LATAR BELAKANG
Pasal 142
(1) Upaya perbaikan gizi dilakukan pada seluruh siklus kehidupan sejak dalam kandungan
sampai dengan lanjut usia dengan prioritas kepada kelompok rawan:
a. Bayi dan Balita;
b. Remaja Perempuan;
c. Ibu Hamil dan menyusui.
(2) Pemerintah bertanggung jawab menetapkan standar angka kecukupan gizi, standar
pelayanan gizi dan standar tenaga gizi pada berbagai tingkat pelayanan kesehatan;
(3) Pemerintah bertanggung jawab atas pemenuhan kecukupan gizi pada keluarga miskin
dan dalam situasi darurat;
(4) Pemerintah bertanggung jawab terhadap pendidikan dan informasi yang benar tentang
gizi masyarakat;
(5) Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat melakukan upaya untuk mencapai
status gizi yang baik.
Sebagai kabupaten tertinggal dan salah satu kabupaten dari 5 (Lima) kabupaten
prioritas oleh Pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara
merupakan daerah prevalensi gizi kurang yang tinggi (menurut BB/U), pada 5 (Lima) tahun
terakhir (2009 s.d 2013), grafiknya cenderung meningkat. Namun, hingga saat ini belum
diketahui secara pasti akar penyebab permasalahan tersebut. Lontaran kesalahan dan
kritikan keras dan saling lempar tanggung jawab antar sektor terkait menjadi prilaku klasik
setiap tahunnya, namun tidak dapat menemukan solusi terbaik untuk mengatasi hal
tersebut. Faktor penyebabnya multikausal, bahkan tidak jelas. Oleh sebab itu pentingnya
sebuah forum bersama antar lintas sektor terkait dari Organiasi Pembinaan Kesejahteraan
Keluarga (PKK) yang biasanya diketuai oleh Ibu kepala daerah/ kecamatan, Badan
Pemberdayaan Masyarakat (Pembermas) dan Pemerintah Desa, Badan Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak dan KB, Kantor Kecamatan, Puskesmas, Rumah Sakit dan
Dinas Kesehatan sebagai leading sector kesehatan.
Rakerkeskab merupakan rapat kerja kesehatan tingkat kabupaten yang melibatkan
instansi terkait guna peningkatan pembangunan kesehatan khususnya di Hulu Sungai Utara.
Tema utama yang diangkat adalah “ Upaya Bersama dalam dalam Mengatasi Bayi dan
Balita Gizi Kurang di Kabupaten Hulu Sungai Utara “ Tema ini dipilih dalam rangka
mengkoordinasikan dan mencarikan solusi penurunan jumlah kasus Bayi dan Balita gizi
kurang dan gizi buruk di daerah, karena selama ini beredar anggapan bahwa posyandu milik
orang kesehatan (Dinkes, Puskesmas) serta posyandu identik dengan kegiatan
penimbangan. Oleh karena itu, “Bagaimana cara mengubah kesadaran bahwa posyandu
milik masyarakat, meningkatkan kunjungannya serta mengoptimalkan fungsinya
sebagai promotif (promsi kesehatan) dan Preventif (Pencegahan)”. Banyak manfaat
yang diperoleh pada kegiatan posyandu, salah satunya mendeteksi secara dini bayi dan
balita dengan indikasi gizi kurang.
Ada beberapa hal yang saat ini harus menjadi perhatian permasalahan tersebut,
seperti :
1. Peran strategis Tim Penggerak PKK dalam menjalankan Posyandu di Desa/kelurahan;
2. Peran Kecamatan dalam koordinasi dengan kepala desa/ lurah dalam meningkatkan
kunjungan masyarakat ke Posyandu;
3. Badan Pembermas dan Pemdes sebagai leading sector pengembangan, kemandirian
dan peran aktif masyarakat pada kegiatan posyandu.
4. Kualitas Pelayanan Gizi di Puskesmas (Hulu) dan Rumah Sakit (Hilir)
Melalui Rapat Kerja Kesehatan Kabupaten diharapkan dapat ditemukan solusi
bersama dalam upaya penurunan bayi dan balita gizi kurang di Kota Bertakwa, sehingga
dalam Perencanaan Pembangunan Kesehatan telah ada dan akan terus disusun dan
dievaluasi dengan tidak melupakan hasil-hasil yang telah dicapai pada tahun-tahun
sebelumnya atau langkah lain hasil tahun lalu merupakan masukan untuk perencanaan yang
akan datang. Dengan makin kompleknya masalah kesehatan semakin dituntut tanggung
jawabnya dalam menilai keberhasilannya. Hal ini akan terlihat secara langsung dari dampak
kegiatan mulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi kegiatan dan sejauh mana
efisiensinya.
TUJUAN
a. Umum
Kegiatan ini dimaksudkan untuk koordinasi antara Dinas Kesehatan dengan Puskesmas,
Rumah Sakit, BP3AKB, Badan Pembermas dan Pemdes, Tim Penggerak PKK Daerah
serta Kantor Kecamatan dalam rangka penurunan Bayi dan Balita Gizi Kurang di
Kabupaten Hulu Sungai Utara.
b. Khusus
1. Meningkatkan koordinasi dalam rangka perencanaan pembangunan kesehatan Gizi
Anak.
2. Menghasilkan keputusan dan komitmen bersama dalam rangka penurunan Bayi dan
Balita Gizi Kurang.
3. Meningkatkan kinerja lintas sektor terkait, khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten
Hulu Sungai Utara.
PESERTA PERTEMUAN
Peserta Rapat Kerja Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara diikuti sebanyak 90 orang
yang terdiri dari :
a. Dinas Kesehatan : 24 orang
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
2. Sekretaris/Kepala Bidang
3. Kasubag/Kasi
4. Staf terkait (panitia)
b. Puskesmas, Kecamatan dan UPOPPK : 54 orang
1. Pimpinan Puskesmas, 2 (dua) orang staf (Pengelola Program) dan 1 (orang)
petugas Kecamatan (menangani Posyandu)
2. Kepala UPOPPK dan 1 (satu) orang staf
TEMA
Tema Rakerkeskab :
“Upaya Bersama dalam Mengatasi Bayi dan Balita Gizi Kurang di Kabupaten Hulu Sungai
Utara “
JADWAL ACARA
Susunan acara /jadwal tentatif, terlampir.
PEMBIAYAAN
Pembiayaan Rapat Kerja Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2014 dibebankan
pada DPA-SKPD Dinas Kesehatan tahun 2014 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan,
Kegiatan Rapat Kerja Kesehatan Daerah Tingkat Kabupaten
PENUTUP
Kerangka acuan Rapat Kerja Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai utara ini dibuat untuk dapat
dijadikan pedoman dalam pelaksanaannya.
SEKRETARIAT
Sub Bagian Program Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara
Jalan H. Kurdi Yusni No. 066 Amuntai
Fax : 0527- 61406/ email : kehsu@yahoo.com
TEMA
LATAR BELAKANG
TUJUAN
a. Umum
Kegiatan ini dimaksudkan untuk koordinasi antara Dinas Kesehatan dengan
Puskesmas, Rumah Sakit, BPPKB, BPJS dan Departemen Agama Kabupaten dalam
rangka penurunan AKI dan AKB.
b. Khusus
1. Meningkatkan koordinasi dalam rangka perencanaan pembangunan kesehatan
Ibu dan Anak
2. Menghasilkan keputusan dan komitmen bersama dalam rangka penurunan AKI
dan AKB.
3. Meningkatkan kinerja lintas sektor terkait, khususnya Dinas Kesehatan
Kabupaten Hulu Sungai Utara.
PESERTA PERTEMUAN
Peserta Rapat Kerja Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara diikuti sebanyak 90 orang
yang terdiri dari :
a. Dinas Kesehatan : 24 orang
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
2. Sekretaris/Kepala Bidang
3. Kasubag/Kasi
4. Staf terkait (panitia)
TEMA
Tema Rakerkeskab :
“Upaya bersama penurunan AKI dan AKB di Kabupaten Hulu Sungai Utara”
JADWAL ACARA
Susunan acara /jadwal tentatif, terlampir.
HASIL
Hasil Rapat Kerja Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai utara Tahun 2013 berupa Rumusan
Kesepakatan-kesepakatan Rapat Kerja Kesehatan Kabupaten (Rakerkeskab) Hulu Sungai
Utara dengan tema “ Upaya Bersama dalam Penurunan AKI dan AKB di Kabupaten
Hulu Sungai Utara “ (Rumuan terlampir)
PEMBIAYAAN
Pembiayaan Rapat Kerja Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai utara Tahun 2013 dibebankan
pada DPA-SKPD Dinas Kesehatan tahun 2013 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan,
Kegiatan Rapat Kerja Kesehatan Daerah Tingkat Kabupaten
PENUTUP
Kerangka acuan Rapat Kerja Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai utara ini dibuat untuk dapat
dijadikan pedoman dalam pelaksanaannya.
Amuntai, 5 Desember 2013
Mengetahui,
Kepala Dinas Kesehatan Ketua Panitia,
Kabbupaten Hulu Sungai Utara,