RESUME
SMALL GROUP DISCUSSION-1
KESALAHAN DAN PERMASALAHAN DALAM PEMBUATAN GTL
Tutor:
drg. Riski Amalia Hidayah, M.PH
Oleh:
Arina Manasikana Eska
G1B017020
2021
RESUME SMALL GROUP DISCUSSION-1
b. Penatalaksanaan
Penanganan distribusi tekanan yang tidak merata dilakukan
dengan bedah pre-prostetik untuk membuang tulang yang tajam,
menggunakan bahan cetak mukokompresif dan kekentalan yang
rendah, try in gigi tiruan sebelum proses flasking, permukaan yang
sesuai dilakukan dengan pasta indikator tekanan, selalu menggunakan
wax pencatat oklusal pada tahap penyelesaian. Penanganan adanya
tekanan yang berlebih dilakukan dengan mengurangi kebiasaan
clenching, melepas gigi tiruan ketika tidak sedang makan, pembuatan
gigi tiruan dengan mengurangi dimensi vertikal, dan penggunaan
implan yang mendukung gigi tiruan. Sedangkan penanganan daya
tahan mukosa yang buruk dapat dilakukan dengan suplemen diet,
melepaskan gigi tiruan, dan rujuk untuk pemeriksaan medis. Pada
kebanyakan kasus, rasa nyeri pemakaian gigi tiruan rahang bawah
dapat diperbaiki dengan penambahan tissue conditioner (Viscogel, De
Trey) cukup tebal untuk meredam tekanan (Sumarsongko dan Adenan,
2011).
3. Epulis fisuratum
a. Definisi dan etiologi
Hiperplasia jaringan lunak di bawah atau daerah sekitar gigi
tiruan lengkap merupakan respon dari fibroepitelial terhadap
pemakaian gigi tiruan lengkap. Hyperplasia yang terjadi dapat berupa
pertumbuhan fibrotic yang disebut epulis fisuratum. Keadaan ini dapat
terjadi pada mukosa bergerak atau pada perbatasan mukosa bergerak
dan tidak bergerak. Kelainan ini seringkali asimtomatik dan terbatas
pada jaringan di sekeliling tepi gigi tiruan di daerah vestibular, lingual,
atau palatal, dapat juga terjadi di bagian sisa alveolar. Kelainan ini
timbul akibat iritasi kronis dari gigi tituan yang longgar atau gigi tiruan
yang sayapnya terlalu panjang. Proliferasi jaringan fibrous terutama
pada vestibulum labial dapat terlihat. Faktor penyebab terjadinya
hyperplasia antara lain:
1) Perubahan pada soket alveolar pasca pencabutan gigi
2) Trauma akibat pemakaian gig tiruan
3) Penurunan sisa alveolar secara bertahap
4) Perubahan dalam profil jaringan lunak dan fungsi TMJ
5) Peruahan dalam perbandingan relative dari kedua rahang
6) Kebiasaan yang dilakukan dan lamanya keausan
7) Berbagai macam tekanan yang menyimpang, yang mengenai
jaringan pendukung termasuk gerakan parafugsional yang
dilakukan oleh mandibula
8) Tekanan yang berlebihan kareana tidak adanya keseimbangan
kontak dalam posisi eksentrik
b. Berkurangnya stabilitas
1) Tepi gigi tiruan (Denture borders)
Pada kasus tepi gigi tiruan yang berlebihan (overextension).
Penanganannya dengan menggunakan pressusre indicating paste
dan dilakukan perbaikan dan penyesuaian pada tepi (border).
2) Gigi tiruan tidak berada pada ruang yang optimal
Pada kasus tepi gigi tiruan yang tidak berada pada zona
netral (neutral zone). Penanganannya dengan melakukan
reshaping pada bagian yang berlebihan sehingga bagian tersebut
tidak mengganggu pergerakan otot.
3) Oklusi
Pada kasus initial contact yang dapat menyebabkan
pergeseran atau displacement. Penanganannya dapat dilakukan
selective grinding di rongga mulut atau pada artikulator setelah
prosedur remounting.
4) Kurangnya kesesuaian pada jaringan pendukung (kurang cekat)
Pada kasus mudah terangkatnya gigi tiruan dari jaringan
pendukung. Penanganannya dengan melakukan relining atau
rebasing dengan menggunakan teknik tekanan yang minimal
(minimal pressure technique).
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, L., 2009. Respon Jaringan Terhadap Gigi Tiruan Lengkap pada Pasien
Usia Lanjut. Makalah. Bagian Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Padjajaran. Bandung.
Kusmawati, F.N. 2015. Rasa Terbakar di Mulut pada Pemakaian Gigi Tiruan
(Kajian Pustaka). Jurnal B-Dent. 2(2):95-100.
Saleh, S. 2006. Dimensi Vertikal, Kesalahan pengukuran dan Akibatnya. Ceril No.
XV: 98-101.