JURNAL NERS
Research & Learning in Nursing Science
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/ners
Abstrak
Peningkatan angka kejadian gagal ginjal adalah karena terjadi transformasi epidemiologi penyakit pada
beberapa tahun terakhir. Pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa akan mengalami
kecemasan yang disebabkan oleh ancaman kematian, dan tidak mengetahui hasil akhir dari terapi yang
dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan dukungan keluarga dan kebutuhan spiritual
dengan tingkat kecemasan pasien gagal ginjal kronis dalam menjalani terapi hemodialisis di RSUD
Bangkinang Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross Sectional. Populasi pada
penelitian ini adalah semua pasien yang menjalani terapi hemodialisis di unit hemodialisa RSUD Bangkinang
sebanyak 47 orang. Sampel dalam penelitian ini pasien yang menjalani terapi hemodialisis berjumlah 47
orang dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner.
Pengolahan data menggunakan analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar
responden memiliki dukungan keluarga rendah sebanyak 25 orang (53,2%), sebagian besar responden
memiliki kebutuhan spiritual rendah sebanyak 29 orang (61,7%), sebagian besar responden mengalami tingkat
kecemasan tinggi sebanyak 30 orang (63,8%). Hasil uji Chi-square didapatkan ada hubungan yang bermakna
antara dukungan keluarga dan kebutuhan spiritual dengan tingkat kecemasan pasien gagal ginjal kronis dalam
menjalani terapi hemodialisis di RSUD Bangkinang. Disarankan agar Rumah Sakit untuk dapat melakukan
penyuluhan tentang dukungan keluarga dan kebutuhan spiritual agar mengurangi tingkat kecemasan pasien
gagal ginjal kronis.
Kata Kunci: Dukungan Keluarga, Gagal Ginjal, Kebutuhan Spiritual, Tingkat Kecemasan
Abstract
The increasing incidence of kidney failure is due to the epidemiological transformation of the disease in
recent years. Chronic renal failure patients undergoing hemodialysis therapy will experience anxiety caused
by the threat of death, and do not know the final outcome of the therapy. This study aims to analyze the
relationship between family support and spiritual needs with the level of anxiety of chronic kidney failure
patients undergoing hemodialysis therapy at Bangkinang Hospital in 2020. This study used a cross sectional
research design. The population in this study were 47 patients undergoing hemodialysis therapy in the
hemodialysis unit at Bangkinang Hospital. The sample in this study patients who underwent hemodialysis
therapy were 47 people with a total sampling technique. Collecting data through distributing questionnaires.
Data processing used univariate and bivariate analysis. The results showed most respondents had low family
support as many as 25 people (53.2%), most respondents had low spiritual needs as many as 29 people
(61.7%), most respondents experienced high anxiety levels as many as 30 people (63, 8%). The results of the
Chi-square test found that there was a significant relationship between family support and spiritual needs
with the level of anxiety of chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis therapy at Bangkinang
Hospital. It is recommended that the hospital be able to provide counseling about family support and spiritual
needs in order to reduce the anxiety level of chronic kidney failure patients.
Corresponding author :
Address : Jl. Tuanku Tambusai No. 23 Bangkinang
Email : alini_09@yahoo.com
Phone : 085265591056
Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)
48 | HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KEBUTUHAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN
PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DALAM MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS DI RSUD BANGKINANG
12. Desember 315 4 0 319 tidak perlu, jantung berdetak lebih cepat dan sesak
Jumlah 3.484 67 5 3.556 nafas (Sriwulan, 2010).
