Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Filsafat Barat

OLEH :
Kelompok 6

Nurul Febri Gustina


Putri Ramadhani
Sanggita Fitria
Silvia Asri
Zyla Zayshinta

Program Studi S1 Keperawatan


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ( STIKes)
Yarsi Sumbar Bukittinggi
Tahun Ajaran 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah Filsafat Barat Tidak lupa saya
ucapkan kepada Bapak Dosen yang telah membimbing kami dan teman-teman yang telah
bekerjasama dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin.

Penyusun

 
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah………………………………………………………...1
B. Rumusan masalah……………………………………………………………….1
C. Tujuan masalah…………………………………………………………………..1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian filsafat barat………………………………………………………...2
B. Sejarah filsafat barat…………………………………………………………….2
C. Teologi dan filsafat barat………………………………………………………..3
D. Tokoh-tokoh dan pemikiran filsafat barat……………………………………..4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan………………………………………………………………………..5
B. Saran ………………………………………………………………………………5

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………6


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kita sering mendengar bahwa filsafat adalah induk dari ilmu pengetahuan. Sebagi induk dari
ilmu pengetahuan tentunya filasafat merupakan titik awal dari perkembangan ilmu
pengetahuan-ilmu pengetahuan yang sedang berkembang pesat pada saat ini.

Sejarah yang panjang mewarnai perkembangan filsafat yang dimulai dari zaman klasik, zaman
pertengahan dan zaman modern hingga sekarang ini. Berbagai tokoh-tokoh filsafat barat
menuangkan hasil pemikiran mereka demi kemajuan ilmu pengetahuan.

Lantas bagaimanakah sejarah perkembangan filsafat barat dari zaman klasik sampai zaman
modern? Inilah yang akan dibahas di dalam makalah ini.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan filsafat barat ?

2. bagaimana sejarah filsafat barat ?

3. apa Teologi dan filsafat barat ?

4. siapa saja tokoh- tokoh dan pemikiran filsafat barat ?

C. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian filsafat barat

2. mengetahui sejarah filsafat barat

3. mengetahui teologi dan filsafat barat

4. mengetahui tokoh-tokoh dan pemikiran filsafat barat


BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian filsafat barat


Filsafat Barat adalah sebutan yang digunakan untuk pemikiran-pemikiran filsafat dalam dunia
Barat atau Occidental. Pada umumnya filsafat terdiri dari dua garis besar, yaitu Filsafat Barat
dan Filsafat Timur. Filsafat Barat berbeda dengan Filsafat Timur atau Oriental.[1] Permulaan dari
sebutan Filsafat Barat ini dari keinginan untuk mengarah kepada pemikiran atau
falsafah peradaban Barat.[1] Masa awalnya dimulai dengan filsafat Yunani di Yunani Kuno.
[1]
 Pada masa ini sebagian besar Bumi sudah dicakup, termasuk Amerika Utara dan Australia.
[1]
 Penentuan wilayah yang menjadi bagian dalam menentukan aliran mana sebuah pemikiran
atau falsafah itu lahir menimbulkan perdebatan.[1] Perdebatan terjadi untuk menentukan wilayah
seperti Afrika Utara, sebagian besar Timur Tengah, Rusia, dan lainnya.[1]
Kata filsafat dalam bahasa Indonesia, filosofi dalam bahasa Inggris, berasal dari bahasa Yunani
kuno, yaitu: philosophia (φιλοσοφία), yang secara literal bermakna, "kecintaan kepada
perkataan" (philein = "mencintai" + sophia = kata mutiara, dalam arti pengetahuan).[1] Dalam arti
kontemporer, Filosofi Barat merujuk pada dua tradisi utama filsafat kontemporer: filsafat
analitik dan filsafat kontinental.[1]

Sejarah Filsafat Kuno


Sejarah Filsafat Yunani dimulai sekitar abad ke-6 SM.[2] Zaman ini sering disebut juga sebagai
zaman peralihan dari mitos ke logos.[2] Sebelum masa ini, banyak orang yang bercerita tentang
alam semesta dan kejadian di dalamnya terjadi berkat kuasa gaib dan adikodrati, seperti
adanya kuasa para dewa-dewi.[2] Mitos-mitos seperti ini kerap sekali ditemukan di dalam sastra-
sastra Yunani.[2]
Jangkauan filsafat dalam pemahaman kuno dan pemikiran para filsuf kuno adalah usaha-usaha
intelektual.[3][4] Hal ini jugalah yang menjadi permasalahan-permasalahan yang dipahami dalam
filsafat.[3] Filsafat juga mencakup disiplin-disiplin lainnya, seperti matematika dan ilmu-ilmu
pengetahuan alam, seperti fisika, astronomi, dan biologi.[3] Aristoteles merupakan salah seorang
filsuf yang menuliskan pemahamannya mengenai topik-topik ini.[3] Istilah Filsafat Barat pun
kemudian muncul dan pada saat itu tidak membantu dan tidak jelas, sejak definisi itu meliputi
berbagai macam perbedaan seperti tradisi, kelompok politik, kelompok agama, dan pemikir-
pemikir yang sudah ribuan tahun lamanya.[3]

