(KAK)
BAB I
PENDAHULUAN
Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk memperoses izin, mulai dari pengajuan
sampai keluarnya surat keputusan izin;
Tidak jelasnya biaya yang harus dikeluarkan oleh pemohon izin dalam
memperoleh izin;
Sementara jika dilihat badan atau dinas pemerintah daerah, dalam hal ini pihak
pengelola perizinan, yaitu:
-
Perbedaan aturan kerja dan perbedaan tempat setiap badan atau dinas
pemerintah
daerah
yang
bertugas
untuk
mengelola
izin
yang
terkait
Salah satu masalah yang terpenting adalah adalah munculnya praktek percaloan
dalam pengelolaan perizinan, dan masalah ini menyebabkan kerugian yang
cukup berarti yang dirasakan oleh pemohon izin maupun dinas pemerintah daerah
yang mengelola perizinan.
Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal, Peraturan Menteri Dalam Negeri
No. 24 Tahun 2006 Tentang Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PPTSP) dan
Peraturan Kepala Badan Koordinasi Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pedoman dan
Tata Cara Perizinan dan Non Perizinan Penanaman Modal, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 5
Tahun 2013 tentang Pedoman dan Tata Cara Perizinan dan Non Perizinan
Penanaman Modal merupakan sebuah solusi dalam meminimalisasi permasalahan
permasalahan diatas, PPTSP merupakan pusat pelayanan perizinan yang bekerja
untuk melakukan pengelolaan perizinan mulai dari pengajuan sampai keluarnya
Surat Izin (SK) serta pengawasannya dilakukan dan dikelola dalam satu tempat,
satu dinas dan satu gedung.
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu PintuKabupaten Bogor
merupakan sebuah badan yang bertujuan untuk mengelola seluruh perizinan yang
terdapat di Kabupaten Bogor yang berazaskan kepada Peraturan tersebut diatas
sehingga diharapkan pengelolaan perizinan di Kabupaten Bogor dapat berjalan
dengan baik dan dapat meningkatkan mutu pelayanan kepada publik.
Kebutuhan perangkat penunjang yang ditujukan dalam membantu kinerja Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bogor
merupakan sebuah keharusan yang harus dipenuhi sehingga tujuan untuk
memberikan pelayanan terbaik kepada public dapat terpenuhi serta dapat
meningkatkan mutu pengelolaan perizinan di Kabupaten Bogor. Kebutuhan
perangkat penunjang ini didasarkan atas kondisi dan keadaan yang terdapat di
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bogor itu
sendiri dan salah satu perangkat penunjang yang menjadi prioritas yang harus
dipenuhi oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Bogor adalah sebuah Sistem Informasi yang terkomputerisasi untuk
menunjang kinerja dalam mengelola data data perizinan.
Keberadaan Sistem Informasi yang terkomputerisasi ini diharapkan mampu
menunjang kinerja intern Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kabupaten Bogor sehingga dapat memberikan informasi yang tepat guna
bagi semua pihak. Melalui Sistem Informasi yang terkomputerisasi, proses
pengelolaan perizinan dapat lebih optimal dari segi penanganan data perizinan,
kecepatan proses, pencetakan laporan dan pencetakan dokumen perizinan serta
kemudahan dalam mendapatkan informasi perizinan yang dibutuhkan.
Fitur
membantu kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Bogor dalam hal pencatatan data perizinan mulai dari permohonan
dan pemerosesan, pencetakan dokumen dokumen izin seperti tanda bukti
permohonan, Surat Izin (SK), laporan rekapitulasi perizinan dan lain sebagainya,
selain itu aplikasi Sistem Informasi yang terkomputerisasi harus dapat menyediakan
informasi yang dibutuhkan oleh public dan mampu menyediakan fasilitas untuk
interaksi antar Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Bogordengan masyarakat luas.
Perangkat penunjang Sistem Informasi yang terkomputerisasi menjadi sebuah
kebutuhan yang harus dipenuhi oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bogor dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan terhadap public pada umumnya dan meningkatkan pengelolaan
perizinan di Kabupaten Bogor pada khususnya dan selanjutnya Sistem Informasi
yang terkomputerisasi di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kabupaten Bogor disebut dengan nama aplikasi Layanan Informasi Perizinan
Secara Elektronik (LIPSE) Kabupaten Bogor.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari pekerjaan ini adalah untuk memberikan pelayanan terpadu yang
diselenggarakan oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kabupaten Bogor terhadap masyarakat luas sehingga dapat meningkatkan
kualitas pelayanan.
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah supaya pelayanan terhadap public dan
pengelolaan perizinan yang dikelola oleh Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bogor dapat berjalan dengan baik dan
tersusun secara sistematis, efektif dan efisien ditunjang dengan aplikasi LIPSE
Kabupaten Bogor.
1.3 Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan merupakan sebuah tempat dimana kegiatan Pengembangan
Sistem Aplikasi Pelayanan Perizinan & Penanaman Modal dilaksanakan serta
aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor akan ditempatkan (Install) di Badan Penanaman
BAB II
DASAR HUKUM
Daerah
Kabupaten
Bogor
Nomor
23
Tahun
2008
tentang
Nomor
Tahun
2015
tentang
Daerah
Kabupaten
Bogor
BAB III
SASARAN DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN
1.1 Sasaran
Tersedianya perangkat penunjang berupa aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor sebagai
aplikasi pengolahan data perizinan sehingga dapat memberikan pelayanan
terpadu bagi public yang diselenggarakan oleh Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bogor.
1.2 Keluaran (Output)
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
a)
b)
c)
d)
Penyedia Jasa harus memberikan jawaban dan solusi dari pertanyaan dan
kebutuhan pengguna jasa dalam pembuatan atau pengembangan aplikasi.
Penyedia Jasa harus menyerahkan hasil pekerjaan versi revisi untuk dilakukan
cross check dengan Pengguna Jasa.
Media untuk dokumentasi pada proyek ini dibuat dalam format softcopy dan
hardcopy. Format yang digunakan dalam dokumentasi dalam bentuk softcopy
adalah menggunakan standar format MS Office dan/atau PDF.
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan
Kegiatan penyusunan pengembangan sistem aplikasi pelayanan perizinan ini
memiliki tujuan akhir untuk membantu meningkatkan kinerja Badan Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bogor dalam memberikan
pelayanan yang berkualitas terhadap public khususnya pelayanan perizinan yang
ditunjang dengan pekerjaan pengadaan software yang berbasis web secara
online.
Berdasarkan kepada nilai tujuan yang dibutuhkan dari aplikasi LIPSE Kabupaten
Bogor, maka aplikasi yang dibuat atau dikembangkan harus memiliki karateristik
sebagai berikut :
1. Pusat pengelolaan dan penyimpanan data perizinan yang memiliki tingkat
keamanan
dan
keberadaan
data
yang
terjamin
dengan
ditunjang
Mampu mengelola 60 perizinan dan data data yang terkait dengan setiap
izin yang mana sisa dari izin akan dikembangkan selanjutnya.
Sebagai media penyimpan data yang baik serta sebagai bank data perizinan
di Kabupaten Bogor sehingga jika sewaktu waktu dibutuhkan dapat diambil
dari aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor.
Selain data referensi, setiap data perizinan yang memiliki data master lainnya
yang berfungsi sebagai properties untuk setiap izin (Data Properties).
Memiliki catatan tentang data perusahaan serta dapat mengorganisir surat izin
yang dimiliki oleh perusahaan sehingga mengetahui izin izin milik perusahaan
yang teregistrasi didalam sistem aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor dan memiliki
informasi mengenai data izin milik perusahaan yang telah jatuh tempo.
Setiap data izin yang teregistrasi didalam sistem aplikasi LIPSE terbagi atas data
permohonan, data izin, data SKRD/Nota Hitung, data sekretariat, data arsip
serta data dokument tracker. Setiap data tersebut memiliki karateristik masing
masing, yaitu :
-
Data Arsip sebagai data perizinan yang sudah selesai dan tersedia pada
bagian arsip.
Terdapat fasilitas untuk mencatat bagian bagian atau loket atau kelompok
kerja perizinan yang terdapat di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bogor.
Memiliki
kemampuan
dalam
membedakan
pengguna
berdasarkan
fungsionalitas dan tugas kerja antar pegawai Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bogor.
Satu izin yang dikelola oleh aplikasi terdiri dari 8 (delapan) fasilitas hak akses
sehingga dari 60 izin yang ditangani oleh aplikasi terdapat minimal 480 jenis hak
akses yang harus disediakan oleh aplikasi beserta hak akses untuk modul
modul lainnya yang disesuaikan dengan fasilitas fasilitas yang terdapat dalam
aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor.
Adanya fasilitas untuk mencatat setiap aktifitas yang dilakukan oleh pengguna
aplikasi sehingga kinerja pengguna aplikasi akan terawasi dengan seksama
serta aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor dapat menampilkan aktifitas aktifitas
apa saja yang telah dilakukan oleh pengguna selama menggunakan aplikasi.
Memiliki tingkat keamanan yang handal baik dari sisi aplikasinya maupun dari
dokumen Surat Izin (SK) yang dikeluarkan.
Setiap Surat Izin (SK) yang dicetak melalui aplikasi harus menampilkan baris
barcode.
waktu
dan
tempat
serta
membantu
dalam
menanamkan
Memiliki kemampuan untuk menampung aspirasi atau saran dan kritik serta
dapat menampung pengaduan yang diajukan dan yang dilontarkan oleh
public kepada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Bogor.
Administrator
o
Power User
o
Alur kerja aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor berdasarkan pemohon perizinan dan
masyarakat luas adalah sebagai berikut :
-
Pemohon Perizinan
o
Masyarakat Luas
o
b)
c)
Pernah
menjadi
Penyedia
Jasa
dalam
bidang
Perancangan
dan
e)
Aplikasi
yang
pernah
dibuat
sebelumnya
harus
mampu
menangani
g)
h)
i)
NO
JABATAN
PENDIDIKAN
JUMLAH
PENGALAMAN
KETERANGAN
(ORANG)
(THN)
(PERSYARATAN)
TENAGA AHLI
Tenaga Ahli
S1, Manajemen,
Sistem dan Teknik
Informatika
D3, Manajemen
Informatika dan Ilmu
Komputer
Tenaga
Ahli Muda
4. Operator
SMK Sederajat
CV, ljazah
5. Tenaga
Administrasi
SMK Sederajat
CV, ljazah
Jumlah
j)
Memiliki
metode
10
yang
baik
dalam
memberikan
pelayanan
kepada
Pengguna.
k)
l)
m)
n)
BAB IV
LAPORAN
Laporan yang dihasilkan dalam pekerjaan ini adalah buku panduan (Manual Book)
untuk menjalankan aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor. Buku panduan aplikasi LIPSE
Kabupaten Bogor diserahkan dalam bentuk hardcopy yaitu buku sebanyak 2 buku
dan 4 copy serta softcopy dalam bentuk dokumen .pdf dan dokumen .doc dan
buku panduan ini terintegrasi didalam aplikasi LIPSE.
Isi dari Buku panduan ini harus menampung mengenai :
Tata cara installasi, yaitu petunjuk untuk membimbing proses installasi aplikasi
LIPSE Kabupaten Bogor pada komputer yang akan dijalankan. (Installation
Wizard).
Cibinong
Tanggal :
2015
Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan
ttd
Irawadi Sukisman, BE
NIP. 196403301990121002
Setelah aplikasi selesai dibangun maka terdapat komponen komponen yang harus
sudah ada didalam komputer yang akan di-install aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor, yaitu
:
Jenis Komputer
Server (Database Server)
Komponen
Sistem Operasi
Kebutuhan
OpenSource
(Operating System)
Sistem Database
PHPMyAdmin
Cpanel
Hosting
Memory
2 GB RAM (Minimum)
16 GB RAM (Recomended)
Harddisk
500 GB (Minimum)
1TB (Recomended)
Sistem Operasi
Windows XP Professional/Vista/7
(Operating System)
Memory
Harddisk
Microsoft Office
Office
yang
digunakan
harus
digunakan
adalah
Microsoft
Printer
FLOW CHART
LAYANAN INFORMASI PERIZINAN SECARA ELEKTRONIK (LIPSE)
BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
KABUPATEN BOGOR