Anda di halaman 1dari 9

Ovulasi adalah lepasnya sel ovum dari ovarium atau dari folikel yang dihasilkan

oleh ovarium. Ovulasi (pelepasan sel telur) merupakan bagian dari siklus
menstruasi normal, yang terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi. Sel telur yang
dilepaskan bergerak ke ujung tuba falopii (saluran telur) yang berbentuk corong ,
yang merupakan tempat terjadinya pembuahan. Jika tidak terjadi pembuahan, sel
telur akan mengalami kemunduran (degenerasi) dan dibuang melalui vagina
bersamaan dengan darah menstruasi. Jika terjadi pembuahan, maka sel telur yang
telah dibuahi oleh sperma ini akan mengalami serangkaian pembelahan dan
tumbuh menjadi embrio (bakal janin).

Jika pada ovulasi dilepaskan lebih dari 1 sel telur dan kemudian diikuti
denganpembuahan, maka akan terjadi kehamilan ganda, biasanya kembar 2. Kasus
seperti ini merupakan kembar fraternal. Kembar identik terjadi jika pada awal
pembelahan, sel telur yang telah dibuahi membelah menjadi 2 sel yang terpisah
atau dengan kata lain, kembar identik berasal dari 1 sel telur. Pada saat ovulasi,
lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair, sehingga sperma
mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung
tuba falopii yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba
falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur
yang telah dibuahi).

2.2 Proses Ovulasi

Proses ovulasi dikendalikan oleh hipotalamus otak dan melalui pelepasan hormon
yang dikeluarkan pada lobus anterior kelenjar hipofisis, luteinizing hormon (LH)
dan follicle-stimulating hormone (FSH). Dalam fase (pra-ovulasi) folikel siklus
menstruasi, folikel ovarium akan menjalani serangkaian transformasi yang disebut
ekspansi kumulus, ini distimulasi oleh sekresi FSH. Setelah ini dilakukan, lubang
yang disebut stigma akan membentuk di folikel, dan ovum akan meninggalkan
folikel melalui lubang ini. Ovulasi dipicu oleh lonjakan dalam jumlah FSH dan LH
dilepaskan dari kelenjar pituitari. Selama fase (post-ovulasi) luteal, sel telur akan
melakukan perjalanan melalui tuba falopi menuju rahim. Jika dibuahi oleh sperma,
mungkin melakukan implantasi ada 6-12 hari kemudian. Siklus panjang saja bukan
merupakan indikator yang dapat diandalkan hari ovulasi. Sementara secara umum,
ovulasi sebelumnya akan menghasilkan siklus menstruasi lebih pendek, dan
sebaliknya, fase (post-ovulasi) luteal dari siklus menstruasi dapat bervariasi hingga
seminggu antara perempuan.

Mengetahui ilmu di balik siklus ovulasi dapat membantu untuk memahami lebih
baik ketika Anda dapat menjadi lebih subur dan memiliki kesempatan terbaik
untuk hamil. Meskipun terjadi setiap bulan, siklus ovulasi adalah unik, dan
disesuaikan untuk tubuh dan dipengaruhi oleh apa yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari Anda. Hal-hal seperti stres dan perubahan besar dalam rutinitas normal
Anda dapat menyebabkan perubahan yang signifikan dalam siklus ovulasi, yang
dapat menyakitkan ketika Anda mencoba untuk hamil. Bagian pertama dari siklus
ovulasi adalah fase folikular. Dari hari pertama dari periode menstruasi, fase ini
berlanjut hingga terjadi ovulasi. Ini bagian dari siklus bisa berlangsung 7-40 hari,
dan dapat bervariasi karena berbagai faktor seperti usia, stres, sakit, bepergian, dll
Bagian kedua dari siklus ini disebut fase luteal dan mulai hari ovulasi sampai hari
pertama menstruasi. Ini adalah kronologi yang lebih tepat dan biasanya
berlangsung antara 12 sampai 16 hari setelah hari ovulasi.

Dengan pemikiran ini, Anda dapat mencoba untuk mengurangi jumlah stres dan
perubahan dalam rutinitas anda hanya selama fase ovulasi, karena ovulasi sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor ini.

