Anda di halaman 1dari 9

Bentuk Usaha/Organisasi Perusahaan

1. Pengertian Perusahaan
Istilah perusahaan dapat ditemui dalam pasal 6 KUHD.
Pasal 6 KUHD menyebutkan bahwa : “setiap orang yang menjalankan perusahaan,
diwajibkan untuk menyelenggarakan catatan-catatan…”
Pasal 16 KUHD menyebutkan bahwa :“Perseroan Firma adalah suatu perseroan yang
didirikan untuk melakukan suatu usaha dibawah satu nama bersama”.
Pasal 36 KUHD menyebutkan bahwa :“perseroan terbatas….mendapat namanya hanya
dari tujuan perusahaan saja”
pengertian perusahaan menurut beberapa ahli hukum sbb :
a. Dalam penjelasan pembentuk Undang-Undang (MvT/Memorie van
Toelichting), mengemukakan, perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang
dilakukan, secara tidak terputus-putus, terang-terangan, dalam kedudukan
tertentu untuk mencari laba.
b. Menurut Molengraaff, perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang
dilakukan secara terus menerus, bertindak keluar, untuk mendapatkan
penghasilan, memperdagangkan barang, menyerahkan barang, mengadakan
perjanjian perdagangan.
c. Menurut polak, perusahaan mempunyai dua ciri yakni mengadakan
perhitungan laba rugi dan melakukan pembukuan.
d. menurut Kansil, Perusahaan adalah bentuk badan usaha yang menjalankan
setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan didirikan, bekerja,
serta berkedudukan dalam wilayah Indonesia untuk tujuan memperoleh
keuntungan dan atau laba.
Dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 1982 tentang wajib daftar perusahaan
yang dimaksud dengan pengertian :
- Usaha adalah : setiap tindakan, perbuatan, atau kegiatan apapun dalam bidang
perekonomian yang dilakukan oleh setiap pengusaha untuk tujuan memperoleh
keuntungan dan/atau laba. (pasal 1 huruf d).
- Pengusaha adalah : setiap orang atau persekutuan atau badan hukum yang
menjalankan suatu jenis perusahaan. (pasal 1 huruf e).
- Perusahaan adalah : setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha
yang bersifat tetap dan terus menerus dan yang didirikan, bekerja serta
berkedudukan dalam wilayah negara Republik Indonesia, untuk tujuan
memperoleh keuntungan dan/atau laba. (pasal 1 huruf b).
Undang-Undang No. 8 Tahun 1997 tentang dokumen perusahaan, dalam pasal 1
menyebutkan :
perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus
menerus dengan memperoleh keuntungan dan atau laba, baik yang diselenggarakan oleh
orang perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan
hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah negara Republik Indonesia.
Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, dalam pasal 1 ayat 6,
menyebutkan :
- perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang
perseorangan, milik persekutuan atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun
milik negara yang mempekerjakan pekerja/buruh dengan membayar upah atau
imbalan dalam bentuk lain.
- usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang memiliki penguruw dan
mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.

Kewajiban pengusaha :
1. Membuat pembukuan (pasal 6 KUHD jo UU No. 8/1977 tentang dokumen
perusahaan)
2. Mendaftarkan perusahaan (UU No.3/1982 tentang wajib daftar perusahaan)

KUHD pasal 6 dinyatakan makna pembukuan (dokumen) yakni mewajibkan setiap


orang yang menjalankan perusahaan supaya membuat catatan atau pembukuan
mengenai kekayaan dan semua hal yang berkaitan dengan perusahaan sehingga dapat
diketahui hak dan kewajiban para pihak.

Dokumen perusahaan terdiri dari :


1. Dokumen keuangan terdiri dari catatan (neraca, laporan laba/rugi, rekening,
jurnal) bukti transaksi dan data keuangan yang merupakan bukti adanya hak
dan kewajiban serta kegiatan usaha perusahaan (wajib disimpan 10 tahun sejak
akhir tahun buku).
2. Dokumen lainnya terdiri dari data atau tulisan yang berisi keterangan yang
mempunyai nilai guna bagi perusahaan meskipun tidak terkait langsung
dengan dokumen keuangan (disimpan 30 tahun).

Kerahasiaan pembukuan dapat diterobos dengan cara :


1. Representation yaitu melihat pembukuan perusahaan dengan perantara hakim
2. Communication yaitu pembukuan perusahaan dapat dilihat secara langsung
tanpa perantara hakim oleh pihak yang berkepentingan (ahli waris,
pesero/pendiri, kreditor dalam kepailitan, buruh yang upahnya ditentukan pada
kemajuan perusahaan).

Wajib daftar perusahaan adalah Daftar secara resmi yang dilakukan berdasarkan
ketentuan undang-undang yang memuat hal-hal yang wajib didaftarkan oleh perusahaan
dan disahkan oleh pejabat yang berwenang dari kantor pendaftaran perusahaan.

