain-lain, sebutkan ..........
Tingkat pedidikan :
(√) Tidak tamat SD (2) Tamat SD (3) SMP (4) SMU (5) PT
(6) Buta huruf
Sumber pendapatan :
(√) Ada, klien mendapatkan uang dari suaminya
(2) Tidak, jelaskan ………………………..
Keluarga yang dapat dihubungi :
(√) Ada, anak dan suaminya
(2) Tidak …………………..
Riwayat Pekerjaan : klien dulu bekerja sebagai pedagang sekarang ibu rumah tangga biasa
2. PENGKAJIAN MASALAH EMOSIONAL:
Masalah emosional
Pertanyaan tahap 1
(1) Apakah klien mengalami susah tidur : Tidak
(2) Apakah klien sering merasa gelisah : Iya
(3) Apakah klien murung atau menangis sendiri : Tidak
(4) Apakah klien sering was-was atau kuatir : Iya
Pertanyaan tahap 2
(1) Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 bulan 1 kali dalam satu bulan : Iya
(2) Ada masalah atau banyak pikiran : Iya
(3) Ada gangguan atau masalah dengan orang lain : Tidak
(4) Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter : Tidak
(5) Cenderung mengurung diri : Tidak
Gangguan emosional
SKALA DEPRESI GERIATRIK
(Geriatric Depressoion Scale (Short Form) dari Yesafage (1983) dalam
Gerontological Nursing, 2006)
Skor : 4 (Normal)
Skor : Hitung jumlah jawaban yang bercetak tebal
- Setiap jawaban bercetak tebal mempunyai nilai 1.
- Skor antara 5 – 9 menunjukkan kemungkinan besar depresi.
- Skor 10 atau lebih merupakan depresi.
PENILAIAN DEPRESI MENURUT BECK AT, BECK RW:
1. Kesedihan
1. Saya tidak merasa sedih
2. Saya merasa sedih
3. Saya galau/sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar darinya
4. Saya sangat sedih/tak bahagia dimana saya tidak dapat menghadapinya
2. Pesimisme
1. Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan
2. Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan
3. Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang kedepan
4. Saya merasa bahwa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu tidak
dapat membaik
3. Rasa kegagalan
1. Saya tidak merasa gagal
2. Bila merasa telah gagal melebihi pada umumnya
3. Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat
hanya kegagalan
4. Saya merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami atau istri)
4. Ketidakpuasan
1. Saya tidak merasa tidak puas
2. Saya tidak mempunyai cara yang saya gunakan
3. Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
4. Saya tidak puas dengan segalanya
5. Rasa bersalah
1. Saya tidak kecewa dengan diri sendiri
2. Saya merasa buruk/tak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
3. Saya merasa sangat bersalah
4. Saya merasa seolah-olah sangat buruk atau tidak berharga
12. Keletihan
1. Saya tidak merasa lebih lelah dari sebelumnya
2. Saya merasa lelah dari yang biasanya
3. Saya merasa lebih untuk melakukan sesuatu
4. Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
13. Anoreksia
1. Nafsu makan saya tidak buruk dari sebelumnya
2. Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
3. Nafsu makan saya sangat memburuk sekarang
4. Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali
Score : 4 (normal)
Interpretasi :
Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh
Salah 4 – 5 : Fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6 – 8 : Fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9 – 10 : Fungsi intelektual kerusakan berat
BAHASA
9 ( 8 a. Apakah nama benda-benda ini ? ( Perlihatkan pensil
) dan arloji )
( 2 angka )
b. Ulanglah kalimat berikut : ” Jika Tidak Dan Atau
Tapi ” ( 1 angka )
c. Laksanakan 3 buah perintah ini : ” Peganglah
selembar kertas dengan tangan kananmu, lipatlah
kertas itu pada pertengahan dan letakanlah di lantai ( 3
angka )
d. Bacalah dan laksanakan perintah berikut : ”
PEJAMKAN MATA ANDA ” ( 1 ANGKA )
e. Tulislah sebuah kalimat ( 1 angka )
f. Tirulah gambar ini ( 1 angka )
Skor Total ( 19 )
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Ansietas (D.0080)