ARTIKEL PENELITIAN
OLEH:
EVI DIAN ANANTA
NIM F1072131019
Abstract
This research aimed to know the feasibility of wet-preserved media in the studying sub-
material of plant-like protists (algae) for Senior High School tenth.The form of research
was quantitative descriptive methods.Validation sheet was used as the instrument of
research. Each statemen item is divided into categories Very Good is worth 4, Good is
worth 3, Less Good is worth 2, and Not Good is worth 1. Based on the validator's
assessment, the wet-preserved media wasdeclared valid with CVR and CVI values of
0,99, so that it was suitable tobe used as a learning mediain studying sub-material of
plant-like protists (algae). The macroalgae wet-preserved media were validated by five
validators consisting of three high school Biology teachers and two Biology education
lecturers from FKIP Untan. Based on the validator's assessment, the wet-preserved
media was declared valid with CVR and CVI values of 0,99 (valid), so that it was feasible
to be used as a learning media in studying sub-material of plant-like protists (algae).
PENDAHULUAN
Sejalan dengan perkembangan pendidikan Media pembelajaran adalah alat yang
di Indonesia saat ini, masih banyak guru dapat membantu proses belajar mengajar dan
menggunakan metode ceramah dalam proses berfungsi untuk memperjelas makna yang
pembelajaran. Proses pembelajaran tersebut disampaikan, sehingga proses pembelajaran
membuat siswa merasa bosan karena lebih bisa lebih menarik dan menyenangkan
berpusat pada gurunya saja. Oleh karena itu, (Susilana&Cepi, 2009). Sedangkan menurut
guru harus mengajak siswa untuk belajar aktif Rusman (2012), media berfungsi dalam
dan mandiri dengan menciptakan pembelajaran meningkatkan kualitas proses pembelajaran
yang inovatif. Menurut Suyatno (2009), terutama membantu siswa untuk belajar. Selain
pembelajaran inovatif adalah pembelajaran itu, menurut Djamarah & Zain (2010),media
yang lebih bersifat student centered artinya pembelajaran juga sangat membantu siswa
pembelajaran yang lebih memberikan peluang dalam memahami konsep tertentu dan
kepada peserta didik untuk mengkontruksi memberikan pengalaman baru sehingga siswa
pengetahuan secara mandiri (selfdirected) dan berperan aktif dalam proses pembelajaran.
dimediasi oleh teman sebaya (peer mediated Oleh karena itu, di sekolah-sekolah harus
instruction). memiliki berbagai media pembelajaran yang
Salah satualternatif dalam pembelajaran dapat menarik perhatian siswa sehingga proses
inovatif adalah menggunakan media pembelajaran yang efektif bisa tercapai. Untuk
pembelajaran (Susilana & Cepi, 2009). Media mencapai tujuan pembelajaran tersebut, guru
pembelajaran harus bisa menarik perhatian dan harus menyediakan media yang bisa
minat siswa dalam proses pembelajaran, mengaktifkan dan memotivasi siswa. Karena
sehingga tujuan pembelajaran yang inovatif saat ini masih banyak sekolah-sekolah yang
dapat tercapai. belum lengkap media biologi di
2
menghitungnya perlu diubah kedalam bentuk Setelah dihitung nilai CVR setiap kriteria,
kuantitatif dengan menggunakan rumus kemudian dihitung nilai CVI (Content Validity
Lawshe (1975). Hasil validasi dari validator Index) atau nilai rata-rata CVR secara
dapat dianalisis menggunakan Content Validity keseluruhan.
Ratio (CVR) yang mengacu pada Lawshe
(1975) dengan rumus sebagai berikut: CVI = …… (2)
CVR = …… (1)
Keterangan:
Keterangan: CVI = Rata-rata CVR
CVR = Content Validity Ratio (Rasio n = Jumlah item seluruh aspek
Validitas Konten)
ne = Jumlah panelis/validator yang HASIL PENELITIAN DAN
menyetujui kevalidan media PEMBAHASAN
(dianggap setuju dan sangat Hasil Penelitian
setuju jika skor yang diberikan Kelayakan media awetanbasah sebagai
validator adalah 3 dan 4, jika < media pembelajaran pada submateri Protista
3 maka dianggap tidak mirip tumbuhan (alga) dapat dilihat pada
menyetujuikevalidan media) Tabel1.
