Anda di halaman 1dari 2

Tujuan - Tujuan dari makalah ini adalah untuk membahas model pemulihan berbasis kearifan

lokal yang memiliki


telah diterapkan di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Indonesia menyusul gempa 2006. Ini
model pemulihan mungkin tepat diterapkan di semua jenis pemerintah daerah dalam
mengembangkan
negara yang memiliki karakteristik budaya lokal yang kuat.
Desain / metodologi / pendekatan - Penelitian ini merupakan studi kasus eksplorasi yang
berkonsentrasi
di Kabupaten Bantul. Data dikumpulkan dalam dua kategori: data primer dan data sekunder.
Data primer dikumpulkan melalui wawancara mendalam. Data sekunder dikumpulkan dari
terkait
dokumen seperti artikel, buku, situs web atau pemerintah dan laporan LSM.
Temuan - Bantul adalah sebuah distrik kecil di provinsi Yogyakarta wilayah khusus, Indonesia,
dan
dikenal sebagai daerah yang sangat perkotaan, miskin dan kurang dana, dan dengan terbatas
kemampuan untuk mengelola bencana. Namun, dua tahun pemulihan telah menghasilkan
"reimaging" ini
kabupaten sebagai daerah yang terencana dengan strategi pembangunan yang ditargetkan dengan
benar. Hasil
fase pemulihan yang memuaskan. Upaya pemulihan dibayar hormat karena kualitas tinggi dari
yang ada
budaya lokal dan kearifan populer. Pada prinsipnya, itu adalah rakyat sendiri yang harus
memutuskan bagaimana
membangun kembali rumah mereka. Pemerintah daerah hanya telah memberikan bantuan untuk
rumah tahan gempa
dan telah mendukung kebutuhan perumahan dasar.
Orisinalitas / nilai - Makalah ini menyajikan pembelajaran dari pemerintah daerah dalam
mengembangkan sebuah
negara dalam menangani proses pemulihan berbasis kearifan masyarakat setempat.
Kata kunci Indonesia, Negara-negara berkembang, Gempa bumi, manajemen bencana, Kearifan
lokal,
pemulihan bencana, perilaku Budaya
Jenis kertas Studi kasus

Anda mungkin juga menyukai