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat jumlah Pada pasien GGK, keberadaan keluarga di sisi
penderita GGK menjalani terapi hemodialisis pasien selama proses hemodialisa merupakan
tahun 2019 paling banyak kunjungan pasien rutin sumber pendukung utama. Dukungan keluarga
menjalani terapi HD sebanyak 3.484 orang dapat menjadi penghambat efek - efek negatif dari
(97,98%). stressor proses medikasi. Keluarga dianggap dapat
Salah satu penatalaksanaan GGK adalah memiliki pengaruh yang penting dalam membantu
hemodialisis yang bertujuan menghasilkan fungsi menyelesaikan masalah - masalah yang berkaitan
ginjal sehingga dapat memperpanjang dengan kesulitan hidup seperti menurunkan
kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas kecemasan (Friedman, 2010). Dukungan keluarga
hidup pada penderita GGK. Terapi hemodialisis juga dapat mempertahankan status kesehatan
adalah suatu teknologi tinggi sebagai terapi pasien karena secara emosional pasien merasa lega
pengganti untuk mengeluarkan sisa-sisa diperhatikan, tidak sendirian dan mendapat saran
metabolisme atau racun tertentu dari peredaran atau kesan yang menyenangkan pada dirinya
darah manusia seperti air, natrium, kalium, (Jayanthi, 2010).
hidrogen, urea, kreatinin, asam urat, dan zat-zat Dukungan keluarga akan membuat pasien GGK
lain melalui membran semi permeabel sebagai merasa dihargai dan diperhatikan. Dukungan
pemisah darah dan cairan dialisat pada ginjal keluarga dapat diwujudkan dengan memberikan
buatan dimana terjadi proses difusi, osmosis dan perhatian, bersikap empati, memberikan dorongan,
ultra filtrasi (Sukandar, 2010). Pasien GGK memberikan saran, serta memberikan
menjalani proses hemodialisa 1-3 kali seminggu pengetahuan. Dukungan sosial dari keluarga
dan setiap kalinya memerlukan waktu 2-5 jam, berpengaruh penting dalam pelaksanaan
kegiatan ini akan berlangsung terus 3-4 jam per pengobatan berbagai jenis penyakit kronis dan
kali terapi. Kegiatan ini akan berlangsung terus- dukungan sosial dari keluarga sangat berpengaruh
menerus sepanjang hidupnya (Maelani et al, terhadap kesehatan mental anggota keluarganya
2017). (Saraha et al, 2013). Semakin besar dukungan
Pada terapi hemodialisis walaupun dapat keluarga maka semakin tinggi tingkat penerimaan
memperpanjang usia tanpa batas yang jelas tetapi pasien terhadap penyakitnya dan diharapkan
tindakan ini tidak dapat mengubah perjalanan semakin baik kualitas hidup pasien GGK
alami penyakit ginjal yang mendasari dan juga (Daryanti, 2013).
tidak akan mengembalikan seluruh fungsi ginjal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
Pasien akan tetap mengalami sejumlah Juliantino (2016) mengatakan ada hubungan antara
permasalahan dan komplikasi (Yosi, 2012). Pasien dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan
GGK yang menjalani terapi hemodialisa akan pada pasien GGK yang menjalani terapi
mengalami kecemasan yang disebabkan oleh krisis hemodialisis di Klinik Utama Dialisis Golden PMI
situasional, ancaman kematian, dan tidak DIY. Penelitian yang dilakukan oleh Cipta (2016)
mengetahui hasil akhir dari terapi yang dilakukan menemukan adanya hubungan yang signifikan
tersebut. Pasien dihadapkan pada ketidakpastian antara dukungan keluarga dengan kecemasan pada
berapa lama hemodialisis diperlukan sepanjang pasien GGK di unit hemodialisa RS PKU
hidupnya serta memerlukan biaya yang besar Muhammadiyah Unit II Gamping Sleman
(Alfiannur, 2015; Doengoes, 2010; ). Yogyakarta.
