SKRRIPSI
OLEH :
NPM : 1420116096
Npm : 1420116096
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini benar –
benar hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang
lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila kemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah hasil
NPM : 1420116096
NPM : 1420116096
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Haya
Pendiidkan Formal
Demikian Daftar Riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya dan rasa
tanggung jawab
Nur AnggriyaniWalissa
1420116096
Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Pendengaran Pada
Nelayan Penyelam Tradisional Di Negeri Haya Kecamatan Tehoru
Kabupaten Maluku Tengah
ABSTRACK
ABSTRACK
Maluku Husada.
bantuan dari berbagai pihak baik berupa materi maupun nonmaterial sehingga
dapat memperlancar penyusunan proposal ini. Untuk itu dalam kesempatan ini
ijinkanlah peneliti menyampaikan banyak terima kasih dan rasa hormat yang
peneliti menyampaikan banyak terima kasih karena berkat darinya peneliti bisa
martabatmu ayah, dan ibu tercinta terkasih, yang tak henti memberi motivasi
kepada peneliti dan selalu mendoakan yang terbaik untuk peneliti agar tetap
berusaha dan selalu sabar dalam berbagai rintangan hidup. dengan jerih payahnya
peneliti temui sampai pada titik terlemah beliau selalu mengajarkan peneliti arti
sebuah perjuangan.
Ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang
Skripsil ini, dalam hal ini peneliti sampaikan kepada terima kasih banyak kepada:
1. Ketua Yayasan STIKes Maluku Husada Rasma Tunny S.Sos yang telah
3. Ira Sandi Tunny, S.SI., M.Kes selaku ketua program studi ilmu
skripsi ini.
wailissa, Rahman wailissa, ade dimas, dan si bungsu nurul husna wailissa
peneliti.
8. Kepada nenek tercinta jaleha yapono yang telah memberikan dukungan
Skripsi ini.
menyadari bahwa dari tata bahasa karena kesempurnaan hanya milik Allah
SWT, untuk itu dcengan tangan terbuka peneliti menerims segala saran dan
penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ..........................................................................................................i
Lembaran Pengasahan ..............................................................................................ii
Lembaran Pernyataan Pengasahan Hasil Penelitian..................................................iii
Lembaran Pernyataan Keaslian Penelitian.................................................................iv
Riwayat Hidup...........................................................................................................v
Kata Pengantar...........................................................................................................vi
Abstract ….................................................................................................................vii
Daftar Isi …...............................................................................................................viii
Daftar Tabel… ….......................................................................................................ix
Daftar Lampiran ………………................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah……..................................................................................5
1.2.1Tujuan Umum……............................................................................................5
1.2.2Tujuan Khusus……............................................................................................5
1.3 Manfaat Penelitian ..................................................................................................6
1.3.1 Manfaat teoritis…............................................................................................6
1.3.2Manfaat praktis…...............................................................................................6
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan....................................................................................44
6.2 Saran..............................................................................................45
Daftar Pustaka
Lampiran
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
pekerjaan secara turun-temurun atau mengikuti yang lain, serta tanpa dibekali
dengan mengunakan suplai udara dari permukaan laut atau danau yang
permukaan laut, sekarang banyak yang bekerja didalam laut bahkan sampai
pada dasar laut untuk mendapatkan hasil yang lebih banyak. Nelayan penyelam
Wijayanti, 2017)
kegiatan penyelaman di dalam air dan sebutan penyelaman kering bagi kegiatan
tradisional yang berada pada beberapa daerah pesisir, menggunakan alat bantu
penyelam memiliki tingkat risiko bahaya yang sangat tinggi. Risiko pekerjaan
Scuba.
