Anda di halaman 1dari 109

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KELUARGA DENGAN ANSIETAS

YANG MEMILIKI ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI


GANGGUAN JIWA DI DESA SUMBER BENING KECAMATAN BANTUR
KARYA ILMIAH AKHIR NERS

Di Susun Oleh :
Onisimus Umbu
Daha 210814901338

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS TAHAP PROFESI


STIKES WIDYAGAMA HUSADA
2022

i
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KELUARGA DENGAN ANSIETAS
YANG MEMILIKI ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI
GANGGUAN JIWA DI DESA SUMBER BENING KECAMATAN BANTUR

KARYA ILMIAH AKHIR NERS


Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ners

Di susun oleh :
Onisimus Umbu
Daha 210814901338

PEMINATAN KEPERAWATAN JIWA


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
NERS SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN WIDYAGAMA HUSADA
2022

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Ilmiah Akhir Profesi Ners ini disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim

Penguji Karya Ilmiah Akhir Profesi Ners

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widyagama Husada :

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KELUARGA DENGAN ANSIETAS


YANG MEMILIKI ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI
GANGGUAN JIWA DI DESA SUMBER BENING KECAMATAN BANTUR

Onisimus Umbu
Daha 210814901338

Malang,..................................

Menyetujui

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Ahmad Guntur Alfianto,S.Kep.,Ners,.M.Kep Miftakhul Ulfa,S.Kep.Ners,M.Kep

iii
LEMBAR PENGESAHAN

iv
KATA PENGANTAR

Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala Berkat dan Karunia-Nya
sehingga dapat terselesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan Judul “Asuhan
keperawatan jiwa pada keluarga dengan ansietas yang memiliki anggota
keluarga yang mengalami gangguan jiwa di desa sumber bening kecamatan
bantur ” sebagai salah satu persyaratan akademis dalam rangka menyelesaikan
kuliah di Program Studi Pendidikan Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Widyagama Husada Malang.
Dalam menyusun karya tulis ilmiah ini banyak kekurangan ataupun kesulitan
yang saya hadapi karena keterbatasan kemampuan penulis, oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tidak terhingga
kepada
:
1. Bapak dr. Rudy Joegijantoro, MMRS selaku ketua STIKES Widyagama
Husada Malang
2. Bapak Abdul Qodir, S.Kep., Ners., M.Kep selaku ketua Prodi Pendidikan
Ners STIKES Widyagama Husada Malang
3. Bapak Ahmad Guntur Alfianto, S.Kep., Ners., M.Kep selaku pembimbing
1 yang telah memberikan bimbingan petunjuk, koreksi, serta saran
sehingga dapat terwujud tugas karya tulis ilmiah ini
4. Ibu Miftakhul Ulfa,S.,Kep.,Ners.,M.,Kep selaku pembimbing 2 yang telah
memberikan bimbingan petunjuk, koreksi, serta saran sehingga dapat
terwujud tugas karya tulis ilmiah ini
5. Kedua orang tua saya tercinta

Malang, Januari 2022

Onisimus Umbu Daha

v
ABSTRAK

Daha, Onisimus Umbu. 2022. Asuhan Keperawatan Jiwa pada Keluarga


Ansietas yang Memiliki Anggota Keluarga dengan Gangguan Jiwa di Desa
Sumber Bening Kabupaten Bantur. Karya Tulis Ilmiah Akhir Ners. Program
Studi Pendidikan Keperawatan Tahap Profesi. Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Widyagama Husada. Malang. Pembimbing: 1. Ahmad Guntur
Alfianto, S. Kep. Ners,. M. Kep,.2. Miftakhul Ulfa, S.Kep. Ners. M.Kep.
Latar Belakang: Kesehatan jiwa adalah suatu keadaan dimana individu dapat
berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial, sehingga individu tersebut
sadar akan kemampuannya sendiri untuk dapat mengatasi tekanan, dan mampu
menghasilkan produk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui asuhan
keperawatan pada keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan
jiwa di Desa Sumber Bening Kabupaten Bantur.
Metode Penelitian: Penelitian Penulisan karya ilmiah ini menggunakan
pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan dilakukan pada 5
keluarga pasien dengan metode pengumpulan data berupa wawancara dan
observasi.
Hasil: Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa ke lima klien dalam penelitian
ini yang telah diberikan strategi perbaikan 1 dan 2 (sp 1-2) klien mampu
melakukan teknik nafas dalam sesuai saran dari peneliti. Pada tahap akhir
penelitian didapatkan bahwa kelima partisipan ditemukan mengalami perubahan
perilaku. Penelitian ini membuktikan bahwa dari kelima pasien, mampu
memperkenalkan nama dan berjabat tangan, kelima partisipan mampu
menyebutkan masalah, menyebutkan situasi yang menyertai kecemasan,
menjelaskan perilaku terkait kecemasan, melakukan teknik situasional dan
melakukan teknik pernapasan dalam. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut tentang asuhan keperawatan jiwa pada keluarga dengan kecemasan bagi
keluarga yang anggota keluarganya memiliki gangguan kejiwaan di Desa
Sumber Bening Kabupaten Bantur.

Referensi : 47 Referensi (2015-2020)


Kata kunci : Orang Dengan Gangguan Jiwa, Ansietas, Keluarga Yang
Merawat Klien Dengan Gangguan Jiwa

vi
ABSTRACT

Daha, Onisimus Umbu. 2022. Mental Nursing Care for Anxiety Families Who
Have Family Members with Mental Disorders at Sumber Bening Village,
Bantur District. Final Scientific Papers Ners. Nursing Education Study
Program for the Professional Stage. Widyagama Husada College of Health
and science. Malang. Advisors: 1. Ahmad Guntur Alfianto, S. Kep. Ners,. M.
Kep,. 2. Miftakhul Ulfa, S. Kep. Ners., M. Kep.

Introduction: Mental health is a condition in which an individual can develop


physically, mentally, spiritually, and socially, so that the individual is aware of his
own abilities, cope with pressure, and is able to produce products. The purpose
of this research is to find out nursing care for anxiety families who have family
members with mental disorders in Sumber Bening Village, Bantur District.
Research methods: This research writing scientific papers used qualitative and
quantitative descriptive approaches. The approach was carried out on 5 patients'
families with data collection methods in the form of interviews and observations.
Result: Based on the study it shows that all clients in this study who had been
given improvement strategies 1 and 2 (sp 1-2) are able to perform deep breathing
techniques according to the advice of the researcher. In the final stage of the
research, the five participants are found to have a change in behavior. This
research proves that the clien are able to introduce acquaintances and mention
their name, the five participants are able to tell their problem, mention the
situations that accompany anxiety, explain anxiety-related behavior, perform
situational techniques and perform deep breathing techniques. So, it is necessary
to do further research on mental nursing care in anxiety families who have family
members with mental disorders at Sumber Bening Village, Bantur District.

References : 47 References (2015-2020)


Keywords : people with mental disorders, anxiety, families who care for
clients with mental disorders

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................................v
ABSTRAK...........................................................................................................vi
ABSTRACT........................................................................................................vii
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL..................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................4
1.3 Tujuan.....................................................................................................4
1.3.1 Tujuan Umum..............................................................................................4
1.3.2 Tujuan Khusus.............................................................................................5
1.4 Manfaat.......................................................................................................5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................6
2.1 Konsep Ansietas.........................................................................................6
2.1.1 Ansietas.......................................................................................................6
a. Definisi............................................................................................................. 6
b. Etiologi............................................................................................................. 6
e. Manifestasi Klinis.............................................................................................9
f. Phatway......................................................................................................... 11
g. Penatalaksanaan............................................................................................12
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan Ansietas.....................................................13
a. Pengkajian.....................................................................................................13
2.3.2 Diagnosa keperawatan..............................................................................18
Data mayor dan minor (SDKI, 2018)...................................................................18
2) Data minor......................................................................................................18
2.3.3 Intervensi...................................................................................................19
2.3.4 Implementasi..............................................................................................20
2.4 Kerangka Konsep......................................................................................21
BAB 3 METODE.................................................................................................22

viii
3.1 Pendekatan...............................................................................................22
3.2 Subyek Penelitian......................................................................................22
3.3 Lokasi dan waktu studi kasus....................................................................22
3.4 Pengumpulan Data....................................................................................23
3.4.1 Wawancara................................................................................................23
3.4.2 Observasi...................................................................................................23
3.4.3 Instrumen Studi Kasus...............................................................................23
3.4.3 Dokumentasi..............................................................................................23
3.5 Uji Keabsahan Data...................................................................................23
3.5.1 Credibility...................................................................................................23
3.5.2 Transferability............................................................................................24
3.5.3 Dependability.............................................................................................24
3.5.4 Triangulasi.................................................................................................24
3.5.5 Analisa data dan penyajian data................................................................24
3.6 Etika Studi Kasus......................................................................................25
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................26
4.1 Hasil.......................................................................................................... 26
4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian......................................................................26
4.1.2 Pengkajian.................................................................................................27
4.1.4 Diagnosa Keperawatan..............................................................................33
4.1.5 Intervensi...................................................................................................33
4.1.6 Implementasi..............................................................................................35
4.2 Pembahasan.............................................................................................50
4.2.1 Pengkajian.................................................................................................50
4.2.2 Diagnosa....................................................................................................51
4.2.3 Intervensi...................................................................................................51
4.2.4 Implementasi..............................................................................................53
4.2.5 Evaluasi.....................................................................................................54
4.2.6 Keterbatasan Penelitian.............................................................................56
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................57
5.1 Kesimpulan................................................................................................57
5.2 Saran.........................................................................................................58
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................59
LAMPIRAN.........................................................................................................63

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Identitas Klien.....................................................................................27


Tabel 4.2 Faktor Predisposisi..............................................................................27
Tabel 4.3 Status Mental......................................................................................28
Tabel 4.4 Analisa Data........................................................................................32
Tabel 4.5 Intervensi Keperawatan......................................................................33
Tabel 4. 6 Implementasi dan evaluasi keperawatan pada klien 1.......................35
Tabel 4. 7 Implementasi dan evaluasi keperawatan pada klien 2.......................38
Tabel 4. 8 Implementasi dan evaluasi keperawatan pada klien 3......................41
Tabel 4. 9. Implementasi dan evaluasi keperawatan pada klien 4......................44
Tabel 4. 10 Implementasi dan evaluasi keperawatan pada klien 5.....................47

x
DAFTAR GAMBAR

1. Pathway...............................................................................................11
2. Web Of Caution....................................................................................8
3. Kerangka Konsep.................................................................................21

xi
DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar konsultasi pembimbing 1.........................................................63


2. Lembar konsultasi pembimbing 2.........................................................64
3. Format pengkajian................................................................................65
4. Dokumentasi.........................................................................................91

xii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat

berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu

tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat

bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk

komunitasnya. Gangguan jiwa merupakan manifestasi dari bentuk

penyimpangan perilaku akibat adanya distorsi emosi sehingga ditemukan

ketidakwajaran dalam bertingkah laku, hal ini terjadi karena menurunnya

semua fungsi kejiwaan (Maulana dkk., 2019).

Menurut data World Health Organization sebanyak 35 juta orang

terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 47,5 juta terkena dimensia

dan 21 juta terkena skizofrenia (Iswanti & Lestari, 2018). Provinsi Jawa

Timur memiliki target bebas pasung sebesar 0,7% atau jumlah kasus pasung

maksimal adalah 591 kasus. Perhitungan tersebut diperoleh dari kasus yang

dipasung berdasarkan estimasi orang dengan gangguan jiwa sebanyak

84.410 jiwa dengan jumlah penduduk sebesar 38.368.301. Berdasarkan

aspek sumberdaya manusia dapat disebabkan karena belum adanya

pelatihan dan sosialisasi untuk pemegang program jiwa dan kader; belum

optimalnya peran dari dokter jiwa, psikiater, dan kader kesehatan jiwa, tim

TPKJM Kecamatan dan puskesmas; serta kurangnya dukungan dari tokoh

masyarakat, tokoh agama, keluarga, dan stakeholder (Ramawati, 2017).

Menurut Riskesdas 2018 yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatn

Republik Indonesia menyimpulkan bahwa prevelensi gangguan jiwa

bervariasi dimana prevelensi Rumah tangga dengan ART gangguan jiwa

skizofrenia/psikosis menurut provinsi yang memiliki angka gangguan jiwa

1
tertinggi adalah provinsi Bali (11%) dan terendah provinsi Kepulauan Riau

(3%). Untuk proporsi rumah tangga yang memiliki ART gangguan jiwa

skizofrenia/psikosis yang pernah dipasung dalam rumah tangga sebanyak

(14%) dan yang tidak sebanyak (86%), sedangkan yang pernah melakukan

pasung tiga bulan terakhir sebanyak (31,5%) dan yang tidak sebanyak

(68,5%) (Yusuf dkk., 2015).

Puskesmas Bantur merupakan salah satu Puskesmas di Kabupaten

Malang dengan jumlah penderita skizofrenia mencapai 212 penderita pada

bulan Juni 2016 yang tersebar dalam 5 Desa di wilayah kerja Puskesmas

Bantur (Widiastutik dkk., 2016). Desa Bantur pada tahun 2014 telah

dinobatkan sebagai Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ) di provinsi Jawa Timur.

Dengan dinobatkannya desa Bantur tersebut, tentu menjadi hal yang sangat

menarik untuk diketahui bagaimana petugas pelaksana dan tokoh

masyarakat dapat mewujudkan kondisi tersebut (Kurniawan dkk., 2017).

Desa sumber bening merupakan salah satu desa yang berada di

kecamatan Bantur dan terdapat 47 orang yang mengalami gangguan jiwa,

banyak warga yang menderita gangguan jiwa salah satunya penyebabnya

yaitu trauma, ditingal orang yang disayang, pelecehan seksual, diacuhkan

keluarga, peristiwa ancaman, cacat tubuh dan kecelakaan (Rohmi, 2017).

Akses kesehatan desa Sumberbening didapatkan dari beberapa Puskesmas

Pembantu (Pustu), serta Perawat dan Bidan yang praktik. Ada 10 Pustu

yang ada di desa Sumberbening, namun sarana yang dimiliki masih cukup

terbatas. Hal ini akan menimbulkan permasalahan kesehatan saat

masyarakat tidak mampu mencapai pusat penyedia layanan kesehatan

disaat kondisi mendesak (Debora, 2020).