Teologi dan Filsafat


Teologi tercakup di dalam pelajaran dalam agama dan sama halnya dengan filsafat[6]. Teologi
mengarah kepada pertanyaan-pertanyaan tentang eksistensi dan sifat Tuhan.[6] Pertanyaan di
dalam teologi ini dijawab juga secara jelas oleh filsafat Agama.[6] Aristoteles, seorang filsuf
Yunani kuno, memasukkan teologi ke dalam cabang metafisika.[6] Dia juga mengatakan bahwa
teologi sebagai pusat dalam filsafat.[6] Pada abad kedua puluh, para filsuf berusaha menjawab
pertanyaan-pertanyaan teologis tersebut.[6] Filsafat dan teologi memiliki keterkaitan filsafat
menjadi akar di dalam memahami teologi.[6] Pelajaran agama menjadi salah satu contohnya.
[6]
 Perbandingan agama-agama besar di dunia dapat lebih mudah dilakukan dengan
menggunakan filsafat.[7]
Tradisi empiris di dalam Filsafat Modern sering menjawab pertanyaan-pertanyaan keagamaan
sebagai batas jangkauan pengetahuan manusia, dan banyak orang yang mengklaim bahwa
bahasa agama tidak berarti secara literel sebab tidak ada pertanyaan yang perlu dijawab.
[7]
 Beberapa filsuf merasa bahwa bukti kesulitan-kesulitan ini tidak relevan.[7] Mereka juga
menentang dan meletakkan keagamaan pada bagian moral atau bagian yang lain.[7]

Tokoh-tokoh Filsafat Modern


Empirisisme

 John Locke
 George Berkeley
 David Hume
Filsafat Politik
 Thomas Hobbes
 John Locke
 Jean-Jacques Rousseau
 Karl Marx
 Friedrich Engels
 John Stuart Mill
 Jeremy Bentham
 James Mill
Idealisme
 Immanuel Kant
 Georg Wilhelm Friedrich Hegel
 Arthur Schopenhauer
 Francis Herbert Bradley
Eksistensialisme
Søren Kierkegaard

 Friedrich Nietzsche
Fenomenologi

 Edmund Husserl
 Martin Heidanger
Pragmatisme

 Charles Sanders Pierce


 William James
 John Dewey
Filsafat Analitis
Rudolf Carnap

 Gottlob Frege
 George Edward More
 Bertrand Russell
 Moritz Schlick
 Ludwig Wittgenstein

Yunani adalah sebuah negara tempat lahirnya budaya dunia barat yang berada di Eropa bagian
tenggara, terletak di ujung selatan Semenanjung Balkan, di bagian timur Laut Tengah. Tempat
yang bersejarah dan memiliki peradaban yaitu Yunani kuno, oleh karenanya Yunani kuno
sangat identik dengan filsafat yang merupakan induk dari ilmu pengetahuan.

Pada mulanya filsafat Yunani kuno mucul pada abad ke 6 SM, berlangsung hingga zaman
klasik atau Yunani klasik. Filsafat ditangan Yunani menjadi suatu yang sangat berharga bagi
perkembangan ilmu pengetahuan pada generasi generasinya, Menurut (Betrand Rusel),
diantara semua sejarah, tak ada yang begitu mencengangkan atau begitu sulit diterangkan
selain lahirnya di Yunani secara mendadak. Sehingga pada zaman itu banyak ilmuan yang
terkemuka, diantaranya adalah Thales, Pythagoras, Socrates, plato, Aristoteles.

Aristoteles dilahirkan di stgerta, Yunani Utara, anak seorang dokter pribadi raja Makedonia. Dan
ketika ia berumur 18 tahun ia didikirim ke Athena untuk belajar kepada Plato. Ketika Plato
meninggal dunia Aristoteles mendirikan sekola di Assos ( Hadiwijono, 1980). Aristoteles adalah
seorang filsuf Yunani, yang berguru kepada Plato dan guru dari Alexander. Aristoteles yang
berkontribusi didalam bidang Metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu kedokteran, dan Ilmu Alam.
Di bidang Ilmu Alam Aristoteles lah orang pertama yang mengumpulkan dan mengklarifikasikan
jenis-jenis biologi secara sistematis.

