OLEH :
INDRA FRANAJAYA KK
1. Lingkungan Fisik
Ruang Yasmin B mempunyai 7 ruang rawat inap Perempuan diantaranya :
Kamar 1, 2 dan 4 kamar Non Infeksi
Kamar 5 dan 6 kamar Infeksi
Kamar 3 kamar khusus pasien Ganggren
Kamar kamar 6 bed 4-8 dan kamar 7 pasien bedah
Kamar 1 dengan jumlah pasien 6 orang yaitu :
Bed 1.1 -
Bed 1.2 Ny.C
Bed 1.3 Ny.D
Bed 1.4 -
Bed 1.5 Ny.G
Bed 1.6 Ny.R
Bed 1.7 Ny.T
Bed 1.8 Ny.U
Kamar 2 dengan jumlah pasien 8 orang yaitu :
Bed 2.1 Ny.H
Bed 2.2 Ny.R
Bed 2.3 Ny.T
Bed 2 4 Ny.A
Bed 2.5 Ny.K
Bed 2.6 Ny.K
Bed 2.7 Ny.L
Bed 2.8 Ny.B
Kamar 3 dengan jumlah pasien 8 orang yaitu :
Bed 3.1 Ny.R
Bed 3.2 Ny.E
Bed 3.3 Ny.D
Bed 3.4 Ny.W
Bed 3.5 Ny.Q
Bed 3.6 Ny.T
Bed 3.7 Ny.M
Bed 3.8 Ny.U
Kamar 4 dengan jumlah pasien 7 orang yaitu :
Bed 4.1 Ny.E
Bed 4.2 Ny.G
Bed 4.3 Ny.H
Bed 4.4 Ny.R
Bed 4.5 Ny.T
Bed 4.6 -
Bed 4.7 Ny.F
Bed 4.8 Ny.R
Kamar 5 dengan jumlah pasien 8 orang yaitu :
Bed 5.1 Ny.E
Bed 5.2 Ny.R
Bed 5.3 Ny.T
Bed 5.4 Ny.G
Bed 5.5 Ny.U
Bed 5.6 Ny.J
Bed 5.7 Ny.K
Bed 5.8 Ny.W
Kamar 6 dengan jumlah pasien 4 orang yaitu :
Bed 6.1 Ny.W
Bed 6.2 Ny.Y
Bed 6.3 Ny.T
Bed 6.4 Ny.B
2. Sarana dan Prasarana
Kebutuhan minimal luas ruangan pada ruang rawat inap
Ruang rawat inap Yasmin B merupakan ruang rawat inap penyakit dalam
khusus wanita yang terdiri dari 7 ruangan rawat inap penyakit dalam dengan
kapasitas tempat tidur 42 pasien, dengan rincian tempat tidur sebagai berikut:
a. Kamar 1
Terdiri dari 8 tempat tidur dengan fasilitas 8 narkase, 6 regulator O2 dinding, 2
kamar mandi 2 kipas angin dalam keadaan baik
b. Kamar 2
Terdiri dari 8 tempat tidur dengan fasilitas 8 narkase, 6 regulator O2 dinding, 2
kamar mandi, 2 kipas angin dalam keadaan baik
c. Kamar 3
Terdiri dari 8 tempat tidur dengan fasilitas 8 narkase, 6 regulator O2 dinding, 2
kamar mandi, 2 kipas angin dalam keadaan baik
d. Kamar 4
Terdiri dari 8 tempat tidur dengan fasilitas 8 narkase, 6 regulator O2 dinding, 2
kamar mandi, 2 kipas angin dalam keadaan baik
e. Kamar 5
Terdiri dari 8 tempat tidur dengan fasilitas 8 narkase, 6 regulator O2 dinding, 2
kamar mandi, 2 kipas angin dalam keadaan baik
f. Kamar 6
Terdiri dari 8 tempat tidur dengan fasilitas 8 narkase, 6 regulator O2 dinding, 2
kamar mandi, 2 kipas angin dalam keadaan baik
g. Kamar 7
Terdiri dari 8 tempat tidur dengan fasilitas 8 narkase, 6 regulator O2 dinding, 2
kamar mandi, 2 kipas angin
h. 1 buah emegency troli
3. Pengaturan Shift
Dinas pagi
Kepala Ruangan : Indra Frana Jaya kk
Katim I/PA I : Julius
Katim II/PA II :Merydona
PP : Dewi Marini
Katim III/PA III : Rahmat Kurniawan
PP : Mawaddah Yuspita
Dinas Sore
Katim I/PA I : Elmizar
Katim II/PA II : Mifta husada
Katim II/PA II : Amelia
Dinas Malam
Katim I/PA I : Julius
