Anda di halaman 1dari 19

DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP

MANAJEMEN KAS JATIM PARK 3

NAMA KELOMPOK:

1. Muhamad Ansor Toi’bi NPM : 18.01.7110


2. Rr. Farrah Dipta Ayu A NPM : 18.01.7118
3. Dian Stya Rahmadiany NPM : 18.01.7119
4. Ken Zuraida Puspita NPM : 18.01.7141

Program Studi Akuntansi

INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS SURABAYA


FAKULTAS BISNIS
2021

i
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN KULIAH KERJA USAHA

Kelompok : A-8
Objek KKU : Jatim Park 3
Topik : Manajemen Kas

Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Mengetahui:
Dekan Fak. Bisnis, Dosen Pembimbing KKU,

Mohammad Wasil, S.Pd., M.E. Mohammad Wasil, S.Pd., M.E.

KATA PENGANTAR

i
Puji syukur atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmatnya sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan dengan baik dengan judul “DAMPAK PANDEMI COVID-19
TERHADAP MANAJEMEN KAS JATIM PARK 3”.
Penyusunan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat, maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan
ini.
Sebelumnya kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. Suryo Widodo, MArs., MM selaku Direktur Jatim Park 3
2. Dosen Pembimbing KKU kami Bapak Mohammad Wasil, S.Pd., M.E.
3. Kaprodi Akuntansi Bu Pinky Pininta Dewi, S.Ak., M.M.
Akhir kata, kami berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Surabaya, 28 Agustus 2021

Penyusun
Kelompok A-8

DAFTAR ISI

ii
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN KULIAH KERJA USAHA..............1
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I GAMBARAN PERUSAHAAN.............................................................1
1.1 SEJARAH PERUSAHAAN..................................................................1
1.2 VISI DAN MISI PERUSAHAAN.........................................................1
1.3 LOKASI PERUSAHAAN.....................................................................2
1.4 BENTUK BADAN HUKUM PERUSAHAAN....................................2
1.5 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN.....................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA.............................................................................4
2.1 KAS.......................................................................................................4
2.2 ALIRAN KAS.......................................................................................4
2.3 MANAJEMEN KAS.............................................................................5
2.4 FUNGSI & TUJUAN MANAJEMEN KAS.........................................6
2.5 TEKNIK MANAJEMEN KAS.............................................................7
2.6 MOTIF MANAJEMEN KAS................................................................7
BAB III DESKRIPSI HASIL SURVEY...........................................................8
DAMPAK PANDEMI COVID 19 TERHADAP MANAJEMEN KAS JATIM PARK 3
..................................................................................................................................8
3.1 Waktu Pelaksanaan KKU......................................................................8
3.2 MetodePelaksanaan KKU......................................................................8
BAB IV ANALISIS MASALAH......................................................................9
4.1 MASALAH YANG DIHADAPI PERUSAHAAN...............................9
4.2 SEBAB MASALAH..............................................................................9
4.3 AKIBAT MASALAH...........................................................................9
4.4 PEMECAHAN MASALAH................................................................10
4.4.1 Memanfaatkan Laba Ditahan....................................................10
4.4.2 Relaksasi Kredit........................................................................10
4.4.3 Insentif Pajak............................................................................11
BAB V SIMPULAN DAN SARAN................................................................12
5.1 SIMPULAN.........................................................................................12
5.2 SARAN................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14
iii
iv
BAB I
GAMBARAN PERUSAHAAN

1.1 SEJARAH PERUSAHAAN

Jawa Timur Park 3 merupakan salah satu tempat wisata baru yang dibangun
pada tahun 2016 diatas lahan seluas 17 hektar. Jawa Timur Park Group dalam
pengembangan tempat wisata berbasis edukasi. Latar belakang dibuat theme park
yaitu adanya satu keinginan kuat dalam pembuatan satu taman bertema yang
berkonsep pada teknologi yang dipadukan dengan seni terutama seni musik dan
sejarah serta membuat satu kawasan one stop family entertaintment yang lengkap
dan yang belum pernah ada di Jawa Timur dengan acuan standart international.
Setelah berhasil dengan Jatim Park 1 dan Jatim Park 2 kini Jatim Park Group
sukses mencuri perhatian wisatawan dengan Jatim Park 3 yang dikenal dengan
nama Dino Park karena konsep yang ditonjolkan yaitu dinosaurus, dapat dilihat
dari hiasan interior bangunan serta yang disajikan dengan nuansa zaman
purbakala.
1.2 VISI DAN MISI PERUSAHAAN