2.3 Menentukan Waktu Terjadinya Ovulasi

Suatu siklus bulanan wanita diukur dari hari pertama dari periode menstruasi
hingga hari pertama dari periode berikutnya. Rata-rata siklus bulanan wanita
biasanya adalah antara 28-32 hari, tetapi beberapa wanita mungkin memiliki siklus
yang lebih pendek atau lebih lama.
Ovulasi dapat dihitung dari hari pertama periode menstruasi terakhir (HPHT) atau
dengan menghitung 12-16 hari dari periode yang diharapkan berikutnya.
Kebanyakan wanita berovulasi kapan saja di antara hari ke11 – Hari ke21 dari
siklus mereka, dihitung dari hari pertama haid terakhir. Ini yang banyak orang
sebut sebagai “masa subur” dari siklus wanita, karena hubungan seksual selama
masa ini meningkatkan kemungkinan terjadi kehamilan. Ovulasi dapat terjadi pada
berbagai waktu selama siklus, dan mungkin terjadi pada hari yang berbeda setiap
bulan.

2.4 Siklus Ovulasi

Bagian pertama dari siklus ovulasi disebut fase folikular. Fase ini dimulai hari
pertama periode haid terakhir (HPHT) dan berlanjut sampai terjadinya ovulasi. Ini
paruh pertama dari siklus, ini dapat sangat berbeda untuk setiap wanita yang
berlangsung kira-kira 7 hari sampai 40 hari.

Bagian kedua siklus ini disebut fase luteal dan berlangsung dari terjadinya ovulasi
hingga periode berikutnya dimulai. Fase luteal memiliki waktu yang lebih tepat
dan biasanya hanya 12-16 hari dari terjadinya ovulasi. Hal ini menunjukkan bahwa
hari ovulasi akan menentukan berapa lama siklus anda. Ini juga berarti bahwa
faktor-faktor luar seperti stres, penyakit, dan gangguan rutinitas biasa, dapat
menimbulkan terjadinya ovulasi yang kemudian efeknya terjadi perubahan waktu
haid anda yang akan datang. Jadi pendapat yang mengatakan bahwa stres dapat
mempengaruhi siklus menstruasi hanya sebagian benar. Stres dapat mempengaruhi
ovulasi yang akhirnya menentukan saat haid akan datang, tapi stres di sekitar
waktu periode yang diharapkan (fase luteal) tidak akan membuat siklus anda
terlambat, karena sudah ditentukan saat itu akan datang 12-16 hari sebelumnya.

2.5 Tanda-Tanda Dari Tubuh Saat Sedang Ovulasi

Ovulasi merupakan proses dilepasnya sel telur dan proses ini hanya memakan
waktu 24 jam. Sel telur memiliki usia yang pendek, berbeda dengan sperma yang
mampu bertahan lebih lama setelah dilepaskan. Proses ovulasi terjadi satu kali
dalam setiap siklus. Biasanya siklus ini terjadi selama 28 hari, bisa juga lebih
ataupun kurang. Hari pertama dari siklus ini adalah saat Anda memulai periode
siklus bulanan Anda. Dan pada dasarnya masa ovulasi terjadi 14 hari sebelum
berakhirnya masa siklus Anda. Sehingga jika masa siklus Anda dimulai tiga hari
yang lalu, maka ovulasi Anda akan terjadi pada hari ke-16. Menghitung siklus
bulanan ini dapat membantu Anda, sebagai pemula, yang ingin merencanakan
kehamilan, dan belum memiliki kejelasan masa ovulasi. Namun saat Anda telah
mengetahui tanda-tanda tubuh Anda saat sedang ovulasi, hal ini dapat membantu
Anda kapan masa ovulasi Anda.

Biasanya tubuh Anda memberikan sinyal atau tanda-tanda saat tubuh Anda dalam
masa ovulasi.

