TINJAUAN PUSTAKA
1
GeorgeR.TerrydanLeslieW.Rue,Dasar DasarManajemen,terj.G.ATicoalu.Cet.Ketujuh,BumiAksara,Jakarta,2000,hlm.1.
2
NanangFatah,LandasanManajemenPendidikan,RemajaRosdakarya,Bandung,2009,hlm.1.
3
JamesA.F.Manajement,Prentice/HallInternational,EnglewoodCliffs,NewYork,1982,hlm.8.
4
HaroldKoontz,Management,TienWahPress,Singapore,1984,hlm.4.
Sekitar fungsi dasar perencanaan paramanajer, pengaturan, susunan
kepegawaian, terkemuka dan mengendalikan) Mutu secara umum adalah
gambaran dan karakteristik menyeluruh dari bidang atau jasa yang
menunjukkan dalam kemampuan memuaskan kebutuhan yang diharapkan
atau tersirat. Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu mencakup input,
proses, dan atau output pendidikan5.
P
oewardarminta dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “Mutu”
berartikarat. Baik buruknya sesuatu, kualitas, taraf atau derajat
(kepandaian,kecerdasan)6.
Pengertian mutu secara umum adalah gambaran atau karateristik
menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya
dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan. Pendidikan yang bermutu
bukan sesuatu yang terjadi dengan sendirinya, dia merupakan hasil dari
suatu proses pendidikan berjalan dengan baik, efektif dan efesien.
M
enurut Joremo S. Arcaro mutu adalah gambaran dan karakteristik
menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya
dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan. Dalam konteks
pendidikan, pengertian mutu mencakup input, proses dan output
pendidikan7.
A
ce Suryadi dan H.A.R Tilaar menjelaskan bahwa mutu
pendidikan adalah merupakan kemampuan system pendidikan yang
diarahkan secara efektif untuk meningkatkan nilai tambah factor input agar
menghasilkan output yang setinggi-tingginya8.
Istilah manajemen mutu dalam pendidikan sering disebut sebagai
Total Quality Manajement (TQM). Aplikasi konsep manajemen mutu-
TQM dalam pendidikan di tegaskan oleh Sallis yaitu Total Quality
Management adalah sebuah filosofi tentang perbaikan secara terus-
5
Depdiknas,Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah,Depdiknas,Jakarta,2001,hlm.24.
6
Poewadarminta,KamusBesarBahasaIndonesia,BumiAksara,Jakarta,1989,hlm.788.
7
JoremoSArcaro,PendidikanBerbasisMutu,PrinsipPrinsipPerumusandanTataLangkahPenerapan,PenerbitRieneCipta,Jakarta, 2005 hlm.85.
8
AceSuryadidanH.A.R.Tilaar,AnalisisKebijakanPendidikanSuatuPengantar,PT.RemajaRosdakarya,Bandung,1994,hlm.108.
meneru
s, yang dapat memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap
institusi pendidikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan
para pelangganya, saat ini dan untuk masa yang akan datang. Definisi
tersebut menjelaskan bahwa manajemen mutu-TQM menekankan pada
dua konsep utama. Pertama, sebagai suatu filosofi dari perbaikan terus
menerus (continousimprovement) dan kedua, berhubungan dengan alat-alat
dan teknik seperti "brainstorming" dan "forcefieldanalysis" (analisis
kekuatan lapangan), yang digunakan untuk perbaikan kualitas dalam
tindakan manajemen untuk mencapai kebutuhan dan harapan pelanggan9.
Mutu pendidikan merupakan dua istilah yang berasal dari mutu dan pendidikan,
artinya menunjuk pada kualitas produk yang dihasilkan lembaga pendidikan atau
sekolah. Yaitu dapat di identifikasi dari banyaknya siswa yang memiliki prestasi,
10
baik prestasi akademik maupun yang lain, serta lulusan relevan dengan tujuan .
yaitu :Pertama, jumlah siswa yang banyak, ini menandakan antusias masyarakat
9
SallisEdward,TotalQualityManagementinEducation;ManajemenMutuPendidikan,terj.AhmadAliRiyadi,et.al.,IRCiSoD,
Yogyakarta,2006,Cet.IV,hlm.73
10
AanKomariahdanCepiTiratna.VisonaryLeadershif,MenujusekolahEfektif.(Jakarta:BumiAksara,2005)Hal.5.
Mutu menciptkan lingkungan baik pendidikan, orangtua, pejabat pemerintah,
wakil masyarakat, dan pebisnis, untuk bekerja sama guna memberi peluang dan
harapan masa depan peserta didik. Setiap orang mengharapkan bahkan menuntut
mutu dari orang lain, sebaliknya orang lain juga selalu mengharapkan dan
menuntut mutu dari diri kita. Ini artinya, mutu bukanlah suatu yang baru, karena
mutu adalah naluri manusia. Mutu secara esensial digunakan untuk menunjukan
kepada suatu penilaian atau penghargaan yang di berikan atau dikenakan kepada
bobot dan kinerjanya. Mutu adalah suatu cara dalam mengelola suatu organisasi
yang bersifat komprehensif dan trintegrasi yang diarahkan dalam rangka memenuhi
11
untuk memperbaiki suatu keluaran yang dihasilkan . Mutu didasarkan pada akal
sehat mutu merupakan keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik dari sebuah produk.
