Anda di halaman 1dari 219

PROPASAL

PROYEK PEMBANGUNAN

RUMAH SAKIT RAHAYU HUSADA

PRINGSEWU - LAMPUNG

Jl. Raya Adiluwih, Kel. Adiluwih,


Pringsewu - Lampung
Desember 2021
BUSINESS PLAN / RENCANA BISNIS
RUMAH SAKIT RAHAYU HUSADA
Adiluwih/Podomoro – Pringsewu - Lampung
RINGKASAN EKSEKUTIF

Klinik Utama Inara (Gambar di bawah) didirikan oleh Maulana Muhammad


Lahudin tahun 2011 bertempat di Adiluwih Pringsewu Lampung. Di dalam
perkembangannya Maulana Muhammad Lahudin Bersama Dr Ferdy Djaya Saputra
mendirikanPT RAHAYU CAHAYA HUSADA MANDIRI yang merupakan perseroan
terbatas yang di sah kan berdasarkan keputusan Menteri hukum dan hak asasi
manusia republik Indonesia nomor AHU-0046585.AH.01.01.TAHUN 2019. PT
RAHAYU CAHAYA HUSADA MANDIRI merupakan perseroan terbatas yang
bergerak di bidang aktivitas kesehatan manusia dan aktivitas social (Akte Pendirian
Perusahaan Terlampir).

KlinikInara (TampakDepan) KinikInara (TampakSamping)

Kamar Rawat Inap Ruang Rawat Inap


Ruang IGD Ruang KIA
Klinik Inara mempunyai luas bangunan 750 m2 dan melihat perkembangan
Klinik Inara dan juga kebutuhan masyarakat Kabupaten Pringsewu pada khususnya
dan Provinsi lampung pada umumnya maka Maulana Muhammad Lahudin dan Dr
Ferdy Djaya Saputra merencanakan untuk mendirikan Rumah Sakit seluas 20.950
m2 dengan kapasitas 210 tempat tidur. Adapun Rumah Sakit akan dibangun di
daerah Bukit Bintang Podomoro seperti gambar di bawah ini.
Lahan sudah dibebaskan dan sudah menjadi hak milik dari Maulana
Muhammad Lahudin / PT RCHM. Ijin untuk mendirikan bangunan (IMB) dari
Pemerintah Kabupaten Pringsewu juga sudah didapatkan (terlampir). Bapak
Maulana Muhammad Lahudin sebagai pendiri Klinik Inara dan PT RCHM akan
bertindak sebagai direktur baik di PT RCHM, Klinik Utama Inara maupun Rumah
sakit yang akan dibangun

LokasiRumahSakit

LOKASI RUMAH SAKIT

Seperti terlihat Rumah Sakit akan di bangun dikawasan yang cukup Ramai
penduduk. Berada dekat Kawasan Bisnis/wisata Bukit Bintang Podomoro dan juga
berada di jalan Kabupaten yang cukup ramai. Sampai saat ini untuk rumah sakit
baru ini investasi untuk pembebasan lahan dan juga perijinan sudah mencapai IDR
59,2 Miliar. Jarak lokasi Rumah Sakit dengan RSUD Provinsi Lampung sekitar 39
Km seperti peta di Bawah ini.
JARAK TERHADAP RSUD PROVINSI 39 KM

Lokasi Rumah Sakit ini berada di ujung Pulau Sumatera yang berdekatan dengan
Pulau Jawa seperti gambar di bawah ini.

Finansial
Investasi IDR 519 Miliar/ USD 35,3 Juta
Payback Period 12Tahun
ROI 8.65% (BEP 12 Tahun)
NPV IDR 40,5 Miliar /USD 2,76Juta
Grace Periode 12 Tahun

Current Asset IDR 59,2 Miliar / USD 4,0 Juta


Lokasi Adiluwih-Podomoro, Pringsewu, Lampung
Share Holder Maulana M. Lahudin dan Ferdy Djaya Saputra
SWOT ANALISIS

Strength Weakness

 Lokasi Rumah sakit berada di sisi Rumah sakit belum terbentuk


jalan utamaKabupaten, daerah
bisnis/wisata dan tempat tinggal
 Direktur rumah sakit merupakan
orang yang kompeten dan anggota
dewan yg dikenal masyarakat dan
berpengalaman di bidangnya.
 Margin 50% above
 Dukungan Pemerintah melalui
pengesahan IMB (ijin mendirikan
Bangunan)

Opportunity Threat

 Berdasarkan populasi masih  RSUD yang di dukung penuh


diperlukan 4.135 tempat tidur/prov pemerintah daerah baik regulasi
Lampung atau 275 tempat tidur/kota maupun financial
untuk rawat inap (WHO standard)

ISSUE STRATEGIS
Threat/Ancaman dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) atau Rumah sakit
lainnya dimana mereka sudah berdiri cukup lama dan sudah mempunyai pelanggan
tetap dan didukung oleh pemerintah baik regulasi maupun dana khususnya RSUD.

SASARAN STRATEGIS DAN TARGET


Aspek Objective Target
Recruitment Tenaga 1. Mendapatkan tenaga 1. 50% Dokter kompeten
Kesehatan dokter yang kompeten & berpengalaman
dan dikenal masyarakat 2. 80%
2. Mendapatkan tenaga
Perawat, operator alat
kesehatan dan Karyawan
yang cakap dan handal
Pendidikan dan 1. Sarana dan modul 1. Sarana dan Modul
Pelatihan pelatihan yang berbasis tersedia
Industri 4.0
2. Pengecekan berkala untuk 2. 50% pengecekan
kompetensi SDM berkala
Proses Bisnis Internal 1. Set up procedure yang 1. Procedure tersedia
berbasis Industri 4.0 ditahun pertama
2. Reduce waiting time 2. 20% reduced
Pelanggan 1. Meningkatnya kepuasan 1. 90% Puas
pelanggan
2. Meningkatnya retensi 2. 50% kunjungan lama
pelanggan
Keuangan 1. Tercapai nya ROI 1. 8,6%/tahun
2. Tercapainya profit margin 2. 50%/tahun
VISI, MISI DAN TATA NILAI (VALUE)

Visi
“MENJADI RUMAH SAKIT MITRA RAKYAT YANG BERBASIS INDUSTRI 4.0 DI
TAHUN 2024”

Misi
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh semua lapisan
masyarakat, berdaya saing dan bertaraf nasional
b. Menyelenggarakan system manajemen rumah sakit yang professional dan
berbasis industry 4.0
c. Turut serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan melakukan
upaya penyuluhan kesehatan dalam bentuk CSR untuk masyarakat di
kabupaten Pringsewu
d. Menjadikan tempat kerja yang berketuhanan, aman, nyaman dan
menyenangkan

Tata Nilai
Untuk mencapai visi dan misi Rumah Sakit Rahayu Husada Pringsewu,
perusahaan mempunyai nilai-nilai utama (core values) sebagai pedoman bagi
seluruh jajaran rumah sakit dalam memberikan pelayanan dan penyuluhan. Nilai
tersebut kami sebut “IKHLAS”. Ibadah, Kasih, Handal, Lincah, Amanah dan Sigap.

I = Ibadah
Ibadah dimaksudkan bahwa segenap komponen Rumah Sakit dalam menjalankan
tugas dan fungsinya masing-masih selalu mengutamakan bahwa apa yang
dilakukan merupakan ibadah bagi mereka sehingga akan muncul rasa ikhlas dalam
menjalankan segala aktifitas.
K = Kasih
Kasih menjadi acuan bagi Rumah Sakit untuk mengedepankan pelayanan kepada
masyarakat/pasien. Diharapkan seluruh jajaran Rumah Sakit selalu mempunyai rasa
Kasih dalam melakukan segala aktifitas pelayanan kesehatan, dengan demikin akan
muncul rasa nyaman dan sayang dari masyarakat/pasien yang berkunjung.
H = Handal
Handal dalam arti berlaku professional dalam menjalankan segala aktifitas. Seluruh
komponen rumah sakit dituntut untuk bekerja sesuai dengan tugas dan wewenang
yang diberikan tentunya sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Berorientasi pada
kepuasan pelanggan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.
L = Lincah
Lincah untuk mengantisipasi kemungkinan perubahan pasar untuk menciptakan
rumah sakit yang berdaya saing tinggi. Di harapkan semua komponen rumah sakit
dapat beradaptasi dengan cepat untuk menghadapi segala kemungkinan yang
terjadi.
A = Amanah
Seluruh komponen rumah sakit dituntut untuk menjaga kepercayaan yang diberikan
pelanggan/pengunjung dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya.
Diharapkan pelanggan/pengunjung akan merasa nyaman berobat ke rumah sakit
sehingga memberikan dampak secara komersil.

S = Sigap
Cepat tanggap dalam menghadapikondisi yang memerlukan penanganan darurat
dengan mendahului penanganan pasien di atas segalanya. Dengan demikian
kepercayaan masyarakat luat terhadap rumah sakit akan meningkat.

LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

Perusahaan disahkan tanggal 12 Agustus 2019 berdasarkan keputusan


Menteri hukum dan hak asasi manusia republik Indonesia nomor AHU-
0046585.AH.01.01.TAHUN 2019. Pendirian Perusahaan didahului dengan adanya
Klinik Inara yang telah beroperasi sejak tahun 2011. Diprakasai oleh Maulana
Muhammad Lahudin dan Ferdy Djaya Saputra akhirnya bersepakat untuk
mendirikan perseroan terbatas. Disepakati Ferdy Djaya Saputra sebagai Komisaris
dan Maulana Muhammad Lahudin sebagai Direktur.

Perusahaan yang mengoperasikan Klinik Inara mencatat perbaikan


pendapatan dari tahun 2018 ke 2019 sebesar 6.25% dan perbaikan Margin sebesar
1.65% seperti table di bawah ini (dalam IDR dan USD).

Account 2018 2019 Growth


Pemasukan IDR 1.120.000.000,00 IDR 1.190.000.000,00 6,25%
Pengeluaran IDR (635.000.000,00) IDR (655.000.000,00)
Net Profit IDR 485.000.000,00 IDR 535.000.000,00
Margin 43% 45% 1,65%

Account 2018 2019 Growth


Pemasukan USD 76.190,48 USD 80.952,38 6,25%
Pengeluaran USD (43.197,28) USD (44.557,82)
Net Profit USD 32.993,20 USD 36.394,56
Margin 43% 45% 1,65%
Sehubungan dengan kondisi di atas dan juga masih kurangnya pelayanan
kesehatan di daerah provinsi Lampung berdasarkan standard kecukupan tempat
tidur/kamar perusahaan berencana untuk memperluas klinik menjadi Rumah Sakit,
dimana perluasan ini sudah dimulai dengan perluasan lahan dan pengurusan
perijinan.

Lokasi Rumah Sakit ini direncanakan di daerah Adiluwih-Podomoro,


Pringsewu, Lampung seluas 20.950 m2 yang sangat strategis berada di daerah
tempat tinggal dan bisnis/wisata. Dan juga berbatasan langsung dengan 5 kota
(salah satunya Ibukota Provinsi-Bandar Lampung). Lokasi Rumah Sakit juga berada
di sisi jalan utama Kabupaten yang memungkinan akses jalan yang mudah dan
cepat.

Tantangan yang ada dengan rencana perluasan ini adalah diperlukan


investasi tambahan sebesar IDR 519 Miliar (RAB Terlampir) untuk pembangunan
Rumah Sakit ini.

PRODUK JASA PERUSAHAAN

PT RAHAYU CAHAYA HUSADA MANDIRI merupakan perseroan terbatas


yang di sah kan berdasarkan keputusan Menteri hukum dan hak asasi manusia
republik Indonesia nomor AHU-0046585.AH.01.01.TAHUN 2019.
PT RAHAYU CAHAYA HUSADA MANDIRI merupakan perseroan terbatas
yang bergerak di bidang aktivitas kesehatan manusia dan aktivitas sosial meliputi
bidang :
Aktivitas Rumah Sakit Swasta
Aktivitas Poliklinik Swasta
Aktivitas Rumah Sakit Lainnya
Aktivitas Praktik Dokter Umum
Aktivitas Praktik Dokter Spesialis
Aktivitas Praktik Dokter Gigi
Aktivitas Pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Paramedis
Aktivitas Pelayanan Penunjang kesehatan
Aktivitas Angkutan Khusus Pengangkutan orang sakit (Medical Evacuation)
Aktivitas Sosial di dalam panto untuk perawatan dan pemulihan kesehatan
Aktivitas Sosial swasta di dalam panti untuk lanjut usia
Aktivitas Panti Asuhan Swasta
Aktivitas Sosial Swasta di luar Panti lainnya.
PT RHCM mengoperasikan Klinik “INARA” yang merupakan klinik Rawat-Inap
yang berlokasi di Adiluwih Kabupaten Pringsewu – Lampung. Klinik Inara telah
beroperasi sejak tahun2011. Sampai saat ini Klinik Inara telah memberikan
pelayanan untuk Penyakit umum, penyakit dalam, Pelayanan Ibu dan Anak.Tingkat
kunjungan/hunian klinik dari tahun ke tahun selalu meningkat dan pada tahun 2019
sudah mencapai 85%.
Saat ini di Kabupaten Prinsewu hanya ada 7 rumah sakit dan total 52 rumah
sakit di provinsi Lampung. Kapasitas tempat tidur dari total 52 Rumah sakit sebesar
3.975 tempat tidur, dimana jumlah tersebut masih sangat jauh dari ketentuan yang
ditetapkan oleh WHO maupun berdasarkan SK KEMENKES
No.228/MEN.KES/SK/III/2002.
Melihat populasi penduduk Lampung 8.109.601, maka berdasarkan WHO
diperlukan 8.110 tempat tidur dan berdasarkan SK KEMNKES diperlukan sekitar
5.407. Maka kebutukan akan adanya Rumah Sakit baru sangat diperlukan di
Provinsi Lampung.Untuk itu diperlukan perluasan terhadap klinik Inara untuk menjadi
rumah sakit. Potensi berkembangnya Klinik Inara sangat besar karena terletak di
daerah tempat tinggal dan bisnis dan juga berbatasan langsung dengan 5
Kabupaten dan Ibukota provinsi yaitu Bandar Lampung.

ANALISA PASAR DAN PEMASARAN

Analisis Penjualan
Analisis Pasar terhadap penjualan didasarkan atas segmentasi pasar. Yaitu
segmen kepesertaan dan pelayanan. Berdasarkan kepesertaan yang terbesar
adalah kepesertaan asuransi kesehatan/BPJS, dimana hampir 70% pengunjung
adalah peserta BPJS. Dalam segmen pelayanan, Penyakit dalam dan Anak-anak
merupakan yang terbesar. BPJS merupakan jaminan kesehatan dari Pemerintah
dimana warga hanya dibebankan iuran yang kecil dan pemerintah menanggung
semuanya. Melihat hal tersebut bisa dipastikan bahwa bisnis rumah sakit sangat
menjanjikan.

Analisis Potensi Pasar


Analisa potensi dasar dilakukan berdasarkan aspek pemasukan (tingkat
hunian, kunjungan, pemanfaatan sarana rumah sakit dan sebagainya) dan juga
aspek pengeluaran atau biaya operasional. Assumsi yang dibuat akan dijabarkan
seperti di bawah ini.

Pemasukkan

1. Rawat Inap

Dengan assumsi bahwa kebutuhan tempat tidur/hunian di rumah sakit yang


sekarang ada Provinsi Lampung masih dibawah dari standard maka untuk tingkat
hunian tempat tidur/kamar dipakai 100% tingkat hunian. Tabel di bawah merupakan
tarif rawat inap untuk tempat tidur/hari.
Table 1. Tarif Tempat Tidur (Rawat Inap)
INPATIENTCLASS TARIF/BED/DAY
VIPRoom IDR1.000.000
ClassIRoom IDR750.000
ClassIIRoom IDR500.000
ClassIIIRoom IDR300.000
IGDRoom IDR200.000
OperationRoom IDR2.000.000
NICU,PICU,NeonatusRoom IDR2.000.000
MaternityRoom IDR750.000

2. Poliklinik (Rawat Jalan)


Kunjungan untuk rawat jalan di proyeksikan untuk tahun pertama ada 25 Dokter
umum dan 25 dokter spesialis per hari. Rawat Jalan ini diperkirakan akan naik 40%
setiap tahunnya.
Pendapatan dari rawat jalan (Poliklinik) merupakan pendapat bersih setelah
dikurangi biaya dokter praktek. Dimana pendapatan dari rawat jalan adalah Rp
100.000/pasien.
3. Ruang Operasi
Jumlah pasien untuk ruang operasi diperkirakan sama dengan jumlah rawat inap.
4. Laboratorium
Pendapatan/income yang dihasilkan dari kegiatan laboratorium merupakan
pendapatan bersih rumah sakit setelah dikurangi biaya lainnya. Pendapatan dari
laboratorium adalah Rp 100,000 per pasien. Untuk menentukan jumlah pasien yang
menggunakan fasilitas laboratorium, dibuat perkiraan 80% pasien memakai fasilitas
laboratorium. Dimana sebagai asumsi awal hanya 30% pasien rawat jalan yang
menggunakan fasilitas laboratorium. Ketika ada kenaikan jumlah pasien antara
rawat jalan dan rawat inap akan disesuaikan dengan asumsi yang ada sebelumnya.
5. Farmasi
Pendapatan yang dihasilkan dari farmasi adalah pendapatan bersih rumah sakit
dikurangi dengan biaya pembelian obat-obatan. Pendapatan dari Farmasi rata-rata
Rp 60.000 per pasien.Untuk menentukan jumlah pasien yang memanfaatkan
fasilitas Farmasi digunakan assumsi 80% pasien rawat jalan/rawat inap, ambulan,
operasi, ICU dan ER. Ketikan ada kenaikan jumlah pasien akan disesuaikan dengan
assumsi yang sebelumnya.
Sebagai rangkuman table pemasukkan Rumah Sakit Rahayu Husada di bawah ini
dapat menggambarkan keseluruhan pemasukkan.
Tabel Proyeksi Pemasukan Rumah Sakit Rahayu Husada
Income
No Income Post QTY Unit Patient/Month
Per Day Per Month Per Year
1 Inpatient

VIP Room 50 Bed 600 1.000.000 600.000.000 7.200.000.000

Class I Room 70 Bed 900 750.000 675.000.000 8.100.000.000


Class II Room 70 Bed 900
500.000 450.000.000 5.400.000.000

Mom & Kids Room 50 Bed 600 300.000 180.000.000 2.160.000.000

Kids Room 35 Bed 500 200.000 100.000.000 1.200.000.000

Nicu Room 25 Bed 300 2.000.000 600.000.000 7.200.000.000

Picu Room 25 Bed 300 2.000.000 600.000.000 7.200.000.000

Maternity Room 20 Bed 300 750.000 225.000.000 2.700.000.000

2 Medical Treatment

Operation Room 4 unit 240 3.000.000 720.000.000 8.640.000.000

NICU 7 Bed 300 2.000.000 600.000.000 7.200.000.000

PICU 7 Bed 300 2.000.000 600.000.000 7.200.000.000

IGD 6 Bed 175 150.000 26.250.000 315.000.000

Pregnancy Poly 1 Bed 350 100.000 35.000.000 420.000.000

Children Poly 1 Bed 750 100.000 75.000.000 900.000.000

General Poly 1 Bed 4500 100.000 450.000.000 5.400.000.000

3 Radiology 1 Unit 1750 100.000 175.000.000 2.100.000.000

4 Laboratorium 1 Unit 4500 100.000 450.000.000 5.400.000.000

5 Pharmacy 1 Unit 6000 100.000 600.000.000 7.200.000.000

TOTAL INCOME
375 23265 7.161.250.000 85.935.000.000
(IDR)

TOTAL INCOME
630 45030 487.160 5.845.918
(USD)
Occupation 100%

Di rencanakan pembangunan rumah sakit baru ini akan siap beroperasi /


dibuka dalam 2 tahun. Dan dalam tahun ke 2 pengoperasian rumah sakit diharapkan
sudan bisa membukukan pendapatan IDR 85 Milar/tahun.
Pengeluaran
Biaya pengeluaran rumah sakit terdiri dari beberapa komponen biaya seperti table di
bawah ini.

NO Account Sub Account Annual Expenses

Obat dan Perlengkapan Medis IDR 18.188.395.000,00


Gaji dan kesejahteraan IDR 8.274.064.000,00
Layanan Penunjang Medis IDR 2.413.609.000,00
I Beban Pokok Pendapatan
Kamar rawat Inap IDR 1.939.949.000,00
Kamar rawat jalan IDR 1.291.995.000,00
Perbaikan dan pemeliharaan IDR 667.274.000,00
Iklan dan promosi IDR 550.000.000,00
Imbalan Kerja Karyawan IDR 1.741.501.000,00
Keamanan dan Kebersihan IDR 1.837.693.000,00
Listrik dan Air IDR 1.500.000.000,00
Pemeliharaan dan Perbaikan IDR 816.764.000,00
II Beban Usaha Jasa Profesional IDR 475.323.000,00
Keperluan Kantor IDR 585.000.000,00
Pelatihan dan Pengembangan IDR 339.370.000,00
Telepon dan Internet IDR 169.580.300,00
Transportasi IDR 123.947.000,00
Asuransi IDR 85.730.100,00
TOTAL (IDR) IDR 41.000.194.400,00
TOTAL (USD) USD 2.789.128,87

Dari proyeksi pendapatan per tahun maka di dapatkan ratio pengeluaran terhadap
pendapatan47,71%.

Analisis Strategi Pemasaran


Berdasarkan analisis potensi Pasar, maka dapat dilihat sebaran instalasi/fasilitas
yang diminati dan perlu dibuat strategi untuk mengantisipasinya seperti table
dibawah :

No Trend Instalasi/fasilitas yang Strategi yang perlu dirancang untuk


diminati antisipasi Trend
1. Rawat Jalan 1. Dibuat ruang tunggu yang luas
nyaman dan bersih.
2. Disediakan toilet yang cukup dan
dekat serta bersih
3. Disediakan area untuk pengembangan
ruang praktek dokter
2. Laboratorium 1. Disiapkan ruang laboratorium untuk
perluasan.
2. Dianggarkan untuk penambahan alat
di laboratorium
3. Disiapkan operator yang cakap dan
dan handal
3. Rawat Inap 1. Disiapkan ruang rawat inap untuk
perluasan.
2. Disiapkan perawatan yang maksimal
agar kondisi ruangan terjaga dengan
baik
3. Disiapkan perawat, operator yang
cakap dan handal
4. Disiapkan menu sehat yang bervariasi
4. Farmasi 1. Disiapkan ruang tunggu yang
memadai dan teratur
2. Dibuatkan system IT untuk
mempercepat pengambilan obat
3. Dipersiapkan apoteker, admin yang
handal

Analisis Pesaing

Saat ini di Kabupaten Pringsewu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) merupakan
barometer Rumah Sakit yang akan kita bangun. Dengan segala kelebihannya RSUD
merupakan RS yang secara Regulasi dan pendanaan berasal dari pemerintah.
Untuk itu kita berupaya untuk menyamai RSUD ini tentunya akan kita tambahan
added value dalam segi pengelolaan berbasis industry 4.0 sehingga kita kita akan
berada di depan RSUD ini.

ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS

Analisis SWOT dibuat berdasarkan analisis Lokasi (Demography-Geography),


Sumber daya Manusia (SDM), Policy/Kebijakan dan kebutuhan (demands/needs).
Sebagai hasilnya terlihat pada table di bawah ini :
Strength Weakness

 Lokasi Rumah sakit berada di sisi Rumah sakit belum terbentuk


jalan utama Kabupaten, daerah
bisnis/wisata dan tempat tinggal
 Direktur rumah sakit merupakan
orang yang kompeten dan anggota
dewan yg dikenal masyarakat dan
berpengalaman di bidangnya.
 Margin 50% above
 Dukungan Pemerintah melalui
pengesahan IMB (ijin mendirikan
Bangunan)

Opportunity Threat

 Berdasarkan populasi masih  RSUD yang di dukung penuh


diperlukan 4.135 tempat tidur/prov pemerintah daerah baik regulasi
Lampung atau 275 tempat tidur/kota maupun financial
untuk rawat inap (WHO standard)

Untuk mengatasi ada nya Threat (ancaman) diperlukan langkah-langkah untuk


membedakan pelayanan yang sekarang ada dan yang akan kami buat sebagai
berikut:
a. Disiapkan sumber daya manusia yang handal (Dokter, Perawat, Operator
medis, Karyawan). Sebagai langkah antisipasi, Tim SDM Rumah sakit akan
membuat prefer dokter list. Mempersiapkan tim perekrutan yang handal untuk
mendapatkan perawat, operator medis dan Karyawan yang handal.
b. Dibuat system pelayanan berbasis industry 4.0, dengan memanfaatkan IT
yang handal sehingga dapat mengurangi waktu tunggu pendaftaraan, dokter
dan pengambilan obat.
c. Memastikan alat-alat medis, kamar, dan fasilitas lainnya dipelihara dengan
baik dengan mengedepankan perawatan yang professional dan berkala.

KONDISI KEUANGAN

Aset Perusahaan untuk Rumah Sakit Baru


Tanah/Lahan IDR 39.900.000.000
Biaya Perijinan dan Teknik IDR 19.300.000.000
Total IDR 59.200.000.000 / USD 4,03 Juta

Share Holder
1. Maulana Muhammad Lahudin
Sarjana Ekonomi, Lahir di Payung Batu pada tanggal 15 September tahun
1978, Anggota DPRD Kab/Kota dan Direktur PT RHCM, Warga Negara
Indonesia, bertempat tinggal di Jalan Pemuda II Perum Griya Bambu Nomor
1 Blok A, Rukun Tetangga 003, Rukun Warga 001, Kelurahan/Desa
Pringsewu Utara, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Prinsewu, Provinsi
Lampung, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor/NIK :
1871031509780004.
2. Ferdy Djaya Saputra
Lahir di Kalirejo pada tanggal 19 November 1986, Dokter, Warga Negara
Indonesia, bertempat tinggal di dusun 8, Rukun Tetangga 024, Rukun Warga
008, Kelurahan/Desa Sendang Agung, Kecamatan Sendang Agung,
Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, pemegang Kartu Tanda
Penduduk Nomor/NIK : 1802221911860001

Besaran Modal awal


Untuk Pembangunan Rumah Sakit Rahayu Husada, PT Rahayu Cahaya Husada
Mandiri telah melakukan persiapan pembelian lahan dan pengurusan perijinan
sebagai berikut
Tanah/Lahan IDR 39.900.000.000
Biaya Perijinan dan Teknik IDR 19.300.000.000
Total IDR 59.200.000.000 / USD 4,03 Juta

Besaran biaya operasional


Biaya operasional rumah sakit terdiri dari beberapa komponen biaya seperti table di
bawah ini.

NO Account Sub Account Annual Expenses

Obat dan Perlengkapan Medis IDR 18.188.395.000,00


Gaji dan kesejahteraan IDR 8.274.064.000,00
Layanan Penunjang Medis IDR 2.413.609.000,00
I Beban Pokok Pendapatan
Kamar rawat Inap IDR 1.939.949.000,00
Kamar rawat jalan IDR 1.291.995.000,00
Perbaikan dan pemeliharaan IDR 667.274.000,00
Iklan dan promosi IDR 550.000.000,00
Imbalan Kerja Karyawan IDR 1.741.501.000,00
Keamanan dan Kebersihan IDR 1.837.693.000,00
Listrik dan Air IDR 1.500.000.000,00
Pemeliharaan dan Perbaikan IDR 816.764.000,00
II Beban Usaha Jasa Profesional IDR 475.323.000,00
Keperluan Kantor IDR 585.000.000,00
Pelatihan dan Pengembangan IDR 339.370.000,00
Telepon dan Internet IDR 169.580.300,00
Transportasi IDR 123.947.000,00
Asuransi IDR 85.730.100,00
TOTAL IDR 41.000.194.400,00
TOTAL USD 2.789.128,87
Proyeksi Profit Margin (dalam IDR dan USD)

Account Annual
Proyeksi Pemasukan IDR 85.935.000.000,00
Proyeksi Pengeluaran IDR (41.000.194.400,00)
Net Profit before Tax IDR 44.934.805.600,00
Margin 52,29%

Account Annual
Proyeksi Pemasukan USD 5.845.918,37
Proyeksi Pengeluaran USD (2.789.128,87)
Net Profit before Tax USD 3.056.789,50
Margin 52,29%

Laporan Rugi Laba


Laporan Rugi Laba diambil laporan rugi laba Klinik INARA sebagai referensi
bisnis,untuk pembangunan rumah sakit baru. Laopran rugi laba Klinik Inarayang
dikelola PT Rahayu Cahaya Husada Mandiri Tahun 2018-2019 sebagai berikut :

Account 2018 2019


Pemasukan IDR 1,120,000,000.00 IDR 1,190,000,000.00
Pengeluaran IDR (635,000,000.00) IDR (655,000,000.00)
Gross Profit IDR 485,000,000.00 IDR 535,000,000.00
Margin 43% 45%

Account 2018 2019 Growth


Pemasukan USD 76.190,48 USD 80.952,38 6,25%
Pengeluaran USD (43.197,28) USD (44.557,82)
Net Profit USD 32.993,20 USD 36.394,56
Margin 43% 45% 1,65%

Analisa Pengembalian Modal


Tiga parameter akan dipaparkan untuk menganalisa layak atau tidak investasi dalam
pembuatan Rumah Sakit ini. Parameter yang akan di Pakai adalah Payback Period,
Return on Investment dan Net Present Value. Sebagai pendahuluan berikut adalah
proyeksi Net profit (Dalam IDR dan USD).
Account Annual

Proyeksi Pemasukan IDR 85.935.000.000,00


Proyeksi Pengeluaran IDR (41.000.194.400,00)
Net Profit before Tax IDR 44.934.805.600,00
Margin 52,29%

Account Annual
Proyeksi Pemasukan USD 5.845.918,37
Proyeksi Pengeluaran USD (2.789.128,87)
Net Profit before Tax USD 3.056.789,50
Margin 52,29%

Payback Period
Payback Period adalah periode atau jumlah tahun yang diperlukan untuk
mengembalikan nilai investasi yang telah dikeluarkan.Nilai investasi yang dibutuhkan
adalah sebesar IDR 519.461.160.000,00Perhitungan Payback Period adalah
sebagai berikut:

Initial Investment
Payback Period = ------------------------- x 1 Year
Net Income Projection

Initial Investasi IDR 519.461.160.000,00


Net Income (Before Tax) IDR 44.934.805.600,00
Payback Period (Years) 11,56

Berdasarkan perhitungan di atas diperlukan waktu12 tahun untuk pengembalian


modal investasi.

Return on Investment (ROI)


Return On Invesment adalah rasio yang menunjukkan hasil dari jumlah aktiva yang
digunakan dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang efisiensi manajemen. Rasio
ini menunjukkan hasil dari seluruh aktiva yang dikendalikan dengan mengabaikan
sumber pendanaan, rasio ini biasanya diukur dengan persentase.

Net Income Projection

ROI = ------------------------- x 100%

Initial Investment
Net Income (Before Tax) IDR 44.934.805.600,00
Initial Investasi IDR 519.461.160.000,00
ROI (%) 8,65%

ROI 8,65% menunjukan bahwa pengembalian modal diangka positive sebagai good
sign dan laju 8,65% menunjukan setiap tahun modal kembali 8,65%.
Net Present Value
Net Present Value atau umum dengan NPV adalah selisih antara nilai sekarang dari
arus kas yang masuk dengan nilai sekarang dari arus kas yang keluar pada periode
waktu tertentu.Net Pressent Value memakai harga pembelian awal dan nilai waktu
uang (time value of money) untuk menghitung nilai suatu asset. Dengan begitu, bisa
dikatakan bahwa NPV adalah Nilai Sekarang dari Aset yang dikurangi dengan harga
pembelian awal.
NPV atau Net Present Value mengestimasikan nilai sekarang pada suatu proyek,
aset ataupun investasi berdasarkan arus kas masuk yang diharapkan pada masa
depan dan arus kas keluar yang disesuaikan dengan suku bunga dan harga
pembelian awal. NPV>0 mengindikasikan bahwa project/investasi dalam jangka
waktu tertentulayak untuk dilakukan sedangkan sebaliknya NPV<0 tidak layak
dilakukan.

Penghitungan NPV didasarkan atas investasi sebesar IDR 519.461.160.000,00


proyeksi pemasukkan setelah dikurangi biaya operasional dalam 1 tahun adalah IDR
41.724.805.600,00, dengan discount rate 5% mengacu pada bunga deposito rate.
Jangka waktu yang dibuat adalah 20 tahun. Maka didapatkan hasil pada table
dibawah bahwa NPV positive setelah tahun ke 20, yang artinya proyek/investasi ini
layak untuk dilaksanakan.

Tabel NPV Pendirian Rumah Sakit Rahayu Husada

Year Disc Factor Net Income Initial


PV Projection NPV
To 5% /Year Investment

1 0,952 44.934.805.600,00 519.461.160.000,00 42.795.052.952,38 (476.666.107.047,62)

2 0,907 44.934.805.600,00 40.757.193.287,98 (435.908.913.759,64)

3 0,864 44.934.805.600,00 38.816.374.559,98 (397.092.539.199,65)

4 0,823 44.934.805.600,00 36.967.975.771,41 (360.124.563.428,24)

5 0,784 44.934.805.600,00 35.207.595.972,77 (324.916.967.455,47)

6 0,746 44.934.805.600,00 33.531.043.783,59 (291.385.923.671,88)


7 0,711
44.934.805.600,00 31.934.327.412,95 (259.451.596.258,93)

8 0,677 44.934.805.600,00 30.413.645.155,19 (229.037.951.103,74)

9 0,645 44.934.805.600,00 28.965.376.338,27 (200.072.574.765,47)

10 0,614 44.934.805.600,00 27.586.072.703,12 (172.486.502.062,35)

11 0,585 44.934.805.600,00 26.272.450.193,45 (146.214.051.868,91)

12 0,557 44.934.805.600,00 25.021.381.136,61 (121.192.670.732,29)

13 0,530 44.934.805.600,00 23.829.886.796,78 (97.362.783.935,52)

14 0,505 44.934.805.600,00 22.695.130.282,64 (74.667.653.652,87)

15 0,481 44.934.805.600,00 21.614.409.792,99 (53.053.243.859,88)

16 0,458 44.934.805.600,00 20.585.152.183,80 (32.468.091.676,07)

17 0,436 44.934.805.600,00 19.604.906.841,72 (12.863.184.834,36)

18 0,416 44.934.805.600,00 18.671.339.849,26 5.808.155.014,90

19 0,396 44.934.805.600,00 17.782.228.427,86 23.590.383.442,76

20 0,377 44.934.805.600,00 16.935.455.645,58 40.525.839.088,34

ISSUE STRATEGIS

Ancaman dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) atau Rumah sakit lainnya
dimana mereka sudah berdiri cukup lama dan sudah mempunyai pelanggan tetap
dan didukung oleh pemerintah baik regulasi maupun dana khususnya RSUD
merupakan issue yang akan menjadi landasan Rumah Sakit untuk menetapkan
sasaran Strategi.

