Anda di halaman 1dari 8

BLOK DENTAL REHABILITATIVE

SELF LEARNING REPORT


CASE STUDY-1
GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

Nama Tutor:
drg. Rinawati Satrio, M.Si.

Oleh:
Muhammad Hisyam Ghani
G1B017012

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI
PURWOKERTO
2021
I. KASUS 1
Pasien Pria Usia 44 tahun dating ke RSGM Unsoed ingin dibuatkan gigi
tiruan karena sudah ompong sekitar 8 bulan. Pemeriksaan intra oral
menunjukkan gigi yang hilang adalah gigi 12, 25,26,35, 46,47.Pasien
menginginkan gigi tiruan dengan biaya yang terjangkau. Karies kedalaman
dentin terdapat pada oklusal gigi 17, 14. Pada gigi 21 terdapat karies di bagian
distal melibatkan insisal kedalaman dentin. Alveolar ridge pada edentulous RA

anterior dalam keadaan normal.


A. Rencana perawatan
1. Dental Health Education
2. Mouth preparation, tahap pendahuluan berupa perawatan konservatif
berupa restorasi gigi 21, 17, dan 14.
3. Perawatan GTSL untuk edentulous area rahang atas dan rahang bawah.

B. Klasifikasi
1. Rahang atas
- Klasifikasi Kennedy: Kelas III Modifikasi 1
- Klasifikasi Applegate-Kennedy: Kelas VI Modifikasi IA
- Klasifikasi Swanson: Kelas IIIA
2. Rahang bawah
- Klasifikasi Kennedy: Kelas II Modifikasi 1
- Klasifikasi Applegatte-Kennedy: Kelas II Modifikasi 1P
- Klasifikasi Swanson: Kelas IP

C. Material
- Akrilik

D. Dukungan
1. Rahang atas: Tooth borne
2. Rahang bawah: Tooth mucosa borne

E. Cengkram
1. Rahang atas:
- Gigi 16: Half Jackson dari arah distal ke mesial.
- Gigi 24: Oklusal rest dari arah distal ke mesial.
- Gigi 27: Cengkram 3 jari dari arah mesial ke distal.
- Gigi 21 : Singulum rest dengan arah pasang distal ke mesial sebagai
indirect retainer untuk menambah retensi dan stabilisasi GTSL.
- Perluasan basis dapat dilakukan setinggi 2/3 singulum pada gigi
anterior dan sayap bukal.
2. Rahang bawah:
- Gigi 45: Menggunakan klamer 2 jari modifikasi dari arah mesial ke
arah distal.
- Gigi 34: Menggunakan oklusal rest dari arah distal ke mesial.
- Gigi 36: Menggunakan cengkram 3 jari dari arah mesial ke arah distal.
- Indirect retainer berupa perluasan basis setinggi singulum pada gigi
anterior, sayap bukal, dan posterior.

F. Gambar Desain
II. KASUS II
Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke RSGM Unsoed ingin
membuatkan gigi tiruan. Pada saat pemeriksaan didapatkan gigi 11, 21, dan 23
telah dicabut karena sudah tidak bisa dipertahankan lagi saat periksa ke dokter
gigi. Gingivitis marginalis lokalis terdapat pada beberpa gigi bagian lingual
rahang bawah, dan ditemukan kalkulus. Pada rahang bawah pasien terdapat
kehilangan gigi 36,37, 46, 47. Gigi 38 mempunyai mahkota klinis yang pendek
namun kokoh. Sementara gigi 48 memiliki mahkota yang kuat dan normal.
Pasien menginginkan dibuatkan gigi tiruan sebagian lepasan, namun tidak

ingin terlihat ada logam jika tersenyum atau berbicara.


A. Rencana perawatan
1. Dental Health Education.
2. Mouth preparation, tahap pendahuluan berapa perawatan periodontik
berupa Scalling Root Planing (SRP).
3. Perawatan GTSL untuk edentulous GIGI 11, 21, 23, 36, 37, 46, 47

B. Klasifikasi
1. Rahang atas
- Klasifikasi Kennedy: Kelas III Modifikasi 1
- Klasifikasi Applegate-Kennedy: Kelas V Modifikasi IA
- Klasifikasi Swanson: Kelas IIIA
2. Rahang bawah
- Klasifikasi Kennedy: Kelas III Modifikasi 1
- Klasifikasi Applegatte-Kennedy: Kelas VI Modifikasi 1P
- Klasifikasi Swanson: Kelas III P