Tanda-tandanya meliputi :

1. Meningkatnya pengeluaran dari vagina

Perubahan yang satu ini sebenarnya sangat terlihat, yaitu di mana pengeluaran
lubricant (minyak pelumas) pada tubuh akan meningkat. Peningkatan ini akan
membuat seseorang lebih menikmati hubungan intim dan juga akan bekerja
sebagai perantara antara sperma dan sistem reproduksi. Sebagian besar wanita
memperhatikan perbedaan ini namun tidak pernah memperhatikannya secara
mendalam.

2. Nyeri pada satu sisi,

yaitu daerah dekat indung telur dekat panggul Seseorang mungkin akan merasakan
sedikit kram di salah satu bagian perut di tengah-tengah siklus bulanan. Sakit
ringan ini dikenal dengan nama Misttelschmerz, dan inilah pertanda seseorang
sedang ber-ovulasi.

3. Perubahan dalam konsistensi pengeluaran vagina

Tanda lainnya, yaitu dengan mocus atau lendir yang dihasilkan vagina. Fertile
mocus atau lendir pada masa subur bersifat lebih licin. Sedangkan lendir yang
biasa dihasilkan dari sisa siklus terasa lebih kental.

4. Perubahan leher rahim (cervical)

seseorang juga dapat melakukan pengecekan pada leher rahim untuk mengetahui di
mana tempat ini terbuka dan apakah sedang terbuka. Saat sedang tidak dalam masa
ovulasi, leher rahim akan lebih sulit untuk dirasakan, walaupun seseorang dapat
merasakannya, leher rahim berada dalam posisi tertutup. Dan sebaliknya, pada
masa ovulasi akan lebih mudah dirasakan dan terbuka sehingga mudah untuk
dibuahi.

5. Perubahan suhu
Periksalah suhu tubuh di pagi hari setiap harinya, kemudian catatlah informasi ini
setiap harinya. Data perubahan suhu ini dapat dibawa saat mengunjungi dokter
untuk membantu menjawab pertanyaan mengenai masalah kesuburuan.

2.6 Gangguan Ovulasi dan Hormonal Lain Yang Dapat Mengakibatkan


Kemandulan

Pembuahantidak akan terjadi bila istri tidak menghasilkan sel telur (ovum) yang
dapat dibuahi. Kegagalan ovulasi dapat bersifat primer yang berasal dari ovarium
seperti penyakit ovarium polikistik, atau bersifat sekunder akibat kelainan pada
poros hipotalamus-hipofisis.

1. Gangguan ovulasi hipotalamik Kegagalan hipotalamus


untuk memicu ovulasi adalah masalah gangguan ovulasi yang paling
sering terjadi. Gejala-gejala klinisnya adalah amenorea atau
oligomenorea, SBB abnormal, kadar LH dan FSH rendah.
2. Penyakit ovarium polikistik Gejalanya adalah dilihat dari
gambaran USG ovarium membesar dengan banyakkista, peneraan kadar
hormon FSH yang rendah, nisbah LH/FSH 2:1 atau 3:1 dan kadangkala
dengan peningkatan kadar prolaktin.
3.  Hiperprolaktinemia atau peningkatan kadar prolaktin
serum dapat menyebabkan galaktorea dan mengganggu fungsi ovulasi.
4. Hiperandrogenemia dengan gejala klinis peningkatan
kadar androgen serum, virilisasi, hirsutisme, gangguan haid.
5. Gangguan ovarium dini. Ovarium menghasilkan sel telur
yang tidak matang.
6. Gangguan fase luteal. Ovulasi terjadi secara normal
tetapi ovarium tidak menghasilkan progesteron yang memadai untuk
implantasi
7. Pemecahan kantong telur (folikel) dini sehingga
menghasilkan sel telur yang tidak matang
8. Sindrom kantong telur matang tak pecah sehingga sel
telur tidak dapat dikeluarkan dari kantong telur matang.
o Kelainan ovulasi, termasuk dalam kelompok kawin berulang karena
kelainan ovulasi adalah :
1. Kegagalan ovulasi pada folikel de graaf yang sudah
matang gagal menjadi pecah karena ada gangguan sekresi hormon
gonadotropin yaitu FSH dan LH.
2. Ovulasi yang tertunda ( delayed ovulation ) sampai satu
atau dua hari setelah berhentinya birahi ( kondisi normal ovulasi terjadi
pada periode awal masa birahi atau sampai beberapa jam setelah
berakhirnya gejala birahi ).
3. Ovulasi ganda adalah ovulasi dengan dua atau lebih sel
telur.
2.7 Mekanisme Terjadinya Ovulasi