SASARAN STRATEGI DAN TARGET

Penentuan sasaran strategi dan target didasarkan atas issue strategis yang muncul
setelah melakukan Analisa-analisa terhadap beberapa aspek yang telah dipaparkan
sebelumnya.
Tabel Sasaran Strategi dan Target
Aspek Objective Target
Hiring Tenaga 1. Mendapatkan tenaga 1.50% Dokter kompeten
Kesehatan dokter yang kompeten dan & berpengalaman
dikenal masyarakat 2.80%
2. Mendapatkan tenaga
Perawat, operator alat
kesehatan dan Karyawan
yang cakap dan handal
Pendidikan dan 1. Sarana dan modul 1. Sarana dan Modul
Pelatihan pelatihan yang berbasis tersedia
Industri 4.0
2. Pengecekan berkala untuk 2. 50% pengecekan
kompetensi SDM berkala
Proses Bisnis Internal 1. Set up procedure yang 1. Procedure tersedia
berbasis Industri 4.0 ditahun pertama
2. Reduce waiting time 2. 20% reduced
Pelanggan 1. Meningkatnya kepuasan 1. 90% Puas
pelanggan
2. Meningkatnya retensi 2. 50% kunjungan lama
pelanggan
Keuangan 1. Tercapai nya ROI 1. 10%/tahun
2. Tercapainya profit margin 2. 90%/tahun
STUDI KELAYAKAN
RS. RAHAYU HUSADA
PRINGSEWU - LAMPUNG

2021
DISUSUN OLEH :
PT. Sulasco Anugerah Pratista
PT. Hasta Mahardika Selaras
KATA PENGANTAR

Perubahan tantangan dalam peri kehidupan masyarakat terjadi secara dinamis,


kadang tanpa kompromi. Sehingga agar tetap eksis harus mau dan mampu melalukan
berbagai penyesuaian yang diperlukan. Demikian pula hanya didunia pelayanan
Kesehatan. Perubahan terjadi sangat cepat dan dipicu oleh berbagai hal diantaranya : arus
informasi yang begitu cepat, perubahan perautran Pemerintah dan tuntutan
perkembangan praktek profesi dibidang pelayanan Kesehatan. Semua itu membawa
dampak yang sangat besar pada kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan Kesehatan.

Dinamika terkini di dunia pelayanan Kesehatan yang menbawa pengaruh luar biasa
adalah adanya perubahan dalam hal pembiayaan Kesehatan di Indonesia. Pergerakan
yang merupakan dampak kebijakan terjadi sangat luas, tidak hanya pada profesi yang
menekuni bidang Kesehatan namun juga sampa pada pelaku usaha Kesehatan pada
tataran apapun. Kebijakan Pemerintah yang tertuang dalam Undang-undang Jaminan
Kesehatan Nasional juga ikut berperan dalam perubahan “landscape” pelayanan kesehatan
di Indonesia. Kebijakan yang tersebut pada akhirnya memaksa semua jajaran pelayanan
Kesehatan segera melakukan akselerasi guna menyesuaikan diri dengan kebijakan besar
tersebut agar dapat terus bertahan dan berkembang.

Rencana pendirian Rumah Sakit Rahayu Husada Pringsewu diharapkan akan


menjawab kebutuhan masyarakat terhadap pemenuhan fasilitas pelayanan Kesehatan di
Kabupaten Pringsewu – Lampung. Semoga rencana besar ini dapat terwujud dalam upaya
meningkatkan kedaulatan pelayanan Kesehatan di tanah air.

Jakarta, Nopember 2021

Disusun Oleh, Salam Hormat,

Ir. Syafrudin Maulana Muhpamad Lahudin, S.E, M.Si


(PT. Sulasco Anugerah Pratista) (PT. Rahayu Cahaya Husada Mandiri)

Musta’in, S.T, M.M


(PT. Hasta Mahardika Selaras)

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras i
RINGKASAN EKSEKUTIF

Rencana Pendirian Rumah Sakit Kelas C di Kabupaten Pringsewu yang di prakarsai


oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan nama RS Rahayu Husada
Pringsewu telah dipersiapkan sedemikian rupa agar memenuhi syarat yang ditetapkan
Pemerintah. Baik persyaratan yang diamatkan ilej UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit, Peraturan Menteri Kesehatan No. 55 tahun 2014 tentang Standar dan Klasifikasi
Rumah Sakit, maupun syarat teknis lain yang relevan.

Hasil kajian menunjukkan bahwa Rumah Sakit Rahayu Husada Pringsewu layak
dibangun dan dioperasionalkan untuk melayani kebutuhan pelayan Kesehatan di wilayah
Kabupaten Pringsewu. Penyediaan kelas layanan dari kelas 3 hingga VIP diharapkan akan
dapat menjawab kebutuhan masyarakat. Klasifikasi Rumah Sakit yang dipilih adalah Rumah
Sakit Swasta Kelas C, hal ini dipertimbangkan sebagai pilihan paling sesuai untuk Kawasan
tersebut.

Sedangkan ditinjau dari sudut pandang investasi, dengan perhitungan yang dilakukan
ditunjang dengan perKembangan atas atas asumsi yang dipergunakan sebagai dasar
perhitungan dalam studi kalayakan ini adalah sebagai berikut :

a. Kebutuhan investasi pada rencana ini adalah sebesar Rp. 110.523.000.000,-


(Seratus Sepuluh Milyar Lima Ratus Dua Puluh Tiga Juta Rupiah);

b. Masa pembangunan / konstruksi fisik selama 12 bulan efektif;

c. Komposisi pendapatan (revenue) adalah 7,5% berasal dari kamar, 62,5% dari non
kamar serta 30% berasal dari farmasi;

d. Tingkat okupansi fasilitas pada tahun pertama operasional adalah BOR (Bed
Occupation Rate) 20%, utilisasi kamar operasi 10% dan pemanfaatan ruang
konsultasi 30%.

e. Biaya tetap terdiri dari : biaya pegawai, biaya penyusutan, biaya asuransi dan biaya
perawatan; dan

f. Biaya variasi terdiri dari : biaya operasional kamar, biaya operasional non kamar,
biaya operasional farmasi dan pajak.

Batasan yang diberikan pada perhitungan aspek keuangan adalah adanya penempatan
cicilan pokok pinjaman sebagai bagian dari beban usaha. Hal ini menunjukkan bahwa RS

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras ii
Rahayu Husada Pringsewu sangat peduli dan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk
memenuhi kewajibannya. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dengan menggunakan
beberapa asumsi dasar yang disampaikan di atas, pendirian Rumah Sakit ini adalah layak
secara perhitungan keuangan. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan :

a. NPV yang dihasilkan lebih besar dari Nilai modal yang digunakan untuk pendirian
Rumah Sakit. Sesuai teori, jika hasil perhitungan NPV lebih besar maka dapat
dikatakan rencana ini layak dilakukan kerena asumsi bahwa investasi ini akan
memberikan manfaat.

b. IRR yang dihasilkan sebesar 28,4% angka tersbut merupakan parameter yang
berbanding, karena seuluruh investasi yang akan digunakan merupakan investasi
yang mengandung unsur margin atau dapat disebut sebagai beban investasi
(investment cost). Besar nilai perbandingannya adalah nilai margin yang ditetapkan
oleh Bank yaitu 12% / tahun.

c. Payback Period atau jangka waktu pengembalian atas investasi proyek


pembangunan Rumah Sakit Rahayu Husada Pringsewu adalah pada tahun ke-7 sejak
masa pembangunan atau pada tahun tahun ke-6 sejak Rumah Sakit mulai
beroperasi.

Berdasarkan pada beberapa pernyataan diatas, secara keseluruhan hasil kajian pada
studi kelayakan pembangunan Rumah Sakit ini dapat dikatakan layak dan patut untuk
dikembangkan.

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras iii
DAFTAR ISI

Pengantar …………………………………………………………………………………. i
Ringkasan Eksekutif ……………………………………………………………………… ii
Daftar Isi …………………………………………………………………………………… iv
Daftar Tabel ………………………………………………………………………………. vi

Bab I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang …………………………………………………………………….. 7
1.2. Tujuan ……………………………………………………………………………… 7
1.3. Ruang lingkup studi Kelayakan ………………………………………………… 8
1.4. Metode Pelaksanaan Kegiatan ………………………………………………….. 10

Bab II : GAMBARAN UMUM INDUSTRI RUMAH SAKIT


2.1. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit ……………………………………………. 13
2.2. Pembiayaan Kesehatan di Indonesia ……………………………………………. 14
2.3. Landasan Hukum …………………………………………………………………... 20

Bab III : PROFIL PENDIRI RUMAH SAKIT


3.1. Badan Hukum ………………………………………………………………………. 25
3.2. Profil Organisasi dan Filosofi Bisnis ……………………………………………… 25
3.3. Bidang Kegiatan Utama …………………………………………………………… 26
3.4. Kemampuan Keuangan …………………………………………………………… 26

Bab IV : PERSYARATAN PENDIRIAN RUMAH SAKIT KELAS C


4.1. Lokasi ………………………………………………………………………………... 27
4.2. Bangunan …………………………………………………………………………… 27
4.3. UKL dan UPL ………………………………………………………………………… 36
4.4. Prasarana …………………………………………………………………................ 39
4.5. Sumber Daya Manusis ……………………………………………………………... 39
4.6. Kefarmasian…………………………………………………………………………. 40
4.7. Peralatan …………………………………………………………………................. 44
4.8. Keuangan …………………………………………………………………………… 44

Bab V : ANALISIS KELAYAKAN LOKASI DAN BANGUNAN


5.1. Kelayakan Lokasi …………………………………………………………………… 46
5.2. Kelayakan Fungsional Gedung …………………………………………………... 46

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras iv
5.3. Kelayakan Fungsional Ruangan ………………………………………................. 47
5.4. Kesimpulan …………………………………………………………………………. 47

Bab VI : KELAYAKAN USAHA


6.1. Analisis Arah Perubahan Kebijakan dan Peraturan di Bidang Pelayanan
Kesehatan ………………………………………………………………………….. 48
6.2. Analisis Perubahan Teknologi dalam Pelayanan Kesehatan ……………….. 51
6.3. Analisis Persaingan dan Suplai Pelayanan Rumah Sakit ……………………… 53
6.4. Kesimpulan ………………………………………………………………............... 57

Bab VII : ANALISIS KELAYAKAN PASAR


7.1. Analisis Potensi Wilayah dan Masyarakat ……………………………................ 58
7.2. Kesimpulan ………………………………………………………………............... 68

Bab VIII : SKENARIO PENDIRIAN


8.1. Proyek Pendirian Rumah sakit …………………………….................................. 69
8.2. Skenario Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu …………………............... 70
8.3. Layout dan Desian Bangunan RS Rahayu Husada Pringsewu ……………….. 70
8.4. Skenario Kebutuhan Lahan dan Ruang Pembangunan Gedung RS Rahayu
Husada Pringsewu ………………………………………………………………... 72
8.5. Skenario Kebutuhan Peralatan Medis, Non Medis & Kendaraan …………… 72
8.6. Skenario Kebuthan SDM …………………………………………………………. 73

Bab IX : ANALISIS PROYEKSI KEUANGAN


9.1. Asumsi Keuangan ……………………………...................................................... 74
9.2. Nilai Investasi …………………............................................................................. 75
9.3. Analisis Keungan ………………………………………………………………….. 77
9.4. Kesimpulan ………………………………………………………………............... 80

Bab X : ANALISIS PROYEKSI KEUANGAN


10.1. Kesimpulan ……………………………............................................................... 81
10.2. Kendala …………………..................................................................................... 81
10.3. Tingkat Kelayakan ……………………………………………………………….. 82

LAMPIRAN I : SYARAT PERALATAN RUMAH SAKIT KELAS C


LAMPIRAN II : PERHITUNGAN CASHFLOW

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras v
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Gambaran Perubahan Pola Pembiayaan Kesehatan di


Indonesia ………………………………………………………................... 16
Tabel 4.1 Standar Ketenagaan Rumah Sakit Swasta Kelas C …………………….. 32
Tabel 6.1 Nama Rumah Sakit di Pringsewu dan Jumlah Tempat Tidur
Tahun 2016 ………………………………………………………………… 54
Tabel 6.3 Nama Rumah Sakit di Kabupaten Tanggamus ………………………… 55
Tabel 6.3 Nama Rumah Sakit di Kabupaten Lampung Tengah …………………. 55
Tabel 7.1 Pertumbuhan Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga
Berlaku Tahun 2018 – 2020 ………………………………………………. 59
Tabel 7.2 Pertumbuhan Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga
Konstan Tahun 2018 – 2020 ……………………………………………… 60

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelayanan Kesehatan merupakan salah satu pilar kekuatan yang akan menjamin
kesejahteraan masyarakat di suatu wilayah. Keberadaan Rumah Sakit merupakan salah
satu ujung tombak upaya kuratif dan rehabilatif seperti amanat Undang-undang no
44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Hal ini menjadi acuan utama bagi siapa saja yang
berniat terjun dalam dunia perumahsakitan di Indonesia, baik yang diprakarsai oleh
pemerintah maupun oleh pihak swasta. Selain undang-undang tersebut, masih
banyak lagi peraturan yang harus dijadikan rujukan peraturan yang dimaksud tidak
hanya peraturan dari pemerintah pusat, namun juga peraturan yang ditetapkan oleh
daerah.
Pendirian Sebuah Rumah Sakit memerlukan suatu perencanaan yang
diperhitungkan secara matang. Hal ini diperlukan mengingat Rumah Sakit merupakan
suatu usaha yang mempunyai karakteristik unik dari berbagai sisi, selain padat modal
dan padat karya juga merupakan suatu usaha yang membutuhkan keterlibatan
banyak sekali profesi. Tahapan pertama yang perlu dilakukan adalah dengan
melakukan studi kelayakan (feasibility study) dalam merencakan pembangunan dan
pengembangan Rumah Sakit. Pada proses perencanaan diawali dengan adanya
pembuatan analisis kelayakan, pembuatan desain dan layout Rumah Sakit, hingga
perencanaan untuk kegiatan operasional Rumah Sakit.
Analisis kebutuhan penyelenggaraan Rumah Sakit meliputi kajian kebutuhan
sarana, prasarana, peralatan, serta tenaga untuk pelayanan yang diberikan dan kajian
terhadap kemampuan pembiayaan. Melalui penyusunan dokumen studi kelayakan
Rumah Sakit, pemrakarsa melakukan pendekatan rasional agar ide investasi dalam
bentuk pendirian Rumah Sakit Swasta Kelas C dapat dipertanggung jawabkan baik
dalam perspektif investasi maupun perspektif peran dan fungsi sesuai peraturan yang
berlaku. Sehingga ke depan kegiatan Rumah Sakit yang telah dipersiapkan secara
cermat baik fisik maupun non fisik, diharapkan Rumah Sakit akan memberikan
kontribusi optimal bagi seluruh stakeholders.

1.2 Tujuan
Sebagai Langkah rasional dalam melakukan investasi, perlu dilakukan
pengkajian kelayakan usaha yang akan memberikan gambaran menyeluruh baik dari
sisi teknis maupun keuangan.

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


7
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
Tujuan utama penyusunan studi kelayakan ini adalah untuk memperoleh
gambaran kelayakan dalam pendirian Rumah Sakit Rahayu Husada Pringsewu, di
Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu - Lampung.
Adapun dasar pengambilan keputusan kelayakan tersebut akan dapat
diperoleh melalui beberapa tujuan khusus sebagai berikut :
A. Identifikasi aspek pasar berupa pemetaan fasilitas pelayanan kesehatan
yang ada di Kabupaten Pringsewu.
B. Identifikasi aspek ketenagaan yaitu perencanaan jumlah karyawan
berdasarkan jenis tenaga yang dibutuhkan.
C. Identifikasi aspek teknis yang meliputi :
1. Perencanaan fasilitas fisik
2. Perencanaan fasilitas medis dan penunjang medis
3. Perencanaan fasilitas non-medis
D. Idenfikasi aspek keuangan yang meliputi :
1. Proyeksi kebutuhan total investasi
2. Proyeksi pendapatan
3. Proyeksi biaya operasional
4. Analisis kriteria investasi
Secara umum, hasil kajian yang diperoleh diharapkan dapat terwujud sebagai
dokumen studi kelayakan pendirian yang diperlukan sebagai persyaratan pengajuan
ijin pendirian Rumah Sakit. Selain itu dokumen ini juga akan dipergunakan sebagai
bagian dari panduan kegiatan operasional setelah Rumah Sakit Rahayu Husada
Pringsewu beroperasi kelak.

1.3 Ruang Lingkup Studi Kelayakan

Sebagai sebuah kajian yang sangat penting perannya dalam keputusan


investasi, perlu mempertimbangkan berbagai aspek yang terkait. Ruang lingkup yang
akan dituangkan dalam dokumen studi kelayakan pendirian ini adalah :
A. Profil Pendiri RS
Profil pendiri terdiri dari (a) organisasi pemrakarsa pendirian Rumah Sakit,
(b) status badan hukum persyarikatan, (c) profil badan hukum dan filosofi
bisnis, serta (d) bidang kegiatan utama.
B. Persyaratan Pendirian Rumah sakit
Persyaratan pendirian yang digunakan dalam studi kelayakan ini adalah
persyaratan pendirian Rumah Sakit Swasta Kelas C sesuai dengan Undang-

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


8
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
Undang no 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Peraturan Menteri
Kesehatan No 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit
serta peraturan lain yang berkaitan dengan kegiatan perumahsakitan.
Dalam melakukan penilaian kelayakan dilakukan dengan membandingkan
antara skenario pendirian Rumah Sakit Rahayu Husada Pringsewu yang
direncanakan oleh pemrakarsa dengan persyaratan Rumah Sakit Kelas C.
C. Analisis Kelayakan Lokasi dan Bangunan
Sebelum pendirian bangunan Rumah Sakit terdapat beberapa aspek yang
perlu diperhatikan yaitu : (a) lokasi, (b) lahan, dan (c) sarana pendukung
pendirian Rumah Sakit Swasta Kelas C. Ketiga aspek tersebut perlu
diperhatikan karena pendirian Rumah Sakit Swasta Kelas C harus sesuai
dengan kriteria standar berdasarkan ketentuan Departemen Kesehatan RI
untuk menentukan kelayakan pendirian Rumah Sakit.
D. Analisis Kelayak Usaha
Komponen yang digunakan dalam menganalisis kelayakan usaha
perumahsakitan, yaitu : (a) perubahan arah kebijakan atau peraturan di
bidang pelayanan Kesehatan, (b) perubahan dan kemajuan teknologi di
bidang pelayanan Kesehatan, (c) situasi persaingan serta suplai pelayanan
Rumah Sakit di bidang perumahsakitan, serta tidak terlepas dari
pertimbangan akan adanya (d) perubahan segmentasi pasar di bidang
Kesehatan baik perubahan ekonomi maupun sosial budaya.
E. Analisis Kelayakan Pasar
Dalam studi kelayakan, analisis kelayakan pasar merupakan salah satu
analisis yang penting dilaksanakan untuk mengetahui kebutuhan
masyarakat terhadap sarana pelayanan kesehatan, khususnya Rumah Sakit.
Dalam mengestimasi peluang pasar Rumah Sakit Rahayu Husada Pringsewu
menggunakan peramalan atau asumsi yang relevan dalam bisnis
perumahsakitan

F. Skenario Pendirian Rumah Sakit


Penyusunan skenario pendirian Rumah Sakit merupakan penjabaran
rencana pembangunan Rumah Sakit yang meliputi : (a) rencana kebutuhan
ruang dan lahan Rumah Sakit, (b) rencana jumlah dan jenis pelayanan
Kesehatan yang disediakan, (c) rencana jumlah tempat tidur dan kelas
perawatan, (d) rencana kebutuhan SDM, (e) rencana kebutuhan fasilitas
medis dan non medis, dan (f) penjadwalan pendirian.

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


9
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
G. Analisis kelayakan Keuangan
Analisis keuangan merupakan analisis implikasi biaya yang digunakan untuk
pendirian Rumah Sakit dan akan diproyeksikan dalam kurun waktu minimal
10 (sepuluh) tahun. Hasil analisis keuangan digunakan untuk menghitung
estimasi : (a) jumah pasien, (b) pendapatan, (c) arus kas, (d) produksi dan
kinerja keuangan, (e) kebutuhan biaya investasi, (f) laba rugi, (g)
penyusutan, (h) perhitungan beban, (i) Break Event Point (BEP), (j) Internal
Rate of Return (IRR), dan (k) Nett Present Value (NPV). Berdasarkan analisis
keuangan ini akan diperoleh beberapa proyeksi keuangan baik pada saat
pengembangan maupun saat sesudah proyek dan saat kegiatan
operasional Rumah Sakit ini mulai berjalan. Hasil analisis kelayakan
keuangan tersebut dapat dijadikan sebagai sebuah kesimpulan kelayakan
pendirian Rumah Sakit Rahayu Husada Pringsewu.

1.4 Metode Pelaksanaan Kegiatan

Sebelum membahas hal teknis dalam dokumen studi kelayakan, maka perlu
dipahami beberapa kaidah penting yang berkaitan dengan konsep dalam pendirian
Rumah Sakit. Metode pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan mencakup : (a)
kegiatan yang melibatkan stakeholders, (b) perancangan dan penyusunan sk enario,
(c) kegiatan survei masyarakat terhadap pelayanan Kesehatan khususnya Rumah Sakit,
serta (d) analisis dokumen lingkungan usaha, potensi wilayah, dan kelayakan
persyaratan Rumah Sakit.
A. Diskusi dengan Stakeholders
Diskusi dengan stakeholders merupakan hal pertama yang dilakukan.
Tujuannya adalah untuk mengetahui konsep pengembangan Rumah Sakit
yang ingin dicapai oleh stakeholders terkait dengan pendirian Rumah Sakit
Rahayu Husada Pringsewu di Kabupaten Pringsewu sebagai Rumah Sakit
Swasta Kelas C. Materi yang dibahas dalam diskusi ini antara lain :
1. Identifikasi aspek pasar dihasilkan dengan cara mengolah data sekunder
(data Kesehatan, ekonomi serta data wilayah Kabupaten Pringsewu)
serta diskusi dengan nara sumber terkait.
2. Identifikasi aspek ketenagaan diperoleh dari perhitungan kebutuhan
tenaga berdasarkan asumsi pelayanan yang akan diberikan oleh Rumah
Sakit Swasta Kelas C serta hasil diskusi dengan owner.

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


10
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
3. Identifikasi aspek teknis merupakan hasil dari depth interview dengan
owner, diperoleh beberapa keterangan tentang :
a. Lokasi RS sudah ditentukan dan telah memiliki IMB
b. Jenis pelayanan yang akan disediakan oleh Rumah Sakit Swasta Kelas
C yang akan di dirikan
c. Kebutuhan ruang untuk kantor
d. Jumlah tempat tidur yang akan disediakan
e. Distribusi kamar tiap cluster kelas rawat inap
f. Penentuan pelayanan yang akan menjadi daya ungkit utama yang
akan digunakan sebagai dasar perhitungan skala ekonomi investasi.
g. Tarif dasar yang menjadi acuan dalam studi kelayakan.
h. Seluruh perkiraan pendapatan yang digunakan dalam kajian ini
adalah pendapatan yang dibayar pasien pada Rumah Sakit (tidak
termasuk jasa dokter)
i. Identifikasi aspek keuangan diperoleh dari perhitungan analisis
keuangan berdasarkan asumsi yang dibatasi oleh ketentuan teknis
yang telah ditetapkan oleh owner.
B. Perancangan dan Penyusunan Skenario
Penyusunan skenario pendirian Rumah Sakit Rahayu Husada Pringsewu di
kabupaten Pringsewu merupakan penjabaran dari rencana pembangunan
proyek Rumah Sakit yag terdiri dari : (a) tata letak ruangan Rumah Sakit
Rahayu Husada Pringsewu, (b) jumlah dan jenis pelayanan Kesehatan yang
disediakan, (c) rencana jumlah ruang dan tempat tidur, (d) rencana
kebutuhan SDM, dan (e) penjabaran dasar asumsi dan perhitungan elemen
yang terkait dalam pembangunan Rumah Sakit Rahayu Husada Pringsewu
C. Survei Masyarakat
Data yang digunakan dalam studi kelayakan ini terdiri dari : data primer
yang diperoleh langsung dari masyakarat, data sekunder yang didapat dari
instansi setempat dan dari Rumah Sakit yang bersangkutan serta beberapa
pendapat empiris dari para ahli dalam bidang perumahsakitan.
Data primer adalah data yang berkaitan dengan lokasi proyek
pembangunan Rumah Sakit Rahayu Husada Pringsewu, serta berkaitan
dengan kebutuhan masyarakat sekitar akan tersedianya layanan sarana
Kesehatan (Puskesmas, Posyandu, Balai Pengobatan maupun Rumah Sakit).
Sementara data yang berkaitan dengan situasi umum Kabupaten
Pringsewu, terutama di Kecamatan Pringsewu dan sekitar, data mengenai

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


11
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
catatan angka jumlah tempat tidur, Bed Occupancy Rate (BOR), Average
Leght of Stay (ALOS) di sejumlah Rumah Sakit serta pola penyakit yang ada
di Kabupaten Pringsewu adalah contoh sekunder.
Pengumpulan data tentang lokasi proyek dilakukan dengan cara
mengunjungi lokasi proyek pembangunan Rumah Sakit Rahayu Husada
Pringsewu di Kabupaten Pringsewu secara langsung. Dalam kegiatan ini
diperoleh data mengenai lokasi, desain, dan layout Gedung serta alur
transportasi di sekitar wilayah Rumah Sakit Rahayu Husada Pringsewu.
Sementara untuk data lainnya sumber yang digunakan adalah data yang
berasal dari instansi yang relevan dengan data yang dicari, antara lain data
statistik yang dikumpulkan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten
Pringsewu dan data dari pendiri Rumah sakit Rahayu Husada Pringsewu.
Hasil pengumpulan seluruh data dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk
melakukan analisis yang akan memberikan informasi kelayakan untuk
sebuah rencana investasi di bidang perumahsakitan.
D. Analisis Dokumen
Analisis dokumen dilakukan melalui pengkajian data, dengan
pembandingan antara hasil dengan standar normative yang dilakukan
untuk : (a) analisis kelayakan lokasi dan bangunan, (b) analisis kelayakan
usaha, (c) analisis kelayakan pasar, (d) skenario pendirian, dan (e) analisis
kelayakan keuangan. Analisis tersebut mengacu pada beberapa peraturan
utama yang digunakan yaitu Undang-undang Nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit dan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 56 tahun
2014 tentang klasifikasi dan perijinan Rumah Sakit.

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


12
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
BAB II
GAMBARAN UMUM INDUSTRI RUMAH SAKIT

2.1 Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit


Rumah Sakit adalah suatu Lembaga pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan Kesehatan perorangan secara peri purna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Menurut Undang-
undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit menyebutkan bahwa Rumah Sakit
adalah institusi pelayanan Kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri
yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan Kesehatan, kemajuan
teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Rumah Sakit juga harus tetap
mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat agar terwujud derajat Kesehatan yang optimal.

Pelayanan Rumah Sakit mempunyai karakteristik tertentu. Karakteristik ini


diakibatkan oleh Rumah Sakit merupakan suatu organisasi yang sangat kompleks
karena padat sumber daya manusia, padat modal, padat teknologi, dan ilmu
pengetahuan. Menurut Masarie (2007) karakteristik pelayanan Rumah Sakit tersebut
adalah sebagai berikut :
A. Uncertainty atau ketidakpastian, bahwa kebutuhan akan pelayanan Rumah
Sakit tidak bisa dipastikan baik waktunya, tempatnya, maupun besarnya
biaya yang dibutuhkan. Ciri ini menyebabkan keunikan dalam pelayanan
jasa yang diberikan, sehingga besar kemungkinan juga terkandung padat
masalah. Hal lain yang harus dipertimbangkan adalah pelayanan tersebut
juga menyangkut aspek peri kemanusiaan (hummanitarian) dan etika.
B. Asymetry of information, bahwa pelanggan pelayanan Rumah Sakit berada
pada posisi yang lebih lemah yang tidak tahu secara pasti kebutuhan
pelayanan Kesehatan dirinya, sedangkan Rumah Sakit mengetahui jauh
lebih banyak tentang manfaat dan kualitas pelayanan yang “dijualnya”.
Pasien tidak tahu tentang indikasi pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan
atau pengobatan dan atau tindakan apa untuk menyembuhkan
penyakitnya.
C. Integration, pelayanan yang terintegrasi, baik ditingkat internal antara unit
palayanan yang ada di Rumah Sakit, maupun terhadap lingkungan eksternal
(organisasi lain yang terkait, termasuk Rumah Sakit lain), yang dapat
mendukung kelancaran proses pelayanan di Rumah Sakit maupun dalam

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


13
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
penetapan strategi Rumah Sakit. Sehingga pelayanan di Rumah Sakit
merupakan pelayanan tim bukan pelayanan individual.
D. Innovation, pelayanan Kesehatan penuh dengan perubahan dan
dibutuhkan inovasi dalam menghadapi persaingan maupun menyesuaikan
dengan kebutuhan pelanggan.

Rumah Sakit sebagai suatu sistem pelayanan kesehatan merupakan tempat di


mana terjadi proses pengubahan masukan menjadi keluaran. Masukan utama adalah
pasien, dokter, perawat, personel lain, prasarana, sarana, peralatan. Kemudian
masukan tersebut berproses dalam kegiatan administrasi, pelayanan medis, dan
pelayanan penunjang medis dan non-medis diberbagai unit kerja baik unit kerja
pelayanan medis, penunjang medis, penunjang non-medis dan administratif beserta
sumber daya manusia yang terlibat didalamnya. Sebagai keluaran adalah hasil
pelayanan berupa system biologis yaitu sembuh, cacat, atau meninggal. Sistem
psikososial berupa puas atau tidak puas atas pelayanan yang diberikan. Output
terhadap Rumah Sakit sendiri berupa statistik pertumbuhan usaha Rumah Sakit,
berupa tumbuh atau kemunduran usaha (Ilyas, 2002).

2.2 Pembiayaan Kesehatan di Indonesia

Pembahasan pembiayaan kesehatan di Indonesia akan sangat panjang jika


dimulai dari jaman colonial dahulu, namun kenyataannya masa lalu tersebut tidak
dapat kita tinggalkan begitu saja. Perubahan pola pembiayaan yang terjadi selalu
berhubungan dengan perubahan politik Pemerintahan. Undang-undang Nomor 30
tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa setiap orang mempunyai hak
yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang Kesehatan, bermutu
dan terjangkau dan berhak secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan
sendiri pelayanan Kesehatan yang diperlukan bagi dirinya. Pemerintahan Indonesia
berkewajiban memberikan jaminan untuk terpenuhinya hak hidup sehat setiap warga
negaranya, tanggung jawab Pemerintah termasuk didalamnya pembiayaan
pembiayaan Kesehatan bagi seluruh warga negara.