Katim II/PA II : Rahmat Kurniawan
Katim II/PA II : Mifta Husadah
Dinas Libur
Desi Hari Susanti
Inggit Mutia
Rien Sari Wulandari
TIM 2
Terdiri dari kamar 4 dan kamar 5. Di kamar 4 jumlah pasien saat ini ada 7 orang
pasien perempuan Ny E keadaannya menurun pasien sesak terpasang O2 sungkup 10
liter/menit, Ny.G selesai rontgen jam 11.00, Ny.H selesai konsul poli mata dan beberapa
orang orang lainnya dalam keadaan perbaikan.Semua pasien semakin membaik. Perawat
penanggung jawab disetiap ruangan selalu memeriksa keadaan pasien. Terapi oral dan
injeksi yang didapatkan oleh pasien berdasarkan hasil kolaborasi telah diberikan.
Observasi TTV dan keadaan umum pasien dilakukan setiap pergantian shift. Di kamar 5
pasien semuanya dalam tahap pemulihan, Ny E selesai konsul THT, NY R dan Ny T
selesai dilakukan pemeriksaan darah rutin dan darah kimia.
TIM 3
Terdiri dari kamar 3 dan kamar 6. Di kamar 3 Ny R, Ny. E, Ny.D, Ny.T, Ny.Y dan
Ny U selesai ganti perban pada luka gangrene. jumlah pasien dikamar 3 saat ini ada 8
orang perempuan dan beberapa orang lainnya dalam keadaan perbaikan.Semua pasien
semakin membaik. Perawat penanggung jawab disetiap ruangan selalu memeriksa keadaan
pasien. Terapi oral dan injeksi yang didapatkan oleh pasien berdasarkan hasil kolaborasi
telah diberikan. Observasi TTV dan keadaan umum pasien dilakukan setiap pergantian
shift. Di kamar 6 pasien semuanya dalam tahap pemulihan dengan terpasang IVFD RL
dan NACL.
OLEH :
INDRA FRANAJAYA KK
1. Kamar 3 Bed 1
a. Nama Pasien : Ny. G
b. Diagnosa Medis : DM TIPE II
c. Diagnosa Keperawatan
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan luka gangrene, kerusakan
neuromusular
d. Masalah Keperawatan
Gangguan mobilitas fisik
e. Rencana Tindakan Keperawatan
Gangguan Mempertahankan - Kaji kekuatan - Menentukan
mobilitas fungsi tubuh dengan otot pasien perkembangan/
fisik tidak ada munculnya kembali
berhubungan komplikasi tanda yang
dengan luka (kontraktur, menghambat
gangren, dekubitus) tercapainya
kerusakan tujuan/harapan pasien
neuromuskul
er - Kaji turgor, - Memantau area tertekan
integritas , karena keterbatasan
warna kulit dan gerak yang dapat
tanda-tanda menimbulkan
dekubitus pasien komplikasi lain
- Mempertahankan
- Berikan latihan eksremitas dalam
ROM pasif posisi fisilogis,
setiap 6 jam mencegah kontraktur
dan kehilangan fungsi
sendi
- Menurunkan demam
- Kolaborasi secara signifikan
dalam
pemberian
paracetamol
Flash
- Mempertahankan
- Berikan posisi eksremitas dalam
miring kanan posisi fisilogis,
miring kiri mencegah kontraktur
(mika-miki) dan kehilangan fungsi
setiap 2 jam sendi
- Menstimulasi sirkulasi,
- Berikan meningkatkan tonus
bantalan pada otot dan meningkatkan
eksremitas dan mobilisasi sendi.
