OLEH :
NIM 182002023
PRMKAB JOMBANG
2020/2021
A. Definisi
atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum
mampu untuk hidup di luar kandungan dengan berat badan janin kurang dari 500
gram(Ratnawati, 2018).
pembuahan (hampir seluruh plasenta) yang tidak begitu mudah terlepas pada
kehamilan dini seperti halnya kehamilan aterm.Dalam keadaan ini perdarahan tidak
B. Etiologi
a. Faktor Fetal Abortus pada usia kehamilan awal pada umumnya disebabkan oleh
75% kasus abortus spontan. Dan angka abortus yang disebabkan kelainan
b. Faktor maternal
abnormalitas fusi Ductus Müllerii dan lesi yang didapat memiliki pengaruh
untuk abortus yang terjadi pada trimester II.Tindakan cervical cerclage pada
2) Infeksi
3) Penyakit metabolik
janin karena dengan kurangnya kadar hemoglobin maka berkurang pula kadar
oksigen dalam darah. Hal ini dapat memberikan efek tidak langsung pada ibu
dan janin antara lain kematian janin, meningkatnya kerentanan ibu pada
4) Faktor Imunologi
klinik spesifik (abortus berulang, trombosis yang penyebabnya tak jelas dan
kematian janin).Penegakkan diagnosa setidaknya memerlukan satu
5) Trauma fisik
c. Faktor paternal
Tidak banyak yang diketahui tentang faktor paternal (ayah) dalam terjadinya
menyebabkan abortus.
d. Patofisiologi
Pada awal abortus, terjadi pendarahan dalam desidua basalis kemudian diikuti
sebagian atau seluruhnya sehingga merupakan benda asing dalam uterus.Keadaan ini
dari 8 minggu, hasil konsepsi itu biasanya dikeluarkan seluruhnya karena vili korialis
vili korinalis menembus desidua lebih dalam dan umumnya plasenta tidak dilepaskan
14 minggu ke atas, umumnya yang dikeluarkan setelah ketuban pecah adalah janin,
e. Manifestasi klinik
lemas , berisiko syok, dan penurunan kesadaran ibu, tanda-tanda infeksi alat genital
berupa demam (Ratnawati, 2018). Tanda gejala dari abortus lainnya adalah kram atau
nyeri perut bagian bawah (Ratna & Yulichati, 2015).Klien juga akan mengalami
penurunan tekanan darah, denyut nadi normal atau cepat dan lemah. Subu tubuh
Gejala seperti perdarahan yang terjadi bisa sedikit kemudian banyak dan
disertai keluarnya hasil konsepsi, rasa mulas (kontraksi) tambah hebat, ostium uteri
dalam kavum uteriatau kadang kadang sudah menonjol dari eksternumatau sebagian
jaringan keluar, perdarahan tidak akan berhenti sebelum sisa janin dikeluarkan
sehingga dapat menyebabkan syok, pada pemeriksaan plano testditemukan test positif
f. Komplikasi
a. Perforasi
Dalam melakukan dilatasi dan kerokan harus diingat bahwa selalu ada
sebab itu, letak uterus harus ditetapkan lebih dahulu dengan seksama pada
awal tindakan, dan pada dilatasi serviks tidak boleh digunakan tekanan
timbul sobekan pada serviks uteri yang perlu dijahit.Apabila terjadi luka
pada ostium uteri internum, maka akibat yang segera timbul ialah
vagina.
c. Perdarahan Diatasi dengan pengosongan uterus dan sisa hasil konsepsi dan
g. Penatalaksanaan
Ibu hamil sebaiknya segera periksa apabila terjadi perdarahan, Ibu harus
beristirahat total dan dianjurkan untuk relaksasi. Terapi intravena atau transfusi darah
1. Pengkajian
penyakit-penyakit lainnya.
d. Riwayat kesehatan keluarga : Yang dapat dikaji melalui genogram dan dari
yang menyertainya
klien mulai dari dalam kandungan hingga saat ini, bagaimana keadaan
kesehatan anaknya.
g. Riwayat seksual : Kaji mengenai aktivitas seksual klien, jenis kontrasepsi
a. Inspeksi adalah proses observasi yang sistematis yang tidak hanya terbatas
konsolidasi.
darah, dada untuk bunyi jantung/paru abdomen untuk bising usus atau
C. Masalah keperawatan
lakukan
1. Pengkajian
a. Identitas klien
Nama : Ny.R
Umur : 29 tahun
Agama : islam
Status Perkawinan : kawin
Pendidikan : smp
Alamat : pandanwangi
Nama : Tn.T
Umur : 40 Tahun
Alamat : pandanwangi
Pekarjaan : swasta
b. Keluhan utama
Klien mengatakan hamil ±16 minggu dan keluar darah diri jalan lahir sejak ±
minggu yang lalu klien merasakan nyeri pada perut bagian bawah .