C. Material
- Akrilik

D. Dukungan
1. Rahang atas: Tooth Mucosa Borne
2. Rahang bawah: Tooth Borne

E. Cengkram
1. Rahang atas
- Gigi 16: Half Jackson dari arah mesial ke distal
- Gigi 26: Oklusal rest dari arah distal ke mesial
- Perluasan basis dapat dilakukan setinggi singulum pada gigi anterior
yang masih ada dan menggunakan perluasan basis bagian labial pada
gigi yang hilang.
2. Rahang bawah
- Gigi 35: Menggunakan cengkram 3 jari dari arah distal ke mesial
- Gigi 38: Menggunakan oklusal rest dari arah mesial ke arah distal
- Gigi 45: Menggunakan cengkram 3 jari dari arah distal ke arah mesial
- Gigi 48: Menggunakan oklusal rest dari arah mesial ke arah distal
- Perluasan basis setinggi singulum pada gigi anterior

F. Gambar Desain

III. Kasus 3
Pasien Pria Usia 35 tahun dating ke RSGM Unsoed ingin dibuatkan gigi
tiruan karena banyak gigi yang ompong. Pasien merasakan sudah tidak
memiliki gigi gerahambelakang rahang atas karena 2 gigi geraham rahang
atas kanan dan kiri sudah dicabut semua. Setelah dilakukan pemeriksaan,
didapatkan gigi yang hilang adalah gigi 14, 16,17,18, 24,26,27,28.Sementara
pada gigi lain yang tersisa keseluruhan dalam batas normal. Pada rahang
bawah pasien kehilangan gigi 46,38,48. Pasien menginginkan dibuatkan gigi
tiruan yang nyaman dan tidak terlalu mahal.

A. Rencana perawatan
1. Dental Health Education.
2. Perawatan GTSL untuk edentulous gigi 14, 16, 17, 18, 24, 26, 27, 28, 46,
48, dan 38.

B. Klasifikasi
1. Rahang atas
- Klasifikasi Kennedy: Kelas I Modifikasi 1I
- Klasifikasi Applegate-Kennedy: Kelas I Modifikasi IIP
- Klasifikasi Swanson: Kelas II IIP
2. Rahang bawah
- Klasifikasi Kennedy: Kelas III
- Klasifikasi Applegatte-Kennedy: Kelas I Modifikasi IIP
- Klasifikasi Swanson: Kelas III

C. Material
- Akrilik

D. Dukungan
1. Rahang atas: Tooth Mucosa Borne
2. Rahang bawah: Tooth Borne

E. Cengkram
1. Rahang atas
- Gigi 15: Menggunakan cengkram 3 jari dari arah mesial ke arah distal
- Gigi 25: Menggunakan cengkram 3 jari dari arah mesial ke atah distal
- Gigi 13: Singulum rest dari arah distal ke arah mesial
- Gigi 23: singulum rest dari arah distal ke mesial
- Menggunakan perluasan basis dapat dilakukan setinggi singulum pada
gigi anterior.
2. Rahang bawah
- Gigi 47: Menggunakan cengkram 3 jari sebagai direct retainer dan
abutment primer dengan arah pasang dari mesial ke arah distal.
- Gigi 45: Menggunakan Oklusal rest dari arah distal ke arah mesial
- Menggunakan perluasan basis sayap bukal dan lingual pada gigi
posterior

F. Gambar Desain

IV. Kasus IV
Pasien Pria Usia 34 tahun datang ke RSGM Unsoed ingin dibuatkan gigi
tiruan akrilik. Berdasarakan pemeriksaaan objektif, rahang atas pasien hanya
tersisa 2 gigi yang masih bagus dan kokoh yaitu gigi 15 dan 25. Sementara
pada gigi pada rahang bawah gigi yang tersisa dalam batas normal yaitu gigi
31,32,33,34,37,41,42,43,44,45,47.

A. Rencana perawatan
1. Dental Health Education.
2. Perawatan GTSL untuk edentulous gigi rahang atas dan rahang bawah.

B. Klasifikasi
1. Rahang atas
- Klasifikasi Kennedy: Kelas I Modifikasi 1
- Klasifikasi Applegate-Kennedy: Kelas I Modifikasi IAP
- Klasifikasi Swanson: Kelas II AP
2. Rahang bawah
- Klasifikasi Kennedy: Kelas III Modifikasi I
- Klasifikasi Applegatte-Kennedy: Kelas I Modifikasi IAP
- Klasifikasi Swanson: Kelas III P

C. Material
- Akrilik

D. Dukungan
1. Rahang atas: Tooth Mucosa Borne
2. Rahang bawah: Tooth Borne

E. Cengkram
1. Rahang atas
- Gigi 15: Menggunakan cengkram 2 jari dari arah distal ke arah mesial.
- Gigi 25: Menggunakan cengkram 2 jari dari arah mesial ke arah distal.
- Menggunakan perluasan basis ke semua batas anatomical landmark.
2. Rahang bawah
- Gigi 37: Menggunakan cengkram 3 jari dari arah mesial ke distal.
- Gigi 34: Menggunakan oklusal rest dari arah distal ke arah mesial.
- Gigi 47: Menggunakan cengkram 3 jari dari arah mesial ke arah distal.
- Gigi 45: Menggunakan oklusal rest dari arah distal ke arah mesial

F. Gambar Desain

Anda mungkin juga menyukai