bervariasi dan dalam beberapa kasus gangguan kesehatan yang diderita setiap
penyelam lebih dari 1 gangguan . Gangguan yang dirasakan antara lain pusing,
perdarahan, tuli, nyeri persendian dan kelelahan berlebihan (Indriani P., 2018)
penyelam. Dari 204 responden yang menderita penyakit tuli sebesar 39,7%, (,
tentang ada atau tidak adanya penyakit yang dialami responden berhubungan
kesehatan para penyelam, karena akan semakin sering menerima tekanan dan
mereka harus berusaha untuk menyamakan tekanan dalam rongga telinga engan
nelayan teripang, lobster dan udang, pada tahun 2017-2018 yang mengalami
terdapat 25 orang
(pemompa udara) yang terhubung dengan selang panjang sebagai alat bantu
hingga kedalaman 30 meter atau lebih, faktor resiko dengan usia ≤40 tahun
a. Bagi peneliti
b. Bagi mahasiswa
c. Bagi Stikes Maluku Husada Dapat menjadi bahan pustaka dan data
PEMBAHASAN
penyelaman.
mendengar dari salah satu atau kedua telinga. Sedangkan ketulian (deafness)
2013 menjadi 250 juta orang. Pada tahun 2016, WHO memperkirakan
8
20
di telinga luar maupun telinga tengah atau yang dikenal dengan tuli
konduksi/hantaran dan kerusakan pada sel rambut maupun jalur sarafnya atau
yang disebut juga dengan tuli saraf (Ganong, 2017). Penyebab terjadinya
gangguan transmisi suara baik pada telinga luar, telinga tengah maupun
sumbatan pada kanalis auditorius eksterna oleh benda asing atau serumen,
usia 40 tahun. Gangguan pendengaran akibat usia juga dikenal dengan nama
rambut sensotif yang ada ditelinga bagian dalam atau rusaknya saraf
kedalam telinga
telinga manusia terdiri dari tiga bagian utama yaitu: telinga luar, telinga
meliputi daun telinga atau pinna, liang telinga atau meatus auditorius
lilin yang disebut serumen atau kotoran telinga. Pada ujung saluran
oval dan jendela bundar yang keduanya dilapisi dengan membran yang
transparan. Selain itu terdapat pula tiga tulang pendengaran yang tersusun
gendang telinga dan tulang landasan (inkus). Kedua tulang ini terikat erat
tulang dan labirin membran. Ada lima bagian utama dari labirin
1. Tuli Konduktif
intesnsitasnya tinggi.
2. Tuli Sensorineural
transneurional
3. Tuli campuran
20
terjadi bersamaan.
dengan menggunakan metode tes bisik, tes garputala dan audiometric tes
1. Tes Bisik
suara bisik berupa kata kepada telinga penderita. Hasil tes berupa jarak
2. Tes Garputala
tiga macam tes menggunakan garputala meliputi tes weber, tes rinne dan
tes schwabach.
ini sambil menutupi mulut agar subjek tidak membaca gerak bibir
tangan ataupun mengatakan ada atau tidak ada bunyi apabila pemeriksa
intensitasnya
5. Tes Rinne
Pendengaran
20
dan gejala adalah sulit memahami orang yang berbicara dengan suara
banyak suara latar yang bising, sulit membedakan bunyi “s” dan “th.
menyelam. Masa kerja menjadi salah satu faktor yang dapat memberikan
penyelam tahan napas tentu akan lebih banyak karena penyelam tersebut
menyelam ke kedalaman
paling banya terjadi pada kedalaman yang dangkal yaitu pada kedalaman
hanya 4,3 hingga 17,4 kaki (1,3f – 5,3 meter). Perubahan tekanan pada
kedalaman tersebut dapat menyebabkan pecahnya membran timpani.
