Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HIPERTENSI DENGAN MASALAH

GANGGUAN POLA TIDUR DI RUANG KRISSAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


BANGIL PASURUAN

JURNAL

Disusun sebagai salah satu syarat penyelesaian pendidikan


ahli madya keperawatan pada program studi Diploma III Keperawatan

MEI KUSTINA
161210026

PROGRAM STUDI DIPLOMA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2019

1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HIPERTENSI DENGAN MASALAH
GANGGUAN POLA TIDUR DI RUANG KRISSAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
BANGIL PASURUAN

Mei Kustina*Dr.Hariyono**Inayatur***
ABSTRAK

Pendahuluan Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan
darah dalan pembuluh darah arteri yang mengangkut darah dari jantung dan memompa keseluruh
jaringan dan organ-organ tubuh secara terus-menerus lebih dari suatu periode (Irianto,
2014).Gangguan pola tidur merupakan interupsi jumlah waktu dan kualitas tidur akibat faktor
eksternal. Tujuan dari penelitian ini yaitu peneliti dapat mengetahui, memahami serta dapat
mengaplikasikan asuhan keperawatan pada klien HIPERTENSI dengan Masalah “Gangguan Pola
Tidur”yang meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi
keperawatanMetode penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus.
Penel:itian dilaksanakan di ruang Krissan RSDU Bangil Pasuruan menggunakan partisipan 2 orang
dengan masalah gangguan pola tidur.Hasil dari asuhan keperawatan tahap pengkajian didapatkan
bahwa klien mengeluhmengeluh pusing, sakit kepala,tengkuk terasa pegal, sulit tidur sedangkan
hasil observasi tanda-tanda vital klien 1 Tekanan darah : 190/150 mmHg, Nadi :122 x/ menit, RR :
19 x/ menit, Suhu : 36,5 c, sedangkan klien 2 Tekanan darah : 180/130 mmHg, Nadi :110 x/ menit,
RR : 19 x/ menit,Suhu : 37c. Kesimpulan Diagnosa yang ditetapkan adalah gangguan pola
tidur.Kesimpulan dari asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada klien 1 dan klien 2 dengan
masalah gangguan pola tidur adalah masalah teratasi sebagian. Saran: dari studi kasus ini yaitu
menjaga pola hidup yang teratur agar tekanan darah dalam batas normal.

Kata kunci : Asuhan Keperawatan,Hipertensi, Gangguan pola tidur

Nursing care for hypertension clients with sleep pattern disorders on Krissan RSUD
Bangil Pasuruan
Abstract

Introduction Hypertension or high blood pressure is one of an abnormal increased blood pressure
in artery vessels who brings blood from the heart and pump through out the tissues and organs of
the body over a period, continuously (Irianto, 2014) Sleep patterns disorders are an interruption
of amount of time and quality of sleep, cause external factor. The purpose of thus study is that
researchers can know,understand and be able to apply nursing care to hypertension clients with
the problem of “ sleep pattern disorders” which includes assessment,diagnosisi, intervention,
implementation and evaluation of nursing Method This research method is descriptive method, by
using case study method. This research has been done in krissan RSUD Bangil Pasuruan by using
2 clients with sleep pattern disorders. The result of nursing stage by the assessment stage is found
that the clients’ complaint are dizziness, headache, neck pain, and they difficult to sleeping. The
result of the observation on 2 clients are:Vital sign client 1 : blood pressure : 190/150 MmHg,
pulse : 122x/s, respiration red : 19x/s And temperature: 36,5 c. while.Vital sign client 2 : blood
pressure: 180/30 MmHg, pulse: 110x?s, respiraton red: 19x/s, and temperature: 37 c. by taken the
diagnosis is sleep patterns disorders. The conclution of the nursing care that havebeen done for
client 1 and client 2 withsleep patterns disorders namely the problem partially resolved. The
advicetation from this case study for maintain to do a healthy lifestyle, so that blood pressure on
the artery can be controlled normally.

Keywords : nursing care of, hypertension, sleep patterns disorders.

