Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ken Zuraida Puspita

Kelas : Akuntansi sore smt VI


NPM : 18.01.7141

1. Metode nilai buku yaitu nilai tercatat aset tidak disesuaikan dan disusutkan selama
masa manfaat.
Contoh :
Perusahaan membeli asset dengan harga perolehan 200 juta exc PPn, jurnalnya
adalah :

Aset Tetap 200.000.000


PPN Masukan 20.000.000
Kas 220.000.000
Metode revaluasi yaitu penyesuaian yang dibuat agar nilai Aset Tetap sesuai
dengan nilai wajar atau nilai pasar yang berlaku di waktu sekarang.
Contoh :
Pada tanggal 1 Januari 2018 perusahaan membeli sebuah mesin dengan harga
perolehan Rp.200.000.000,-. Pada tanggal 1 Januari 2020, mesin tersebut
direncanakan akan direvaluasi. Di tanggal 1 Januari 2020 mesin ditaksir ulang
seharga Rp190.000.000. Ada perbedaan Rp10.000.000 antara nilai buku dengan
nilai hasil revaluasi. Maka pencatatan jurnal kenaikan nilai mesin akibat revaluasi
tersebut adalah:
1 Jan 2020
Cadangan revaluasi 10.000.000
Aset 10.000.000
2. Goodwill = Harga Jual Aktual – Nilia bersih Aset berdasarkan Nilai Wajar
Berikut contoh perhitungan nilai Goodwill perusahaan Maju Jaya yang dibeli oleh
perusahaan Sejahtera Bersama

Perusahaan Maju Jaya Nilai Buku Nilai Wajar


Kas 7.000.000 7.000.000
Piutang Usaha 79.000.000 68.000.000
Persediaan 38.000.000 35.000.000
Aset Tetap 230.000.000 249.000.000
Aset Tidak Berwujud 25.000.000 25.000.000
Total Aset 379.000.000 384.000.000
Total Liabilitas (180.000.000) (180.000.000)
Nilai Aset Bersih 199.000.000 204.000.000
Penjelasan mengapa Nilai Wajar berbeda dengan Nilai Buku adalah:
a. Nilai Wajar Piutang Usaha lebih kecil daripada Nilai Buku karena ada piutang yang
tidak tertagih.
b. Nilai Wajar Persediaan lebih kecil daripada Nilai Buku karena ada beberapa
persediaan yang sudah usang.
c. Nilai Wajar Aset Tetap lebih tinggi daripada Nilai Buku karena ternyata nilai
depresiasi Aset Tetap di Nilai Buku lebih besar daripada penilaian wajarnya.

Jika perusahaan Sejahtera Bersama membeli perusahaan Maju Jaya seharga


Rp230.000.000, maka Nilai Goodwill yang diperoleh adalah
Rp230.000.000 – Rp204.000.000 (Nilai Aset Bersih dari Nilai Wajar perusahaan) =
Rp26.000.000.

Jurnal yang dicatat oleh perusahaan pembeli, yakni perusahaan Sejahtera Bersama
adalah:

Debit Kredit
Aset 384.000.000
Goodwill 26.000.000
Liabilitas 180.000.000
Kas 230.000.000

3. Amortisasi adalah istilah lain dari penyusutan yang digunakan untuk aset tidak
berwujud
Dari soal diatas diperoleh goodwill Rp.26.000.000 di amortisasi 5 tahun, jurnal nya
adalah :

Amortisasi Goodwill 5.200.000


Akumulasi amortisasi goodwill 5.200.000

4. Tarif amortisasi yang diterapkan didasarkan pada kelompok masa manfaat


sebagaimana yang diatur dalam Pasal 11A Ayat (2) UU Nomor 36 TAHUN 2008.
Untuk harta tidak berwujud yang masa manfaatnya tidak tercantum pada kelompok
masa manfaat yang ada, maka Wajib Pajak menggunakan masa manfaat yang
terdekat. Misalnya harta tak berwujud dengan masa manfaat yang sebenarnya 6
(enam) tahun dapat menggunakan kelompok masa manfaat 4 (empat) tahun atau 8
(delapan) tahun. Dalam hal masa manfaat yang sebenarnya 5 (lima) tahun, maka
harta tak berwujud tersebut diamortisasi dengan menggunakan kelompok masa
manfaat 4 (empat) tahun.

Anda mungkin juga menyukai