adalah
1. Lokasi penelitian
sekarang
3. Sampel penelitian
No Nama peneliti Judul,tempat dan tahun Metode Sampel Variabel Hasil
1 Fatmawati . Faktor-Faktor yang Penelitian ini sampel Riwayat Hasil penelitian menunjukkan sebanyak
Mallapiang Berhubungan dengan merupakan sebanyak 37 penyakit,umur,masa 35 responden (94,6%) termasuk dalam
Gangguan Pendengaran penelitian orang kerja,frekuensi menyelam.kategori penyelam dengan lama
pada Penyelam Tradisional kuantitatif dengan menyelam ≥25 menit sekali menyelam
di Pulau Barrang Lompo desain penelitian dan sebanyak 2 responden (5,4%) yang
kfecamatan Ujung Tanah cross sectional termasuk dalam kategori penyelam
FFFKota Makassar Tahun dengan lama menyelam <25 menit sekal
2015 menyelam
TABEL 2.3 KEASLIAN PENELITIAN
2 Laut Eka Senja Hubungan Antara Penelitian ini 6 orang Variabel dependen Hasil dari penelitian adalah dari total 6
Koesffdianasari Penegetahuan Menyelam fmerupakan responden pada penelitian ini orang responden, 100% responden dengan
Dengan Gangguan penelitian adalah gangguan pengetahuan buruk mengalami gangguan
Pendengaran Pada Pekerja deskriptif pendengaran, pendengaran tuli sedang, f60%
Bwah Air Di Perusahan sedangkan variabel berpengetahuan baik mengalami
Kontruksi bawah 2018 independen nya adalah gangguan pendengaran tuli ringan, dan
pengetahuan menyelam 40% responden dengan pengetahuan baik
pengetahuan menyelam tidak mengalami gangguan pendengaran
3 Rahayu D. C. Analisis gangguan menggunakan Jumlah -gangguan Hasil penelitian memperlihatkan nilai p untuk
Ruslam pendengaraFn pada metode purposive sampel 20 pendengaran, umur p=0,157, pendidikan p=0,662, masa kerj
penyelam di Danau sampling dengan orang penyelam p=0,850, riwayat penyakit p=0,897, frekuens
20
4 Nur Anggriyani Faktor – faktor yang Penelitian ini Sampel dalam Massa Kerja, massa kerja ≥ 5 tahun yaitu 12 orang (41.4 %
Wailissa berhbungan dengan menggunakan penelitian ini Frekuensi kemudian yang massa kerja ≤ 5 tahun yang tid
gangguan pendengaran penelitian kuatitatif berjmulah 92 Menyelam, mengalami gangguan pendengaran yaitu 17 oran
pada nelayan penyelam dengan pendekatan responden Kedalaman (58.6%)nilai p= 0.002 kategori lebih dari ≥
tradisional di Negeri cross sectional. Menyelam. kali/hari menyelam ada terdapat 60 (85.7 %
Haya Kecamatan Tehru orang dan yang menyelam kurang dari 2 kali/ha
Kabupaten Maluku ada 10 (14.3 %) nilai p= 0.014 kedalam
tengah Tahun 2020 menyelam pada ≥ 10 meter yaitu 36 oran
(51.4%) dan yang mengalami ganggu
pendengaran dengan kedalaman menyelam ≤1
meter yaitu 34 orang (48.6%) nilai p= 0.047
BAB III
KERANGKA KONSEP
3.1Kerangka Konsep
konsep konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan
dengan yang lainnya. Dengan adanya kerangka konsep akan mengarahkan untuk
Massa Kerja
Gangguan pendengaran
U Frekuensi Menyelam
Kedalaman menyelam
Keterangan :
: Variabel Bebas
: Variabel terikat
: Hubungan
3.2 Hipotesis Penelitian
hipotesisnya yaitu:
1. Ha :
METODE PENELITIAN
2020.
orang.
4.3.2 Sampel
N
n=
1+ N (e)2
Keterangan :
N : ukuran populasi
e : persen ketidaktelitian yang ditelorir 5 %
120
n=
1+ 120(0,05)2
120 ❑
n=
1+ ¿ ¿ (0,025)
120
n=
1,3=92
4.3.3 Sampling
Pendengararan
Variabel Independen
Faktor Masa kerja adalah Kuesioner Nominal 1. < 5 tahun
Masa Kerja lamanya waktu yang
telah dilalui oleh 2. ≥ 5 tahun
responden dalam
melakukan
penyelaman
terhitung sejak ( jika ≥4 tahun
pertama kali
menyelam. 2) Risiko Rendah : ji
Faktor FrekuensiK Kuesioner Nominal 1. ≤ 2kali/hari
frekuensi menyelam adalah
menyelam berapa kali 2. ≥ 2 kai/hari
responden
melakukan
penyelaman dalam
sehari
Faktor kedalaman sewaktu Kuesioner Nominal 1.<10 meter
kedalaman menyelam dan naik
menyelam ke permukaan 2. ≥10 meter
menimbulkan
masalah, sebab
tubuh tidak bisa
beradaptasi dengan
cepat
terhadapperubahan
tekanan. Pada
kedalaman 30 meter
ataus kurang dari 10
meter
Variabel Dependen
Gangguan Gangguan Garputala 52 Ordinal
pendengaran pendengaran adalah Hz 1. Tidak Ada
ketidakmampuan Gangguan
secara farsial atau 2. Ada
total untuk Gangguan
mendengarkan suara
pada salah satu atau
kedua telinga
tentang identitas responden yang terdiri dari: nama, usia jenis kelamin,
sebagai berikut :
1. Observasi
3. Dokumentasi
pendengaran.