Kecemasan, baik akut maupun kronis, merupakan komponen utama

bagi semua gangguan psikiatri, sebagian dari komponen kecemasan itu

2
menjelma dalam bentuk gangguan panik,fobia, obsesi kompulsi, dan

sebagainya. penatalaksanaan ansietas pada tahap pencegahaan dan terapi

memerlukan suatu metode pendekatan yang bersifat holistik, yaitu

mencangkup fisik, psikologik atau psikiatrik, psikososial dan psikoreligius

(Alifudin & Rochmawati, 2016).

Anggota keluarga berhubungan dekat dengan penderita skizofrenia,

mereka lebih mampu memantau perilaku penderita skizofrenia. Mereka tahu

anggota keluarga ini, dan mereka bisa memastikan penyebab perilaku

negatif penderita skizofrenia. Pemahaman yang lebih dekat ini

memungkinkan mereka untuk melakukan intervensi secara proaktif dan

sebelum perilaku bergejala negatif muncul, (Hadiansyah &

Pragholapati,2020)

Ada beberapa masalah yang teridentifikasi yang dialami oleh

keluarga dengan anggota keluarga ganggun jiwa berat di masyarakat yaitu

meningkatnya stres dan kecemasan keluarga, keluarga sering merasakan

kecemasan dalam menghadapi anggota keluarganya yang menderita

gangguan jiwa, Kecemasan yang di rasakan dapat berupa; adanya perasaan

cemas, adanya ketegangan, adanya rasa ketakutan, adanya gangguan tidur,

adanya gangguan kecerdasan, adanya perasaan depresi dan gejala-gejala

tingkat kecemasan lainnya yang diarasakan keluarga dalam merawat

anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa (Sari, 2019).

Ansietas pada keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan

gangguan jiwa dapat disebabkan oleh adanya pengalaman traumatis

diantaranya perubahan perilaku pasien dan kekambuhan pasien gangguan

jiwa pada anggota keluarga dengan mekanisme koping yang maladaptif hal

ini dapat meningkatkan keemasan pada anggota keluarga. Selain faktor

internal keluarga yang mengalami kecemasan dalam merawat anggota

keluarga yang mengalami gangguan jiwa ada juga faktor eksternal yaitu
3
stigma negatif yang diberikan oleh masyarakat terhadap anggota keluarga

yang mempunyai anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa (Erfiana,

2021).

Pemberian asuhan keperawatan merupakan proses terapeutik yang

melibatkan hubungan kerjasama antara perawat dengan klien, keluarga atau

masyarakat untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal.Tindakan

keperawatan yang dilakukan kepada klien berupa tindakan keperawatan

generalis (Makhruzah dkk, 2021).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan didesa sumber bening

kecamatan bantur didapatkan dari 5 keluarga klien yang mengalami

gangguan jiwa bahwa keluarga sering merasakan kecemasan yang

dikategorikan dalam kecemasan berat karena keluraga sering meninggalkan

aktivitasnya karena khawatir dengan keadaan keluarganya yang mengalami

gangguan jiwa. Sehingga dalam studi kasus ini peneliti akan melakukan

asuhan keperawatan pada keluarga yang mempunyai anggota keluarga

yang mengalami gangguan jiwa.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaiamana Penerapan Asuhan Keperawatan pada keluarga yang

mengalami kecemasan karena memiliki anggota keluarga yang mengalami

gangguan jiwa di Desa Sumber Bening, Kecamatan Bantur.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum


Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui Asuhan Keperawatan pada

keluarga yang mengalami kecemasan karena memiliki anggota keluarga

yang mengalami gangguan jiwa di Desa Sumber Bening, Kecamatan

Bantur.

4
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengkaji keluarga yang mengalami kecemasan karena memiliki

anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

b. Merumuskan diagnosis keperawatan pada keluarga yang mengalami

kecemasan karena memiliki anggota keluarga yang mengalami

gangguan jiwa

c. Menyusun perencanaan keperawatan pada keluarga yang mengalami

kecemasan karena memiliki anggota keluarga yang mengalami

gangguan jiwa

d. Melakukan implementasi keperawatan pada keluarga yang mengalami

kecemasan karena memiliki anggota keluarga yang mengalami

gangguan jiwa

e. Mengevaluasi keluarga yang mengalami kecemasan karena memiliki

anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

1.4 Manfaat
1. Bagi Peneliti

Hasil dari studi kasus ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

pengetahuan dan menambah wawasan dalam melakukan asuhan

keperawatan pada keluarga klien yang mengalami resiko gangguan jiwa

2. Bagi Tempat Penelitian

Hasil dari studi kasus ini diharapkan dapat memberikan manfaat

khusunya untuk salah satu bahan acuan untuk melakukan penelitian yang

akan datang

3. Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan

Hasil studi kasus ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan

bagi perkembangan keperawatan jiwa dan sebagai acuan untuk

meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang asuhan

keperawatan pada keluarga klien yang mengalami resiko gangguan jiwa

5
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Ansietas


2.1.1 Ansietas
a. Definisi
Ansietas adalah perasaan was-was, khawatir,atau tidak nyaman seakan-

akan akan terjadi sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman Ansietas

berbeda dengan rasa takut. Takut merupakan penilaian intelektual

terhadap ssuatu yang berbahaya, sedangkan ansietas adalah respon

emosional terhadap penilaian tersebut (Keliat, 2012). Ansietas

merupakan pengalaman emosi dan subjektif tanpa ada objek yang

spesifik sehingga orang merasakan suatu perasaan was-was (khawatir)

seolah-olah ada sesuatu yang buruk akan terjadi dan pada umumnya

disertai gejala-gejala otonomik yang berlangsung beberapa waktu.

b. Etiologi
Dalam (Widuri dkk., 2015) penyebab terjadinya kecemasan yaitu:

1) Faktor predisposisi

Stressor predisposisi adalah semua ketegangan dalam kehidupan

yang yang dapat menimbulkan kecemasan. Ketegangan dalam

kehidupan tersebut dapat berupa :

a) Peristiwa traumatik, yang dapat memicu terjadinya kecemasan

berkaitan dengan krisis yang dialami individu baik krisis

perkembangan atau situasional

b) Konflik emosional yang dialami individu dan tidak terselesaikan

dengan baik. Konflik antara id dan superego atau antara keinginan

dan kenyataan yang menimbulkan kecemasan pada individu

6
c) Konsep diri terganggu akan menimbulkan ketidak mampuan

individu berpikir secara realitas sehingga akan menimbulkan

kecemasan

d) Frustasi akan menimbulkan rasa ketidak berdayaan untuk

mengambil keputusan yang berdampak terhadap ego

e) Gangguan fisik akan menimbulkan kecemasan karena merupakan

ancaman terhadap integritas fisik yang dapat mempengaruhi

konsep diri individu

f) Pola mekanisme koping keluarga atau pola keluarga menangani

stress akan mempengaruhi individu dalam berespon terhadap

konflik yang dialami karena pola

g) mekanisme koping individu banyak dipelajari dalam keluarga

h) Riwayat gangguan kecemasan dalam keluarga akan

mempengaruhi respon individu dalam berespon terhadap konflik

dan mengatasi kecemasan

i) Medikasi yang dapat memicu terjadinya kecemasan adalah

pengobatan yang mengandung benzodizepin, karena

benzodizepin dapat menekan neurotransmiter gama amino butyric

acid (GABA) yang mengontrol aktivitas neuron di otak yang

bertanggung jawab menghasilkan kecemasan.

2) Stressor presipitasi adalah ketegangan dalam kehidupan yang dapat

mencetuskan tibulnya kecemasan. Stressor presipitasi kecemasan

dikelompokkan menjadi 2 yaitu : Ancaman terhadap intregitas

fisik.Ketegangan yang mengancam integritas fisik yang meliputi :

a) Sumber internal, meliputi kegagalan mekanisme fisiologis sistem

imun, regulasi suhu tubuh, perubahan biologis normal (misalnya

hamil).

7
b) Sumber eksternal meliputi paparan terhadap infeksi virus dan

bakteri, polutan lingkungan, kecelakaan, kekurangan nutrisi, tidak

adekuatnya tempat tinggal

c) Ancaman terhadap harga diri meliputi sumber eksternal dan

internal.Sumber internal, kesulitan dalam berhubungan

interpersonal dirumah dan tempat kerja, penyesuaian terhadap

peran baru. Berbagai ancaman terhadap intergritas fisik juga

dapat mengancam harga diri. Sumber eksternal: kehilangan orang

yang dicintai, perceraian, perubahan status pekerjaan, tekanan

kelompok, sosial budaya

d. Web Of Caution

Harga diri rendah Dampak

Gangguan citra

Ansietas Masalah

Koping tidak

efektif

Stresor dan
Penyebab
kurang

pengetahuan

8
e. Manifestasi Klinis
Menurut (Apriady dkk., 2016) gejala yanhg sering muncul pada

seseorang yang mengalami ansietas yaitu:

1) Palpitasi, jantung berdebar, atau akselerasi frekuensi jantung

2) Berkeringat

3) Gemetar atau menggigil

4) Perasaan sesak napas dan tercekik

5) Perasaan tersedak

6) Nyeri atau ketidak nyamanan dada

7) Mual atau distres abdomen

8) Merasa pusing, limbung, vertigo, atau pingsan

9) Derealisasi (Perasaan tidak realistis) atau depersonalisasi

(terpisah dari diri sendiri)

10) Takut kehilangan kendali atau menjadi gila

11) akut mati

12) Perestesia (kebas atau kesemutan)

13) Bergantian kedinginan atau

kepanasan Gejala lain gangguan ansietas

meliputi :

a) Gelisah, Perasaan tegang, khawatir berlebihan, mudah letih, sulit

berkonsentrasi, iritabilitas, otot tegang, dan gangguan tidur (gangguan

ansietas umum)

b) Ingatan atau mimpi buruk berulang yang mengganggu mengenai

peristiwa traumatis, perasaan menghidupkan kembali trauma (episode

kilas balik), kesulitan merasakan emosi (afek datar),insomnia dan

iritabilitas atau marah yang meledak-ledak( gangguan stres pasca

trauma )

9
c) Repetitif, pikiran obsesif, perilaku kasar yang berkaitan dengan

kekerasan, kontaminasi, dan keraguan, berulang kali melakukan

aktifitas yang tidak bertujuan, seperti mencuci tangan, menghitung,

memeriksa, menyentuh (gangguan obsesif kompulsif)

d) Rasa takut yang nyata dan menetap akan objek atau situasi tertentu

( fobia spesifik ), situasi performa atau sosial (fobia sosial), atau

berada dalam satu situasi yang membuat individu terjebak

(agorafobia) (Eko Prabowo, 2014)

10
f. Phatway

Frustasi dan kegagalan Faktor predisposisi


Biologis Trauma Faktor presipitasi

Imbalance
Ego dan superego Ancaman
imbalance
Persepsi negatif
Hipocampus
Insecure

Gangguan suprareal
Ansietas

Tekanan darah meningkat

Ketidakefektifan
koping keluarga Waspada dan curiga
Kurang pengetahuan

11
g. Penatalaksanaan
Menurut (Yunalia dkk., 2021) penatalaksanaan ansietas pada tahap

pencegahan dan terapi memerlukan suatu metode pendekatan yang

bersifat holistik, yaitu dengan mengajarkan strategi pelaksanaan 1-5 pada

klien yang mengalami ansietas.

Psikoedukasi adalah salah satu bentuk terapi keperawatan kesehatan

jiwa keluarga dengan cara pemberian informasi dan edukasi melalui

komunikasi yang teraupetik. Terapi ini menjadi terapi yang sangat tepat

dilakukan pada anggota keluarga yang memiliki masalah ansietas.Tujuan

umum psikoedukasi keluarga.adalah menurunkan intensitas emosi seperti

ansietas dalam keluarga sampai pada tingkatan yang rendah dengan

sebelumnya dilakukan manajemen (Lestari, 2012).

Menurut (Yusuf dkk., 2015) Pelaksanaan tindakan asuhan

keperawatan dengan diagnosa ansietas dilakukan selama 5 kali

kunjungan dengan metode strategi pelaksanaan, sesuai intervensi yang

telah dibuat dengan keterangan:

a. SP 1

a. Menyebutkan penyebab ansietas

b. Menyebutkan situasi yang menyertai ansietas

c. Menyebutkan perilaku terkait ansietas

d. Melakukan tehnik pengalihan situasi

b. SP 2

a. Melakukan tehnik tarik napas dalam

c. SP 3

a. Melakukan tehnik relaksasi otot

d. SP 4

a. Melakukan tehnik relaksasi lima jari

12
e. SP 5

a. Melakukan kegiatan spiritual

2.2 Konsep Asuhan Keperawatan Ansietas


a. Pengkajian
Ansietas adalah suatu perasaan yang sifatnya umum,dimana

seseorang ketakutan atau kehilangan kepercayaan diri yang tidak jelas

asal dan wujudnya. Ansietas merupakan perasaan takut terhadap

sesuatu yang akan terjadi sebagai suatu tanda yang membantu individu

untuk siap mengambil tindakan ketika menghadapi suatu ancaman

(Widyarti Utami dkk., 2017).

Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses

keperawatan. Pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan

membantu penentuan status kesehatan dan pola pertahanan klien,

mengidentifikasi kekuatan dan kebutuhan klien, serta merumuskan

diagnosa keperawatan. Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses

keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data

tentang klien agar dapat mengidentifikasi, mengenal masalah-masalah,

kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien baik mental, sosial, dan

lingkungan (Purwasih & Susilowati, 2016).

Menurut Prabowo (2014) isi dari pengkajian tersebut adalah:

a. Identitas Klien

Identitas klien meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, agama,

pekerjaan, status marital, suku/bangsa, alamat, nomor rekam medis,

ruang rawat, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, diagnosa

medis, dan identitas penanggung jawab.