persendian
dengan bantal
setiap 4 jam
sekali - Memaksimalkan kerja
otot dengan berlatih
- Kolaborasi bersama ahli
dengan ahli fisioterapis untuk
fisioterapi memantau
perkembangan pasien
2. Kamar 3 Bed 2
a. Nama Pasien : Ny.R
b. Diagnosa Medis : Dm type 2 dan ganggren
c. Diagnosa Keperawatan
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan luka ganggren
d. Masalah Keperawatan
Gangguan mobilitas fisik
- Mempertahankan
- Berikan latihan eksremitas dalam
ROM pasif posisi fisilogis,
setiap 6 jam mencegah kontraktur
dan kehilangan fungsi
sendi
- Menurunkan demam
- Kolaborasi secara signifikan
dalam
pemberian
paracetamol
Flash
- Mempertahankan
- Berikan posisi eksremitas dalam
miring kanan posisi fisilogis,
miring kiri mencegah kontraktur
(mika-miki) dan kehilangan fungsi
setiap 2 jam sendi
- Menstimulasi sirkulasi,
- Berikan meningkatkan tonus
bantalan pada otot dan meningkatkan
eksremitas dan mobilisasi sendi.
persendian
dengan bantal
setiap 4 jam
sekali - Memaksimalkan kerja
otot dengan berlatih
- Kolaborasi bersama ahli
dengan ahli fisioterapis untuk
fisioterapi memantau
perkembangan pasien
3. Kamar 3 Bed 3
a. Nama Pasien : Tn. Y
b. Diagnosa Medis : DM TIPE II
c. Diagnosa Keperawatan
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual
d. Masalah Keperawatan
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
e. Rencana Tindakan Keperawatan
Diagnosa Perencanaan
Keperawatan kmTujuan Intervensi Rasionalisasi
Nutrisi kurang dari Tujaun jangka - Anjurk - Agar
kebutuhan tubuh panjang : an klien untuk tidak nyeri pada klien
berhubungan dengan - N makan yang asam berkurang
mual utrisi klien dan pedas
Data Subjektif terpenuhi
- Klien Tujuan jangka
mengatakan tidak panjang : - Berika
nafsu makan - D n makanan dalam - Agar
Data Objektif alam waktu 3 x porsi kecil tapi klien tidak merasa
- Klien 24 jam nutrisi sering mual
menghabiskan ½ terpenuhi
porsi makanan
yang disajikan, - Kolab
tidak pernah orasi dengan tim - Untuk
menghabiskan gizi dalam mengetahui diet
makanan. memberikan diet yang cocok untuk
klien
4. Kamar 3 Bed 4
a. Nama Pasien : Ny.S
b. Diagnosa Medis : DM type 2 dan ganggren
c. Diagnosa Keperawatan
Nyeri berhubungan dengan luka ganggren
d. Masalah Keperawatan
Nyeri
Diagnosa Perencanaan
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasionalisasi
Nyeri berhubungan Tujaun jangka - Kaji - Men
dengan luka ganggren panjang : tingkat nyeri, daerah, getahui seberapa
Data Subjektif - Nye waktu berapa lama, jauh intensitas
- Klien ri berkurang dan seberapa sering nyeri klien
mengatakan nyeri hilang
pada luka Tujuan jangka
- Skala panjang : - Atur - Den
nyeri 4 - Dal posisi klien gan posisi
- Hilang am waktu 1 – 2 senyaman mungkin senyaman
timbul jam nyeri mungkin
Data Objektif berkurnag diharapkan klien
- Klien - Skal merasa nyaman
tampak menahan a nyeri 2
sakit dan - Eks - Ajarkan - Rela
memegang presi wajah teknik relaksasi ksasi dapat
perutnya ‘rileks membuat lebih
- RR : nyaman dan
8/menit mengurangi
- Kolabo ketegangan
rasi dengan dokter
dalam pemberian - Sete
obat antasid tablet lah pemberian
obat diharapkan
yeri berkurang
dan hilang
5. Kamar 3 Bed 5
a. Nama Pasien : Tn. E
a. Diagnosa Medis : Dm type II
b. Diagnosa Keperawatan
Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolisme tubuh
c. Masalah Keperawatan
Hipertermi
Diagnosa Perencanaan
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasionalisasi
Hipertermi Tupan : - Be - Dengan
berhubungan - Ra ri kompres memberikan kompres
dengan sa nyaman dingin pada dingin akan
peningkatan terpenuhi frontal dan mempengaruhi pusat
metabolisme axilla panas sehingga dapat
tubuh Tupen : menurunkan panas
- Da
Data Subjektif : lam 1 x 24 jam
- Kli infeksi pada - An - Dengan
en mengatakan usus halus jurkan klien menganjurkan klien
seluruh badan kurang dengan minum yang minum yang banyak
terasa panas kriteria : T = banyak diharapkan dapat
0
36 C, klien tidak mengganti cairan yang
Data Objektif : mengeluh hilang akibat penguapan
- T: tubuhnya panas
38 C - Dengan
- Na - Ko berkolaborasi dengan
di : 92 x/m laborasi dengan tim medis diharapkan
- Kli tim medis dalam dapat mempercepat
en tampak pemberian proses penyembuhan
gelisah therapy
6. Kamar 3 Bed 6
a. Nama Pasien : Tn. D
b. Diagnosa Medis : Ulkus diabetikum
c. Diagnosa Keperawatan
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan neuromuskular
d. Masalah Keperawatan
Gangguan mobilitas fisik
d. Menurunkan demam
secara signifikan
d. Kolaborasi
dalam
pemberian
paracetamol
Flash e. Mempertahankan
eksremitas dalam
e. Berikan posisi posisi fisilogis,
miring kanan mencegah kontraktur
miring kiri dan kehilangan fungsi
(mika-miki) sendi
setiap 2 jam
f. Menstimulasi
sirkulasi,
meningkatkan tonus
f. Berikan
otot dan meningkatkan
bantalan pada
mobilisasi sendi.
eksremitas dan
persendian
dengan bantal
setiap 4 jam
sekali g. Memaksimalkan kerja
otot dengan berlatih
g. Kolaborasi bersama ahli
dengan ahli fisioterapis untuk
fisioterapi memantau
perkembangan pasien
7. Kamar 3 Bed 7
e. Nama Pasien : Ny. K
f. Diagnosa Medis : DM tipe 2
g. Diagnosa Keperawatan
Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolisme tubuh
h. Masalah Keperawatan
Hipertermi
i. Rencana Tindakan Keperawatan
Diagnosa Perencanaan
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasionalisasi
Hipertermi Tupan : - Be - Dengan
berhubungan - Ra ri kompres memberikan kompres
dengan sa nyaman dingin pada dingin akan
peningkatan terpenuhi frontal dan mempengaruhi pusat
metabolisme axilla panas sehingga dapat
tubuh Tupen : menurunkan panas
- Da
Data Subjektif : lam 1 x 24 jam
- Kli infeksi pada - An - Dengan
en mengatakan usus halus jurkan klien menganjurkan klien
seluruh badan kurang dengan minum yang minum yang banyak
terasa panas kriteria : T = banyak diharapkan dapat
360C, klien tidak mengganti cairan yang
Data Objektif : mengeluh hilang akibat penguapan
- T: tubuhnya panas
38,4C - Dengan
- Na - Ko berkolaborasi dengan
di : 92 x/m laborasi dengan tim medis diharapkan
- Kli tim medis dalam dapat mempercepat
en tampak pemberian proses penyembuhan
gelisah therapy
8. Kamar 3 Bed 8
a. Nama Pasien : Ny. Z
b. Diagnosa Medis : Ulkus pedis sinistra
c. Diagnosa Keperawatan
Nyeri berhubungan dengan luka ganggren
d. Masalah Keperawatan
Nyeri
e. Rencana Tindakan Keperawatan
Diagnosa Perencanaan
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasionalisasi
Nyeri berhubungan Tujaun jangka - Kaji - Men
dengan luka ganggren panjang : tingkat nyeri, daerah, getahui seberapa
Data Subjektif - Nye waktu berapa lama, jauh intensitas
- Klien ri berkurang dan seberapa sering nyeri klien
mengatakan nyeri hilang
pada luka Tujuan jangka
Data Objektif panjang : - Atur - Den
- Klien - Dal posisi klien gan posisi
tampak menahan am waktu 1 – 2 senyaman mungkin senyaman
sakit dan jam nyeri mungkin
memegang berkurnag diharapkan klien
