Anda di halaman 1dari 1

Nama : Ary Praditya Putra

Kelas : V (Lima)
No. Absen : 09

AKIBAT VIRUS CORONA

Sejak Desember 2019, dunia telah dihebohkan oleh penemuan virus baru di China. Virus
tersebut dikenal dengan nama virus corona. Dengan cepat virus ini menginfeksi banyak orang
dan menyebabkan kematian di China. Banyak pula yang hanya terinfeksi dan kemudian sembuh.
Tetapi virus ini seperti berpindah tempat, mewabahi dari satu negara ke negara yang lain. Hingga
akhirnya wabah ini tiba di Indonesia pada awal Maret 2020. Meski tampak lambat
penyebarannya, tetapi hal ini menimbulkan kecemasan di seluruh Indonesia.
Corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini
sering disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan,
pneumonia sayat, sampai kematian. Dengan banyaknya korban yang meninggal akibat COVID-
19 ini, pemerintah mengusulkan agar sekolah di Indonesia serentak diliburkan sampai tanggal 2
April 2020. Tidak hanya sekolah, para pebisnis pun ikut diliburkan karna adanya virus ini. Para
siswa dan siswi diwajibkan tidak keluar rumah selama proses penanggulangan COVID-19 ini,
mereka harus mengerjakan tugas secara online yang diberikan oleh para guru. Begitupun untuk
para pekerja atau pebisnis, untuk saat sekarang, mereka harus bekerja di rumah masing-masing
sampai jadwal waktu yang ditentukan.
Minggu pertama belajar di rumah sangat menyenangkan. Jadwal pelajaran daring
diberikan seperti jadwal pelajaran di sekolah. Kami juga diminta untuk mengirimkan tugas dan
absensi daring. Selain itu, saya bisa belajar dan bermain bersama adik di rumah. Yang paling
saya sukai adalah saya dapat belajar sambil memakan cemilan yang disediakan oleh ibu. Hampir
satu tahun saya belajar di rumah. Teman-temanku mulai malas mengumpulkan tugas, karena
hampir setiap pelajaran kami diberi tugas. Saya pun juga merasakan yang sama. Tidak bisa
bertemu dan becanda dengan teman-teman, membuat belajar di rumah terasa membosankan.
         Saya sungguh berharap permasalahan Covid-19 ini dapat segera menemukan titik akhir.
Saya sedih ketika melihat berita di televisi banyak orang yang terinfeksi, bahkan meninggal.
Saya sedih mendengar ibu cerita bahwa harga kebutuhan sehari-hari naik dan langka. Saya sedih
mendengar temanku yang ayahnya penjual mi ayam, sepi dagangannya hingga mereka makan mi
ayam setiap hari agar tidak basi. Tetapi, saya hanya bisa berharap dan berdoa, semoga pandemi
ini segera berlalu. Saya ingin kembali belajar dengan teman-teman di sekolah, bertemu dengan
bapak ibu guru di kelas serta melaksanakan kegiatan belajar seperti sebelum adanya pandemi
Covid-19.

Anda mungkin juga menyukai