Dampak yang sering terjadi pada penderita Pasien penderita GGK bukan hanya mengalami
GGK yang menjalani Hemodialisa adalah kesakitan pada fisik, kondisi psikis juga terganggu.
gangguan hemodinamik (Landry & Oliver, 2011). Pasien penyakit GGK sering mengalami gangguan
Tekanan darah umumnya menurun dengan psikiatrik terkait dengan kondisi medis umumnya.
dilakukannya ultrafiltrasi (UF) atau penarikan Gangguan psikiatrik seperti delirium, depresi, dan
cairan saat Hemodialisa. Kecemasan terjadi pada kecemasan sering dialami oleh pasien GGK. Saat
20-30% penderita GGK yang menjalani proses terapi hemodialisa mulai berjalan rutin,
Hemodialisa reguler (Tatsuya et al, 2010). setiap akan memasuki ruangan hemodialisa,
Kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak kepalanya seakan terasa pusing dan pasien sering
jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan mengeluh dengan kondisi yang dialami. Karena
perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan pasien mencemaskan kondisi penyakit yang
ini tidak memiliki objek yang spesifik. Kecemasan dialami, apakah masih dapat berkumpul dengan
dialami secara subyektif dan dikomunikasikan keluarga (Reza, 2016).
secara personal. Kecemasan adalah respon Salah satu mengatasi kecemasan yang mulai
emosional dan merupakan penilaian intelektual digunakan dalam aspek kegiatan penyembuhan
terhadap suatu bahaya (Stuart, 2010). Dampak dari pasien medis yaitu pemecahan masalah melalui
kecemasan pada pasien hemodialisa dapat kebutuhan keagamaan atau spiritual. Praktek
mempengaruhi masalah fisik seperti nyeri yang spiritual untuk menfasilitasi proses pemecahan
masalah dalam mencegah atau meringankan
50 | PENGARUH TERAPI BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI RHEUMATOID ARTHRITIS PADA
LANSIA
pasien terhadap penyakitnya dan diharapkan hemodialisis seumur hidup, sehingga apapun
semakin baik kualitas hidup pasien GGK. tindakan yang akan dilakukan padanya tidak
Menurut Auer (2011) dukungan keluarga dapat terlalu menjadi beban pikiran bagi pasien. Pasien
berfungsi sebagai mekanisme koping pada pasien GGK menganggap penyakit yang dideritanya
GGK karena dukungan yang diberikan keluarga sebagai pengugur dosa – dosanya. Faktor lain juga
menguatkan pasien sekaligus memproteksi pasien bisa dipengaruhi oleh lamanya menjalani tindakan
dari rasa stress dan depresi. Dukungan yang terapi hemodialisis. Pasien yang lama menjalani
diberikan juga meningkatkan rasa kepercayaan diri terapi hemodialisis lebih rendah tingkat kecemasan
dan optimisme pasien untuk sembuh. Menurut dibandingkan pasien GGK yang baru menjalani
Mateo (2014) dukungan keluarga juga terapi hemodialisis.
membangkitkan harga diri dan nilai sosial pada Peneliti juga menemukan pasien yang
diri pasien karena merasa dirinya penting dan mendapatkan dukungan keluarga tinggi tetapi
dicintai. Penegasan rasa penting dan dicintai tingkat kecemasan juga tinggi sebanyak 8 orang
tersebut menguatkan pasien dan membuat pasien (36,4%), karena pasien mengatakan penyakit yang
merasa bahwa dirinya tidak berjuang seorang diri dideritanya sudah tidak bisa disembuhkan dan
dalam proses medikasi. Adanya keberadaan hidupnya yang sekarang hanya bergantung pada
keluarga dengan demikian dapat menurunkan mesin terapi HD. Pasien GGK menganggap
tingkat kecemasan pasien GGK. penyakit yang dideritanya membuat pasien tidak
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil bisa menjalankan perannya seperti biasanya yaitu
penelitian Suryaningsih, (2013) yang juga memenuhi kebutuhan keluarganya walaupun
menemukan adanya hubungan antara dukungan anggota keluarganya memberi dukungan yang baik
keluarga dengan depresi pada pasien GGK di kepada responden. Pasien beranggapan penyakit
ruangan hemodialisa BLU RSUP Prof. Dr. RD. yang dideritanya sekarang membuat pasien hanya
Kandao Mandao. Meskipun depresi dan menjadi beban bagi keluarga sehingga pasien
kecemasan adalah kondisi yang berbeda. Akan selalu memikirkan penyakit yang dideritanya atau
tetapi depresi maupun kecemasan sama-sama menjadi beban pikiran responden.