VISI :
Mewujudukan pembangunan berskala nasional di daerah-daerah baik bidang
ekonomi, sosial, budaya dengan mewujudukan keinginan mencerdaskan bangsa
dan menyertakan ilmu dan pengetahuan umum dengan negara – negara maju serta
menjadikan Jawa Timur Park 3 Sebagai Grup pariwisata terlengkap, terkemuka
dan terbesar di Indonesia.

MISI :
1. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan membangun lapangan
kerja dan memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat lokal
2. Turut serta melestarikan keragaman lokal serta memperkenalkan kepada
masyarakat skala nasional dan internasional.
3. Meningkatkan mutu potensi lokal seperti kekayaan budaya, kekayaan alam
dan turut melestarikan dan mengembangkan sesuai kearifan lokal
4. Memberikan kesempatan peningkatan sarana dan prasaran lokal yang
mana meningkatkan taraf hidup ekonomi penduduk setempat dan secara
tidak langsung juga meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
5. Menjadikan Jawa Timur Park 3 sebagai tujuan pariwista Indonesia
6. Mendirikan wahana-wahana edukasi yang memberikan gambaran aplikasi
dari ilmu pengetahuan seperti kimia, biologi, fisika, matematika,

1
pembelajaran tentang berbagai jenis makhluk hidup, pengetahuan tentang
budaya daerah dan juga sejarah tentang transportasi dunia beserta segala
bentuk hasil inovasi karya anak bangsa
7. Mendirikan wahana – wahana yang bersifat rekreasi yang membuat para
pengunjung fun, smiles and getting special memories.
1.3 LOKASI PERUSAHAAN

Jatim Park 3 berada di Jl. Ir. Soekarno No.144, Beji, Kec. Junrejo, Kota Batu,
Provinsi Jawa Timur. Letaknya berada di jalan utama menuju Kota Batu, sehingga
Jatim Park 3 ini mudah dijangkau dengan kendaran pribadi maupun kendaran
umum. Adapun batas wilayah Jatim Park 3 meliputi:
1. Bagian Barat: Jatim Park 3 berbatasan langsung dengan Radio Tidar Sakti
dan persawahan milik warga.
2. Bagian Timur: Jatim Park 3 berbatasan langsung dengan Ria Djenaka
Shining Batu.
3. Bagian Utara: Jatim Park 3 berhadapan langsung dengan Pabrik
Pengelolahan Susu Sapi KUD Batu.
4. Bagian Selatan: Jatim Park 3 berbatasan langsung dengan RT 02 RW 06
Dusun Krajansae Desa Beji Kecamatan Junrejo Kota Batu.
1.4 BENTUK BADAN HUKUM PERUSAHAAN

Menurut Undang-Undang No 40 Tahun 2007, pengertian Perseroan Terbatas


adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan
perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya
terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-
undang ini serta peraturan pelaksanaannya.
Jatim Park 3 merupakan perusahaan yang berbadan hukum berupa Perseroan
Terbatas (PT) dengan nama PT. Maju Batu Bersama yang telah memiliki akta
pendirian dengan No.SK AHU-0012816.AH.01.02.TAHUN 2016 dan telah
disahkan oleh notaris Meity Prawestri, SH., MKN pada tanggal 30 Juni 2016.
1.5 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

Struktur organisasi pada hakikatnya adalah suatu cara untuk menata unsur-
unsur dalam organisasi dengan sebaik-baiknya, demi mencapai berbagai tujuan
yang telah ditetapkan (Kusdi, 2009:176). Oleh sebab itu, pentingnya sebuah
struktur organisasi akan membantu manajer dari hasil keputusan dalam mendesain
organisasi sebagai cara mengidentifikasi dari pengelolaan sumber daya manusia
dan segala fungsi-fungsi yang ada untuk penyelesaian pekerjaan perusahaan
dengan pedoman visi, misi dan tujuan organisasi.