perutnya - Skal merasa nyaman
- RR : a nyeri 2
18/menit - Eks - Ajarkan - Rela
presi wajah teknik relaksasi ksasi dapat
‘rileks membuat lebih
nyaman dan
mengurangi
- Kolabo ketegangan
rasi dengan dokter
dalam pemberian - Sete
obat antasid tablet lah pemberian
obat diharapkan
yeri berkurang
dan hilang
9. Kamar 6 Bed 1
a. Nama Pasien : Ny. C
b. Diagnosa Medis : CKD on HD
c. Diagnosa Keperawatan
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan
d. Masalah Keperawatan
Gangguan mobilitas fisik
e. Rencana Tindakan Keperawatan
Gangguan Mempertahankan - Kaji kekuatan - Menentukan
mobilitas fungsi tubuh dengan otot pasien perkembangan/
fisik tidak ada munculnya kembali
berhubungan komplikasi tanda yang
dengan ( kontraktur, menghambat
kelemahan dekubitus) tercapainya
tujuan/harapan pasien
- Menurunkan demam
secara signifikan
- Kolaborasi
dalam
pemberian
paracetamol
Flash - Mempertahankan
eksremitas dalam
- Berikan posisi posisi fisilogis,
miring kanan mencegah kontraktur
miring kiri dan kehilangan fungsi
(mika-miki) sendi
setiap 2 jam
- Menstimulasi sirkulasi,
meningkatkan tonus
otot dan meningkatkan
- Berikan
mobilisasi sendi.
bantalan pada
eksremitas dan
persendian
dengan bantal
setiap 4 jam - Memaksimalkan kerja
sekali otot dengan berlatih
bersama ahli
- Kolaborasi fisioterapis untuk
dengan ahli memantau
fisioterapi
perkembangan pasien
Diagnosa Perencanaan
Keperawatan kmTujuan Intervensi Rasionalisasi
Nutrisi kurang dari Tujaun jangka - Anjurk - Agar
kebutuhan tubuh panjang : an klien untuk tidak nyeri pada klien
berhubungan dengan - N makan yang asam berkurang
mual utrisi klien dan pedas
Data Subjektif terpenuhi
- Klien Tujuan jangka
mengatakan tidak panjang : - Berika
nafsu makan - D n makanan dalam - Agar
- Pasien alam waktu 3 x porsi kecil tapi klien tidak merasa
pucat 24 jam nutrisi sering mual
Data Objektif terpenuhi
- Klien
menghabiskan ½ - Kolab
porsi makanan orasi dengan tim - Untuk
yang disajikan, gizi dalam mengetahui diet
tidak pernah memberikan diet yang cocok untuk
menghabiskan klien
makanan.
Diagnosa Perencanaan
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasionalisasi
Hipertermi Tupan : - Be - Dengan
berhubungan - Ra ri kompres memberikan kompres
dengan sa nyaman dingin pada dingin akan
peningkatan terpenuhi frontal dan mempengaruhi pusat
metabolisme axilla panas sehingga dapat
tubuh Tupen : menurunkan panas
- Da
Data Subjektif : lam 1 x 24 jam
- Kli infeksi pada - An - Dengan
en mengatakan usus halus jurkan klien menganjurkan klien
seluruh badan kurang dengan minum yang minum yang banyak
terasa panas kriteria : T = banyak diharapkan dapat
360C, klien tidak mengganti cairan yang
Data Objektif : mengeluh hilang akibat penguapan
- T: tubuhnya panas
38,7 C - Dengan
- Na - Ko berkolaborasi dengan
di : 98 x/m laborasi dengan tim medis diharapkan
- Kli tim medis dalam dapat mempercepat
en tampak pemberian proses penyembuhan
gelisah therapy
- Kli
en keringat
dingin
- M
uka pucat
LAPORAN PERAWAT ASSOCIATE
DI RUANG YASMIN A INSTALASI RAWAT INAP D
RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG 2015
OLEH :
INDRA FRANAJAYA KK
7. NY. B( PNEUMOTHORAKS)
Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Hipertermi - Me S : Klien mengatakan tubuhnya tidak
mberikan panas lagi
Data Subjektif : kompres dingin
- Klien pada daerah O:
mengatakan badan prontal dan - T : 360C, Nadi : 80
terasa panas axilla x/mnt.