- Pola nutrisi
: Minum 7 gelas/hari
- Pola eliminasi
- Pola aktivitas
Penggunaan obat/jamu/rokok
Mandi : 2 x/hari
Keramas : 3 x/minggu
g. Riwayat Haid
Dismenorea :-
UK : 11 Minggu
TP : 22 Mei 2021
h. Riwayat Perkawinan
Nikah :1x
i. Riwayat KB
2. Pemeriksaan Fisik
K/U : lemah
Kesadaran : composmentis
BB sebelum hamil : 60 kg
BB saat ini : 55 kg
TB : 157 cm
LILA : 25 cm
IMT : 24,5
SCORE :6
TD : 90/60 mmHg
Nadi : 82 x/menit
RR : 22 x / menit
a. Kepala
Bentuk kepala bulat, kulit kepala bersih, rambut panjang dan berwarna hitam
b. Mata
c. Mulut
d. Leher
Tidak ada pembesaran KGB, tidak ada peningkatan JVP, tidak ada nyeri.
e. Dada
Bentuk dada simetris, suara nafas vesikuler, pola napas teratur, irama jantung
f. Payudara
Tampak simetris, puting tenggelam, tampak hyperpigentasi pada aerola
g. Abdomen
Terdapat nyeri tekan pada abdomen, saat dilakukan perkusi bunyi timpani, bising
usus 17x/ menit, tidak terdapat luka bekas SC, TFU 2 jari di atas pubis.
h. Genetalia
Tampak pengeluaran cairan vagina dan darah berupa gumpalan, vagina tampak
kotor.
i. Ekstremitas
Bentuk ektremitas atas dan bawah simetris, ,keadaan jari tangan dan kaki lengkap
3. Analisa data
DO :
- Mengeluarkann banyak
keringat
- Tampak gelisah
- Sulit tidur
DO :
- Sulit tidur
perdarahan kuret)
- Klien mengeluh tidak nyaman
DO :
Intervensi
Diagnosa 1
Diagnosa Tujuan & KH Intervensi Rasional
DS : Setelah dilakukan 1. Monitor tanda dan gejala perdarahan 1. Untuk mengetahui perkembangan
- Klien mengatakan perdarahan tindakan keperawatan 2. Monitor tanda vital kesehatan klien dan mencegah
DO : selama 1x 24 jam masalah 3. Pertahankan bedres selama komplikasi lanjutan
- Perdarahan pervagina ±100 cc teratasi perdarahan 2. Untuk mengetahui perkembangan
(sebelum kuret) 4. Anjurkan meningkatkan kesehatan klien dan mencegah
K.H : makanan dan vitamin K komplikasi lanjutan
5.Kolaborasi tindakan invasif 3. Untuk mencegah komplikasi
1. Perdarahan berhenti (kuret) lanjutan
4. Vit k dapat menghentikan
2. ttv dalam batas normal perdarahan
5. Mengeluarkan hasil konsepsi
Intervensi
Diagnosa 2
Diagnosa Tujuan & KH Intervensi Rasional
TD 120/80, nadi 80
x/menit, respirasi 20 x/
menit
Intervensi
Diagnosa 3
Diagnosa Tujuan & KH Intervensi Rasional
DS : setelah dilakukan 13. Observasi tanda – tanda vital 2. Untuk mengetahui perkembangan
- Klien mengakatakan tindakan keperawatan 1 x 14. Kaji tingkat ansietas klien kesehatan klien dan mencegah
khawatir 24 jam masalah teratasi 15. Dengarkan masalah klien komplikasi lanjutan
dengan kondisi yang 16. Jelaskan prosedur kuretase 3. Untuk mengetahui perkembangan
dihadapi K.H : kesehatan klien dan mencegah
DO : komplikasi lanjutan
- Klien tampak gelisah 1. Cemas berkurang 4. Untuk mengetahui apa yang diderita
- Sulit tidur klien
- Muka tampak pucat 5. Menambah pengetahuan klien dan
- Tampak keringat dingin keluarga tentang prosedur kuretase
Intervensi
Diagnosa 4
Diagnosa Tujuan & KH Intervensi Rasional
DS : Tupan : setelah dilakukan OBSERVASI : monitor tanda dan gejala 6. Untuk mengetahui perkembangan
tindakan keperawatan 3 x infeksi lokal dan sistemik kesehatan klien dan mencegah
- Klien mengatakan masih 24 jam infeksi teratasi. komplikasi lanjutan
17. Pantau TTV, setiap 4 jam sekali 7. Untuk mencegah terinfeksinya
perdarahan K.H : · TTV dalam Kali kondisi pengeluaran darah, warna bakteri patogen