Daftar perusahaan hapus jika perusahaan :


1. Menghentikan segala kegiatan usahanya
2. Berhenti pada waktu akta pendiriannya daluwarsa
3. Dihentikan segala kegiatan usahanya berdasarkan keputusan pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2018 tentang


Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, menyebutkan sbb :
pasal 1 (4). :
perizinan berusaha adalah pendaftaran yang diberikan kepada pelaku usaha
untuk memulai dan menjalankan usaha dan/atau kegiatan yang diberikan dalam
bentuk persetujuan yang dituangkan dalam bentuk surat/keputusan atau pemenuhan
persyaratan dan/atau komitmen.
pasal 1 (5) :
perizinan berusaha Terintegrasi secara elektronik atau online single submission
yang selanjutnya disingkat OSS adalah perizinan berusaha yang diterbitkan oleh
lembaga OSS untuk dan atas nama Menteri, pimpinan, lembaga, gubernur,atau
bupati/walikota kepada pelaku usaha melalui sistem elektronik yang terintegtasi.
pasal 1 (6) :
pelaku usaha adalah perseorangan atau non perseorangan uang melakukan usaha
dan/atau kegiatan pada bidang tertentu.
pasal 1 (7) :
pendaftaran adalah pendaftaran usaha dan/atau kegiatan oleh pelaku usaha
melalui OSS.

2. Bentuk-Bentuk Perusahaan
1. Jumlah pemiliknya terbagi menjadi :
a. Perusahaan perseorangan
b. Perusahaan persekutuan.
2. Status hukumnya terbagi dalam :
a. Perusahaan berbadan hukum :
- PT (Perseroan Terbatas)
Undang-Undang RI No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
PT adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan
berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar
yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.
Perseroan harus mempunyai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, ketertiban
umum, dan /atau kesusilaan.

- BUMN (Badan Usaha Milik Negara)


Undang-Undang RI No. 19 Tahun 2003.
BUMN adalah badan usaha yang seluruhnya atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang
berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.Bergerak dalam bidang
barang dan jasa, yang melingkupi sector : pertanian, perkebunan,
kehutanan, keuangan, manufaktur, transfortasi, pertambangan, listrik,
telekomonikasi dan perdagangan serta konstruksi.
Bentuknya :
- Badan Usaha Perseroan (Persero)
BADAN USAHA PERSEROAN (persero) adalah BUMN yang
berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang
seluruh atau paling sedikit 51 % sahamnya dimiliki oleh Negara RI
yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.
Contoh persero :
- PT Bank BNI Tbk
- PT Kereta Api Indonesia
- PT Garuda Indonesia
- PT Jamsostek
- PT Kimia Farma Tbk
- PT Pertamina
- PT Telekmonikasi Indonesia
- PT Tambang Timah
- PT Perubahan Pembangunan

- Badan Usaha Umum (Perum)


BADAN USAHA UMUM (Perum) adalah BUMN yang seluruh
modalnya dimiliki oleh negara dan tidak terbagi atas saham.
Badan Usaha Umum, menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk
kemanfaatan umum berupa penyedia barang dan jasa berkualitas
dengan harga yang dapat dijangkau masyarakat menurut prinsip
pengelolaan badan usaha yang sehat.
Contoh :
- Perum Peruri
- Perum Balai Pustaka
- Perum Perumnas
- Perum Pegadaian
- Perum Bulog
- Perum Damri
- Perum Jasa Tirta
- Perum Antara

- Perusahaan Jawatan (Perjan)


PERUSAHAAN JAWATAN (PERJAN) adalah bentuk badan usaha
milik negara yang seluruh modalnya di miliki pemerintah. Tujuannya
untuk pelayanan masyarakat, namun karena sering merugi maka saat
ini sudah tidak ada lagi perusahaan BUMN yang menggunakan model
Perjan.

- Koperasi
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian.
Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha
mempunyai peran untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan
makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dalam tata perekonomian
nasional yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas
asas kekeluargaan.
Bentuk koperasi :
1. Koperasi primer yaitu koperasi yang didirikan oleh dan
beranggotakan orang- seorang. Di bentuk oleh sekurang-
kurangnya 20 orang.
2. Koperasi sekunder yaitu koperasi yang didirikan oleh dan
beranggotakan koperasi. Di bentuk oleh sekurang-kurangnya 3
koperasi

