Anda di halaman 1dari 7

STUDI KASUS

MENGIDENTIFIKASI
SEGMEN DAN TARGET PASAR
Mie Instan “Indomie”

Linda Fitriyani
NIM: 18100316

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


SOLUSI BISNIS INDONESIA
2019
2

A. PROFIL PERUSAHAAN
PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan sebuah perusahaan “Total
Food Solution” dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan
produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga
menjadi produk akhir. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood
memperoleh manfaat dari ketangguhan model bisnis yang terdiri dari emapat
kelompok usaha strategis yakni produk konsumen bermerek, bogasari, agribisnis,
dan distribusi.

Perusahaan ini awalnya bernama PT.


Panjangjaya Intikusuma, namun pada
tanggal 5 Februari 1994 berganti nama
menjadi PT. Indofood Sukses Makmur
Tbk. Perusahaan ini mengekspor bahan
makanannya hingga Australia, Asia,
dan Eropa.

B. VISI DAN MISI PERUSAHAAN


PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.memiliki visi dan misi sebagai berikut:

Visi: 
Menjadi perusahaan Total Food Solutions.

Misi: 

 Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan.


 Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi, dan
teknologi.
 Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan
secara berkelanjutan.
 Meningkatkan stakeholders value secara berkesinambungan.
3

C. PRODUK MI INSTAN
Ketika mi instan pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia di
tahun 1969, banyak masyarakat yang meragukan bahwa mi instan dapat dijadikan
sebagai salah satu bahan pangan pokok. Akan tetapi, karena mi instan sendiri
harganya relatif terjangkau, mudah disajikan dan awet, Indomie berkembang pesat
seiring dengan diterimanya mi instan di Indonesia.

Indomie adalah merek produk mi instan dari Indonesia yang merupakan produk
mi instan yang diproduksi oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Produk ini
pertama kali dibuat pada tanggal 9 September 1970 yang kemudian dipasarkan ke
konsumen mulai tahun 1972. Pada awal penjualannya, Indomie hanya
mengeluarkan dua varian rasa, yakni rasa Ayam dan Udang.

Selain dipasarkan di Indonesia, Indomie juga dipasarkan di manca negara,


seperti di Amerika Serikat, Australia, berbagai negara Asia dan Afrika serta
negara-negara Eropa. Hal ini menjadikan Indomie sebagai salah satu produk
Indonesia yang mampu menembus pasar internasional. Di Indonesia sendiri,
sebutan "Indomie" sudah umum dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mi
instan. Harga Indomie yang ekonomis dan cita rasanya yang telah disesuaikan
dengan selera Indonesia membuat produk mi instan ini sangat digemari oleh
masyarakat. 

1.     SEGMENTASI
a.      Segmentasi Geografis
Produk mi instan Indomie dinilai cocok untuk seluruh masyarakat
Indonesia. Indomie melakukan segmentasi geografis di seluruh wilayah Indonesia,
dari Sabang sampai Merauke. Indofood memiliki jaringan distribusi mi instan
yang terluas di Indonesia, yang menembus sampai hampir ke setiap sudut
kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak
tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi pasar yang lebih luas
melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area
4

yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga
setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang
sesingkat mungkin.

Indomie juga tidak hanya memasarkan produknya di Indonesia saja,


melainkan di banyak negara lainnya seperti Singapura, Malaysia, Arab Saudi,
Nigeria, China, Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Italia, dan Perancis.
Bahkan, di Nigeria, Indomie menjadi sebuah produk mi instan yang sangat
terkenal dan disukai sebagian besar masyarakat Nigeria. Indomie dapat dibeli
secara satuan per bungkus, dapat juga dibeli dengan paket per 5 bungkus dan
paket 1 kardus yang berisi 30 atau 40 bungkus indomie. Harga Indomie relatif
ekonomis, di Indonesia pada tahun 2015, Indomie dihargai Rp. 1.550,- per
bungkusnya atau sekitar 10 sen dolar Amerika. Di Australia, pada tahun 2009
Indomie dijual dengan harga 25 sen per bungkusnya atau AUD 10 untuk satu
kardus berisi 40 bungkus Indomie, sedangkan di Amerika Serikat pada tahun
2009, Indomie biasa dijual dengan harga 1 dolar per 3 bungkusnya, dan dapat
ditemukan di berbagai supermarket Asia seperti Lion Supermarket, Marina Food,
atau 99 Ranch Market. Produk Indomie diproduksi berdasarkan wilayah, sehingga
cita rasa Indomie disesuaikan dengan lidah konsumen di setiap daerah, seperti
contoh; Indomie rasa kari ayam yang dijual di pulau Jawa dengan Sumatera
memiliki cita rasa yang berbeda walaupun perbedaan rasanya tidak terlalu jauh.