batas normal. TD 120/80, dan bau. 8. Meningkatkan pengetahuan
- Klien mengeluh tidak nyaman nadi 80 x/menit, respirasi 18. Anjurkan klien melakukan personal perawatan post kuret keluarga dan
21x/menit hygiene : ganti balutan klien
DO : 19. Berikan penyuluhan pendidikan 9. Kandungan protein mencegah
· Tidak terdapat tanda kesehatan tentang perawatan post terjadinya infeksi bakteri patogen
- Klien menggunakan pembalut – tanda infeksi kuret di rumah
yang terdapat darah 20. Anjurkan klien makan makanan
berprotein
- Penurunan Hb 11,3 mg/dl
5. Implementasi dan evaluasi
DX IMPLEMENTASI EVALUASI
DS : - Memonitor tanda dan gejala perdarahan S:
- Klien mengatakan perdarahan - Memonitor Hb - Memonitor tanda vital -
DO : - Memasang infuse RL 20 tpm - Pemberian Asam O:
- Perdarahan pervagina ±100 cc traneksamat 500mg/8jam - Perdarahan sebanyak ±250cc saat dikuret
(sebelum kuret) - TD : 100/80 mmHg
- Suhu : 36,5ºC
- Hb : 11,8 mg/dl
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Monitor tanda vital
- Ajarkan tanda dan gejala perdarahan
- Pertahankan bedres selama perdarahan
- Kolaborasi pemberian therapy obat
DS : - Mengidentifikasi lokasi, durasi, frekuensiNyeri S:
- Klien mengeluh nyeri pada - Mengidentifikasi skala nyeri - Klien mengatakan nyeri sudah berkurang
bagian abdomen bawah - Mengidentifikasi respon non verbal - Klien mengatakan sudah dapat beristirahat
DO : - Melakukan pemberian obat : ketorolac 30mg/8 jam O:
- Mengeluarkann banyak - Skala nyeri 4 (0-10)
keringat - Nadi : 80 x/menit
- Klien tampak meringis - Ekspresi wajah tenang
- Tampak gelisah - Tidak mengeluarkan terlalu banyak keringat
- Sulit tidur - Suhu : 36,5ºC
- Skala nyeri 7 (0-10) A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Identifikasi skala nyeri
- Fasilitasi istirahat tidur dan tidur
- Kolaborasi dalam pemberian therapy obat
DS : - Memeriksa ketegangan otot, nadi, tekanan darah, suhu
- Klien mengakatakan khawatir - Menjelaskan tujuan, manfaat, batasan, jenis relaksasi S:
dengan kondisi yang dihadapi - Memberikan informasi tentang mempersiapkan - Klien mengatakan tidak dapat beristirahat
DO : danmelakukan teknik relaksasi - Klien mengatakan takut dan cemas
- Klien tampak gelisah - Mendemonstrasikan dan latih tehnik relaksasi O:
- Sulit tidur - Menganjurkan mengambil posisi nyaman - Klien tampak gelisah
- Muka tampak pucat - Berkeringat dingin
- Tampak keringat dingin - TD : 100/80 mmHg
- Nadi : 82 x/menit
- RR : 20 x/menit
- Suhu : 36,3ºC
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Periksa nadi, tekanan darah, suhu
- Anjurkan mengambil posisi nyaman
- Anjurkan sering mengulang tehnik yang dipilih
DS : - Memantau TTV S:
- Klien mengatakan masih - Memonitor tanda dan gejala infeksi -
perdarahan - Mengkaji kondisi warna darah dan bau O:
- Klien mengeluh tidak nyaman - Menganjurkan klien melakukan personal hygine : ganti - Pembalut masih terdapat darah
DO : pembalut - Skala nyeri 4 (0-10)
- Klien menggunakan pembalut - Memberikan injeksi Cefotaxime 1gr/12jam - TD : 100/80 mmHg
yang terdapat darah - Suhu : 36,5ºC
- Penurunan Hb 11,3 mg/dl - RR : 20 x/menit
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Beri penyuluhan tentang pendidikan kesehatan tentang
perawatan post kuret
- Anjurkan untuk menganti balutan 2x sehari
- Monitor tanda dan gejala infeksi
- Kolaborasi pemberian therapy obat