4.8.2 Analisis Bivariat
dan disertai judul penelitian dan manfaat penelitian. Bila subjek meolak
akan diteliti memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian dan
dan wawancara.
Maluku Tengah. Negeri Haya memiliki Luas Wilayah 2,50 km❑2. Batas
hutan. Negeri Haya Terdiri dari 758 KK dengan jumlah penduduk 2.70 jiwa.
oktober 2020
Karakteristik responden dalam penelitian ini yang meliputi jenis umu jenis
Tabel 5.1
Umur n %
Berdasarkan tabel di atas yang menunjukan bahwa, dari 92 responden yang diteliti
Tabel 5.2
Distribusi Berdasarakan Jenis Kelamin Di Negeri Haya Kecamatan
Tehoru Kabupaten Maluku Tengah
Tahun 2020
Jenis kelamin n %
Laki - laki 92 100.0
Total 92 100
fffffffffffffffBerdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa, dari 92 responden
yang diteliti terdapat 100 orang (100.0 %) yang berjenis kelamin laki-laki
Tabel 5.3
pendiidkan n %
Tidak sekolah 27 29.3
SD 23 25.0
SMP 17 18.5
SMA 25 27.2
Total 92 100
Berdasarkan tabel 5.3 menunjukan dari 92 responden yang diteliti yang memiliki
pendidikan yang berbeda – beda yaitu yang tidak bersekolah 27 orang (29.3%) SD
berjumlah 23orang (25.0%) dan SMP berjumlah 17 orang (18.5%) dan SMA sebanyak
25 orang (27.2%)
1. Massa Kerja
Tabel 5.4
Tahun 2020
Massa Kerja n %
>5 tahun 60 65.2
≤5 tahun 32 34.8
Total 92 10
memiliki umur dari >5tahun adalah 60 responden (65.2%) dan yang memliki massa
Tabel 5.5
Distrbusi Kategori Variabel Frekuensi Menyelam Di Negeri Haya
Kecamatan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah
Tahun 2020
2. Frekuensi Menyelam
Frekuensi n %
≥2 kai/hari 73 79.3
≤2 kali/hari 19 20.7
Total 92 100
3. Kedalaman Menyelam
Tabel 5.6
Distrbusi Kategori Variabel Kedalaman Menyelam Di Negeri Haya
Kecamatan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah
Tahun 2020
Kedalaman n %
≥10 meter 39 42.2
≤10 meter 53 57.6
Total 92 100
distrbusi responden yang menyelam ≥10 meter berjumlah 39 responden (42.4%) dan
gangguan pndengaran (tuli) dengan kategori 2 kali/hari menyelam ada terdapat 43(76.8
%) orang dan yang menyelam 1 kali/hari ada 13 (23.2 %) orang. dan yang tidak
dan yang menyelam 1kali/hari tidak mengalami gangguan pendengaran (tuli) ada 31
orang (86.1%).
Hasil uji statistic menunjukan nilai p= 0.000 (<0.05) artinya ada hubungan yang
yang diduga adanya hubungan. Data yang telah didapat dianalisa dengan menggunakan
komputer. Adapun alat analisa yang digunakan adalah Crosstab atau Chi-Square
Tabel 5.7
pendengaran dengaran kategori lebih dari ≥2 kali/hari menyelam ada terdapat 60 (85.7%) orang
dan yang menyelam kurang dari 2 kali/hari ada 10 (14.3%) orang dan yang tidak mengalami
gangguan penedengaran dengan lebih dari 2kali/hari menyelam ada 13 orang (59.1%) dan yang
menyelam kurang dari 2 kali/hari tidak mengalami gangguan penedengaran ada 9 orang
(40.9%) . Hasil uji statistic menunjukan nilai p= 0.014 (<0.05) artinya ada hubungan
peneyelam tradisional di Negeri Haya Kecamatan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah 2020.