2
PENDAHULUAN dasar,juga hal yang Universal.Dikatakan
universal karena umumnya semua individu
Gangguan pola tidur adalah kondisi yang jika dimanapun ia berada membutuhkan tidur dan
tidak diobati secara umum akan menyebabkan tidak pernah ada individu yang selamanya
gangguan tidur malam yang mengakibatkan tidak tidur(Aziz,2006).
munculnya salah satu dari ketiga masalah
berikutnya: insomnia: gerakan atau sensasi Gangguan pola tidur merupakan interupsi
abnormal dikala tidur atau ketika terjaga di jumlah waktu dan kualitas tidur akibat faktor
tengah malam atau rasa mengantuk yang internal maupun eksternal(Herdman
berlebihan di siang hari (Potter & Perry,2005). Kamitsuru,2015).antara lain

Nation Health and Nutrilione Examiniation 1. Kesulitan saat memulai tidur,


(NHNES),insiden hipertensi pada orang 2. Ketidakpuasan tidur, menyatakan tidak
dewasa di Amerika tahun 2014 adalah sekitar merasa cukup istirahat,
39-51% yang berarti bahwa terdapat 58-59 3. Penurunan kemampuan berfungsi,
juta orang menderita hipertensi, dan terjadinya perubahan pola tidur normal,
peningkatan 15 juta dari data NHNES 4. Sering terjaga tanpa sebab yang jelas.
III.Organisasi Kesehatan (WHO) mencatat
pada tahun 2014 setidaknya jumlah 839 jiwa
kasus hipertensi,diperkirakan menjadi 1,15 BAHAN DAN METODE PENELITIAN
milyar pada tahun2025 atau sekitar 295 dari
total penduduknya dimana penderitanya lebih Desain penelitian yang di gunakan untuk
banyak pada wanita (30%) di bandingkan pria pengambilan data yaitu deskriptif dengan
(29%) sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi menggunakan metode studi kasus. Subyek
terjdi terutama di Negara-negara yang digunakan dalam penelitian ini
berkembang,17 juta kematian tiap tahun menggunakan 2 klien atau 2 pasien. Penelitian
akibat komplikasi hipertensi yaitu sekitar 9,4 ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah
juta tiap tahunnya di seluruh dunia (A Global Bangil Pasuruan. Teknik pengumpulan data di
Brief On Hypertension,2014).Berdasarkan deskripsikan secara narasi dan dilakukan
hasil pengukuran tekanan darah,prevalensi dengan teknik wawancara yang terdiri dari
hipertensi pada penduduk umur 18 tahun hasil anamnesis yang meliputi identitas klien,
keatas di Indonesia adalah sebesar 31,7%,di keluhan utama, riwayat penyakit sekarang
Kalimantan prevensi tertinggi yaitu 39,6% maupun dahulu serta observasi atau
dan terendah di Papua Barat 20,1%.Provinsi pemeriksaan fisik.
Jawa Timur, Bangka Belitung,Jawa Tengah
Sulawesi
Tengah,Yogyakarta,Riau,SulawesiBarat,Kali HASIL PENELITIAN
mantan Tengah dan Nusa Tenggara Barat
merupakan provinsi yang mempunyai
prevalensi hipertensi lebih tinggi dari angka Identitas Klien 1 Klien 2
Klien
nasional.ProvinsiJawa Timur mempunyai
Tanggal MRS 19 April 2019 20 April 2019
prevalensi sebesar 37,4% (Triyanto E,2014).
Tanggal 22 April 2019 22 April 2019
Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar pengkajian
manusia yang termasuk ke dalam kebutuhan Jam masuk 19.00 WIB 17.00 WIB
fisiologis.Tidur sebagai salah satu kebutuhan No.RM 00392xxx 00393xxx
36,5 c
Diagnosa Ht emergency 37 cHt emergency
masuk19 x/menit 19 x/menit
Observasi Tanda-tanda vital Nama Ny.I Ny.R
Umur 55 tahun 56 tahun
Klien I Klien II Agama Islam Islam
Compos metis Compos metis Pendidikan Tamat SD Tamat SD
4-5-6 4-5-6 Pekerjaan Ibu rumah Ibu rumah
190/150 mmHg 180/ 130 mmHg tangga tangga
122 x /menit 110 x/ menit Status Menikah Menikah
perkawinan
Alamat Gempol Raci pasuruan
3 pasuruan
Suku Jawa Jawa
p.o
amplodipi

