BAB I
PENDAHULUAN
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk. Upaya kesehatan yang semula dititik
diperlukan kebijakan pembangunan yang dinamis dan proaktif dengan melibatkan semua
sektor antara pemerintah, swasta dan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut telah
dirumuskan Visi Indonesia Sehat 2010. Program Visi Indonesia Sehat tersebut harus
didukung oleh pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten. Berkaitan dengan hal
Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang disempurnakan dengan
otonomi tersebut sesuai dengan amanat pasal 18 Undang-Undang Dasar 1945 berikut yaitu
yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat. Demikian pula
salah satu kewenangan yang merupakan urusan wajib oleh kabupaten/kota yaitu tentang
kesehatan.
Rumah sakit adalah rumah tempat merawat orang sakit, atau tempat menyediakan
menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan
kualitas pelayanan kesehatan, cenderung akan menjadi sumber utama terbentuknya tingkat
menjadi bagian dari pengalaman atau dapat dinyatakan sebagai cara pelanggan rumah sakit
mengevaluasi sampai seberapa besar tingkat kualitas pelayanan di rumah sakit, sehingga
pelayanan di rumah sakit adalah motivasi dan perilaku dari tenaga kesehatan. Menurut
Thoha (2003:253) motivasi merupakan pendorong agar seseorang itu melakukan suatu
kegiatan untuk mencapai tujuannya. Kekuatan motivasi bagi seseorang itu dapat berubah
telah mencapai kepuasan atas kebutuhan yang dipunyai sehingga dapat memotivasi
perilaku seseorang. Menurut Thoha (2003:207) perilaku seseorang dapat dikaji sebagai
saling interaksinya atau ketergantungan beberapa unsur yang merupakan suatu lingkaran.
Unsur-unsur itu secara pokok terdiri dari motivasi dan tujuan. Perilaku seorang tenaga
kesehatan sebagai pelayan terdepan menurut Siagian, harus bersifat adil, cepat, ramah dan
tanpa diskriminasi.
Bertitik tolak dari uraian di atas, maka Rumah Sakit Dr.Soetomo Surabaya
Rumah Sakit Dr.Soetomo Surabaya, karena guna peningkatan pelayanan yang sudah ada
menjadi lebih baik pelayanan yang sesuai dengan harapan, keinginan dan tuntutan dari
masyarakat sebagai konsumen sehingga perlu adanya kajian lebih mendalam. Penelitian ini
perlu dilakukan berkaitan dengan kajian survey indeks kepuasan masyarakat, dalam hal ini
Berdasarkan dari latar belakang masalah yang diajukan, maka rumusan masalah
Dr.Soetomo Surabaya?
4. Masukan apa saja yang dapat dipergunakan sebagai rumusan dalam meningkatkan
Tujuan dilaksanakannya study dan survey kepuasan pelanggan ini adalah untuk
dapat memenuhi harapan dan keinginan pelanggan, sehingga pada akhirnya dapat
kepuasan pelanggan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jasa merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.
Perbedaan secara tegas antara barang dan jasa sering sekali sulit dilakukan. Hal ini
dikarenakan pembelian barang sering sekali disertai dengan jasa-jasa tertentu (misalnya
instalasi, pemberian garansi, pelatihan dan bimbingan operasional, perawatan dan reparasi)
dan sebaliknya pembelian jasa seringkali juga melibatkan barang-barang yang melengkapi-
nya (misalnya: makanan di restoran, telepon dalam jasa transportasi). Kotler, (1994)
Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak
kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak
menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa bisa berhubungan dengan produk fisik
maupun tidak. Karakteristik jasa yang membedakannya dengan pemasaran barang antara
lain:
1. Intangible
Sifat intangiable jasa maksudnya adalah, bahwa jasa tidak bisa dirasa menggunakan
penilaian jasa tidak bisa disandarkan dari kinerja sensorik indera manusia. Jasa
berbeda dengan barang, jika barang merupakan suatu objek, alat atau benda, maka
2. Variability
Sifat jasa yang memiliki variability memungkinkan keluaran kinerja jasa untuk tidak
kualitas dan jenis sangat tergantung pada banyak konteks, antara lain siapa yang
menyalurkan jasa, kapan jasa disalurkan, dan dimana jasa tersebut dihasilkan. Dalam
yaitu melakukan investasi dalam seleksi pelatihan yang baik, standarisasi proses
3. Inseparability
pembentuk kinerja pelayanan. Suatu pelayanan jasa sangat erat kaitannya dengan
berbagai faktor, antara lain penyedia jasa. Jasa umumnya dijual terlebih dahulu baru
4. Perishability
Jika barang memiliki suatu mekanisme penyimpanan tertentu, maka jasa tidak
memilikinya. Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.
Hal ini mengakibatkan bila permintaan berfluktuatif akan terjadi pemasalahan yang
tidak dilayani, dengan resiko mereka kecewa atau beralih ke penyedia jasa lain saat
permintaan memuncak
barang. Oleh karena itu, simbolisasi pelayanan melalui penciptaan ekuitas merek (brand
equity) adalah satu satunya diferensiasi antara kinerja suatu jasa dengan jasa yang lain.
Jika dalam produk nyata konsep marketing yang kita kenal dengan istilah 4 P (Produk,
Price, Place, Promotion), maka itu belum cukup untuk melakukan pendekatan pemasaran
pemasaran barang, dengan penambahan tiga variabel baru, yaitu People, Physical
evidence, dan Process (Zeithaml, 1996). Secara lebih transparan, berikut ini akan
1. Product
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan.
Produk dibedakan menjadi tiga jenis yaitu: barang fisik, jasa dan gagasan. Konsep
kinerja dan pelengkap inovatif yang terbaik. Manajer yang berorintasi produk akan
2. Price
adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk.
Perusahaan harus menentukan secara tepat harga yang ditetapkan agar dapat
3. Place
Perusahaan harus memilih saluran distribusi yang paling efektif agar produknya
4. Promotion
perlu mempertimbangkan saluran komunikasi yang efisien dan besarnya biaya untuk
mengkomunikasikan produknya.
5. People
6. Physical evidence
adalah bukti fisik yang akan disajikan kepada konsumen, dalam hal ini adalah bukti
fisik yang kelihatan secara nyata dan menunjang dalam pemberian pelayanan seperti
7. Process
adalah proses yang terjadi ketika pihak perusahaan berinteraksi dengan pihak lain.
unsur yang relevan, valid dan reliabel sebagai unsur minimal yang harus ada untuk
pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
5. Tanggung jawab petugas pelayanan, yaitu kejelasan wwenang dan tanggung jawab
masyarakat.
7. Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu
9. Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan prilaku petugas dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah serta saling
11. Kepastian biaya pelayanana, yaitu kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan
13. Kenyamanan pelayanan, yaitu kondisi sarana dan prasarana pelayanan yang bersih,
rapi, dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada penerima
pelayanan.
pelaksanaan pelayanan.
pada tahun ini adalah sekian, maka di tahun depan haruslah sekian indeksnya.
Proses tracking ini baru menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bila dapat
disimpulkan bahwa apa yang dilakukan perusahaan adalah sudah benar. Hal ini
tercermin dari indeks kepuasan pelanggan yang meningkat atau menurun. Bila
meningkat tajam, maka ada indikasi awal bahwa program kepuasan pelanggan
antara tingkat kepuasan pelanggan suatu perusahaan dan tingkat kepuasan dari
pelanggan pesaing. Suatu perusahaan tahu bahwa indeks kepuasan meningkat. Tetapi
apa artinya apabila ternyata indeks pesaing, rata-rata mengalami kenaikan 10%.
BAB III
kepuasan pelanggan yang akan digunakan sebagai bahan kajian, perencanaan, dan evaluasi
oleh Rumah Sakit Dr.Soetomo Surabaya dalam rangka peningkatan pelayanan kepada
yang akan diarahkan berdasarkan beberapa aspek kepuasan pelanggan dalam kaitannya
dengan pelayanan Rumah Sakit Dr.Soetomo Surabaya. Adapun informasi yang diperoleh
a. Karakteristik responden.
sedemikian rupa. Dalam penyusunan IKM digunakan kuesioner sebagai alat bantu
Metode ini digunakan dalam rangka mengumpulkan data-data primer yakni data
yang langsung dicari sendiri oleh peneliti pada saat penelitian di lapanagan. Adapun untuk
sedang berobat, mengantar pelanggan melakukan pengobatan, dan karyawan yang juga
menggunakan jasa pelayanan di Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya. Responden dipilih
secara acak yang ditentukan sesuai dengan cakupan wilayah masing-masing unit
ditetapkan minimal 150 orang dari jumlah populasi penerima layanan, dengan dasar
14 unsur pelayanan yang dikaji, setiap unsur pelayanan memiliki penimbang yang
Jumlah Bobot 1
Bobot nilai rata-rata tertimbang = = = 0,071
Jumlah Unsur 14
Untuk memperoleh nilai IKM unit pelayanan digunakan pendekatan nilai rata-rata
Untuk memudahkan interprestasi terhadap penilaian IKM yaitu antara 25-100 maka
hasil penilaian tersebut diatas dikonversikan dengan nilai dasar 24, dengan rumus
sebagai berikut:
b. Memberikan bobot yang berbeda terhadap 14 ( empat belas) unsur yang dominan
dalam unit pelayanan, dengan catatan jumlah bobot seluruh unsur tetap 1.
Nilai Nilai Interval Nilai Interval Konversi Mutu Pelayanan Kinerja Unit
Jadual pelaksanaan kegiatan survei adalah selama 1 (satu) bulan, yang digambarkan
sebagai berikut
Tabel 2.4 Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan Survey Kepuasan Pelanggan Tahun 2011.
KE 1 KE 2 KE 3 KE 4
Persiapan
Penyusunan instrumen
Uji Coba
Penyusunan laporan
Seminar
Ketua Tim:
Ilmu Manajemen.
Rencana anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp. 99.000.000,00 (Sembilan puluh
NO KEGIATAN JML SAT JML SAT JML SAT HARGA SAT TOTAL
Summary Pembiayaan
No. Kegiatan Biaya
A Rencana Kegiatan 45.250.000
C ATK 805.000
D Administrasi Sekretariat 4.500.000
E Penyusunan Laporan Akhir 3.500.000
F Fee Fasilitator/ Tenaga Ahli 12.000.000
G Tenaga Pendukung 1.000.000
H Pajak PPn 10% 15.911.000
I Pajak PPh 2,5% 3.182.200
Total anggaran yang diperlukan 98.648.200
Dibulatkan 99.000.000
3.7 Penutup
meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Dr.Soetomo Surabaya karena sangat berperan
Surabaya.
DAFTAR PUSTAKA