merupakan gangguan mood dan psikologis yang 2. Hubungan Kebutuhan Spiritual dengan
dapat dicegah dengan mekanisme koping. Tingkat Kecemasan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Juliantino Berdasarkan analisa statistik didapatkan hasil
(2016) mengatakan ada hubungan antara dukungan bahwa ada hubungan kebutuhan spiritual dengan
keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien tingkat kecemasan. Responden yang memiliki
GGK yang menjalani terapi hemodialisis di Klinik kebutuhan spiritual rendah akan mengalami tingkat
Utama Dialisis Golden PMI DIY. Penelitian yang kecemasan tinggi dan pasien GGK yang memiliki
dilakukan oleh Cipta (2016) menemukan adanya kebutuhan spiritual tinggi akan mengalami tingkat
hubungan yang signifikan antara dukungan kecemasan rendah. Hasil penelitian ini didukung
keluarga dengan kecemasan pada pasien GGK di oleh teori yang dikemukakan oleh Sadiya (2011)
unit hemodialisa RS PKU Muhammadiyah Unit II salah satu mengatasi kecemasan yang mulai
Gamping Sleman Yogyakarta. digunakan dalam aspek kegiatan penyembuhan
Berdasarkan penelitian diatas maka peneliti pasien medis yaitu pemecahan masalah melalui
berasumsi bahwa banyaknya responden yang pendekatan keagamaan atau spiritual. Praktek
tinggi tingkat kecemasan dikarenakan rendahnya spiritual untuk menfasilitasi proses pemecahan
dukungan keluarga untuk memberikan perhatian masalah dalam mencegah atau meringankan
terhadap pasien GGK. Banyaknya keluarga kurang dampak psikologis negatif dari situasi yang penuh
peduli dengan kebutuhan dan keinginan yang stres dan kecemasan. Spiritual membantu individu
berkaitan dengan program terapi hemodialisis dan untuk beradaptasi dalam kondisi tubuhnya
komplikasi penyakit GGK. Rendahnya dukungan menjalani hemodialisis yang menekan psikologis
keluarga terhadap pasien akan berpengaruh pasien.
langsung pada tingkat kecemasan pasien GGK. Menurut Santrock (2012) faktor yang
Dukungan keluarga dapat berbentuk dukungan mempengaruhi seberapa baik seseorang mengatasi
emosional, dukungan informasi, dukungan perasaan adalah filosofi atau kepercayaan
instrumental dan dukungan penilaian yang religious dan kemampuannya dalam mengatasi
bertujuan untuk meningkatkan kesehatan pasien masalah, yang mana hal ini merupakan salah satu
GGK dan membantu proses adaptasi pasien GGK indikator seseorang yang memiliki kebutuhan
sehingga mengurangi tingkat kecemasan pasien spiritual. Seseorang yang memiliki kebutuhan
GGK. spiritual yang tinggi dapat bersikap pasrah atau
Penelitian ini menemukan kesenjangan dengan berserah diri terhadap keadaan yang dialaminya
teori yaitu, ada 3 orang (12,0%) pasien yang dan juga dapat menerima dengan ikhlas keadaan
rendah dukungan keluarga namun rendah tingkat tersebut dengan takdir yang harus dijalani agar
kecemasan. Menurut pengamat peneliti disebabkan bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan
karena pasien bisa menerima penyakit yang mendapatkan derajat yang lebih tinggi disisi
dideritanya yang harus menjalani terapi Tuhan.