13
b. Biasanya pasien datang ke rumah sakit jiwa atau puskesmas dengan

alasan masuk pasien sering menyendiri, tidak berani menatap lawan

bicara, sering menunduk dan nada suara rendah.

c. Tipe keluarga

Menjelaskan mengenai tipe keluarga beserta kendala mengenai jenis

tipe keluarga atau masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga

tradisional dan nontradisional

d. Suku bangsa

Membahas tentang suku bangsa keluarga serta mengidentifikasi

budaya suku bangsa tersebut kaitannya dengan kesehatan.

e. Agama

Menjelaskan tentang agama yang dianut oleh masing-masing keluarga,

perbedaan kepercayaan yang dianut serta kepercayaan yang dapat

memengaruhi kesehatan

f. Status sosial dan ekonomi

Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari

kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status

sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan

yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh

keluarga.

g. Aktivitas rekreasi keluarga

Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat dari kapan saja keluarga pergi

bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu, namun

dengan menonton televisi dan mendengarkan radio juga merupakan

aktivitas rekreasi

h. Riwayat keluarga dan Tahap Perkembangan

a) Tahap perkembangan keluarga saat ini

14
Dari beberapa tahap perkembangan keluarga, identifikasi tahap

perkembangan keluarga saat ini. Tahap perkembangan

keluarga ditentukan oleh anak tertua dari keluarga inti.

b) Tahap Perkembangan keluarga yang belum tercapai

Identifikasi tahap perkembangan keluarga yang sudah terpenuhi

dan yang belum terpenuhi. Pengkajian ini juga menjelaskan

kendala – kendala yang membuat tugas perkembangan

keluarga tersebut belum terpenuhi.

c) Riwayat keluarga inti

Pengkajian dilakukan mengenai riwayat kesehatan keluarga inti,

meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing –

masing anggota keluarga meliputi penyakit yang pernah diderita

oleh keluarga, terutama gangguan jiwa.

d) Riwayat keluarga sebelumnya

Pengkajian mengenai riwayat kesehatan orang tua dari suami

dan istri, serta penyakit keturunan dari nenek dan kakek

mereka. Berisi tentang penyakit yang pernah diderita oleh

keluarga klien, baik berhubungan dengan panyakit yang diderita

oleh klien, maupun penyakit keturunan dan menular lainnya.

i. Data lingkungan

a) Karakterisrik rumah

Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah,

tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, jarak septic tank

dengan sumber air, sumber air minum yang digunakan serta

dilengkapi dengan denah rumah.

b) Karakteristik tetangga dan komunitas

15
Identifikasi mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas

setempat meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan atau

kesepakatan penduduk setempat serta budaya setempat yang

memengaruhi kesehatan

c) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Identifikasi mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk

berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh

mana interaksi keluarga dengan masyarakat.

j. Struktur keluarga

a) Sistem pendukung keluarga

b) Pola komunikasi keluarga

c) Struktur kekuatan keluarga

d) Struktur peran

e) Nilai dan norma keluarga

k. Fungsi Keluarga

a) Fungsi afektif

b) Fungsi sosialisasi

c) Fungsi perawatan kesehatan

l. Faktor predisposisi

a) Riwayat gangguan jiwa

b) Pengobatan

c) Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

m. Pengkajian fisik

Tanda tanda vital: Biasanya tekanan darah dan nadi pasien dengan

harga diri rendah meningkat

16
n. Pengkajian psikososial

a) Genogram

b) Konsep diri

1. Gambaran diri

2. Identitas diri

3. Peran

4. Ideal diri

5. Harga diri

c) Hubungan sosial

1. Pasien tidak mempunyai orang yang berarti untuk mengadu

atau meminta dukungan

2. Pasien merasa berada di lingkungan yang mengancam

3. Keluarga kurang memberikan penghargaan kepada klien

4. Pasien sulit berinteraksi karena berprilaku kejam dan

mengeksploitasi orang lain.

d) Spiritual

1. Falsafah hidup

2. Konsep kebutuhan dan praktek keagamaan

o. Status mental

1. Penampilan

2. Pembicaraan

3. Aktivitas motorik

4. Alam perasaan

5. Afek

6. Persepsi

7. Proses pikir

8. Isi pikir

17
9. Tingkat kesadaran

10. Memori

11. Tingkat konsentrasi dan berhitung

2.3.2 Diagnosa keperawatan


a. Ansietas

Data mayor dan minor (SDKI, 2018) :


1) Data mayor

a) Merasa bingung

b) Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi

c) Sulit berkonsentrasi

d) Tampak Gelisah

e) Tampak tegang

f) Sulit tidur

2) Data minor
a) Mengeluh pusing

b) Anoreksia

c) Palpitasi

d) Merasa tidak berdaya

e) Frekuensi napas meningkat

f) Frekuensi nadi meningkat

g) Tekanan darah meningkat

h) Diaforesis

i) Tremor

j) Muka tampak pucat

k) Suara bergetar

l) Kontak mata buruk

m) Sering berkemih

18
n) Berorientasi pada masa lalu

3) Faktor penyebab

Faktor penyebab ansietas (SDKI, 2018) yaitu:

a) Krisis situasional

b) Kebutuhan tidak terpenuhi

c) Ancaman terhadap konsep diri

d) Ancaman terhadap kematian

e) Kekhawatiran mengalami kegagalan

f) Disfungsi sistem keluarga

g) Faktor keturunan

h) Kurang terpapar informasi

2.3.3 Intervensi
Menurut (Budi Anna dkk., 2015) intervensi klien dengan ansietas adalah:

a. Ansietas

1) Kaji masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat

klien yang mengalami gangguan jiwa

2) Jelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, dan

proses terjadinya ansietas serta mengambil keputusan

merawat klien.

3) Latih keluarga cara merawat dan membimbing klien

mengatasi ansiet sesuai dengan arahan keperawatan yang

telah diberikan kepada klien.

4) Latih keluarga menciptakan suasana keluarga dan

lingkungan yang mendukung perawatan ansietas klien.

5) Diskusikan tanda dan gejala ansietas yang memerlukan

rujukan segera serta menganjurkan follow up ke fasilitas

pelayanan kesehatan secara teratur.

19
2.3.4 Implementasi
Menurut (Budi Anna dkk., 2015) implementasi klien dengan ansietas

adalah:

a. Ansietas

1) Mengkaji masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien

yang mengalami gangguan jiwa

2) Menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, dan proses

terjadinya ansietas serta mengambil keputusan merawat klien.

3) Melatih keluarga cara merawat dan membimbing klien mengatasi

ansiet sesuai dengan arahan keperawatan yang telah diberikan

kepada klien.

4) Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan

yang mendukung perawatan ansietas klien.

5) Mendiskusikan tanda dan gejala ansietas yang memerlukan

rujukan segera serta menganjurkan follow up ke fasilitas

pelayanan kesehatan secara teratur.

2.3.5 Evaluasi

Menurut (Budi Anna dkk., 2015) yang perlu dievaluasi klien dengan

ansietas adalah:

a. Ansietas

1) Penurunan tanda dan gejala

2) Peningkatan kemampuan klien mengatasi ansietas

3) Peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat keluarga

20
2.4 Kerangka Konsep

Ansietas

Faktor predisposisi Faktor presipistasi

Penatalaksanaan
keperawatan generalis:
Faktor internal 1. SP 1: menyebutkan
Biologis,psikologis dan sosial Faktor reksternal penyebabansietas,
budaya Ancaman terhadapharga diri menyebutkan situasi
Gangguan
yangmenyertai ansietas,
traumatik
menyebutkan
Konflik emosional yang dialami
perilakuterkait ansietas,
individu
melakukan
Konsep diri yang terganggu
teknikpengalihan situasi.
Pola mekanisme koping
keluarga
Riwayat 2. SP 2:melakukan
Respon yang terjadi:
gangguan kecemasan dalam teknik tarik nafas
Respon kognitif
dalam
keluarga Respon afektif
SP 3: Melakukan teknik
Respon fisiologis
relaksasi otot
Respon perilaku
SP 4: Melakukan teknik
Respon sosial relaksasi lima jari
SP 5 : Melakukan kegiatan
spritual

21
BAB 3

METODE

3.1 Pendekatan
Penulisan karya tulis ilmiah menggunakan metode desain karya tulis

ilmiah dalam bentuk studi kasus dengan menggunakan pendekatan diskriptif

kualitatif dan kuantitatif untuk mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan

pada keluarga yang memiliki anggota keluarga yang mengalami gangguan

jiwa dengan mengumpulkan data-data dengan cara pengkajian, menentukan

diagnosa, melakukan perencanaan, melaksanakan tindakan dan melakukan

evaluasi kemampuan kepada keluarga dalam merawat anggotanya yang

sakit

3.2 Subyek Penelitian


Jumlah pasien yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 5 orang. Subyek

penelitian yang digunakan dalam penelitian keperawatan adalah:

1. Keluarga inti atau (orang yang merawat klien)

2. Keluarga yang tinggal dalam satu rumah dan terlibat dalam perawatan

sehari-hari.

3. Keluarga mampu berbahasa Indonesia dengan baik

4. Keluarga mempunyai anggota yang mengalami masalah kesehatan jiwa

3.3 Lokasi dan waktu studi kasus


1. Waktu

Penelitian akan dilakukan selama 2 minggu

2. Lokasi

Penelitian ini dilakukan pada keluarga pasien di wilayah Desa Sumber

Bening, Kecamatan Bantur

22
3.4 Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data yang

diperlukan dalam studi kasus ini. Metode pengumpulan data yang digunakan

adalah sebagai berikut:

3.4.1 Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara

mewawancarai langsung responden yang diteliti, metode ini memberikan

hasil secara langsung. Pada studi kasus ini, sumber data diperoleh dari

hasil wawancara terhadap klien dan keluarga klien.

3.4.2 Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan

pengamatan secara langsung kepada responden untuk mencari perubahan

atau hal hal yang akan diteliti

3.4.3 Instrumen Studi Kasus


Instrument pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan

format pengkajian asuhan keperawatan jiwa dengan format pengkajian

Stuart.

3.4.3 Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan setiap hari setlah melakukan asuhan keperawatan

jiwa pada klien dan dilakukan dengan menggunakan format asuhan

keperawatan jiwa

3.5 Uji Keabsahan Data


Agar data dalam penelitian kualitatif dapat dipertanggungjawabkan sebagai

penelitian ilmiah perlu dilakukan uji keabsahan data. Adapun uji keabsahan

data yang dapat dilaksanakan.

3.5.1 Credibility
Uji credibility (kredibilitas) atau uji kepercayaan terhadap data hasil

penelitian yang disajikan oleh peneliti agar hasil penelitian yang dilakukan

tidak meragukan sebagai sebuah karya ilmiah yang dilakukan.

23
3.5.2 Transferability
Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif.

Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat

diterapkannya hasil penelitian ke populasi di mana sampel tersebut diambil

3.5.3 Dependability
Penelitian yang dependability atau reliabilitas adalah penelitian apabila

penelitian yang dilakukan oleh orang lain dengan proses penelitian yang

sama akan memperoleh hasil yang sama pula. Pengujian dependability

dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses

penelitian. Dengan cara auditor yang independen atau pembimbing yang

independen mengaudit keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh peneliti

dalam melakukan penelitian.

3.5.4 Triangulasi
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data

dari berbagai sumber dengan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat

triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu

3.5.5 Analisa data dan penyajian data


Pengolahan dan menggunakan analisis deskriptif. Analisis

deskriptif adalah digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan data yang terkumpul untuk membuat suatu kesimpulan.

Pengolahan data ini untuk melakukan asuhan keperawatan pada

keluarga klien. Teknik analisis yang digunakan dengan cara menarasikan

jawaban jawaban dari penulisan yang diperoleh dari hasil interpretasi

wawancara mendalam yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah

penulisan. Teknik analisis digunakan dengan cara observasi oleh penulis

dan studi dokumentasi yang menghasilkan data untuk selanjutnya

dinterpretasikan dan dibandingkan teori yang ada sebagai bahan untuk

memberikan rekomendasi dalam intervensi tersebut.

24
3.6 Etika Studi Kasus
Etika yang mendasari penyusunan studi kasus adalah :

1. Informed Consent ( persetujuan menjadi responden)

dimana subjek harus mendapatkan informasi secara lengkap

tentang tujuan penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak

untuk bebas berpatisipasi atau menolak menjadi responden. Pada

informed consent juga perlu dicantumkan bahwa data yang

diperoleh hanya akan dipergunakan untuk pengembangan ilmu

2. Anonimity (tanpa nama)

dimana subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang

diberikan harus dirahasiakan . Kerahasiaan dari responden dijamin

dengan jalan mengaburkan identitas dari responden atau tanpa

nama (anonymity).

3. Rahasia (confidentiality)

kerahasiaan yang diberikan kepada responden dijamin oleh peneliti.

25
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian
Desa Bandungrejo merupakan salah satu desa yang terletak di

wilayah Malang Selatan yang berada di Kecamatan Bantur Kabupaten

Malang, terletak antara 112o30’00” BT - 112o34’00,00” BT dan antara

8o18’00” LS - 8o25’00” LS. Secara geografis Desa Bandungrejo memiliki

batasan fisik sebagai berikut:

a. Sebelah Utara : Desa

b. Sebelah Timur : Desa Srigonco, Desa Bantur3

c. Sebelah Slatan : Samudra Hindia

d. Sebelah Barat : Desa Bandungrejo

26
4.1.2 Pengkajian
Tabel 4.1 Identitas Klien

Identitas Klien Klien 1 Klien 2 Klien 3 Klien 4 Klien 5

Nama Tn. H Ny.S Ny.A Tn. S Ny. P

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Peremuan

Umur 45 tahun 30 tahun 57 tahun 50 tahun 57 tahun

Agama Islam Islam Islam Islam Islam

Status Perkawinan Menikah Menikah Menikah menikah Menikah

Tabel 4.2 Faktor predisposisi

Faktor predisposisi Klien 1 Klien 2 Klien 3 Klien 4 Klien 5

1. Pernah Klien mengatakan Klien mengatakan Klien mengatakan Klien mengatakan Klien mengatakan
mengalami
gangguan jiwa di tidak pernah tidak memiliki tidak pernah sebelumnya tidak tidak pernah
masa lalu?
mengalami anggota keluarga mengalami hal mengalami

27
keadaan seperti ini yang memiliki seperti ini sebelum pernah cemas keadaan seperti ini

sebelumnya riwayat gangguan anaknya seperti ini sebelumnya

jiwa mengalami

gangguan jiwa

2. Pemeriksaan fisik TD: 150/90 mmHg TD: 130/90 mmHg TD:140/90 mmHg TD: 145/80 TD:mmHg

Nadi : 90x/menit Nadi: 85x/menit Nadi: 95x/menit Nadi:90x/menit Nadi: 96x/menit

RR: 21x/menit RR: 21x/menit RR: 22x/menit RR: 20x/menit RR:22x/menit

Tabel 4.3 Status Mental

Status Mental Klien 1 Klien 2 Klien 3 Klien 4 Klien 5

1. Penampilan Hasil observasi: Hasil observasi: Hasil observasi: Hasil observasi: Hasil observasi:

penampilan klien penampilan klien penampilan klien penampilan klien penampilan klien

terlihat rapi dan terlihat rapi dan terlihat rapi dan terlihat rapi dan terlihat rapi dan

bersih bersih bersih bersih bersih

28
2. Pembicaraan Hasil wawancara Hasil wawancara Hasil wawancara Hasil wawancara Hasil wawancara

dan observasi: dan observasi: dan observasi: dan observasi: dan observasi:

