Anda di halaman 1dari 8

Alamat Kantor : Jln. Sele Be Solu II Km.12 Klawalu - Sorong Telp.

335955 & Fax ( 0951) 335954

PERATURAN DIREKTUR RSUD SELE BE SOLU KOTA SORONG


NOMOR : 445 / / 2019

TENTANG
PEMBERIAN PENGHARGAAN DAN SANKSI
DILINGKUNGAN RSUD SELE BE SOLU KOTA SORONG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DIREKTUR RSUD SELE BE SOLU KOTA SORONG

Menimbang : a. bahwa dalam upaya mewujudkan mutu pelayanan kesehatan di RSUD SELE BE SOLU
Kota Sorong diperlukan pegawai yang profesional, bertanggung jawab, jujur, dan adil melalui
pembinaan yang dilaksanakan berdasarkan sitem prestasi kerja dan sistem karier;
b. bahwa dalam rangka mendorong profesionalitas serta meningkatkan kinerja pegawai, dan
penegakan disiplin perlu pemberian penghargaan dan sanksi disiplin kepada pegawai
dilingkungan RSUD SELE BE SOLU Kota Sorong;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, b, dan c di atas, maka perlu menetapkan
Peraturan Direktur RSUD SELE BE SOLU Kota Sorong tentang Pemberian Penghargaan
dan Sanksi dilingkungan RSUD SELE BE SOLU Kota Sorong.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih
Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
2. Undang – Undang Nomor 45 Tahun 1999, tentang Pembentukan Propinsi Irian Jaya Tengah,
Irian Jaya Barat, Kabupaten Paniai, Kabupaten Mimika, Kabupaten Puncak Jaya dan Kota
Sorong ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 173, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3894 ) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
5 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Propinsi Irian Jaya Tengah, Irian Jaya Barat, Kabupaten Paniai, Kabupaten
Mimika, Kabupaten Puncak Jaya dan Kota Sorong (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3960);
3. Undang – Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Propinsi Papua
(Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik
Inidonesia Nomor 4151) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang 35 Tahun 2008
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2008
tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi khusus
bagi Provinsi Papua menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun
2008 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4884);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355);
5. Undang-Undng Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2004 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
-2-

8. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik


Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063);
9. Undang - Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5233);
11. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lambaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494);
12. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dua kali, terkhir dengan Unadang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
13. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
14. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3637);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri
Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4017) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 tentang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4193);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil
Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4194);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 8737);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
20. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil;
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
23. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 21 Tahun 2010 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil;
24. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan
Rumah Sakit;
-3-

25. Keputusan Menkes Nomor 938/MENKES/SK/XI/1992 tanggal 12 November 1992 tentang


Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum;
26. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 772/Menkes/SK/VI/2002 tentang
Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit;
27. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 631/Menkes/SK/IV/2005 tentang
Pedoman Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff Bylaws) di Rumah Sakit;
28. Keputusan Menkes Republik Indonesia Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal di Rumah Sakit;
29. Keputusan Menkes Republik Indonesia Nomor 1087/MENKES/SK/VIII/2010 tentang Standar
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Di Rumah Sakit;
30. Peraturan Walikota Sorong Nomor 24 Tahun 2008, tentang Uraian Tugas Sub Bagian, Sub
Bidang, dan Seksi pada Inspektorat, Bappeda, dan Lembaga Teknis;
31. Peraturan Daerah Kota Sorong Nomor 8 Tahun 2009 tentang Pedoman Penerapan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Kota Sorong;
32. Peraturan Daerah Kota Sorong Nomor 17 Tahun 2015 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Sorong Tahun 2015 Nomor 17, Tambahan
Lembaran Daerah Kota Sorong Nomor 17);
33. Peraturan Walikota Sorong Nomor 23 Tahun 2013 tentang Pedoman Penerapan Pola
Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah Kota Sorong;
34. Peraturan Walikota Sorong Nomor 25 A Tahun 2015 tentang Peraturan Internal Rumah Sakit
Umum Daerah SELE BE SOLU Kota Sorong;
35. Peraturan Walikota Sorong Nomor 39 A Tahun 2015 tentang Sistim Akuntansi Rumah Sakit
Umum Daerah Sele Be Solu Kota Sorong;
36. Peraturan Walikota Sorong Nomor 66 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah
Kota Sorong Nomor 12 Tahun 2016 tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Pekerja
SELE BE SOLU Kota Sorong sebagai Badan Layanan Umum Daerah;
37. Peraturan Walikota Sorong Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Pegawai Non PNS
dan Dokter Tamu pada BLUD RSUD SELE BE SOLU Kota Sorong;
38. Keputusan Walikota Sorong Nomor 89 Tahun 2007, tentang Penetapan Status Penggunaan
Barang Milik Daerah Pada Satuan Kerja Perangkat daerah ( SKPD ) Dilingkungan
Pemerintah Kota Sorong;
39. Keputusan Walikota Sorong Nomor 445/86A/2014 tentang penetapan Rumah Sakit Umum
Daerah Sele Be Solu Kota Sorong sebagai Badan Layanan dengan status Penuh;
40. Keputusan Walikota Sorong Nomor 445/169/2014 tentang Penunjukan/Pengangkatan
Pimpinan Badan Layanan Umum Daerah RSUD SELE BE SOLU Kota Sorong;
41. Keputusan Walikota Sorong Nomor 445/75/2015 tentang penetapan Standar Pelayanan
Minimal pada BLUD RSUD SELE BE SOLU Kota Sorong Kota Sorong;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RSUD SELE BE SOLU KOTA SORONG