b.      Segmentasi Demografis
1) Segmentasi Berdasarkan Usia
Produk Indomie (goreng dan kuah) cocok dikonsumsi oleh usia remaja
hingga dewasa. Bayi umur 06 bulan dianjurkan hanya mengonsumsi ASI
ekslusif, sehingga produk ini tidak cocok untuk bayi. Pengembangan produk
Indomie tidak ditujukan untuk bayi dan balita. Produk Indomie memliki rasa
rempah yang kuat sehingga tidak cocok untuk balita. Usia remaja 15-24 tahun
merupakan konsumen terbanyak yang mengonsumsi produk mi instan.
Menurut studi MARS, jika dilihat dari usia konsumen, tingkat konsumsi mi
5

instan terbesar adalah kalangan remaja berusia 15-24 tahun, yaitu sebesar
95,6%.  Namun demikian, baru-baru ini Indomie memproduksi sebuah
produk inovasi baru yang dikhususkan ntuk anak-anak, yaitu Indomie My
Noodlez. My Noodlez merupakan mi pertama untuk anak-anak yang dibuat
dengan bahan-bahan yang lebih aman bagi anak, yakni wortel dan rumput
laut Produk ini dibuat untuk anak-anak yang menyukai makan mi instan,
sehingga dapat dikatakan bahwa Indomie melakukan segmentasi demografis
berdasarkan usia ke kalangan anak-anak, melalui produk Indomie My
Noodlez.

2) Segmentasi Berdasarkan Jenis Kelamin


Pemasaran produk Indomie tidak difokuskan untuk laki-laki maupun
perempuan saja. Indomie cocok dikonsumsi oleh siapa saja, semua jenis
kelamin, yakni laki-laki dan perempuan.

3) Segmentasi Berdasarkan Pendapatan dan Pendidikan


Harga mi instant Indomie tergolong murah, sehingga dapat dibeli oleh siapa
saja yang
mengiginkannya. Produk ini ditujukan untuk semua kalangan, mulai dari
kalangan bawah hingga kalangan atas. Mahasiswa sangat menggemari produk
Indomie.Hal ini dikarenakan produk Indomie mudah didapat, harganya
murah, dan rasanya yang enak. Produk Indomie sangat sesuai dengan
kebutuhan rumah tangga maupun yang belum berumah tangga (anak-anak
kos). 

4) Segmentasi Psikografis
Hadirnya produk mi instan Indomie tentunya disambut antusias oleh
masyarakat. Produk Indomie cocok untuk dikonsumsi oleh semua
karakteristik masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki gaya hidup
cenderung konsumtif dan praktis. 
6

2. TARGETING
Targeting dilakukan untuk menentukan berapa banyak segmen pasar yang akan
dipilih, dan bagaimana mengidentifikasikan segmen-segmen tersebut
(Zaharuddin, 2006). Produk Indomie varian goring dan kuah memiliki target pasar
untuk semua umur kecuali bayi dan balita. Untuk varian Produk Indomie My
Noodlez, target pemasarannya adalah anak-anak. Indomie melakukan perubahan
strategi target pasar, perusahaan melakukan beberapa inovasi produk yang
memiliki karakteristk yang berbeda yaitu Indomie Goreng, Indomie Kuah,
Indomie Jumbo, Selera Nusantara, Mi Kriting, Taste of Asia, Kuliner Indonesia,
My Noodlez, Real Meat, dan yang terbaru adalah Bite Me. Perubahan ini
dilakukan untuk memenuhi keinginan konsumen akan variasi Indomie.

3. POSITIONING
Positioning merupakan suatu proses menciptakan image yang diinginkan dari
suatu perusahaan dan produk-produknya di benak pengguna pada segmen yang
dipilih. Tujuannya untuk membangun image yang relevan dan penting untuk
konsumen.
Indomie untuk saat ini merupakan market leader dalam medan persaingan
berbagai produk mi instan di Indonesia. Posisinya yang kuat disebabkan oleh
faktor Indomie sebagai produk mi instan yang pertama kali hadir di Indonesia
serta strategi promosi dan pemasaran yang gencar. Indomie sangat terkanal di
Indonesia dan Nigeria. Positioning yang dilakukan PT Indofood dengan
produknya (Indomie) diantaranya:

 Perusahaan Indofood menanamkan produk mi instan Indomie di benak


konsumen Indonesia bahwa produk Indomie merupakan mi asli dan milik
Indonesia.  Sebagai mi instan asli Indonesia, Indomie juga menghadirkan
varian Indomie Selera Nusantara yang hadir dengan rasa-rasa terpopuler dari
berbagai makanan khas di Indonesia. Melalui varian ini, Indomie
memperkenalkan varian tersebut sebagai wisata kuliner Indonesia. Tagline
7

yang dibuat oleh Indomie yakni “INDOMIE SELERAKU”, dimana setiap


orang pasti sangat mudah untuk mengingatnya.
 Di Indonesia sendiri, sebutan "Indomie" sudah umum dijadikan istilah
generik yang merujuk kepada mi instan.
 Produk Indomie merupakan produk mi instan yang praktis dan nikmat
untuk dikonsumsi, dapat disajikan kapan saja dengan cepat dan dapat
dikonsumsi bersama lauk pauk lainnya.
 Di Nigeria, Indomie telah dianggap sebagai makanan pokok, bahkan tak
sedikit warga Nigeria yang mengira bahwa Indomie merupakan produk
buatan asli Nigeria. Tagline Indomie di Indonesia berbeda. Jika di Indonesia,
Indomie mempunyai tagline “INDOMIE SELERAKU”, sedangkan di
Nigeria tagline Indomie adalah “Tasty Nutrition, Good For You”.

Anda mungkin juga menyukai