Klien berbicara Klien berbicara Klien berbicara Klien berbicara Klien berbicara

lambat dan tampak lambat dan tampak lambat dan tampak lambat dan tampak lambat dan tampak

kebingungan khawatir kebingungan khawatir khawatir

3. Aktivitas Hasil observasi: Hasi observasi: Hasil observasi: Hasil observasi: Hasil observasi:
motorik
Klien gelisah dan Klien tidak tenang Klien gelisah dan Klien gelisah dan Klien gelisah dan

tidak tenang saat dan wajah klien tidak tenang saat tidak tenang saat tidak tenang saat

berbicara terlihat datar saat berbicara berbicara berbicara

berbicara

4. Alam Klien mengatakan Klien mengatakan Klien mengatakan Klien mengatakan Klien mengatakan
perasaan
merasa sedih, takut merasa sedih, takut merasa sedih, takut merasa sedih, takut merasa sedih, takut

dan khawatir dan khawatir dan khawatir dan khawatir dan khawatir

dengan kondisi dengan kondisi dengan kondisi dengan kondisi dengan kondisi

anaknya adiknya anaknya anaknya suaminya

29
5. Interaksi Selama berdiskusi Selama berdiskusi Selama berdiskusi Selama berdiskusi Selama berdiskusi
selama
wawancara kontak mata klien kontak mata klien kontak mata klien kontak mata klien kontak mata klien

kurang kurang dan kurang kurang kurang kurang

kooperatif

6. Mekanisme Klien masih dapat Klien masih dapat Klien masih dapat Klien masih dapat Klien masih dapat
koping
berbicara dengan berbicara dengan berbicara dengan berbicara dengan berbicara dengan

orang lain namun orang lain namun orang lain namun orang lain namun orang lain namun

tidak terlalu tidak terlalu tidak terlalu tidak terlalu tidak terlalu

kooperatif kooperatif kooperatif kooperatif kooperatif

7. Masalah Klien mengatakan Klien mengatakan Klien mengatakan Klien mengatakan Klien mengatakan
psikososial
dan merasa khawatir merasa khawatir merasa khawatir merasa khawatir merasa khawatir
lingkungan
dengan keadaan dengan keadaan dengan keadaan dengan keadaan dengan keadaan

anaknya karena suaminya karena anaknya karena anaknya karena anaknya karena

ada tetangga yang ada tetangga yang ada tetangga yang ada tetangga yang ada tetangga yang

tidak suka dengan tidak suka dengan tidak suka dengan tidak suka dengan tidak suka dengan

30
kondisi anaknya. kondisi anaknya. kondisi anaknya. kondisi adiknya. kondisi anaknya.

Klien juga Klien juga Klien juga Klien juga Klien juga

mengatakan mengatakan setiap mengatakan mengatakan mengatakan

merasa hungannya bekerja tidak fokus merasa hungannya merasa hungannya merasa hungannya

dengan warga tidak karena kepikiran dengan warga tidak dengan warga tidak dengan warga tidak

terlalu baik karena dengan kondisi terlalu baik karena terlalu baik karena terlalu baik karena

ada juga warga suaminya ada juga warga ada juga warga ada juga warga

yang tidak suka yang tidak suka yang tidak suka yang tidak suka

dengan kondisi dengan kondisi dengan kondisi dengan kondisi

anaknya anaknya adiknya anaknya

31
4.1.3 Analisa data peneltian

Tabel 4. 4 Analisa Data Penelitian

No Pasien Diagnosa
1 Tn. H Ansietas
DS: ayah klien mengatakan merasa
takut saat anaknya marah dan memukul
kaca atau melukai dirinya sendiri. Ayah
klien mengatakan khawatir dengan
kondisi anaknya
DO:
 ayah klien tampak gelisah
 ayah klien tampak merasa takut
 aktivitas terbengkalai
 TD 150/90 mmHg
 Nadi 90 x/menit

2 Ny.S Ansietas
DS: kakak klien mengatakan merasa
khawatir meninggalkan adiknya
sendirian di rumah untuk bekerja di
sawah karena adiknya tidak bisa
beraktivitas sendiri
DS:
 Kakak klien tampak bingung
 Kakak klien gelisah
 TD 130/90 mmHg
 Nadi 85 x/menit

3 Ny.A Ansietas
DS:
Ibu klien mengatakan merasa takut
dengan kondisi anaknya, ibu klien
mengatakan merasa takut terjadi hal
yang buruk pada anaknya
DO:
a. Ibu klien tampak bingung
b. Ibu klien tampak ketakutan
c. TD 140/90 mmHg
d. Nadi 95 x/menit

4 Tn S Ansietas
DS:
Ayah klien mengatakan takut, khawatir
saat anaknya kambuh dan marah
marah. Ayah klien mengatakan bingung
dalam mengatasi keadaan anaknya
DO:
a. Ayah Klien tampak sulit
konsentrasi

32
b. Ayah Klien tampak ketakutan
c. TD 145/80mmHg
d. Nadi 90x/menit

5 Ny.P Ansietas
DS: istri klien mengatakan takut karena
tiap malam suaminya merasa ada yang
gerak gerak di kepalanya sehingga ibu
klien mengatakan panik dengan
keadaan suaminya.
DO:
a. Istri Klien tampak sulit
konsentrasi
b. Istri Klien tampak tegang
c. Istri Klien tampak gelisah
d. TD 135/95mmHg
e. Nadi 96x/menit

4.1.4 Diagnosa Keperawatan


Berdasarkan data pengkajian tanggal 30 November 2021 diagnosa

keperawatan yang ditegakan adalah ansietas.

4.1.5 Intervensi
Tabel 4. 5 Intervensi Keperawatan

Diagnosa Tujuan Tujuan Rencana tindakan

keperawatan keperawatan

Ansietas a. Pasien Setelah dilakukan Strategi Pelaksanaan


mampu tindakan 1
mengenal keperawatan selama a. Menyebutkan
ansietas 5 kali pertemuan penyebab
b. Pasien diharapkan klien ansietas
mampu mampu mengenal b. Menyebutkan
mengatasi ansietas, mampu situasi yang
ansietas melakukan teknik menyertai
melalui relaksasi napas ansietas
teknik dalam, mampu c. Menyebutkan
relaksasi mengatasi ansietas perilaku terkait
napas melalui distraksi, ansietas
dalam mampu mengatasi d. Melakukan
c. Pasien ansietas melalui tehnik
mampu hipnotis lima jari, pengalihan
mengatasi mampu mengatasi situasi
ansietas ansietas melalui Strategi Pelaksanaan
melalui kegiatan spiritual 2
distraksi

33
d. Pasien a. Melakukan
mampu tehnik tarik
mengatasi napas dalam
ansietas Strategi
melalui Pelaksanaan 3
hipnotis b. Melakukan
lima jari tehnik relaksasi
e. Pasien otot Strategi
mampu Pelaksanaan 4
mengatasi c. Melakukan
ansietas tehnik relaksasi
melalui lima jari
kegiatan Strategi Pelaksanaan
spiritual 5
a. Melakukan
kegiatan spiritual

34
4.1.6 Implementasi
Tabel 4. 6 Implementasi dan evaluasi keperawatan pada klien 1

Tanggal S O A P I E

01/12/2021 ayah klien a. ayah klien Ansietas Strategi Melakukan SP 1 Subyektif:


mengatakan tampak Pelaksanaan 1 1. Membina 1. Klien 1
merasa takut gelisah e. Menyebutkan Hubungan Saling menerima
saat anaknya b. ayah klien penyebab Percaya dengan kedatangan
marah dan tampak ansietas mengungkapkan peneliti.
memukul merasa f. Menyebutkan prinsip Klien 1
kaca atau takut situasi yang komunikasi mengatakan
melukai c. aktivitas menyertai terapeutik yaitu : “ silahkan
dirinya terbengkalai ansietas (sapa klien masuk mas”
sendiri. Ayah d. TD 150/90 g. Menyebutkan dengan ramah, 2. Klien 1
klien mmHg perilaku baik verbal mengerti
mengatakan e. Nadi 90 terkait maupun non tentang
khawatir x/menit ansietas verbal, ansietas
dengan h. Melakukan memperkenalkan Objektif:
kondisi tehnik diri dengan 1. Klien 1
anaknya pengalihan sopan, tanyakan tampak
situasi nama lengkap senang dan
klien, dan nama ramah saat
panggilan yang di kunjungi
disukai, peneliti
2. Jelaskan tujuan 2. Klien
pertemuan, jujur mampu
dan menempati menjelaskan
janji, tunjukan apa yang di
sikap empati,

35
dan menerima jelaskan
klien apa peneliti
adanya. Asessment:
3. Menyebutkan SP 1 klien
penyebab dengan
ansietas, masalah
Menyebutkan ansietas
situasi yang teratasi
menyertai Planning:
ansietas, Lanjutakan SP
Menyebutkan 2
perilaku terkait
ansietas,
Melakukan
tehnik
pengalihan
situasi.

02/12/2021 Ayah klien a. ayah klien Ansietas Strategi Mengajarkan teknik Subyektif:
mengatakan tampak Pelaksanaan 2 tarik napas dalam 1. Klien 1
merasa takut gelisah Mengajarkan menerima
saat anaknya b. ayah klien teknik tarik napas kedatangan
marah dan tampak dalam Strategi peneliti.
memukul merasa Klien 1
kaca atau takut mengatakan
melukai c. aktivitas “ silahkan
dirinya terbengkalai masuk mas”
sendiri. Ayah d. TD 150/90 2. Klien 1
klien mmHg mengerti
mengatakan tentang cara

36
khawatir e. Nadi 90 melakukan
dengan x/menit teknik tarik
kondisi napas dalam
anaknya Objektif:
1. Klien 1
tampak
lebih tenang
2. Klien
mampu
melakukan
teknik tarik
napas
dalam
Asessment:
SP 2 klien
dengan
masalah
ansietas
teratasi
Planning:
Intervensi
dihentikan

37
Tabel 4. 7 Implementasi dan evaluasi keperawatan pada klien 2

Tanggal S O A P I E

01/12/2021 kakak klien a. Kakak klien Ansietas Strategi Melakukan SP 1 Subyektif:


mengatakan tampak Pelaksanaan 1 1. Membina 1. Klien 2
merasa bingung a. Menyebutkan Hubungan Saling menerima
khawatir b. Kakak klien penyebab Percaya dengan kedatangan
meninggalkan gelisah ansietas mengungkapkan peneliti.
adiknya c. TD 130/90 b. Menyebutkan prinsip Klien 2
sendirian di mmHg situasi yang komunikasi mengatakan
rumah untuk d. Nadi 85 menyertai terapeutik yaitu : “ silahkan
bekerja di x/menit ansietas (sapa klien mas,
sawah karena c. Menyebutkan dengan ramah, silahkan
adiknya tidak perilaku baik verbal duduk”
bisa terkait maupun non 2. Klien 2
beraktivitas ansietas verbal, mengerti
sendiri d. Melakukan memperkenalkan tentang
tehnik diri dengan ansietas
pengalihan sopan, tanyakan Objektif:
situasi nama lengkap 1. Klien 2
klien, dan nama tampak
panggilan yang senang dan
disukai, ramah saat
2. Jelaskan tujuan di kunjungi
pertemuan, jujur peneliti
dan menempati 2. Klien
janji, tunjukan mampu
sikap empati, menjelaskan
dan menerima apa yang di

38
klien apa jelaskan
adanya. peneliti
3. Menyebutkan Asessment:
penyebab SP 1 klien
ansietas, dengan
Menyebutkan masalah
situasi yang ansietas
menyertai teratasi
ansietas, Planning:
Menyebutkan Lanjutakan SP
perilaku terkait 2
ansietas,
Melakukan
tehnik
pengalihan
situasi.

02/12/2021 kakak klien a. Kakak Ansietas Strategi Mengajarkan teknik Subyektif:


mengatakan klien Pelaksanaan 2 tarik napas dalam 1. Klien 2
merasa tampak Mengajarkan Strategi menerima
khawatir bingung teknik tarik kedatangan
meninggalkan b. Kakak napas dalam peneliti.
adiknya klien Strategi Klien 2
sendirian di gelisah mengatakan
rumah untuk c. TD “ silahkan
bekerja di 130/90 masuk mas”
sawah karena mmHg 2. Klien 2
adiknya tidak d. Nadi 85 mengerti
bisa x/menit tentang cara
melakukan

39
beraktivitas teknik tarik
sendiri napas dalam
Objektif:
1. Klien 2
tampak lebih
tenang
2. Klien
mampu
melakukan
teknik tarik
napas
dalam
Asessment:
SP 2 klien
dengan
masalah
ansietas
teratasi
Planning:
Intervensi
dihentikan

40
Tabel 4. 8 Implementasi dan evaluasi keperawatan pada klien 3

Tanggal S O A P I E

01/12/2021 Ibu klien a. Ibu klien Ansietas Strategi Melakukan SP 1 Subyektif:


mengatakan tampak Pelaksanaan 1 1. Membina 1. Klien 3
merasa bingung a. Menyebutkan Hubungan Saling menerima
takut b. Ibu klien penyebab Percaya dengan kedatangan
dengan tampak ansietas mengungkapkan peneliti.
kondisi ketakutan b. Menyebutkan prinsip Klien 3
anaknya, c. TD 140/90 situasi yang komunikasi mengatakan
ibu klien mmHg menyertai terapeutik yaitu : “ silahkan
mengatakan d. Nadi 95 ansietas (sapa klien mas,
merasa x/menit c. Menyebutkan dengan ramah, silahkan
takut terjadi perilaku baik verbal duduk”
hal yang terkait maupun non 2. Klien 3
buruk pada ansietas verbal, mengerti
anaknya d. Melakukan memperkenalkan tentang
tehnik diri dengan ansietas
pengalihan sopan, tanyakan Objektif:
situasi nama lengkap 1. Klien 3
klien, dan nama tampak
panggilan yang senang dan
disukai, ramah saat
2. Jelaskan tujuan di kunjungi
pertemuan, jujur peneliti
dan menempati 2. Klien
janji, tunjukan mampu
sikap empati, menjelaskan

41
dan menerima apa yang di
klien apa jelaskan
adanya. peneliti
3. Menyebutkan Asessment:
penyebab SP 1 klien
ansietas, dengan
Menyebutkan masalah
situasi yang ansietas
menyertai teratasi
ansietas, Planning:
Menyebutkan Lanjutakan SP
perilaku terkait 2
ansietas,
Melakukan
tehnik
pengalihan
situasi.