- Me - Klien tampak tenang
Data Objektif : nganjurkan klien
- T : 39, 9 minum yang A: Masalah teratasi
C banyak minimal
- Nadi : 82 3 – 4 gelas P : (-)
x/m dalam 1 – 2 jam
- Klien - Ber
tampak gelisah kolaborasi
- RR : 26 x dengan tim
/m medis dalam
pemberian th/
antipetik untuk
menurunkan
panas dan
antibiotik untuk
mencegah
infeksi
- Me
ngkaji pola
makan
- An
jurkan
menggunakan
pakaian yang
menyerap
keringat
- Hi
ndari
penggunaan
pakaian yang
berlebihan
seperti
penggunaan
selimut
Diagnosa
Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Pola nafas tidak efektif - Mem S : Klien mengatakan masih
berhubungan dengan posisikan pasien sesak
penekanan organ paru semi fowler O : pasien masih sesak rr : 27 /
Data Subjektif - Kola menit, Muka pucat
- Klien borasi dalam A : Maslaah teratasi sebagian
mengatakan sesak pemberian P : Intervensi diteruskan
susah bernafas oksigen NRM 10
Data Objektif liter / menit
- Nafas - Anju
pasien cepat dan rkan pasien
dangkal istirahat
- RR : 30
x/ menit
- Pasien
pucat
- Pasien
berkeringat dingin
9. Ny. C ( CKD )
No. 5 Diagnosa Tindakan Keperawatan Evaluasi Keperawatan
(SOAP)
Gangguan Mobilitas - Mengkaji kekuatan otot S: pasien mengatakan
Fisik berhubungan pasien badannya masih lemas
dengan kelemahan - Mengkaji turgor, O:
integritas , warna kulit dan TD: 117/71 mmHg
DS: pasien mengatakan tanda-tanda dekubitus HR: 91x/menit
lemas dan sulit pasien RR: 19x/menit
beraktifitas - Memberikan latihan ROM SO2: 98%
DO: pasif setiap 6 jam Suhu: 38,0°C
- Vital sign - Berkolaborasi dalam
- TD : 120/70 pemberian paracetamol
mmHg flash A : Masalah Gangguan
- HR: 77 x/menit - Memberikan posisi miring Mobilitas Fisik belum
- RR : 23x/menit kanan miring kiri (mika- teratasi
- Suhu:36, 5 ºC miki) setiap 2 jam P : Lanjutkan Intervensi
- ADL dibantu - Memberikan bantalan pada
keluarga eksremitas dan persendian
dengan bantal setiap 4 jam
sekali
- Berkolaborasi dengan ahli
fisioterapi
10. NY K (GASTRITIS)
Diagnosa Perencanaan
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasionalisasi
Nyeri berhubungan Tujaun jangka - Kaji - Men
dengan adanya luka panjang : tingkat nyeri, daerah, getahui seberapa
pada lambung - Nye waktu berapa lama, jauh intensitas
Data Subjektif ri berkurang dan seberapa sering nyeri klien
- Klien hilang
mengatakan nyeri Tujuan jangka
pada ulu hati panjang : - Atur - Den
Data Objektif - Dal posisi klien gan posisi
- Klien am waktu 1 – 2 senyaman mungkin senyaman
tampak menahan jam nyeri mungkin
sakit dan berkurnag diharapkan klien
memegang - Skal merasa nyaman
perutnya a nyeri 2
- Skala - Eks - Ajarkan - Rela
nyeri 3 presi wajah teknik relaksasi ksasi dapat
- RR : ‘rileks membuat lebih
18/menit nyaman dan
mengurangi
ketegangan
- Kolabo
rasi dengan dokter - Sete
dalam pemberian lah pemberian
obat antasid tablet obat diharapkan
yeri berkurang
dan hilang