Tabel 5.9
Hubungan Kedalaman Menyelam Dengan Gangguan Pendengaran Di Negeri
Haya Kecamatan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah
Tahun 2020
penedengaran dengan kedalaman menyelam pada ≥10 meter yaitu 36 orang (51.4%) dan
yang mengalami gangguan pendengaran dengan kedalaman menyelam ≤10 meter yaitu 34
orang (48.6%) sedangkan yang tidak mengalami gangguan pendengaran (tuli) pada
kedalaman ≥10 meter yaitu 17 orang (77.3%) dan yang tidak mengalami gangguan
pendengaran pada kedalaman ≤10 meter yaitu 5 orang (22.7%). Hasil uji uji statistic
menunjukan nilai p= 0.047 (<0.05) artinya ada hubungan yangsignifikan antara frekuensi
\
5.2 Pembahasan
responden yang tergolong kategori masa kerja >5 tahun yang mengalami gangguan
0.002 (<0.05) arttinya ada hubunsgan yang signifikan antara massa kerja dengan
pendengaran dengan massa bekerja sebagai nelayan penyelam sudah lebih dari
lima tahun, dan mengalami gangguan pendengaran yang cukup lama, tetapi mereka
pendengaran karena semakin lama terpapar oleh tekanan air, dengan perbedaan
terjadi karena kegagalan dari telinga, dan paling umum terjadi karena kegagalan.
kemudian dari 15 responden yang massa kerjanya kurang dari lima tahun juga
akan berakibat fatal bagi telinga karena akan semakin lama akan terpapar oleh
tekanan air.
Masa kerja dapat mempengaruhi kinerja baik positif maupun negatif. Pengaruh
positif akan dirasakan oleh seseorang apabila dengan semakin lamanya masa kerja
Sebaliknya, masa kerja akan memberikan pengaruh negatif apabila dengan semakin
lamanya masa kerja maka akan timbul kebiasaan buruk pada tenaga kerja dari
Mallapiang (2015) bahwa adanya hubungan anatara masa kerja > 5 tahun dengan
gangguan pendengaran pada Nelayan penyelam di ujung Tanah kota Makassar Pada
penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa terdapat dari 37 responden,
sebanyak 24 responden yang termasuk dalam kategori pekerja lama (telah bekerja ≥
5 tahun). Dari semua responden yang termasuk pekerja lama, sebanyak 23 responden
atau 95,8% mengalami gangguan pendengaran dan 1 orang lainnya atau sebesar
pendengaran..
terdapat 60 (85.7%) orang dan yang menyelam ≤ 2kali/hari ada 10 orang (14.3%)
menyelam ada 13 orang (59.1%) dan yang menyelam ≤ 2kali/hari tidak mengalami
gangguan pendengaran (tuli) ada 9 orang (40.9%). Hasil uji statistic menunjukan
nilai p= 0.014 (<0.05) artinya ada hubungan yang signifikan antara frekuensi dengan
Pada penelitian ini peneliti dapatkan Pada penyelam Di Negeri Haya Kecamatan
pendarahan pada telinga. mereka menyelam pada waktu pagi, siang dan malam.
