PENGELOLAAN KURIKULUM
1. PENGERTIAN KURIKULUM
Kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kat Curir artunya pelari. Kata Curere artinya
tempt berpacu. Curiculum dapat diartikan jark yang ditempuh oleh seorng pelari. Pada saat ini
kurikulum diartikan sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa /murid untuk mencapai
ijasah.Rumusan kurikulu mengandung magna bhwa isi kurikulum tidak lain adalh sejumlah mata
pelajran ( subject matter) yang harus dikuasai oleh siswa, agar siswa dapat ijasah, itu sebab kurikulum
sering di dipandang sebagai rencana pelajaran sisiwa. Kurikulum adalah program belajar yang
diharapkan dimiliki sisiwa dibawah tanggungjawab sekolah dalam rangka mencapai tujuan belajar.
Kurikulum mempunyai dua makna. Pertama, sebagai sejumlah mata pelajaran yang
harus dipelajari oleh siswa. kedua, satu program pembelajaran khusus. Dalam kasus kemudian
kurikulum pada umumnya menjelaskan tentang proses pengajaran, pembelajaran, dan bahan
penilaian pendidikan yang diberikan kepada peserta didik.
Indonesia tercatat lima kali merevisi kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Revisi kurikulum
tersebut bertujuan untuk mewujudkan kurikulum yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan
masyarakat, guna mengantisipasi perkembangan jaman, serta memberikan acuan bagi penyelenggaraan
pembelajaran di satuan pendidikan
2.4 Komponen evaluasi
Pengembangan kurikulum merupakan proses yang tidak pernah berakhir (Oliva, 1988).
Proses tersebut meliputi perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Merujuk pada pendapat
tersebut, maka dalam konteks pengembangan kurikulum, evaluasi merupakan bagian yang
tidak dapat dipisahkan dari pengembangan dari kurikulum itu sendiri. Melalui evaluasi, dapat
ditentukan nilai dan arti kurikulum, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan apakah suatu
kurikulum dapat dipertahankan atau tidak, bagian mana yang harus disempurnakan. Evaluasi
merupakan komponen untuk melihat efektivitas pencapaian tujuan. Dalam konteks kurikulum
evaluasi dapat berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai
atau belum, atau evaluasi digunakan sebagai umpan balik dalam perbaikan strategi yang
ditetapkan. Kedua fungsi tersebut menurut Scriven (1967) adalah evaluasi sebagai fungsi
sumatif dan evaluasi sebagai fungsi formati