A. Pembiayaan Kesehatan di Indonesia : Konsep dan Pendekatan


Kesehatan adalah salah astu unsur utama dalam setiap kehidupan
seseorang. Kesehatan sangat menunjang dalam aktivitas setiap manusia.
Pembangunan Kesehatan dalam kehidupan berbangsa sangat besar nilai
investasinya terutama terhadap sumber daya manusia. Dengan adanya

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


14
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
penduduk suatu bangsa yan gterjaga kesehatannya dengan baik, bangsa
tersbut akan memiliki sumber daya manusia yang lebih optimal dalam
pembangunan. Dalam Undang undang Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia bertanggung jawab
penuh dalam pemenuhan hak hidup sehat setiap warga negara termasuk
penduduk miskin dan tidak mampu. Tanggung jawab Pemerintah termasuk
didalamnya komponen pembiayaan Kesehatan.
Biaya Kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk
menyelenggarakan dan/ atau memanfaatkan berbagai upaya Kesehatan
yang di perlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat
(Azrul Azwar : 2004). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
terdapat dua pihak yang terlibat yaitu pelaksana pelayan Kesehatan
(provider) dan pengguna jasa pelayanan kesehatan . Bagi pelaksana upaya
Kesehatan terkait dengan besarnya dana penyelenggaraan upaya
Kesehatan, sedangkan dari sisi pengguna jasa layanan berhubungan
dengan besarnya dana yang diperlukan untuk mendapatkan manfaat suatu
pelayanan Kesehatan.
Dalam pembiayaan Kesehatan suatu negara selalu mempertimbangkan
keikutsertaa sektor swasta yang ikut berperan dalam penyelenggaraan
pelayanan Kesehatan bagi masyarakat. Dari sisi Pemerintah, pembiayaan
Kesehatan dihitung pada besarnya dana yang dikeluarkan oleh Pemerintah
dalam penyelenggaraan pelayanan Kesehatan bagi semua warga
negaranya, pengeluaran dana oleh pengguna jasa pelayanan Kesehatan
tidak diperhitungkan sehingga total pembiayaan Kesehatan Indonesia
adalah jumlah biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah ditambah dengan
jumlah dana yang dikeluarkan oleh pengguna jasa pelayanan Kesehatan
untuk sektor swasta.
Menurut Azrul Azwar (2004) biaya Kesehatan digolongkan menjadi
biaya pelayanan kedokteran dan biaya pelayanan Kesehatan masyarakat.
Biaya pelayanan kedokteran merupakan komponen biaya yang dikeluarkan
dalam penyelenggaraan atau pemanfaatan pelayanan kedokteran dengan
tujuan utama lebih kea rah pengobatan dan pemulihan Kesehatan (aspek
kuratif dan rehabilitatif) dengan sumber pembiayaan dari sumber sektor
Pemerintah dan swasta. Sedangkan biaya pelayanan kesehatanmasyarakat
adalah biaya yang dikeluarkan dalam penyelenggaran atau pemanfaatan
pelayanan Kesehatan masyarakat dengan tujuan utama lebih ke upaya

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


15
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
peningkatan Kesehatan dan pencegahan penyakit (aspek promotive dan
rehabilitatif) dengan sumber dana utama Pemerintah.
B. Pembiayaan Kesehatan dari masa ke masa dan pengaruh Politiknya
Berdasarkan literatur dan catatan sejarah, tidak bisa dihindari kenyataan
bahwa sistem pembiayaan Kesehatan di Indonesia dari waktu ke waktu
cenderung mengikuti keinginan rezim Pemerintah yang berkuasa. Di saat
Indonesia dipimpin dan dikuasai pemimpin yang beranggapan bahwa
Kesehatan bukan merupakan fkator penting dalam pembangunan, kualitas
hidup dan derajat Kesehatan masyarakat Indonesia sangat
memprihatinkan. Nilai Indeks Pembangunan Manusia (Human
Development Indeks) tahun 2010 berada pada peringkat 108 dari 169
negara dan Kembali menurun menjadi peringkat 124 dari 183 negara pada
tahun 2011 versi UNDP. HDI adalah ukuran keberhasilan suatu negara yang
dinilai dari parameter pembangunan ekonomi, Kesehatan dan Pendidikan.
Sayangnya bergantinya tampuk kekuasaan Pemerintah selama beberapa
decade belum membawa perubahan yang signifikan dalam sistem
pembiayaan pembiayaan Kesehatan negara. Oleh karena itu, masalah pola
pembiayaan Kesehatan di Indonesia sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut
dan bagaimana hubungannya dengan pengaruh peta politik dari masa ke
masa di Indonesia. Tabel berikut akan menjelaskan secara sederhana
pengaruh politik pada masalah Kesehatan dapat diamati sebagai berikut
:
Tabel 2.1 Gambaran Perubahan Pola Pembiayaan Kesehatan di Indonesia
Masa
Komponen Kemerdekaan
Orde
yang dikaji Penjajahan dan Orde Orde Baru Sekarang
Reformasi
Lama
Jumlah Tidak Tidak 678 Milyar 5,6 Triliun 27,8 Triliun
Anggaran diketahui diketahui
Sistem Diatur Berubah GBHN terarah Berubah Setiap Tahun
Perencanaan pemerintah seiring dalam PELITA karena dalam APBN
Anggaran Hindia perubahan peralihan
Belanda peta politik kekuasaan
Presentase Tidak Tidak 0,8 – 1% 1,2% 2,4%
terhadap PBD diketahui diketahui
Pengambil Pemerintah Pemerintah Presiden Presiden Kesepakatan
Keputusan Hindia Orde Lama Soeharto ber- bersama DPR Bersama
Belanda kuasa penuh Pemerintah
dan cende- dan DPR
rung otoriter
Pengaruh Kerajaan Sering Pemerintah Lebih Sangat Kuat
Politik Belan-da berubah cenderung Demokra tis
berkuasa pe- otoriter sang- sangat kuat
nuh at kuat

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


16
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
Kebijakan Pelatihan Konsep Ban- Mulai merta Indonesia Jamkesnas,
Pembiayaan dukun bayi, dung plan (ci- konsep Sehat 2010 BOK, KIS, PBI
Kesehatan pendirian kal bakal pus- Puskesmas
STOVIA & se- kesmas) labo-
kolah dokter ratorium
lainnya kesehatan
Sasaran Warga Pejabat Peme- Mulai merata Belum Akses belum
Belanda rintah sebagi- belum men- menjangkau merata, ter-
Militer an rakyat jangkau selu- seluruh rak yat utama warga
Belanda ruh rakyat daerah ter-
pencil, kepu-
lauan dan per-
batasan
Kondisi Sangat miskin Miskin Stabil Defisit Meningkat
Keuangan
Negara
Sumber : Diolah dari berbagai sumber

Rendahnya perhatian Pemerintah untuk meletakkan sector Kesehatan


sebagai salah satu sektor prioritas dalam pembangunan manusia Indonesia
merupakan salah satu faktor yang menyebabkan minimnya anggaran dalam
APBN yang dialokasikan untuk sektor Kesehatan. Saat ini komposisi
anggaran untuk Kesehatan seudah jauh lebih baik namun masih banyak
juga tantangan yang harus diselesaikan.

C. Pembiayaan Keshatan Indinesia Masa Sekarang


Pemerintah di tahun 2004 mengambil kebijakan yang cenderung
kontroversial dan imbasnya langsung dirasakan oleh masyarakat luas.
Kebijakan pengurangan subsidi BBM yang menyebabkan harga BBM
melonjak drastic menyebabkan masyarakat mengalami dampak yang
cukup signifikan. Kenaikan harga BBM cenderung selalu dikuti dengan
kenaikan harga berbagai komponen bahan pokok dan kenaikan jasa
termasuk didalamnya jasa pelayanan Kesehatan terutama sektor swasta.
Pemerintahan pada masa itu mengalihkan anggaran subsidi BBM ke sector
yang lebih penting yaitu sektor Pendidikan, Kesehatan dan bidang lainnya
ikut mendukung tercapainya kesejahteraan masyarakat. Kebijakan lainnya
yang diambil Pemerintah pada masa ini adalah pemberian Bantual
Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin. Kebijakan ini menimbulakn
kontroversi karena tujuan pengurangan dampak kenaikan harga BBM bagi
masyarakat miskin tidak tercapai karena banyak BLT yang diterima oleh
warga yang tidak berhak.
Departemen Kesehatan pada tahun 2006 mengeluarkan konsep
pembangunan Kesehatan berkelanjutan yang kemudian dikenal sebagai

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


17
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
Visi Indonesia Sehat 2010. Berbagai cara dilakukan oleh Pemerintahuntuk
mencapai visi tersebut denganmensosialisasikan hingga ketingkat daerah.
Kebijakan desentaraslisasi yang direvisi kembalai melalui UU Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintah daerah sedikit menghambat berjalannya
kebijakan Indonesia Sehat 2010.
Beberapa kebijakan dalam pembiayaan Kesehatan yang dilakukan oleh
Pemerintah antara lain pada tahun 2004 Pemrintah telah menerbitkan UU
Nomer 40 tahun 2004 tentang system jaminan sosial nasional (UU SJSN)
dengan tujuan memberikan jaminan nasional komperhensif bagi seluruh
warga negara Indonesia. Tahun 2005 Pemerintah melalui Departemen
Kesehatan melncurkan program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat Miskin (JPKMM) yang yang disempurnakan bentuk dan
operasionalnya pada tahun 2008 menjadi Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas). Tahun 2010 Pemerintah Kembali memperkenalkan program
baru yaitu Bantuan Operasional Kesehtan (BOK) yang dananya disalurkan
ke seluruh Puskesmas yang ada di Indonesia. Penaguruh Lembaga
Internasional seperti PBB yang Indonesia menjadi anggotanya dengan
konsep Millenium Development Goals (MDGs) menekankan beberapa
target pembangunan berkelanjutan yang harus dicapai oleh negara-negara
berkembang di dunia termasuk Indonesia. Salah satu komponen dalam
MDGs adalah bidang Kesehatan yaitu target penurunan Angka Kematian
Ibu melahirkan atau AKI pada tahun 2015 yang harus menurun hingga 102
/ 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23 /
1000 kelahiran hidup. Untuk mempercepat pencapaian target tersebut
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatanmeluncurkan program baru
yang dilaksanakan sejak bulan Januari 2011 yaitu program Jaminan
Persalinan (Jampersal) dengan tujuan menjamin seluruh pembiayaan
persalinan seluruh warga negara.
Dari berbagai catatan sejarah diatas dapat disimpulkan bahwa pada
masa sekarang pembiayaan sektor Kesehatan mulai menjadi prioritas
pembangunan. Pembiayaan Kesehatan pada masa ini tidak lagi
sepenuhnya bersumber dari anggaran Pemerintah tetapi juga dilakukan
oleh sector swasta yang ditandai dengan meningkatnya jumlah Rumah Sakit
Sawsta yang didirikan di berbagai wilayah di Indonesia. Kebijakan
pembiayaan Kesehatan masyarakat tidak lagi sepenuhnya dalam kendali
penuh Pemerintah Pusat, seiring berjalannya system otonomi daerah,

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


18
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
setiap daerah otonom berhak menentukan perencanaan sendiri
pembangunan Kesehatan di daerahnya. Partisipasi masyarakat terus
meningkat dalam upaya Kesehatan yang bersumber masyarakat (UKBM)
seperti posyandu dan kader Kesehatan. Akses masyarakat terhadap fasilitas
pelayanan Kesehatan yang dimiliki Pemerintah mulai merata seiring dengan
bertambahnya jumlah fasilitas pelayanan Kesehatan yang mulai
menjangkau daerah pedesaan di Indonesia. Pada masa ini Pemerintah
sudah mulai mampu menjamin pelayanan kesehatan berbasis
kemasyarakatan dengan perogram Jamkesmas dan Jampersal.
Lahirnya UU Nomor 40 tahun 2009 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional merupakan harapan baru bagi system pembiayaan Kesehatan
Indonesia. Dalam UU tersebut terdapat empat Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial yaitu : (1) PT. Askes, yang diperuntukkan bagi semua PNS,
penerima pension, perintis kemerdekaan, veteran, dan anggota
keluarganya dengan jumlah peserta tahun 2010 mencapai 3,7 juta PNS
(belum termasuk anggota keluarga yang ikut ditanggung biaya
kesehatannya yaitu 1 orang istri/suami dan 2 orang anak), (2) PT. Jamsostek,
yang diperuntukkan bagi semua pekerja sector BUMN dan Swasta yang
telah bekerjasama dengan Jamsostek, (3) PT. Asabri, yang diperuntukkan
anggota TNI dan POLRI, (4) PT. Taspan, yaitu dana tabungan pegawai
negeri sipil (Kementerian Kesehatan RI : 2011). UU SJSN No. 40 tahun 2004
menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak atas jaminin social untuk
pemenuhan kebutuhan dasar hidup yang layak dan meningkatkan
martabatnya menuju terwujudnya masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil
dan Makmur. Ini merupakan cikal bakal terbentuknya Sistem Jaminan Sosial
Nasional bagi seluruh rakyat Inonesia.
Pada tanggal 28 Oktober 2011, DPR dan Pemerintah mengesahkan
Undang-undang tentang Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) yang
dibagi menjadi : (1) UU BPJS Kesehatan yang mulai beroperasi pada
tanggal 1 Januari 2014 dengan tujuan penyelenggaraan program jaminan
Kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk menampung
pengalihan program Jamkesmas, Askes, Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
PT. Jamsostek dan PT. Asabri, (2) UU BPJS Tenaga Kerja yang mulai
beropersi pada tanggal 1 Januari 2014 atau selambat-lambatnya 1 Juli
2015 dengan tujuan pengolahan jaminan kecelakaan kerja, jaminan

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


19
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
kematian, jaminan hari tua dan jaminan pension yang merupakan
transformasi dari PT. Jamsostek.
Dari berbagai kebijakan yang telah diambil Pemerintah diatas, kebijakan
pembiayaan Kesehatan Indonesia yang telah dimulai dilaksanakan pada
tanggal 1 Januari 2014 bertujuan untuk menjamin Kesehatan semua warga
negara Indonesia tanpa terkecuali. Namun disisi lain Fasilitas Pelayanan
Kesehatan juga harus egera melakukan akselerasi agar rencana baik di atas
dapat terwujud dengan segera. Salah satu Langkah strategis yang harus
diambil oleh pemilik Rumah Sakit adalah dengan menyesuaikan diri
dengan kebijakan tersebut. Dan jika mendirikan Rumah Sakit baru, maka
harus menyiapkan seluruh system, sarana maupun prasarana sesuai
tuntunan akreditasi agar kelak tidak menuai masalah karea ketidak sesuaian
dengan ketentuan akreditasi.

2.3 Landasan Hukum

A. Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


Dasar hukum utama pendirian suatu Rumah Sakit adalah undang-
undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Pada pasal 1 ayat 1
undang-undang tersebut menyatakan bahwa Rumah Sakit adalah institusi
pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan Kesehatan
perorangan secara paripurna yaitu menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan dan rawat darurat.
Prinsip utama yang menjadi tujuan pengaturan penyelenggraan Rumah
Sakit adalah : (1) meningkatkan mutu dan memprtahankan pelayanan
Rumah Sakit, (2) pelayanan pengobatan, serta (3) pemulihan Kesehatan
tersebut sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit. Sedangkan untuk
mencapai standar pelayanan Rumah Sakit terdapat beberapa persyaratan
yang telah diatur dalam undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit, antara lain :
1. Pendirian Rumah Sakit pasl 7, ayat :
1) Rumah Sakit harus memnuhi persyaratan lokasi, bangunan,
prasarana, sumber daya manusia, kefarmasian dan perlatan.
2) Rumah Sakit dapat didirikan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah
atau Swasta.

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


20
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
3) Rumah sakit yang dirikan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus berbentuk Unit
Pelaksana Teknis dan Isntansi yang bertugas di bidang Kesehatan,
instansi tertentu atau Lembaga Teknis Daerah dengan Pengelolaan
Badan Layanan Umum atau Badan Layanan Umum Daerah sesuai
dengan ketetuan peraturan perundang-undangan.
4) Rumah Sakit yang didirikan oleh Swasta sebagaimana yang
dimaksud pada ayat (2) harus berbentuk badan hukum yang
kegiatan usahanya hanya bergeraj dibidang perumahsakitan.
2. Syarat Lokasi Pasal 8, ayat :
1) Persyaratan lokasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat (1)
harus memenuhi ketentuan mengenai Kesehatan, keselamatan
lingkungan, dan tata ruang, serta sesuai dengan hasil kajian
kebutuhan dan kelayakan penyelenggaraan Rumah Sakit.
2) Ketentuan mengenai Kesehatan dan keselamatan lingkungan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyangkut upaya
Pemantauan Lingkungan, upaya Pengelolaan Lingkungan dan atau
dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
3) Ketentuan mengenai tata ruang sebagaimana dimaksd pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten / Kota, rencana Tata Ruang
Kawasan Perkotaan dan / rencana Tata Bangunan dan Lingkungan.
4) Hasil kajian penyelenggaraan Rumah Sakit sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus didasarkan pada studi kelayakan dengan
menggunakan prinsip pemerataan pelayanan, efesiensi dan
efektifitas serata demografi.
3. Bangunan Rumah Sakit Pasal 9, ayat :
1) Persyaratan administrative dan persyaratan teknis bangunan
Gedung pada umunya sesuai dengan pera turan perundang-
undangan, dan
2) Persyaratan teknis Rumah Sakit, sesuai dengan fungsi, kenyamanan
dan kemudahan dalam pemberian pelayanan serta perlindungan
dan keselamatan bagi semua orang termasuk penyandang cacat,
anak-anak, dan orang usia lanjut.

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


21
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
4. Bangunan Rumah Sakit Pasal 10, ayat :
1) Bangunan Rumah Sakit sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 harus
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan Kesehatan
yang paripurna, Pendidikan dan pelatihan, serta penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.
2) Bangunan Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
sedikit terdiri atas ruang : rawat jalan, ruang rawat inap, ruang gawat
darurat, ruang operasi, ruang tenaga Kesehatan, ruang radiologi,
ruang laboratorium, ruang sterilisasi, ruang farmasi, ruang
Pendidikan dan Latihan, ruang kantor dan administrasi, ruang
ibadah, ruang tunggu, ruang penyuluhan Kesehatan masyarakat
Rumah Sakit, ruang menyusui, ruang mekanik, ruang dapur, ruang
Laundry, kamar jenazah, taman, pengelolaan sampah dan pelataran
parkir yang memadahi.
5. Prasarana Rumah Sakit Pasal 11, ayat :
1) Prasarana Rumah Sakit sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 7
ayat (1) dapat meliputi : instalasi air, instalasi mekanik dan elektrikal,
instalasi gas mesik, instalasi uap, instalasi pengelolaan limbah,
pencegahan dan penggulangan kebakaran, petunjuk standar dan
sarana evakuasi saat terjadi keadaan darurat, instalasi tata udara,
sistem informasi dan komunikasi, ambulance (ayat 1)
2) Prasarana sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) harus
memenuhi standar pelayanan, keamanan serta keselamatan dan
Kesehatan kerja penyelenggaraan Rumah Sakit.
3) Prasarana sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) harus dalam
keadaan terpelihara dan berfungsi dengan baik.
4) Pengoperasian dan pemeliharaan prasarana Rumah Sakit
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan oleh petugas
yang mempunyai kompetensi di bidangnya.
5) Pengoperasian dan pemeliharaan prasarana Rumah Sakit
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus didokumentasi dan
dievaluasi secara berkala dan berkesinambungan.
6. Perijinan Rumah Sakit Pasal 25, ayat :
1) Setiap penyelenggara Rumah Sakit wajib meiliki ijin.
2) Ijin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari : (a) Ijin
mendirikan, dan (b) Ijin Operasional.

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


22
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
3) Ijin mendirikan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) diberikan
untuk jangka waktu 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang untuk 1
(satu) tahun
4) Ijin operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan
untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapt diperpanjang Kembali
selama memenuhi persyaratan.
5) Ijin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan setelah
memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam undang-undang
ini.

B. Peraturan Menteri Keshatan Nomor 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan


Perijinan Rumah Sakit

Selain ketentuan yang tercantum dalam undang-undang nomor 44


tahun 2009 tentang Rumah Sakit, menurut Peraturan Menteri Kesehatan
(PMK) No. 56 tahun 2014 pasal 67 ayat 2 yang membahas tentang :
A. Studi kelayakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
merupakan gambaran kegiatan perencanaan Rumah Sakit secara fisik
dan nonfisik yang terdiri atas :
a. Kajian kebutuhan pelayanan Rumah Sakit yang meliputi :
1) Kajian demografi yang mempertimbangkan luas wilayah dan
kepadatan penduduk serta karakteristik penduduk yang terdiri dari
umur, jenis kelamin, dan status perkawinan;
2) Kajian sosio-ekonomi yang mempertimbangkan kultur/kebudayaan,
tingkat pendidikan, angkatan kerja, lapangan pekerjaan,
pendapatan domestik rata-rata bruto;
3) Kajian morbiditas dan mortalitas, yang mempertimbangkan
sekurang-kurangnya sepuluh penyakit utama, angka kematian (GDR,
NDR), dan angka persalinan;
4) kajian kebijakan dan regulasi, yang mempertimbangkan kebijakan
dan regulasi pengembangan wilayah pembangunan sektor
nonkesehatan, kesehatan, dan perumah sakitan.
5) Kajian aspek internal Rumah Sakit merupakan rancangan sistem-
sistem yang akan dilaksanakan atau dioperasionalkan, yang terdiri
darisistem manajemen organisasi termasuk sistem manajemen unit-

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


23
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
unit pelayanan,system unggulan pelayanan, ariff teknologi peralatan,
sistem tarif, serta rencana kinerja dan keuangan.
b. Kajian kebutuhan lahan, bangunan, prasarana, sumber daya manusia,
dan peralatan sesuai kriteria klasifikasi Rumah Sakit yang akan didirikan
yang meliputi :
1) Lahan dan bangunan Rumah Sakit harus dalam satu kesatuan lokasi
yang saling berhubungan dengan ukuran, luas dan bentuk lahan
serta bangunan/ruang mengikuti ketentuan tata ruang daerah
setempat yang berlaku.
2) Persyaratan lokasi meliputi :
a) Tidak berada di lokasi area berbahaya (di tepi lereng, dekat kaki
gunung yang rawan terhadap longsor, dekat anak sungai atau
badan air yang dpt mengikis pondasi, dekat dengan jalur patahan
aktif/gempa, rawan tsunami, rawan banjir, berada dalam zona
topan / badai, dan lain-lain).
b) Harus tersedia infrastruktur aksesibilitas untuk jalur transportasi.
c) Ketersediaan utilitas publik mencukupi seperti air bersih, jaringan
air kotor, listrik, jalur komunikasi/telepon.
d) Ketersediaan lahan parkir.
e) Tidak berada di bawah pengaruh SUTT dan SUTET.
3) Rencana cakupan, jenis pelayanan kesehatan, dan fasilitas lain;
4) Jumlah, spesialisasi, dan kualifikasi sumber daya manusia; dan
5) Jumlah, jenis, dan spesifikasi peralatan mulai dari peralatan
sederhana hingga peralatan canggih.
c. Kajian kemampuan pendanaan/pembiayaan yang meliputi :
1) Prakiraan jumlah kebutuhan dana investasi dan sumber pendanaan;
2) Prakiraan pendapatan atau proyeksi pendapatan terhadap prakiraan
jumlah kunjungan dan pengisian tempat tidur;
3) Prakiraan biaya atau proyeksi biaya tetap dan biaya tidak tetap
terhadap prakiraan sumber daya manusia;
4) Proyeksi arus kas 5 (lima) sampai 10 (sepuluh) tahun; dan
5) Proyeksi laba atau rugi 5 (lima) sampai 10 (sepuluh) tahun.

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


24
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
BAB III
PROFIL PENDIRI RUMAH SAKIT

3.1 Badan Hukum


Badan hukum yang menaungi pendirian Rumah Sakit Rahayu Husada
Pringsewu adalah PT. Rahayu Cahaya Husada Mandiri yang direktur utamnya adalah
seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pringsewu sebagai Ketua
Komisi yang membidangi salah satunya adalah di bidang investasi sehingga ingin
mencipatakan pelayanan Kesehatan untuk warga masyarakat di Kabupaten Pringsewu
dan daerah sekitarnya dapat terpenuhi dengan pelayanan Kesehatan yang modern
serta mengikuti perkembangan teknologi.

3.2 Profil dan Filosofi Bisnis


PT. Rahayu Cahaya Husada Mandiri sudah memiliki Klinik Inara yang berada di
Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu, selanjutnya untuk memberikan palayanan
Kesehatan yang ideal, bermutu, optimal dan dapat diakses dengan mudah oleh
seluruh masyarakat di Kabupaten Pringsewu khususnya dan wilayah sekitar yang
belum maksimal dalam pelayanan Kesehatan ini, oleh karena itu sebagai badan usaha
yang bertanggung jawab atas tata Kelola dari operasional Rumah Sakit tersebut yang
bersinergi dengan program Pemerintah Daerah untuk mewujudkan peningkatan
dalam pelayanan Kesehatan.
A. Visi
Menjadi Rumah Sakit Swasta yang PROFESIONAL, BERMUTU &
BERKEMAJUAN.
Pernyataan visi di atas bermakna bahwa Rumah Sakit Rahayu Husada
Pringsewu memandang dirinya sebagai penyelenggara pelayanan
Kesehatan swasta bagi seluruh masyarakat dengan mengedepankan
profesionalisme, bermutu dan berkemajuan secara modern mengikuti
perkembangan ilmu teknologi
B. Misi
1. Mengembangkan kompetensi sumber daya manusia
2. Memberi pelayanan secara professional di bidangnya
3. Mengembangkan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan
4. Berperan aktif membantu Pemerintah Daerah dalam pelayanan
Kesehatan, promotive dan preventif

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


25
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
C. Motto
“MENJADI TEMPAT BEROBAT RUJUKAN DAN PILIHAN MASYARAKAT”
Artinya Rumah Sakit Rahayu Husada Pringsewu adalah sebagai rujukan dan
pilihan masyarakat yang memberikan harapan dan solusi untuk Kesehatan
serta kebahagiaan yang merupakan tempat menyenangkan dan
menyejukkan untuk berbagai aktivitas yang positif bagi Kesehatan.

D. Tujuan
1. Terwujudnya pelayanan Kesehatan yang professional, bermutu dan
berkemajuan, tepat waktu, tepat sasaran, tepat pilihan dan tepat biaya.
2. Terwujudnya nilai-nilai peradaban yang menyenangkan dan
menyejukkan dalam lingkungan Rumah Sakit sebagai sarana pelayanan
masyarakat.
3. Sebagai amal usaha profit untuk menghidupi management, tenaga
kerja baik tenaga medis dan non-medis serta mensejahterakan
masyarakat.

3.3 Bidang Kegiatan Utama


Bidang kegiatan dan usaha utama adalah pada bidang usaha perumahsakitan,
klinik, dan balai Kesehatan. Pada akhir tahun 2021 ini atau awal tahun 2022 akan
didirikan Rumah Sakit Swasta di Kabupaten Pringsewu yang berada dibawah kendali
PT. Rahayu Cahaya Husada Mandiri yang di miliki oleh Anggota Dewan Pringsewu.

3.4 Kemampuan Keuangan


Untuk keperluan pendirian Rumah Sakit Rahayu Husada Pringsewu ini pihak PT.
Rahayu Cahaya Husada Mandiri bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk
masyarakat untuk menyediakan modal yang dibutuhkan.

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


26
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
BAB IV
PERSYARATAN PENDIRIAN
RUMAH SAKIT SWASTA KELAS C

Rumah Sakit dapat didirikan oleh pemerintah, pemerintah daerah maupun


bisang swasta. Dalam mendirikan sebuah Rumah Sakit baru, sangat penting
memperhatikan persyaratan Rumah Sakit sesuai dengan undang-undang Nomor 44
tahun 2009 tentang Rumah Sakit serta peraturan pendukung yang terkait salah
satunya Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 120/MENKES/SK/X/2004 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Persyaratan yang tercantum dalam
undang-undang tersebut mencakup persyaratan : (1) lokasi, (2) bangunan, (3)
Prasarana, (4) sumber daya manusia, (5) kefarmasian, (6) peralatan, dan (7) keuangan
atau administratif.

4.1 Lokasi
Berdasarkan undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal
8 ayat (1), (2), dan (3), persyaratan lokasi Rumah Sakit harus memenuhi ketentuan
mengenai Kesehatan, keselamatan lingkungan dan tata ruang, serta sesuai dengan
hasil kejian kebutuhan dan kelayakan penyelenggaraan Rumah Sakit. Ketentuan
mengenai Kesehatan dan keselamatan lingkungan menyangkut Upaya Pemantauan
Lingkungan, Upaya Pengelolaan Lingkungan, dan atau Analisis Dampak Lingkungan
(AMDAL) dilaksanakan sesuai dengan perturan perundang-undangan. Sementara
ketentuan mengenai tata ruang dilaksanakan sesuai dengan peruntukan lokasi yang
diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten dan atau Kota, Rencana Tata
Ruang Kawasan Perkantoran dan atau Rencana Tata Ruang Bangunan dan
Lingkungan.

4.2. Bangunan
Berdasarkan undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal
9, persyaratan bangunan Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan administratif dan
persyaratan teknis bangunan Gedung pada umumnya, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Untuk persyaratan teknis bangunan Rumah Sakit,
harus sesuai fungsi memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam pemberian
pelayanan serta menjamin perlindungan dan keselamatan bagi semua orang tanpa
terkecuali penyandang cacat, anak-anak dan usia lanjut.

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


27
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
A. Administratif
Setiap penyelenggara Rumah Sakit wajib memiliki ijin yang terdiri atas ijin
pendirian dan ijin operasional atau ijin penyelenggaraan. Beberapa dokumen
perijinan yang menjadi syarat untuk mendirikan Rumah Sakit adalah sebagai
berikut :
1. Ijin pendaftaran lahan
2. Ijin Prinsip Penanaman Modal Dalam Negeri
3. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
4. Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)
5. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
6. Dokumen Studi Kelayakan
Setelah pendirian Rumah Sakit selesai, selanjutnya Pengurus PT. Rahayu
Cahaya Husada Mandiri akan mengajukan ijin penyelenggaraan Rumah Ssakit.
B. Teknis Bangunan
Persyaratan teknis bangunan Rumah Sakit harus seuai dengan fungsi,
kenyamanan dan kemudahan dalam pemberian pelayanan serta perlindungan
dan keselamatan bagi semua orang termasuk penyandang cacat, anak-anak
dan orang lanjut usia. Bangunan Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas ruangan
sebagai berikut :
1. Rawat Jalan
2. Ruang Rawat Inap
3. Ruang Gawat Darurat
4. Ruang Operasi
5. Ruang Tenaga Kesehatan
6. Ruang Radiologi
7. Ruang Laboratorium
8. Ruang Sterilisasi
9. Ruang Farmasi
10. Ruang Pendidikan dan Latihan
11. Ruang Kantor dan Administrasi
12. Ruang Ibadah, Ruang Tunggu
13. Ruang Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit
14. Ruang Menyusui
15. Ruang Mekanik
16. Ruang Dapur
17. Laundry

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


28
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
18. Kamar Jenazah
19. Taman
20. Pengelolaan Sampah
21. Pelataran parkir yang mencukupi
Terkait dengan beberapa ruangan yang memerlukan pengaturan khusus, berikut
adalah rincian standar runag bangunan Rumah Sakit tersebut :
1. Ruang Rawat Inap
a. Standar rang atau area
Kebutuhan jenis ruang rawat inap yang harus tersedia adalah :
1) Kamar pasien
2) Ruang isolasi
3) Ruang konsultasi (sebaiknya setiap lantai)
4) Ruang jaga perawat (Nurse station)
5) Ruang untuk petugas
6) Ruang spoel hook
7) Ruang public
8) Ruang Tindakan
9) Ruang obat
10) Pantry (sebaiknya setiap lantai)
b. Standar Luas Ruangan
Sebelum membahas luas ruan rawat inap ada beberapa aspek lain yang
harus diketahuin sepetti ketinggian jendela dan jarak tempat tidur.
Ketinggian jendela ruang rawat inap dipersyaratkan tidak lebih dari 1
meter. Area tempat tidur dan sekitarnya dipersyaratkan minimal 9 m2.
Luas ruang perawatan minimal 4,5 m2 per tempat tidur (TT).
2. Ruang Operasi (OK)
a. Stabdar ruang atau area di ruang operasi
1) Daerah Bebas (Unrestricted Areas)
a) Ruang tunggu pasien
b) Ruang administrasi atau runag control (bentuk kaca tembus
pandang)
c) Ruang kepala ruangan atau dokter
d) Ruang istirahat, ruang arapat, ruang makan (terdapat wastafel)
e) Ruang ganti baju dibedakan laki-laki dan perempuan (terdapat
wastafel)
f) Gudang peralatan aktif

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


29
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
g) Kamar mandi dan WC
2) Daerah Semi Terbatas (Semi Restricted Areas)
Daerah ini terdiri dari ruangan berikut :
a) Ruang pre-medikasi untuk 1-2 pasien
b) Koridor (batas minimal 1,86 m – 3,2 m)
c) Ruang pulih sadar (recovery room)
d) Ruang penyimpanan alat steril
e) Ruang pencucian alat bekas pakai
f) Ruang sterilisasi (central sterile and supply department)
g) Ruang farmasi (penyimpanan obat-obatan)
3) Daerah Terbatas (Restrcted Areas)
a) Ruang cuci tangan
1. Terletak berdampingan dengan kamar bedah (seolah-olah
merupakan kesatuan dengan kamar bedah menggunakan
pembatas kaca tembus pandang)
2. Terdapat wastafel panjang untuk 3-4 orang dan cermin yang
memanjang.
b) Ruang indukasi atau Pre-operative Holding Area
4) Area Peralihan
Sebagai upaya pencegahan penularan infeksi maka terdapat
persyaratan untuk area peralihan dari ruang operasi dengan ruang
lain. Persyaratan area peralihan di ruang operasi adalah :
a) Alur pasien : Pintu masuk pasien pra dan pasca bedah berbeda
b) Alur petugas : Pintu masuk dan keluar petugas satu pintu
c) Alur peralatan : Pintu masuk dan keluar peralatan bersih dan
kotor berbeda
b. Persyaratan Ruang Operasi (Kamar Bedah)
Ruang operasi di Rumah Sakit memiliki beberapa persyaratan
berdasarkan aspek bentuk, ukuran serta area. Persyaratan ruang operasi
di Rumah Sakit adalah sebagai berikut :
1) Bentuk
a) Sudut tidak boleh tajam (harus melengkung)
b) Lantai, dinding dan langit-langitnya harus melengkung
c) Tidak berpori atau mempunyai sambungan, bewarna terang,
tidak memantulkan cahaya dan mudah dibersihkan

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


30
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
d) Dinding sebaiknya dari bahan perselin atau vinyl setinggi langit-
langit atau dapat juga menggunakan cat tembok yang
mengandung “weather shield”
2) Ukuran
Ruang operasi yang ada harus mempunyai ukuran dengan
persyaratan minimal sebagai berikut :
a) Minimal : 48 m2
b) Maksimal : 70 m2
c) Tinggi langit-langit (plafon) minimal : 3,5 m
d) Tinggi langit-langit (plafon) maksimal : 3,65 m
e) Surgical corridor : 3 – 3,5 m
f) Service corridor : 1,5 m
Berdasarkan pedoman penyelenggaraan pelayanan Rumah Sakit Departement
Kesehatan (2007), konstruksi Rumah Sakit hendaknya tidak membahayakan
keselamatan pasien, karyawan dan masyarakat umum yang tinggal disekitarnya.
Sebagian dari upaya keselamatan (Safety) dan keamanan (Security), bangunan Rumah
Sakit tahan terhadap kemungkinan bahaya yang mungkin terjadi. Oleh karena itu
sebaiknya :
1) Pintu keluar hendaknya terbatas pada type yang mengarah keluar
bangunan, tangga didalam ruangan, ramp dan tangga luar.
2) Minimal tersedia dua buah pintu keluar yang berjauhan satu sama lain pada
setiap lantai gedung dan ada tanda untuk keluar apabila dalam keadaan
darurat (exit gate)
3) Pintu keluar langsung berhubungan dengan tempat terbuka di luar
bangunan.
Semua area di Rumah Sakit mempunyai pencahayaan (lighting) yang cukup
untuk mendukung kenyamanandan penyembuhan pasien serta untuk mendukung
kinerja karyawan dalam melakukan tugasnya. Selain itu diperlukan ventilasi yang
cukup untuk menjamin kenyamanan pasien, karyawan dan masyarakat umum.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 120/MENKES/SK/2004 tentang
persyaratan Kesehatan lingkunganRumah Sakit, terdapat beberpa aspek persyaratan
yang harus dipenuhi dalam pendirian Rumah Sakit sebagai berikut :
1) Lingkungan Bangunan Rumah Sakit
a) Lingkungan bangunan Rumah Sakit harus mempunyai batas yang jelas,
dilengkapi dengan pagar yang kuat dan tidak memungkinkan orang
atau binatang peliharaan keluar masuk dengan bebas

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


31
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
b) Luas bangunan dan halaman harus disesuaikan dengan luas lahan
keseluruhan sehingga tersedia tempat perkir yang memadahi dan
dilengkapi dengan rambu parkir
c) Lingkungan bangunan Rumah Sakit harus bebas dari banjir, jika
berlokasi didaerah banjir harus menyediakan fasilitas dan atau teknologi
yang mengatasinya
d) Lingkungan Rumah Sakit harus merupakan Kawasan bebas rokok
e) Lingkungan bangunan Rumah Sakit harus dilengkapi dengan
penerangan dengan intensitas cahaya yang cukup
f) Lingkungan Rumah Sakit harus tdiak berdebu, tidak becek, atau tidak
terdapat genangan air dan dibuat landau menuju kesaluran terbuka atau
tertutup, tersedia lubang penerima air masuk dan disesuaikan dengan
luas lahan
g) Saluran air limbah domestik dan limbah medis harus tertutup dan
terpisah, masing-masing dihubungkan dengan instalasi pengolahan
limbah
h) Di tempat perkir, halaman, ruang tunggu, dan tempat tertentu yang
menghasilkan sampah harus disediakan tempat sampah
i) Lingkungan, ruang dan bangunan Rumah Sakit harus selalu dalam
keadaan bersih dan tersedia fasilitas sanitasi secara kualitas dan
kuantitas yang memenuhi persyaratan Kesehatan, sehingga tidak
memungkinkan sebagai tempat bersarng dan berkembangbiaknya
serangga, binatang pengerat dan binatang penggangu lainnya
2) Konstruksi Bangunan Rumah sakit
a) Lantai
1) Lantai harus terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata,
tidak licin, warna terang dan mudah dibersihkan.
2) Lantai yang selalu kontak dengan air harus mempunyai kemiringan
yang cukup ke arah saluran pembuangan air limbah
3) Pertemuan lantai dengan dinding berbentuk konus atau lengkung
agar mudah dibersihkan
b) Dinding
Permukaan dinding harus kuat, rata, bewarna terang dan menggunakan
cat yang tidak luntur serta tidak menggunakan cat yang mengandung
logam berat.