Frekuensi menyelam pagi (jam 7-9) siang (1-3) dan sore dari jam( 3- 5) denagan
menerima tekanan dan mereka harus berusaha untuk menyamakan tekanan dalam
sering mengalami trauma tekanan yang berulang pada gendang telinga. Hal ini akan
dan robek. Oleh karena itu semakin sering frekuensi penyelaman yang dilakukan,
akan semakin berbahaya bagi kesehatan para penyelam, karena akan semakin sering
menerima tekanan dan mereka harus berusaha untuk menyamakan tekanan dalam
Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian sebelumnya oleh Saqib Zaheer
(2010) mengenai Frekuensi terjadinya masalah pada telinga terkait dengan kegiatan
tersebut terungkap bahwa ada hubungan antara masa kerja dengan gangguan
pendengaran.
kedalaman ≥10 meter yaitu 36 orang (51.4%) dan yang mengalami gangguan
meter yaitu 17 orang (77.3%) dan yang tidak mengalami gangguan pendengaran ≤
10 meter yaitu 5 orang (22.7%) Hasil uji statistic menunjukan nilai p= 0.47 (<0.05)
artinya ada hubungan yang signifikan antara kedalaman menyelam dengan gangguan
meter dan kurang dari 10 meter namun resiko yang didapatkan adalah pengaruh
gendang telinga yang tidak dapat dengar suara lebih jelas . adapun beberapa
responden yang menagalami tuli. Namun mereka masih saja bekerja sebagai nelayan
penyelam tradisional untuk mencari sebuah hasil laut yang unik dan menarik
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Siti Fatimatun Navisah : Faktor Risiko
pada gangguan pendengaran pada nelayan penyelam dengan kedalaman ,< 10 meter
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1 Kesimpulan
1. Diketahui yang mengalami gangguan pendengaran dengan Masa kerja ≥ 5 tahun
yaitu sebanyak 48 orang (76.2%) dan yang ≤ 5 tahun yaitu 15 orang (23.8%)
Berdasarkan hasil statistic diperoleh nilai chi – square0.002 artinya ada hubungan
yang signifikan antara Masa Kerja dengan gangguan pendengaran pada nelyan
penyelam Tradisional Di Negeri Haya Kecamatan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah
Tahun 2020.
6.2 Saran
Dengan adanya penelitian ini maka diharapakan dapat menjadi salah satu informasi
bagi institusi dan dapat digunakan sebagai bahan literature pertimbangan tentang
faktor-faktor yang berhubungan dengan Gangguan Pendenagran Pda Nelayan
Penyelam Tradisonal Di Negeri Haya Kecamatan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah
Tahun 2020
dalam sehari.
1. Para penyelam seharusnya tidak melakukan penyelam ketika kondisi fisik dirasa
tidak baik.
2. Para pemilik usaha atau yang biasa di sebut dengan Juragan, seharusnya membuat
jadwal penyelaman dalam sehari, agar para penyelam tidak seenaknya saja
menyelam meskipun telah beberapakali menyelam dalam sehari..
3. Bagi pemerintah setempat, disarankan untuk rutin melakukan pelatihan tentang
prosedur penyelaman yang benar dan pengaktifan kembali posyandu nelayan di
Negeri Haya agar para penyelam mengetahui kondisi tubuh mereka..
4. Bagi para peneliti yang akan melakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan
faktor yang berhubungan dengan gangguan pendengaran
DAFTAR PUSTAKA
Kartono dalam Pattimukai 2017 Volume VII Nomor Khusus Hari Kesehatan
Nasional, November
Fatmawati Mallapiang Public Health Science Journal Gangguan Pendengara Penyelam,
Mas kerja, Frekuensi PenyelamanFaktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Gangguan Pendengaran pada Penyelam Tradisional di Pulau Barrang Lompo
Kecamatan Ujung Tanah Kota Makassar Tahun 2015
World Health Organization (WHO,) 2018 masalah gangguan pendengaran
Ekawati, Tuti. “Analisis Faktor Barotrauma Membran Timpani Pada Nelayan
Penyelam Tradisonal Di Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang” Tesis
Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang. 2018.