02/12/2021 Ibu klien a. Ibu klien Ansietas Strategi Mengajarkan teknik Subyektif:
mengatakan tampak Pelaksanaan 2 tarik napas dalam 1. Klien 3
merasa bingung Mengajarkan Strategi menerima
takut b. Ibu klien teknik tarik napas kedatangan
dengan tampak dalam Strategi peneliti.
kondisi ketakutan Klien 3
anaknya, c. TD mengatakan
ibu klien 140/90 “ silahkan
mengatakan mmHg masuk mas”
merasa d. Nadi 95 2. Klien 3
takut terjadi x/menit mengerti
hal yang tentang cara

42
buruk pada melakukan
anaknya teknik tarik
napas dalam
Objektif:
1. Klien 3
tampak lebih
tenang
2. Klien
mampu
melakukan
teknik tarik
napas
dalam
Asessment:
SP 2 klien
dengan
masalah
ansietas
teratasi
Planning:
Intervensi
dihentikan

43
Tabel 4. 9 Implementasi dan evaluasi keperawatan pada klien 4

Tanggal S O A P I E

01/12/2021 Ayah klien a. Ayah Klien Ansietas Strategi Melakukan SP 1 Subyektif:


mengatakan tampak sulit Pelaksanaan 1 1. Membina 1. Klien 4
takut, konsentrasi a. Menyebutkan Hubungan Saling menerima
khawatir b. Ayah Klien penyebab Percaya dengan kedatangan
saat tampak ansietas mengungkapkan peneliti.
anaknya ketakutan b. Menyebutkan prinsip Klien 4
kambuh dan c. TD situasi yang komunikasi mengatakan
marah 145/80mmHg menyertai terapeutik yaitu : “ silahkan
marah. d. Nadi 90x/menit ansietas (sapa klien mas,
Ayah klien c. Menyebutkan dengan ramah, silahkan
mengatakan perilaku baik verbal duduk”
bingung terkait maupun non 2. Klien 4
dalam ansietas verbal, mengerti
mengatasi d. Melakukan memperkenalkan tentang
keadaan tehnik diri dengan ansietas
anaknya pengalihan sopan, tanyakan Objektif:
situasi nama lengkap 1. Klien 4
klien, dan nama tampak
panggilan yang senang dan
disukai, ramah saat
2. Jelaskan tujuan di kunjungi
pertemuan, jujur peneliti
dan menempati 2. Klien
janji, tunjukan mampu
sikap empati, menjelaskan
dan menerima apa yang di

44
klien apa jelaskan
adanya. peneliti
3. Menyebutkan Asessment:
penyebab SP 1 klien
ansietas, dengan
Menyebutkan masalah
situasi yang ansietas
menyertai teratasi
ansietas, Planning:
Menyebutkan Lanjutakan SP
perilaku terkait 2
ansietas,
Melakukan
tehnik
pengalihan
situasi.

02/12/2021 Ayah klien a. Ayah Klien Ansietas Strategi Mengajarkan teknik Subyektif:
mengatakan tampak sulit Pelaksanaan 2 tarik napas dalam 1. Klien 4
takut, konsentrasi Mengajarkan Strategi menerima
khawatir b. Ayah Klien teknik tarik napas kedatangan
saat tampak dalam Strategi peneliti.
anaknya ketakutan Klien 4
kambuh dan c. TD mengatakan
marah 145/80mmHg “ silahkan
marah. d. Nadi masuk mas”
Ayah klien 90x/menit 2. Klien 4
mengatakan mengerti
bingung tentang cara
dalam melakukan

45
mengatasi teknik tarik
keadaan napas dalam
anaknya Objektif:
1. Klien 4
tampak
lebih tenang
2. Klien
mampu
melakukan
teknik tarik
napas
dalam
Asessment:
SP 2 klien
dengan
masalah
ansietas
teratasi
Planning:
Intervensi
dihentikan

46
Tabel 4. 10 Implementasi dan evaluasi keperawatan pada klien 5

Tanggal S O A P I E

01/12/2021 istri klien a. Istri Klien Ansietas Strategi Melakukan SP 1 Subyektif:


mengatakan tampak sulit Pelaksanaan 1 1. Membina 1. Klien 5
takut karena konsentrasi a. Menyebutkan Hubungan Saling menerima
tiap malam b. Istri Klien penyebab Percaya dengan kedatangan
suaminya tampak tegang ansietas mengungkapkan peneliti. Klien
merasa ada c. Istri Klien b. Menyebutkan prinsip 5
yang gerak tampak gelisah situasi yang komunikasi mengatakan
gerak di d. TD menyertai terapeutik yaitu : “ silahkan
kepalanya 135/95mmHg ansietas (sapa klien mas,
sehingga e. Nadi 96x/menit c. Menyebutkan dengan ramah, silahkan
ibu klien perilaku baik verbal duduk”
mengatakan terkait maupun non 2. Klien 5
panik ansietas verbal, mengerti
dengan d. Melakukan memperkenalkan tentang
keadaan tehnik diri dengan ansietas
suaminya pengalihan sopan, tanyakan Objektif:
situasi nama lengkap 1. Klien 5
klien, dan nama tampak
panggilan yang senang dan
disukai, ramah saat
2. Jelaskan tujuan di kunjungi
pertemuan, jujur peneliti
dan menempati 2. Klien
janji, tunjukan mampu
sikap empati, menjelaskan
dan menerima apa yang di

47
klien apa jelaskan
adanya. peneliti
3. Menyebutkan Asessment:
penyebab SP 1 klien
ansietas, dengan
Menyebutkan masalah
situasi yang ansietas
menyertai teratasi
ansietas, Planning:
Menyebutkan Lanjutakan SP
perilaku terkait 2
ansietas,
Melakukan
tehnik
pengalihan
situasi.

02/12/2021 istri klien a. Istri Klien Ansietas Strategi Mengajarkan teknik Subyektif:
mengatakan tampak sulit Pelaksanaan 2 tarik napas dalam 1. Klien 5
takut karena konsentrasi Mengajarkan Strategi menerima
tiap malam b. Istri Klien teknik tarik kedatangan
suaminya tampak napas dalam peneliti. Klien
merasa ada tegang Strategi 5
yang gerak c. Istri Klien mengatakan
gerak di tampak “ silahkan
kepalanya gelisah masuk mas”
sehingga d. TD 2. Klien 5
ibu klien 135/95mmHg mengerti
mengatakan tentang cara
panik melakukan

48
dengan e. Nadi teknik tarik
keadaan 96x/menit napas dalam
suaminya Objektif:
1. Klien 5
tampak
lebih
tenang
2. Klien
mampu
melakukan
teknik tarik
napas
dalam
Asessment:
SP 2 klien
dengan
masalah
ansietas
teratasi
Planning:
Intervensi
dihentikan

49
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengkajian
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada tanggal 30 november

2021 didapatkan 5 keluarga dengan diagnosa ansietas dalam merawat

anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Dari kelima klien

mengalami tanda dan gejala yang mengarah pada ansietas.ke 5 klien

mengalami ansietas karena keadaan anggota keluarga mereka yang tidak

mengalami perubahan dan ke 5 klien merasa takut dan khawatir apabila

mereka meninggalkan anggota keluarga mereka yang mengalami

gangguan jiwa.

Menurut (Livana dkk., 2016). Ansietas terjadi karena adanya

perasaan takut tidak diterima dalam satu lingkungan tertentu;atau karena

adanya ancaman terhadap integritas diri, meliputi ketidakmampuan

fisiologis atau gangguan terhadap kebutuhan dasar; bahkan karena

ancaman terhadap konsep diri: identitas diri, harga diri, dan perubahan

peran.

Tanda dan gejala ansietas terdiri atas dua komponen, yaitu

komponen psikis/mental berupa khawatir atau was-was dan komponen fisik

berupa napas semakin cepat, jantung berdebar, mulut kering, keluhan

lambung, tangan dan kaki merasa dingin dan ketegangan otot (Livana dkk.,

2016).

Respon psikologis yang muncul pada keluarga salah satunya

adalah ansietas. Keluarga yang merawat pasien dengan penyakit kronik,

40% nya mengalami ansietas dengan tanda – tandanya merasa tegang /

tidak enak, merasa takut jika sesuatu yang buruk terjadi, merasa khawatir,

tidak nyaman, mual, sesak, dan gelisah (Kamalah dkk., 2016).

50
4.2.2 Diagnosa
Berdasarkan hasil pengkajian pada tinjauan kasus, didapatkan data

fokus bahwa kelima pasien merasa takut, khwatir dengan keadaan

keluarganya yang mengalami gangguan jiwa sehingga membuat klien sulit

untuk berkonsentrasi dalam melakukan kegiataan.

Teori menurut Stuart dalam (Livana dkk., 2018) menyebutkan bahwa

seseorang yang mengalami peran ganda yaitu harus mengurusi klien

gangguan jiwa akibat kekambuhannya yang menyebabkan klien tidak bisa

memenuhi kebutuhannya secara mandiri dan harus bekerja mencari nafkah

mengakibatkan meningkatnya aktivitas dan menimbulkan kelelahan dan

stres.

Berdasarkan data pengkajian pada tinjauan kasus, didapatkan data

fokus klien dengan ekspresi muka gelisah dan klien terlihat tegang dalam

berdiskusi dengan peneliti.

4.2.3 Intervensi
Intervensi yang dirancang pada tanggal 30 November 2021 sesuai

dengan masalah yang ditemukan pada kasus diatas adalah berdasarkan

strategi perencanaan. Strategi perencanaan yang pertama untuk pasien

dengan ansietas adalah: strategi pelaksanaan 1 (sp1) Membina hubungan

saling percaya, Menyebutkan penyebab ansietas, Menyebutkan situasi

yang menyertai ansietas, Menyebutkan perilaku terkait ansietas,

Melakukan tehnik pengalihan situasi. Strategi pelaksanaan 2 (sp2)

Melakukan tehnik tarik napas dalam, strategi pelaksanaan 3 (sp3)

Melakukan tehnik relaksasi otot dan strategi pelaksanaan 4 (sp4)

Melakukan tehnik relaksasi lima jari. strategi pelaksanaan 5 (sp5)

melakukan kegiatan spiritual.

Menurut Prabowo (2014) Untuk mengatasi masalah pada klien

dengan ansietas maka disusun perencanaan tindakan keperawatan yang

51
dilakukan untuk membantu klien memenuhi kebutuhannya dan mengatasi

atau mengurangi masalah keperawatan serta meningkatkan aktualisasi diri

klien.

Rencana tindakan diagnosa ansietas sudah terstandar menurut

Kemenkes RI (2012) intervensi keperawatan yang diberikan pada klien

dengan ansietas antara lain melakukan strategi pelaksanaan pasien dan

keluarga. Berdasarkan paparan diatas, penulis berasumsi bahwa intervensi

yang diberikan sudah sesuai dengan masalah yang dimiliki klien sehingga

mendukung perkembangan partisipan menjadi lebih baik.

Perencanaan asuhan keperawatan yang profesional dan berkualitas

harus didukung oleh model konsep keperawatan yang tepat sehingga

dapat mencapai tujuan seperti yang diharapkan (Widuri dkk., 2015).

Intervensi keperawatan yang mampu menyelesaikan masalah harus

dibahas lebih mendalam untuk nantinya digunakan dalam intervensi

keperawatan pada klien dengan ansietas (Simatupang & Putri, 2015).

Menurut (Prahastowo & Suerni, 2016) Penanganan ansietas juga

dapat dilakukan dengan cara pemberian inrtervensi generalis antara lain

mendiskusikan penyebab ansietas, melatih teknik relaksasi fisik, distraksi,

hipnotis lima jari, dan kegiatan spiritual. Menurut Hal lain yang tidak boleh

diabaikan adalah aspek spiritual. Menurut (Swasti dkk., 2013) dalam

Hawari (2008) ajaran agama merupakan salah satu faktor yang dapat

menjauhkan manusia dari perasaan ansietas, tegang dan depresi.

Pendapat sejalan juga dinyatakan oleh Daradjat (2000) bahwa agama

dapat memberikan jalan kepada manusia untuk mencapai rasa aman, rasa

tidak takut, atau rasa cemas menghadapi persoalan hidup.

52
4.2.4 Implementasi
Hari/tanggal: 1 desember 2021 jam 08 : 00 Strategi Pelaksanaan 1:

Membina Hubungan Saling Percaya dengan mengungkapkan prinsip

komunikasi terapeutik yaitu : (sapa klien dengan ramah, baik verbal

maupun non verbal, memperkenalkan diri dengan sopan, tanyakan nama

lengkap klien, dan nama panggilan yang disukai, jelaskan tujuan

pertemuan, jujur dan menempati janji, tunjukan sikap empati, dan

menerima klien apa adanya dan Menyebutkan penyebab ansietas ,

Menyebutkan situasi yang menyertai ansietas, Menyebutkan perilaku

terkait ansietas, Melakukan tehnik pengalihan situasi. Hari/ tanggal: 2

desember 2021 jam : 08: 30 Strategi pelaksanaan 2: Melakukan tehnik tarik

napas dalam

Implementasi keperawatan yang dilakukan peneliti disesuaikan dengan

rencana tindakan keperawatan yang telah disusun. Tindakan keperawatan

dilakukan pada ke 5 partisipan. Implementasi keperawatan untuk diagnosa

ansietas yaitu membina hubungan saling percaya antar perawat dengan

klien dengan cara mengucapkan salam dan memperkenalkan diri perawat

serta menanyakan nama panggilan yang klien sukai. Menyebutkan

penyebab ansietas, Menyebutkan situasi yang menyertai ansietas,

Menyebutkan perilaku terkait ansietas , Melakukan tehnik pengalihan

situasi. Strategi dan Melakukan tehnik tarik napas dalam.

Implementasi yang dilakukan Pada ke 5 klien yaitu membina hubungan

saling percaya antar perawat dengan klien dengan cara mengucapkan

salam dan memperkenalkan diri perawat serta menanyakan nama

panggilan yang klien sukai. Menyebutkan penyebab ansietas,

Menyebutkan situasi yang menyertai ansietas, Menyebutkan perilaku

terkait ansietas , Melakukan tehnik pengalihan situasi. Strategi dan

Melakukan tehnik tarik napas dalam.


53
Strategi pelaksanaan yang telah diberikan pada kelima partisipan

sesuai dengan teori, menurut (Adabiyah, 2020) tindakan keperawatan yag

diberikan pada klien dengan ansietas yaitu Strategi pelaksanaan yang

pertama (SP1) dapat membina hubungan saling percaya, menyebutkan

penyebab ansietas, menyebutkan situasi yang menyertai ansietas,

menyebutkan perilaku terkait ansietas, melakukan tehnik pengalihan situasi

dan menganjurkan klien memasukkan ke dalam kegiatan harian. Strategi

pelaksanaan yang kedua (SP2) dapat menyebutkan cara mengontrol

ansietas, membantu klien melakukan tehnik tarik napas dalam.

