Kemajemukannya di
tandai oleh ragam masyarakat yang terdiri dari berbagai suku bangsa, ras, etnis,
agama dan kebudayaan. Ragamnya masyarakat akan memunculkan pula ragamnya
budaya yang ada. Mengapa?. Sebab masyarakat dan kebudayaan merupakan
hubungan yang sangat sulit dipisahkan.
Masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Tak
ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan dan sebaliknya tak ada
kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah dan pendukungnya. Kebudayaan
diciptakan oleh manusia dalam rangka melestarikan serta mempertahankan
kehidupan manusia itu sendiri. Oleh karena itu definisi kebudayaan sangat
kompleks, bisa mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian moral, hukum, adat
istiadat dan kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang diciptakan
oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Kebudayaan dapat menunjukkan derajat dan tingkat peradaban manusia. Kecuali itu
kebudayaan juga bisa menunjukkan ciri keperibadian manusia atau masyarakat
pendukungnya. Kebudayaan yang merupakan ciri pribadi manusia, di dalamnya
mengandung norma-norma, tatanan nilai-nilai yang perlu dimiliki dan dihayati oleh
manusia atau masyarakat pendukungnya.
Norma-norma dan nilai-nilai itu secara simbolis ditampilkan melalui peragaan dalam
bentuk upacara yang dilakukan oleh seluruh masyarakat pendukungnya. Sehingga
dengan upacara itu dapat membangkitkan rasa aman bagi setiap warga masyarakat
di lingkungannya, dan dapat pula dijadikan pegangan bagi mereka dalam
menentukan sikap dan tingkah lakunya sehari-har.
Salah satu unsur budaya yang menonjol adalah adat istiadat atau tradisi. Adat
istiadat merupakan tata kelakuan yang kekal dan turun temurun dari generasi ke
generasi lain sebagai warisan sehingga kuat integrasinya dengan pola perilaku
masyarakat. Simbol yang juga merupakan salah satu ciri masyarakat dalam wujud
kebudayaannya ternyata digunakan dengan penuh kesadaran, pemahaman,
penghayatan tertinggi, dan dianut secara tradisional dari satu generasi ke genarasi
berikutnya.
Hal ini disebabkan masyarakat pada masa itu belum terbiasa berpikir abstrak, maka
segala ide diungkapkan dalam bentuk simbol yang konkrit. Sehingga membentuk
sebuah kepercayaan, sering disebut dengan agama kebudayaan atau agama tabi’i
yaitu agama yang bukan berasal dari Tuhan dengan jalan diwahyukan, melainkan
agama yang ada karena hasil proses antropologis, yang terbentuk dari adat istiadat
dan melembaga dalam bentuk agama formal.
Adat istiadat disetiap daerah berbeda-beda. Ritual adalah bagian dari adat istiadat.
Hampir semua masyarakat yang melakukan ritual adat dilatarbelakangi oleh
kepercayaan. Adanya kepercayaan pada yang sakral, menimbulkan ritual.
Oleh karena itu, ritual didefinisikan sebagai perilaku yang diatur secara ketat,
dilakukan sesuai dengan ketentuan, yang berbeda dengan perilaku sehari-hari, baik
cara melakukannya maupun maknanya. Apabila dilakukan sesuai dengan ketentuan,
ritual diyakini akan mendatangkan keberkahan, karena percaya akan hadirnya
sesuatu yang sakral.