53 | PENGARUH TERAPI BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI RHEUMATOID ARTHRITIS PADA
LANSIA
Menurut Anggraini (2012) peran spiritual tubuhnya yang selalu lemah dan tanda gejala
dalam hal mekanisme koping sebagai suatu (edema, sakit pinggang) yang dirasakan membuat
semangat, atau motivasi untuk hidup, keyakinan, pasien menjadi takut sewaktu – waktu tanda dan
pendekatan, harapan dan kepercayaan pada Tuhan gejala dari penyakit yang dideritanya datang.
serta kebutuhan untuk menjalankan agama yang Faktor lain bisa pasien tingkat kecemasan tinggi
dianut, kebutuhan untuk dicintai dan diampuni disebabkan karena pasien mengalami krisis
oleh Tuhan yang seluruhnya dimiliki dan harus situasional, ancaman kematian, dan tidak
dipertahankan oleh seseorang sampai kapanpun mengetahui hasil akhir dari terapi yang dilakukan
agar memperoleh pertolongan, ketenangan, tersebut.
keselamatan, kekuatan, penghiburan serta
kesembuhan. Mekanisme koping yang terbentuk SIMPULAN
sangat tergantung pada kepribadian seseorang dan 1. Terdapat hubungan yang bermakna antara
sejauhmana tingkat kecemasan dari suatu kondisi dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan
atau masalah yang dialaminya. pasien GGK dalam menjalani terapi
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian hemodialisis di RSUD Bangkinang.
yang dilakukan oleh Khairunnisa (2016) 2. Terdapat hubungan yang bermakna antara
menyebutkan ada hubungan yang bermakna antara kebutuhan spiritual dengan tingkat kecemasan
kebutuhan spiritual dengan tingkat kecemasan pasien GGK dalam menjalani terapi
pasien GGK yang menjalani hemodialisa di Klinik hemodialisis di RSUD Bangkinang.
Hemodialisa Muslimat Nu Cipta Husada.
Penelitian yang dilakukan Alfiannur (2015) SARAN
mengatakan ada hubungan antara spiritual dengan 1. Diharapkan bagi responden untuk dapat
tingkat kecemasan pada pasien GGK yang meningkatkan informasi dan pengetahuan
menjalani hemodialisa. Hal ini sejalan dengan tentang GGK dan terapi HD dan mengupayakan
penelitian yang dilakukan oleh Avita (2012) yang mengatasi tingkat kecemasan, sehingga
menunjukkan ada pengaruh kebutuhan spiritual responden memiliki motivasi yang lebih tinggi
terhadap kecemasan. Hal ini disebabkan karena untuk menjalani terapi hemodialisis.
responden yang kecerdasan spiritualnya tinggi 2. Diharapkan dengan adanya penelitian ini bisa
menganggap kematian bukanlah akhir dari menjadi acuan awal bagi peneliti selanjutnya
kehidupan dan bukanlah suatu ancaman baginya, untuk menghubungakan ke variabel – variabel
akan tetapi kematian adalah suatu pendorong bagi lainnya yang mempengaruhi tingkat kecemasan
dirinya untuk menjalani hidup lebih baik. dan dapat menjadi bahan kepustakaan bagi
Berdasarkan penelitian diatas maka peneliti peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian
berasumsi bahwa banyaknya responden yang tentang gagal ginjal kronik (GGK) dan terapi
tinggi tingkat kecemasan dikarenakan rendahnya hemodialisis (HD).
kebutuhan spiritual pasien GGK. Rendahnya
kebutuhan spiritual terhadap pasien akan DAFTAR PUSTAKA
berpengaruh langsung pada tingkat kecemasan Alfiannur F , Nauli FA , Dewi AP. (2015).
pasien GGK. Kebutuhan spiritual dapat dinilai dari Hubungan Antara Kecerdasan Spiritual
perbuatan responden mendekatkan diri pada sang Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Gagal
Pencipta, perbuatan amal ibadah, hubungan Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa.
dengan sesama manusia dan hubungan dengan JOM, Volume 2, Nomor (2) : 1106 – 1115.
lingkungan sekitar. Daryanti S.(2013). Hubungan Pengetahuan dan
Penelitian ini menemukan 4 orang (13,8%) Dukungan Keluarga dengan Tingkat
pasien yang memiliki kebutuhan spiritual rendah Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan pada
tetapi tingkat kecemasan juga rendah. Menurut Pasien dengan Hemodialisis Rutin di RSUD
pengamat peneliti disebabkan karena kepribadian Saras Husada Purworejo. Skripsi. STIKES
responden yang lebih terbuka dalam memecahkan Alma Ata, Yogyakarta.
setiap masalah sehingga cara pandang responden Direja, Surya AH.(2011). Buku Asuhan
terhadap penyakitnya juga lebih baik sehingga Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Nuha
responden tidak menjadikan beban pemikiran dari Medika.
penyakit GGK yang dideritanya. Faktor lain juga Friedman MM, Bowden VR,Jones EG.(2010).
bisa dipengaruhi oleh pelayanan yang diberikan Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset,
oleh perawat di ruangan hemodialisis yang selalu teori, dan praktik. Jakarta : EGC.
ramah, mudah senyum dan memberi semangat Isroin, Laily. (2016). Manajemen Cairan pada
kepada pasien untuk sembuh dan menjalani terapi Pasien Hemodialisis untuk Meningkatkan
hemodialisis dengan rutin. Kualitas Hidup. Ponorogo : Unmuh
Penelitian ini juga menemukan 5 orang Ponorogo Press.
(27,8%) pasien kebutuhan spiritual tinggi tetapi Isselbacher.(201). Harrison Prinsip-prinsip Ilmu
tingkat kecemasan tinggi. Menurut pengamat Penyakit Dalam, Edisi 13. Jakarta : EGC.
peneliti disebabkan karena pasien merasa kondisi
54 | PENGARUH TERAPI BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI RHEUMATOID ARTHRITIS PADA
LANSIA
Jayanti TN.(2010). Hubungan kadar gula darah Reza IF. (2016). Implementasi Coping Religious
dengan kecemasan pada pasien diabetes dalam Mengatasi Gangguan Fisik-Psikis-
mellitus di Rumah Sakit Islam Surakarta. Sosial-Spiritual pada Pasien Gagal Ginjal
Journal University of Muhammadiyah Kronik. Journal Intizar, Volume 22, Nomor
Surakarta, Volume 2, Nomor (1). (2) :244 – 280.
Julianto B.(2016). Hubungan Dukungan Keluarga Riset Kesehatan Dasar. (2013). Laporan hasil riset
Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien kesehatan dasar (RIKESDAS) Tahun 2013.
Gagal Ginjal Kronik (Ggk) Yang Menjalani Diakses pada tanggal 16 Maret 2020 dari
Terapi Hemodialisis Di Klinik Utama http://www.depkes. go.id/
Dialisis Golden PMI DIY. Naskah .(2018). Badan Penelitian
Publikasi. Program Studi Ners Universitas dan Pengembangan Kesehatan Kementerian
Alma Ata Yogyakarta. RI tahun 2018. Diakses pada tanggal 16
Lemone, Priscila, Burke, Karen M, Bauldoff, Maret 2020 dari
Gerene. (2015). Buku Ajar Keperawatan http://www.depkes.go.id/resources/downloa
Medikal Bedah. Jakarta : EGC. d/infoterkini/materi_rakorpop_2018/Hasil%
Indonesian Renal Registry.(2015). Annual Report 20Risk esdas%202018.pdf.
Of Indonesian Renal Registry 2014.Diakses Sadiya F. (2011). Hubungan Akivitas Spritual
pada tanggal 10 Maret 2020 dari dengan Tingkat Stress Pada Pasien Gagal
http://www.indonesianrenal registry.org/. Ginjal Kronik Yang Menjalani
.(2017). Report Of Haemodilaisis di RS PKU Muhammadiyah.
Indonesian Renal Registry. Diakses Naskah Publikasi. STIKess Aisyiyah,
pada tanggal 10 Maret 2020 dari Yogyakarta.
https://www.indonesianrenalregistry. Sarah SM, Kanine E, Wowiling F.(2013).
org/data/ IRR%202017%20.pdf. Hubungan Dukugan Keluarga Dengan
Khairunnisa A.(2016). Hubungan Religiusitas Depresi Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik
Dengan Kebahagiaan Pada Pasien Diruangan Hemodialisa BLU RSUP Prof.