Mekanisme terjadinya ovulasi :

1. Hormonal

Setelah folikel-folikel tumbuh karena pengaruh hormon FSH dari pituitari


anterior,maka sel-sek folikel mampu menghasilkan estrogen dan progesteron.
Kedua hormon ini dalam dosis kecil akan menyebabkan terlepasnya hormon LH.
Hormon LH memegang peranan penting dalam menggertak terjadinya ovulasi.
Pecahnya folikel terjadi adanya tekanan dari dalam folikel yang bertambah besar
dan persobekan pada daerah stigma yang pucat karena daerah ini kurang
memperoleh darah.

2. Neural

Rangsangan pada luar servik, baik pada saat kopulasi atau kawin buatan akan
diteruskan oleh saraf ke susunan saraf pusat yang akan diterima oleh hipotalamus.
Nantinya akan disekresikan LH realising hormon dan kadar LH dalam darah akan
meningkat sehingga mengakibatkan ovulasi.

Dari sisa-sisa folikel yang telah mengalami ovulasi akan terbentuk bermacam-
macam tenunan yaitu :

1. Korpus haemoragikum

Setelah ovulasi akan diikuti pemberian darah yang lebih pada sisa-sisa folikel.
Terjadi hipertropi dan hiperplasi pada tenunan sehingga tebentuk benda yang bulat
menonjol dipermukaan ovarium,kenyal,dan berwarna merah

2. Korpus Luteum

Sebagai akibat dari proses luteinasi dari korpus haemoragikum oleh pengaruh
hormon LTH, terjadilah pertumbuhan lebih lanjut dari sel-sel tersebut. Tenenuan
baru akan berubah warna menjadi kuning dan menghasilkan progesteron yang
lama-lama akan tinggi pada puncak siklus birahi.

3. Korpus Albikansia
Berhentinya aktivitas korpus luteum dalam menghasilkan progesteron akan
menyebabkan degenerasi dari sel-selnya karena sudah tidak memperoleh suplai
darah maka bentuknya menjadi sangat kecil dan berwarna pucat.

Pengertian Dan Proses Fertilisasi

Fertilisasi manusia adalah suatu proses rumit yang menghasilkan telur yang dibuahi. Telur yang
sudah dibuahi akan dewasa dalam rahim ibunya sampai kelahiran. Artikel ini akan membahas proses,
definisi dasar, dan beberapa gejala fertilisasi pada manusia.

Pengertian

Sederhananya, definisi fertilisasi manusia adalah gabungan atau penggabungan dari sel telur dan
sperma menghasilkan telur yang dibuahi, atau dikenal sebagai zigot. Tapi proses pembuahan
manusia sangat rumit dan terdiri dari banyak langkah dan komponen yang diperlukan untuk
mencapai hasil akhir dari kehidupan manusia. Baca terus untuk mengetahui bagaimana hal-hal kecil
seperti ini bekerja sama untuk membuat telur yang dibuahi.

Proses Fertilisasi

Proses pembuahan manusia adalah sesuatu yang rumit, tetapi telur dan sperma akan bersatu dalam
jangka panjang. Meskipun secara teknis, Anda juga bisa melihatnya sebagai sebuah perjalanan untuk
menemukan pasangan yang cocok. Telur akan duduk menunggu satu sperma (yang keluar hingga
150 juta yang memulai balapan), dan akan bergabung dengan sperma untuk menciptakan kehidupan
manusia.