N = Jumlah panelis atau validator
seluruhnya
lengkap mengenai bagian-bagian tubuh spesies valid dengan skor yang diperoleh adalah 4 dari
dan siswa dapat membedakan berbagai macam empat dosen dan skor 3 dari satu validator.
spesies berdasarkan divisinya. Menurut salah satu validator, media awetan
Penilaian kriteria keempatpada aspek bisa membuat siswa tertarik dan termotivasi
format yaitu kelengkapan dan kemudahan untuk belajar, karena media tersebut belum
mendapatkan alat dan bahan pembuatan pernah digunakan dalam proses pembelajaran.
awetantergolong valid dengan skor yang Hal ini sejalan dengan pendapat Sobirin, dkk
diperoleh adalah 4 dari tiga validator dan skor (2013) bahwa, penggunaan media awetan
3 dari dua validator. Menurut guru Biologi porifera dapat meningkatkan motivasi,
SMA N 1 Serasan Timur, cukup sulit pemahaman konsep dan memberikan
mendapatkan bahan (formalin) karena gambaran yang jelas mengenai pembelajaran
keterbatasan sarana dan prasarana untuk bagi siswa kelas X, dengan hasil menunjukkan
membeli bahan tersebut. Saat ini jika harus bahwa media awetan porifera layak secara
membeli bahan harus memiliki surat resmi teoritis dengan persentase 95,55% dan
yang dikeluarkan oleh sekolah tersebut, mendapatkan respon positif dari siswa dengan
kemudian diajukan ke tempat yang menjual persentase 98,5%.
bahan untuk mendapatkan bahan sesuai Penilaian kriteria ketiga pada aspek isi
keperluan sekolah. yaitu media dapat menghindari kesalahan
Aspek kedua yaitu isi yang terdiri dari konsep mendapatkan nilai CVR 0,99 dan
tiga kriteria. Penilaian kriteria pertama tentang tergolong valid dengan skor yang diperoleh
kesesuaian media dengan tujuan pembelajaran adalah 4 dari tiga validator dan skor 3 dari dua
materi Protista mirip tumbuhan (alga) validator. Menurut satu validator media awetan
memeperoleh nilai CVR 0,99 dan tergolong basah makroalga merupakan gambaran
valid. Namun tiga validator memberikan skor 3 langsung dari bentuk asli atau media realita,
dan hanya satu validator yang memberikan sehingga bisa menghindari miskonsepsi dalam
skor 4, hal ini dikarenakan media belum proses pembelajaran Biologi. Menurut
memenuhi dua tujuan pembelajaran yaitu Maknun, dkk (2012), dalam pembelajaran
mengenai klasifikasi dan peranan Protista Biologi dengan menggunakan media berfungsi
mirip tumbuhan (alga). Oleh karena itu, menghubungkan teori/konsep dan praktik;
validator menyarankan untuk menambahkan meningkatkan daya tarik atau minat siswa;
klasifikasi dan manfaat/ peranan dari setiap dapat memperbaiki miskonsepsi dan
spesimen tumbuhan pada label informasi mengembangkan sikap analisis dan kritis. Hal
wadah awetan. Manfaat dari penambahan ini juga sejalan dengan pendapat Asyhar
informasi mengenai klasifikasi Protista mirip (dalam Istiqomah, dkk, 2014) bahwa, media
tumbuhan (alga) pada label yaitu untuk berfungsi sebagai bahan ajar, mengurangi
mengetahui hubungan kekerabatan antara perbedaaan konsep, menampilkan kembali
tumbuhan satu dengan yang lainnya. suatu benda, mampu menyampaikan informasi,
Sedangkan fungsi dari penambahan peranan mengatasi keterbatasaan ruang waktu serta
pada media yaitu supaya siswa bisa inderawi, dan menarik perhatian.
memperluas pengetahuan mengenai manfaat Aspek ketiga yaitu penggunaan yang
dari setiap tumbuhan tersebut dan terdiri dari tiga kriteria. Penilaian kriteria
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. pertama tentang media dapat digunakan untuk
Menurut Ibrahim dalam (Sobirin, dkk, 2013) perorangan dan kelompok memperoleh nilai
bahwa, salah satu kriteria dalam membuat CVR 0,99 dan tergolong valid dengan skor
media pembelajaran harus disesuaikan dengan yang diperoleh adalah 4 dari tiga validator dan
tujuan pembelajaran dan materi pembelajaran. skor 3 dari dua validator. Menurut validator,
Penilaian kriteria kedua pada aspek isi untuk media awetan basah dapat digunakan
yaitumedia awetan dapat menarik perhatian perorangan dan juga perkelompok maksimal 2-
siswa dan memotivasi siswa untuk belajar 4 orang setiap kelompok. Hal ini juga sejalan
memperoleh nilai CVR 0,99 dan tergolong dengan pendapat (Arsyad, 2014) menyatakan
10
11