Pemahaman diatas munujukan bahwa mutu tidak dapat di definisikan jika tidak
11
Arcaro,Jerome.QualtyIn…Hal.72 Jurnal Studi Islam,Volume10,No.2Desember2015
3. Pengertian Manajemen Mutu Pendidikan
dari bahasa Inggris “to manager yang berarti mengatur, mengurus, atau
mengelola, dalam bahasa Arab manajemen berasal dari kata “nazama artinya
Secara bahasa baik dari bahasa Inggris maupun bahasa Arab manajemen
yang sama dengan hakikat manajemen adalah al-tadbir (pengaturan) dari kata
dabbara (mengatur)13.
“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya
dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu 14”. Isi
kandungan ayat tersebut adalah Allah yang mengatur segala urusan baik di langit
12
Muhammad Abdul Jawwad, Menjadi Manajemen Sukses, (Jakarta : Gema Insani, 2004), Cet. Ke-1, h. 118
13
U. Saefullah, Manajemen Pendidikan Islam , ( Bandung : Pustaka Setia, 2012), Cet. ke-1, h 1
14
Mahmud Yunus, Op. Cit, h. 374
15
Made Pidarata, Manajemen Pendidikan Islam, ( Jakarta : Renika Cipta, 2011), h. 8
Secara bahasa mutu adalah ukuran baik buruk suatu benda, kadar, taraf,
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (1) Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
masyarakat, bangsa dan Negara17 . Berdasarkan beberapa arti kata dan pendapat
16
Lukman Ali, Op. Cit., h 677
17
Tim Redaksi Sinar Grafik, Op. Cit., h. 2
18
Muhaimin,Suti’ah, Sugeng Listyo Prabowo, Manajemen Pendidikan Aplikasi dalam Penyusunan Rencana
Pengembangan Sekolah/Madrasah, (Jakarta : Kencana Perdana Media Group, 2012), Cet. Ke-4, h. 24
Konsep manajemen mutu pendidikan dapat dilakukan melalui tahap-tahap
merupakan persiapan yang terarah dan sistematis agar tujuan dapat tercapai secara
untuk mengetahui apakah suatu program mencapai tujuan atau tidak. Konsep
manajemen mutu pendidikan berdasarkan prinsip TQM ada sepuluh yaitu : Fokus
tidak jauh berbeda dengan konsep yang lain, namun demikian pendapat Nasution
19
R. Ibrahim, Op. Cit., h. 230
20
M.N. Nasution, Manajemen Mutu Terpadu, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2004), Cet. Ke-3, h. 18
21
U. Saefullah, Op. Cit., h 104
TQM merupakan konsep yang berupaya melaksanakan sistem manajemen
kualitas kelas dunia. Untuk itu diperlukan keseriusan dan perubahan besar
terhadap budaya dan sistem nilai suatu organisasi pendidikan di madrasah. Ada
yang dipimpin, Tujuan yang akan dicapai, Kerja sama dalam mencapai tujuan,
sarana atau peralatan manajemen yang terdiri dari man, money, materials,
karakteristik pimpinan yang tertentu. Pemimpin dalam hal ini kepala madrasah
22
M.N. Nasution, Manajemen Mutu Terpadu, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2004), Cet. ke-3, h.26
23
U. Saefullah, Op. Cit.., h 4
B. Pengertian perkembangan peserta didik
1. Pengertian peserta didik
Pengertian siswa atau peserta didik menurut ketentuan umum undang-
undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah
anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui
proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
tertentu24. Dengan demikian peserta didik adalah orang yang mempunyai
pilihan untuk menempuh ilmu sesuai dengan cita-cita dan harapan masa
depan.
Oemar Hamalik mendefenisikan peserta didik sebagai suatu komponen
masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya di proses dalam proses
pedidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan
pendidikan Nasional. Menurut Abu Ahmadi peserta didik adalah sosok
manusia sebagai individu atau pribadi (manusia seutuhnya). Individu di
artikan “orang seseorang tidak tergantung dari orang lain, dalam arti benar-
benar seorang pribadi yang menentukan diri sendiri dan tidak di paksa dari
luar, mempunyai sifat-sifat dan keinginan sendiri25. Sedangkan Hasbullah
berpendapat bahwa siswa sebagai peserta didik merupakan salah satu input
yang ikut menentukan keberhasilan proses pendidikan 26. Tanpa adanya
peserta didik , sesungguhnya tidak akan terjadi proses pengajaran. Sebabnya
ialah karena peserta didiklah yang membutuhkan pengajaran dan bukan
guru, guru hanya berusaha memenuhi kebutuhan yang ada pada peserta
didik27.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa peserta
didik adalah orang atau individu yang mendapatkan pelayanan pendidikan
sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya agar tumbuh dan
berkembang dengan baik serta mempunyai kepuasan dalam menerima
pelajaran yang diberikan oleh pendidiknya.
24
Republik Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen & Undang-
undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas, (Bandung: Pernama, 2006), h. 65.
25
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 205
26
Hasbullah, Otonomi Pendidikan, (Jakarta: PT Rajawali Pers, 2010), h. 121
27
Departemen Agama, Wawasan tugas Guru dan Tenaga Kependidikan , (t.tp., Direktorat Jendral Kelembagaan Agama
Islam, 2005), h. 47
C. Hubungan Manajemen Pengembangan Mutu Pendidikan Dengan
perkembangan Peserta didik
1. Upaya meningkatkan mutu pendidikan