TENTANG PEMBERIAN PENGHARGAAN DAN SANKSI DILINGKUNGAN
RSUD SELE BE SOLU KOTA SORONG
-4-

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Direktur RSUD SELE BE SOLU Kota Sorong ini yang dimaksud dengan:
1. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah SELE BE SOLU Kota Sorong.

2. Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disingkat RSUD adalah Rumah Sakit Umum Daerah
SELE BE SOLU Kota Sorong yang telah ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah secara penuh.

3. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah satuan kerja perangkat daerah di
lingkungan Pemerintah Kota Sorong yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa
penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan
kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

4. Pegawai adalah seseorang yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang
berwenang, ditempatkan di BLUD RSUD SELE BE SOLU Kota Sorong dan diserahi tugas tertentu, yang terdiri
dari Calon Pegawai Negeri Sipil, dan Pegawai Negeri Sipil.

5. Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan Pegawai
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Aparatur Sipil Negara.

7. Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Pegawai Non PNS adalah seseorang
yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang, ditempatkan di
BLUD RSUD SELE BE SOLU Kota Sorong dan diserahi tugas tertentu yang berstatus bukan Pegawai
Negeri Sipil.

8. Pegawai Tetap yang selanjutnya disingkat PT adalah Pegawai Non PNS yang ditingkatkan statusnya dari
Pegawai Tidak Tetap setelah menempuh dan dinyatakan lulus verifikasi dan validasi yang kemudian diangkat dan
diberhentikan oleh Direktur setelah mencapai batas usia pensiun atau atas permintaan sendiri.

9. Pegawai Tidak Tetap yang selanjutnya disingkat PTT adalah Pegawai Non PNS yang diangkat untuk jangka
waktu tertentu setelah menempuh dan dinyatakan lulus seleksi dan diberhentikan oleh Direktur berdasarkan
perjanjian kerja guna membantu melaksanakan tugas yang bersifat teknis, profesional dan administrasi sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan organisasi dan tidak berkedudukan sebagai PNS atau CPNS.

10. Dokter adalah tenaga medis yang memiliki izin praktek dan izin kompetensi di bidang kedokteran yang terikat
kerja dengan BLUD RSUD SELE BE SOLU Kota Sorong dan diberi kewenangan untuk melakukan pelayanan
medis di BLUD RSUD SELE BE SOLU Kota Sorong

11. Dokter Tamu adalah dokter yang bukan pegawai BLUD RSUD SLE BE SOLU Kota Sorong yang mempunyai
pasien dirawat dan ditindak dengan menggunakan fasilitas RS.

12. Komite Medik adalah kelompok tenaga medis yang keanggotaannya dipilih dari anggota staf medis fungsional.

13. Instalasi adalah fasilitas penyelenggara pelayanan medis, pelayanan penunjang medis, kegiatan penelitian,
pengembangan, pendidikan, pelatihan, dan pemeliharaan sarana RS.

14. Penghargaan adalah suatu bentuk apresiasi terhadap pencapaian prestasi kerja pegawai di lingkungan
RSUD SELE BE SOLU Kota Sorong dalam bentuk materi maupun non materi.

-5-
15. Sanksi adalah pengurangan kelangkaan profesi/remunerasi/tunjangan kinerja/bonus bagi pegawai di lingkungan
RSUD SELE BE SOLU Kota Sorong yang dijatuhi hukuman disiplin berdasarkan Peraturan Pemerintah yang
mengatur mengenai disiplin pegawai negeri sipil dan Peraturan Walikota Sorong tentang Pengelolaan Pegawai
Non PNS dan Dokter Tamu pada BLUD RSUD SELE BE SOLU Kota Sorong.
16. Prestasi Kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap Pegawai pada satuan organisasi sesuai sasaran kerja
pegawai dan perilaku kerja.

17. Sasaran Kerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh
seorang Pegawai.
18. Kelangkaan profesi/remunerasi/tunjangan kinerja/bonus adalah penghasilan yang diberikan kepada pegawai
berdasarkan kehadiran dan prestasi kerja dalam bentuk uang.
19. Tim Seleksi Pemberian Penghargaan adalah tim yang dibentuk untuk melaksanakan tugas penilaian pegawai
dilingkungan RSUD SELE BE SOLU Kota Sorong untuk mendaptkan penghargaan yang sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan.

Pasal 2

Pemberian Penghargaan dan Pengenaan Sanksi bagi Pegawai di RSUD SELE BE SOLU Kota Sorong bertujuan
untuk:

a. meningkatkan prestasi kerja pegawai yang sesuai dengan beban kerja dan tuntutan organisasi; dan
b. meningkatkan disiplin dalam melaksanakan tugas.

BAB II
PENGHARGAAN

Pasal 3

(1) Pegawai yang telah diseleksi oleh Tim Seleksi dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dapat diberikan
Penghargaan.

(2) Tim Seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk dan diatur tersendiri dengan Keputusan Direktur.

(3) Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:


a. kenaikan pangkat dengan prestasi kerja luar biasa baiknya;
b. promosi dalam jabatan struktural;
c. tugas belajar;
d. penambahan kelangkaan profesi/remunerasi/tunjangan kinerja/bonus;
e. penghargaan sebagai pegawai teladan; atau
f. penghargaan pensiun pegawai negeri sipil.
(4) Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat diajukan oleh Tim Seleksi dan mendapat persetujuan
Atasan Langsung.

(5) Berdasarkan pengajuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Atasan Langsung dapat mengusulkan pemberian
penghargaan kepada Direktur.

(6) Pemberian penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diberikan dengan tetap memperhatikan
peraturan perundang-undangan.
-6-

Pasal 4

Penghargaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) diberikan dengan memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. kenaikan pangkat dengan prestasi kerja luar biasa baiknya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) huruf
a dapat diberikan kepada Pegawai yang memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam melaksanakan tugas
sangat baik selama 1 (satu) tahun terakhir;
b. promosi dalam jabatan struktural sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) huruf b dapat diberikan kepada
Pegawai yang memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam melaksanakan tugas sangat baik selama 3 (tiga)
tahun terakhir.
c. tugas belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) huruf c dapat diberikan kepada Pegawai yang
memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam melaksanakan tugas sangat baik selama 1 (satu) tahun terakhir.
d. penambahan kelangkaan profesi/remunerasi/tunjangan kinerja/bonus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat
(3) huruf d dapat diberikan paling banyak sebesar 50% (lima puluh persen), kepada Pegawai yang memenuhi
persyaratan yang ditentukan dalam melaksanakan tugas sangat baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
e. penghargaan sebagai pegawai teladan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf e dapat diberikan
kepada Pegawai yang yang memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam melaksanakan tugas sangat baik
dalam 2 (dua) tahun terakhir.
f. penghargaan sebagai pensiun pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf f dapat
diberikan kepada pegawai negeri sipil yang mengabdi pada RSUD SELE BE SOLU Kota Sorong 15 (lima belas)
tahun ke atas.

Pasal 5

(1) Penambahan kelangkaan profesi/remunerasi/tunjangan kinerja/bonus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4


huruf d dibayarkan pada Tahun Anggaran berikutnya selama 1 (satu) tahun.

(2) Dalam hal Pegawai yang menerima penambahan kelangkaan profesi/remunerasi/tunjangan kinerja/bonus
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dijatuhi hukuman disiplin sedang dan berat, penambahan kelangkaan
profesi/remunerasi/tunjangan kinerja/bonus dibatalkan.

(3) Penghargaan sebagai pegawai teladan sebagaimana dimaksud Pasal 4 huruf e dapat diberikan penghargaan
berupa sertifikat……

(4) Penghargaan sebagai pegawai pegawau negeri sipil sebagaimana dimaksud Pasal 4 huruf f dapat diberikan
penghargaan berupa mas 5 gram.

BAB III
SANKSI

Pasal 6

Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin berdasarkan Peraturan Pemerintah yang mengatur mengenai disiplin
Pegawai Negeri Sipil dikenai sanksi dan Peraturan Walikota Sorong yang mengatur mengenai disiplin Pegawai Non
PNS maka akan dilakukan pengurangan kelangkaan profesi/remunerasi/tunjangan kinerja/bonus dengan ketentuan
sebagai berikut:
-7-

a. Hukuman disiplin ringan

1. sebesar 15% (lima belas persen) selama 1 (satu) bulan, jika pegawai dijatuhi hukuman disiplin berupa
teguran lisan;
2. sebesar 30% (tiga puluh persen) selama 2 (dua) bulan, jika pegawai dijatuhi hukuman disiplin berupa
teguran tertulis; dan
3. sebesar 40% (empat puluh persen) selama 3 (tiga) bulan, jika pegawai dijatuhi hukuman disiplin berupa
pernyataan tidak puas secara tertulis.
b. Hukuman disiplin sedang

1. sebesar 40% (empat puluh persen) selama 6 (enam) bulan, jika pegawai dijatuhi hukuman disiplin berupa
penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun;
2. sebesar 50% (lima puluh persen) selama 8 (delapan) bulan, jika pegawai dijatuhi hukuman disiplin berupa
penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun; dan
3. sebesar 60% (enam puluh persen) selama 10 (sepuluh) bulan, jika pegawai dijatuhi hukuman disiplin berupa
penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun.
c. Hukuman disiplin berat

1. sebesar 60% (enam puluh persen) selama 12 (dua belas) bulan, jika pegawai dijatuhi hukuman disiplin
berupa penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun;

2. sebesar 70% (tujuh puluh persen) selama 12 (dua belas) bulan, jika pegawai dijatuhi hukuman disiplin
berupa pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah; dan

3. sebesar 80% (delapan puluh persen) selama 12 (dua belas) bulan, jika pegawai dijatuhi hukuman disiplin
berupa pembebasan dari jabatan. sebesar 100% (seratus persen), jika pegawai dijatuhi hukuman disiplin
berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan
hormat dan mengajukan banding administratif.

Pasal 7

(1) Pengurangan kelangkaan profesi/remunerasi/tunjangan kinerja/bonus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6


diberlakukan terhitung mulai bulan berikutnya sejak Keputusan penjatuhan hukuman disiplin mempunyai
kekuatan hukum tetap.
(2) Pengurangan kelangkaan profesi/remunerasi/tunjangan kinerja/bonus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan Keputusan Direktur.
(3) Keputusan Direktur sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada Kepala Bidang Keuangan yang
mempunyai tugas dan fungsi pengelolaan keuangan untuk ditindaklanjuti.

BAB IV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 9

Direktur melalui Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala-Kepala Bidang, dan Kepala-Kepala Sub Bagian serta Seksi
melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksaan Pemberian Penghargaan dan Pengenaan Sanksi
bagi Pegawai di Lingkungan RSUD SELE BE SOLU Kota Sorong.
-8-

BAB V
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 10

Pada saat Peraturan DIrektur ini mulai berlaku, Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin atau yang sedang dalam
proses pengajuan upaya administratif sebelum Peraturan Direktur ini diundangkan, tidak dikenai pengurangan
kelangkaan profesi/remunerasi/tunjangan kinerja/bonus Peraturan Direktur ini.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 11
Peraturan Direktur ini mulai berlaku pada tanggal tetapkan.

Agar setiap pegawai mengetahui Peraturan Direktur ini.

Ditetapkan di : Sorong
Pada tanggal :

DIREKTUR RSUD SELE BE SOLU KOTA SORONG,

dr. MAVKREN J. KAMBUAYA, MARS


PEMBINA (IV/a)
NIP. 19800709 200605 2 002

Anda mungkin juga menyukai