Menurut (Mawaddah & Rahmi, 2019) juga menyatakan bahwa Terapi

generalis yang digunakan dalam studi masalah keperawatan ansietas ini

berdasarkan pada strategi pelaksanaan tindakan keperawatan pasien

dengan kecemasan yang dikembangkan dalam manajemen kasus CMHN

(community mental health nursing) yang meliputi latihan relaksasi dengan

metode pengalihan situasi, relaksasi tarik nafas dalam, relaksasi otot

progresif serta relaksasi dengan metode hipnotis lima jari.

Selama melakukan implementasi keperawatan peneliti tidak

menemukan kendala sehingga dapat menerapkan implementasi sesuai

rencana, kelima partisipan cukup kooperatif dengan peneliti setelah

sebelumnya melakukan pendekatan terapeutik. Selain itu kelima partisipan

cukup terbuka dan bersedia memberikan dukungan dan motivasi kepada

kelima partisipan.

4.2.5 Evaluasi
Hasil evaluasi keperawatan untuk diagnosa ansietas yang dilakukan

pada kelima klien tercapai. Hal ini dibuktikan dengan klien 1 menerima

kedatangan peneliti, bersedia berkenalan dan menjabat tangan peneliti,

klien

1 mengatakan senang bertemu peneliti. Klien 2 bersedia menceritakan


54
masalah yang dialaminya. Hasil evaluasi pada partisipan 2 didapatkan klien

2 dapat menerima kedatangan peneliti, bersedia berkenalan dan menjabat

tangan peneliti, klien 2 juga bersedia duduk berdampingan dengan peneliti,

dan klien 2 juga bersedia menceritakan masalah yang dialaminya. Hasil

evaluasi pada klien 3 menerima kedatangan peneliti dengan ramah dan

bersedia menceritakan masalah yang dihadapi. Hasil evaluasi klien 4

didapatkan klien tampak menyambut dengan senang hati kedatangan

peneliti dan mampu berdiskusi dengan peneliti. Klien 5 didapatkan

menyambut ramah kedatangan peneliti dan mau berdiskusi dengan

menceritakan masalah yang dialami.

Dari kelima klien dalam penelitian ini yang telah diberikan strategi

pelaksanaan keperawatan 1 dan 2 ( sp 1-2) klien mampu Melakukan tehnik

tarik napas dalam sesuai dengan anjuran dari peneliti. Peneliti hanya

melakukan sampai SP 2 karena peneliti mengalami keterbatasan waktu

yang diberikan oleh institusi yang meminta peneliti harus menuju ke lahan

praktik berikutnya.

Hasil evaluasi keperawatan untuk diagnosa keperawatan ansietas

yang dilakukan pada kelima partisipan tercapai. Hal ini dibuktikan dengan

kelima partisipan menerima kedatangan peneliti, bersedia berkenalan dan

menjabat tangan peneliti, kelima partisipan mampu menyebutkan

penyebab ansietas, mampu menyebutkan situasi yang menyertai ansietas,

mampu menyebutkan perilaku terkait ansietas, mampu melakukan tehnik

pengalihan situasidan mampu melakukan teknik napas dalam.

Evaluasi merupakan penilaian dengan cara membandingkan

perubahan keadaan pasien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria

hasil yang dibuat pada tahap perencanaan (Auliya, 2020). Evaluasi

keperawatan yang penulis lakukan sesuai dengan kriteria evaluasi yang

telah dibuat
55
sebelumnya pada intervensi keperawatan, terlihat adanya perubahan yang

lebih baik setelah dilakukannya tindakan keperawatan (Keliat, 2010).

4.2.6 Keterbatasan Penelitian


Dalam malakukan studi kasus ini peneliti memiliki keterbatasan

waktu yang mana peneliti hanya melakukan SP 1 dan 2 yang seharusnya

dalam penelitian ini dilakukan sampai SP 5. Dalam penelitian studi kasus

ini peneliti diminta untuk meninggalkan wahana praktik dan lanjut ke

wahana praktik selanjutnya karena harus mengikuti ketentuan wahana

praktik selanjutnya yang walaupun jadwal praktik di Desa Sumber Bening

belum selesai.

56
BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian asuhan keperawatan jiwa pada keluarga

dengan ansietas yang memiliki anggota keluarga yang mengalami gangguan

jiwa di Desa Sumber Bening Kecamatan Bantur. Peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa:

a. Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan pada kelima partisipan terlihat

mengalami perasaan takut, khawatir dengan keadan anggota

keluarganya yang mengalami gangguan jiwa.

b. Rumusan diagnosa keperawatan yang muncul pada kelima kliean yaitu

ansietas

c. Rencana keperawatan yang disusun berdasarkan teori. Rencana

tindakan keperawatan yang dilakukan pada kelima partisipan yaitu

Membina hubungan saling percaya, Menyebutkan penyebab ansietas

Menyebutkan situasi yang menyertai ansietas, Menyebutkan perilaku

terkait ansietas , Melakukan tehnik pengalihan situasi. Strategi dan

Melakukan tehnik tarik napas dalam.

d. Tindakan keperawatan yang dilakukan pada kelima partisipan yaitu

Membina hubungan saling percaya, Menyebutkan penyebab ansietas

Menyebutkan situasi yang menyertai ansietas, Menyebutkan perilaku

terkait ansietas , Melakukan tehnik pengalihan situasi. Strategi dan

Melakukan tehnik tarik napas dalam.

e. Pada tahap akhir peneliti mengevaluasi kelima partisipan sehingga

didapatkan adanya perubahan. Hal ini dibuktikan dengan kelima

partisipan menerima kedatangan peneliti, bersedia berkenalan dan

menjabat tangan peneliti, kelima partisipan mampu menyebutkan

penyebab ansietas,
57
mampu menyebutkan situasi yang menyertai ansietas, mampu

menyebutkan perilaku terkait ansietas, mampu melakukan tehnik

pengalihan situasidan mampu melakukan teknik napas dalam.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis memberikan saran sebagai berikut:

a. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan dapat dijadikan sebagai data dasar bagi peneliti selanjutnya

sehingga bisa menjadi bahan perbandingan dalam mengembangkan

kasus asuhan keperawatan jiwa dengan masalah ansietas

b. Bagi Stikes Widyagama Husada

Hasil karya ilmiah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran

untuk pengembangan ilmu dalam penerapan asuhan keperawatan

dengan masalah ansietas

c. Bagi Puskesmas Bantur

Khusunya pemegang program kesehatan jiwa agar dapat konseling pada

keluarga terkait bagaimana mengurangi resiko terjadinya ansietas dalam

merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

58
DAFTAR PUSTAKA

.Adabiyah, S. (2020). Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn. S Dengan Masalah

Psikososial Ansietas di Desa Sumberjati Wilayah Kerja Puskesmas Silo 1

Jember [PhD Thesis]. Universitas Muhammadiyah Jember.

Alifudin, A., & Rochmawati, D. H. (2016). Pengaruh Mendengarkan Asmaul

Husna Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Resiko Perilaku

Kekerasan Di Rsjd Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah.

Karya Ilmiah.

Apriady, T., Yanis, A., & Yulistini, Y. (2016). Prevalensi ansietas menjelang ujian

tulis pada mahasiswa kedokteran fk unand tahap akademik. Jurnal

Kesehatan Andalas, 5(3).

Auliya, N. (2020). Asuhan Keperawatan Jiwa Ny. S dengan Masalah Psikososial

Ansietas di Desa Krajan Wilayah Kerja Puskesmas Ambulu Jember [PhD

Thesis]. Universitas Muhammadiyah Jember.

Debora, O. (2020). Peningkatan Kapasitas Masyarakat Dalam Kegawatdaruratan

Wisata Pantai Di Desa Sumberbening Kecamatan Bantur Kabupaten

Malang. Jurnal Pengabdiaan Masyarakat Kasih (Jpmk), 1(2), 40–43.

Erfiana, E. (2021). Terapi Ansietas Untuk Menurunkan Kecemasan Pada

Anggota Keluarga Yang Merawat keluarga Gangguan Jiwa: Terapi

Ansietas Untuk Menurunkan Kecemasan Pada Anggota Keluarga Yang

Merawat keluarga Gangguan Jiwa. Jurnal ABDHARI, 1(1), 16–20.

Hadiansyah, T., & Pragholapati, A. (2020). Kecemasan Keluarga Dalam Merawat

Klien Skizofrenia. Jurnal Keperawatan’Aisyiyah, 7(1), 25–29.

Iswanti, D. I., & Lestari, S. P. (2018). Peran kader kesehatan jiwa dalam

melakukan penanganan gangguan jiwa. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa,

1(1), 33–37.

Kamalah, A. D., Ahsan, A., & Kristianto, H. (2016). Efektivitas Psikoedukasi


59
Keluarga Pada Caregiver Pasien Ulkus Diabetes Melitus Dalam

60
Menurunkan Tingkat Ansietas. Jurnal Ilmu Keperawatan: Journal of

Nursing Science, 4(2), 85–98.

Kurniawan, D., Winarni, I., & Fevriasanty, F. I. (2017). Studi Fenomenologi:

Pengalaman Kader Desa Siaga Sehat Jiwa (Dssj) Di Wilayah Kerja

Puskesmas Kecamatan Bantur Malang. Jurnal Keperawatan Florence,

2(1).

Lestari, A. (2012). Pengaruh Terapi Psikoedukasi Keluarga Terhadap

Pengetahuan Dan Tingkat Ansietas Keluarga Dalam Mera Wat Anggota

Keluarga Yang Mengalami Tuberculosis Paru Di Kota Bandar Lampung.

Jurnal Ilmiah Kesehatan, 1(1).

Livana, P. H., Keliat, B. A., & Putri, Y. S. E. (2016). Penurunan Respons Ansietas

Klien Penyakit Fisik dengan Terapi Generalis Ansietas di Rumah Sakit

Umum. Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional

Indonesia, 4(1), 13–20.

Livana, P. H., Susanti, Y., & Putra, D. E. A. (2018). Hubungan Karakteristik

Keluarga Dengan Tingkat Ansietas Saat Menghadapi Kekambuhan

Pasien Gangguan Jiwa. Indonesian Journal for Health Sciences, 2(1),

46–57.

Maulana, I., Suryani, S., Sriati, A., Sutini, T., Widianti, E., Rafiah, I., Hidayati, N.

O., Hernawati, T., Yosep, I., & Hendrawati, H. (2019). Penyuluhan

Kesehatan Jiwa untuk Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat tentang

Masalah Kesehatan Jiwa di Lingkungan Sekitarnya. Media Karya

Kesehatan, 2(2).

Mawaddah, N., & Rahmi, S. A. (2019). Penatalaksanaan Masalah Keperawatan

Ansietas Pada Pasien Dengan Penyakit Fisik Di Rsi Sakinah Kabupaten

Mojokerto. Prosiding Seminar Nasional.

61
Prahastowo, D., & Suerni, T. (2016). Pengaruh Intervensi Generalis Ansietas

Terhadap Tingkat Ansietas Siswa Yang Akan Menghadapi Ujian Nasional

Di Smp N 32 Semarang. Karya Ilmiah.

Prof. Dr. Budi Anna Keliat, S.Kp, M.App.Sc Yossie Susanti Eka Putri, S.Kp., MN

Ns. Evin Novianti, S.Kep, M.Kep. Sp.Kep.J Ns. Rahmi Imelisa, S.Kep,

M.Kep. Sp.Kep.J Ns. Martina, S.Kep, M.Kep. Sp. Kep.J Ns. Abdul Jalil,

S.Kep, M.Kep. Sp. Kep.J Ns. Syisnawati, M. Kep. Sp. Kep. J. (2015).

Standar asuhan keperawatan jiwa diagnosa sehat, resiko dan gangguan.

Purwasih, R., & Susilowati, Y. (2016). Penatalaksanaan Pasien Gangguan Jiwa

Dengan Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah Di Ruang Gathotkoco

Rsjd Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Jurnal Profesi Keperawatan

(JPK), 3(2).

Ramawati, Y. (2017). Pelatihan Perawat dan Kader dalam Penanganan Pasung

Berbasis Komunitas di Provinsi Jawa Timur. Jurnal Penelitian Kesehatan

Suara Forikes————————-Volume VIII Nomor.

Rohmi, F. (2017). Korelasi Antara Beban Keluarga Dengan Kemampuan

Komunikasi Keluarga Pada Penderita Skizofrenia. Jurnal Kesehatan

Mesencephalon, 3(1).

Sari, Y. P. (2019). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Keluarga Dengan Tingkat

Kecemasan Dalam Merawat Anggota Keluarga Yang Mengalami

Gangguan Jiwa Di Wilayah Kerja Puskesmas Sijunjung Kabupaten

Sijunjung. Ensiklopedia of Journal, 2(1).

Simatupang, L., & Putri, Y. S. E. (2015). Penanganan Ansietas Dengan Cara

Hipnotis Lima Jari Dan Mendengarkan Musik Pada Penderita Diabetes

Mellitus Tipe 2 Dan Gagal Ginjal Kronik Di Rsmm. Jurnal Keperawatan

Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 3(1), 66–72.

62
Swasti, K. G., CD, N. H., & Pujasari, H. (2013). Penurunan ansietas dalam

menghadapi ujian nasional pada siswa kelas XII SMAN X melalui

pemberian terapi suportif. Jurnal Keperawatan Soedirman, 8(2).

Widiastutik, W., Winarni, I., & Lestari, R. (2016). Studi fenomenologi: Resilience

keluarga penderita skizofrenia di Puskesmas Bantur. Jurnal Ilmiah

Kesehatan Keperawatan, 12(3).

Widuri, E., Keliat, B. A., & Daulima, N. H. C. (2015). Pelaksanaan Terapi Kognitif

dan Psikoedukasi Keluarga terhadap Ansietas pada Klien Penyakit Kronik

dengan Pendekatan Model Konsep Adaptasi Roy. Jurnal Keperawatan

Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 3(1), 1–5.

Widyarti Utami, T., Sri Astuti, Y., Studi Keperawatan Bogor, P., Kemenkes

Bandung, P., Studi Ilmu Keperawatan, P., & Tinggi Ilmu Kesehatan

Kendal,

S. (2017). Hubungan Kecemasan Dengan Depresi Pada Anak Sekolah

Dasar. 9(1), 1–5.

Yunalia, E. M., Soeharto, I. P. S., Nurseskasatmata, S. E., Sulistyawati, W., &

Etika, A. N. (2021). Pemberian Psikoedukasi Sebagai Upaya

Penatalaksanaan Ansietas Pada Lansia Dengan Diabetes Melitus Tipe-Ii.

