UNIVERSITAS ANDALAS
PERENCANAAN
PERKERASAN JALAN RAYA
oleh :
Purnawan, PhD & Titi Kurniati, MT ( Kuliah ke 1 )
Materi kuliah
Non-Struktural
- Lapis kedap air
- Menyediakan permukaan yang rata
- Membentuk permukaan yang tidak licin
- Sebagai lapis aus
Fungsi lapis pondasi atas :
- Lapis pendukung bagi lapisan permukaan
- Pemikul beban vertikal & horisontal
- Lapis peresapan bagi lapis pondasi bawah
Faktor regional
- suhu, jumlah kendaraan berat, kondisi kemiringan
jalan, curah hujan
Umur rencana
umumnya berkisar antara 5 th, 10 th, 15 th dan 20 th.
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS ANDALAS
PERENCANAAN
PERKERASAN JALAN RAYA
oleh :
Purnawan, PhD ( Kuliah ke 2 )
Perkerasan aspal
untuk lalu lintas kendaraan
Konsep dasar :
Mempunyai tebal yang cukup dan kekuatan
internal untuk menahan beban lalu lintas
Mencegah penetrasi atau akumulasi internal
dari kelembaban
Mempunyai permukaan yang halus, tahanan
geser dan tahan dalam pemakaian, perubahan
bentuk dan kerusakan oleh cuaca atau bahan
kimia
Bahan aspal
ASPAL
Aspal Emulsi (AC+air+asam/basa)
Cathionic/Anionic Rapid Setting
Aspal Alam
Cathionic/Anionic Medium Setting
(Native Asphalt)
Cathionic/Anionic Slow Setting
Lake Asphalt (Trinidad Lake)
Rock Asphalt (Perancis,
Swiss, Pulau Buton)
Aspal alam
Tidak dapat langsung digunakan
Nilai penetrasi yang rendah, titik lembek
yang tinggi, dan kemampuan mulur atau
kekenyalan yang rendah
Perlu bahan tambah sebagai modifier atau
peremaja, bahan pelunak, bahan pelarut
Asbuton diolah menjadi butiran yang lebih
kecil dan dicampur dengan modifier
Pemakaian aspal alam
min max min max min max min max min max
Penetrasi (25 C, 100 gr, 5 detik) 40 50 60 70 85 100 120 150 200 300
Nilai Viskositas
Berdasarkan Nilai Viskositas
AC-2.5 AC-5 AC-10 AC-20 AC-30 AC-40
Viskositas, 60 C (140 F), poises 250 50 500 100 1000 200 2000 - 400 3000 600 4000 800
Viskositas, 135 C (275 F),Cs, Min 125 175 250 300 350 400
Kekakuan :
Aspal adalah material visko-elastis. Deformasi yang
disebabkan oleh suatu tegangan adalah fungsi dari
temperatur dan waktu pembebanan.
E= /
Sifat teknis aspal
Kuat tarik :
Sifat tarik aspal, sama seperti modulus kekakuan,
bergantung pada temperatur dan waktu pembebanan.
Kekakuan fatigue :
Kekakuan aspal dapat berkurang dengan
pembebanan yang berulang (fatigue).
Pengerasan aspal :
Kecenderungan aspal untuk mengeras di
bawah pengaruh udara :
- Oksidasi
- Kehilangan bahan yang mudah
menguap
- Pengerasan fisik
- Pengerasan bahan leleh
Sifat teknis aspal
PERENCANAAN
PERKERASAN JALAN RAYA
oleh :
Purnawan, PhD ( Kuliah ke 3 )
Bahan Aggregat
Item Nilai
Abrasi, dengan alat Los Angeles Abrasion Machine Maks. 40% – 50%
(AASHTO T 96-77, 1982)
Pelapukan, Soundness Test, (AASTHO T 104-86, 1990) Maks. 12% (sodium sulfat)
Maks. 18% (magnesium
sulfat)
LASTON LASTON
Item LAPEN LASBUTAG LASTON
ATAS BAWAH
PERENCANAAN
PERKERASAN JALAN RAYA
oleh :
Purnawan, PhD ( Kuliah ke 4 )
Jenis Perkerasan Jalan Aspal di Indonesia
Latasir (Lapisan Tipis Aspal Pasir) atau HRSS (Hot Rolled Sand Sheet)
digunakan untuk jalan lalu lintas ringan, terdiri atas: HRSS-A dan
HRSS-B.
Persyaratan bahan :
1. Keausan agregat kasar maksimum 40%
2. Bahan yang mudah hancur maksimum 5%
3. Toleransi gradasi sebagai berikut :
Saringan : Grading A Grading B
2” 100 100
1” - 75 - 100
3/8” 30 - 63 40 - 75
No.4 25 - 55 30 - 60
No.10 15 - 40 20 - 45
No.40 8 - 20 15 - 30
No.200 2-8 5 - 20
4. Bahan lolos sar No.200 < 2/3 bahan yg lolos sar No.40
5. Bahan lolos sar No.40 : - LL <= 35%, PI <= 10% utk Flek Pav
- LL <= 25%, PI <= 6% utk Rigid Pav
Lapis pondasi atas (‘Base Course’)
Persyaratan bahan :
1. Keausan agregat kasar maksimum 40%
2. Kadar lempung maksimal 5%
3. Bahan lolos sar No.40 : - LL <= 25%, PI <= 6%
- bila PI > 6% lakukan stabiisasi
Lapis pondasi atas (‘Base Course’)