Hasil pemeriksaan diagnostic


PEMBAHASAN
Pemeriksaa Hasil
Data subyektif
n
Klien 1 Klien 2
Data subjektif pada tinjauan kasus dilihat
Darah
dari pengkajian antara 2 klien di dapatkan
lengkap
Leukosit 15,75 14,77 keluhan yang sama untuk klien penderita
Neutrofil 13,8 12,7 hipertensi dengan gangguan pola tidur adalah
Limfosit 1,9 1,3 pada klien mengatakan kepala terasa
Monosit 0,6 0,8 berat,pusing dan sulit tidur pusing, sakit
Eosinofil 0,4 0,0 kepala,tengkuk terasa pegal.
Basofil 0,1 0,1
Neutrofil % H 82,2 H 85,7 Data obyektif
Limfosit % L 11,4 L 8,6
Monosit % L 3,6 5,2 Data obyektif pada pemeriksaan fisik klien 1
Eosinofil % 2,2 L 0,1
dan klien 2 didapatkan hasil pemeriksaan
Basofil % 0,6 0,4
Eritrosit 5,608 4,361 fisik dengan tanda gejala yang sama yaitu
Hemoglobin 14,02 12,62 klien 1 nampak lemas, akral hangat, klien
Hematokrit 41,91 38,16 nampak menyeringai menahan sakit kepala,
MCV L 76,51 87,49 klien kesulitan untuk memulai tidur, sering
MCH L 24.99 28,94 terjaga, tidak merasa ukup istirahat, Td :
MCHC 37.66 33,08 190/150 mmHg, N :122 x/ menit, RR : 19 x/
RDW 17,33 11,98 menit, Suhu : 36,5 c, sedangkan klien 2 data
PLT 359 344 objektifnya nampak lemas, akral hangat,
MPV 9,024 6,260 klien nampak menyeringai menahan sakit
BUN 12 11 kepala, klien kesulitan untuk memulai tidur,
Kreatinin L 0,592
sering terjaga, tidak merasa ukup istirahat, Td
Natrium (Na) L 132,30
Kalium (K) 3,64 : 180/130 mmHg, N :110 x/ menit, RR : 19 x/
Klorida (Cl) 98,00 menit, Suhu : 37 c.
Kalsium Ion 1,200
Diagnosa keperawatan

Terapi Dalam studi kasus ini didiagnosa


keperawatan muncul sesuai dengan teori
hipertensi yang berhubungan dengan
Terapi gangguan pola tidur karena pada saat
Klien 1 Klien 2 pengkajian didapatkan data yang mengarah
Infus 14 tetes/menit 14 tetes / menit pada gangguan psikologis yaitu hipertensi
Asering 2 x 250 mg 2 x50 mg dan diagnose yang muncul pada studi kasus
Injeksi 3 x 1gr 2 x250 mg ini adalah hipertensi berhubungan dengan
citicolin 1 x 40 mg 1 x 40 mg gangguan pola tidur. Klien yang mengalami
Injeksi 2 x 4 mg 2 x1 gr hipertensi dengan gangguan pola tidur,
antrain 2 x 1 gr 1x10 mg
Injeksi 40 mg – 0 – 0 3x 500 mg
menurut peneliti dikarenakan rasa cemas dan
pantoprazole 10mg – 0 – 0 sakit kepala atau kepala terasa berat yang
Injeksi 1x 10 mg dirasa klien. Herdman dan Kamitsuru (2015)
ondacentron salah satu masalah yang sering muncul pada
Injeksi penderita hipertensi adalah gangguan pola
ceftriaxone tidur. Namun sering muncul gejala-gejala
Injeksi akibat hipertensi seperti pusing, ganguan
furozemide penglihatan dan sakit kepala.
p.o tanapres

4
seseorang dalam mengurangi sakit ( Endang
Intervensi Keperawatan triyanto 2014).