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


32
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
c) Ventilasi
1) Ventilasi alamiah harus dapat menjamin aliran udara di dalam kamar
atau ruang dengan baik
2) Luas ventilasi alamiah minimal 15% dari luar lantai
3) Bila ventilasi alamiah tidak dapat menjamin adanya pergantian udara
dengan baik, kamar atau ruang harus dilengkapi dengan
penghawaan buatan atau mekanis
4) Penggunaan ventilasi buatan atau mekanis harus disesuaikan
dengan peruntukan ruangan
d) Atap
1) Atap harus kuat, tidak bocor, dan tidak menjadi tempat perkembang
biakan serangga, tikus, dan binatang penggangu lainnya
2) Atap yang lebih tinggi dari 10 neter harus dilengkapi penangkal
pertir.
e) Langit-langit
1) Langit-langit harus kuat, bewarna terang dan mudah dibersihkan
2) Langit-langit itngginya minimal 2,70 meter dari lantai
3) Kerangka langit-langit harus kuat dan bila terbuat dari kayu harus anti
rayap
f) Konstruksi
Balkon, beranda dan talang harus sedemikian sehingga tidak terjadi
genengan air yang dapat menjadi tempat perkembang biakannyamuk
aedes.
g) Pintu
Pintu harus kuat, cukup tinggi, cukup lebar, dan dapat mencegah
masuknya serangga, tikus dan binatang penggangu lainnya
h) Jaringan Instalasi
1) Pemasangan instalasi jaringan air minum, air bersih, air limbah, gas,
listrik, system pengawasan, sarana komunikasi dan lainnya harus
memenuhi perysaratan teknis Kesehatan agar aman digunakan.
2) Pemasangan pipa air minum tidak boleh bersilangan dengan pipa
air limbah dan tidak boleh bertekanan negative untuk menghindari
pencemaran air minum
i) Lalu Lintas Antar Ruangan
Pembagian ruangan dan lalu lintas antar ruangan harus disesain
sedemikian rupa dan dilengkapi dengan petunjuk letak ruangan,

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


33
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
sehingga memudahkan hubungan dan komunikasi antar ruangan serta
menghindari resiko terjadinya kecelakaan dan kontaminasi.
j) Fasilitas Pemadam Kebakaran
Bangunan Rumah Sakit dilengkapi dengan fasilitas pemadam kebakaran
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3) Ruang Bangunan
Penataan dan penggunaan ruang bangunanharus sesuai dengan fungsi
serta memenuhi persyaratan Kesehatan dengan pengelompokan ruangan
berdasarkan tingkat resiko terjadinya penularan penyakit sebagai berikut :
a. Zona dengan resiko rendah
Zona dengan resiko rendah meliputi : ruang administrasi, ruang
komputer, ruang pertemuan, ruang perpustakaan, ruang resepsionis
dan ruang Pendidikan atau pelatiahan dengan ketentuan sebagai
berikut :
1) Permukaan dinding harus rata dan bewarna terang
2) Lantai harus terbuat dari bahan yang kuat, mudah dibersihkan, kedap
air, bewarna terang dan pertemuan antara lantai dengan dinding
harus berbentuk konus
3) Langit-langit harus terbuat dari bahan multipleks atau bahan yang
kuat, warna terang, mudah dibersihkan,, kerangka harus kuat dan
tinggi minimal 2.70 meter dari lantai
4) Lebar pintu minimal 1.20 meter dan tinggi minmal 2.10 meter dan
ambang bawah jendela minimal 1.00 meter dari lantai
5) Ventilasi harus dapat menjamin aliran udara di dalam kamar / ruang
dengan baik, bila ventilasi alamiah tidak menjamin adanya
pergantian udara dengan baik, harus dilengkapi dengan
penghawaan mekanis (exhauser)
6) Semua stop kontak dan saklar dipasang pada ketinggian minimal
1,40 meter dari lantai.
b. Zona dengan resiko sedang
Zona resiko sedang meliputu : tuang isolasi, ruang perawatan intensif,
laboratorium,, ruang pengindraan medis (medical imaging), ruang
bedah mayat (aoutopsy) dan ruang jenazah dengan ketentuan sebagai
berikut : dinding permukaan harus rata dan bewarna terang.

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


34
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
c. Zona dengan resiko tinggi
Zona resiko tinggi meliputi : ruang operasi, ruang bedah mulut, ruang
perawatan gigi, ruang gawat darurat, ruang bersalin, dan ruang patologi
dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Dinding terbuat dari bahan porselin atau vinyl setinggi langit-langit,
atau dicat dengan cat tembok yang tidak luntur dan aman, bewarna
terang
2) Langit-langit terbuat dari bahan yang kuat dan aman, dan tinggi
minimal 2.70 meter dari lantai
3) Lebar pintu minimal 1.20 meter dan tinggi 2.10 meter dan semua
pintu harus selalu dalam keadaan tertutup
4) Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, mudah dibersihkan
dan bewarna terang
5) Khusus ruang operasi, harus disediakan gelagar (gantungan) lampu
bedah dengan profil baja double NP 20 yang dipasang sebelum
pemasangan langit-langit
6) Tersedia rak dan lemari untuk menyimpan reagensia siap pakai
7) Ventilasi sebaiknya digunakan AC tersendiri yang dilengkapi filter
bakteri, untuk setiap ruang operasi yang terpisah dengan ruang
lainnya. Pemasangan AC minimal 2 meter dari lantai dan aliran udara
bersih yang masuk ke dalam kamar operasi berasal dari atas
kebawah. Khusus untuk ruang bedah ortopedi atau transplantasi
organ harus menggunakan pengaturan udara system UCA (Ultra
Clean Air)
8) Tidak dibenarkan terdapat hubungan langsung dengan udara luar,
untuk itu harus dibuat ruang antara
9) Hubungan dengan ruang scrub-up untuk melihat ke dalam ruang
operasi perlu dipasang jendela kaca mati, hubungan ke ruang steril
dari bagian cleaning cukup dengan sebuah loket yang dapat dibuka
dan ditutup
10) Pemasangan gas media secara central diusahakan melalui bawah
lantai atau di atas langit-langit
11) Dilengkapi dengan sarana pengumpulan limbah medis.

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


35
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
4.3 Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungn
(UPL)
Aspek lingkungan hidupmerupakan salah satu aspek yang sangat penting
untuk ditelaah sebelum suatu investasi dijalankan. Telaah tersebut bertujuan untuk
mengetahui dampak yang ditimbulkan jika suatu investasi jadi dilakukan, baik dampak
negative ataupun dampak positif yang timbul secara langsung ataupun tidak
langsung. Dampak lingkungan yang terjadi adalah adanya perubahan lingkungan
dari bentuk aslinya seperti perubahan fisk kimia, biologi dan sosial. Perubahan
lingkungan ini jika tidak diantisipasi sejak awal, maka dapt merusak tatanan yang
sudah ada, baik terhadap fauna, floura, sosial maupun manusia itu sendiri.
Pelaksanaan tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No. 17 tahun 2001 tentang jenis rencana usaha dan atau kegiatan yang wajib
dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan hidup.
Pembangunan Rumah Sakit termasuk salah satu jenis usaha yang termasuk di
dalam peraturan tersebut, karena diduga berpotensi menimbulkan dampak penting
dalam bentuk limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) atau radioaktif dan
berpotensi sebagai tempat penularan penyakit. Karena RS Rahayu Husada setingkat
dengan Rumah Sakit Kelas C maka tidak wajib dilengkapi dengan studi AMDAL.
namun pihak Rumah Sakit wajib membuat dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan
(UPL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL), yang pedoman teknisnya telah
ditetapkan dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 86 tahun 2002
tentang petunjuk umum penyusunan upaya pengelolaan lingkungan hidup dan
upaya pemantauan lingkungan hidup.
A. Tujuan dan manfaat Dokumen UKL dan UPL
Tujuan penyusunan dokumen UKL dan UPL adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengelola kegiatan proyek agar meminimumkan dampak negatif dan
meningkatkan dampak positif
2. Mengidentifikasi mengenai komponen lingkungan yang dapat dan diprediksi
akan terkena dampak penting oleh kegiatan pra konstruksi, konstruksi dan
operasional Rumah Sakit
3. Untuk menentukan jenis dan sifat serta ukuran dampak yang secara sistematik,
berulang-ulang dan terencana selama kegiatan proyek beroperasi
4. Untuk merekomendasikan beberapa alternative upaya pengelolaan yang perlu
dilaksanakan

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


36
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
5. Untuk merekomendasikan beberapa alternative upaya pemantauan
lingkungan yang perlu dilaksanakan terutama yang berkaitan secara langsung
dengan kegiatan
Sedangkan manfaat dari dokumen UKL dan UPL adalah sebagai berikut :
1. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengelolaan kegiatan dan pemantauan
lingkungan bagi penyelenggara kegiatan
2. Sebagai persyaratan kelengkapan dokumen untuk proyek sesuai peraturan
perundangan yang berlaku
3. Sebagai pedoman pengawasan dilapangan bagi instansi pemerintah terkait
untuk melakukan pengelolaan kegiatan dan pemantauan dengan baik
B. Pelingkupan dan batas wilayah Pelaksanaan UKL dan UPL
Penenetapan lingkup wilayah studi yang dimaksudkan untuk membatasi
pelaksanaan UKL dan UPL sesuai hasil pelingkupan dampak besar dan penting
dengan memperhatikan keterbatasan dan sumber daya, waktu dan tenaga serta
saran, pendapat dan tanggapan masyarakat yang berkepentingan. Lingkup
wilayah pelaksanaan UKL dan UPL ditetapkan bedasarkan pertimbangan batas-
batas ruang adalah sebagai berikut :
1. Batas Proyek
Batas proyek adalah ruang dimana suatu rencana usaha melakukan kegiatan
pra-konstruksi, konstruksi dan operasi. Dari ruang rencana usaha dan atau
kegiatan inilah berdampak sumber terhadap lingkungan hidup disekitarnya,
termasuk dalam hal ini alternative lokasi rencana usaha atau kegiatan. Namun
dalam hal ini batas proyek pembangunan RS Rahayu Husada Pringsewu sudah
ditetapkan yaitu sebidang tanah dengan luas ± 7.250 m2 yang meliputi
kegiatan Rumah Sakit dengan berbagai fasilitas yang lengkap.
2. Batas Ekologis
Batas ekologis adalah ruang persebaran dampak dari suatu rencana usaha atau
kegiatan menurut media pencemaran limbah (air, udara) dimana proses alami
yang berlangsung didalam ruang tersebut diperkirakan akan mengalami
perubahan mendasar. Termasuk di dalmnya adalah ruang disekitar rencana
usaha dan kegiatan yang secara ekologis memberi dampak terhadap aktifitas
usaha tau kegiatan. Sebagai contoh yaitu ekosistem daratan, perairan dan
kondisi air berbau “basin” yang akan terkena dampak limbah cair, limbah padat
serta sebaran emisi debu dan gas yang bisa berasal dari kegiatan
pembangunan dan operasional RS Rahayu Husada Pringsewu

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


37
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
3. Batas Sosial
Batas sosial adalah ruang disekitar rencana usaha atau kegiatan yang
merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi social yang
mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan (termasuk system
dan struktur social) sesuai dengan proses dinamika social suatu kelompok
masyarakat yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat
suatuu rencana usaha atau kegiatan. Batas social ini sangat penting bagi pihak
yang terlibat dalam pelaksanaan UKL dan UPL mengingat adanya kelompok
yang kehiidupan sosial, ekonomi dan budayanya akan mengalami perubahan
mendasar akibat aktivitas usaha atau kegiatan.
Sesuai dengan surat keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan (BAPEDAL) No. 08 tahun 2000tentang keterlibtan masyarakat dan
keterbukaan informasi dalam proses analisis mengenai dampak lingkungan,
bahwa peran serta masyarakat terhadap kelangsungan proyek pembangunan
RS Rahayu Husada Pringsewu sangat penting. Oleh karena itu penetapan batas
social ini harus ditetapkan dengan pasti disertai dengan prosedur yang baik
untuk menghindari tuntutan dari masyarakatyang tidak berkepentingan bila
terjadi suatu dampak pada lingkungan social dalam pembangunan RS Rahayu
Husada Pringsewu.
Mengingat dampak lingkungan hidup ditimbulkan oleh suatu rencana usaha
dapat menyebar dan tidak merata, maka batas social ditetapkan dengan
membatasi batas terluar dengan memperhatikan hasil indentifikasi komunikasi
masyarakat yang terdapat dalam batas proyek dan ekologis. Selain itu juga
memperhatikan komunitas masyarakat lain yang berada diluar batas proyek
dan ekologis namun berpotensi terkena dampak yang mendasar dari rencana
usaha melalui penyerapan tenaga kerja, pembangunan fasilitas umum dan
fasilitas social.
4. Batas Administratif
Batas administratif adalah ruang dimana masyarakat secara leluasa melakukan
kegiatan social ekonomi dan social budaya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku didalam ruang tersebut. Batas ruang
tersebut dapat berupa batas administrasi pemerintah atau batas konsesi
pengelola sumber daya oleh suatu usaha atau kegiatan. Secara administratif RS
Rahayu Husada Pringsewu terletak berada di wilayah Kabupaten Pringsewu.
Penjelasan mengenai lingkungan hidupdengan berbagai elemennya serta
metode studi yang dilakukan selama penyusunan dokumen ini dan arahan

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


38
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
mengenai RKL dan RPL akan dijelaskan secara lengkap di dalam dokumen
tersendiri meliputi :
a. Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
b. Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
4.4 Prasarana
Prasarana Rumah Sakit harus memenuhi standar pelayanan, keamanan serta
keselamatan dan Kesehatan kerja serta harus dalam keadaan terpelihara dan
berfungsi dengan baik. Prasarana Rumah Sakit tersebut meliputi :
a. Instalasi air
b. Instalasi Mekanikal dan Elektrikal
c. Instalasi Gas Medik
d. Instalasi Upa
e. Instalasi Pengelolaan Limbah
f. Instalasi tata Udara
g. Pencegahan dan Penaggulangan Kebakaran
h. Petunjuk, Standar dan Sarana Evakuasi saat terjadi keadaan Darurat
i. Sistem informasi dan Komunikasi
j. Ambulan
4.5 Program Fungsi Rumah Sakit
Program fungsi Rumah Sakit uraian tentang bentuk pelayanan yang dianalisis
dengan instrument Kriteria, Kualifikasi Rumah Sakit berdasarkan peraturan
Menteri Kesehatan nomor 56 tahun 2014tentanf Kriterian dan Kualifikasi
Rumah Sakit dan setelah melalui proses diskusi terarah (focus group
discussion) hasilnya adalah sebagai berikut :
KESIAPAN RS.
NO PERSYARATAN KELAS C
RAHAYU HUSADA
I. PELAYANAN
A. Pelayanan Medik Umum
1 Pelayanan medik dasar + 
2 Pelayanan medik gigi & mulut + 
3 Pelayanan KIA / KB + 

B. Pelayanan Gawat Darurat


1 24 Jam & 7 haru seminggu + 

C. Pelayanan Medik Spesialis Dasar


1 Penyakit dalam + 
2 Kesehatan anak + 
3 Bedah + 
4 Obstetri & genekologi + 

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


39
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
D. Pelayanan Spesialis Penunjang Medik
1 Anestesiologi + 
2 Radiologi + 
3 Patologi Klinik + 

E. Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut


1 Bedah Mulut +/- 
2 Konservasi / Endodonsi +/- 
3 Orthodonti +/- 
4 Periodonti +/- 
5 Prosthodonti +/- 
6 Pedodonsi +/- 
7 Penyakit Mulut +/- 

F. Pelayanan Kefarmasian

Pengelolaan sediaan farmasi, alat
1 +
kesehatan dan bahan habis pakai

2 Konservasi / Endodonsi + 

G. Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan


Asuhan Keperawatan generalis dan 
1 +
spesialis
2 Konservasi / Endodonsi + 

H. Pelayanan Penunjang Klinik


1 Pelayanan bank darah + 
2 Perawatan Intensif + 
3 Gizi + 
4 Sterilisasi instrumen + 
5 Rekam medik + 

I. Pelayanan Penunjang Non Klinik


1 Laundry / Linen + 
2 Jasa boga / dapur + 
3 Teknik dan pemeliharaan fasilitas + 
4 Pengelolaan limbah + 
5 Gudang + 
6 Ambulans + 
7 Sistem Informasi & Komunikasi + 
8 Pemulasaran jenazah + 

9 Sistem penaggulangan kebakaran + 

10 Pengelolaan gas medik + 


11 Pengelolaan air bersih + 

J. Pelayanan Rawat Inap


Jumlah TT Perawatan kelas 3 (RS
1 30% -
pemerintah)

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


40
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
Jumlah TT Perawatan kelas 3 (RS
2 20% 39%
swasta)
Jumlah TT Perawatan intensif (RS
3 5% 5%
pemerintah & swasta)

II. Sumber Daya Manusia


A. Pelayanan Medik Dasar
1 Dokter Umum 9 Menyesuaikan
2 Dokter Gigi 2 Menyesuaikan

B. Pelayanan Medik Spesialis Dasar


1 Penyakit dalam 2 Menyesuaikan
2 Kesehatan Anak 2 Menyesuaikan
3 Bedah 2 Menyesuaikan
4 Obstetri & ginekologi 6 Menyesuaikan

C. Pelayanan Medik Spesialis Penunjang


1 Anestesiologi 1 Menyesuaikan
2 Radiologi 1 Menyesuaikan
3 Patologi Klinik 1 Menyesuaikan

D. Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut


1 Bedah Mulut 1 Menyesuaikan
2 Konservasi / Endodonsi 1 Menyesuaikan
3 Orthodonti 1 Menyesuaikan
4 Periodonti 1 Menyesuaikan
5 Prosthodonti 1 Menyesuaikan
6 Pedodonsi 1 Menyesuaikan
7 Penyakit Mulut 1 Menyesuaikan

E. Pelayanan Kefarmasian
1 Kepala instalasi farmasi RS 1 Menyesuaikan
2 Apoteker bertugas dirawat jalan 2 Menyesuaikan
3 Apoteker bertugas dirawat inap 4 Menyesuaikan
Apoteker sebagai koordinator
4 1 Menyesuaikan
penerimaan & distribusi farmasi

F. Tenaga Kesehatan dan Petugas Lainnya


1 Keperawatan (Perawat & Bidan) + Menyesuaikan
2 Gizi + Menyesuaikan
3 Keterapian fisik + Menyesuaikan
4 Radiografer + Menyesuaikan
5 Keteknisan Medis + Menyesuaikan
6 Rekam Medik + Menyesuaikan
7 Petugas IPSRS + Menyesuaikan
8 Petugas pengelola limbah + Menyesuaikan
9 Petugas kamar jenazah + Menyesuaikan

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


41
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
Progran dan fungsi ini nantinya akan didukung dengan berbagai macam
program yaitu :
1. Program untuk mendukung kebijakan Pemerintah maupun Pemerintan
Daerah dalam pelayanan Kesehatan, seperti pelayanan terhadap pasien
pemegang kartu BPJS, jejaring pelayanan Kesehatan emergency bagi ibu
dan bayi, menerapkan sustem survailans Rumah Sakit dan sebagainya
2. Program untuk mewujudkan kepuasa pelanggan / pasien Rumah Sakit,
yang dimulai sejak awal komunikasi antara calon pasien dan pihak Rumah
Sakit, memasuki area Rumah Sakit sampai dengan Kembali ke rumah
masing-masing (hospitality)

4.6 Kefarmasian
Disebutkan dalm undang-undang nomor 44 tahun 2009 bahwa Rumah Sakit
harus menjamin ketersediaan farmasi dan alat Kesehatan yang bermutu,
bermanfaat, aman dan terjangkau. Pelayanan sediaan farmasi di Rumah Sakit
harus mengikuti standar pelayanan kefarmasian. Pengelolaan alat kesehatan,
sediaan farmasi dan bahan habis pakai di Rumah Sakit harus dilakukan oleh
instalasi farmasi system satu pintu. Besaran harga perbekalan farmasi pada
isntalasi farmasi Rumah Sakit harus wajar dan berpatokan kepada harga
patokan yang ditetapkan pemerintah.
Sesuai dengan Keputusan Menteri RI Nomor 1197/MENKES/SK/X/2004
tentang Standar Pelayanan Farmasi Rumah Sakit, pada Bab V mengenai fasilitas
dan peralatan, terdapat beberapa aspek persyaratan farmasi yang harus
dipenuhi dalam pendirian Rumah Sakit yaitu sebagai berikut :
A. Bangunan Kefarmasian
Fasilitas bangunan, ruangan dan peralatan harus memenuhi ketentuan dan
perundang-undangan kefarmasian yang berlaku :
1. Lokasi harus menyatu dengan system pelayanan Rumah Sakit
2. Terpenuhinya luas yan cukup untuk penyelenggaraan asuhan
kefarmasian di Rumah Sakit
3. Dipisahkan antara fasilitas untuk penyelenggaraan manajemen,
pelayanan langsung pada pasien, dispending serta ada penanganan
limbah
4. Pemisahan juga antara jalur steril, bersih dan daerah abu-abu, bebas
kontaminasi

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


42
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
5. Persyaratan ruang tentang suhu, pencahayaan, kelembaban, tekanan
dan keamanan baik dari pencuri maupun binatang pengerat. Fasilitas
peralatan memenuhi persyaratan yang ditetepkan terutama untuk
perlengkapan dispending baik untuk sediaan steril, non steril maupun
cair untuk obat luar atau dalam
6. Pembagian ruangan :
a. Ruang Produksi, lingkungan kerja ruang produksi harus rapi, tertib,
efisien untuk meminimalkan terjadinya kontaminasi sediaan dan
dipisahkan antara ruang produksi sediaan non steril dan ruang
produksi sediaan steril
b. Ruang penyimpanan, harus memperhatikan kondisi, sanitasi,
temperatur sinar cahaya, kelembaban, ventilasi, pemisahan untuk
menjamin mutu produk dan keamanan petugas yang terdiri dari :
1) Kondisi umum untuk ruang penyimpanan obat jadi (obat
produksi, bahan baku obat, alat Kesehatan dan lain-lain)
2) Kondisi khusus untuk ruang penyimpanan (obat termolabil, alat
Kesehatan dengan suhu rendah, obat mudah terbakar, obat /
bahan obat berbahaya, barang karantina)
c. Ruang distribusi / pelayanan, yang cukup untuk seluruh kegiatan
farmasi Rumah Sakit : (a) Ruang distribusi untuk ruang pelayanan
rawat jalan (apotek)-ada ruang khusus (terpisah) untuk penerimaan
resep dan persiapan obat, (b) ruang distribusi untuk pelayanan rawat
inap (satelit farmasi), (c) ruang distribusi untuk melayani kebutuhan
ruangan – ada ruang khusus (terpisah) dari ruang penerimaan barang
dan penyimpanan barang dan dilengkapi kereta dorong troli.
d. Ruang konsultasi, sebaiknya ada ruang khusus untuk apoteker
memberikan konsultasi pada pasien dalam rangka meningkatkan
pengetahuan dan kepatuhan pasien : (a) ruang konsultasi untuk
pelayanan rawat jalan (Apotek), dan (b) ruang konsultasi untuk
pelayanan rawat inap
e. Ruang informasi obat, sebaiknya tersedia ruangan sumber informasi
dan teknologi komunikasi dan penganan informasi yang memadai
untuk mempermudah pelayanan informasi obat : (a) 200 tempat
tidur : 20 m2, (b) 400-600 tempat tidur : 40 m2 dan (c) 1300 tempat
tidur : 70 m2

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


43
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
f. Ruang arsip dokumen, harus ada ruang khusus yang memadai dan
aman untuk memelihara dan menyimpan dokumen dalam rangka
menjamin agar penyimpanan sesuai hukum, aturan, persyaratan dan
Teknik menejemen yang baik.

B. Peralatan Kefarmasian
Fasilitas peralatan memenuhi persyaratan yang ditetapkan terutama untuk
perlengkapan dispending baik untuk sediaan steril, non steril, maupun cair
untuk obat luar atau dalam. Fasilitas peralatan harus dijamin sensitive pada
pengukuran dan memenuhi persyaratan, peneraan dan kalibrasi untuk
peralatan tertentu setiap tahun. Peralatan minimal yang harus tersedia :
1. Peralatan untuk penyimpanan, peracikan, pembuatan obat baik non
steril maupun aseptik.
2. Peralatan kantor untuk administrasi dan arsip
3. Kepustakaan yang memadahi untuk melaksakan pelayanan informasi
obat
4. Lemari penyimpanan khusus narkotika
5. Lemari pendingin dan AC untuk obat yang termolabil
6. Penerangan, sarana air, ventilasi dan system pembuangan limbah yang
baik
7. Alarm
Macam-macam peralatan :
A. Peralatan kantor
B. Furniture (meja, kursi, lemari buku atau rak, filling cabinet dan lainnya,
komputer atau mesin ketik, alat tulis kantor, telpon dan facsimile) yang
disesuaikan dengan kondisi Rumah Sakit.
C. Peralatan Produksi
D. Peralatan farmasiuntuk persediaan, peracikan dan pembuatan obat,
baik non steril maupun steril (aseptik), peralatan harus dapat menunjang
persyaratan keamanan cara pembuatan obat yang baik
E. Peralatan penyimpanan
a. Peralatan penyimpanan kondisi umum : (a) lemari atau rak yang rapi
dan terlindungi dari debu, kelembaban dan cahaya yang berlebihan,
(b) lantai dilengkapi dengan palet
b. Peralatan penyimpanan kondisi khusus : (a) lemari pendingin dan AC
untuk obat yang termolabildengan fasilitas peralatan penyimpanan

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


44
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
dingin harus divalidasi secara berkala, (b) lemari penyimpanan
khusus untuk narkotika dan obat psikotropika, (c) peralatan untuk
penyimpanan obat, penaganan dan pembuangan limbah sitotosik
dan obat berbahaya harus dibuat secara khusus untuk menjamin
keamananpetugas, pasien dan pengunjung
F. Peralatan pendistribusian
a. Pelayanan rawat jalan (apotek)
b. Pelayanan rawat inap (stelit farmasi)
c. Kabutuhan ruang perawatan atau unit lain
G. Peralatan konsultasi
a. Buku kepustakaan bahan-bahan leafet dan brosur dan lainnya
b. Meja, kursi apoteker dan 2 orang pelanggan, lemari untuk
penyimpanan rekam medis
c. Komputer
d. Telpon
e. Lemari arsip
f. Kartu arsip
H. Peralatan ruang informasi obat
a. Kepustakaan yang memadahi untuk melaksanakan pelayanan
informasi obat
b. Peralatan, meja, kursi, rak buku dan kotak
c. Komputer
d. Telpon-faksimile
e. Lemari arsip
f. Kartu arsip
g. TV dan VCD (disesuaikan dengan kondisi Rumah Sakit)
I. Peralatan ruang arsip
a. Kartu arsip dan
b. Lemari arsip

4.7 Peralatan
Berdasarkan undang-undang no 44 tahun 2009 pasal 26 ayat (1), (2), (3) dan
(4), persyaratan peralatan meliputi peralatan medis dan non-medis harus
memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu, keamanan, dan layak pakai.
Peralatan medis harus diujidan dikalibrasi secara berkala oleh Balai Pengujian
Fasilitas Kesehatan dan atau institusi pengujian fasilitas Kesehatan yang

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


45
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
berwenang. Peralatan yang menggunakan sinar peng-ion harus memenuhi
ketentuan dan harus diawasi Lembaga yang berwenang. Penggunaan
peralatan medis dan non-medis di Rumah Sakit harus dilakukan sesuai dengan
indikasi medis pasien. Pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Rumah
Sakit harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai kompetensi di bidangnya,
serta harus di dokumentasi dan dievaluasi secara berkala dan
berkesinambungan.
Menurut PMK No. 56 tahun 2014 yang mengatur tentang standar dan klasifikasi
Rumah Sakit, maka sebuah Rumah Sakit Swasta Kelas C dengan jumlah TT
minimal 100 buah harus menyediakan sejumlah pelayanan seperti yang
dilampirkan dalam laporan studi kelayakan.

4.8 Keuangan
Berdasrkan aspek keuangan, Rumah Sakit memerlukan biaya pendirian dan
operasional serta investasi yang cukup besar. Dalam pelaksanaan kegiatannya
perlu didikung dengan ketersediaan pendanaan yang cukup dan
berkesinambungan sehingga aspek keuangan ini harus dikelola secara
professional. Aspek keuangan harus didikung oleh system menejemen
keuangan yang baik. Dalam system akutansi harus berpedoman pada system
akuntansi keuangan (SAK). Untuk menjaga akuntabilitas harus dilakukan audit
internal dan eksternal. Audit internal dilakukan oleh satuan pengawas internal
(SPI) sedangkan audir eksternal oleh akuntan publik.

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


46
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
BAB V
ANALISIS KELAYAKAN LOKASI
DAN BANGUNAN

Sebelum pendirian bangunan untuk RS Rahayu Husada Pringsewu, Kabupaten


Pringsewu dilaukan analisis kelayakan lokasi dan bangunan dengan cara penilaian
fisik untuk menentukan kebutuhan. Analisis kelayakan lokasi dan bangunan terdiri dari
analisis kelayakan lokasi, analisis kelayakanfungsional lahan, dan analisis kelayakan
fugsional ruangan.

5.1 Kelayakan Lokasi


Langkah pertama yang dilakukan sebelum menggunakan lahan sebagai
tempat pembangunan Rumah Sakit swasta kelas C di Kabupaten Pringsewu adalah
melakukan penilaian kelayakan berdasarkan lokasi. Lokasi Rumah Sakit sebaiknya
mudah dijangkau oleh masyarakat, bebas dari pencemaran, banjir dan tidak
berdekatan dengan rel kereta api, tempat bongkar muat barang, pabrik industry dan
limbah pabrik.
Berdasarkan hasil survei lokasi lahan, RS Rahayu Husada Pringsewu terletak di
Desa Podomoro, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu – Lampung, yang
dekat dengan pemukiman penduduk, dekat dengan kota Pringsewu, dan memiliki
view wisata karena bangun diatas perbukitan sehingga akan memberikan dorongan
psikis tersendiri kepada pasien. Dari segi aksesibilitas lokasi Rumah Sakit tersebut
mudah dijangkau oleh alat transportasi umum
Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap lokasi
yang akan didirikan Rumah Sakit, dinyatakan bahwa lokasi tersebut layak bagi
pembangunan RS Rahayu Husada Pringsewu di Kabupaten Pringsewu - Lampung
sebagai Rumah Sakit Swasta kelas C karena lokasi tersebut relatif lebih aman dari
gangguan kebisingan, resiko pencemaran limbah, serta mudah dijangkau oleh pasian
dan masyarakat umum.

5.2 Kelayakan Fungsional Gedung


Selain melakukan penilaian kelayakan berdasarkan lokasi juga dilakukan
penilaian kondisi fisik dan desain layout. Standar luas bangunan Rumah Sakit minimal
adalah 50 m2 per tempat tidurdan luas lahan minimal 1.5 kali luas bangunan.
Sementara untuk luas lahan bangunan bertingkat, minimal 2 kali luas bangunan lantai
dasar. Sehingga apabila dibangun Rumah Sakit swasta kelas C dengan 100 tempat

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


47
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
tidur (TT) maka luas bangunan minimal 5.000 m2 dan luas lahan 7.500 m2. Apabila
akan dibangun bertingkat maka luas bangunan lantai dasar maksimal 3.750 m2. Saat
ini luas lahan yang akan digunakan untuk mendirikan RS Rahayu Husada Pringsewu
sebesar 10.000 m2 dan berdasarkan desain layout Rumah Sakit direncanakan 4
(empat) lantai. Untuk bangunan Gedung Rumah Sakit itu sendiri sebesar 12.500 m2
dengan pembangunan dilakukan secara bertahap dengan tahap pertama luas
bangunan ± 7.500 m2 terdiri dari 3 lantai. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
luas lahan tersedia telah memenuhi syarat untuk pendirian bangunan Rumah Sakit
baik 1 (satu) lantai ataupun bertingkat.
Diliha dari segi bangunan apabila RS Rahayu Husada Pringsewu mendirikan
bangunan sesuai dengan layout plan maka rencana pendirian RS Rahayu Husada
Pringsewu dapat dinilai layak berdasarkan aspek penilaian kelayakan bangunan.

