Anda di halaman 1dari 1

Hubungan Antara Golongan Darah Sistem ABO dengan

Derajat dan Berat Perdarahan pada Penderita Dengue Haemorrhagic


Fever (DHF) derajat I, II dan III yang Dirawat di Departemen/ SMF Ilmu
Penyakit Dalam Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung

M. Taufan Lutfi, Nina Susanna Dewi, Tiene Rostini

Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran


Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung

Abstrak

Pendahuluan: Dengue haemorrhagic fever (DHF) adalah penyakit demam akut yang
disebabkan virus dengue dan ditandai dengan empat gejala klinis utama yaitu demam tinggi,
manifestasi perdarahan, hepatomegali, dan tanda-tanda kegagalan sirkulasi, hingga terjadi
renjatan sebagai akibat kebocoran plasma, yang dapat menyebabkan kematian. Manifestasi
perdarahan dapat terjadi berupa perdarahan ringan sampai berat. Derajat penyakit DHF dibagi
menjadi empat, yaitu derajat I, II, III dan IV. Beberapa penelitian mendapatkan bahwa
perbedaan golongan darah sistem ABO mengakibatkan perbedaan kadar faktor von
Willebrand (vWf). Golongan darah O mempunyai kadar vWf lebih rendah dibandingkan
dengan golongan darah non O. Faktor von Willebrand sangat berperan dalam proses
hemostasis. Kadar vWf yang rendah akan memperberat gangguan hemostasis dan kebocoran
plasma pada penderita DHF. Penelitian sebelumnya pada anak-anak mendapatkan bahwa
tidak terdapat perbedaan bermakna antara golongan darah O dan non O dengan DHF derajat
IV, namun jenis golongan darah O menjadi faktor risiko beratnya perdarahan pada penderita
DHF. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah jenis golongan darah tertentu
berhubungan dengan derajat dan berat perdarahan pada penderita DHF derajat I, II dan III.
Subyek dan Metode: Subyek penelitian ini adalah penderita DHF yang dirawat di bangsal
kelas III Departemen/SMF Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung yang
memenuhi kriteria inklusi dan tidak memiliki kriteria eksklusi serta menandatangani
informed consent. Sampel dikumpulkan secara consecutive sampling sejak bulan Agustus
2010 - April 2011 dengan jumlah sampel sebanyak 30. Penelitian ini merupakan penelitian
observasional analitik retrospektif. Pemeriksaan golongan darah dilakukan dengan metode
forward grouping. Pengukuran kadar vWf diperiksa menggunakan alat hematologi otomatis
yaitu Stago Compact. Data dianalisis dengan analisis korelasi dengan menggunakan program
komputer SPSS versi 17.
Hasil Penelitian: Rata-rata umur penderita adalah 26 tahun, usia termuda adalah 15 tahun
dan usia tertua 57 tahun. Jenis kelamin penderita terdiri atas 10 (33,3%) laki-laki dan 20
(66,7%) perempuan. Golongan darah penderita terdiri dari golongan darah A, B dan O.
Golongan darah A sebanyak 13 (43,3%), O sebanyak 9 (30%), dan B sebanyak 8 (26,7%).
DHF Derajat I dan derajat II terjadi pada golongan darah A, B dan O sedangkan derajat III
hanya terjadi pada golongan darah A dan B. Secara statistik perbedaan ini tidak bermakna
(p=0,815). Tidak ada perbedaan kadar vWF antara ketiga golongan darah (p=0,179). Tidak
ada perbedaan bermakna hasil tes torniquet positif, petekhie, perdarahan gusi, epistaksis,
hematemesis dan melena pada kategori golongan darah sistem ABO (p=0,228).
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara golongan darah sistem ABO
dengan derajat dan berat perdarahan pada penderita DHF derajat I, II dan III.
Kata Kunci: DHF, golongan darah, perdarahan

Anda mungkin juga menyukai