Intervensi paling utama dalam diagnose


hipertensi adalah determinasi efek-efek SIMPULAN DAN SARAN
medikasi terhadap pola tidur, menberikan HE
pada klien dan keluarga tentang pentingnya Simpulan
tidur yang adekuat,mengajarkan teknik nafas
dalam, berkolaborasi dengan tim dokter Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada
untuk pemberian terapi obat. klien Ny.I dan Ny.R dengan Hipertensi yang
Menurut peneli klien yang mengalami mengalami masalah Gangguan Pola Tidur di
hipertensi dengan masalah gangguan pola Ruang Krissan RSUD Bangil Pasuruan ,
tidur dengan menciptakan lingkungan yang penulis mengambil kesimpulan dan saran
nyaman, suhu ruangan yang sesuai sehingga dibuat berdasarkan laporan kasus berikut :
gangguan pola tidur klien akan teratasi. 1. Pengkajian
Menurut NIC (2015-2017) intervensi Hasil dari pengkajian klien yang
keperawatan berupa pengaturan posisi. mengalami hipertensi dengan gangguan
Terapi relaksasi dan peningkatan tidur, pola tidur pada Ny.I dan Ny. R data
menjelaskan pentingnya tidur yang adekuat, subyektif dari kedua klien sama-sama
menciptakan lingkungan yang nyaman, mengeluh tidak bisa tidur dan ada
berkolaborasi dalam pemberian terapi. keluhan lain yaitu nafsu makan menurun
karena rasa sakit kepala yang
Implementasi keperawatan. menganggu.
2. Diagnosa keperawatan
Implementasi keperawatan yang diberikan Peneliti mengambil diagnosa
pada klien 1 dan klien 2 sudah sesuai dengan keperawatan di dapat dari keluhan klien
apa yang ada pada intervensi keperawatan. 3. Intervensi
Jika didapati terapi yang berbeda, hal ini Intervensi keperawatan yang dilakukan
menunjukkan bahwa kedua klien dengan untuk klien 1 dan klien 2, peneliti
masalah keperawatan yang sama tetapi tidak menggunakan intervensi NOC dan NIC :
sama dalam pemberian terapi. Jelaskan pentingnya pola tidur yang
adekuat, Tempatkan klien pada posisi
Evaluasi Keperawatan. tidur, Atur posisi tidur yang di inginkan
klien, Tinggikan kepala tempat tidur
Pada tahap evaluasi keperawatan, klien, Ciptakan lingkungan yang tenang
berdasarkan catatan perkembangan peneliti, tanpa distraksi dengan lampu yang redup
klien 1 dan klien 2 mengalami dan suhu ruangan yang nyaman, Dorong
perkembangan yang cukup signifikan, karena klien untuk mengambil posisi yang
keluarga dan klien sangat kooperatif terhadap nyaman dengan pakaian yang longgar,
saran yang diberikan oleh pelayanan Mengajarkan teknik napas dalam,
kesehatan. Memberikan HE pada klien dan
keluarga, Kolaborasi pemberian terapi
Menurut peneliti klien 1 dan klien 2 obat.
intervensi yang direncanakan dan 4. Implementasi keperawatan
implementasi yang dilakukan oleh peneliti Implementasi keperawatan klien
memberikan hasil yang cukup baik, klien dan hipertensi menggunakan intervensi
keluarga mau menerima dan mengerti saran keperawatan NOC dan NIC.
dan mampu melakukan apa yang disarankan. Implementasi dilakukan sesuai dengan
intervensi, akan tetapi intervensi
Pendidikan kesehatan promosi kesehatan mengenai kolaborasi pemberian terapi
merupakan strategi dalam pencegahan klien peneliti berkolaborasi dengan dokter
pen derita hipertensi dengan gangguan pola untuk pemberian terapi pada klien
tidur. Tujuan pendidikan kesehatan hipertensi.
dimaksudkan untuk perubahan perilaku 5. Evaluasi keperawatan