5.3 Kelayakan Fungsional Ruangan


Berdasarkan layout plan bangunan Rumah Sakit untuk pendirian RS Rahayu
Husada Pringsewu terdiri atas ruangan sebagai berikut : rawwat jalan, rawat inap,
ruang rawat darurat, ruang operasi, ruang tenaga Kesehatan, ruang radioloagi, ruang
laboratorium, ruang sterilisasi, ruang farmasi, ruang Pendidikan dan Latihan, ruang
kantor dan administrasi, ruang ibadah, ruang tunggu, ruang penyuluhan Kesehatan
masyarakat Rumah Sakit, ruang menyusui, ruang mekanik, ruang dapur, ruang
Laundry, kamar jenazah, taman, pengelolaan sampah dan pelataran parkir yang
memadahi. Dapat disimpulkan bahwa sesuai dengan layout plan seperti tersebut
diatas, maka secara fungsional ruangan RS Rahayu Husada Pringsewu telah
memenuhi kelayakan persyaratan ruangan.

5.4 Kesimpulan
Secara keseluruhan dapat diambil kesimpulan bahwa apabila RS Rahayu
Husada Pringsewu berkomitmen terhadap (a) lokasi pendirian Rumah Sakit dan (b)
penyediaan gedung dan ruang secara fungsional, termasuk sarana pendukungnya
sesuai dengan perencanaan pendirian Rumah Sakit swasta kelas C yang telah
ditetapkan dinyatakan layak. Namun lokasi Rumah Ssakit yang berdekatan dengan
pemukiman penduduk membutuhkan pengaturan alur transportasi dan pengelolaan
limbah yang terencana dan tertata dengan baik.

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


48
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
BAB VI
ANALISIS KELAYAKAN USAHA

Secara umum analisis lingkungan usaha merupakan kajian yang


menggambarkan suatu keadaan yang terdapat didalam suatu lingkungan internal
organisasi dan lingkungan eksternal organisasi. Namun dalam bab ini hanya akan
membahas analisis lingkungan usaha dari perspektif lingkungan eksternal organisasi.
Sangatlah penting untuk diketahui pihak RS Rahayu Husada Pringsewu tentang
beberapa perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal organisasi terutama yang
berimplikasi terhadap bidang jasa pelayanan Kesehatan antara lain (1) perubahan
kebijakan dan peraturan di bidang Kesehatan, (2) perubahan teknologi dalam
pelayanan Kesehatan, serta (3) persaingan dan suplai pelayanan Rumah Sakit yang
meliputi persaingan Rumah Sakit, SDM, dan alat yang akan membawa dampak positif
apabila dapat ditangani dan disikapi secara professional.

6.1 Analisis Arah Perubahan Kebijakan dan Peraturan di Bidang Pelayanan


Kesehatan
Dalam reformasi Kesehatan di negara berkembang selama dua decade
terakhir ini, arah perubahan kebijakan sudah berubah kea rah desentralisasi dengan
dikeluarkannya uangdang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah
yang kemudian disusul dikeluarkannya undang-undang nomor 33 tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Kedua uandang-undang tersebut mempunyai dampak yang sangat besar terhadap
pembangunan pelayan Kesehatan khususnya dalam usaha perumahsakitan.
Kebijakan desentralisasi dalam bidang Kesehatan menjadi isu utama yang
sering dibicarakan. Banyak pihak beranggapan bahwa hal ini merupakan sebuah
peluang, namun disisi lain ada juga yang beranggapan bahwa desentralisasi sebagai
ancaman dengan alas an kerana penerapannya tidak menyeluruh dan konsisten atau
belum siap. Disebutkan sebagai peluang dalam artian bahwa untuk pemerintah
daerah akan menguntungkan, sebab dengan menggunakan kewenangannya
pemerintah daerah dapat mengatur bidang Kesehatan sesuai dengan aspirasi dan
kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan disebut sebagai ancaman memiliki arti
bahwa dengan pemberian kewenangan yang didasrkan pada territorial pada setiap
daerah telah mengakibatkan terjadinya “pengkotakan” yang dilakukan oleh
pemerintah daerah. Disamping itu dapat terjadi pula tumpeng tindih peraturan yang
diterbitkan untuk memperjelas teknis pelaksanaan desentralisasi di bidang Kesehatan

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


49
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
Dalam desentralisasi bidang Kesehatan secara prinsip berarti menyerahkan
urusan Kesehatan kepada pemerintah daerah. Dalam hal ini pemerintah menjadi
Lembaga tertinggi yang mengurusi suatu sector yang diserahkan ke daerah. Secara
garis besar dapat disebutkan bahwa yang disebut dinas dalam PP nomor 8 tahun
2003 merupakan Lembaga pemerintah yang utamanya menjadi pengatur aspek
teknis diwilayah kerjanya.
Perubahan ini perlu diambil makna konseptualnya. Salah satu konsepnya
adalah Good Govermance. Peran pemerintah dalam konteks Good Govermance di
bidang Kesehatan adalah regulator, pemberian dana, dan pelaksanaan kegiatan.
Peran sebagai regulator dalam prosesnya dapat dibedakan menjadi : regulasi social
berfokus pada market entry dan mutu pelayanan. Sasaran regulasi antara lain pada :
individu profesi, standar pelayanan maupun Lembaga pelayanannya.
Selain itu ada beberpa hal yang sangat pentinguntuk diperhatikan sebelum
melalui usaha perumahsakitan. Hal utama adalah menyangkut perijinan Rumah Sakit,
baik perijinan mendirikan, perijinan penyelenggaraan Rumah Sakit yang merupakan
salah satu aspek penting dalam pelaksanaan desentralisasi Kesehatan. Dalam kasus
perijinan Rumah Sakit, PP nomor 25 tahun 2000 telah menegaskan bahwa fungsi
pusat adalah penetapan standar akreditasi sarana dan prasarana Kesehatan.
Fungsi pemerintah provinsi lebih kearah pengelolaan dan pemberian ijin
sarana dan prasarana Kesehatan khusus, sebagai contoh Rumah Sakit Jiwa, Rumah
Sakit Paru, Rumah Sakit Mata, Rumah Sakit Kusta dan Rumah Sakit Kanker. Sehingga
apabila merujuk pada PP nomor 25 tahun 2000 maka kewenangan dan fungsi
tersebut tanggung jawab pemerintah daerah. Hal ini diperkuat dengan keluarnya SK
Menkes mengenai perijinan Rumah Sakit di dalam undang-undang berbunyi bahwa
perijinan merupakan wewenang tingkat kabupaten dan sekarang setiap daerah
mempersiapkan perangkat lunaknya dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda). Namun
kemudian pada kelanjutannya terbit edaran Menteri bahwa kewenangan perijinan
masih berada diatnagn Depatrtemen. Seharusnya pemerintah pusat memebrikan
petunjuk pelaksanaan kepada tiap daerah. Apabila pemerintah daerah mampu maka
pemerintah pusat membiarkan pelaksanaannya diatur di setiap daerah, namun belum
ammpu maka akan dikembalikan kepada pusat dan tetap mempersiapkan kapasitas
agar ke depannya mampu menjalankan.
Saat ini undang-undang tentang perumahsakitan yaitu UU No. 44 tahun 2009
mengupas beberapa hal yang mencakup tugas dan fungsi Rumah Sakit (Bab 3)
tanggung jawab pemerintah (Bab 4), persyaratan Rumah Sakit (bab 7), kewajiban dan
hak Rumah Sakit (Bab 9).

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


50
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
Terkait perijinan Rumah Sakit, dalam undang-undang telah ditegaskan bahwa
perijinan Rumah Sakit kelas A dan penanaman modal asing dikeluarkan oleh Menteri
setelah mendapatkan rekomendasi dari Dinas Kesehatan tingkat provinsi, Rumah
Sakit kalas B diberikan oleh pemerintah provinsi setempat setelah mendapatkan
rekomendasi dari Dinas Kesehatan tingkat Kabupaten / Kota setempat. Sedangkan
untuk Rumah Sakit kelas C diberikan oleh pemerintah Kabupaten / Kota setempat
setelah mendapatkan dari Dinas tingkat Kabupaten / Kota setempat. Dengan adanya
pernyataan ini maka menjadi peluang bagi masyarakat yang ingin medirikan Rumah
Sakit kelas C atau D tidak perlu mengurus ijin ke tngkat pemerintah pusat.
Didukung dengan dikeluarkannya peraturan Menteri Kesehatan nomor
147/MENKES/PER/I/2010 tentang perijinan Rumah Sakit yang kemudian disususl
dengen terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan no. 56 tahun 2014 tentang standar
dan klasifikasi Rumah Sakit, maka persyaratan pengurusan ijin Rumah Sakit menjadi
semakin jelas. Dalam Peraturan Manteri Kesehatan ini mencakup oenjelasan
persyaratan untuk memperoleh ijin menririkan Rumah Sakit, antara lain : (1) studi
kelayakan, (2) master plan, (3) status kepemilikan, (4) rekomendasi ijin mendirikan, (5)
ijin gangguan (HO), (6) persyaratan oengolah limbah, dan (7) luas tanah dan
Sertifikatnya.
Terkait dengan penyelenggaraan Rumah Sakit UU No. 44 thun 2009
menegaskan bahwa organisasi Rumah Sakit sekurangnya terdiri dari Kepala Rumah
Sakit, unsur pelayan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang medis, komite
medis, satuan pengawasan internal (SPI), serta administrasi umun dan keuangan.
Pernyataan ini membawa konsekuensi terhadap struktur organisasi Rumah Sakit untuk
menyesuaikan dengan amanat undang-undang. Bagi seseorang yang akan
menduduki jabatan Kepala Rumah Sakit telah diamanatkan bahwa harus seorang
tenaga medis yang mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang perumahsakitan
harus warga Indonesia dan tidak boleh merangkap sebagai pemilik Rumah Sakit.
Dalam pemberian pelayanan medis kepada pasien, para tenaga medis harus
berpedoman pada standar pelayanan yang ada di Rumah Sakit, oleh karenanya harus
menyusun beberapa standar pelayanan antara lain : (1) standar pelayanan medis, (2)
standar pelayanan minimal (SPM), dan (3) standar prosedur operasional (SPO).
Kementerian Kesehatan RI telah mengeluarkan pedoman penyusunan SPM dan SPO
dengan harapan semua Rumah Ssakit mempunayi dokumen standar pelayanan ini
sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanannya.
Selain itu saat ini isu mengenai kasus kelalaian medis, malpraktik, evidence-
based medicine, hospital bylaws dan medical staff bylaws sedang merembak di dunia

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


51
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
perumahsakitan Indonesia. Dengan ditetapkan UU No. 29 tahun 2004 tentang praktik
kedokteran yang didalamnya mengatur tentang pembentukan sebuah konsil
kedokteran Indonesia. Konsil ini yang berfungsi untuk melindungi masayarakat
sebagai penerima jasa pelayanan Kesehatan dan meningkatkan mutu pelayanan
Kesehatan dari tenaga dokter dan dokter gigi (baik umum maupun spesialis) yang
menjalankan praktik kedokteran untuk meningkatkan mutu pelayanan medis.
Berpedoman ada undang-undang tersebut maka melegakan para pasien terhadap
rasa takut akan malpraktik yang dilakuakn oleh dokter maupun dokter gigi (baik
umum maupun spesialis)
Evidence-Based medicine (EBM) dalam lingkup pelayanan Kesehatan
mengarah pada suatu informasi yang didasarkan atas observasi yang dapt dipercaya,
inferential,atau eksperimen yang berfungsi untuk bukti kebenaran yang dapat
menerima atau menolak klaim yang diajukan oleh pihak yag dirugikan akibat
pelayanan Kesehatan. Dari EBM akan tercipta evidence-based guidelines (EBG) yang
akan menetukan standar normative pelayanan Kesehatan, sehingga suatu kasus
penyimpangan harus memberikan penjelsan yang benar sesuai dengan bukti yang
ada di hadapan majelis hukum.
Mengacu pada undang-undang no 29 tahun 2004, RS Rahayu Husada
Pringsewu harus mempunyai standar prosedur operasional (SPO) dan standar
pelayanan minimal (SPM), baik untuk tenaga kesehatannya, peralatan, pelayanan
maupun Gedung Rumah Sakitnya agar kasus seperti malpraktik bisa dicegah.
Beberpa peraturan dan kebijakan yang diterbitka baik oleh pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah adalah merupakan suatu alat pengendali kualitas
pelayanan Kesehatan yang akan diberikan kepada masyarakat. Dengan memenuhi
persyaratan, perijinan, dan penataan organisasi Rumah Sakit dlam menjamin mutu
pelayanan. Dengan terjaminnya mutu pelayanan yang diberikan maka Rumsah Sakit
telah berhasil melaksanakan Good Clinical Govermance.

6.2 Analaisis Perubahan Teknologi dalam Pelayanan Kesehatan


Sifat yang melekat dari suatu produk adalah sifat keunggulannya dalam kata
lain yatu teknologinya. Dalam bisnis apapun peran teknologi sangat vital dan
menunjang keberhasilan proses produksi. Sementara dalam bidang Kesehatan,
teknologi yang paling banyak digunakan berhubungan erat dengan teknologi di
bidang medis (kedokteran) yang sangat berkembang pesat belakangan ini. Oleh
karena itu teknologi yang dipakai dalam peralatan medis maupun non-medis harus

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


52
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
selalu di up-date atau selalu mengikuti perkembangan teknologi modern yang sering
dan umum digunakan dalam bisnis perumahsakitan.
Kecanggihan teknologi yang dimiliki suatu alat medis akan mempengaruhi
pencapaian image (citra), serta tingkat efektifitas dan efesiensi pelayanan yang
diberikan oleh Rumah Sakit, yang mempunyai peralatan medis yang canggih dan
lengkap tentunya akan dapat menarik pasien lebih banyak. Karena salah satu
pertimbangan masyarakat saat berobat adalah kecanggihan dan kelengkapan
peralatan medis yang tersedia.
Abad ke-20 ditandai dengan perkembangan yang menakjubkan di bidang
ilmu dan teknologi termasuk disiplin ilmu dan teknologi kedokteran serta Kesehatan,
terobosan penting dalam hal ini memberikan sumbangan yang sangat berharga
dalam diagnosis dan terapi berbagai penyakittermasuk penyakit yang menjadi lebih
penting secara epidemiologis sebagai konsekuensi logis dari pembangunan di
segala bidang yang telah meningkatkan kondisi sosisal ekonomi masyarakat. Dengan
perkembang teknologi di bidang Kesehatan, banyak hal baru yang muncul, sehingga
para dokter menghadapi pasien dengan berbagai persoalan dan kasus baru, sebagai
contoh kasus mengakhiri hidup, teknologi reproduksi buatan, bayi tabung hingga
proses pembekuan embrio, hingga teknologi cloning dan stemcell. Berbagai jenis
transplantasi organ bukanlah hal baru dikalangan medis, Tindakan operasi invasif
minimal dengan menggunakan teknologi laparoskopi semakin banyak dilakukan.
Dengan teknologi ini resiko luka infeksi, perpanjangan hari rawat, lama penyembuhan
yang dialami pasien menjadi berkurang sehingga tingkat kesembuhan pasien
menjadi lebih cepat, perawatan lebih pendek dan resiko infeksi akbat luka oprasi
menjadi kecil.
Dalam upaya penegakan diagnosis pasien diperlukan peralatan diagnostik
penunjang antara lain X-Ray, CT-Scan (Computerized Tomography), MSCT (Multi
Slice Computed Tomography), MRI (Magnetic Reseonance Imaging), USG (Ultra
Sound Graphy), EEG (Electro Enchephalo Graphy), ECG (Electro Cardio Graphy) dan
sebagainya. Yang termasuk peralatan diagnosis canggih dan berteknologi tinggi
salah satunya dalah MSCT, alat ini sangat diperlukan oleh dokter ahli syaraf untuk
mengetahui gambaran dalam jaringan otak manusia, Dua tahun lalu MSCT baru
mampu menyajikan gambar sebanyak 64 potongan (slice) akhirnya perkembangan
selanjutnya mampu menyajikan gambar sebanyak 256 potongan.
Selain teknologi di bidang medis, Rumah Sakit juga perlu menyediakan
teknologi penyedia data dan informasi yang terintegras dalam bentuk system
informasi manajemen (SIM), yang terdiri dari aplikasi (software) seperti billing

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


53
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
software, medical record software (rekam medis) dan logistic software. Dengan
adanya dukungan SIM dalam system manajemen Rumah Sakit akan sangat membantu
bagi manajemen dalam memperoleh informasi sebagai acuan pengambilan
keputusan, karenanya SIM merupakan tulang punggung sebuah Rumah Sakit sebagai
Decision Support System (DSS)
Setiap Rumah Sakit mempunyai tujuan untuk menerapkan pelayanan prima
sehingga mau atau tidak mau akan menggunakan berbagai peralatan baik medis
maupun non-medis yang baru dan modern. Namun disisi lain dalam penerapan
kemajuan teknologi harus diseimbangkan dengan pemenuhan sumber daya manusia
yang mempunyai kemampuan untuk mengoperasikan berbagai alat canggih
tersebut. Pendidikan dan pelatihan tenaga Kesehatan sangat diperlukan untuk dapat
mengoperasikannya, hal ini akan berimplikasi pada dana atau biaya yang akan
dikeluarkan oleh pihak Rumah Sakit. Implikasi ini merupakan ancaman bagi pihak
stakeholders bila kemampuan anggaran yang dimiliki tidak terlalu kuat. RS Rahayu
Husada Pringsewu bertujuan untuk menjadi Rumah Sakit yang menerapkan
pelayanan prima sehingga nantinya akan menggunakan barbagai peralatan baik
medis dan non-medis yang mendukung pelayanan prima.

6.3 Analaisis Persaingan dan Suplai Pelayanan Rumah Sakit


A. Rumah Sakit
Dengan banyaknya Rumah Sakit disuatu wilayah akan menimbulkan suatu
persaingan di dalam bisnis perumahsakitan, untuk itu dalam merencanakan
sebuah pembangunan Rumah Sakit, pihak provider harus peka terhadap
kemajuan dan perkembangan yang sudah dicapai oleh Rumah Sakit lain,
beberpa indikator yang harus menjadi perhatian pihak provider seperti jumlah
pasien rawat jalan dan rawat inap, Bed Occupancy Rate (BOR), Length of Stay
(LOS), Gross Death Rate (GDR), dan Nett Death Rate (NDR). Beberpa indikator
tersebut bisa dijadikan acuan dalam membuat sekenario kebutuhan, baik
untuk jumlah kamar alat, jenis pelayanan dan proyeksi keuangan dengan
dibandingkan nilai normatifnya.
Tujuan kegiatan operasional Rmah Sakit adalah mewujudkan kepuasan
customer dengan pelayanan yang berkualitas tinggi dan prima, untuk itu perlu
diperhatikan dalam analisis suplai pelayanan Rumah Sakit. Rumah sakit
merupakan institusi yang mempunyai keunikan dan karakteristik tersendiri,
setiap Rumah Sakit mempunyai ciri yang berbeda, slah astunya adalh Sebagian
besar tenaga kerjanya merupakan tenaga professional.

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


54
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
Selama ini masih belum ada Batasan jumlah maksimal Rumah Sakit di dalam
suatu daerah, karena ini akan teruji dalam kompetisi pelayanan yang diberikan
oleh Rumah Sakit pesaing lainnyadalam memberikan pelayanan yang bagus.
Saat ini di Pringsewu terdapat 3 (tiga) Rumah Sakit yang terdiri dari : (1) RSUD
Pringsewu, (2) RS Mitra Husada Pringsewu, (3) RS Wisma Rini pringsewu,
sejumlah Rumah sakit tersebut mempunyai segmen pasar yang luas dan selalu
melakukan pembenahan dari waktu ke waktu sehingga tingkat persaingan
bisnis perumahsakitan di Pringsewu menjadi semakin ketat, berikut gambaran
sarana Rumah Sakit yang berada di Pringsewu :
Tabel 6.1 Nama Rumah Sakit di Kabupaten Pringsewu dan Jumlah Tempat Tidur

No Nama Rumah Sakit Jumlah TT


1 RSUD Pringsewu 210
2 Rumah Sakit Mitra Husada 140
3 Rumah Sakit Wisma Rini 50
TOTAL 400

KODE JENIS
NO NAMA PUSKESMAS ALAMAT
PUSKESMAS PUSKESMAS

1 ADILUWIH 1012283 Rawat Inap Jl. Kesehatan No.29, Kec. Adiluwih

2 AMBARAWA 1012274 Rawat Inap Jl.HM Ghardi, Kec. Ambarawa

3 BANDUNG BARU 1012536 Non Rawat Inap Jl. Raya Pasar, Bandungbaru, Kec Adiluwih

4 BANYUMAS 1012282 Rawat Inap Ds. Banyumas, Kec. Banyumas

5 BUMI RATU 1012277 Non Rawat Inap Ds. Bumi Ratu, Kec. Pagelaran

6 FAJAR MULYA 1012275 Rawat Inap Kec. Pagelaran Utara

7 GADING REJO 1012279 Rawat Inap Jl. Dewi Ratih, Kec. Gading Rejo

8 PAGELARAN 1012276 Rawat Inap Jl. Raya Patoman No. 45, Kec. Pagelaran

9 PARDASUKA 1012273 Rawat Inap Jl. Kesehatan No. 01, Kec. Pardasuka

10 PRINGSEWU 1012278 Non Rawat Inap Jl. Johar II, Ds. Sidoharjo, Kec. Pringsewu

11 REJOSARI 1012501 Non Rawat Inap Jl. Hayani No. 119 Pekan Rejosari

12 SUKOHARJO 1012281 Rawat Inap Jl. Kesehatan Sukoharjo III, Kec. Sukoharjo

13 WATES 1012280 Rawat Inap Jl. Raya Wates Ds. Wates, Kec. Gading Rejo

Data mengenai jumlah sarana Rumah Sakit di Pringsewu masih relative


cukup yaitu sebanyak 365 tempat tidur (table 6.1), standar nasional rasio
ketersediaan tempat tidur dengan jumlah penduduk disuatu wilayah saat ini
adalah 1 tempat tidur per 1.000 penduduk. Sesuai dengan data jumlah
penduduk Pringsewu tahun 2020 adalah sebesar 410.864 jiwa, maka untuk
Kabupaten Pringsewu tersedia 410 tempat tidur Rumah Sakit.

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


55
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
Selain itu untuk wilayah Kabupaten Pringsewu berbatasan dengan wilayah
Tanggamus dan Lampung Tengah yang jarak antara Kabupaten dengan 2
wilayah tersebut sekitar ±10-15 KM. Saat ini Kabupaten Tanggamus memiliki 2
(dua) Rumah Sakit yaitu : (1) RSUD Kota Agung, dan (2) RS Panti Secanti
Tanggamus. Sedangkan di Kabupaten Lampung Tengah memiliki 3 (tiga)
Rumah Sakit yaitu : (1) RSU Demang Sepulau Raya, (2) RS Harapan Bunda, dan
(3) RS Yukum Medical Center.

Berikut ini adalah gambaran sarana Rumah Sakit di Kabupaten Tanggamus


dan Kabupaten Lampung Tengah.

Tabel 6.2 Nama Rumah Sakit di Kabupaten Tanggamus dan Jumal Tempat Tidur

No Nama Rumah Sakit Jumlah TT


1 RSUD Kota Agung 175
2 Rumah Sakit panti Secanti Tanggamus 140
TOTAL 315

Tabel 6.3 Nama RS di Kabupaten Lampung Tengah dan Jumlah Tempat Tidur

No Nama Rumah Sakit Jumlah TT


1 RSU Demang Sepulau Raya 175
2 Rumah Sakit Harapan Bunda 140
3 Rumah Sakit Yukum Medical Center 150
TOTAL 465

Data jumlah sarana Rumah Sakit di Kabupaten Tanggamus ada sebanyak


315 tempat tidur (table 6.2) dan jika mengacu pada standar nasional rasio
ketersediaan tempat tidur dengan jumlah penduduk disuatu wilayah saat ini
adalah 1 tempat tidur per 1.000 penduduk, sesuai dengan data jumlah
penduduk Tanggamus tahun 2020 adalah sebesar 403.115 jiwa, maka untuk
Kabupaten Tanggamus tersedia 403 tempat tidur Rumah Sakit.
Data jumlah sarana Rumah Sakit di Kabupaten Lampung Tengah ada
sebanyak 465 tempat tidur (table 6.3) dan jika mengacu pada standar nasional
rasio ketersediaan tempat tidur dengan jumlah penduduk disuatu wilayah saat
ini adalah 1 tempat tidur per 1.000 penduduk, sesuai dengan data jumlah
penduduk Lampung Tengah tahun 2020 adalah sebesar 1.460.000 jiwa, maka
untuk Kabupaten Lampung Tengah tersedia 465 tempat tidur Rumah Sakit
sehingga masih sangat membutuhkan tambahan sarana Rumah Sakit sebanyak
995 tempat tidur.

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


56
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
Kondisi ini menjadi peluang dan tantangan bagi RS Rahayu Husada
Pringsewu untuk mendirikan Rumah Sakit swasta kelas C di wilayah Pringsewu
yang masih dapat menjangkau dan mengakomodir penduduk di wilayah
Tanggamus dan Lampung Tengah. Hal ini karena 2 wilayah Kabupaten
tersebut merupakan perbatasan dengan letak pelayanan Kesehatan lebih
dekat ke Pringsewu sehingga menjadi peluang pasar bagi RS Rahayu Husada
Pringsewu. Disamping itu setiap tahunnya penduduk Pringsewu sendiri akan
mengalami peningkatan dan seacara otomatis kebutuhan terhadap pelayanan
Kesehatan juga akan meningkat pula.
Pelayanan Rumah Sakit merupakan pelayanan tingkat lanjut, di Pringsewu
sendiri terdapat sarana Kesehatan dasar yang cukup banyak, sehingga apabila
membutuhkan pelayanan tingkat lanjut harus di rawat di Rumah Sakit. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa di Pringsewu masih terbuka peluang untuk
mendirikan Rumah Sakit.

B. Sumber Daya Manusia


Pelayanan Rumah Sakit tergantung pada kesiapan sumber daya manusia
(SDM), khususnya Rumah sakit dan peralatan medis keperawatan, pada suatu
Rumah sakit sebagian besar tenaganya adalah kelompok profesi keperawatan
dan profesi medis (dokter, baik umum maupun spesialis). Dari kedua kelompok
besar ini, tenaga dokter spesialis merupakan jenis tenaga yang relative sulit
untuk didapatkan dalam hal ini Indonesie masih tertinggal jauh dibandingkan
dengan jumlah penduduk Indonesia saat ini adalah 1 : 23.900, disamping
jumlah yang sangat sedikit penyebaran pun tidak merata. Sebagai contoh rasio
dokter spesialis di Pulau jawa dan luar Jawa sebesar 7.403 : 1.802 (atau 4,1 : 1).
Di Indonesia baru terdapat kurang lebih 9.205 dokter spesialis, meskipun rasio
dokter spesialis masih rendah namun saat ini belum ada proyeksi kebutuhan
dokter spesialis di seluruh Indonesia yang disusun berdasarkan kebutuhan
seluru Rumah Sakit baik pemerintah maupun swasta.
Untuk penyediaan tenaga keperawatan saat ini masih relative lebih mudah
dibandingkan dengan penyediaan dokter spesialis karena institusi Pendidikan
keperawatan di daerah Pringsewu dan sekitarnya cukup banyak. Problem yang
muncul terkait dengan aspek soft skill dari tenaga keperawatan karena mereka
yang sering berhadapan dengan pasien, dengan soft skill yang matang
diharapkan kemampuan untuk memberikan asuhan keperawatan akan menjadi
lebih baik dan prima.

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


57
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
C. Alat
Fenomena banyaknya jumlah Rumah Sakit dalam suatu wilayah akan
menimbulkan suatu persaingan dlam bisnis perumahsakitan, untuk itu dalam
merencanakan sebuah Rumah Sakit harus memperhatikan kemajuan dan
perkembangan teknologi yang sudah di miliki oleh Rumah Sakit lainnya.
Ketersediaan lat Kesehatan khususnya khususnya alat diagnosis penyakit
pasien di butuhkan peralatan diagnostic penunjang antara lain X-Ray, CT-Scan
(Computerized Tomography), MSCT (Multi Slice Computed Tomography), MRI
(Magnetic Reseonance Imaging), USG (Ultra Sound Graphy), EEG (Electro
Enchephalo Graphy), ECG (Electro Cardio Graphy) di Pringsewu masih sangat
terbatas, hal ini merupakan peluang bagi RS Rahayu Husada Pringsewu untuk
menjadi Rumah Sakit Rujukan dan pilihan dengan didukung peralatan lengkap
serta modern di pringsewu

6.4 Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil analisis arah perubahan kebijakan dan peraturan di
bidang perumahsakitan dapt disimpulkan bahwa kebijakan yang ada
memberikan peluang dalam hal pendirian Rumah Sakit, peluang tersebut
adalah pengurusan perijin Rumah Sakit swat akelas C dan D cukup
dilakukan di tingkat Kabupaten.
2. Untuk konsep jaminan mutu pelayanan, pihak Rumah Sakit harus memenuhi
persyaratan standar Rumah Sakit, Perijinan Rumah Sakit, dan penataan
standar pelayanan antara lain : standar pelayanan medis, standar pelayanan
minimal (SPM), dan standar prosedur operasional (SPO).
3. Suplai tempat tidur Rumah Sakit di Pringsewu masih belum mancapai rasio
standar nasional ketersediaan tempat tidur. Kondisi ini menjadi peluang
bagi pendiri untuk mendirikan RS Rahayu Husada Pringsewu, pangsa pasar
khususnya di bidang perumahsakitan di Pringsewu dan sekitarnya masih
terbuaka luas.
4. Di Pringsewu ketersediaan dokter spesialis masih sangat minim sehingga
perlu upaya khusus untuk memperoleh tenaga medis dokter spesialis yang
akan bekerja di RS Rahayu Husada Pringsewu.

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


58
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
BAB VII
ANALISIS KELAYAKAN PASAR

Dalam analisis kelayakan pasar akan dibahas dalam sub bab yang meliputi
segementasi pasar yang akan dimasuki oleh RS Rahayu Husada Pringsewu, selain itu
ditentukan pula pasar sasaran (target market), konsumen potensial dan pembagian
pasar secara menyeluruh.

7.1 Analisis Potensi Wilayah dan Masyarakat


Analisis potensi wilayah dan masyarakat merupakan bagian dari penyusunan
studi kelayan dari pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu, target pasar yang menjadi
fokus dari kajian studi kelayakan ini adalah wilayah Pringsewu. Sehingga beberpa
informasi mengenai Pringsewu akan digunakan untuk membahas permasalahan
spesifik yang lingkupnya hanya untuk Kabupaten Pringsewu dan sekitarnya dilakukan
karena dekat dengan lokasi pengembangan dan operasional RS Rahayu Husada
Pringsewu.
A. Analisis Potensi Wilayah
Dalam analisis potensi wilayah akan dilihat dari beberapa hal antara lain :

1. Analisis Perekonomian Wilayah


Kebutuhan pelayan Rumah Sakit akan terus meningkat karena
perubahan social ekonomi masyarakat, semakin tinggi status social
ekonomi suatu keluarga maka kebutuhan untuk mendpatkan pelayanan
yang lebih baik semakin tinggi. Perkembangan kondisi umum ekonomi
Pringsewu merupakan gambaran kinerja makro dari penyelenggaraan
pemerintah dan pembangnan pada beberapa tahun terakir ini
menunjukkan perkembangan yang positif, meskipun pada kenyataan
perkembangan kondisi nasional teteap memberikan warna dalam
menyertai dinamika perkembangan kondisi ekonomi pada beberapa
daerah di Indonesia termasuk Pringsewu.
Kondisi ekonomi daerah secara umum dapat ditunjukkan oleh
angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ayng menggambarkan
nilai tambah bruto atau nilai output akhir yang dihasilkan melalui
produksi barang dan jasa oleh beberapa unti produksi pada suatu
daerah dalam periode tertentu. Perekonomian suatu daerah dikatakan
mengalami pertumbuhan bila terdapat peningkatan nilai tambah dari

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


59
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
hasil produksi barang dan jasa pada periode tertentu, dengan kata lain
pertumbuhan ekonomi daerah tercermin melalui pertumbuhan angka
PDRB sebagaimana table berikut :

Tebel 7.1 Pertumbuhan Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku
2018 – 2020 (Juta Rp.)

Sumber : BPS Pringsewu 2020

Grafik Total PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2018 – 2020 (Juta Rp.)

Table diatas merupakan gambaran PDRB wilayah Kabupaten Pringsewu


berdasarkan pada harga yang berlaku. Perameter lain yang pada umumnya
digunakan adalah PDRB berdasarkan atas harga konstan

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


60
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
Gambaran PDRB berdasarkan harga konstan untuk penduduk di
Kabupaten Pringsewu disajikan melalui data table berikut :

Tebel 7.2 Pertumbuhan Domestik Regional Bruto (PDRB) atas Dasar Harga Konstan
2018 – 2020 (Juta Rp.)

Sumber : BPS Pringsewu 2020

Grafik Total PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2018 – 2020 (Juta Rp.)

Perkembangan kondisi makro ekonomi Pringsewu selama periode


2018-2020 relatif baik danmenunjukkan peningkatan, hal ini dapat dilihat
pada laju pertumbuhan ekonomi tahun 2018-2020, dengan perbandingan
PDRB atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. PDRB atas
dasar berlaku menunjukkan kenaikan yang relative meningkat pada tiap
tahunnya yaitu sebesar 7.7% di tahun 2018-2019 dan sebesar 6.8% di tahun
2019-2020 (Tabel 7.1), sedangkan PDRB atas dasar harga konstan
mengalami peningkatan yang sedikit kenaikan sebesar 3.7% di tahun 2018-

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


61
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
2019 dan sebesar 3.9% di tahun 2019-2020 (Tabel 7.2), dengan adanya
peningkatan pertumbuhan ekonomi akan berdampak terhadap tingginya
daya beli masyarakat termasuk daya beli terhadap sector pelayanan
Kesehatan.
Dengan peningkatan kondisi pertumbuhan ekonomi di Pringsewu
juga akan memberikan peluang bagi Rumah Sakit swasta kelas C di
Pringsewu untuktumbuh dan berkembang melalui peningkatan
pemanfaatan sarana pelayanan Kesehatan oleh masyarakat di Pringsewu.

2. Kondisi Wilayah
a. Sejarah Pringsewu

Sejarah Pringsewu diawali dengan berdirinya sebuah


perkampungan (tiyuh) bernama Margakaya pada tahun 1738, yang
dihuni masyarakat asli Lampung-Pubian yang berada di tepi aliran
sungai Way Tebu (4 km dari pusat kota Pringsewu ke arah selatan saat
ini).

Kemudian 187 tahun berikutnya, tepatnya pada tanggal 9 November


1925, berdiri Desa Pringsewu, yang sebelumnya
didahului dengan adanya sekelompok masyarakat dari Pulau Jawa
serta sebagian berasal dari para kolonis Desa Bagelen,
Gedongtataan, melalui program kolonisasi oleh pemerintah Hindia
Belanda, yang membuka areal permukiman baru dengan membabat
hutan bambu yang cukup lebat di sekitar tiyuh Margakaya tersebut.
Karena begitu banyaknya pohon bambu di hutan yang mereka buka
tersebut, oleh masyarakat desa yang baru dibuka tersebut itulah
kemudian dinamakan Pringsewu, yang berasal dari bahasa Jawa yang
artinya Bambu Seribu atau bermakna wilayah yang banyak terdapat
pohon bambu.

Selanjutnya, pada tahun 1936 berdiri pemerintahan Kawedanaan


Tataan yang berkedudukan di Pendopo Pringsewu, dengan wedana
pertama yakni Bapak Ibrahim hingga 1943.

Selanjutnya Kawedanaan Tataan berturut-turut dipimpin oleh Bapak


Ramelan pada tahun 1943, Bapak Nurdin pada tahun 1949, Bapak
Hasyim Asmarantaka pada tahun 1951, Bapak Saleh Adenan pada tahun
1957, serta pada tahun 1959 diangkat sebagai Wedana yaitu Bapak
R.Arifin Kartaprawira yang merupakan Wedana terakhir hingga tahun
1964, saat pemerintahan Kawedanaan Tataan dihapuskan.

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


62
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
Pada tahun 1964, dibentuk pemerintahan Kecamatan Pringsewu
yang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II
Lampung Selatan sesuai dengan Undang-undang Nomor 14 Tahun
1964, yang sebelumnya Pringsewu juga pernah menjadi bagian dari
Kecamatan Pagelaran yang juga berkedudukan di Pringsewu.

Dalam sejarah perjalanan berikutnya, Kecamatan Pringsewu


bersama sejumlah kecamatan lainnya di wilayah Lampung Selatan
bagian barat yang menjadi bagian wilayah administrasi Pembantu
Bupati Lampung Selatan Wilayah Kota Agung, masuk menjadi bagian
wilayah Kabupaten Dati II Tanggamus berdasarkan Undang-undang
No.2 Tahun 1997, hingga terbentuk sebagai daerah otonom yang
mandiri bernama Kabupaten Pringsewu, melalui Undang-undang No.48
tahun 2008, dan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Hi.Mardiyanto
pada tanggal 3 April 2009 di Gedung Sasana Bhakti Praja Departemen
Dalam Negeri di Jakarta, sekaligus pelantikan Penjabat Bupati
Pringsewu pertama Bapak Ir.Hi.Masdulhaq.

Kabupaten Pringsewu merupakan wilayah heterogen terdiri dari


bermacam-macam suku bangsa, dengan masyarakat Jawa yang cukup
dominan, disamping masyarakat asli Lampung, yang terdiri dari
masyarakat yang beradat Pepadun (Pubian) serta masyarakat beradat
Saibatin (Pesisir).

Kabupaten Pringsewu mempunyai luas wilayah 625 km2,


berpenduduk 475.353 jiwa, terdiri dari 126 pekon (desa) dan 5
kelurahan, yang tersebar di 9 kecamatan, yaitu Kecamatan Pringsewu,
Pagelaran, Pardasuka, Gadingrejo, Sukoharjo, Ambarawa, Adiluwih,
Kecamatan Banyumas dan Pagelaran Utara.

Dari segi luas wilayah, Kabupaten Pringsewu saat ini merupakan


kabupaten terkecil, sekaligus terpadat di Provinsi Lampung.

b. Profil Tentang Pringsewu

Kabupaten Pringsewu merupakan satu dari 15 kabupaten kota yang


berada di provinsi Lampung dengan luas wilayah 625 km2 kabupaten
Pringsewu terdiri dari 126 Pekon dan 5 Kelurahan yang tersebar di 9
Kecamatan memiliki semboyan jejama secancanan yang berarti
bersama-sama bergandengan tangan untuk membangun Pringsewu
kabupaten Pringsewu dibentuk berdasarkan undang-undang nomor 48
tahun 2008yang diresmikan oleh menteri dalam negeri Republik
Indonesia Haji Mardianto pada 3 April 2009 dengan penjabat Bupati

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


63
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
Pringsewu pertama Insinyur Haji masdulhak kemudian dilanjutkan oleh
Insinyur Haji Helmi Mahmud dan haji Sudarno Edi SH MH yang
mengantarkan kepada pemilihan bupati dan wakil bupati Pringsewu
definitif pada tanggal 23 November 2011 dilantik bupati dan wakil
bupati Pringsewu definitif yang ini H.Sujadi dan and H.Haditya
Narapati.,SCP Kemudian pada 3 Mei 2017 H.Sujadi dan H.Fauzi dilantik
menjadi bupati dan wakil bupati Pringsewu periode 2017-2022.

Demi mewujudkan Visi dan Misi Pringsewu berdaya saing harmonis


dan sejahtera (BERSAHAJA) Pemerintah kabupaten Pringsewu bersama
dengan masyarakat Pringsewu Terus semangat membangun kabupaten
Pringsewu lebih baik lagi Hal ini terlihat dengan pesatnya pembangunan
di kabupaten Pringsewu dalam berbagai bidang. Dalam bidang
pendidikan pelajar dari kabupaten Pringsewu banyak yang mempunyai
prestasi yang luar biasa dan telah mengharumkan tidak hanya
kabupaten Pringsewu namun juga untuk provinsi Lampung dan bahkan
membawa nama harum Indonesia di tingkat dunia kabupaten Pringsewu
memiliki 271 sekolah dasar negeri dan swasta, 35 Madrasah
Ibtidaiyah(MI),56 sekolah menengah pertama negeri dan swasta, 33
Madrasah Tsanawiah(MTs), 22 Sekolah Menengah Atas negeri dan
swasta 28 Sekolah Menengah Kejuruaan negeri dan swasta serta 13
perguruan tinggi. Di tahun 2013 kabupaten Pringsewu merupakan
Kabupaten kedua di Provinsi lampung yang telah mencanangkan
pendidikan inklusif bagi kaum berkebutuhan khusus.
Dalam bidang olahraga tak bisa dipungkiri prestasi yang diraih oleh
putra-putri terbaik kabupaten Pringsewu sangat membanggakan tidak
hanya untuk kabupaten Pringsewu ataupun provinsi Lampung namun
juga bagi bangsa Indonesia, Tugu gajah mengangkat barbel di
bundaran menuju Jalan perkantoran pemerintah daerah kabupaten
Pringsewu adalah icon kabupaten Pringsewu sebagai bukti betapa
jayanya angkat besi putra putri terbaik Pringsewu di Kancah
internasional siapapun pasti akan mengenal sosok Imron Rosadi dengan
Padepokan gajah Lampung sebagai pusat pelatihan angkat besi dan
angkat dan berat Padepokan gajah Lampung merupakan Mitra
pemerintah daerah sebagai kawah Candradimuka mencetak lifter lifter
dunia ternama asal Indonesia.

Di bidang kesehatan Pemerintah Kabupaten hingga tahun 2018 ini


terus meningkatkan pelayanan kesehatan dari perkotaan hingga di
daerah pedesaan dengan telah Tersedia 7 Rumah Sakit Umum baik
yang dikelola dari anggaran daerah maupun swasta, 13 Puskesmas , 33
Puskesmas Pembantu dan 391 Posyandu dan 26 Klinik ,serta dengan

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


64
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
meningkatkan Puskesmas yang terletak di 9 Kecamatan menjadi
Puskesmas rawat inap sehingga Puskesmas rawat inap di kabupaten
Pringsewu sejak 1 Januari 2014 sampai 2018sebanyak 11 Puskesmas
rawat inap.

Pemerintah kabupaten Pringsewu juga telah siap dengan program


BPJS sosialisasi program BPJS kepada seluruh lapisan masyarakat terus
dilakukan sampai dengan mempermudah proses pendaftaran, Rumah
Sakit Swasta pun turut andil dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat

Sejumlah industri ekonomi kreatif masyarakat Pringsewu semakin


menggeliat mensukseskan perekonomian di kabupaten Pringsewu
denyut nadi dan aktivitas perekonomian di kabupaten Pringsewu tiada
pernah berhenti segala aspek perekonomian di kabupaten ini terus
berkembang pada sektor industri di kabupaten Pringsewu terbagi
menjadi agroindustri dan non agroindustri pada agroindustri usaha
makanan banyak dikembangkan di masyarakat antara lain usaha
keripik,kelanting dan kerupuk sehingga sektor ini juga dapat menyerap
tenaga kerja yang cukup banyak Selain itu terdapat usaha pembuatan
tahu tempe dan usaha pengolahan serta penggilingan padi. Pada sektor
non agroindustri usaha pembuatan genteng merupakan usaha yang
paling banyak dilakukan oleh masyarakat Pringsewu kemudian diikuti
usaha pembuatan bata merah dan usaha kain percaDilihat dari jumlah
tenaga kerja yang mampu diserap usaha kain perca merupakan yang
paling banyak mampu menyerap tenaga kerja diikuti oleh usaha
pembuatan bata merah dan usaha pembuatan genteng sesuai dengan
perencanaan provinsi Lampung bahwa kabupaten Pringsewu dijadikan
salah satu pusat pengembangan industri kecil menengah yang saat ini
terdapat di Kecamatan Gadingrejo.

Pada bidang pertanian potensi yang dimiliki cukup banyak ini dapat
dilihat dari luas lahan sawah di kabupaten Pringsewu mencapai 13.678
hektar atau 22,76% dari seluruh wilayah, Central sawah di kabupaten
Pringsewu terletak di Kecamatan Gadingrejo sebesar 3.637 hektar atau
sekitar 26% dari total lahan sawah yang ada lebih dari 2/3 dari seluruh
lahan sawah di kabupaten Pringsewu merupakan sawah irigasi. Pada
tahun 2012 kabupaten Pringsewu mendapatkan penghargaan nasional
atas melebihi target 6% dari produksi beras di tahun 2018 luas panen
tanaman padi sawah mencapai 25.116 hektar dengan perkiraan
produksi mencapai 136.137 gabah kering giling, Selain padi sawah,
tanaman palawija juga di produksi petani di kabupaten Pringsewu
Komoditas utama tanaman palawija adalah jagung sekitar 75% tanaman

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


65
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
jagung di kabupaten Pringsewu ditanam di kecamatan adiluwih selain
itu terdapat juga tanaman perkebunan seperti Kakao kelapa, kopi, karet,
kelapa, sawit, lada dan lain-lain.

Pada tahun 2017 bidang peternakan kabupaten Pringsewu


mengalami kemajuan terbukti dengan salah satu kelompok ternak
kambing mendapatkan anugerah Bakti peternakan 2017 sebagai
kelompok peternak berprestasi tingkat nasional oleh menteri pertanian
Republik Indonesia Insinyur Andi Amran Sulaiman kepada Joko Waluyo
selaku ketua kelompok ternak kambing rukun Santoso, sesuai dengan
roadmap pembangunan peternakan provinsi Lampung kabupaten
Pringsewu termasuk dalam kawasan pengembangan ternak kambing
dengan jumlah populasi 42.981 ekor yang tersebar di 9 kecamatan
dengan kawasan pengembangan meliputi Empat Kecamatan yaitu
Kecamatan adiluwih, Kecamatan Sukoharjo,Kecamatan Banyumas dan
Kecamatan pagelaran.

Central perikanan ikan air tawar seperti ikan lele ikan, mas ikan,
gurame dan masih banyak lainnya menjadikan kabupaten Pringsewu
lebih support dalam menuju kota minapolitan,Luas lahan potensial
perikanan mencapai 1070 hektar namun baru 519 hektar atau 48.50%
dari luas lahan tersebut yang telah dimanfaatkan untuk budidaya ikan air
tawar.

Dari seluruh jalan di kabupaten Pringsewu total panjang jalan pada


tahun 2018 mencapai 1046 Ruas jalan sepanjang 1136,01 KM
merupakan jalan yang dikelola pemerintah kabupaten Pringsewu
sebagian besar Jalan Kabupaten permukaan nya sudah berupa aspal
atau sekitar 48.302%.

Dalam hal menjaga keasrian dan kenyamanan lingkungan sekitar


Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pringsewu menjalankan berbagai
program diantaranya penanaman pohon pemanfaatan limbah menjadi
biogas pemantauan kualitas lingkungan,pemantauan kualitas udara,
pembentukan Bank Sampah, pembersihan Sungai oleh Prokasih atau
Program Kali Bersih, pembuatan kompos dan pengawasan kegiatan
usaha

Teknologi informasi merupakan kebutuhan pokok di dalam sistem


pemerintahan tidak ketinggalan juga kabupaten Pringsewu Memiliki
Data Center yang kegunaanya untuk memfasilitasi serta menempatkan
sistem komputer dan komponen komponen sistem Komunikasi dan
Penyimpanan data serta mengembangkan informasi teknologi di
bidang website,web emaildan Jaringan hongga ke pekon pekon.Dinas

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


66
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
komunikasi dan Informatika kabupaten Pringsewu selain membuat
website resmi Pemerintah kabupaten Pringsewu juga membuat website
dan web mail di seluruh organisasi perangkat daerah sehingga proses
informasi dapat dilakukan dengan cepat melalui website ataupun
webmail resmi setiap organisasi perangkat daerah.

Kabupaten Pringsewu memiliki potensi wisata yang sangat


menjanjikan baik potensi wisata alam maupun potensi wisata religi
potensi, wisata tersebut harus didukung pembangunannya oleh
pemerintah daerah kabupaten Pringsewu potensi tersebut antara lain :

Objek wisata talang indah,Objek wisata talang indah terletak di


kecamatan Pringsewu adalah objek wisata alam dan sejarah yang indah
yang menggambarkan aliran irigasi peninggalan zaman Belanda yang
dibangun tahun 1928.

Objek wisata Telaga gupit berlokasi di Kecamatan Gadingrejo


Telaga gupit adalah objek wisata yang menggambarkan keindahan
alam berupa Telaga yang mempesona.

Air terjun pagasan terletak di kecamatan pagelaran Utara


merupakan objek wisata alam yang menantang.

Rest area Tugu Selamat datang dengan dilatarbelakangi


pemandangan persawahan yang asri dan didukung dengan sarana dan
prasarana untuk istirahat para pengendara.

Objek wisata Goa Maria terletak di daerah Fajar Bulan merupakan


objek wisata religi bagi umat Kristiani.

Makam Kyai Haji Kholil terletak di Kelurahan Pringsewu Barat merupakan


wisata religi yang sering dikunjungi oleh peziarah dari berbagai daerah.

Air Terjun Taman harimau air terjun yang terletak di kecamatan


pardasuka memiliki dua titik air terjun dengan ketinggian 15 m & 12 m
dengan dihiasi Sendang pemandian di bawahnya sehingga
pengunjung bisa berenang sambil bersantai. Pendopo Pringsewu
terletak di tengah pusat Kota Pringsewu sehingga mudah dijangkau
masyarakat di berbagai wilayah. Nggruput merupakan festival jajanan
dan permainan tradisional di jalur 2 Kompleks perkantoran pemerintah
daerah kabupaten Pringsewu setiap hari Minggu pagi yang digagas
oleh salah satu komunitas grup media sosial yang ada di Pringsewu
bernama Pringsewu Community, acara ini menjadi daya tarik tersendiri
karena menampilkan berbagai mainan tradisional yang Mulai punah dan
menjajakan berbagai jajanan tradisional yang diolah tanpa bahan
pengawet dan sudah sulit ditemui.

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


67
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
Pemerintah lewat Kmentrian Pekerjaan Umum dan Perumahan
rakyat (PUPR) Membangun Bendungan Way Sekampung yang terletak
di kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung yang
berfungsi Untuk Irigasi, Air baku , Mengurangi resiko banjir dan Menjadi
Objek Wisata baru di Kabupaten Pringsewu. Untuk iklim investasi di
kabupaten Pringsewu secara umum berkembang dengan pesat ini
dibuktikan dengan banyaknya pertumbuhan usaha di perkotaan
Pringsewu seperti restoran, perhotelan, sarana hiburan,Café, pusat-
pusat perbelanjaan hingga pedagang penjajah makanan khas
Pringsewu

Hal ini menunjukkan betapa kondusifnya iklim usaha di kabupaten


Pringsewu tidak hanya mampu menarik para pengunjung dari berbagai
kota tapi juga mampu memotivasi kreativitas jiwa muda Pringsewu untuk
berwirausaha di bidang kuliner keadaan tersebut tercipta dikarenakan
masyarakat kabupaten Pringsewu memiliki kearifan budaya dan
toleransi yang tinggi untuk menerima perubahan kearah yang lebih baik

B. Analisis Masyarkat
Analisis kebutuhan masyarakat terhadap sarana pelayanan Kesehatan,
perbedaan jenis penyakit (yang diperoleh dari diagnosis) akan menetukan
perbedaan biaya yang dibutuhkan. Penyakit menular biasa tidak
membutuhkan perawatan yang lama dan tidak membutuhkan pemeriksaan
yang canggih semahal yang dibutuhkan untuk kasus penyakit kronis. Jika
dilihat dari pengalaman diberbagai perusahaan ataupun peserta asuransi,
tampak bahwa semakin tinggi usia penduduk semakin tinggi pula
prevelensi penyakit kronis.
Dan yang tidak kalah pentingnya juga stunting menjadi analisis
tersendiri, Stunting adalah keadaan gagal tumbuh pada anak akibat
kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Kondisi gagal tumbuh anak pada balita disebabkan oleh kurangnya asupan
gizi, infleksi berulang, dan pola asuh yang tidak memadai. Anak tergolong
stunting apabila berat dan tinggi badannya lebih rendah dari ukuran normal
anak umur sebayanya. Tetapi stunting baru nampak setelah anak berusia 2
(dua) tahun.

Prevalensi Stunting di Kabupaten Pringsewu mengalami peningkatan


menjadi 25,8%. Sedangkan berdasarkan Riskesdas Tahun 2018 kembali
mengalami penurunan 20,19%. Berdasarkan data entry E PPGMB (aplikasi
Kemenkes) prevalensi stunting Tahun 2019 di Kabupaten Pringsewu

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


68
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
menurun yaitu 10,37%, dan prevalensi stunting Tahun 2020 adalah 8,38%
atau sebanyak 2.414 balita stunting.

Dengan adanya penyakit tersebut diatas maka diperlukan sarana


Kesehatan yang mendukung untuk menanggulanginya, sarana Kesehatan
dapat berupa Rumah Sakit, Poliklinik, Puskesmas, Praktik dokter hingga
took obat atau jamu.

7.2 Kesimpulan
1. Kondisi perekonomian Pringsewu relative menunjukkan peningkatan
sehingga berdasarkan peningkatan tersebut memberikan peluang bagi
Rumah Sakit baru untuk tumbuh dan berkembang. Hal ini seiring dengan
klausul bahwa semakin sejahtera suatu masyarakat maka kebutuhan akan
kenyamanan juga akan meningkat. Mendapatkan Kembali Kesehatan saat
mengalami sakit merupakan bagian dari kebutuhan atas kenyamanan,
sehingga pada masyarakat yang makin sejahtera juga akan membutuhkan
pelayanan Kesehatan makin meningkat.

2. Terdapat 3 (tiga) Rumah Sakit di Kabupaten Pringsewu sementara selain


wilayah Pringsewu sendiri mayoritas masyarakat dari wilayah sekitar yang
membutuhkan pelayanan kesehatan sangat tinggi sehingga masih ada
peluang pendirian Rumah Sakit baru untuk menambah kecukupan jumlah
pelayanan Kesehatan untuk masyrakat di Kabupaten Pringsewu dan
sekitarnya agar dapat terpenuhi

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


69
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
BAB VIII

SKENARIO PENDIRIAN

Perencanaan sekenario untuk pendirian sebuah Rumah Sakit baru sangat


diperlukan, terutama berkaitan dengan pengembangan usaha dimasa mendatang.
Skenario mengenai pengembangan tersebut menyangkit seputar hal teknis
pembangunan yang meliputi rencana dan realisasi pembangunan proyek, tata letak
Rumah Sakit, Jumlah dan jenis pelayanan Kesehatan yang ditawarkan, serta jumlah
ruang dan tempat tidur yang akan disediakan. Skenario pendirian RS Rahayu Hisada
Pringsewu dikembangkan dengan mengutamakan efesiensi dan efektifitas, sehingga
pada proses pengembangan selanjutnya tidak akan terjadi kendala baik dari segi
operasional maupun dari segi pendanaan.

8.1 Proyek Pndirian Rumah Sakit

Pelaksanaan proyek pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu akan dikelola oleh


PT. Rahayu Cahaya Husada Mandiri selaku pemilik dengan bantuan dari beberpa
konsultan manajemen Rumah Sakit dan konsultan perencanaan bangunan.

Untuk rencana jenis dan jumlah peralatan yang diperlukan dalam


pembangunan adalah tergantung dari Type Rumah Sakitnya, Rumah Sakit Spesialistik
atau Rumah Sakit Umum dengan unggulan.

Melihat tata letak RS Rahayu Husada Pringsewu yang dibangun di dalam kota
Pringsewu dan memiliki view indah karena diatas perbukitan serta untuk akses
transportasi darat maka tempat ini adalah suatu tempat yang strategis. Dengan
demikian secara jelas mempunyai Captive Market, yang potensial akan mempercepat
dalam memperoleh break event point (BEP) keuangan RS Rahayu Husada Pringsewu.
Keadaan ini juga didukung dengan lokasinya berada dekat dengan pemukiman
penduduk kota pringsewu adalah suatu peluang yang bagus untuk menangkap
konsumen.

Lokasi RS Rahayu Husada Pringsewu ini sangat mendukung dalam pengadaan


infrastuktur untuk pembangunan Rumah Sakit ini. Sudah tdiak diragukan lagi tentang
ketersediaan infrastruktur seperti air, listrik dan lahan semuanya sudah tersedia,
namun khusus air tetap memerlukan pemeriksaan kelayakan sesuai standar yang
berlaku bagi Rumah Sakit. Untuk upaya penyediaan instalasi pengelolaan limbah
sudah menjadi kewajiban Rumah Sakit dalam memelihara lingkungan sekitar dan
mematuhi peraturan lingkungan yang berlaku.

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


70
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
8.2 Skenario Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu

Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu akan dilaksanakan dalam tiga tahap :

1. Tahap 1 : Pembangunan fisik Rumah Sakit

2. Tahap 2 : Pengadaan peralatan dan finishing Rumah Sakit

3. Tahap 3 : Operasional Rumah Sakit

8.3 Layout dan Desain RS Rahayu Husada Pringsewu

Pada dasarnya layout dan desain bangunan Rumah Sakit mengikuti kebutuhan
ruang untuk : (1) pelayanan rawat jalan, (2) Unit Gawat Darurat, (3) rawat inap, (4)
pelayanan penunjang, dan (5) kebutuhan fasilitas umum lainnya. Perencanaan
bangunan Gedung Rumah Sakit atau Medical Office Buildings (MOBs) harus
dilakukan sebaik-baiknya untuk saat ini maupun untuk pengembangannya di masa
yang akan dating. Sebuah bangunan Rumah Sakit harus dibangun dengan
menggunakan prinsip efesiensi, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :

1. Lokasi truktur bangunan (structural column locations)

2. Penempatan tangga (stair placement)

3. Tangga naik dan ruang generator (elevator dan electrical room)

4. Saluran pemeliharaan (mechanical shaft)

5. Toilet umum (public restroom)

6. Pintu darurat yang ada (window modules)

Namun beberpa hal tersbut tergantung dari batas lokasi atau luas lahan yang
tersedia, peraturan atau kebijakan yang berlaku, serta biaya. RS Rahayu Husada
pringsewu merupakan Rumah Sakit yang mengacu pada standar nasional tanpa
terkecuali Gedung fisik Rumah Sakit yang terlihat dari layout dan desain bangunan.
Rencananya Rumah Sakit ini terdiri dari 4 lantai dan pada tahap pertama dibangun
7.500 m2 yang terdiri dari 3 lantai meliputi peruntukan penunjang medik, poliklinik,
perawatan VK, PICU, dan ICU, HCU, IGD, Laboratorium, radiologi, Fasilitas pelayanan
yang direncanakan antara laian :

1. Rawat Inap dengan total 109 tempat tidur (TT), terdiri dari :

a. Ruang Covid

b. Ruang Kelas VVIP

c. Ruang Kelas VIP

d. Ruang Kelas 1

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


71
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
e. Ruang Kelas 2

f. Ruang kelas 3

2. Rawat Jalan dan penunjang medis

a. IGD Emergency 24 jam

b. Poli Umum

c. Poli gigi dan mulut

d. Unit rawat jalan spesialis dasar : Obgyn, Bedah, penyalit dalam, & anak

e. Unit rawat jalan spesialis lain : THT, Mata, Saraf dan Jantung, Orthopedi

f. Unit Laboratorium

g. Unit Radiologi

h. Unit Instalasi Bedah Sentral

i. Unit ICU

j. Kamar bersalin (VK)

k. Kamar Obat

l. Gudang alat (alat Kesehatan)

Desain tata letak serta distribusi kelas rawat inap akan dekembangkan di RS
Rahayu Husada Pringsewu terdiri atas 4 Kelas VIP, Kelas 1, Kelas 2 dan Kelas 3, selain
itu terdapat kamar operasi (OK) kamar bersalin (VK), kamar intensif (ICU & NICU) dan
recovery room. Jumlah lantai yang direncakan adalah bangunan 3 lantai dengan
jumlah tempat tidur (TT) untuk rawat inap sebanyak 68 TT. Berdasarkan distribusi
jumlah TT pada masing-masing kamar kelas perawatan, merupakan kelas paling
tinggi dengan fasilitas tempat tidur 1 TT per kamar.

RS Rahayu Husada Pringsewu akan memiliki kamar operasi besar sebanyak 2


ruang dan kamar operasi kecil 1 ruang, akamr bersali (VK), kamar intensif (ICU) dan
recovery room. Untuk konsep pengembangan unit pelayanan rawat jalan RS Rahayu
Husada Pringsewu direncanakan terdiri atas rawat jalan umum dan spesialis.

Langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan fasilitas


penunjang pemeriksaan yang accessible, bagisemua pasien. RS Rahayu Husada
Pringsewu berencana akan menyediakan 2 (dua) jenis fasilitas penunjang
pemeriksaan yang terdiri dari radiologi dan laboratorium. Sementara untuk fasilitas
penunjang Tindakan terdiri atas kamar operasi termasuk dengan ruang pemulihan
(recovery room), ruang intensif (ICU), dan ruang rawat intensf neonats dan anak
(NICU/PICU)

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


72
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
Untuk fasilitas lain RS Rahayu Husada Pringsewu menyediakan antara lain
seperti farmasi atau apotek, ruang CSSD (central ssterile suplly department), ruang
rhabilitasi anak, kamar jenazah, ruang laundry, dapur dan ruang rekam medis untuk
menunjang seluruh pelayanan Kesehatan yang ada di Rumah Sakit.

8.4 Skenario Kebutuhan Lahan Dan Ruang Pembangunan Rumah Sakit

Konsep pengembangan RS Rahayu Husada Pringsewu dibangun diatas lahan


dengan luas 10.000 m2 dengan harga pasar Rp. 1.500.000,- per m2 ditambah biaya
perolehan sehingga nilai total investasi tanah yang telah dibeli pembangunan Rumah
Sakit sebesar Rp. 15.000.000.000,- (Lima Belas Milyar Rupiah)

Perhitungan kebutuhan luas bangunan 8.554,76 m2 yang secara fisik terdiri dari
3 lantai, berdasarkan nilai anggaran dari perencanaan desain Rumah Sakit, harga
bangunan sebesar Rp. 73.731.000.000,- (Tujuh Puluh Tiga Milyar Tujuh Ratus Tiga
Puluh Satu Juta Rupiah)

Prinsip bangunan dan ruang yang diterapkan pada Gedung RS Rahayu Husada
Pringsewu antara lain :

a. Pembuatan desain koridor untuk lalu lintas pasien, pengunjung dan


karayawan di Rumah Sakit sehingga menghindari adanya arus bolak-balik

b. Adanya akses kemudahan dan pintu darurat sesuai dengan kondisi pasien
yang diarwat

c. Pencegahan kontaminasi antar unit

d. Penggunaan system tertutup (kompartemen) untuk mengurangi sekecil


mungkin udara dari luar Gedung

e. Pembuatan desain ruang khusus atau service space untuk ruang


pemeliharaan dan perbailan sekitar 1.5 meter diatas plafon

8.5 Skenario Kebutuhan Peralatan Medisn dan Non-Medis

Setelah penentuan kebutuhan ruang dan jenis pelayanan yang akan disediakan
oleh RS Rahayu Husada Pringsewu, perlu untuk merencakan dan menentukan
kebutuhan alat baik sesuai jumlah dan jenis pelayanan serta ruang yang disediakan.
Tiap unit pelayanan yang ada di RS Rahayu Husada Pringsewu mempunya kebutuhan
alat yang berbeda-beda, secara garis besar penjelasan kebutuhan alat dibedakan
antara lain kebutuhan alat di poli rawat jalan, kebutuhan di poli rawat inap, kebutuhan
alat di pelayanan penunjang tindakan dan ebutuhan alat di pelayanan penunjang
lainnya.

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


73
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
8.6 Skenario Kebutuhan SDM Rumah Sakit

Kebutuhan SDM di RS Rahayu Husada Pringsewu mengikuti ketentuan PMK


No. 56 tahun 2014, namun secara umum jumlah SDM yang direkrut secara bertahap
untuk untuk mengelola Rumah Sakit adalah sebagai berikut :

No Kebutuhan Pegawai Jumlah


1 Direktur RS 1
2 Wakil Direktur 2
3 Dokter 6
4 Manajer 6
5 Koordinator IRNA & IRJA 2
6 Ners 40
7 Apoteker 7
8 Perawat/Bidan Pelaksana 41
9 Pelaksana I 5
10 Pelaksana II 20
11 Pelaksana III 35
TOTAL 165

Dalam perencanaan ini, proses rekrutmen akan dilakukan 6 bulan sebelum


operasional dan karayawan mulai dipekerjakan 3 bulan sebelum operasional, selama
proses rekrutmen akan dilakukan perikatan sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan
yang ada dilapangan.

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


74
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
BAB IX

ANALISIS PROYEKSI KEUANGAN

Hal mendasar dan paling penting untuk dianalisis secara cermat dalam setiap
studi kelayakan adalah analisis proyeksi keuangan serta implikasi dari biaya
pembangunan RS Rahayu Husada Pringsewu. Hasil analisis keuangan ini akan
memberikan beberapa proyeksi mengenai beberpa hal yang menyangkut keuangan
baik pada saat proyek pembangunan maupun saat sesudah proyek dan saat
operasional Rumah Sakit ini berjalan.
Kemudian analisis proyeksi keuangan dapat dijadikan sebuah kesimpulan
bahwa pembangunan RS Rahayu Husada Pringsewu layak atau tidak layak untuk
dilaksanakan dari segi ekonomis dan operasional Rumah Sakit nanti.

9.1 Asumsi Keuangan


Sebagai upaya menjaga obyektivitas kajian perlu ditentukan suatu
pembatasan, dalam melakukan perhitungan aspek keuangan pada studi kelayakan RS
Rahayu Husada Pringsewu digunakan beberapa asumsi yang secara normative dapat
diterima. Asumsi tersebut dirangkum dalam informasi sebagai berikut :

No ASUMSI
Kondisi Makro
1 Tingkat Inflasi Dibawah 7%
2 Tingkat pertumbuhan ekonomi 6,0%
3 Kurs rupiah terhadap dolar Sekitar Rp. 14.500
4 Tingkat SBI 7,5%
5 Tingkat suku bunga Pinjaman 12%
6 Masa Kajian 20 Tahun
Kondisi Mikro
1 Penanggung dana RS Rahayu Husada Pringsewu
2 Sumber dana investasi  Dana investasi perorangan
 Dana pinjaman Bank
3 Tarif layanan  Sesuai kebijakan BPJS
 Kenaikan tarif juga mengikuti
kebijakan BPJS
Volume pelayanan yang menjadi
pengungkit kegiatan pelayanan di
awal operasional
a. Pelayanan rawat jalan 30% kapasitas
b. Pelayanan rawat inap 10% kapasitas
c. Pelayanan kamar operasi 20% kapasitas

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


75
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
4 Target kenaikan pelayanan 20% per tahun
5 Kapasitas optimum tercapai pada 7 operasional
tahun ke
6 Proporsi pendapatan
a. Berasal dari kamar rawat inap 7,5%
b. Berasal dari non kamar
1) Konsultasi (5%) 62,5%
2) Tindakan operasi (75%)
3) Tindakan lain (20%)
c. Berasal dari farmasi 30%
7 Asumsi biaya operasional
a. Kamar rawat inap 35% dari tarif
b. Non kamar 45% dari tarif
c. Farmasi 70% dari harga
8 Asumsi biaya umum
a. Perawatan gedung rutin 0,5% dari harga gedung / tahun
b. Perawatan gedung besar 5% dari harga gedung / 5 tahun
c. Biaya perwatan alat medis 3% dari harga beli / tahun
d. Perawatan alat non-medis 0,5% dari harga beli / tahun
Rangkuman informasi diatas menjadi salah satu acuan yang digunakan dalam
perhitungan proyeksi keuangan pada studi kelayakan ini.

9.2 Nilai Investasi


Dalam perencanaan bisnis pembahasan masalah kuangan harus mencakup
rencana investasi dan rencana pengembalian investasi untuk sarana gedung dan
prasarana pendukung lainnya, modal peralatan medik, neraca keuangan, analisis arus
kas (cash flow analisys), proyeksi laba-rugi. Semua ini setidaknya mencakup laporan
sampai titik break even point tercapai, dalam kajian ini dilakukan pengamatan untuk
20 tahun kedepan.
Investasi yang direncakan oleh pemrakarsa proyek secara garis besar adalah
sebesar Rp. 110.523.000.000,- (Seratus Sepuluh Milyar Lima Ratus Dua Puluh Tiga
Juta Rupiah) termasuk modal kerja. Jumlah tersebut mencakup investasi pada tanah,
bagunan, perlengkapan dan peralatan kedokteran, kendaraan dan biaya operasional
awal sebagai berikut :
KEBUTUHAN INVESTASI
ITEM SATUAN NILAI
Tanah Juta Rp. 15.000
Bangunan Juta Rp. 78.537
Fasilitas Non-Medis Juta Rp. 4.250
Fasilitas Medis Juta Rp. 22.000
Modal Kerja dan Perijinan Juta Rp. 5.736
TOTAL INVESTASI (Selain Tanah) Juta Rp. 110.523

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


76
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
Penjelasan dari rangkuman diatas adalah sebagai berikut :
A. Biaya Tanah
Biaya tanah adalah dana yang dipergunakan untuk pembelian / pengadaan
tanah yang akan digunakan untuk pembangunan Rumah Sakit. Tanah yang
telah di beli seluas 10.000 m2 dengan harga pasar adalah sebesar Rp.
1.500.000,- per m2, dengan harga perolehan dan ditambah pajak sehingga
nilai total investasi tanah untuk pembangunan Rumah Sakit adalah sebesar
Rp. 15.000.000.000,- (Lima Belas Milyar Rupiah).
B. Biaya Pembangunan Gedung
Biaya pembangunan gedung adalah dana yang dipergunakan untuk
pembangunan Rumah Sakit. Bangunan ini direncakan memiliki luas total
8.554,76 m2, terdiri dari lantai 1, lantai 2 dan lantai 3. Berdasarkan
kesepakatan dengan kontraktor telah diputuskan rencana anggaran dan
biaya yang ditetapkan sebesar Rp. 78.537.000.000,- (Tujuh Puluh Delapan
Milyar Lima Ratus Tiga Puluh Tujuh Juta Rupiah).
C. Biaya Peralatan Medis
Biaya pembelian peralatan medis adalah dana yang dipergunakan untuk
pembelian peralatan medis yang akan digunakan. Investasi untuk
pembelian peralatan medis dianggarkan sebesar Rp. 22.000.000.000,-
(Dua Puluh Dua Milyar Rupiah).
D. Biaya Perlengkapan Rumah Sakit Non-Medis
Biaya pembelian perlengkapan non-medik adalah dana yang diperguna-
kan untuk pembelian perlengkapan non-medik yang akan digunakan.
Investasi untuk pembelian perlengkapan non-medik, termasuk kendaraan
dianggarkan sebasar Rp. 4.250.000.000,- (Empat Milyar Dua Ratus Lima
Puluh Rupiah)
E. Biaya Perijinan dan Operasional Awal
Merupakan alokasi biaya yang diperlukan untuk mengurus perijinan serta
operasional awal pengelolaan Rumah Sakit sebesar Rp. 5.736.000.000,-
(Lima Milyar Tujuh Ratus Tiga Puluh Enam Juta Rupiah) antara lain :
1. Biaya Perijinan
2. Biaya Rekrutment SDM
3. Biaya Iklan dan Promosi
4. Biaya Sistem dan Operasional Prosedur (SIM-RS)
5. Biaya Sistem Informasi Rumah Sakit

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


77
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
9.3 Analisis Keuangan
A. Skenario Perhitungan
Selain asumsi yang telah dirangkum diatas selanjutnya dalam hal teknis
penyelenggaraan sebuah investasi dalam bentuk Rumah Sakit, perlu
ditemukan titik kunci yang akan menjadi pemicu pendapatan (revenue
driver).
Mempelajari karakter pelayanan Rumah Sakit, pemanfaatan kamar
operasi, merupakan pelayanan yang memberi dampak paling luas
terhadap pemanfaatan pelayanan lainnya. Mengapa demikina, karena
setiap tindakan operasi selalu diringi oleh tindakan medis lainnya seperti
konsultasi, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan radiologi, penggunaan
kamar rawat inap dan lainnya. Sehingga jika Tindakan dikamar operasi
dapat di kendalikan, maka secara otomatis juga bisa mengendalikan
pendapatan Rumah Sakit.
Pada perhitungan ini asumsi yang digunakn sebagai kunci daya ungkit
ekonomi melaui kamar operasi dirangkum dalam beberpa informasi yang
tersaji selanjutnya.
KAMAR OPERASI
KETERANGAN SATUAN NILAI
OK BESAR 2
Jam operasi efektif / hari Jam 10
Hari efektif per tahun Hari 300
Jam operasi efektif / tahun Tahun 6.000

OK KECIL 1
Jam operasi efektif / hari Jam 10
Hari efektif per tahun Hari 300
Jam operasi efektif / tahun Tahun 3.000

Informasi dari rangkuman diatas artinya adalah bahwa 5 kamar operasi


yang dimiliki RS Rahayu Husada Pringsewu mempunyai kapasitas optimum
jam operasi per tahun sebanyak 9.000 jam. Hal ini dicapai dengan alokasi
waktumasing-masing kamar operasi digunakan 10 jam/hari dengan hari
kerja efektif sebanyak 300 hari per tahun
Selanjutnya melalui prevelensi penyakit atau gangguan Kesehatan yang
ada pada wilayah Kabupaten Pringsewu dan sekitarnya, diperoleh
gambaran kesempatan pemanfaatan kamar operasi RS Rahayu Husada
Pringsewu oleh masyarakat adalah sebagai berikut :

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


78
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
ASUMSI PELUANG UTILISASI MAKAR OPERASI
JENIS OPERASI ASUMSI JUMLAH JUMLAH KASUS TARIF /
KASUS per hr per thn KASUS
OK BESAR
Operasi Khusus 1 Hari Sekali 1.00 365 10.000.000
Operasi Besar 6 Kali Sehari 6.00 2.190 15.000.000
Operasi Sedang 8 Kali Sehari 8.00 2.920 5.000.000

OK KECIL (UGD)
Operasi Kecil 10 Kali Sehari 10.00 3.650 1.000.000

Informasi diatas memberikan gambaran bahwa kapasitas pelayanan


kamar operasi pada titik optimum di RS Rahayu Husada Pringsewu adalah
sebesar 3.650 kasus per tahun atau 10 kasus per hari. Dampak paling deke
tatas Tindakan pembedahan adalah pemakaian kamar rawat inap. Studi
kelayakan RS Rahayu Husada Pringsewu mendapatkan gambaran
pemanfaatan kamar akibat Tindakan operasi adalah sebagai berikut :

Melalui rangkuman diatas dapat diperoleh bahwa dari sumbangan BOR


atau penggunaan tempat tidur ruang rawat inap mencapai 80% dari total
kamar tersedia yang sebanyak 120 kamar rawat inap.

Pelayanan lain yang dapat dijadikan kunci revenue driver adalah


pelayanan rawat jalan mengapa demikian, karena rawat jalan menjadi
gerbang untuk pelayanan selanjutnya. Pada kajian ini dirangkum informasi
pelayanan rawat jalan sebagai berikut :

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


79
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
RUANG KONSULTASI POLI
KETERANGAN SATUAN NILAI
Hari kerja efektif / tahun Jam 300
Jumlah Ruangan Ruang 11
Kapasitas / ruang Pax 110
Tarif konsultasi Rp. 100,000
Jasa Dokter 80% Rp. 80,000
Kontribusi RS 20% Rp. 20,000

Jumlah ruang konsultasi rawat jalan yang cukup banyak tentu meberikan
peluang bagi RS Rahayu Husada Pringsewu untuk menarik masyarakat
berobat, hal ini tentunya harus di imbangi dengan kesiapan Rumah Sakit
dalam menyediakan tenaga Kesehatan professional sesuai dengan
bidangnya.

B. Proyeksi Pendapatan dan Biaya Operasional


Skenario perhitungan diatas memberikan hasil yang tersaji dalam lampiran,
dengan penjelasan perhitungan sebagai berikut :
1. Proyeksi revenues / pendapatan Rumah Sakit tiap tahun
Taksiran revenue / pendapatan Rumah Sakit didapatkan dari estimasi
jumlah penjualan produk jasa yang ditawarkan kali tarif yang ditetapkan.
2. Analisa Arus Kas (cash flow analisys)
Dalam menghitung taksiran aliran kas (proyeksi aliran kas) telah
diperhitungkan berdasarkan asumsi pendapan dan biaya yang telah
ditetapkan sebelumnya, analisis arus kas ddari perkiraan arus kas yang
telah dilakukan terlampir (lampiran 13).
3. Nett Present Value (NPV)
NPV atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan anatara PV kas
bersih dengan PV investasi selama periode investasi. Selisih antara PV
tersebutlan yang kita kenal dengan istilah NPV.
4. Internal Rate of Return (IRR)
IRR adalah cara untuk mengevaluasi profitabilitas rencana investasi
proyek, yang merupakan alat untuk mengukur tingkat pengembalian
hasil intern, dimana internal rate of return adalah discount rate apabila
digunakan untuk mendiskonto seluruh asset net cash flows akan
menghasilkan jumlah present value yang sama dengan jumlah proyek.

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


80
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
5. Analisa Payback Period (periode kembalinya investasi)
Metode payback period diketahui hanya dengan mengetahui jumlah
pengeluaran awal untuk investasi dan hasil periodic (cash inflow
periodic)
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa investasi
dapat Kembali pada tahun ke-7 (tujuh) dengan nilap NPV jauh lebih besar dari
investasi awal. Sedangkan IRR diperoleh sebesar 28,4%. Bila dirangkum akan
diperoleh informasi sebagai berikut :

Kriteria Investasi Value Criteria Min


NPV (Nett Present Value) Juta Rp. 711,552 Ok 711,552
IRR (Internal Rate of Return) % 28.40% Ok 28.40%
Payback Period tahun ke - Tahun 7

Hasil perhitungan tersebut menggunakan parameter pembanding sebagai


berikut :
Parameter Pembanding
Annual Discount Rate (WACC) 8%
Minimum Attractive Rate or Return (MARR) 12.0%
Sedangkan gambaran akumulasi kas selama periode pengamatan dapat dilihat
dari grafik sebagai berikut :

Proyeksi Cashflow yang tersaji secara detail akan disampaikan pada lampiran
9.4 Kesimpulan
Berdasarkan pada asumsi-asumsi diuraikan sebelumnya maka dapat dikatakan
bahwa investasi pendirian Rumah Sakit Rahayu Husada Pringsewu adalah layak. Hal
ini dapat dilihat pada kriteria investasi yang dihasilkan yaitu NPV (Nett Present Value)
adalah bernilai positif dan lebih besar dari pada total investasi yang diperlukan,
sedang kan IRR (Internal Rate of Return) sebesar 28,4% yang jauh lebih besar

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


81
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
disbandingkan dengan MARR (Minimum Attractive Rate of Return) yang diasumsikan
sebesar 12% per tahu dan break event point (BEP) dicapai tahun ke-7.
Perlu diketahui bahwa kondisi kelayakan ini hanya berlaku untuk asumsi yang
digunakan dalam perhitungan, hal ini memiliki pengertian, jika salah satu atau
beberapa asumsi di rubah, maka kriteria kelayakan investasi juga akan berubah. Oleh
karena itu perlu dilakukan analisis sensitivitas untuk mengetahui perubahan-
perubahan kriteria invesatasi jika asumsi yang digunakan tidak berlaku lagi.

BAB X
PENUTUP

10.1 Kesimpulan
1. Penyediaan luas lokasi bangunan gedung beserta ruang, termasuk sarana
pendukung perencanaan pendirian Rumah Sakit telah memenuhi
persyaratan pendirian Rumah Sakit Kelas C.
2. Perencanaan perlatan medis dan SDM telah sesuai dengan persyaratan
standar Rumah Sakit kelas C yang tertuang pada Peraturan Menteri
Kesehatan RI nomor 56 tahun 2014. Catatan yang perlu diperhatikan adalah
bahwa perencanaan tersebut harus direview kembali pada saat operasional
untuk memastikan apakah rencana awal masih sesuai dengan ketentuan
yang berlaku pada saat Rumah Sakit mulai operasional.
3. Dalam adanya perubahan kebijakan dan peraturan di bidang
perumahsakitan, memberi peluang dalan hal pengurusan perijinan Rumah
Sakit umum kelas C dan D cukup ditingkat Kabupaten. Berkaiatan dengan
hal tersebut perijinan RS Rahayu Husada Pringsewu nantinya juga akan
mengajukan ijin sesuai dengen ketentuan yang berlaku.
4. Pangsa pasar perumahsakitan terbuka luas karena suplai tempat tidur (TT)
Rumah Sakit di Kabupaten Pringsewu masih belum memenuhi rasio standar
nasional ketersediaan TT dengan jumlah penduduk.
5. Peluang bagi Rumah Sakit baru untuk tumbuh berkembang sangat besar
dikarenakan : (1) kondisi perekonomian Kabupaten Pringsewu relative
mengalami peningkatan tiap tahun, dan (2) jumlah Rumah Sakit umum di
Kabupaten Pringsewu masih sedikit

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


82
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
10.2 Kendala
Ketersediaan dokter spesialis di Pringsewu masih kurang, sehingga diperlukan
upaya khusus untuk mendapatkan dokter spesialis sesuai jumlah dan spesifikasi yang
dipersyaratkan sebagai RS swasta kelas C. Kendala tersebut dapat diatasi dengan
mengupayakan dukungan tenaga medis dari sekitar Kabupaten Pringsewu
mengingat akses ke Kabupaten Pringsewu mudah dijangkau dari berbagai kota dan
Kabupaten disekitarnya.

10.3 Tingkat Kelayakan


Tingkat kelayakan dapat disimpulkan berdasarkan proses analisis dan penilaian
kelayakan, apabila seluruh persyaratan pendirian Rumah Sakit kelas C dapat di
penuhi, maka pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu di Kabupaten Pringsewu –
Lampung dinyatakan “LAYAK” untuk didirikandan memberikan pelayanan Kesehatan
bagi masyarakat Kabupaten Pringsewu dan sekitarnya.

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


83
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
LAMPIRAN I
SYARAT PERALATAN RUMAH SAKIT KELAS C

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


84
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA
I. PELAYANAN
A. Pelayanan Medik Umum
1 Pelayanan medik dasar + 
2 Pelayanan medik gigi & mulut + 
3 Pelayanan KIA / KB + 

B. Pelayanan Gawat Darurat


1 24 Jam & 7 haru seminggu + 

C. Pelayanan Medik Spesialis Dasar


1 Penyakit dalam + 
2 Kesehatan anak + 
3 Bedah + 
4 Obstetri & genekologi + 

D. Pelayanan Spesialis Penunjang Medik


1 Anestesiologi + 
2 Radiologi + 
3 Patologi Klinik + 

E. Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut


1 Bedah Mulut +/- 
2 Konservasi / Endodonsi +/- 
3 Orthodonti +/- 
4 Periodonti +/- 
5 Prosthodonti +/- 
6 Pedodonsi +/- 
7 Penyakit Mulut +/- 

F. Pelayanan Kefarmasian

Pengelolaan sediaan farmasi, alat
1 +
kesehatan dan bahan habis pakai

2 Konservasi / Endodonsi + 

G. Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan


Asuhan Keperawatan generalis 
1 +
dan spesialis
2 Konservasi / Endodonsi + 

H. Pelayanan Penunjang Klinik


1 Pelayanan bank darah + 
2 Perawatan Intensif + 
3 Gizi + 
4 Sterilisasi instrumen + 
5 Rekam medik + 

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


85
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA
I. Pelayanan Penunjang Non Klinik
1 Laundry / Linen + 
2 Jasa boga / dapur + 
Teknik dan pemeliharaan 
3 fasilitas +
4 Pengelolaan limbah + 
5 Gudang + 
6 Ambulans + 
7 Sistem Informasi & Komunikasi + 
8 Pemulasaran jenazah + 
Sistem penaggulangan 
9 +
kebakaran
10 Pengelolaan gas medik + 
11 Pengelolaan air bersih + 

J. Pelayanan Rawat Inap


Jumlah TT Perawatan kelas 3
1 30% -
(RS pemerintah)
Jumlah TT Perawatan kelas 3
2 20% 39%
(RS swasta)
Jumlah TT Perawatan intensif
3 5% 5%
(RS pemerintah & swasta)

II. Sumber Daya Manusia


A. Pelayanan Medik Dasar
1 Dokter Umum 9 Menyesuaikan
2 Dokter Gigi 2 Menyesuaikan

B. Pelayanan Medik Spesialis Dasar


1 Penyakit dalam 2 Menyesuaikan
2 Kesehatan Anak 2 Menyesuaikan
3 Bedah 2 Menyesuaikan
4 Obstetri & ginekologi 6 Menyesuaikan

C. Pelayanan Medik Spesialis Penunjang


1 Anestesiologi 1 Menyesuaikan
2 Radiologi 1 Menyesuaikan
3 Patologi Klinik 1 Menyesuaikan

D. Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut


1 Bedah Mulut 1 Menyesuaikan
2 Konservasi / Endodonsi 1 Menyesuaikan
3 Orthodonti 1 Menyesuaikan
4 Periodonti 1 Menyesuaikan
5 Prosthodonti 1 Menyesuaikan
6 Pedodonsi 1 Menyesuaikan
7 Penyakit Mulut 1 Menyesuaikan

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


86
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA
E. Pelayanan Kefarmasian
1 Kepala instalasi farmasi RS 1 Menyesuaikan
2 Apoteker bertugas dirawat jalan 2 Menyesuaikan
3 Apoteker bertugas dirawat inap 4 Menyesuaikan
Apoteker sebagai koordinator
4 1 Menyesuaikan
penerimaan & distribusi farmasi

F. Tenaga Kesehatan dan Petugas Lainnya


1 Keperawatan (Perawat & Bidan) + Menyesuaikan
2 Gizi + Menyesuaikan
3 Keterapian fisik + Menyesuaikan
4 Radiografer + Menyesuaikan
5 Keteknisan Medis + Menyesuaikan
6 Rekam Medik + Menyesuaikan
7 Petugas IPSRS + Menyesuaikan
8 Petugas pengelola limbah + Menyesuaikan
9 Petugas kamar jenazah + Menyesuaikan

III. PERALATAN
A. Pelayanan Gawat Darurat
Ruang Triase
1 Kursi roda / Wheel chair + 
2 Stretcher / branker + 
3 Pocket pulse oximetri + 
4 Stethoscope / stetoskop + 
Tensimeter digital / 
5 +
sphygmomanometer digital
Tensimeter digital / 
6 +
sphygmomanometer aneroid
7 Termometer digital + 
Timbangan bayi / inflant 
8 weighting scale / baby +
weighting scale
9 Timbangan dewasa + 

Resusitasi
1 Defibrilator + 
Emergency trolley / resecitation 
2 +
crash cart
3 Film viewer + 
Lampu periksa / exmination 
4 +
lamp / hanging lamp
5 laryngoscope + 
6 Nebulizer + 
Pulse oximetry / portable pulse 
7 +
oximetry

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


87
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA
8 Stethoscope / Stetoskop + 
Suction pump portable / 
9 +
aspirator / vacum
10 Infusion pump + 
11 Syringe pump + 
Bed patient electrik / tempat 
12 +
tidur pasien elektrik
Bed patient manual / tempat 
13 +
tidur pasien manual
Sphygmomamometer digital / 
14 +
tensimeter digital
Sphygmomamometer aneroid / 
15 +
tensimeter aneroid
16 Termometer digital + 

Tindakan
Gynecological bed / obstretic 
1 +
table / tempat tidur genekologi
2 Head lamp / lampu kepala + 
Lampu pemeriksa / examination 
3 +
lamp / hanging lamp
4 Minor surgery set + 
Bed patient electrik / tempat 
5 +
tidur pasien elektrik
Bed patient manual / tempat 
6 +
tidur pasien manual

Isolasi
Bed patient electrik / tempat 
1 +
tidur pasien elektrik
Bed patient manual / tempat 
2 +
tidur pasien manual
Bed slide monitor / pattient 
3 monitor / pasien monitor 4 +
parameter
Emergency trolley / resucitation 
4 +
crash cart
5 Oxygen concentrator portable + 
6 Stethoscope / stetoskop + 
Sphygmomamometer digital / 
7 +
tensimeter digital
Sphygmomamometer aneroid / 
8 +
tensimeter aneroid
9 Termometer digital + 

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


88
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA
Observasi
1 Stretcher / branker + 
Bed slide monitor / pattient 
2 monitor / pasien monitor 4 +
parameter
3 Defibrilator + 
ECG / EKG / Electrocardiograp 6 
4 +
cahnnels
Emergency trolley / resucitation 
5 +
crash cart
6 Infusion pump + 
7 Pneumatic splint set + 
8 Resusitator kit / resucitation bay + 
9 Stethoscope / stetoskop + 
Suction pump portable / 
10 +
aspirator / vacuum
11 Srynge pump + 
Spyngmomamometer digital / 
12 +
transmeter digital
Spyngmomamometer aneroid / 
13 +
transmeter aneroid

B. Pelayanan Penyakit Dalam


Klinik Rawat Jalan
1 Film viewer + 
Examination table / meja 
2 +
perikssa / tempat tidur periksa
3 Medical flash light / pen light + 
4 Stethoscope / stetoskop + 
Spyngmomamometer digital / 
5 +
transmeter digital
Spyngmomamometer aneroid / 
6 +
transmeter aneroid
7 Termometer digital + 

Kamar Tindakan
Examination table / meja 
1 +
perikssa / tempat tidur periksa
2 Tensimeter + 
Spyngmomamometer digital / 
3 +
transmeter digital
Spyngmomamometer aneroid / 
4 +
transmeter aneroid
5 Film viewer + 
6 Medical flash light / pen light + 
7 Stethoscope / stetoskop + 

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


89
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA
8 Termometer digital + 
Emergency trolley / resucitation 
9 +
crash cart
10 Defibrilator + 
11 Minor surgery set + 
Lever biopsi set (jarum biopsi 
12 +
khusus)
ECG / EKG / Electrocardiograp 6 
13 +
cahnnels
14 Srynge pump + 
15 Trokar + 
Oximeter / pulse oximeter / 
16 +
oksigen saturasi

Rawat Inap
Bed slide monitor /bed pattient 
1 +
monitor / pattinet monitor
2 Defibrilator + 
ECG / EKG / Electrocardiograp 6 
3 +
cahnnels
Emergency trolley / resucitation 
4 +
crash cart
5 ENT Examination + 
6 Film viewer + 
7 Infusion pump + 
Lampu periksa / examination 
8 +
lamp / hanging lamp
9 Matras dekubitus + 
10 Minor surgery set + 
11 Nebulyzer + 
12 Pen ligh / medical flasht light + 
Pulse oximeter / pulse oximetry / 
13 +
oksigen saturasi
14 Stethoscope / stetoskop + 
Suction pump portable / 
15 +
aspirator / vacuum
16 Srynge pump + 
bed pattinet electrical / tempat 
17 +
tidur pasien elektrik
bed pattinet manual / tempat 
18 +
tidur pasien manual
Sphygmomanometer aneroid / 
19 +
tensimeter aneroid
Sphygmomanometer digital / 
20 +
tensimeter digital

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


90
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA
21 Termometer digital + 
22 Timbangan pasien + 

C. Pelayanan Bedah
Klinik (rawat jalan)
1 Stethoscope / stetoskop + 
Examination table / meja 
2 +
perikssa / tempat tidur periksa
3 Pen ligh / medical flasht light + 
4 Rrefleks hammer + 
5 TCD / tarnscarinal doppler + 
Sphygmomanometer aneroid / 
6 +
tensimeter aneroid
Sphygmomanometer digital / 
7 +
tensimeter digital
8 Head lamp / lampu kepala + 
Lampu periksa / examination 
9 +
lamp / hanging lamp
10 Termometer digital + 
11 Film viewer 2 slides + 
Alat pembuka gips (manual dan 
12 +
elektrik)
Suction pump portable / 
13 +
aspirator / vacuum

Kamar Tindakan
1 Stethoscope / stetoskop + 
Sphygmomanometer aneroid / 
2 +
tensimeter aneroid
Sphygmomanometer digital / 
3 +
tensimeter digital
Examination table / meja 
4 +
perikssa / tempat tidur periksa
Lampu periksa / examination 
5 +
lamp / hanging lamp
6 Minor surgery set + 
7 Circumsisi set + 
8 Electrocauter + 
9 Emergency set + 
10 Hecting set + 
11 Lokal anestesi set + 
12 Suciton pump + 
13 Sterilisator kering + 

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


91
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA
Ruang Persiapan (Sebelum Operasi)
1 Stethoscope / stetoskop + 
Sphygmomanometer aneroid / 
2 +
tensimeter aneroid
Sphygmomanometer digital / 
3 +
tensimeter digital
Bed slide monitor / pattient 
4 monitor / pasien monitor 4 +
parameter
5 Film viewer 2 slides + 
Suction pump portable / 
6 +
aspirator / vacuum
7 Oxygen saturatie + 

Kamar Bedah
1 Operating table + 
2 Mayo table + 
3 Operating lamp ceiling type + 
Lampu periksa / examination 
4 +
lamp / hanging lamp
ETT, LMA, nasotracheal, dewasa 
5 +
dan pediatric
Laringoscope set (dewasa dan 
6 +
pediatric)
7 Fiber optic + 
8 Mesin anesthesi + 
9 Defibrilator + 
10 Ventilator anesthesi + 
11 Aoutoklaf + 
12 Mastektomi set + 
13 Infusion pump + 
14 Suction pump + 
15 Patient monitor + 
16 Patient stracher + 
17 Srynge pump + 

Recovery Room
1 Bed slide monitor + 
2 Patient stracher + 
3 Defibrilator + 
4 Remergency trolley + 
5 Infusion pump + 
6 Suction pump + 

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


92
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA
Rawat Bedah Umum
1 Hospital bed + 
2 Stethoscope + 
3 Brandchard + 
4 Infusion pump + 
5 Examination lamp + 
6 Sypgmomanometer + 
7 Film viewer + 
8 Minor surgery instrument set + 
9 Set perawatan luka + 
10 Emergency set + 

D. Pelayanan Kesehatan Anak


Klinik Rawat Jalan
1 ECG + 
Infant dan baby pediatric 
2 +
resusitation
Infant dan baby pediatric 
3 +
stethoscope
4 Examination lamp + 
Sypgmomanometer dengan 
5 +
menset untuk bayi & anak
6 Infant dan baby weighting scale + 
7 Termometer rectal + 
8 Termometer axial + 
9 Refleks hammer + 
Cold chain : kulkas vaksin, 
10 +
termos portable
11 Vena section set + 
12 Baby suction pump + 
13 Oxygen set dan flow meter + 
14 Nebulyzer + 

Perawatan Anak
1 Diagnostic set + 
ECG / EKG / Electrocardiograph 
2 +
3 channels
Emergency Trolley / Resucitation 
3 +
crash cart
4 Film viewer + 
5 Lampu periksa + 
6 Nebulyzer + 
7 Oxygen concentrator portable + 
Stethoscop pediatric / stetoskop 
8 +
anak

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


93
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA
Pediatric hospital bed / tempat 
9 +
tidur anak
Suction pump portable / 
10 +
aspirator / vacuum
11 Syringe pump + 
12 Infusion pump + 
Stethoscop infant baby / 
13 +
stetoskop bayi
Tensimeter aneroid menset 
14 +
untuk bayi dan anak
Tensimeter digital menset untuk 
15 +
bayi dan anak
16 Termometer digital + 
17 Diagnostic set + 

Perinatologi
1 Incubator + 
2 Infant warmer + 
3 Baby suction pump + 
4 Infant dan baby weighting scale + 
5 Infant stetoskop + 
Sypgmomanometer dengan 
6 +
menset untuk bayi & anak
7 Termometer rectal + 
8 Termometer axial + 
9 Tongue spatel + 
10 Photo Therapy + 
11 Baby resusitasion set + 
12 Infusion pump + 
13 Syringe pump + 
14 Baby examination table + 
15 Examination lamp + 
16 Bed slide monitor + 
17 Refleks hammer + 
18 Photo cardiograph + 
19 Intubation set + 

Ruang Bayi
1 Lumbal needle function + 
2 Incubator + 
3 Incubator transpor + 
4 Baby resusutasion set + 
5 Baby suction pump + 
6 Infant stetoscope + 
Sypgmomanometer dengan 
7 +
menset untuk bayi & anak

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


94
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA
8 Termometer rectal + 
9 Termometer axial + 
10 Tongue spatel + 
11 Refleks hammer + 
12 Tempat tidur bayi + 
13 Vena section set + 
14 Infant warmer + 

E. PELAYANAN OBSTETRI DAN GENETOLOGI


Klinik (Rawat Jalan)
1 Meja periksa kebidanan + 
2 Meja perikssa ginekologi + 
3 Timbangan dewasa + 
4 Tensimeter + 
5 Stetoskop + 
6 Doppler + 
7 Examination lamp + 
8 Gynologycal examination set + 
9 Pap smaer kit + 
10 IUD kit + 
11 Implant kid + 
12 USG Transvaginital + 
13 USG 2 dimensi + 
14 Colposcopy + 
15 Forcep biopsi + 
16 Stetoskop leanec + 
17 Sterilisator portable + 
18 Cardiotocography + 
19 Minor surgery set + 
20 Office histeroscopy + 
21 Suction pump + 
22 Utility trolley + 
23 Lemari obat kaca + 
24 Bak instrument kaca + 
25 Tromol kasa + 
26 ECG + 
27 Nierbekhen + 
28 Kursi dorong + 
29 Standar infus + 
30 Sonde uterus + 
31 Tampon tang + 
32 Bak instrument + 

Rawat Inap
1 Tempat tidur + 

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


95
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA
2 Termometer + 
3 Lampu periksa + 
4 Stetoskop + 
5 Suction pump + 
6 Infusion set + 
7 Infusion pump + 
8 Oxygen set flow meter + 
9 Recusitation set + 
10 USG 2 dimensi + 
11 Sterilisator Uap + 
12 Minor surgery instrument set + 
13 Antidecubitus matras + 
14 Gynecologycal examination set + 
15 Emergency set + 
16 Film viewer + 
17 Nebulyzer + 
18 Vena section set + 
19 Cardiotocograph + 
20 Food troly + 
21 Lemari obat kaca + 
22 Tensimeter + 
23 Lemari steril + 
24 Bak Catheter + 
25 Meja suntik beroda + 
26 Operating lamp + 
27 Manometer + 
28 Perkakas + 
29 Pinset + 
30 Timbangan bayi + 
31 Instrument trolley + 
32 Meja periksa + 
33 Patient monitor + 
34 EKG elektro photo + 
35 Timbangan dewasa + 
36 Sterilisator + 
37 Waskom mandi + 
38 Anatomische pinset + 
39 Chirurgical pinset + 
40 Air Viva + 
41 Bak Instrument + 
42 Buli-buli panas + 
43 Flow meter O2 + 
44 Gilyserine spuit + 
45 Irigator + 
46 Korentang + 

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


96
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA
47 Lemari obat kaca + 
48 Nierbekhen + 
49 Kursi dorong + 
50 Standar infus + 
51 Vena section set + 
52 Slim zuiger + 
53 Meja obat + 
54 Gelas takar + 
55 Tabung O2 + 
56 Baby incubator + 
57 Timbangan dewasa + 
58 Arteri klem + 
59 Bed skreen / shrem 3 + 
60 Kom kompres + 
61 Sputum bak + 
62 Standar waskom + 
63 Pifot dewasa + 
64 Leser teraphy + 
65 UV lamp + 
66 Branchard + 
67 Oksigen meter dinding + 
68 Suction pump dinding + 
69 Traffic light + 
70 Droppler + 
71 Microscope labophot + 
72 Automatic emergency + 
73 Box baby + 
74 Emergency trolley + 
75 Tempat tidur + 
76 Termometer + 
77 Lampu periksa + 
78 Stetoskop + 

Kamar Tindakan Persalinan (VK)


1 Delivery instrument set + 
2 Curratage instrument set + 
3 Minor surgery set + 
4 Droppler + 
5 Tensimeter + 
6 Suction pump + 
7 Examination lamp + 
8 Timbangan bayi + 
9 Oxygen set flow meter + 
10 Sterilsator + 
11 Forceps + 

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


97
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA
12 Vacum ekstraktor + 
13 Carditocograph + 
14 Stetoskop + 
15 Recusitation set + 
16 Suction curetage + 
17 Sectio caesarian set + 
18 Anesthesi machine + 
19 Infusion pump + 
20 Infusion warmer + 
21 Auto transfusion set + 
22 Embriotomi set + 
23 Timbangan bayi + 
24 Operating lamp + 
25 Utility trolly + 
26 Heacting set + 
27 Alat partus set + 
28 Carditocography unit + 
29 Gynecology examination + 
30 Manometer + 
31 Alat pemanas + 
32 Stetoskop + 
33 Guntung bengkok + 
34 Pengait IUD + 
35 Spekulum + 
36 Tenakulum + 
37 Pinset + 
38 Korentang + 
39 Tromol kasa + 
40 Pean bengkok + 
41 gagang pisau nomer 3 + 
42 Meja ginekologi + 
43 Lampu ginekologi + 
44 Chirurgical pinset + 
45 Meja obat + 
46 Busi + 
47 Himinoplasti + 
48 Forceps + 
49 Bak instrument + 
50 Bak korentang + 
51 Nierbekhen + 
52 Sonde uterus + 
53 Sim utarine currete blunt + 
54 Partus instrument set + 
55 Pemecah ketuban + 
56 sendok kuret + 

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


98
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA
57 Tampon tang + 
58 Metal catheter + 
59 Tabung O2 + 
60 Generator set + 
61 Pump suction + 

Kamar Tindakan Persalinan (VK)


1 Operating table (gynecology) + 
2 Operating lamp + 
3 Anesthesi machine + 
4 Ventilator dengan probe + 
5 Pengukur + 
6 Oxygen set + flow meter + 
7 Electrosurgial unit + 
8 UV lamp for room sterilization + 
9 Vacum pump + 
10 Autoclave + 
11 Sectio caesarian set + 
12 Laparatomy set + 
13 Histerctomy set + 
14 Laparascopy set + 
15 Histerroscopy set + 
16 Electro couter bipolar + 
17 Electro couter monopolar + 
18 Embriotomi set + 
19 Incubator bayi + 
20 Micro surgery set + 
21 Operating lamp + 
22 Standar infus + 
23 standar waskom + 
24 Utility trolly + 
25 Operating table bedah + 
26 Electric suction pump + 
27 Mayo table stand mobile + 
28 Caesarrean section set + 
29 Ventilator internal + 
30 Pasien monitor + 
31 Meja obat + 
32 Perkakas + 
33 Ultrasonic cleaner + 
34 DC/AC standar + 
35 EKG monitor + 
36 Fluid Management sistem + 
37 Suction head silicone + 
38 Mesin anestesi + 