Jurnal Abdi Masyarakat, 4(2).

Yusuf, A., Fitryasari PK, R., & Nihayati, H. E. (2015). Buku ajar keperawatan

kesehatan jiwa. Salemba empat.

63
Lampiran 1

LEMBAR KONSULTASI PEMBIMBING I

Ahmad Guntur Alfianto,S.Kep.,Ners.,M.Kep

Hari / Tanggal Topik Saran dan masukan TTD pembimbing

Kamis / 25-nov-2021 Konsul judul KIA Judul di lanjutkan

Senin / 6-des-2021 Konsul bab 1, 2, 3 Revisi pendahuluan,


revisi tinjauan
pustaka dan revisi
metode

Kamis / 9-des-2021 konsul revisi bab 1, 2, Tambahkan hasil


3 studi pendahuluan di
bab 1, bab 2, dan 3
ACC

Senin / 13-des-2021 Konsul revisi bab 1 Bab 1 ACC

64
Senin / 18 april 2022 Konsul Revisi bab 4 Revisi bab 4

Rabu / 20 april 2022 Konsul revisi bab 4 Acc bab 4

Kamis / 21 april 2022 Konsul revisi bab 5 Revisi bab 5

Senin / 25 april 2022 Konsul revisi bab 5 Revisi bab 5

Rabu 27 / april 2022 Konsul revisi bab 5 Acc bab 5

65
Lampiran 2

LEMBAR KONSULTASI PEMBIMBING 2

Miftakhul Ulfa,S.,Kep.,Ners.,M.Kep
Hari / Tanggal Topik Saran dan TTD pembimbing

masukan

Kamis / 25-nov- Konsul judul Judul di lanjutkan

2021 KIA

Senin / 6-des- Konsul bab 1, Revisi

2021 2, 3 pendahuluan,

tambahakan data

masalah di desa

sumber bening,

bab 2, 3 ACC

Kamis / 9-des- konsul revisi Bab 1 ACC

2021 bab 1

Senin / 18 april Konsul Revisi Revisi bab 4

2022 bab 4

Rabu / 20 april Konsul revisi Acc bab 4

2022 bab 4

Kamis / 21 april Konsul revisi Revisi bab 5

2022 bab 5

Senin / 25 april Konsul revisi Revisi bab 5

2022 bab 5

66
Rabu 27 / april Konsul revisi Acc bab 5

2022 bab 5

67
Lampiran 3. Format pengkajian klien 1-5

Klien 1

a. Identitas Klien
Nama : Tn H

Jenis Kelamin : laki laki

Umur : 45 tahun

Agama : islam

Status Perkawinan : menikah

Tanggal Pengkajian : 30 november 2021

b. Faktor Predisposisi
Klien mengatakan tidak mempunyai keluarga yang
mengalami gangguan jiwa
1. Anggota keluarga yang gangguan
jiwa YA

TIDAK √

2. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Klien mengatakan tidak memiliki kenangan masa lalu yang

buruk

c. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda Vital :
Sebelum masuk RS : TD 150/90 mmHg, HR : 90 kali /

menit, RR : 21 kali / menit.

2. Keluhan fisik
Klien mengatakan tidak memiliki keluhan fisik

68
d. Psikososial
1. Genogram

: laki laki
: perempuan
: laki- laki meninggal
: perempuan meninggal
: garis keturunan
: tinggal satu rumah
Jelaskan : klien merupakan anak ke dua dari 3
bersaudara, klien menikah dengan istrinya dan
memiliki dua orang anak, 1 laki-laki dan 1 perempuan.
Konsep Diri:

a. Citra Tubuh : Klien mengatakan menyukai semua


bagian tubuhnya.
b. Peran : Klien berperan sebagai suami , aktivititas
klien sehari- sehari adalah bekerja diawah
c. Harga Diri : Klien mengatakan akhir akhir ini dirinya
sering khawatir dengan anaknya
d. Hubungan sosial
1) Orang yang berarti : klien mengatakan orang yang
berarti baginya anaknya dan iostrinya
2) Peran serta dalam kegiatan kelompok masyarakat :
Klien mengatakan jarang mengikuti kegiatan
kelompok dalam masyarakat
3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Klien mengatakan dapat berhubungan dengan
orang yang ada disekitarnya
e. Spiritual
1) Nilai dan keyakinan: Klien beragama islam
2) Kegiatan ibadah: Klien mengatakan rutin shalat

69
a. Status Mental
1. Penampilan
Bagaimana penampilan klien dalam hal berpakaian,

mandi, toileting, dan pemakaian sarana /prasarana atau

instrumentasi dalam mendukung penampilan, apakah

klien:

Tidak rapi

Penggunaan pakaian tidak sesuai

Cara berpakaian tidak seperti biasanya

Jelaskan : penampilan klien sesuai, rapi dan terlihat bersih

2. Pembicaraan
Cepat Apatis

Keras Lambat

Gagap Membisu

Inkoherensi Tidak mampu memulai pembicaraan

Jelaskan : klien berbicara lambat dan seperti kebingungan

3. Aktivitas motorik
Lesu Tik

Tegang Grimasem

Gelisah Tremor

Agitasi Kompulsif

Jelaskan : klien gelisan dan tegang saat berbicara

4. Alam perasaan
Sedih

Ketakutan

Putus asa
70
Khawatir

Gembira berlebihan

Klien mengatakan memiliki perasaan sedih, ketakutan

dan khawatir

5. Afek
Datar

Tumpul

Labil

Tidak sesuai

Klien terlihat datar dalam berbicara

Interaksi selama wawancara

Bermusuhan

Tidak kooperatif

Mudah tersinggung

Kontak mata kurang

Curiga

Selama berdiskusi kontak mata klien kurang

6. Persepsi - Sensorik
Halusinasi/Ilusi? ADa / Tidak?

Pendengaran

Penglihatan

Perabaan

Pengecapan

Penghidu

Klien tidak pernah mengalami halusinasi

71
f. Mekanisme Koping
Adaptif: Maladaptif:

Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih

Teknik relokasi Berkerja berlebihan

Aktivitas konstruktif Menghindar

Olah raga Menciderai diri

Lainnya: Lainnya: .............................

.........................................

Klien masih dapat berbicara

dengan orang lain namun tidak

terlalu kooperatif

g. Masalah Psikososial Dan Lingkungan


Masalah dengan dukungan kelompok/keluarga, uraikan
Klien mengatakan khawatir dengan keadaan anaknya karena ada
tetangga yang tidak suka dengan kondisi anaknya

Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan .........................


Klien mengatakan hubungannya dengan warga cukup baik namun
ada juga warga yang takut dengan kondisi anaknya
Masalah berhubungan dengan pendidikan, uraikan .........................
Klien mengatakan sudah menyelesaikan pendidikannya
Masalah berhubungan dengan pekerjaan, uraikan ...........................
Klien mengatakan setiap bekerja tidak fokus karena kepikiran
dengan anaknya
Masalah berhubungan dengan perumahan, uraikan ........................
Klien mengatakan hubungan dalam rumah tangga baik baik saja
Masalah berhubungan dengan ekonomi, uraikan ............................
Klien mengatakan ekonomi keluarganya masih cukup
Masalah berhubungan dengan pelayanan kesehatan, uraikan .........
Klien mengatakan tidak melakukan konsul terkait
keadaannya,hanya saja setiap kali ke puskesmas hanya meminta
obat untuk anaknya
Masalah berhubungan dengan lainnya, uraikan ...............................
klien tidak memiliki masalah lain

72
Klien 2

a. Identitas Klien 2
Nama : Ny.S

Jenis Kelamin : perempuan

Umur : 30 tahun

Agama : Islam

Status Perkawinan : menikah

Tanggal Pengkajian : 30 November 2021

b. Faktor Predisposisi
Klien mengatakan tidak mempunyai keluarga yang
mengalami gangguan jiwa
1. Anggota keluarga yang gangguan
jiwa YA

TIDAK √

2. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Klien mengatakan tidak memiliki kenangan masa lalu yang

buruk

c. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda Vital :
Sebelum masuk RS : TD 130/90 mmHg, HR : 85 kali /

menit, RR : 21 kali / menit

2. Keluhan fisik
Klien mengatakan tidak memiliki keluhan fisik

73
d. Psikososial
1. Genogram

: laki laki
: perempuan
: laki- laki meninggal
: perempuan meninggal
: garis keturunan
: tinggal satu rumah
Jelaskan : klien merupakan anak ke dua dari 3
bersaudara, klien menikah dengan suaminya dan
memiliki satu orang anak perempuan.
Konsep Diri:

a. Citra Tubuh : Klien mengatakan menyukai semua


bagian tubuhnya.
b. Peran : Klien berperan sebagai istri dan kakak dari
adiknya yang mengalami gangguan jiwa, aktivititas
klien sehari- sehari adalah ibu rumah tangga
c. Harga Diri : Klien mengatakan akhir akhir ini dirinya
sering khawatir dengan adiknya yang kadang- kadang
langsung kambuh
d. Hubungan sosial
1) Orang yang berarti : klien mengatakan orang yang
berarti baginya keluarganya
2) Peran serta dalam kegiatan kelompok masyarakat :
Klien mengatakan jarang mengikuti kegiatan
kelompok dalam masyarakat
3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Klien mengatakan dapat berhubungan dengan
orang yang ada disekitarnya
e. Spiritual
1) Nilai dan keyakinan: Klien beragama islam
2) Kegiatan ibadah: Klien mengatakan rutin shalat
atau beribadah

74
e. Status Mental
1. Penampilan
Bagaimana penampilan klien dalam hal berpakaian,

mandi, toileting, dan pemakaian sarana /prasarana atau

instrumentasi dalam mendukung penampilan, apakah

klien:

Tidak rapi

Penggunaan pakaian tidak sesuai

Cara berpakaian tidak seperti biasanya

Jelaskan : penampilan klien sesuai, rapi dan terlihat bersih

2. Pembicaraan
Cepat Apatis

Keras Lambat

Gagap Membisu

Inkoherensi Tidak mampu memulai pembicaraan

Jelaskan : klien berbicara lambat dan tampak kebingungan

3. Aktivitas motorik
Lesu Tik

Tegang Grimasem

Gelisah Tremor

Agitasi Kompulsif

Jelaskan : klien gelisan dan tidak tenang saat berbicara

4. Alam perasaan
Sedih

Ketakutan
75
Putus asa

Khawatir

Gembira berlebihan

Klien mengatakan memiliki perasaan sedih, ketakutan dan khawatir

5. Afek
Datar

Tumpul

Labil

Tidak sesuai

Wajah Klien terlihat datar dalam berbicara

Interaksi selama wawancara

Bermusuhan

Tidak kooperatif

Mudah tersinggung

Kontak mata kurang

Curiga

Selama berdiskusi kontak mata klien kurang

6. Persepsi - Sensorik
Halusinasi/Ilusi? ADa / Tidak?

Pendengaran

Penglihatan

Perabaan

Pengecapan

Penghidu

Klien tidak pernah mengalami halusinasi

76
f. Mekanisme Koping
Adaptif: Maladaptif:

Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih

Teknik relokasi Berkerja berlebihan

Aktivitas konstruktif Menghindar

Olah raga Menciderai diri

Lainnya: Lainnya: .............................

.........................................

Klien masih dapat berbicara

dengan orang lain namun tidak

terlalu kooperatif

g. Masalah Psikososial Dan Lingkungan


Masalah dengan dukungan kelompok/keluarga, uraikan
Klien mengatakan khawatir dengan keadaan adiknya
karena ada tetangga yang tidak suka dengan kondisi
adiknynya

Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan


.........................
Klien mengatakan hubungannya dengan warga cukup baik
namun ada juga warga yang takut dengan kondisi adiknya
Masalah berhubungan dengan pendidikan, uraikan
.........................
Klien mengatakan sudah menyelesaikan pendidikannya
sampai SMA
Masalah berhubungan dengan pekerjaan, uraikan
...........................
Klien mengatakan setiap bekerja tidak fokus karena
kepikiran dengan adiknya
Masalah berhubungan dengan perumahan, uraikan
........................
Klien mengatakan hubungan dalam rumah tangga baik
baik saja
Masalah berhubungan dengan ekonomi, uraikan
............................
Klien mengatakan ekonomi keluarganya masih cukup

77
Masalah berhubungan dengan pelayanan kesehatan,
uraikan .........
Klien mengatakan tidak melakukan konsul terkait
keadaannya,hanya saja setiap kali ke puskesmas hanya
meminta obat untuk adiknya
Masalah berhubungan dengan lainnya, uraikan
...............................
klien tidak memiliki masalah lain

Klien 3

a. Identitas Klien 3
Nama : Ny.A

Jenis Kelamin : perempuan

Umur : 57 tahun

Agama : Islam

Status Perkawinan : menikah

Tanggal Pengkajian : 30 November 2021

b. Faktor Predisposisi
Klien mengatakan tidak mempunyai keluarga yang
mengalami gangguan jiwa
1. Anggota keluarga yang gangguan
jiwa YA

TIDAK √

2. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Klien mengatakan tidak memiliki kenangan masa lalu yang

buruk

c. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda Vital :
Sebelum masuk RS : TD 140/90 mmHg, HR : 95 kali /

menit, RR : 22 kali / menit

2. Keluhan fisik
Klien mengatakan tidak memiliki keluhan fisik

78
d. Psikososial
1. Genogram

: laki laki
: perempuan
: laki- laki meninggal
: perempuan meninggal
: garis keturunan
: tinggal satu rumah
Jelaskan : klien merupakan anak ke dua dari 2
bersaudara, klien menikah dengan suaminya dan
memiliki 1 orang anak perempuan.
Konsep Diri:

a. Citra Tubuh : Klien mengatakan menyukai semua


bagian tubuhnya.
b. Peran : Klien berperan sebagai istri dan ibu dari
anaknya yang mengalami gangguan jiwa, aktivititas
klien sehari- sehari adalah ibu rumah tangga
c. Harga Diri : Klien mengatakan akhir akhir ini dirinya
sering khawatir dengan anaknya yang tidak kunjung
sembuh
d. Hubungan sosial
1) Orang yang berarti : klien mengatakan orang yang
berarti baginya keluarganya
2) Peran serta dalam kegiatan kelompok masyarakat :
Klien mengatakan jarang mengikuti kegiatan
kelompok dalam masyarakat karena kepikiran
dengan anaknya
3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Klien mengatakan dapat berhubungan dengan
orang yang ada disekitarnya namun tidak terlalu
akrab
e. Spiritual
1) Nilai dan keyakinan: Klien beragama islam

79
2) Kegiatan ibadah: Klien mengatakan rutin shalat
atau beribadah
e. Status Mental
1. Penampilan
Bagaimana penampilan klien dalam hal berpakaian,

mandi, toileting, dan pemakaian sarana /prasarana atau

instrumentasi dalam mendukung penampilan, apakah

klien:

Tidak rapi

Penggunaan pakaian tidak sesuai

Cara berpakaian tidak seperti biasanya

Jelaskan : penampilan klien sesuai, rapi dan terlihat bersih

2. Pembicaraan
Cepat Apatis

Keras Lambat

Gagap Membisu

Inkoherensi Tidak mampu memulai pembicaraan

Jelaskan : klien berbicara lambat dan tampak khawatir

3. Aktivitas motorik
Lesu Tik

Tegang Grimasem

Gelisah Tremor

Agitasi Kompulsif

Jelaskan : klien gelisan dan tidak tenang saat berbicara

4. Alam perasaan
Sedih
80
Ketakutan

Putus asa

Khawatir

Gembira berlebihan

Klien mengatakan memiliki perasaan sedih, ketakutan dan khawatir

5. Afek
Datar

Tumpul

Labil

Tidak sesuai

Wajah Klien terlihat datar dalam berbicara

Interaksi selama wawancara

Bermusuhan

Tidak kooperatif

Mudah tersinggung

Kontak mata kurang

Curiga

Selama berdiskusi kontak mata klien kurang

6. Persepsi - Sensorik
Halusinasi/Ilusi? ADa / Tidak?

Pendengaran

Penglihatan

Perabaan

Pengecapan

Penghidu

80
Klien tidak pernah mengalami halusinasi

f. Mekanisme Koping
Adaptif: Maladaptif:

Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih

Teknik relokasi Berkerja berlebihan

Aktivitas konstruktif Menghindar

Olah raga Menciderai diri

Lainnya: Lainnya: .............................

