Anda di halaman 1dari 21

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

KEGIATAN PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI


PELAYANAN PERIZINAN & PENANAMAN MODAL
(Layanan Informasi Perizinan Secara Elektronik (LIPSE))

Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu


Jl. Tegar Beriman No. 40 Cibinong
Telp. (021)8751090 | Email : bpt@bogorkab.go.id | Web : bpt.bogorkab.go.id

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelaksanaan pengelolaan perizinan menjadi sebuah keharusan atau tugas kerja
sebuahbadan atau dinas pemerintah daerah dalam mengatur lalu lintas
pembangunan yang berorientasi kepada keadilan dan kenyamanan bagi semua
pihak serta sebagai bentuk kewajiban pemerintah untuk memberikan pelayanan
publik yang baik. Perkembangan saat ini, dimana pengelolaan perizinan masih
dikelola oleh berbagai badan atau dinas pemerintah daerah menimbulkan
berbagai permasalahan, justru hal ini mengakibatkan tidak tercapainya bentuk
pelayanan yang bermutu bagi masyarakat luas serta sangat bertolak belakang
dengan tujuan awal dari pengelolaan perizinan yang dilaksanakan oleh
pemerintah itu sendiri, selain itu tentu saja permasalahan dari pengelolaan
perizinan yang tidak baik akan menimbulkan citra pemerintah yang negatif.
Permasalahan permasalahan yang ditimbulkan dari pengelolaan perizinan yang
dilaksanakan oleh berbagai badan atau dinas pemerintah daerah diantaranya,
ditinjau dari masyarakat luas sebagai pemohon izin dan sebagai object yang
menerima bentuk pelayanan pemerintah, yaitu:
-

Panjangnya jalur birokrasi yang harus ditempuh dalam mengajukan izin;

Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk memperoses izin, mulai dari pengajuan
sampai keluarnya surat keputusan izin;

Tidak jelasnya biaya yang harus dikeluarkan oleh pemohon izin dalam
memperoleh izin;

Dan lain sebagainya.

Sementara jika dilihat badan atau dinas pemerintah daerah, dalam hal ini pihak
pengelola perizinan, yaitu:
-

Perbedaan aturan kerja dan perbedaan tempat setiap badan atau dinas
pemerintah

daerah

yang

bertugas

untuk

mengelola

izin

yang

terkait

mengakibatkan kurang efektifnya komunikasi dan koordinasi antar bagian,


-

Menumpuknya berkas perizinan dan tidak tertatanya berkas perizinan dengan


baik,

Tidak jelasnya track record dalam mengelola perizinan,

Dan lain sebagainya.

Salah satu masalah yang terpenting adalah adalah munculnya praktek percaloan
dalam pengelolaan perizinan, dan masalah ini menyebabkan kerugian yang
cukup berarti yang dirasakan oleh pemohon izin maupun dinas pemerintah daerah
yang mengelola perizinan.
Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal, Peraturan Menteri Dalam Negeri
No. 24 Tahun 2006 Tentang Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PPTSP) dan
Peraturan Kepala Badan Koordinasi Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pedoman dan
Tata Cara Perizinan dan Non Perizinan Penanaman Modal, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 5
Tahun 2013 tentang Pedoman dan Tata Cara Perizinan dan Non Perizinan
Penanaman Modal merupakan sebuah solusi dalam meminimalisasi permasalahan
permasalahan diatas, PPTSP merupakan pusat pelayanan perizinan yang bekerja
untuk melakukan pengelolaan perizinan mulai dari pengajuan sampai keluarnya
Surat Izin (SK) serta pengawasannya dilakukan dan dikelola dalam satu tempat,
satu dinas dan satu gedung.
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu PintuKabupaten Bogor
merupakan sebuah badan yang bertujuan untuk mengelola seluruh perizinan yang
terdapat di Kabupaten Bogor yang berazaskan kepada Peraturan tersebut diatas
sehingga diharapkan pengelolaan perizinan di Kabupaten Bogor dapat berjalan
dengan baik dan dapat meningkatkan mutu pelayanan kepada publik.
Kebutuhan perangkat penunjang yang ditujukan dalam membantu kinerja Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bogor
merupakan sebuah keharusan yang harus dipenuhi sehingga tujuan untuk
memberikan pelayanan terbaik kepada public dapat terpenuhi serta dapat
meningkatkan mutu pengelolaan perizinan di Kabupaten Bogor. Kebutuhan
perangkat penunjang ini didasarkan atas kondisi dan keadaan yang terdapat di
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bogor itu
sendiri dan salah satu perangkat penunjang yang menjadi prioritas yang harus
dipenuhi oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Bogor adalah sebuah Sistem Informasi yang terkomputerisasi untuk
menunjang kinerja dalam mengelola data data perizinan.
Keberadaan Sistem Informasi yang terkomputerisasi ini diharapkan mampu
menunjang kinerja intern Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kabupaten Bogor sehingga dapat memberikan informasi yang tepat guna
bagi semua pihak. Melalui Sistem Informasi yang terkomputerisasi, proses

pengelolaan perizinan dapat lebih optimal dari segi penanganan data perizinan,
kecepatan proses, pencetakan laporan dan pencetakan dokumen perizinan serta
kemudahan dalam mendapatkan informasi perizinan yang dibutuhkan.
Fitur

yang dimiliki oleh Sistem Informasi yang terkomputerisasi harus mampu

membantu kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Bogor dalam hal pencatatan data perizinan mulai dari permohonan
dan pemerosesan, pencetakan dokumen dokumen izin seperti tanda bukti
permohonan, Surat Izin (SK), laporan rekapitulasi perizinan dan lain sebagainya,
selain itu aplikasi Sistem Informasi yang terkomputerisasi harus dapat menyediakan
informasi yang dibutuhkan oleh public dan mampu menyediakan fasilitas untuk
interaksi antar Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Bogordengan masyarakat luas.
Perangkat penunjang Sistem Informasi yang terkomputerisasi menjadi sebuah
kebutuhan yang harus dipenuhi oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bogor dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan terhadap public pada umumnya dan meningkatkan pengelolaan
perizinan di Kabupaten Bogor pada khususnya dan selanjutnya Sistem Informasi
yang terkomputerisasi di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kabupaten Bogor disebut dengan nama aplikasi Layanan Informasi Perizinan
Secara Elektronik (LIPSE) Kabupaten Bogor.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari pekerjaan ini adalah untuk memberikan pelayanan terpadu yang
diselenggarakan oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kabupaten Bogor terhadap masyarakat luas sehingga dapat meningkatkan
kualitas pelayanan.
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah supaya pelayanan terhadap public dan
pengelolaan perizinan yang dikelola oleh Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bogor dapat berjalan dengan baik dan
tersusun secara sistematis, efektif dan efisien ditunjang dengan aplikasi LIPSE
Kabupaten Bogor.
1.3 Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan merupakan sebuah tempat dimana kegiatan Pengembangan
Sistem Aplikasi Pelayanan Perizinan & Penanaman Modal dilaksanakan serta
aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor akan ditempatkan (Install) di Badan Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu PintuKabupaten Bogor yang berkedudukan di


Jl. Tegar Beriman No. 40 Kabupaten Bogor.
1.4 Asal Sumber Pendanaan
APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kabupaten Bogor tahun 2015,
dengan biaya sebesar Rp.300.000.000,- (Tiga Ratus Juta Rupiah) termasuk pajak
pajak yang membebaninya.
1.5 Nama dan Organisasi Pengguna Jasa
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bogor.

BAB II
DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang


Bebas dan Bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
2. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
4. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pedoman dan
Tata Cara Perizinan dan Non Perizinan Penanaman Modal, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor
5 Tahun 2013 tentang Pedoman dan Tata Cara Perizinan dan Non Perizinan
Penanaman Modal.
5. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Perizinan di Provinsi Jawa Barat.
6. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Perizinan Terpadu Satu Pintu di Provinsi Jawa Barat.
7. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 061/Kep.53-Org/2007 tentang
Pedoman Teknis Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Provinsi
Jawa Barat.
8. Peraturan

Daerah

Kabupaten

Bogor

Nomor

23

Tahun

2008

tentang

Nomor

Tahun

2015

tentang

Pembentukan Badan Periizinan Terpadu.


9. Peraturan

Daerah

Kabupaten

Bogor

Pembentukan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

BAB III
SASARAN DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN

1.1 Sasaran
Tersedianya perangkat penunjang berupa aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor sebagai
aplikasi pengolahan data perizinan sehingga dapat memberikan pelayanan
terpadu bagi public yang diselenggarakan oleh Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bogor.
1.2 Keluaran (Output)
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
a)

Aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor.

b)

Installasi dan konfigurasi LIPSE Kabupaten Bogor.

c)

Dokumentasi aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor berupa technical manual;

d)

Pelatihan aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor, pendampingan/asistensi, garansi


dan pemeliharaan.

1.3 Kewajiban Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa


Selama kegiatan penyusunan pengembangan sistem informasi pelayan terhadap
publik dan pekerjaan pengadaan software terdapat ketentuan ketentuan yang
harus dipenuhi oleh Pengguna Jasa maupun Penyedia Jasa, yaitu:
Kewajiban Pengguna Jasa.

Pengguna Jasa harus menyerahkan SOP kegiatan pekerjaan.

Pengguna Jasa harus menyediakan format format perizinan.

Pengguna Jasa harus menentukan kebutuhan ketentuan model keluaran yang


dibutuhkan dari kegiatan pekerjaan ini.

Pengguna Jasa harus menyediakan staf pengawas atau pendamping selama


kegiatan pekerjaan berlangsung.

Kewajiban Penyedia Jasa.

Penyedia Jasa harus memberikan jawaban dan solusi dari pertanyaan dan
kebutuhan pengguna jasa dalam pembuatan atau pengembangan aplikasi.

Penyedia Jasa harus menyerahkan hasil pekerjaan versi revisi untuk dilakukan
cross check dengan Pengguna Jasa.

Penyedia Jasa harus menyampaikan progress kegiatan pekerjaan berlangsung.

Penyedia Jasa harus menyerahkan dokumentasi laporan kegiatan pekerjaan.

Media untuk dokumentasi pada proyek ini dibuat dalam format softcopy dan
hardcopy. Format yang digunakan dalam dokumentasi dalam bentuk softcopy
adalah menggunakan standar format MS Office dan/atau PDF.
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan
Kegiatan penyusunan pengembangan sistem aplikasi pelayanan perizinan ini
memiliki tujuan akhir untuk membantu meningkatkan kinerja Badan Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bogor dalam memberikan
pelayanan yang berkualitas terhadap public khususnya pelayanan perizinan yang
ditunjang dengan pekerjaan pengadaan software yang berbasis web secara
online.
Berdasarkan kepada nilai tujuan yang dibutuhkan dari aplikasi LIPSE Kabupaten
Bogor, maka aplikasi yang dibuat atau dikembangkan harus memiliki karateristik
sebagai berikut :
1. Pusat pengelolaan dan penyimpanan data perizinan yang memiliki tingkat
keamanan

dan

keberadaan

data

yang

terjamin

dengan

ditunjang

kemudahan serta penyederhanaan penggunaannya.


2. Sebagai media interaktif antara Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bogor dengan masyarakat dalam penanganan
informasi perizinan.
3. Menunjang Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Bogor dalam rangka pengawasan dan pengamanan perizinan di
Kabupaten Bogor.
Dalam kaitan dengan point point yang terdapat diatas, maka aplikasi SIM-PPTSP
Kabupaten Bogor ini dituntut untuk dapat menangani permasalahan sebagai
berikut :

Mampu mengelola 60 perizinan dan data data yang terkait dengan setiap
izin yang mana sisa dari izin akan dikembangkan selanjutnya.

Mempercepat kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu


Pintu Kabupaten Bogor dalam mengelola data perizinan.

Sebagai media penyimpan data yang baik serta sebagai bank data perizinan
di Kabupaten Bogor sehingga jika sewaktu waktu dibutuhkan dapat diambil
dari aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor.

Terdapat fasilitas untuk mencatat data data yang digunakan sebagai


referensi pada proses pengolahan data permohonan perizinan. Data referensi
ini berfungsi sebagai data master untuk data perizinan pada aplikasi LIPSE
Kabupaten Bogor.

Selain data referensi, setiap data perizinan yang memiliki data master lainnya
yang berfungsi sebagai properties untuk setiap izin (Data Properties).

Memiliki catatan tentang data perusahaan serta dapat mengorganisir surat izin
yang dimiliki oleh perusahaan sehingga mengetahui izin izin milik perusahaan
yang teregistrasi didalam sistem aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor dan memiliki
informasi mengenai data izin milik perusahaan yang telah jatuh tempo.

Sebagai media dalam pencatatan data perizinan yang diajukan oleh


pemohon.

Memudahkan pengguna dalam pencatatan data perizinan, pengolahan data


izin sampai perhitungan biaya retribusi setiap izin yang diajukan.

Setiap data izin yang teregistrasi didalam sistem aplikasi LIPSE terbagi atas data
permohonan, data izin, data SKRD/Nota Hitung, data sekretariat, data arsip
serta data dokument tracker. Setiap data tersebut memiliki karateristik masing
masing, yaitu :
-

Data Permohonan sebagai data untuk mencatat data permohonan izin


yang diajukan oleh pemohon (masyarakat).

Data Izin sebagai data izin hasil pemrosesan permohonan izin.

Data SKRD/Nota Hitung sebagai data retribusi izin yang diajukan.

Data Sekretariat sebagai data yang menampung informasi informasi


kesekretariatan yang berkaitan dengan data izin yang diajukan.

Data Arsip sebagai data perizinan yang sudah selesai dan tersedia pada
bagian arsip.

Data Document Tracker sebagai data untuk menampilkan informasi status


keberadaan izin yang diajukan beserta log dari izin tersebut.

Terdapat fasilitas untuk mencatat bagian bagian atau loket atau kelompok
kerja perizinan yang terdapat di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bogor.

Melalui aplikasi LIPSE setiap bagian di Badan Penanaman Modal dan


Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bogor harus mencatat setiap data
perizinan yang masuk.

Aplikasi memiliki fasilitas untuk melakukan penulusuran dokumen perizinan


(Document Tracking) yang sedang diproses oleh Badan Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bogor. Melalui fasilitas ini
keberadaan status pemrosesan dokumen permohonan izin dapat diketahui,
apakah dokumen sedang berada dibagian proses atau dibagian validasi atau
dibagian lainnya.

Memiliki

kemampuan

dalam

membedakan

pengguna

berdasarkan

fungsionalitas dan tugas kerja antar pegawai Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bogor.

Satu izin yang dikelola oleh aplikasi terdiri dari 8 (delapan) fasilitas hak akses
sehingga dari 60 izin yang ditangani oleh aplikasi terdapat minimal 480 jenis hak
akses yang harus disediakan oleh aplikasi beserta hak akses untuk modul
modul lainnya yang disesuaikan dengan fasilitas fasilitas yang terdapat dalam
aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor.

Aplikasi menyediakan fasilitas untuk pengelolaan pengguna aplikasi LIPSE


Kabupaten Bogor, didalam fasilitas ini terdapat informasi sebagai pegawai di
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Bogor dan perubahan kata sandi untuk masuk kedalam aplikasi LIPSE
Kabupaten Bogor.

Adanya fasilitas untuk mencatat setiap aktifitas yang dilakukan oleh pengguna
aplikasi sehingga kinerja pengguna aplikasi akan terawasi dengan seksama
serta aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor dapat menampilkan aktifitas aktifitas
apa saja yang telah dilakukan oleh pengguna selama menggunakan aplikasi.

Mengolah data perizinan menjadi informasi perizinan dalam bentuk laporan


data perizinan atau bentuk informasi lainnya yang dibutuhkan oleh pemohon
dan masyarakat lainnya ataupun oleh Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bogoritu sendiri.

Memiliki kemampuan untuk pencetakan dokumen perizinan mulai dari bukti


penerimaan permohonan izin (Resi Permohonan dan Barcode Izin), Surat Izin
(SK), Resi Penolakan, bukti pembayaran atau retribusi izin (Nota Hitung & SKRD,
laporan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta laporan informasi perizinan lainnya
termasuk penyerahan dokumen perizinan yang telah selesai ke bagian Arsip.

Memiliki tingkat keamanan yang handal baik dari sisi aplikasinya maupun dari
dokumen Surat Izin (SK) yang dikeluarkan.

Setiap Surat Izin (SK) yang dicetak melalui aplikasi harus menampilkan baris
barcode.

Aplikasi menyediakan fasilitas untuk bertindak sebagai administrator pada situs


web yang akan dikembangkan oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bogor. Fasilitas ini berupa data data yang
akan ditampilkan pada situs web tersebut.

Memudahkan kebutuhan informasi perizinan kepada masyarakat luas tanpa


batasan

waktu

dan

tempat

serta

membantu

dalam

menanamkan

pemahaman mengenai prosedur pengajuan izin.

Memiliki kemampuan untuk menampung aspirasi atau saran dan kritik serta
dapat menampung pengaduan yang diajukan dan yang dilontarkan oleh
public kepada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Bogor.

Aplikasi memiliki fasilitas untuk mem-Back Up sistem data (database) dan


mampu untuk me-restore kembali data hasil back up tersebut. Fasilitas back up
ini terdiri dari Back Up Database Properties dan Back Up Database Manual.

Aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor harus mendukung konsep jaringan client


server dimana komputer client mem-broswer komputer server.

Aplikasi terhubung pada SMS Center yang dikembangkan bersama dengan


Kegiatan Pengembangan Layanan Informasi Perizinan Secara Elektronik ini.

Aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor bertindak sebagai pusat pencatatan, pemrosesan


dan pencetakan data perizinan. Pada aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor, pengguna
aplikasi dibagi menjadi 2 kategori yaitu : administrator dan power user,
administrator memiliki hak untuk mengakses seluruh fasilitas yang terdapat di dalam
aplikasi sementara untuk power user, hak aksesnya terbatas pada fasilitas tertentu
saja. Pembagian hak akses bagi power user ditentukan oleh administrator dan
disesuaikan dengan fungsionalitas kerja masing masing pengguna di Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bogor.
Alur kerja aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor berdasarkan pengguna (user) adalah
sebagai berikut :
-

Administrator
o

Mempersiapkan sistem aplikasi yang akan digunakan.

Membagi hak akses bagi power user.

Melakukan entry data pada data master.

Melakukan entry data pada data properties izin.

Melakukan pengecekan data aktifitas pengguna aplikasi.

Melakukan pengawasan dan pengecekan sistem secara berkala.

Melakukan backup / restore database secara berkala.

Power User
o

Melakukan entry data perizinan.

Melakukan pemerosesan dan pengolahan data perizinan.

Mencetak tanda bukti permohonan, barcode perizinan, Surat Izin (SK),


SKRD/Nota Hitung, resi penolakan dan laporan perizinan lainnya.

Alur kerja aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor berdasarkan pemohon perizinan dan
masyarakat luas adalah sebagai berikut :
-

Pemohon Perizinan
o

Menerima input data saran dan kritik.

Menerima input data pengaduan perizinan.

Memberikan informasi jawaban berkaitan dengan pengaduan yang


diterima.

Masyarakat Luas
o

Menerima input data saran dan kritik.

Menerima input data pengaduan lainnya.

Memberikan informasi jawaban berkaitan dengan data yang diterima.

1.5 Kebutuhan Sistem


Aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor dibangun khusus untuk membantu kinerja Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bogor sehingga
memerlukan komponen komponen pendukung yang dibutuhkan oleh sistem.
Kebutuhan sistem ini merupakan salah satu persyaratan untuk dapat menjalankan
aplikasi dengan baik tanpa adanya masalah yang timbul dikemudian hari.
Keterangan mengenai kebutuhan sistem ini terdapat pada lampiran (spesifikasi
terlampir).
1.6 Alih Pengetahuan
Penyedia jasa harus mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi, dan seminar
(miniworkshop) terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih

pengetahuan kepada staf/tim teknis di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan


Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bogor.
1.7 Jangka Waktu Pelaksanaan
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah selama 120 (seratus dua puluh)
hari kalender dan harus dilaksanakan proses user acceptance test dengan waktu
pelaksanaan minimal 7 (hari) hari kerja dari tanggal serah terima pekerjaan.
1.8 Kualifikasi
Kualifikasi yang harus dipenuhi oleh penyedia jasa aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor
ini adalah sebagai berikut :
a)

Bersedia menandatangani Perjanjian Kerahasiaan Data dan Informasi sesuai


dengan kebijakan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (Information
Security Management Sistem).

b)

Memiliki latar belakang dan pengalaman yang luas dalam bidang


Perancangan dan Pembangunan Aplikasi dengan skala besar, terintegrasi
dan mengintegrasikan aplikasi.

c)

Pernah

menjadi

Penyedia

Jasa

dalam

bidang

Perancangan

dan

Pembangunan Aplikasi untuk minimal tiga organisasi berbeda.


d)

Pernah membuat atau mengembangkan aplikasi LIPSE atau sejenis di Kota


atau Kabupaten lain dan siap untuk mempresentasikannya.

e)

Aplikasi

yang

pernah

dibuat

sebelumnya

harus

mampu

menangani

pencatatan data perizinan, pencetakan surat izin dengan kode barcode,


pencatatan Nota Hitung/SKRD, pencetakan laporan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) serta dapat menyediakan informasi perizinan bagi masyarakat umum.
f)

Memiliki pemikiran inovatit dan konstruktif dalam bidang Perancangan dan


Pembangunan Aplikasi.

g)

Memiliki kemampuan dan pernah melakukan penanganan (setting) jaringan


komputer (LAN).

h)

Memiliki kemampuan untuk menangani masalah dengan cepat dan tepat.

i)

Memiliki production house / workshop dan tenaga-tenaga ahli yang


permanen yang terdiri atas :

NO

JABATAN

PENDIDIKAN

JUMLAH

PENGALAMAN

KETERANGAN

(ORANG)

(THN)

(PERSYARATAN)

TENAGA AHLI

Project Manager / S2, Magister


Ketua Tim
Informatika

CV, Ijazah, NPWP

Tenaga Ahli

CV, ljazah, NPWP

CV, ljazah, NPWP

S1, Manajemen,
Sistem dan Teknik

Informatika
D3, Manajemen
Informatika dan Ilmu
Komputer

Tenaga
Ahli Muda

4. Operator

SMK Sederajat

CV, ljazah

5. Tenaga
Administrasi

SMK Sederajat

CV, ljazah

Jumlah

j)

Memiliki

metode

10

yang

baik

dalam

memberikan

pelayanan

kepada

Pengguna.
k)

Sanggup untuk memberikan garansi atas berfungsinya barang/jasa secara


sempurna selama satu tahun sejak serah terima.

l)

Memiliki komitmen yang kuat untuk mau bekerjasama dengan Panitia


Pengadaan, Tim Teknis, dan Tim IT.

m)

Memiliki komitmen untuk mengamankan data dan informasi yang berkaitan


dengan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Bogor.

n)

Memiliki komitmen dan disiplin terhadap tanggung jawab dan jadwal


pekerjaan.

1.9 Penilaian Kualifikasi


Penilaian Kualifikasi mengikut sertakan Tim dari Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bogor.

BAB IV
LAPORAN

Laporan yang dihasilkan dalam pekerjaan ini adalah buku panduan (Manual Book)
untuk menjalankan aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor. Buku panduan aplikasi LIPSE
Kabupaten Bogor diserahkan dalam bentuk hardcopy yaitu buku sebanyak 2 buku
dan 4 copy serta softcopy dalam bentuk dokumen .pdf dan dokumen .doc dan
buku panduan ini terintegrasi didalam aplikasi LIPSE.
Isi dari Buku panduan ini harus menampung mengenai :

Penjelasan (deskripsi) Tentang gambaran umum aplikasi LIPSE Kabupaten


Bogor, dimana didalam gambaran umum ini menjelaskan mengenai alur
proses aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor sebagai petunjuk bagi pengguna
aplikasi (user).

Kebutuhan kebutuhan sistem aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor, berupa


spesifikasi komponen hardware dan spesifikasi komponen software, baik
dalam kondisi minimum ataupun kondisi yang disarankan oleh penyedia jasa.

Tata cara installasi, yaitu petunjuk untuk membimbing proses installasi aplikasi
LIPSE Kabupaten Bogor pada komputer yang akan dijalankan. (Installation
Wizard).

Petunjuk penggunaan (tutorial/how to) aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor,


petunjuk penggunaan aplikasi ini harus dibedakan bagi pengguna yang
bertindak sebagai administrator ataupun pengguna biasa serta pada
petunjuk penggunaan ini harus berisi penjelasan mengenai langkah langkah
yang harus dilakukan oleh pengguna aplikasi dalam operational-nya
menggunakan

aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor atau tuntutan dalam

pengelolaan data perizinan menggunakan aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor


mulai dari entry data, pemrosesan, pencetakan laporan serta fasilitas
fasilitas lainnya yang terdapat didalam aplikasi tersebut.
Penjelasan yang terdapat pada buku panduan ini harus menggunakan Bahasa
Indonesia yang ter-struktrur dengan baik dan benar serta menggunakan ejaan
yang dapat dipahami oleh pengguna aplikasi. Untuk memudahkan dalam
memahami penjelasan yang terdapat didalam buku panduan aplikasi LIPSE

Kabupaten Bogor dapat disertakan dengan gambar gambar yang berkaitan


dengan materi.
Dibuat di :

Cibinong

Tanggal :

2015
Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan

ttd
Irawadi Sukisman, BE
NIP. 196403301990121002

Kebutuhan Komponen Pendukung Perangkat Lunak (Software)


Komponen komponen yang dibutuhkan dalam pembuatan atau pengembangan
aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor ini adalah sebagai berikut :

Bahasa pemograman menggunakan web programming.

Sistem database menggunakan phpmyadmin sebagai media penyimpanan


data.

Setelah aplikasi selesai dibangun maka terdapat komponen komponen yang harus
sudah ada didalam komputer yang akan di-install aplikasi LIPSE Kabupaten Bogor, yaitu
:

Jenis Komputer
Server (Database Server)

Komponen
Sistem Operasi

Kebutuhan
OpenSource

(Operating System)
Sistem Database

PHPMyAdmin

Web Server, Mail &

Cpanel

Hosting
Memory

2 GB RAM (Minimum)
16 GB RAM (Recomended)

Harddisk

500 GB (Minimum)
1TB (Recomended)

Client Aplikasi LIPSE

Sistem Operasi

Windows XP Professional/Vista/7

(Operating System)
Memory

512 MB RAM (Minimum)


1 GB RAM (Recomended)

Harddisk

500 GB pada root directory (C:\)

Microsoft Office

Ms Office 2007 System


Ms

Office

yang

digunakan

harus

terdapat komponen Font Barcode


serta dengan minimum komponen
yang

digunakan

adalah

Word dan Microsoft Excel.

Microsoft

PDF Viewer (.pdf)

Acrobat Reader > v.7.0 atau aplikasi


lainnya yang dapat membaca file berextension pdf.

Printer

Printer jenis apapun untuk mencetak


laporan dan dokumen dari aplikasi
dengan minimum ukuran kertas yang
dapat dicetak adalah A4 atau Folio

FLOW CHART
LAYANAN INFORMASI PERIZINAN SECARA ELEKTRONIK (LIPSE)
BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
KABUPATEN BOGOR

JENIS IZIN YANG AKAN DIKEMBANGANKAN MELALUI


LAYANAN INFORMASI PERIZINAN SECARA ELEKTRONIK (LIPSE)
1. Izin Lokasi (ILOK)
2. Izin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT)
3. IMBG
4. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
5. Undang-Undang Gangguan (HO)
6. Salon Type C & D
7. Izin Penyelenggaraan Reklame (IPR)
8. Izin Usaha Kepariwisataan (IUK)/TDUP
9. Izin Pemakaian Tanah Daerah Milik Jalan (DAMIJA)
10. Izin Pemakaian Tanah Daerah Manfaat Jalan (DAMAJA)
11. Izin Pemakaian Tanah Daerah Pengawasan Jalan (DAWASJA)
12. Izin Optikal
13. Izin Klinik Radiologi
14. Izin Pemakaian Instalasi Penangkal Petir
15. Sertifikat Laik Sehat Depo Air Isi Ulang
16. Sertifikat Kesehatan Makanan Jasa Boga dan Catering
17. Sertifikat Laik Sehat Rumah Makan
18. Tanda Daftar Industri (TDI)
19. Tanda Daftar Gudang (TDG)
20. Izin Usaha Industri (IUI)
21. Persetujuan Prinsip Industri (PPI)
22. Izin Perluasan Industri (IPI)
23. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
24. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
25. Persetujuan Prinsip Kawasan Industri (PPKI)
26. Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI)
27. Izin Perluasan Kawasan Industri (IPKI)
28. Surat Keterangan Penyimpanan Barang
29. Izin Memperkerjakan Tenaga Asing (IMTA)
30. Izin Pembuangan Air Limbah (IPAL)
31. Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)
32. Izin Pemakaian Air Tanah (IPK)/IUPPABT
33. Izin Pengusahan Air Tanah (IPH)/ABT
34. Izin Pemakaian Air Tanah Eksplorasi (IPK-E)
35. Izin Pengusahaan Air Tananh Eklpolorasi (IPH-E)
36. Izin Usaha Budidaya Ikan di Perairan Umum
37. Izin Usaha Budidaya Kolam Air Deras
38. Izin Usaha Budidaya Ikan Kolam Air Tenang
39. Izin Usaha Budidaya Ikan Hias

40. Izin Usaha Penampungan Ikan


41. Izin Usaha Budidaya Ternak
42. Izin Usaha Pembibitan
43. Rumah Potong Hewan (RPH)
44. Izin Laboratorium Klinik Swasta
45. Izin Toko Obat
46. Izin Usaha Obat Hewan
47. Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal
48. Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal
49. Izin Usaha Penggabungan (Merger) Penanaman Modal
50. Surat Pengantar Pengalihan Kepemilikan Asing
51. Izin Pengambilan Air Bawah Tanah
52. Izin Pengeboran Air Bawah Tanah
53. Izin Klinik
54. Izin Apotek
55. Sertifikat Laik Sehat Depot Air Minum Isi Ulang
56. Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi Jasa Boga dan Catering
57. Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran
58. Surat Keterangan Penyimpanan Barang
59. Surat Pengantar Pengalihan Kepemilikan Asing
60. Surat Terdaftar Pengobatan Tradisional (STPT)/BATRA

Anda mungkin juga menyukai