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


99
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA
39 Ligasure USAm + 
40 Folley lab + 
41 Hermodinamic monitoring + 
42 Gagang pisau no. 3 + 
43 Monitor sony + 
44 Printer video sony + 
45 Mini viewer + 
46 Set jahit + 
47 Ring aplikator set + 
48 Kocher + 
49 Chirurgical pinset + 
50 Rgunting lurus + 
51 Air viva + 
52 Jarum lumbal + 
53 Bed side monitor + 
54 Lemari obat kaca + 
55 Meja suntik beroda + 
56 Nidle holder + 
57 Tromol kasa + 
58 Spatel lidah + 
59 Pean lurus + 
60 Spekulum cocor bebek + 
61 Hak lengan beck + 
62 Spekulum shim + 
63 Aligator + 
64 Mini laparotomy set + 
65 Laringoscope + 
66 Folding endurance tester + 
67 Fenster klem + 
68 Komatography gas + 
69 Oksigen meter + 
70 Tubing slip + 
71 Bak benngkok + 

IGD Kebidanan
1 Stetoscope + 
2 Timbangan dewasa + 
3 Tabung O2 + 
4 Bak Catheter + 
5 Lampu sorot + 
6 Pisfot dewasa + 
7 Kursi dorong + 
8 Standar infus + 
9 Electric suction pump + 
10 Emergency trolly + 

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


100
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA
11 meja periksa + 
12 Monometer + 
13 USG 2 dimensi + 
14 Utility trolley + 
15 Gynecology axamination + 
16 Timbangan bayi + 
17 Syringe pump + 
18 X-Ray connect teraphy + 
19 Baby bath tube + 
20 Meja rontgen + 
21 Lemari obat kaca + 
22 Sterilisator + 
23 Branchard + 

F. PELAYANAN ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF ALAT UTAMA


PELAYANAN ANESTESI
Alat Utama Tindakan Anestesi
Circuit Sistem Mesin Anestesi
1 Mesin anestesi sederhana + 
2 Mesin anestesi standar + 

Open System
Jackson rees (dewasa, anak dan
1 + 
neonatus)

Perlengkapan Life Support Tindakan Anestesi Airway


Laryngoscope set dewasa, anak 
1 +
/ bayi
2 Laryngoscope Mc coy + 
3 Nashoparyngeal tube + 
4 Oropharyngeal tube + 
Endhotracheal tube (ETT) 
5 +
dewasa, anak / bayi
6 Stylet + 
Magyl forcep, dewasa, anak / 
7 +
bayi
8 Month speader + 
9 Suction apparatus + 

Breathing
Masker anes / BVM (face mask) 
1 +
dewasa, anak / bayi
2 laryngael mask / LMA + 
Bag valve mask (BVM) bayi, 
3 +
anak, dewasa

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


101
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA
Simple mask (plastik) dewasa, 
4 +
anak

5 Oksigen tank transport small size +

Circulation
1 Defibrilator + 
2 Syringe pump + 
3 Infusion pump + 
4 Infusion presseure bag + 
5 Infuse warmer + 
6 Standar infuse + 
7 Timbangan daran + 

Monitor Tindakan Anestesi


Bedside Monitor
1 Monitor sederhana + 
2 Monitor standar + 

Monitor Saturasi Oksigen


1 Pulse oxymeter + 

Monitor End Tidal CO2


1 Capnometer + 

Monitor Tekanan Darah


1 Tensimeter + 

Monitor Fusng Paru (Pemeriksaan Suara Nafas)


1 Stetoscope + 

Alat Penunjang Tindakan Anstesi


1 SAB - doek strelie set + 
2 Nerve stimulator + 
3 Spirometer mauil + 
4 Hechting set + 
5 Infant warmer + 

Alat Tambahan Tindakan Anstesi


1 Oxygen cemcentrator + 

Alat Resusitasi dan Emergency


Alat Utama
1 Ventilator standar + 
2 Ventilator canggih + 

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


102
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA
2 Ventilator canggih + 

Perlengkapan Life Support Resusitasi dan Emergendy


Airway
Laryngoscope set (desawa & 
1 +
anak)
2 Laryngoscope Mc Coy + 
3 Noshoparyngael tube + 
4 Oropharingael tube + 
Endotracheal tube (ETT) dewasa 
5 +
& anak / bayi
6 Stylet + 
7 Magyl forcep dewasa & anak + 
8 Mounth speader + 
9 Suction apparatus + 
10 Neck collar + 

Breathing
Masker anes / BVM (face mask) 
1 +
Dewasa & anak / bayi
2 Laryngael mask (LMA) + 
Bag valve mask (BVM) dewasa & 
3 +
anak / bayi
Simple mask (plastik) dewasa & 
4 +
anak / bayi
5 Jackson rees + 
Oksygen tank transport small 
6 +
size

Circulation
1 Defibrilator + 
2 Syringe pump + 
3 Infusion pum + 
4 Infusion pressure bag + 
5 Infuse warmer + 
6 Standar infuse + 
7 Timbangan darah + 
8 Short spine board + 
9 Long spine board + 

Alat Monitor Resusitasi dan Emeegency


1 Monitor standar + 
2 Monitor canggih + 
3 Pulse oxymeter + 
4 Capnometer + 

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


103
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA
5 Tensimeter + 
6 Stetoscope + 

Alat Canggih Resusitasi dan Emeegency


1 Alat pemeriksa Hemoglobin + 
2 Alat pemeriksa gula darah + 
3 Alat pemeriksa electrolit + 
4 Alat pemeriksa lactate darah + 

ALAT PELAYANAN TERAPI INTENSIF


Alat Utama
1 Ventilator standar + 
2 Ventilator canggih + 
3 Ventilator bayi + 

Perlengkapan Life Support Pelayanan Terapi Intensif


Airway
1 Laryngoscope set dewasa, anak + 
2 Laryngoscope Mc Coy + 
3 Nasopharingael tube + 
4 Oropharyngael tube + 
Endotracheal tube (ETT) 
5 +
dewasa & anak / bayi
6 Stylet + 
7 Magyl forcep dewasa & anak + 
8 Mounth speader + 
9 Suction apparatus + 

Breathing
Masker anes / BVM (face mask) 
1 +
Dewasa & anak / bayi
2 Laryngael mask (LMA) + 
Bag valve mask (BVM) dewasa & 
3 +
anak / bayi
Simple mask (plastik) dewasa & 
4 +
anak / bayi
5 Jackson rees + 
Oksygen tank transport small 
6 +
size

Circulation
1 Defibrilator + 
2 Syringe pump + 
3 Infusion pum + 
4 Infusion pressure bag + 
5 Infuse warmer + 

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


104
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA
6 Standar infuse + 
7 Timbangan darah + 

Alat Monitor Pelayanan Terapi Intensif


1 Monitor standar + 
2 Monitor canggih + 
3 Monitor sangat canggih + 
4 Pulse oxymeter + 
5 Capnometer + 
6 Tensimeter + 
7 Stetoscope + 

Alat Penunjang Pelayanan Terapi Intensif


1 Hb-meter + 
2 Gluco-stick + 
3 Blood gas analyzer + 
4 Spirometer manuil + 
5 Hechting set + 
6 Doek sterile set + 
7 TOF guard + 
8 Infant warmer + 
9 Mesin bulleau drain + 

Alat Canggih Resusitasi dan Emeegency


1 Alat pemeriksa Hemoglobin + 
2 Alat pemeriksa gula darah + 
3 Alat pemeriksa electrolit + 
4 Alat pemeriksa lactate darah + 

G. PELAYANAN MIKROBIOLOGI
1 Biosafety cabinet level 2A + 
Mickroskop (binokuler, 
2 +
pembesaran 1000x)
3 Sink dan rak untuk pewarnaan + 
4 Bunsen + 
Incubator, suhu s/d 45O C (suhu 
5 +
20-45O C)
6 Incubator, suhu s/d 89-90O C + 
Refrigenerator suhu 4O C 
7 +
(kapasitas besar 600 ltr)
Freezer -20O C (dengan 
8 +
kapasitas 200 ltr)
Sentrifus (volume tabung s/d 15 
9 +
ml, kecapatan s/d 10.000 rpm)

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


105
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA
Timbangan analitik (kapasitas 
10 +
timbang di bawah 1 gram)
Timbangan / balance untuk 
11 +
media (kapasitas s/d 1 Kg)
12 Water Purifer + 
13 Autoklaf (volume 60 ltr) + 
Alat-alat gelas (tabung reaksi, 
14 +
petri dish, erlenmeyer, pipet)

H. PELAYAN PATOLOGI ANOTOMI


Ruang Tube (Ruang pemotongan jaringan dan pemeriksaan makroskopik)
1 Work station / grossing station + 
2 Autopsi set + 
3 Pisau potong (1 set) + 
4 Guntung (lurus, bengkok, kecil) + 
5 Gergaji listrik + 
6 Pinset, scalpel + 
Alat pengukur (penggaris 
7 +
besar)
Alat pengukur berat (timbangan 
8 +
< 1 kg)
Alat pengukur berat (timbangan 
9 +
> 1 kg)
10 Loop / kaca pembesar + 
Telenan (alas pemotong 
11 +
jaringan)

Ruang Pemrosesan Jaringan (Histologi)


1 Automatic tissue procesing + 
2 Manual tissue procesing + 
3 Automatic staining machine + 
4 Manual staining + 
5 Embedding center + 
Fully motorize rotary microtome 
6 +
+ waterbath)
7 Manual microtome + waterbath) + 
8 Cryostat + 
9 Hotplate + 
Peralatan gelas untuk Procesing 
10 +
manual
11 Timer + 
12 Microscope binocular + 
13 Virtual microscope + 
14 Lemari asam + 
15 Ph meter + 

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


106
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA
16 Alkohol meter + 

Ruang Klinik Sitologi


1 Tempat tidur pasien + 
2 Lampu sorot + 
3 Tempat tidur gynekology + 
4 Lampu rontgen + 
Lemari penyimpanan bahan 
5 +
(bahan FNAB)
6 Meja trolley untuk alat + 
7 Meja kerja + 
8 Kursi + 
9 Spekulum (cocor bebek) + 
10 Autoclave / sterilisator listrik + 
11 Piston gun + 
12 Microscope binocular + 

Ruang Pemrosesan Cairan (Sitologi)


1 Manual staining jar + 
2 Cyto centrifuge 1.500 rpm + 
3 Cyto spin + 
4 Timer + 
Pipet set (dari kecil s/d besar) 
5 +
masing-masing
6 Microscope binocular + 
7 Liquid base cytology manual + 
8 Liquid base cytology automatic + 
9 Vortec + 
10 Lemari pendingin / kulkas + 
11 Alkohol meter + 
12 Hair dryer + 
13 rak slide + 

Ruang Immonohistokimia
Mesin standar automatic pulasan 
1 +
immonohistokimia
Fully motorize rotary microtome 
2 +
waterbath
3 Hotplate + 
4 Lemari pendingin 4O C + 
5 Freezer -20O C + 
6 Timer + 
7 Microscope binocular + 
8 Microscope double head + 

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


107
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA

Ruang Imonofluorosensi
Microscope Imonofluorosensi
1 lengkap dengan kamera, + 
komputer + PC

Ruang Diagnosa
1 Microscope binocular + 
2 Microscope double head + 
Five headed microscope + 
3 +
camera attahed + PC
4 Meja untuk microscope + 
5 Kursi untuk diagnosis + 
6 Lemari buku (build in) + 

I. PELAYANAN PATOLOGI KLINIK


Peralatan Umum
1 Biosafety cabinet level 2A + 
2 Mikroskop + 
3 Sink laboratorium + 
4 Rak untuk pewarnaan + 
5 Waterbath + 
6 Refrigenerator 2-8O C + 
7 O
Freezer -20 C + 
8 Sentrifus + 
9 Mikrosentrifus + 
10 Mikropipet + 
11 Vortex mixer + 
12 Timbangan analitik + 
13 Ph meter + 
14 Inkubator + 
15 Autoklaf + 
16 Oven + 
17 EIA sistem + 
18 Rotator + 
19 Bunsen + 
20 Fume hood + 
21 Water purifier + 
22 Sitosentrifus + 
23 Spektofotmeter + 
24 Peralatan gelas + 

Pelayanan Hematologi
Hematology analyser, three
1 + 
parts differential (B)

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


108
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA
2 Caogulometer + 
3 Spektofotometer + 
Peralatan laju endap darah 
4 +
(LED)

Kimia Klinik
1 Chemistry analyzer + 
2 Fotometer / spektofotometer + 
3 Analisa gas darah + 
4 Urine analyser + 

J. PELAYANAN RADIOLOGI
Diagnostik
1 Film viewer + 
2 Casette & film X-Ray all ukuran + 
3 Film maker + 
4 Film dryer + 
5 CT multislice + 
6 USG 4D + 
7 Mobile X-Ray + 
8 Dental X-Ray + 
Picture archiving comunication 
9 +
sistem (PACS)
10 Peralatan proteksi radiasi + 
11 Perlengkapan proteksi radiasi + 
12 Emergency kid + 
13 Viewing box + 
14 Generator set + 

K. PELAYANAN REHABILITASI MEDIK


Pemriksaan / Penilaian
Meja periksa / tempat tidur 
1 +
periksa / examination table
Lampu periksa / examination 
2 +
lamp / light / hanging lamp

Diagnostik
1 Gonio meter + 
2 Handgrip streght dynamometer + 
3 Handheld dynamometer + 
4 Food troly desentralisasi + 
5 Inclinometer + 
6 Nebulizer jet + 
7 Nebulizer ultrasound + 

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


109
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA
Oximeter / pulse oximetry / 
8 +
oksigen saturasi
9 peak flow meter + 
10 Spirometer + 
11 Tensimeter digital + 
12 Tenimeter aneroid + 
13 Stetoskop + 

Terapi Psikologi
1 Peralatan konsultasi & terapi + 

Fisioterapi Pasif
1 Bath whirl pool + 
Cane, crutch, and walker tips 
2 +
and pads / cane set
3 Crutches set + 
4 Electro stimulation & analgesia + 
5 Ergocycle + 
6 Examination table + 
7 Exercise bicycle + 
8 Lampu infrared + 
9 Leser terapi + 
Matras / Mattres cover for 
10 +
medical purposes
11 Microwave diathermy + 
12 Parafin bath + 
13 paralell bars + 
14 Platform walker + 
15 Reciplokar walker + 
16 Reverse walker + 
17 Rolling triceps walker + 
18 Rolling / gliding walker + 
19 Shortwave diamethery + 
20 Stair - climbing walker + 
21 Standar walker + 
22 Suspention & Pulley equipment + 
23 Tilt table + 
24 Traction unit + 
25 Treadmill + 
26 Kursi roda / wheel chair + 

Senam (Gymnasium)
1 Perangkat olah raga senam + 

GIP
1 Peralatan ruang GIP + 

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


110
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA
Bengkel Halus / Kerja Kayu
Peralatan Halus / Kayu orthotik
1 + 
dan prostetik / OP

L. PEMULASARAN JENAZAH
1 Body bags + 
2 Dissection table + 
3 Autopsi instrument + 
4 Head lamp + 
5 Examination lamp + 
6 Body trolley + 
7 Preparation table + 
8 Refrigereted mortuary cabinet + 

M. INSTALASI GIZI
Asuhan Gizi Rawat Inap
Kegiatan Asuhan Gizi
Alat ukur tinggi badan dan berat 
1 +
badan
2 Alat ukur lingkar lengan atas + 
Knee hight (alat ukur tinggi 
3 +
lutut)
4 Fooed medel + 
5 Skinfold + 
6 Timbangan bayi + 
7 Alat ukur panjang badan bayi + 
8 Bed scale + 
Bioelectrical analisys 
9 +
impedance
10 Chair scale + 
Pita ukur lingkar pinggang dan 
11 +
pinggul

Kegiatan Pelayanan Makanan


1 Meja distribusi makanan + 
2 Rak alat makanan + 
3 Lemari alat makanan + 
4 Alat pemanas (kompor) + 
Refrigenerator khusus makanan 
5 +
cair
6 Refrigenerator + 
7 Tempat pencucian alat + 
8 Food trolley sentralisasi + 
9 Food trolley desentralisasi + 
10 Trolley makanan kelas VIP + 

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


111
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA
11 Timbangan makanan + 
12 Blender + 
13 Alat makan khusus dewasa + 
14 Alat makan pasien anak + 

Asuhan Gizi Rawat Jalan (Di Ruang Konseling Gizi)


Alat ukur tinggi dan berat badan 
1 +
(dewasa dan anak)
2 Alat ukur lingkar lengan atas + 
3 Food model + 
4 Skinfold + 
5 Lemari kaca untuk food sample + 

Pelenggaraan Makanan (Di Ruang Penerimaan)


1 Timbangan lantai + 
2 Timbangan duduk + 
3 Timbangan Digital + 
4 Trolley barang + 
5 Washtaffel + 
6 Tempat sampah + 

Diruang Penyimpanan Bahan Makanan Kering


1 Trolley barang + 
2 Timbangan duduk + 
3 Pallet + 
4 Refrigenerator + 
5 Tempat sampah + 
6 Chiller 4 pintu + 
7 Tangga lipat + 
8 Hand lift + 
9 Trolley barang + 
10 Timbangan lantai + 
11 Container bertutup + 
12 AC split + 

Diruang Penyimpanan Bahan Makanan Segar


1 Timbangan digital + 
2 Timbangan duduk + 
3 Refrigenerator + 
4 Tempat sampah + 
5 Chiller 4 pintu + 
6 Trolley barang + 
7 Timbangan lantai + 
8 Container bertutup + 
9 Freezer cabinet + 

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


112
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA
Cold room chiller (temp -15O 
10 +
s/d -18O C)
11 Insect killer + 

Diruang Penyimpanan Bahan Makanan


1 Timbangan digital + 
2 Timbangan duduk + 
3 Mesin pemotong daging + 
4 Mesin pemotong sayuran + 
5 Bak cuci + 
6 Penggiling daging + 
7 Mixer + 
8 Blender + 
9 Penggiling bumbu + 
10 Telenan + 
11 Food procesor + 
12 Peeler + 
13 Tempat sampah + 
14 Insect killer + 
15 Pisau + 

Diruang Pengeloaan Makanan


1 Timbangan + 
2 Cooking range (tungku) + 
3 Frying pan + 
4 Gelas ukur + 
5 Bain marrie + 
6 Blender + 
7 Boiling pan + 
8 Oven + 
9 Hight presseure cooker + 
10 Rice cooker + 
11 Pan dader /ceplok telur + 
12 Double sink heavy + 
13 Tempat sampah + 
14 Trolley + 
15 Kuali range + 
16 Refrigenerator + 
17 Freezer + 
18 Chiller + 
19 Lemari alat + 
20 Rak alat + 
21 Lemari makanan matang + 
22 Mesin wrapping + 
23 Panci set + 

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


113
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA
24 Insect killer + 
Meja persiapan snack dan 
25 +
makanan cair
26 Cetakan telur + 
27 Wajan + 
28 Container tertutup + 

Di Ruang Distribusi
Food trolley mskanan dengan 
1 +
pemanas
Food trolley mskanan tanpa 
2 +
pemanas
3 Timbangan duduk + 

Di Ruang Pencuci dan Penyimpanan Alat


1 Mesin pencuci alat + 
2 Bak pencuci alat + 
3 Lemari + 
4 Rak alat + 
5 Tempat sampah + 

Di Ruang Formula
1 Sterilisator + 
2 Tempat sampah + 
3 Gelas ukur + 
4 Mixer + 
5 Blender + 
6 Kompor gas + 
7 Tungku + 
8 Cooking range (tungku) + 
9 Refrigenerator + 
10 Mesin pencuci botol + 
11 Bain marrie + 
12 Lemari bahan makanan kering + 
13 Rak botol susu + 
14 Trolley + 
15 Rak alat + 
16 Bak pencuci alat + 

IV. SARANA DAN PRASARANA'


1 Bangunan / ruang gawat darurat + 
2 Bangunan / ruang rawat jalan + 
3 Bangunan / ruang rawat inap + 
4 Bangunan / ruang bedah + 
5 Bangunan / ruang rawat intensif + 

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


114
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA
6 Ruang isolasi + 
Ruang penyimpanan peralatan 
7 +
dan barang bersih
8 Ruang perawat + 
9 Ruang staff dokter + 
10 Ruang tunggu keluarga pasien + 
11 Bangunan / ruang isolasi + 
12 Bangunan / ruang radiologi + 
Bangunan / ruang laboratorium 
13 +
klinik
14 Bangunan / ruang farmasi + 
15 Bangunan / ruang gizi + 
Bangunan / ruang pemelihara- 
16 +
an sarana dan prasarana
Bangunan / ruang rehabiltasi 
17 +
medik
Bangunan / ruang pengelolaan 
18 +
limbah
19 Ruang sterilisasi + 
20 Bangunan / ruang laundry + 
Bangunan / ruang pemulasaran 
21 +
jenazah
22 Bangunan / ruang administrasi + 
23 Bangunan / ruang gudang + 
24 Bangunan / ruang sanitasi + 
Bangunan / ruang dinas & 
25 +
asrama
26 Ambulans + 
27 Ruang komite medis + 
28 Ruang PKMRS + 
29 Ruang perpustakaan + 
30 Ruang jaga koass + 
31 Ruang pertemuan + 
32 Ruang diklat + 
33 Ruang diskusi + 
34 Skill lab dan audiovisual + 
35 Sistem informasi Rumah Sakit + 
Sistem dokumentasi medis 
36 +
pendidikan
37 Listrik + 
38 Air + 
39 Gas medis + 
40 Limbah cair + 
41 Limbah padat + 

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


115
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR
NO PERSYARATAN KELAS C KETERANGAN
RENCANA
42 Penanganan kebakaran + 
43 Komunikasi + 
44 + 

V. ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN


1 Status badan hukum + 
2 Struktur organisasi + 
Tata laksana / tata kerja / uraian 
3 +
tugas
Peraturan internal Rumah Sakit 
4 +
(HBL & MSBL)
5 Komite medik + 
6 Komite etik & hukum + 
7 Satuan pemeriksaan nternal + 
8 Surat ijin praktik dokter + 
9 Surat ijin kerja bidan & perawat + 
Perjanjian kerjasama Rumah 
10 +
Sakit dengan dokter
11 Akreditasi Rumah Sakit + 
Surat Ijin penyelenggaraan 
12 +
radiologi

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


116
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
LAMPIRAN II
PERHITUNGAN ASPEK KEUANGAN

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


117
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung
118
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung
119
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
NO NAMA BANGUNAN Volume Satuan Harga Satuan Jumlah

PEKERJAAN
I INFRASTRUKTUR
PEKERJAAN
PEMATANGAN
A LAHAN 8.750,00 M2 700.000,00 6.125.000.000,00
Land clearing, Cut &
Fill, Stripping,
DPT(Asumsi 35% dari
lahan)

PEKERJAAN PAGAR
B KELILING 685,00 M 1.500.000,00 1.027.500.000,00
Pagar Belakang,
Samping Kiri-Kanan
dan Depan

PEKERJAAN RUAS
C JALAN 4.140,00 M2 800.000,00 3.312.000.000,00
Jalan utama hot mix

DRAINASE DAN
D SALURAN 1,00 Ls 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00

E MEP 1,00 Ls 10.000.000.000,00 10.000.000.000,00


Hidrant, Penerangan
jalan, CCTV, MATV,
Pekerjaan AC, Sound
system,
Tabung Pemadam
Api, dll

TOTAL PEKERJAAN INFRASTRUKTUR 25.464.500.000,00

PEKERJAAN
II GEDUNG
PEKERJAAN
PEMBANGUNAN
A GEDUNG 1 3.440,00 M2 6.500.000,00 22.360.000.000,00
IGD, Administration,
Ruang Rapat,
Management Rumah
Sakit (4 lantai)

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN
B GEDUNG 2 4.252,00 M2 6.500.000,00 27.638.000.000,00
Rawat jalan,
Poliklinik, Rekam

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


120
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
Medis, Kebidanan,
Prinatologi (4 lantai)

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN
C GEDUNG 3 1.200,00 M2 6.500.000,00 7.800.000.000,00
Hemodialisa, Ruang
Bedah, Perawatan
Kelas II, Perawatan
Kelas I
(4 lantai)

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN
D GEDUNG 4 1.200,00 M2 6.500.000,00 7.800.000.000,00
Ruang operasi,
Radiologi,
laboratorium (4
lantai)

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN
E GEDUNG 5 1.656,00 M2 6.500.000,00 10.764.000.000,00
Ruang Bank Darah,
UTDC PMI,
Management Rumah
Sakit, Ruang Rapat,
Aula (4 lantai)

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN
F GEDUNG 6 1.656,00 M2 6.500.000,00 10.764.000.000,00
Ruang Penyakit
Dalam, Rawat Inap
kelas I, kelas II, kelas
III (4 lantai)

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN
G GEDUNG 7 1.296,00 M2 6.500.000,00 8.424.000.000,00
Ruang Rawat Jalan
Anak, Rawat Inap
Anak kelas I, Kelas II,
kelas III
(4 lantai)

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN
H GEDUNG 8 1.296,00 M2 6.500.000,00 8.424.000.000,00
Ruang Neurologi
Pria, Rawat inap
kelas I, Kelas II, Kelas
II (4 lantai)

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


121
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
PEKERJAAN
PEMBANGUNAN
I GEDUNG 9 1.116,00 M2 6.500.000,00 7.254.000.000,00
Ruang Paru, Rawat
Inap Kelas I, Kelas II,
Kelas III (4 Lantai)

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN
J GEDUNG 10 1.116,00 M2 6.500.000,00 7.254.000.000,00
Ruang Penyakit
Dalam Pria, Rawat
Inap Kelas I, Kelas II,
Kelas III
(4 Lantai)

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN
K GEDUNG 11 2.880,00 M2 6.500.000,00 18.720.000.000,00
Ruang Neuorologi
Wanita, Rawat Inapa
Kelas I, Kelas II, Kelas
III (4 Lantai)

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN
L GEDUNG 12 2.480,00 M2 6.500.000,00 16.120.000.000,00
Ruang Penyakit
Dalam Wanita,
Rawat Inapa Kelas I,
Kelas II, Kelas III
(4 Lantai)

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN
M GEDUNG 13 2.880,00 M2 6.500.000,00 18.720.000.000,00
Ruang Penyakit
Menular Wanita,
Rawat Inap Kelsa I,
Kelas II, Kelas III
(4 lantai)

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN
N GEDUNG 14 1.240,00 M2 6.500.000,00 8.060.000.000,00
Ruang Farmasi, Bank
Darah, Ruang Diklat,
Ruang Endoskopy
Center
(4 Lantai)

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


122
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
PEKERJAAN
PEMBANGUNAN
O GEDUNG 15 155,00 M2 6.500.000,00 1.007.500.000,00
Instalasi Flu Burung
(1 Lantai)

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN
P GEDUNG 16 155,00 M2 6.500.000,00 1.007.500.000,00
Gedung IPS Rumah
Sakit (1 Lantai)

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN
Q GEDUNG 17 100,00 M2 6.500.000,00 650.000.000,00
Rumah Generator (1
Lantai)

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN
R GEDUNG 18 1.500,00 M2 6.500.000,00 9.750.000.000,00
Instalasi Pengolahan
Limbah (IPAL) (1
Lantai)

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN
S GEDUNG 19 1.000,00 M2 5.000.000,00 5.000.000.000,00
Forensik dan
Pemulasaran Jenazah
(2 lantai)

TOTAL PEKERJAAN GEDUNG 197.517.000.000,00

PEKERJAAN
SARANA DAN
III PRASARANA
GERBANG UTAMA (2
A UNIT) 2,00 Unit 500.000.000,00 1.000.000.000,00

B MASJID (1 Lantai) 250,00 M2 6.000.000,00 1.500.000.000,00

F LANDSEKAP 2.000,00 M6 200.000,00 400.000.000,00

G AREA PARKIR 2.500,00 M7 300.000,00 750.000.000,00


SELASAR
H PENGHUBUNG 300,00 M8 6.000.000,00 1.800.000.000,00
POS SATPAM (2
I UNIT) 30,00 M9 6.000.000,00 180.000.000,00
PENGADAAN
GENERATOR SET 600
J kVA + INSTALASI 1,00 Set 1.500.000.000,00 1.500.000.000,00

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


123
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
PENGADAAN LAMPU
PENERANGAN JALAN
K + INSTALASI 30,00 Titik 15.000.000,00 450.000.000,00

TOTAL PEKERJAAN SARANA DAN PRASARANA 7.580.000.000,00

PEKERJAAN LAIN-
IV LAIN

A PEKERJAAN INTERIOR 1,00 Ls 10.688.600.000,00


PEKERJAAN
B PENGADAAN 1,00 Ls 23.688.600.000,00
Ranjang Rumah
Sakit, Sofa, lemari,
kulkas. Mesin cuci,
kompor, meja, dll
(Alat penunjang
Rumah Sakit)

C PEKERJAAN ALKES 1,00 Ls 190.000.000.000,00


Mobile operating
table, Anasthesi
Apparatus with
ventilator, operating
lamp ceiling, ICU
ventilator, Dan
semua alkes
penunjang lainnya
sesuai
dengan rumah sakit
type B
PENYEDIAAN OBAT-
OBATAN TAHAP
D AWAL 1,00 Ls 500.000.000,00
PENYEDIAAN
KENDARAAN
E OPERASIONAL 1,00 Ls 5.000.000.000,00
Mobil komisaris 1
unit, Mobil Direktur
utama 1, Mobil
operasional 5 unit
Mobil barang 2 unit,
Bis Karyawan 3 unit,
Sepeda
PENYEDIAAN MOBIL
AMBULANCE 4 UNIT
DAN MOBIL JENAZAH
F 2 UNIT 1,00 Ls 1.800.000.000,00
PENYEDIAAN ALAT-
ALAT
G LAUNDRY/LINEN 1,00 Ls 6.000.000.000,00
PENYEDIAAN ALAT-
H ALAT DAPUR/GIZI 1,00 Ls 2.000.000.000,00

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


124
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
BIAYA PENGADAAN
SIM RS & PERALATAN
I PENUNJANGNYA 1,00 Ls 3.000.000.000,00
SYSTEM RS (License
SIMRS), Survey
UREQ, Conference
Room Piloting,
Design,
Development,
Conduct System
Integration Test,
Training for System
Administrator, Go
Live, Past Go Live,
Client & Data Center,
Server 2 unit,
Rack server (1 set),
UPS Sever (2 unit),
Cable & Others (1
Paket),
License Software FPP
BIAYA PENDUKUNG
J OPERASIONAL 10.000.000.000,00
Biaya masa
pembangunan
(lembur karyawan,
Perjalanan Dinas,
Biaya rapat dan
Tamu, pengamanan
Lokasi, tak terduga
Biaya operasional
yayasan setelah
masa pembangunan
Biaya karyawan dan
operasional awal
Rumah Sakit
(Biaya test, Biaya
training, Gaji
Karyawan (24 Bulan),
Biaya Umum
operasional RS, biaya
tak terduga
Biaya Grand Opening
(Peletakan batu
pertama, Grand
opening RS)
Biaya Promosi
BIAYA PENDUKUNG
OPERASIONAL
K RUMAH SAKIT 20.000.000.000,00
Tenaga Kerja, Biaya
Pemeliharan, Biaya
Langsung, Biaya
Umum,

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


125
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
biaya pembuangan
limbah dan biaya
penyusutan

PERIJINAN DAN LAIN


L LAIN 7.000.000.000,00
Ijin Rumah Sakit,
HO/ijin Lingkungan,
IMB/IPBB,
AMDAL/UKL

FEE KONSULTAN (4%


FISIK
BANGUNAN+SARANA
M & PRASARANA) 9.222.460.000,00

TOTAL PEKERJAAN LAIN-LAIN 288.899.660.000,00

JUMLAH 519.461.160.000,00

PPN 10% 51.946.116.000,00

GRAND TOTAL 571.407.276.000,00

Keterangan :
1. Anggran tersbut diatas sudah termasuk pembangunan Fasum & Fasos, Mall
Farmasi, Food Court dan Bisnis Center
2. Anggaran dapat berubah sesuai dengan kesepakatan antara owner dan investor

Studi Kelayakan Pendirian RS Rahayu Husada Pringsewu – Lampung


126
Concept By. PT. Sulasco Anugerah Pratista & PT. Hasta Mahardika Selaras
DAFTAR PERIJINAN
RUMAH SAKIT RAHAYU HUSADA

1. IZIN LOKASI SK. BUPATI / IZIN PRINSIP


No. B/267/KPTS/B.01/2019, Tgl. 01 Desember 2019

2. IZIN LOKASI PETA OBJEK


B.67/KPTS/B.01/2019

3. IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN


No. 503/013/D.14/640/III/2019, Tgl. 13 Desember 2019

4. IZIN LINGKUNGAN
No. 100/607/LT.06/2016, Tgl. 28 Desember 2016
LAHAN RENCANA PROYEK PEMBANGUNAN

RUMAH SAKIT RAHAYU HUSADA

PRINGSEWU - LAMPUNG

AKTA TANAH YANG DIMILIKI SAAT INI


PENUTUP

Seluruh rangkaian penyusunan Proposal ini sudah saya sajikan sedemikian rupa
agar Bapak/Ibu dan Teamnya bisa dengan mudah mempelajarinya.

Tapi walaupun demikian masih banyak kekurangan-kekurangan yang belum


tertuang didalam Proposal ini, oleh sebab itu saya dan Team saya siap untuk
melengkapi semua kekurangan yang belum bisa kami sajikan, kami siap
mengadakan persentasi ke hadapan Bapak/Ibu, kapan saja dan dimana saja.

Sebagai penutup kata, besar sekali harapan saya agar Proposal ini bisa
membuka hati Bapak/Ibu untuk memberi kesempatan pada saya untuk bisa
berkarya bersama-sama.

Sebelum dan sesudahnya, saya ucapkan banyak terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai