Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

RAPAT KERJA KESEHATAN KABUPATEN TAHUN 2014


TANGGAL 04 NOVEMBER – 06 NOVEMBER 2014
TEMA

“UPAYA BERSAMA DALAM MENGATASI BAYI DAN BALITA GIZI KURANG

DI KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA”

LATAR BELAKANG

Visi pembangunan Kesehatan di Kabupaten Hulu Sungai Utara adalah “Masyarakat


Hulu Sungai Utara yang Sehat, Mandiri dan Berkeadilan” dengan makna Masyarakat sehat
yang mandiri artinya masyarakat diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat dan mampu mengatasi permasalahan kesehatan dilingkungannya
tentu dibantu oleh tenaga kesehatan yang profesional. Berkeadilan diartikan masyarakat
mendapat pelayanan kesehatan secara merata sesuai kebutuhan dengan perhatian khusus
pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia) dan keluarga miskin.
Salah satu penduduk rentan yakni Kesehatan Anak, terutama kesehatan gizi mereka.
Pemerintah bertanggung jawab pada hal tersebut yang sudah diatur sesuai amanat Undang-
Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 pasal 142 dan 143, yang berisikan sebagai berikut:
Pasal 141
(1) Pemerintah, pemerintah daerah, dan /atau masyarakat bersama-sama menjamin
tersedianya bahan makanan yang mempunyai nilai gizi yang tinggi secara merata dan
terjangkau;
(2) Pemerintah berkewajiban menjaga agar bahan makanan sebagaimana yang dimaksud
pada ayat (2) memenuhi standar gizi yang ditetapkan dengan peraturan perundang-
undangan;
(3) Penyediaan bahan makanan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dilakukan
secara lintas sektor dan antarprovinsi, antarkabupaten dan antarkota;

Pasal 142
(1) Upaya perbaikan gizi dilakukan pada seluruh siklus kehidupan sejak dalam kandungan
sampai dengan lanjut usia dengan prioritas kepada kelompok rawan:
a. Bayi dan Balita;
b. Remaja Perempuan;
c. Ibu Hamil dan menyusui.
(2) Pemerintah bertanggung jawab menetapkan standar angka kecukupan gizi, standar
pelayanan gizi dan standar tenaga gizi pada berbagai tingkat pelayanan kesehatan;
(3) Pemerintah bertanggung jawab atas pemenuhan kecukupan gizi pada keluarga miskin
dan dalam situasi darurat;
(4) Pemerintah bertanggung jawab terhadap pendidikan dan informasi yang benar tentang
gizi masyarakat;
(5) Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat melakukan upaya untuk mencapai
status gizi yang baik.
Sebagai kabupaten tertinggal dan salah satu kabupaten dari 5 (Lima) kabupaten
prioritas oleh Pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara
merupakan daerah prevalensi gizi kurang yang tinggi (menurut BB/U), pada 5 (Lima) tahun
terakhir (2009 s.d 2013), grafiknya cenderung meningkat. Namun, hingga saat ini belum
diketahui secara pasti akar penyebab permasalahan tersebut. Lontaran kesalahan dan
kritikan keras dan saling lempar tanggung jawab antar sektor terkait menjadi prilaku klasik
setiap tahunnya, namun tidak dapat menemukan solusi terbaik untuk mengatasi hal
tersebut. Faktor penyebabnya multikausal, bahkan tidak jelas. Oleh sebab itu pentingnya
sebuah forum bersama antar lintas sektor terkait dari Organiasi Pembinaan Kesejahteraan
Keluarga (PKK) yang biasanya diketuai oleh Ibu kepala daerah/ kecamatan, Badan
Pemberdayaan Masyarakat (Pembermas) dan Pemerintah Desa, Badan Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak dan KB, Kantor Kecamatan, Puskesmas, Rumah Sakit dan
Dinas Kesehatan sebagai leading sector kesehatan.
Rakerkeskab merupakan rapat kerja kesehatan tingkat kabupaten yang melibatkan
instansi terkait guna peningkatan pembangunan kesehatan khususnya di Hulu Sungai Utara.
Tema utama yang diangkat adalah “ Upaya Bersama dalam dalam Mengatasi Bayi dan
Balita Gizi Kurang di Kabupaten Hulu Sungai Utara “ Tema ini dipilih dalam rangka
mengkoordinasikan dan mencarikan solusi penurunan jumlah kasus Bayi dan Balita gizi
kurang dan gizi buruk di daerah, karena selama ini beredar anggapan bahwa posyandu milik
orang kesehatan (Dinkes, Puskesmas) serta posyandu identik dengan kegiatan
penimbangan. Oleh karena itu, “Bagaimana cara mengubah kesadaran bahwa posyandu
milik masyarakat, meningkatkan kunjungannya serta mengoptimalkan fungsinya
sebagai promotif (promsi kesehatan) dan Preventif (Pencegahan)”. Banyak manfaat
yang diperoleh pada kegiatan posyandu, salah satunya mendeteksi secara dini bayi dan
balita dengan indikasi gizi kurang.
Ada beberapa hal yang saat ini harus menjadi perhatian permasalahan tersebut,
seperti :
1. Peran strategis Tim Penggerak PKK dalam menjalankan Posyandu di Desa/kelurahan;
2. Peran Kecamatan dalam koordinasi dengan kepala desa/ lurah dalam meningkatkan
kunjungan masyarakat ke Posyandu;
3. Badan Pembermas dan Pemdes sebagai leading sector pengembangan, kemandirian
dan peran aktif masyarakat pada kegiatan posyandu.
4. Kualitas Pelayanan Gizi di Puskesmas (Hulu) dan Rumah Sakit (Hilir)
Melalui Rapat Kerja Kesehatan Kabupaten diharapkan dapat ditemukan solusi
bersama dalam upaya penurunan bayi dan balita gizi kurang di Kota Bertakwa, sehingga
dalam Perencanaan Pembangunan Kesehatan telah ada dan akan terus disusun dan
dievaluasi dengan tidak melupakan hasil-hasil yang telah dicapai pada tahun-tahun
sebelumnya atau langkah lain hasil tahun lalu merupakan masukan untuk perencanaan yang
akan datang. Dengan makin kompleknya masalah kesehatan semakin dituntut tanggung
jawabnya dalam menilai keberhasilannya. Hal ini akan terlihat secara langsung dari dampak
kegiatan mulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi kegiatan dan sejauh mana
efisiensinya.

TUJUAN
a. Umum
Kegiatan ini dimaksudkan untuk koordinasi antara Dinas Kesehatan dengan Puskesmas,
Rumah Sakit, BP3AKB, Badan Pembermas dan Pemdes, Tim Penggerak PKK Daerah
serta Kantor Kecamatan dalam rangka penurunan Bayi dan Balita Gizi Kurang di
Kabupaten Hulu Sungai Utara.
b. Khusus
1. Meningkatkan koordinasi dalam rangka perencanaan pembangunan kesehatan Gizi
Anak.
2. Menghasilkan keputusan dan komitmen bersama dalam rangka penurunan Bayi dan
Balita Gizi Kurang.
3. Meningkatkan kinerja lintas sektor terkait, khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten
Hulu Sungai Utara.

PESERTA PERTEMUAN
Peserta Rapat Kerja Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara diikuti sebanyak 90 orang
yang terdiri dari :
a. Dinas Kesehatan : 24 orang
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
2. Sekretaris/Kepala Bidang
3. Kasubag/Kasi
4. Staf terkait (panitia)
b. Puskesmas, Kecamatan dan UPOPPK : 54 orang
1. Pimpinan Puskesmas, 2 (dua) orang staf (Pengelola Program) dan 1 (orang)
petugas Kecamatan (menangani Posyandu)
2. Kepala UPOPPK dan 1 (satu) orang staf

c. Narasumber dan peserta aktif:


1. BPJS Kab. HSU (Narsum)
2. Tim PKK (Ibu Bupati/perwakilan)
3. Kepala Badan Pembermas dan Pemdes /Perwakilan
4. Kepala BP3AKB/Perwakilan
5. RSUD Pembalah Batung
6. Puskesmas Perawatan Alabio

d. Tamu Undangan: 6 (enam) orang


1. Bupati/Wakil Bupati/Mewakili
2. Ketua DPRD/ Perwakilan Komisi
3. BPKD Kab. HSU
4. Bappeda Kab. HSU
5. RSU Mulia Amuntai
6. BPJS Kab. HSU

TEMA
Tema Rakerkeskab :
“Upaya Bersama dalam Mengatasi Bayi dan Balita Gizi Kurang di Kabupaten Hulu Sungai
Utara “

WAKTU DAN TEMPAT


a. Waktu
Rapat Kerja Kesehatan Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara dilaksanakan pada
tanggal 04 November s.d 06 November 2014.
b. Tempat
Rapat dilaksanakan di Aula MAN 2 Amuntai, Jl. Sukmaraga No.244, Kec. Sei. Malang

JADWAL ACARA
Susunan acara /jadwal tentatif, terlampir.
PEMBIAYAAN
Pembiayaan Rapat Kerja Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2014 dibebankan
pada DPA-SKPD Dinas Kesehatan tahun 2014 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan,
Kegiatan Rapat Kerja Kesehatan Daerah Tingkat Kabupaten

PENUTUP
Kerangka acuan Rapat Kerja Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai utara ini dibuat untuk dapat
dijadikan pedoman dalam pelaksanaannya.

SEKRETARIAT
Sub Bagian Program Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara
Jalan H. Kurdi Yusni No. 066 Amuntai
Fax : 0527- 61406/ email : kehsu@yahoo.com

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi :


1. H. Mahyuliansyah, S.Kep (0813 4974 4 179)
2. Gusti Firman Wahyudi (0878 1589 3 222)
3. Nining Huliyah, SKM (0813 5121 6 666)

Amuntai, 20 Oktober 2014


Ketua Panitia Pelaksana,

Syaifullah, S.Sos, M.Si


LAPORAN

RAPAT KERJA KESEHATAN KABUPATEN TAHUN 2013

TANGGAL 03 – 05 DESEMBER 2013

TEMA

“UPAYA BERSAMA DALAM PENURUNAN AKI DAN AKB

DI KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA”

LATAR BELAKANG

Visi pembangunan Kesehatan di Kabupaten Hulu Sungai Utara adalah “Masyarakat


Hulu Sungai Utara yang Sehat, Mandiri dan Berkeadilan” dengan makna Masyarakat sehat
yang mandiri artinya masyarakat diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat dan mampu mengatasi permasalahan kesehatan dilingkungannya
tentu dibantu oleh tenaga kesehatan yang profesional. Berkeadilan diartikan masyarakat
mendapat pelayanan kesehatan secara merata sesuai kebutuhan dengan perhatian khusus
pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia) dan keluarga miskin.
Salah satu penduduk rentan yakni Kesehatan Ibu dan Anak sudah diatur sesuai
amanat Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 pasal 126 dan 131, yang berisikan
sebagai berikut:
Pasal 126
(1) Upaya kesehatan ibu harus ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga mampu
melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi angka kematian ibu;
(2) Upaya kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif;
(3) Pemerintah menjamin ketersediaan tenaga, fasilitas, alat dan obat dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan ibu secara aman, bermutu, dan terjangkau;
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelayanan kesehatan ibu diatur dengan Peraturan
Pemerintah;
Pasal 131
(1) Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan anak harus ditujukan untuk mempersiapkan
generasi yang akan datang yang sehat, cerdas, dan berkualitas serta untuk menurunkan
angka kematian bayi dan anak.
(2) Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak anak masih dalam kandungan,
dilahirkan, setelah dilahirkan, dan sampai berusia 18 (delapan belas) tahun.
(3) Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) menjadi tanggung jawab dan kewajiban bersama bagi orang tua, keluarga,
masyarakat, dan Pemerintah, dan pemerintah daerah.
Sebagai kabupaten tertinggal dan salah satu kabupaten dari 5 (Lima) kabupaten
prioritas oleh Pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara
merupakan daerah kasus kematian Ibu dan Anak yang tinggi, pada 5 (Lima) tahun terakhir
(2008 s.d 2012), grafiknya berfluktuasi namun meningkat. Namun, hingga saat ini belum
diketahui secara pasti akar penyebab permasalahan tersebut. Lontaran kesalahan dan
kritikan keras dan saling lempar tanggung jawab antar sektor terkait menjadi prilaku klasik
setiap tahunnya, namun tidak dapat menemukan solusi terbaik untuk mengatasi hal
tersebut. Faktor penyebabnya multikausal, bahkan tidak jelas. Oleh sebab itu pentingnya
sebuah forum bersama antar lintas sektor terkait seperti Departeman Agama, Badan
Pemberdayaan Perempuan dan KB, Puskesmas, Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan
sebagai leading sector kesehatan serta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial sebagai
lembaga baru pengganti lembaga asuransi jaminan kesehatan PT. ASKES di Tahun 2014.
Rakerkeskab merupakan rapat kerja kesehatan tingkat kabupaten yang melibatkan
instansi terkait guna peningkatan pembangunan kesehatan khususnya di Hulu Sungai Utara.
Tema utama yang diangkat adalah “ Upaya Bersama dalam Penurunan AKI dan AKB di
Kabupaten Hulu Sungai Utara “ Tema ini dipilih dalam rangka mengkoordinasikan dan
mencarikan solusi penurunan AKI dan AKB di daerah.
Ada beberapa hal yang saat ini harus menjadi perhatian permasalahan tersebut,
seperti :
1. Undang -Undang Perkawinan yang mengatur usia pasangan suami isteri;
2. Sejauhmana pengunaan kontrasepsi pada PUS dan program KB
3. Kualitas Pelayanan kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas (Hulu) dan Rumah Sakit
(Hilir)
4. Kebijakan daerah mengenai Kesehatan Ibu dan Anak
5. Peran BPJS 2014 dalam penurunan AKI dan AKB
Melalui Rapat Kerja Kesehatan Kabupaten diharapkan dapat ditemukan solusi
bersama dalam upaya penuruan AKI dan AKB di Kota Bertakwa, sehingga dalam
Perencanaan Pembangunan Kesehatan telah ada dan akan terus disusun dan dievaluasi
dengan tidak melupakan hasil-hasil yang telah dicapai pada tahun-tahun sebelumnya atau
langkah lain hasil tahun lalu merupakan masukan untuk perencanaan yang akan datang.
Dengan makin kompleknya masalah kesehatan semakin dituntut tanggung jawabnya dalam
menilai keberhasilannya. Hal ini akan terlihat secara langsung dari dampak kegiatan mulai
dari perencanaan sampai dengan evaluasi kegiatan dan sejauh mana efisiensinya.

TUJUAN
a. Umum
Kegiatan ini dimaksudkan untuk koordinasi antara Dinas Kesehatan dengan
Puskesmas, Rumah Sakit, BPPKB, BPJS dan Departemen Agama Kabupaten dalam
rangka penurunan AKI dan AKB.
b. Khusus
1. Meningkatkan koordinasi dalam rangka perencanaan pembangunan kesehatan
Ibu dan Anak
2. Menghasilkan keputusan dan komitmen bersama dalam rangka penurunan AKI
dan AKB.
3. Meningkatkan kinerja lintas sektor terkait, khususnya Dinas Kesehatan
Kabupaten Hulu Sungai Utara.

PESERTA PERTEMUAN
Peserta Rapat Kerja Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara diikuti sebanyak 90 orang
yang terdiri dari :
a. Dinas Kesehatan : 24 orang
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
2. Sekretaris/Kepala Bidang
3. Kasubag/Kasi
4. Staf terkait (panitia)

b. Puskesmas dan UPOPPK : 56 orang


1. Pimpinan Puskesmas dan 3 (tiga) orang staf (Pengelola Program)
2. Kepala UPOPPK dan 3 (tiga) orang staf

c. Tamu Undangan: 10 orang


1. Bupati/Wakil Bupati/Mewakili
2. Ketua DPRD/ Perwakilan Komisi
3. Kepala Dinas Kesehatan Prov. Kalsel
4. Bappeda Kab. HSU
5. Departemen Agama
6. BPPKB
7. RSUD Pembalah Batung
8. RSU Mulia
9. PT. ASKES
10. LSM

TEMA
Tema Rakerkeskab :
“Upaya bersama penurunan AKI dan AKB di Kabupaten Hulu Sungai Utara”

WAKTU DAN TEMPAT


a. Waktu
Rapat Kerja Kesehatan Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai utara dilaksanakan pada
tanggal 03 s.d 05 Desember 2013
b. Tempat
Rapat dilaksanakan di Aula MAN 2 Amuntai, Jl. Sukmaraga No.244, Kec. Sei.
Malang

JADWAL ACARA
Susunan acara /jadwal tentatif, terlampir.

HASIL
Hasil Rapat Kerja Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai utara Tahun 2013 berupa Rumusan
Kesepakatan-kesepakatan Rapat Kerja Kesehatan Kabupaten (Rakerkeskab) Hulu Sungai
Utara dengan tema “ Upaya Bersama dalam Penurunan AKI dan AKB di Kabupaten
Hulu Sungai Utara “ (Rumuan terlampir)

PEMBIAYAAN
Pembiayaan Rapat Kerja Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai utara Tahun 2013 dibebankan
pada DPA-SKPD Dinas Kesehatan tahun 2013 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan,
Kegiatan Rapat Kerja Kesehatan Daerah Tingkat Kabupaten

PENUTUP
Kerangka acuan Rapat Kerja Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai utara ini dibuat untuk dapat
dijadikan pedoman dalam pelaksanaannya.
Amuntai, 5 Desember 2013
Mengetahui,
Kepala Dinas Kesehatan Ketua Panitia,
Kabbupaten Hulu Sungai Utara,

drg. H. Isnur Hatta, M.AP Syaifullah, S.Sos,M.Si


NIP. 19680609 199303 1 008 NIP. 19691025 199009 1 002

Anda mungkin juga menyukai