2
Keterangan :
a) Owner Jatim Park 3, selaku pemilik Jatim Park yang memiliki tanggung
jawab seluruh kegiatan serta pengambil seluruhkeputusan yang akan
dilaksanakan di Jatim Park 3
b) Direktur Utama, mempunyai tugas untuk mengaturkebijakan serta
bertanggung jawab penuh diluar maupun didalam Jatim Park 3
c) Manager HRD, bertugas untuk mengelola seluruh bentuk kesejahteraan
karyawan. Dalam pelaksanaannya Manager HRD dibantu oleh personalia
dan administrasi yang bertugasmengelola seluruh administrasi
kepersonaliaan dan umum Jatim Park 3.
d) Manager Marketing, bertugas merencanakan pemasaranyang terdapat di
Jatim Park 3. Dalam pelaksanaanya dibantuoleh Supervisor yang bertugas
melaksanakan promosi baik luarkota maupun dalam kota dengan cara
sales call.
e) SPvr, bertugas mengawasi serta bertanggung jawab kepadamanajer, selain
itu bertanggung jawab untuk memastikan staffyang bekerja dibawahnya
dengan baik
f) Staff, bertugas membantu dan menjalankan tugas-tugasyang diberikan
oleh koordinator

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAS
Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat
likuiditasnya, yang berarti perusahaan yang likuid memiliki tingkat kemampuan
yang tinggi untuk memenuhi kewajiban finansialnya.
Kas adalah instrumen dalam klasifikasi aset keuangan, kas merupakan harta
yang penting bagi perusahaan, dibutuhkan sebagai alat pertukaran dan juga
sebagai ukuran dalam akuntansi [ CITATION Jon17 \l 1033 ].
Menurut Martini (2012;180) “Kas adalah aset keuangan yang digunakan untuk
kegiatan operasional perusahaan. Kas merupakan aset yang paling liquid karena
dapat digunakan untuk membayar kewajiban perusahaan. kas merupakan alat
pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan
entitas”.
Kas merupakan alat pengukur dari setiap aktifitas pembiayaan dalam kegiatan
pertukaran barang dan jasa. Setiap aktifitas perusahaan membutuhkan
penyelesaian dengan menggunakan alat tukar.Alat tukar yang standar adalah kas,
sehingga hampir semua kegiatan perusahaan melibatkan kas baik secara langsung
maupun tidak langsung. Namun pos ini memberi dasar bagi pengukuran dan
akuntansi untuk semua pos yang lain.
Menurut [ CITATION Ari10 \l 1033 ] yang mendefinisikan kas merupakan
alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan perusahaan.
Penilaian kas dan setara dengan kas adalah sebesar nilai nominal. Kasa di
perusahaan dapat berupa kas yang ada pada perusahaan itu sendiri (cash on hand)
atau kas yang ada di bank (cash in bank).

2.2 ALIRAN KAS


Laporan aliran kas (cashflow) adalah laporan keuangan ysang memperhatikan
pengaruh dari aktivitas-aktivitas operasi, pendanaan, dan investasi perusahaan
terhadap arus kas selama periode akuntansi tertentu dalam suatu cara yang
merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas.
Dalam praktiknya, selama perusahaan beroperasi terdapat 2 macam aliran kas
yaitu aliran kas masuk ( cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow)
menurut kasmir (2010) :

4
1. Aliran kas masuk merupakan uang kas yang masuk ke perusahaan
penerimaan uang. Misalnya perolehan pendapatan baik berupa hasil penjualan
atau laba perusahaan. Uang kas masuk dapat pula diperoleh darri bunga yang
diperoleh dari hasil investasi tau pendapatan diluar usaha serta dapat pula
diperoleh dari pinjaman pihak lain ataupun dana dan hibah.
2. Aliran kas keluar merupakan uang yang dikeluarkan perusahaan untuk
membiayai operasi perusahaan seperti untuk membeli bahan buku, membayar
gaji, upah, pajak, atau biaya operasional lainnya. Uang keluar dapat berupa
sejumlah uang yang digunakn untuk melakukan investasi baik dan berkaitan
dan dengan bidang usaha maupun tidak.

2.3 MANAJEMEN KAS


Manajemen kas mengandung pengertian mengelola uang perusahaan
sedemikian rupa sehingga dapat dicapai persediaan kas maksimum dari uang tunai
yang menganggur. Manajemen kas merupakan suatu pengelolaan dari sumber
daya kas yang ada dalam sebuah perusahaan.
Manajemen kas merujuk pada aspek keuangan yang terkait pengumpulan,
pengelolaan, dan penggunaan dari kas. Kegiatan manajemen kas termaasuk
menilai likuiditas pasar, arus kas, dan investasi, serta bertanggung jawab untuk
menyiapkan starategi pendanaan untuk membiayai kebutuhan jangka pendek dan
jangka panjang. Manajemen kas sangat erat keterkaitannya dengan mekanisme
untuk mengoptimalkan penghimpunan dan pengeluaran kas (Ross, Westerfield,
dan Jordan, 2008).
Menurut [ CITATION RAp17 \l 1033 ], pengertian manajemen Kas (Cash
Management) adalah suatu kumpulan kegiatan perencanaan, perkiraan,
pengumpulan pengeluaran dan investasi kas dari suatu perusahaan agar dapat
beroperasi dengan lancar. Tanpa manajemen kas yang baik sebuah perusahaan
bisa mengalami kebangkrutan karena kekurangan kas, walaupun ia menghasilkan
profit. Karena situasi bisnis banyak memiliki ketidakpastian membutuhkan
pengelolaan kas yang baik, Perencanaan kas yang baik akan dapat
mengidentifikasi potensi krisis kas sebelum itu terjadi.
Manajemen kas bertujuan mempertimbangkan resiko dana imbal hasil agar
terjadi keseimbangan antara memiliki terlalu banyak atau sedikit kas. Terlalu
sedikit kas yang diinvestasikan mengurangi kesempatan untuk memperoleh imbal
hasil yang lebih mendatangkan keuntungan pada masa yang akan datang.
Sebaliknya, terlalu banyak kas yang diinvestasikan akan menyebabkan cash
insolvency. Kas yang cukup akan meningkatkan kemampuan perusahaan
memenuhi segala pengeluaran yang dibutuhkan. Kas yang cukup artinya tidak
terlalu banyak cash yang idle dan dapat mendatangkan potensi keuntungan jika
diinvestasikan pada instrumen investasi.

5
2.4 FUNGSI & TUJUAN MANAJEMEN KAS
Fungsi utama manajemen kas adalah merencanakan, mencari, dan
memanfaatkan kas dengan berbagai cara agar penggunaannya maksimum. Oleh
karena itu, manajemen kas yang efektif dapat mendorong peningkatan laba
investasi (ROI) dengan cara :
1. Meningkatkan kontribusi laba dari kas
2. Mengurangi jumlah investasi yang terkait pada kas
Menurut (Ambarwati, 2010), tujuan dasar manajemen kas adalah memelihara
besarnya investasi perusahaan dalam bentuk kas serendah mungkin namun tetap
menjaga operasional perusahaan secara efektif dan efisien.
Menurut Syahyunan (2013:62), tujuan dari manajemen kas yaitu menjaga
jumlah kas minimum yang menempatkan perusahaan dalam posisi likuid dan
profitable, artinya bahwa manajer keuangan harus memandang kedua arah dengan
seimbang, yaitu meminimalkan kas demi meminimumkan biaya. Setiap
perusahaan mengelola kas sebaik mungkin karena menghindari adanya kas yang
menganggur dalam perusahaan. Bahkan perusahaan berusaha memiliki kas yang
paling optimal artinya tidak terlalu banyak namun juga jangan sampai kekurangan
kas, sehingga operasional perusahaan tetap lancar.
Secara umum tujuan dari manajemen kas antara lain sebagai berikut :
1. menyediakan kas yang cukup untuk operasi jangka pendek dan jangka
panjang
2. penggunaan dana perusahaan secara efektif pada setiap waktu
3. penetapan tanggung jawab untuk penerimaan kas dan pemberian
perlindungan yang cukup sampai dana disimpan
4. penyelenggaraan pengendalian untuk menjamin bahwa pembayaran–
pembayaran hanya dilakukan untuk tujuan yang sah.
5. pemeliharaan saldo bank yang cukup, bilamana cocok untuk mendukung
hubungan yang layak dengan bank komersial.
6. penyelenggaraan catatan – catatan kas yang cukup
Agar tujuan dari manajemen kas ini tercapai maka perlu adanya pengelolaan
kas yang baik, dengan memperhatikan beberapa faktor antara lain :
a. faktor yang mempengaruhi besarnya persediaan minimum kas
b. budget kas
c. manajemen arus kas
d. investasi dana yang berlebih
e. hubungan bank
f. pengendalian intern kas

6
2.5 TEKNIK MANAJEMEN KAS
Perusahaan melakukan berbagai penyelesaian keuangan dengan teknik
manajemen kas untuk meminimalkan pembiayaan. Terdapat beberapa hal yang
dilakukan oleh manajer keuangan ketika mengelola kas, yaitu :
a) Mempercepat penerimaan kas, menaikkan ketersediaan dari kas
b) Memperlambat pengeluaran kas
c) Memelihara saldo kas yang optimal

2.6 MOTIF MANAJEMEN KAS


Menurut Keynes, Ada tiga motif/alasan mengapa perusahaan perlu menahan
kas, yaitu :
1. Motif Transaksi : Untuk melakukan pembayaran, seperti pembelian bahan
baku, pembayaran gaji, pajak, dividen dan lain-lain yang timbul dari
operasi bisnis sehari-hari.
2. Motif Spekulatif : Untuk mengambil keuntungan dari kesempatan
sementara. Atau untuk memanfaatkan dana yang tidak digunakan untuk
mencari keuntungan secara cepat dengan memanfaatkan peluang yang
tidak diduga. Seperti jika terjadi penurunan harga bahan baku secara tiba-
tiba.
3. Motif Berjaga-jaga : Untuk menjaga keselamatan perusahaan jika
sewaktu-waktu membutuhkan kas. Semakin jelas arus kas masuk dan
keluar, semakin sedikit kebutuhan terhadap dana ini. Kemampuan untuk
mendapatkan pinjaman dengan segera jika membutuhkan kas juga dapat
mengurangi kebutuhan untuk memenuhi motif ini.

7
BAB III
DESKRIPSI HASIL SURVEY
DAMPAK PANDEMI COVID 19 TERHADAP
MANAJEMEN KAS JATIM PARK 3

3.1 Waktu Pelaksanaan KKU

Pelaksanaa KKU diadakan pada tanggal 21 Agustus 2021dimulai tepat pukul


09.00 sampai selesai, kegiatan tersebut diadakan melalui media elektronik dengan
menggunakan aplikasi zoom, dengan beberapa susunan acara yang diselengarakan
oleh pihak kampus Institut Kesehatan dan Bisnis Surabaya.

3.2 MetodePelaksanaan KKU

Metode KKU pada masa pandemi yang kami lakukan adalah menggunakan
via zoom. Pandemi virus corona atau COVID - 19 telah memaksa berbagai
aktivitas untuk dilakukan di rumah, yakni pada kegiatan kali ini KKU Institus
Kesehatan dan Bisnis Surabaya dilakukan via online atau bisa disebut dengan
zoom meeting.
Kami menggunakan metode daring menggunakan zoom meeting dengan
melakukan download aplikasi atau menggunakan google zoom agar semua
mahasiswa yang berjumlah kurang lebih 70 mahasiswa dan juga para dosen dapat
mengikuti semua kegiatan dengan mudah dengan narasumber Direktur Jatim Park
3 yang menjelaskan tentang berbagai topik yang tercakup dalam data-data tentang
Jatim Park 3 yang terdapat pada website Jawa Timur Park 3, dalam hal ini
kelompok kami mendapat bagian topik mengenai manajemen kas Jawa Timur
Park 3 di masa pandemi Covid -19, hal ini mendorong mereka untuk saling
membenahi diri dalam berbagai aspek demi kemajuan masing – masing wawasan
yang diperoleh mahasiswa sangat bermanfaat dalam menyelesaikan laporan KKU
ini dan bermanfaat dalam dunia kerja di masa pademi.

8
BAB IV
ANALISIS MASALAH

4.1 MASALAH YANG DIHADAPI PERUSAHAAN

Kas merupakan salah satu unsur permodalan yang sangat berpengaruh


terhadap operasional perusahaan sehari-hari, oleh karena itu manajemen kas harus
dilakukan sedemikian rupa, sehingga kas yang tersedia tidak kurang ataupun
berlebihan. Sebab keduanya mempunyai akibat negatif bagi perusahaan.
Kekurangan pada kas dapat mengakibatkan tidak terbayarnya berbagai kewajiban
yang pada akhirnya akan menurunkan produktivitas kerja serta merugikan nama
baik perusahaan di mata para supplier perusahaan. Sebaliknya kas yang berlebihan
menunjukkan bahwa perusahaan kurang efektif dalam mengelola kas, yang berarti
bahwa tingkat perputaran kas dalam perusahaan tersebut rendah.
Manajemen kas merujuk pada aspek keuangan yang terkait pengumpulan,
pengelolaan, dan penggunaan dari kas. Manajemen kas juga menilai likuiditas
pasar, arus kas, dan investasi, serta bertanggung jawab untuk menyiapkan strategi
pendanaan untuk membiayai kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang.
Kelangsungan hidup usaha suatu perusahaan merupakan tujuan utama dari
suatu entitas bisnis dari sejak berdirinya entitas bisnis tersebut, kelangsungan
hidup dari suatu entitas bisnis sangat berhubungan erat dengan bagaimana
manajemen mengelola perusahaan baik dari faktor keuangan maupun faktor non
keuangannya.

4.2 SEBAB MASALAH

Pandemi Covid-19 adalah peristiwa menyebarnya Penyakit coronavirus 2019


(Bahasa Inggris: Coronavirus disease 2019, disingkat Covid-19) di seluruh dunia
untuk semua Negara. Penyakit ini disebabkan oleh corona virus jenis baru yang
diberi nama SARS-CoV-2. Wabah Covid-19 pertama kali dideteksi di Kota
Wuhan, Hubei, Tiongkok pada tanggal 1 Desember 2019, dan ditetapkan sebagai
pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020.
Hingga 23 Agustus 2021, lebih dari 3.989.060 orang kasus telah dilaporkan di
Indonesia, mengakibatkan lebih dari 127.214 orang meninggal dunia dan lebih
dari 3.571.082 orang sembuh.

4.3 AKIBAT MASALAH

Berdasar data survey pada BAB III tentang jumlah wisatawan yang
berkunjung ke kota malang, diperoleh kesimpulan bahwa jumlah wisatawan pada
tahun 2020 mengalami penurunan sebanyak 8 kali lipat dibandingkan tahun 2019

9
dikarenakan pandemi yang dialami dunia. Masalah ini berpengaruh besar terhadap
manajemen kas Jatim Park 3, dimana jumlah dana masuk tidak sebanding dengan
pengeluaran dana. Pendapatan utama Jatim Park 3 berasal dari penjualan tiket
masuk, namun karena terjadi pandemi dan diberlakukannya PPKM Darurat Covid
19 pemasukan berkurang drastis bahkan tidak ada sama sekali sebab tempat
pariwisata diharuskan tutup. Disaat tidak ada penerimaan kas, perusahaan masih
tetap harus mengeluarkan dana untuk biaya perawatan wahana, gaji karyawan,
pajak dan berbagai biaya tetap lainnya. Hal ini merupakan masalah besar yang
sedang dihadapi oleh perusahaan dimana manajemen harus memutar otak dan
menyiapkan berbagai strategi untuk memenuhi kebutuhan kas operasional agar
perusahaan tetap bisa berjalan.

4.4 PEMECAHAN MASALAH

4.4.1 Memanfaatkan Laba Ditahan


Laba ditahan adalah akumulasi penghasilan sebuah perusahaan setelah
dikurang dengan dividen. Laba ditahan (retained earning) merupakan salah satu
dari sumber dana yang paling penting untuk membiayai pertumbuhan perusahaan
sehingga dapat dijadikan indikator bagi perusahaan untuk memberikan sinyal
kepada investor mengenai kemampuannya dalam membayar kewajibannya
(Riyanto, 2011).
Untuk menutup kekurangan kas dalam kegiatan operasional, perusahaan
memanfaatkan saldo laba ditahan yang ada agar operasional perusahaan tetap
berjalan.
4.4.2 Relaksasi Kredit
Pemerintah terus berupaya untuk memulihkan ekonomi negara melalui
berbagai cara salah satunya dengan mengeluarkan peraturan PERATURAN
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2020
TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM PEMULIHAN EKONOMI
NASIONAL DALAM RANGKA MENDUKUNG KEBIJAKAN KEUANGAN
NEGARA UNTUK PENANGANAN PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE
2019 (COVID- 19) DAN/ATAU MENGHADAPI ANCAMAN YANG
MEMBAHAYAKAN PEREKONOMIAN NASIONAL DAN/ATAU
STABILITAS SISTEM KEUANGAN SERTA PENYELAMATAN EKONOMI
NASIONAL.
Peraturan ini berisi tentang program relaksasi kredit yaitu restrukturisasi
kredit, dimana kreditur hanya diwajibkan untuk membayarkan setengah dari nilai
bunga pinjaman saja (tanpa pokok pinjaman) selama waktu yang ditentukan. Hal
ini bisa dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mengurangi kas keluar perusahaan.
Namun, kebijakan ini tidak memiliki keuntungan jangka panjang karena ketika
masa program berarkhir kreditur diwajibkan untuk membayar setengah dari bunga

10
pinjaman yang ditangguhkan beserta bunga pinjaman normal dan pokok
pinjaman. Hal ini jelas akan memberatkan perusahaan jika pendemi tidak segera
berakhir sehingga tidak ada dana masuk.

4.4.3 Insentif Pajak


Upaya lain dari pemerintah adalah pemberian insentif pajak bagi para
pengusaha dan pegawai. Dimulai dari diterbitkannya peraturan menteri keuangan
nomor 44/PMK.03/2020 yang berisi tentang :
a. Insentif PPh 21, dimana pegawai yang diwajibkan membayar pajak pph
pasal 21 tidak lagi dipungut pajak karena beban pajaknya ditanggung oleh
pemerintah.
b. Insentif PPh Final berdasarkan peraturna pemerintah Nomor 23 Tahun
2018, dimana para pelaku UMKM yang jumlah omsetnya dibawah
Rp.4.800.000.000 tidak lagi dipungut pajak penghasilan dikarenakan beban
pajaknya ditanggung pemerintah.
c. Insentif angsuran PPh pasal 25, dimana perusahaan yang bergerak di salah
satu bidang pada 1.018 bidang usaha tertentu, perusahaan KITE, atau
perusahaan dikawasan berikat mendapatkan pengurangan angsuran PPh 25
sebesar 30%, namun hingga masa kini insentif pengurangan angsuran untuk
PPh 25 menjadi 50% dari PPh yang seharusnya terutang.
Peraturan Menteri Keuangan tentang insentif pajak tersebut sampai saat ini
masih terus diperpanjang hingga PMK No.9/PMK.03/2021. Dengan adanya
peraturan tersebut perusahaan dapat memanfaatkan insentif pajak ini untuk
mengurangi pengeluaran perusahaan.

11
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai dampak pandemi
Covid-19 terhadap manajemen kas Jawa Timur Park 3 dalam kaitannya dengan
pengelolaan manajemen kas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Adanya pandemi Covid-19 yang melanda dunia mengharuskan masyarakat
untuk beradaptasi dengan keadaan dan berwaspada terhadap wabah ini.
Hal ini mempengaruhi sektor pariwisata dalam negeri khususnya Jawa
Timur Park 3 yang terpaksa tutup sementara dikarenakan kebijakan dari
pemerintah untuk menekan penyebaran wabah ini di Indonesia. Akibatnya
jumlah wisatawan menurun drastis. Hal ini berpengaruh besar terhadap
manajemen kas Jawa Timur Park 3, dimana jumlah pendapatan tidak
sebanding dengan pengeluaran yang ditanggung.
2. Penurunan pendapatan yang di alami Jawa Timur Park 3, membuat
manajemen perusahaan harus memutar otak demi keberlangsungan hidup
perusahaan. Oleh karena itu, dipakailah laba ditahan sebagai sumber dana
operasional perusahaan sementara ini.
3. Meskipun pemerintah tidak tinggal diam dengan memberikan kebijakan
demi kebijakan usaha untuk mengurangi dampak Covid-19 terhadap sektor
pariwisata dengan melakukan relaksasi kredit, diskon listrik, maupun
insentif pajak. Hal ini tidak bisa berlangsung lebih lama, mengingat
perusahaan akan semakin merugi karena harus mengeluarkan biaya
operasional maupun perawatan setiap hari yang jumlahnya tentu tidak
sedikit.

5.2 SARAN
Bagi pihak pengelola Jatim Park 3, pada masa pandemi ini bisa menerapkan
beberapa tindakan atau strategi dalam pengelolaan manajemen kas, seperti :
1. Mengevaluasi posisi organisasi perusahaan
2. Menekan biaya operasional dan meminimalisasi biaya tetap
3. Menanamkan disiplin pemantauan pada arus kas perusahaan yang
memungkinkan prediksi arus kas dan melakukan intervensi tepat waktu
4. Menyiapkan dana tambahan untuk persiapan pemulihan ketika sudah
diberlakukannya kebijakan baru atau kelonggaran dari Pemerintah Pusat
soal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat terutama di sektor
pariwisata

12
5. Melakukan crative cash management untuk mempertahankan
kelangsungan perusahaan dengan cara : mengajukan restrukturisasi
hutang, penambahan setoran modal pada pemegang saham, meminjam
dana dari pemegang saham atau meminjam dana dari sumber internal.
6. Melakukan rencana kerja ulang dan membuat anggaran perusahaan yang
lebih disesuaikan pada kondisi pandemi saat ini, namun tetap berorientasi
pada pertahanan perusahaan agar tidak collapse.
7. Dalam hal menarik jumlah wisatawan baik domestik maupun non
domestik, pihak Jatim Park 3 perlu mengoptimalkan penggunaan platform
digital seperti : tik tok, instagram, facebook, twitter dalam melakukan
kegiatan promosi yang dapat menunjang eksistensi dari Jatim Park 3.
8. Dalam hal operasi & pengembangan, pihak Jatim Park 3 harus selalu
melakukan maintenance terhadap fasilitas dan wahana yang ada di Jatim
Park 3 agar tetap dalam kondisi yang baik walaupun hingga kini belum
bisa difungsikan kembali mengingat karena adanya peraturan dari
pemerintah yang memberlakukan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM).
9. Meningkatkan kebijakan protokol kesehatan dalam pelaksanaan
perusahaan terlebih dalam lokasi wahana untuk mendapatkan kepercayaan
masyarakat kembali dalam berekreasi, agar wisatawan merasa aman.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, Sri Dwi Ari. 2010. Manajemen Keuangan Lanjut, Cetakan Pertama,
Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Arief Sugiono. (2010). Akuntansi dan Pelaporan Keuangan. Jakarta: Grasindo.
Joni Devitra. (2017). Manajemen Kas Konstruksi Dengan Perancangan Sistem
Informasi Kas. 2nd Seminar Nasional IPTEK Terapan (SENIT) 2017
ISSN: 2579-9045.
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi Kedua, Penerbit
Prenadamedia Group, Jakarta.
Kusdi. (2009). Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta: Salemba Humanika.
Martini, D. (2012). Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Jakarta:
Salemba Empat.
PMK No.44/PMK.03/2020 Tentang Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak
Pandemi Corona Virus Disease 2019
Surachim, R. A. (2017). Profitabilitas (ROA) Dipengaruhi Oleh Manajemen Kas.
Strategic Volume 17 No.1.
Syahyunan. 2013. Manajemen Keuangan 1 Perencanaan, Analisis dan
Pengendalian. Edisi Kedua, USU Press, Medan.
Undang-Undang RI No.40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

https://akhmadzulfikri.com/2020/05/28/tips-bertahan-di-industri-pariwisata-saat
dan-setelah-pandemi/

https://feb.unpad.ac.id/rekomendasi-manajemen-kas-pada-entitas-bisnis-akibat
pandemi-covid-19/
malangkota.bps.go.id.
www.jtp.id.
Setia Mulyawan, S. (2015). Manajemen Keuangan.

14

Anda mungkin juga menyukai