Di dalam dunia filsafat Aristoteles dikenal sebagai bapak logika. Logika Aristoteles berdasarkan
pada analisis bahasa yang disebut silogisme. Logika Aristoteles adalah suatu sistem yang
berfikir penyimpulan dari keadaan yang umum ke yang khusus, hingga saat kini masih
dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran logika formal. Berkat pemikiran Aristoteles
berhasil menemukan pemecahan persoalan-persoalan besar filsafat, yang dipersatukannya
dalam satu sistem yaitu; logika, matematika, fisika, dan metafisika.

Ia juga terkena sebagai logika tradisonak dan sebagai pengatar pada logika modern. Logika
tradisional di sini disebut dengn logika formal. Sendangkan bagi kaum santri dikenal dengan
sebutan ilmu Manthiq. (Atang S. DKK, 2008).

Pandangan Aristoteles sangat luas dalam bidang filsafat, maka dari itu ia juga memberikan sutu
pandangan tentang konsep tuhan. Aristoteles adalah orang yang percaya terhadap adanya
tuhan.

Islam yang bahwasanya tidak jauh dari kecintaan terhadap ilmu hal ini sudah jelas wahyu yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu surat Al-Alaq dengan diawali dengan kata iqra
(bacalah) yang artinya bacalah! Maka itulah suatu perintah yang pertama.

Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah berlangsung sejak abad ke-12 M itu
menimbulkan gerakan kebangkitan kembali (renaisance) pusaka Yunani di Eropa pada abad
ke-14 M. Berkembangnya pemikiran Yunani di Eropa kali ini adalah melalui terjemahan-
terjemahan Arab yang dipelajari dan kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa latin.

Karya-karya ilmiah Aristoteles sangat banyak dalam berbagai topik, sehingga orang selalu
berbeda dalam menyusun sistematisasinya, berupa karya-karya populer seperti syair-syair,
puisi, roman, dan dialog-dialog. Karya dokumen atau karya ilmiah, karya-karya filsafat dan sains
yang sangat mencakupi banyak seperti logika, filsafat alam, psikologi, biologi, filsafat.

Teori gerak berlangsung antara dua hal berlawanan, contoh antara panas dan dingin, memiliki 3
faktor dalam setiap perubahann: keadaan atau ciri terdahulu (dingin), keadaan atau ciri yang
baru (panas), dasar yang tetap (air). analisanya ada aksi dan potensi. Dari potensial menjadi
aktual. Ada 4 penyebab potensi menuju aksi.

Penyebab efesien: yaitu sumber kejadian, faktor yang menjalakan kejadian. Contoh: tukang
kayu yang membuat meja makan.

Penyebab final: yaitu tujuan yang menjadi arah kejadian. Contoh: meja makan dibuat untuk
makan.

Penyebab material: yaitu bahan dari mana benda dibuat. Contoh: meja makan dibuat dari kayu.

penyebab formal: yaitu bentuk yang menyusun bahan. Contoh: bentuk meja ditambah pada
kayu, sehingga kayu menjadi sebuah meja.

Tubuh manusia hingga 88% terkandung air, dan thales berkata dunia juga berkandung dengan
air,

Dari lahirnya isak newton berkata, kalo bicara alam jangan berbicara dengan sebab yang jauh
kalo di dalam filsafat itu sebab dekat.
BAB III

PENUTUP

 A.    Kesimpulan

Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di universitas-universitas di
Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka. Filsafat ini berkembang dari tradisi falsafi orang
Yunani kuno. Namun pada hakikatnya, tradisi falsafi Yunani sebenarnya sempat mengalami
pemutusan rantai ketika salinan buku filsafat Aristoteles seperti Isagoge, Categories dan
Porphyry telah dimusnahkan oleh pemerintah Romawi bersamaan dengan eksekusi mati
terhadap Boethius, yang dianggap telah menyebarkan ajaran yang dilarang oleh Negara.
DAFTAR PUSTAKA

In, Tanggung. 2008. “Ruang Filsafat”. http://alkohol7.wordpress.com/2008/04/09/makalah-filsafat/.

Diakses tanggal 20 Maret 2012.

Muhyiddin, Zaki. “Filsafat Barat”. http://makalahzaki.blogspot.com/2011/10/filsafat-barat.html. Diakses

tanggal 22 Maret 2012.

Rifdan. 2012. Filsafat Ilmu. Makassar: Universitas Negeri Makassar.

Rohman, Kholilull. 2008. “Seputar Pertanyaan Filosofis dalam Filsafat

Barat”. http://pustakacinta.blogspot.com/2008/06/sejarah-filsafat-barat-dan-kaitannya.html.

Diakses tanggal 20 Maret 2012.

Yanto . Subari, dkk. 2011. FILSAFAT ILMU Pengantar Mata Kuliah Umum di Perguruan Tinggi.

Makassar: Anugrah Mandiri.

Yuly. 2008. “Sejarah dan Perkembangan Filsafat Dari Masa Ke

Masa”.  http://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat_Barat. Diakses tanggal 20 Maret 2012.

Anda mungkin juga menyukai