Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN PENDIDIKAN,KEBUDAYAAN,RISET, DAN TEKNOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN
Jalan Dr. Gumbreg Nomor 1 Mersi Purwokerto Timur 53112
Telepon (0281) 622022 Fax (0281) 624990
Laman : www.fk.unsoed.ac.id email : fk@unsoed.ac.id

Hari, tanggal : Jumat , 4 Juni 2021


Pengumpula Tugas Maksimal : Sabtu, 5 Juni 2021 Pukul 23.59 WIB

LEMBAR KERJA MAHASISWA

SKENARIO
Seorang anak laki-laki usia 8 tahun bersama Ibunya datang ke RSGM Unsoed dengan keluhan
rasa sakit ketika mengunyah pada gigi sebelah kanan belakang bawahnya sejak satu bulan yang lalu.
Anak belum pernah ke dokter gigi dan tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya Setelah diperiksa
dokter tampak gigi geligi pasien dalam periode gigi bercampur dan empat gigi belakang rahang bawahnya
berlubang. Gigi molar pertama kanan bawah mengalami karies pada permukaan distal yang dalam hingga
perforasi pulpa. Saat dilakukan tes menggunakan chlor ethyl pasien tidak merasakan sakit. Gigi molar
pertama kanan bawah tersebut memiliki anomali bentuk mahkota yang terlihat lebih lebar dan berbeda
dengan gigi molar pertama kiri bawahnya. Pada hasil rontgen foto, terlihat gigi molar pertama kanan bawah
memiliki mahkota yang lebar dengan kamar pulpa yang terbagi dua dan 3 saluran akar.
Pemeriksaan Intraoral Pemeriksaan Radiograf

TUGAS MAHASISWA
Tuliskan hasil diskusi Anda tentang :
a.
b. Pemeriksaan subjektif f. Rencana Perawatan
c. Pemeriksaan objektif g. Prosedur Perawatan
d. Pemeriksaan penunjang h. Referensi
e. Diagnosis

PEMBAHASAN
a. Pemeriksaan subjektif
Anamnesa:
- CC: gigi belakang kanan bawah terasa sakit, satu bulan yang lalu
- PI: 4 gigi pada rahang bawah yang terasa saikt
- Pmh: pasien tidak pernah dirawat dirumah sakit
- PDH: pasien tidak pernah berkunjung kedokter gigi
- FH: TAK
- SH: anak 8 tahun
b. Pemeriksaan objektif
- Ekstraoral:TAK
- Intraoral:
Visual: gigi 84 karies yang luas hingga perforasi pulpa, anomali gigi 84, periode gigi bercampur,
karies 85 74 75.
Vitalitas : CE negatif
c. Pemeriksaan penunjang: radiografi bitewing, ada karies pada gigi 84, 85, 75, ada benih gigi 44 dan 45
d. Diagnosis
Gigi 84 nekrosis pulpa, gigi 74 75 85 pulpitis reversibel.
e. Rencana Perawatan
1. restorasi direct GIC 74 75 85
2. pada gigi 84 dilakukan rewalling, pulpektomi, dan dilakukan restorasi dengan stainleesteel crown
(SSC).
Festuned (USA) : metal crown yang sudah dibentuk konturnya sesuai anatomi gigi, Menguarkan ion
metal crown
Stainleesteel crown unfestund (Jepang): dibentuk bagian oklusal saja sedangkan bukal lingual servikal
menggunakan tang khusus

Indikasi:
1. gigi molar desidui atau gigi permanen muda yang mengalami kariesparah
2. gigi yang telah mengalami perawatan endodontik sehingga struktur gigi mudah patah
3. molar fraktur krn trauma
4. pasien yang tidak dapat mengontrol oral hygine dgn baik,
5. pengguunaan stainlees teel crown
kontraindikasi
1. alergi terhadap bahan yg digunakan
2. resorpsi akar lebih dari ½ panjang akar
3. gigi anterior krn estetik krg baik

f. Prosedur Perawatan
1. KIE
2. Inform consent
3. siapkan alat dan bahan
4. tidak perlu anestesi krn gigi non vital
5. isolasi daerah kerja dengan rubber dam
6. Menghilangkan jaringan nekrotik dan bagian gigi yang terdapat karies, Menggunakan rounbur
7. Pulpektomi pada gigi 84,
8. Mengambil akar pada gigi 84 dan obturasi dengan zinc oxide eugenol
9. Pemeriksaan radiografi
10. Restorasi gigi 84 dengan GIC tipe 2.2
11. Pelapisan vernis untuk menghindari peresapan saliva
12. Instriksikan pasien untuk kembali 1 atau 2 hari kemudian

Prosedur SSC
- Isolasi gigi dengan rubber dam
- Preparasi gigi 84
o pada bidang oklusal dengan flame diamond bur (memulai pada daerah groove +- 1 mm)
kemudian diratakan hingga semua kedalaman sama
o proksimal dilakukan preparasi hingga tidak ada kontak dgn gigi sebelahnya gn fissure bur
dan dinding proksimal sedikit convergen thd aksis gigi
o Preparasi servical dgn round end tappered bur, flat tappered bur dan pointed tappered cyl
bur
o Kurangi permukaan bukal hingga 1mm sub gingiva
o Penghalusan dan penghalusan sudut dengan find bur
- Seleksi dan adaptasi stainleesteel crown
1. Ukur jarak mesio distal dengan slidingcaliper, mengukur ketinggian oklusal shg tdk terjadi trauma
oklusi
2. Pilih crown dgn lebar mesio distal yg sesuai
3. Letakkan ssc pada preparasi gigi dimulai dr lingual ke bukal dan beri tanda pada gingival margin
4. Kurangi bagian yang dibawah +- 0,5-1mm shg crown dapat masuk ke sulkus gingiva +-1mm
5. Crimping,menggunakan flyer, Membenutk tepi dr mahkota tersebut untuk dirapatkan dengan hasil
preparasi
6. Conturing untuk membentuk mahkota
7. Haluskan permukaan crown dgn stone bur dan rubber wheel polish
8. Try in ssc
9. Evaluasi, melihat bagian margin apakah terjadi kepucatan (menandakan terlalu rapat ssc nya shg
hrs dibenarkan kembali)
10. Pengecekan oklusi
11. Sementasi dgn zinc phospat/ zinc oxide eugenol (lakukan aplikasi bahan sementasi ke mahkota
scc lalu aplikasikan mahkota dr lingual ke bukal agar kelebihan semen terletak di bukal, gigi dlm
keaadaan kering sebelum dipasangkan ssc, pasien diinstruksikan oklusi sentrik, membersihkan
kelebihan semen dgn sonde dan dental floss pd proksimal, priksa gingival margin sepanjang
mahkota)
12. KIE, tidak mengunyah yg keras selama 24 jam, memperhatikan oral hygien
13. Evaluasi pengguanaan ssc
- Tidak ada kerusakan gigi sebelahnya
- Tidak ada kelainan jaringan periodontal.
- Tidak ada traumatik oklusi

Anda mungkin juga menyukai