.........................................

Klien masih dapat berbicara

dengan orang lain namun tidak

terlalu kooperatif

g. Masalah Psikososial Dan Lingkungan


Masalah dengan dukungan kelompok/keluarga, uraikan
Klien mengatakan khawatir dengan keadaan anaknya
karena ada tetangga yang tidak suka dengan kondisi
anaknya yang seriang teriak jika kambuh

Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan


.........................
Klien mengatakan hubungannya dengan warga cukup
baik namun ada juga warga yang takut dan tidak suka
dengan kondisi anaknya
Masalah berhubungan dengan pendidikan, uraikan
.........................
Klien mengatakan sudah menyelesaikan pendidikannya
sampai SD
Masalah berhubungan dengan pekerjaan, uraikan
...........................
Klien mengatakan setiap bekerja tidak fokus karena
kepikiran dengan anaknya
Masalah berhubungan dengan perumahan, uraikan
........................
Klien mengatakan hubungan dalam rumah tangga baik
baik saja karena cuman tinggal berdua
Masalah berhubungan dengan ekonomi, uraikan
............................

81
Klien mengatakan ekonomi keluarganya masih cukup
Masalah berhubungan dengan pelayanan kesehatan,
uraikan .........
Klien mengatakan tidak melakukan konsul terkait
keadaannya,hanya saja setiap kali ke puskesmas hanya
meminta obat untuk anaknya
Masalah berhubungan dengan lainnya, uraikan
...............................
klien tidak memiliki masalah lain

Klien 4

a. Identitas Klien 4
Nama : Tn. S

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 50 tahun

Agama : Islam

Status Perkawinan : menikah

Tanggal Pengkajian : 30 November 2021

b. Faktor Predisposisi
Klien mengatakan tidak mempunyai keluarga yang
mengalami gangguan jiwa
1. Anggota keluarga yang gangguan
jiwa YA

TIDAK √

2. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Klien mengatakan tidak memiliki kenangan masa lalu yang

buruk

c. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda Vital :
Sebelum masuk RS : TD 145/80 mmHg, HR : 90 kali /

menit, RR : 20 kali / menit

2. Keluhan fisik
Klien mengatakan tidak memiliki keluhan fisik

82
d. Psikososial
1. Genogram

: laki laki
: perempuan
: laki- laki meninggal
: perempuan meninggal
: garis keturunan
: tinggal satu rumah
Jelaskan : klien merupakan anak pertama dari 3
bersaudara, klien menikah dengan istrinya dan
memiliki dua orang anak, 1 laki-laki dan 1 perempuan.
Konsep Diri:

a. Citra Tubuh : Klien mengatakan menyukai semua


bagian tubuhnya.
b. Peran : Klien berperan sebagai suami dan ayah dari
anaknya yang mengalami gangguan jiwa, aktivititas
klien sehari- sehari adalah bekerja di sawa
c. Harga Diri : Klien mengatakan akhir akhir ini dirinya
sering khawatir dengan anaknya yang tidak kunjung
sembuh dan makin sering kambuh
d. Hubungan sosial
1) Orang yang berarti : klien mengatakan orang yang
berarti baginya keluarganya
2) Peran serta dalam kegiatan kelompok masyarakat :
Klien mengatakan jarang mengikuti kegiatan
kelompok dalam masyarakat karena kepikiran
dengan anaknya
3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Klien mengatakan dapat berhubungan dengan
orang yang ada disekitarnya namun tidak terlalu
akrab
e. Spiritual
1) Nilai dan keyakinan: Klien beragama islam

83
2) Kegiatan ibadah: Klien mengatakan rutin shalat
atau beribadah
e. Status Mental
1. Penampilan
Bagaimana penampilan klien dalam hal berpakaian,

mandi, toileting, dan pemakaian sarana /prasarana atau

instrumentasi dalam mendukung penampilan, apakah

klien:

Tidak rapi

Penggunaan pakaian tidak sesuai

Cara berpakaian tidak seperti biasanya

Jelaskan : penampilan klien sesuai, rapi dan terlihat bersih

2. Pembicaraan
Cepat Apatis

Keras Lambat

Gagap Membisu

Inkoherensi Tidak mampu memulai pembicaraan

Jelaskan : klien berbicara lambat dan tampak khawatir

3. Aktivitas motorik
Lesu Tik

Tegang Grimasem

Gelisah Tremor

Agitasi Kompulsif

Jelaskan : klien gelisan dan tidak tenang saat berbicara

4. Alam perasaan
Sedih
84
Ketakutan

Putus asa

Khawatir

Gembira berlebihan

Klien mengatakan memiliki perasaan sedih, ketakutan dan khawatir

5. Afek
Datar

Tumpul

Labil

Tidak sesuai

Wajah Klien terlihat datar dalam berbicara

Interaksi selama wawancara

Bermusuhan

Tidak kooperatif

Mudah tersinggung

Kontak mata kurang

Curiga

Selama berdiskusi kontak mata klien kurang

6. Persepsi - Sensorik
Halusinasi/Ilusi? ADa / Tidak?

Pendengaran

Penglihatan

Perabaan

Pengecapan

Penghidu

85
Klien tidak pernah mengalami halusinasi

f. Mekanisme Koping
Adaptif: Maladaptif:

Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih

Teknik relokasi Berkerja berlebihan

Aktivitas konstruktif Menghindar

Olah raga Menciderai diri

Lainnya: Lainnya: .............................

.........................................

Klien masih dapat berbicara

dengan orang lain namun tidak

terlalu kooperatif

g. Masalah Psikososial Dan Lingkungan


Masalah dengan dukungan kelompok/keluarga, uraikan
Klien mengatakan khawatir dengan keadaan anaknya
karena ada tetangga yang tidak suka dengan kondisi
anaknya yang sering mengejar orang jika kambuh

Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan


.........................
Klien mengatakan hubungannya dengan warga cukup
baik namun ada juga warga yang takut dan tidak suka
dengan kondisi anaknya
Masalah berhubungan dengan pendidikan, uraikan
.........................
Klien mengatakan sudah menyelesaikan pendidikannya
sampai SD
Masalah berhubungan dengan pekerjaan, uraikan
...........................
Klien mengatakan setiap bekerja tidak fokus karena
kepikiran dengan anaknya
Masalah berhubungan dengan perumahan, uraikan
........................
Klien mengatakan hubungan dalam rumah tangga baik
baik saja karena cuman tinggal berdua
Masalah berhubungan dengan ekonomi, uraikan
............................

86
Klien mengatakan ekonomi keluarganya masih cukup
Masalah berhubungan dengan pelayanan kesehatan,
uraikan .........
Klien mengatakan tidak melakukan konsul terkait
keadaannya,hanya saja setiap kali ke puskesmas hanya
meminta obat untuk anaknya
Masalah berhubungan dengan lainnya, uraikan
...............................
klien tidak memiliki masalah lain

Klien 5

a. Identitas Klien 5
Nama : Ny.P

Jenis Kelamin : perempuan

Umur : 57 tahun

Agama : Islam

Status Perkawinan : menikah

Tanggal Pengkajian : 30 November 2021

b. Faktor Predisposisi
Klien mengatakan tidak mempunyai keluarga yang
mengalami gangguan jiwa
1. Anggota keluarga yang gangguan
jiwa YA

TIDAK √

2. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Klien mengatakan tidak memiliki kenangan masa lalu yang

buruk

c. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda Vital :
Sebelum masuk RS : TD 135/95 mmHg, HR : 96 kali /

menit, RR : 22 kali / menit.

2. Keluhan fisik
Klien mengatakan tidak memiliki keluhan fisik

87
d. Psikososial
1. Genogram

: laki laki
: perempuan
: laki- laki meninggal
: perempuan meninggal
: garis keturunan
: tinggal satu rumah
Jelaskan : klien merupakan anak ke dua dari 3
bersaudara, klien menikah dengan suaminya dan
memiliki tiga orang anak, 2 laki-laki dan 1 perempuan.
Konsep Diri:

a. Citra Tubuh : Klien mengatakan menyukai semua


bagian tubuhnya.
b. Peran : Klien berperan sebagai istri dan ibu,
aktivititas klien sehari- sehari adalah ibu rumah tangga
c. Harga Diri : Klien mengatakan akhir akhir ini dirinya
sering khawatir dengan suaminya yang tidak kunjung
sembuh
d. Hubungan sosial
1) Orang yang berarti : klien mengatakan orang yang
berarti baginya keluarganya
2) Peran serta dalam kegiatan kelompok masyarakat :
Klien mengatakan jarang mengikuti kegiatan
kelompok dalam masyarakat karena kepikiran
dengan suaminya
3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Klien mengatakan dapat berhubungan dengan
orang yang ada disekitarnya namun tidak terlalu
akrab
e. Spiritual
1) Nilai dan keyakinan: Klien beragama islam
2) Kegiatan ibadah: Klien mengatakan rutin shalat
atau beribadah

88
e. Status Mental
1. Penampilan
Bagaimana penampilan klien dalam hal berpakaian,

mandi, toileting, dan pemakaian sarana /prasarana atau

instrumentasi dalam mendukung penampilan, apakah

klien:

Tidak rapi

Penggunaan pakaian tidak sesuai

Cara berpakaian tidak seperti biasanya

Jelaskan : penampilan klien sesuai, rapi dan terlihat bersih

2. Pembicaraan
Cepat Apatis

Keras Lambat

Gagap Membisu

Inkoherensi Tidak mampu memulai pembicaraan

Jelaskan : klien berbicara lambat dan tampak khawatir

3. Aktivitas motorik
Lesu Tik

Tegang Grimasem

Gelisah Tremor

Agitasi Kompulsif

Jelaskan : klien gelisan dan tidak tenang saat berbicara

4. Alam perasaan
Sedih

Ketakutan
89
Putus asa

Khawatir

Gembira berlebihan

Klien mengatakan memiliki perasaan sedih, ketakutan dan khawatir

5. Afek
Datar

Tumpul

Labil

Tidak sesuai

Wajah Klien terlihat datar dalam berbicara

Interaksi selama wawancara

Bermusuhan

Tidak kooperatif

Mudah tersinggung

Kontak mata kurang

Curiga

Selama berdiskusi kontak mata klien kurang

6. Persepsi - Sensorik
Halusinasi/Ilusi? ADa / Tidak?

Pendengaran

Penglihatan

Perabaan

Pengecapan

Penghidu

Klien tidak pernah mengalami halusinasi

90
f. Mekanisme Koping
Adaptif: Maladaptif:

Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih

Teknik relokasi Berkerja berlebihan

Aktivitas konstruktif Menghindar

Olah raga Menciderai diri

Lainnya: Lainnya: .............................

.........................................

Klien masih dapat berbicara

dengan orang lain namun tidak

terlalu kooperatif

g. Masalah Psikososial Dan Lingkungan


Masalah dengan dukungan kelompok/keluarga, uraikan
Klien mengatakan khawatir dengan keadaan suaminya
karena ada tetangga yang tidak suka dengan kondisi
suaminya yang seriang teriak jika kambuh pada malam
hari
Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan
.........................
Klien mengatakan hubungannya dengan warga cukup baik
namun ada juga warga yang takut dan tidak suka dengan
kondisi suaminya
Masalah berhubungan dengan pendidikan, uraikan
.........................
Klien mengatakan sudah menyelesaikan pendidikannya
sampai SD
Masalah berhubungan dengan pekerjaan, uraikan
...........................
Klien mengatakan setiap bekerja tidak fokus karena
kepikiran dengan suaminya
Masalah berhubungan dengan perumahan, uraikan
........................
Klien mengatakan hubungan dalam rumah tangga baik
baik saja karena cuman tinggal berdua
Masalah berhubungan dengan ekonomi, uraikan
............................
Klien mengatakan ekonomi keluarganya masih cukup

91
Masalah berhubungan dengan pelayanan kesehatan,
uraikan .........
Klien mengatakan tidak melakukan konsul terkait
keadaannya,hanya saja setiap kali ke puskesmas hanya
meminta obat untuk suaminya
Masalah berhubungan dengan lainnya, uraikan
...............................
klien tidak memiliki masalah lain

92
Lampiran 4. Dokumentasi

93
94
Lampiran 4. Keaslian Tulisan

95
Lampiran 5. Curiculum vitae

Onisimus Umbu Daha

Sumba Barat, 5 Juni 1999

Motto: Hargai Setiap Proses Karena Sukses Butuh Perjuangan

Riwayat Pendidikan

SD Negeri Waingapu 4 Lulusan Tahun 2010

SMP Negeri 3 Waingapu Lulusan Tahun 2014

SMA Negeri 2 Waingapu Lulusan Tahun 2017

S1 Ilmu Keperawatan Stikes Widyagama Husada

96

Anda mungkin juga menyukai