Ruslam, Rahayu, dkk “Analisis Gangguan Pendengaran Pada Penyelam di Danau
Tondano Desa Watumea Kecamatan Eris Kabupaten Minahasa Utara Tahun
2015 Jurnal Penelitian. 2015
Paskarini, Indriani, dkk. “Kecelakaan Dan Gangguan Kesehatan Penyelam Tradisional
Dan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Di Kebupaten Seram, Maluku”
Jurnal Penelitian. 2018
Rahmadayant factor resiko gangguan akibat penyelaman pada penyelam tradisional pada
penyelam di karimun jurnal kesehatan masyarakat (e-joernal) Volume 5, Nomor
1, Januari 2017
Departemen kesehatan RI 2017 tersedia dalam http://www.depkes.go.id/
Departemen kesehatan RI 2016 Laporan Riset Kesehatan Dasar 2016 Jakarta
Sugumat, Yathavan “ Gambaran Etiologi Gangguan Pendengran Di RSUP H. Adam
Malik Medan” Skripsi Universitas Sumatera Utara. 2016
Tanod, D. Virgiawan “Fungsi Pendengaran Para Penyelam Tradisonal di Desa Bolung
Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara” Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Vol .8, No.1, 2020 hubungan frekuensi penyelaman lama menyelam terhadap
kejadian barotraumas telinga tengah penyelam
Depkes RI. (2017). Petunjuk Tehnis Upaya Kesehatan Penyelaman Dan Hiperbarik Bagi
Petugas Kesehatan Propinsi, Kabupaten/Kota Dan Puskesmas. Jakarta: Direktorat
Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
Depkes RI. (2018. Pedoman Upaya Kesehatan Kerja Bagi Nelayan Penyelam
Tradisional: Panduan bagi Petugas Kesehatan. Jakarta: Pusat Kesehatan
KerjaIshak Martinus1),
Eka Senja Koesdianasari 2018: hubungan antara pengetahuan menyelam dengan
gangguan pendengaran pada pekerja bawah air di perusahan kontruksi bawah
The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, Vol. 7, No. 3
Kristianto, W., 2015 Gambaran Gangguan Pendengaran Pada Penyelam TNI Angkatan
Laut. Skripsi. Depok: Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia jurnal e-
Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1,
Rahayu D. C. Ruslam Jimmy F. Rumampuk Vennetia R. Danes Analisis gangguan
pendenagaran pada penyelam di danau tandano desa watumea kecamatan eris
kabupaten minahasa provinsi Sulawesi selatan Jurnal e-Biomedik (eBm),
Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015
Yunda Indrawati Tasik Analisis Hubungan Tingkat Kebisingan Terhadap Penurunan
Ambang Dengar (Hearing Loss) Pada Nelayan Kelurahan Pontap Kota Palopo
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016
Notoatmodjo,Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:PT. Rineka Cipta.
2015
Sugiono 2016 memahami penelitian kuatitatif. Bandung : alfa beta wsinghton
Prasetio, Arief T, dkk “Pengaruh Kedalaman Dan Lama Menyelam Terhadap Ambang
Dengar Penyelam Tradisional Dan Barotrauma Telinga” Jurnal Penelitian. 2018
Lembaran 1
LEMBARAN KUESIONER
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN
MALUKU TENGAH
TAHUN 2020
1. .Bacalah setiap pertanyaan di bawah ini dengan teliti dan jawablah pertanyaan yang
diajukan dengan benar.
2. Tanyakan kepada peneliti apabila terdapat pertanyaan yang kurang jelas atau tidak
dimengerti.
3. Kerahasiaan identitas dan jawaban anda sepenuhnya terjamin.
4. . Atas kerja sama yang baik, kami ucapkan banyak terima kasih
1. Nomor Responden :
2. Nama Lengkap :
4. Jenis Kelamin :
a Laki-laki
b Perempuan
5. Pendidikan terakhir
a..Tidak sekolah
b. SD SMU / sederajat.
c. SLTP / sederajat
d. SMA/derajat
No Faktor resiko gangguan Kategori Checklist (√)
pendengaran
≤ 5 tahun
< 2 kali/hari
≤ 10 meter
4 Gangguan pendengaran Telinga Kiri
Telinga
Kanan
Kedua
Telinga
LEMBARAN HASIL OUTPUT
A. KARAKTERISTIK RESPONDEN
LEMBARAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(Informed Consent )
Dengan Hormat,
NPM : 1420116096
Di Negeri Haya Kecamatan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2020” untuk
terlaksanya kegiatan tersebut, saya mohon untuk ketersedian saudara untuk berpartispasi
dengan cara mengisi kuesioner berikut. Yang terlampir dan menandatangani lembaran