5
Pada evaluasi keperawatan didapatkan D-III Keperawatan, Tim Dosen. 2018,
di hari pertama kedua klien mengeluh Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah :
susah tidur karena sakit kepala yang Studi Kasus Program Studi D-III
menggangu. Hari kedua klien sudah bisa Keperawatan. Jombang : STIKES ICME.
untuk memulai tidur walau dengan Herdman & Kamitsuru. 2015, NANDA
sering terbangun karena berhubungan Diagnosis Keperawatan Definisi &
dengan penyakitnya. Dengan demikian Klasifikasi 2015-2017. Edisi 10. Jakarta :
intervensi dan implementasi yang sudah EGC
peneliti lakukan selama tiga hari, Hidayat, Aziz Alimul. 2012, Buku Ajar
didapatkan evaluasi dengan masalah Kebutuhan Dasar Manusia (KDM).
gangguan pola tidur masih tahap Pendekatan Kurikulum Berbasis
masalah teratasi sebagian. Kompentensi Surabaya: Healt Books
Publishing.
Kusmatuti, N 2014, ‘Asuhan Keperawatan
Pada Tn. G dengan Hipertensi di
Saran Instalasi Gawar Darurat RSUD Solo’.
1 Bagi penulis selanjutnya Naskah Publikasi Universitas
Diharapkan penulis dapat lebih bisa Muhammadiyah Surakarta.
menggunakan atau memanfaatkan waktu Mansjoer, Arif. 2003. Kapita Selekta
seefektif mungkin sehingga dapat Kedokteran, Jakarta : Media Aesculapius
memberikan asuhan keperawatan pada Moorhead, Sue, dkk. Nursing Outcomes
klien secara maksimal. Classication (NOC) Measurement of
2 Bagi keluarga dan klien healh Outcomes.Missouri :ELSEVIER
Dengan adanya pendidikan kesehatan Nuraini, B.2015 Risk Factors of
yang dilakukan peneliti selama proses Hypertension. Universitas Lampung: J
asuahan keperawatan diharapkan Majority.Vol. 4 No.5:10-19
keluarga klien mandiri dalam mencegah, Nurarif, Amin Huda & Kusuma,Hardhi 2015,
meningkatkan dan mempertahankan Aplikasi Asuhan Keperawatan
kesehatan baik diri sendiri, keluarga, Berdasarkan diagnose Medis dan Nanda
maupun lingkungan sehingga tercapai NIC-NOC. Edisi Revisi Jilid
derajat kesehatan yang optimal. 2.Yogyakarta: Mediaction.
3 Bagi institusi pendidikan Nursallam, 2013, Metodologi Penelitian Ilmu
Diharapkan bisa lebih meningkatkan Keperawatan : Pendekatan Praktis Ed.4.
penerapan dan pengajaran asuhan Jakarta, Salemba Medika
keperawatan bagi mahasiswanya, Potter &Perry.2005.Buku Ajar Fundamental
penambahan sarana dan prasarana yang Keperawatan : Bab II Hipertermi.Jakarta:
dapat menunjang ketrampilan EGC
mahasiswanya baik dalam segi Saryono.2013.Metodologi Penelitian
pengetahuan, afektifitas, psikomotor Kuantitatif dan Kualitatif dalam bidang
serta skill station. kesehatan.Yogyakarta:Nuha Medika
Triyanto, E. (2014). Pelayanan Keperawatan
Bagi Penderita Hipertensi Secara
Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu.
KEPUSTAKAAN

Alimul, A. 2006.Pengantar Kebutuhan


Dasar Manusia. Jakarta : Salemba
Medika.
Asmadi. 2008. Konsep dan Aplikasi
Kebutuhan DasarKlien. Jakarta : Salemba
Medika
Audrey, dkk. 1994.Diagnosa Keperawatan.
Jakarta :EGC.
Brunner & Suddart. 2001.Keperawatan
Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai