BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penyebab utama kematian bayi. BBLR adalah bayi dengan berat lahir kurang
dari 2500 gram tanpa memperhatikan gestasi (Umur Kehamilan). Sekitar dua
pertiga bayi BBLR adalah bayi prematur, dan 70% dari bayi ini berat
melalui suatu proses yang berlangsung selama dalam kandungan. Saat ini Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR) masih tetap menjadi masalah dunia khususnya di
15,5% dari seluruh kelahiran mengalami BBLR dan 95% diantaranya terjadi
seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3%-3,8% dan lebih sering terjadi
angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat
sangat bervariasi antara satu daerah dengan daerah yang lain yaitu berkisar
1
2
tahun 2016, AKB di Indonesia adalah 32 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan
untuk Angka Kematian Neonatus (AKN) yaitu 19 per 1.000 kelahiran hidup.
kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Sampai saat ini
tingginya AKI dan AKB di Indonesia masih merupakan masalah yang menjadi
BBLR antara lain kekurangan gizi pada ibu hamil, ibu hamil perokok, ibu
hamil pekerja berat, sosial ekonomi rendah dan faktor janin. BBLR juga dapat
terjadi pada ibu dengab paritas tinggi. Ibu dengan paritas tinggi berisiko (50%)
melahirkan bayi dengan berat lahir yang rendah. BBLR merupakan masalah
(SDKI, 2012), angka BBLR sekitar 7,5%. Laporan riset Kesehatan dasar
Sumatra Utara (7,2%). Angka ini lebih besar dari target BBLR yang
ditetapkan pada sasaran program perbaikan gizi menuju Indonesia sehat 2010
bayi menjadi 138,379 (90,09%), untuk tahun 2013 presentasi BBLR menurun
menjadi 2,94% dari kelahiran hidup, cakupan ASI Eksklusif (62,70%) dan
presentasi BBLR menurun menjadi 3,02% dari kelahiran hidup, cakupan ASI
2016).
berat badan lahir rendah yaitu faktor yang berkaitan dengan ibu seperti umur
ibu, umur kehamilan, paritas, berat badan dan tinggi badan, status gizi
sedangkan faktor bayi seperti jenis kelamin dan ras, dan faktor lingkungan
seperti pendidikan dan penngetahuan ibu, pekerjaan status sosial ekonomi dan
(BBLR) terutama ibu dengan paritas dan usia ibu kurang dari 20 tahun atau
lebih 35 tahun, pada usia ibu yang terlalu muda (kurang dari 20 tahun)
peredaran darah menuju serviks dan juga menuju uterus masih belum
sempurna sehingga hal ini dapat mengganggu proses penyaluran nutrisi dari
antara paritas dan anemia pada ibu hamil dengan kejadian BBLR. Kementrian
Muhammadiyah Makassar, pada bulan Januari 2019 jumlah bayi lahir hidup
sebanyak 459 orang, Bayi lahir berat badan > 2000 gr sebanyak 443 orang,
bayi lahir < 2000 gr sebanyak 16 orang, pada bulan Februari 2019 jumlah bayi
lahir hidup sebanyak 334 orang, Bayi lahir berat badan > 2000 gr sebanyak
327 orang, bayi lahir < 2000 gr sebanyak 7 orang, pada bulan maret 2019
jumlah bayi lahir hidup sebanyak 452 orang, Bayi lahir berat badan > 2000 gr
sebanyak 446 orang, bayi lahir < 2000 gr sebanyak 6 orang, pada bulan april
2019 jumlah bayi lahir hidup sebanyak 504 orang, Bayi lahir berat badan >
5
2000 gr sebanyak 497 orang, bayi lahir < 2000 gr sebanyak 7 orang, pada
bulan mei 2019 jumlah bayi lahir hidup sebanyak 538 orang, Bayi lahir berat
badan > 2000 gr sebanyak 13 orang, bayi lahir < 2000 gr sebanyak 525 orang.
Pada bulan juni 2019 jumlah bayi lahir hidup sebanyak 478 orang, Bayi lahir
berat badan > 2000 gr sebanyak 15 orang, bayi lahir < 2000 gr sebanyak 463
orang. sedangakan pada jumlah persalinan pada ibu hamil di dapatkan pada
tahun 2016 yaitu 2.628 jiwa, tahun 2017 yaitu 2.473 jiwa, 2018 yaitu 2.565
jiwa, dan di tahun 2019 di bulan Januari terdapat 236 jiwa, Februari terdapat
161 jiwa, Maret terdapat 221 jiwa, April terdapat 264 jiwa, Mei terdapat 280
Muhammadiyah Makassar.
B. Rumusan Masalah
Makassar”?
6
2. Apakah ada Hubungan Status Gizi nutisi pada Ibu Hamil dengan Kejadian
Makassar?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Makassar
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui pengetahuan seorang ibu tentang status Gizi nutrisi pada ibu
Muhammadiyah Makassar
d. Diketahui hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian Berat Bayi
Makassar.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Institusi
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai data dasar bagi peneliti
2. Manfaat Aplikatif
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan acuan
status gizi bagi masyarakat tentang kejadian Berat Bayi Lahir Rendah
(BBLR).