Sementara menunggu telur, kumpulan sperma akan bersaing untuk menjadi yang pertama untuk
menembus sel telur. Ketika satu sperma dan sel telur akhirnya bertemu, listrik mengisi udara. Serius,
sinyal-sinyal listrik dilepaskan. Meskipun rincian mungkin tidak begitu romantis, ingat bahwa itu
adalah perjalanan yang penting.
Fertilisasi manusia dimulai dengan siklus menstruasi wanita. Siklus ini mempersiapkan tubuh wanita
untuk pembuahan. Sekitar setengah jalan yang dilalui siklus ini, tubuh wanita siap untuk memulai
proses fertilisasi manusia. Pada titik ini saat sel telur dilepaskan, atau berovulasi, ke dalam tuba
fallopi. Dalam tabung falopi ini fertilisasi akan berlangsung.

Selama hubungan intim, pria dapat ejakulasi, atau melepaskan air mani ke dalam fagina perempuan.
Ada sampai 150 juta sperma dalam air mani dalam ejakulasi tunggal. Sperma melakukan perjalanan
ke tuba fallopi untuk memenuhi telur, namun, sperma memiliki beberapa tantangan besar di
depannya untuk menyelesaikan perjalanan ini. Misalnya, sperma harus menyelesaikan perjalanan ini
dalam waktu 12-48 jam menuju telur yang sedang berovulasi atau sperma akan mati.

Hanya sekitar 85% dari sperma tidak memiliki struktur dengan benar untuk perjalanan jauh ini. Hal
ini membuat sekitar 15% dari sperma akan menyelesaikan perjalanan menuju sel telur. Sisa sperma
lainnya akan mengikuti sinyal kimia yang diberikan oleh fagina dan leher rahim, pembukaan rahim.
Sinyal kimia akan memandu sperma melalui lendir serviks yang membentuk lapisan uterus. Uterus
juga dikenal sebagai rahim dan di mana bayi akan berkembang setelah Fertilisasi.

Hanya sekitar 1.000 sperma yang tersisa. Setelah sperma berjalan sampai uterus, menghadapi
tantangan untuk memilih tuba fallopi yang benar. Ada dua saluran telur, dan hanya satu berisi telur.
Sperma yang memilih tuba fallopi yang benar akhirnya akan mencapai sel telur.

Proses ini, dari ejakulasi sampai sperma akan mencapai sel telur, memakan waktu sekitar 20 menit.
Hanya ada selusin sperma yang benar-benar sampai ke telur. Sisa sperma yang lain mulai
mengelilingi telur, dan mereka berlomba untuk menjadi yang pertama dan satu-satunya untuk
benar-benar sperma membuahi sel telur.

Setiap kepala sperma mulai melepaskan enzim untuk memecah membran telur, lapisan luar telur.
Setelah sperma pertama menembus melalui membran telur, telur akan mulai memancarkan sinyal
listrik. Lihat, saya katakan listrik mengisi udara ketika dua menjadi satu! Sinyal listrik akan memicu
kantung kecil yang terletak tepat di bawah membran telur, butiran kortikal, untuk melepaskan isinya
ke ruang sekitar telur. Reaksi ini akan mendorong sisa sperma lainnya kembali. Dalam waktu 48 jam,
sisa sperma lainnya akan mati.

Proses Fertilisasi

Ketika telur ditembus oleh sperma, membagi sekali lagi dan hasilnya hanya dalam satu set informasi
genetik. Telur bertemu dengan sperma, dan mereka menggabungkan informasi genetik mereka
bersama-sama. Ketika dua bergabung, proses pembuahan selesai, dan telur yang dibuahi sekarang
disebut zigot.
Gejala

Gejala Fertilisasi akan berbeda untuk setiap wanita. Beberapa wanita mengalami gejala yang
berbeda untuk setiap kehamilan, juga. Di bawah ini adalah daftar dari beberapa gejala awal yang
mungkin seorang wanita akan alami tepat setelah pembuahan terjadi:

•Sakit menusuk tajam di dalam rahim yang disebabkan oleh sel telur dibuahi implantasi sendiri

•Implan juga dapat menyebabkan beberapa bercak atau pendarahan

• Sering buang air kecil yang disebabkan oleh uterus berkembang dan memberikan tekanan pada
kandung kemih

•Pay udara Lebih besar, lebih kuat, dan lembut

• kepala pusing

Anda mungkin juga menyukai