- Yayasan
- Undang-Undang RI No. 16 Tahun 2001 ttg Yayasan
- Undang-Undang RI No. 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
Undang-Undang No. 16 Tahun 2001 tentang yayasan.
- Peraturan Pemerintah RI Nomor 63 Tahun 2008 tentang pelaksanaan
Undang-Undang tentang Yayasan.
Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan
dan diperuntukkan mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan,
dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota.
b. Perusahaan tidak berbadan hukum :
- Usaha Perseorangan
Usaha perseorangan merupakan bentuk usaha yang paling sederhana
(usaha kecil dan menengah) dan banyak di gunakan di Indonesia.Usaha
perseorangan ini dimiliki oleh satu orang saja (pengusaha), yang
menjalankan usahanya (perusahaan).Misalnya : UD (usaha dagang). UD
merupakan suatu cara berbisnis secara pribadi dan sendiri (tanpa partner)
tanpa mendirikan suatu badan hukum, dan karenanya tidak ada harta
khsusus yang disisihkan sebagaimana halnya dengan suatu badan hukum.
- Maatschap (Persekutuan Perdata)
Pesekutuan perdata (burgerlijkmaatschap/private partnership)
merupakan perjanjian antara dua orang atau lebih mengikat diri untuk
memasukkan sesuatu (inbrengen) ke dalam persekutuan dengan maksud
membagi keuntungan yang diperoleh karenanya. (pasal 1618 KUHPdt).
Persekutuan perdata dapat merupakan suatu wadah untuk
menjalankan kegiatan yang bersifat komersiil, dan profesi, seperti :
kerjasama antara pedagang dan pedangan untuk membuat usaha tertentu,
kerjasama untuk membeli barang secara bersama-sama untuk kemudian
dijual dan mendapatkan keuntungan, pengacara (advokat), dokter, arsitek
dan akuntan.
Persekutuan perdata adalah genus dari bentuk kerjasama dalam
bentuk persekutuan. Bentuk khusus perjanjian persekutuan perdata ini
adalah Firma dan persekutuan komanditer.

- Firma
Dalam Pasal 16 KUHD menyebutkan bahwa Firma adalah tiap-tiap
perikatan yang didirikan untuk menjalankan suatu perusahaan di bawah
satu nama bersama.
Pasal 17 KUHD menyebutkan bahwa : tiap-tiap pesero yang tidak
dikecualikan dari satu sama lain, berhak untuk bertindak, untuk
mengeluarkan dan menerima uang atas nama perseroan, pula untuk
mengikat perseroan itu dengan pihak ketiga dan pihak ketiga dengannya.
Segala tindakan yang tidak bersangkut paut dengan perseroan itu atau
yang para pesero tidak berhak melakukannya, tidak termasuk dalam
ketentuan diatas.
Dalam perseroan, firma adalah tiap-tiap pesero secara tanggung
menanggung bertanggung jawab untuk seluruhnya atas segala perikatan
dan perseroan.(pasal 18 KUHD).
- Perseroan Komanditer (CV = Commanditaire Vennotschap)
Pasal 19 KUHD menyebutkan bahwa perseroan secara melepas
uang yang juga dinamakan perseroan komanditer, didirikan antara satu
orang atau beberapa orang pesero yang secara tanggung menanggung
bertanggung jawab untuk seluruhnya pada pihak satu, dan satu orang atau
lebih sebagai pelepas uang pada pihak lain. Dengan demikian bisa terjadi
suatu perseroan itu pada suatu ketika yang sama merupakan perseroan
firma terhadap para pesero firma di dalamnya dan merupakan perseroan
komanditer terhadap pelepas uang.
CV merupakan suatu badan usaha yang didirikan oleh dua orang
atau lebih, dimana satu orang atau lebih para pendirinya adalah pesero
aktif, yaitu yang aktif menjalankan perusahaan dan akan bertanggung
jawab secara penuh atas kekayaan pribadinya, sementara satu orang lain
atau lebih merupakan pesero pasif (pesero komanditer), yang hanya
bertanggung jawab sebatas uang yang di setorkan saja.

3. Status pemilik :
a. Perusahaan swasta :
Merupakan perusahaan yang modal seluruhnya dimiliki oleh swasta dan tidak
ada campur tangan pemerintah, terdiri dari :
1) Perusahaan swasta nasional
2) Perusahaan swasta asing
3) Perusahaan swasta campuran/patungan/joint venture
b. Perusahaan negara :
Merupakan perusahaan yang seluruh atau sebagian modalnya milik negara Indonesia.
Terdiri dari :
1) Perusahaan jawatan (PERJAN)
2) Perusahaan Umum (PERUM)
3) Perusahaan Perseroan (PERSERO).

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2018 tentang


Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, menyebutkan sbb :
pasal 6 :
(1) pemohon perizinan berusaha terdiri atas;
a. pelaku usaha perseorangan; dan
b. pelaku usaha non perseorangan
(2) pelaku usaha perseorangan sebagaimana di maksud pada ayat (1) huruf a
merupakan orang perorangan penduduk indonesia yang cakap untuk bertindak dan
melakukan perbuatan hukum.
(3) pelaku usaha non perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri
atas :
a. perseroan terbatas;
b. perusahaan umum;
c. perusahaan umum daerah;
d. badan hukum lainnya yang dimiliki oleh negara;
e. badan layanan umum;
f. lembaga penyiaran;
g. badan usaha yang didirikan oleh yayasan;
h. koperasi;
i. persekutuan komanditer (commanditaire vennootschap);
j. persekutuan firma (venootschap onder firma)
k. persekutuan perdata.

selanjutnya :
baca PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SEBAGAIMANA TERSEBUT DI ATAS !

Anda mungkin juga menyukai