Hemodialisa Di Klinik Hemodialisa Dr. Kandou Manado. E journal
Muslimat Nu Cipta Husada. Jurnal Ilmiah Keperawatan, Volume 1, Nomor (1).
Psikologi, Volume 9, Nomor 1 : 1 – 8. Sriwulan I.(2010). Hubungan Lama Hemodialisa
Liandi R.(2011). Faktor-faktor yang Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Penyakit
Mempengaruhi Kecemasan Pasien Gagal Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani
Ginjal Selama Menjalani Terapi Hemodialisa Di Unit Hemodialisa RSUD
Hemodialisis di RSUD Zainoel Abidin Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta
Banda Aceh. Jurnal Ilmu Keperawatan dan 2010. Skripsi. STIKES Alma Ata :
Kebidanan, Volume 1, Nomor (9): 523-533. Yogyakarta.
Mailani F, Andriani RF. (2017). Hubungan Supardi. (2013).” Aplikasi Statistika dalam
Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Penelitian Konsep Statistika yang Lebih
Diet Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Komprehensif.” Jakarta, Change
Menjalani Hemodialisis. Jurnal Endurance, Publication.
Volume 2, Nomor (3) : 416 – 423. Sumah DF.(2020). Kecerdasan Spiritual
Medical Recor RSUD Bangkinang. (2019). Berkorelasi dengan Tingkat Kecemasan
Kunjungan Pasien Gagal Ginjal Kronik Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani
Menjalani Haemodialisis di RSUD Hemodialisa di Ruang Hemodialisa RSUD
Bangkinang. dr. M. HAULUSSY Ambon. Jurnal
Nasir, A., Muhith, A., Ideputri, ME.(2011)”. Buku BIOSAINSTEK, Volume 2, Nomor 1 : 87–
Ajar : Metodologi Penelitian Kesehatan, 92.
Konsep Pembuatan Karya Tulis dan Thesis Tandi M, Mogan A, Manoppo F.(2014). Hubungan
Untuk Mahasiswa Kesehatan.” Yogyakarta : antara derajat penyakit ginjal kronik dengan
Nuha Medika. nilai agregasi trombosit di RSUP
Notoadmojo, S. (2010).” Metodelogi Penelitian Prof.Dr.RD Kandou Manado. Jurnal e-
Kesehatan.” Jakarta : Rineka Cipta. Biomedik (eBM), Volume 2 Nomor (1).
Price & Wilson.(2011). Patofisiologi : Konsep Wahyuni, Winda I, & Sofyan I. (2014). Korelasi
Klinis Proses–proses Penyakit. Jakarta : Penambahan Berat Badan Diantara Dua
EGC. Waktu Dialisis dengan Kualitas Hidup
Raihana. (2016). Konstruksi Skala Spiritualitas Pasien Menjalani Hemodialisa. Diakses
Remaja Berdasarkan Virtues In Action- pada tanggal 12 Maret 2020 dari
Inventory Of Strengths (VIA-IS). Skripsi. http://ejournal.
Fakultas Psikologi, Universitas almaata.ac.id/index.php/JNKI/article/view/2
Muhammadiyah Malang. 5/24.
World Health Organization. (2015) The World
Health Organization ; Quality Of
55 | PENGARUH TERAPI BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI RHEUMATOID ARTHRITIS PADA
LANSIA
Life.Diakses pada tanggal 10 Maret 2020 dan Klorida serta Pemeriksaan Laboratorium.
dari http//www.whoqol.breff.org. Jurnal Kesehatan Andalas, Volume 2, Nomor
Yosi, Rismawati, Ferawati.(2012).Fisiologi dan (1) : 80 - 85.
Gangguan Keseimbangan Natrium, Kalium