Anda di halaman 1dari 53

Pelajaran ke-3

(DNA – Gen – Kromosom)

Retno Agnestisia, S.Si., M.Sc., Ph.D.


Pustaka :
1. Jusuf, M. (2001). Genetika 1: Struktur dan
Ekspresi Gen. Sagung Seto. Jakarta.
2. Yuwono, T. (2002). Biologi Molekuler. Erlangga.
Jakarta.
3. Watson JD., Baker TA., Bell SP., Gann A., Levine,
M., and Losick, R. (2013). Molecular Biology of
the Cell (7th edition). Perason, Benjamin
Cummings.
4. Berbagai artikel ilmiah yang didapat dari internet.
§ DNA terkandung di dalam
nukleus (DNA-kromosom), dan
juga di mitokondria, kloroplas,
serta plasmid (DNA-
ekstrakromosom).
§ DNA adalah asam nukleat yang
terdiri dari dua untai yang
berputar mengelilingi sumbu yang
sama dalam bentuk yang disebut
heliks ganda (Gbr. 1).
§ Menyimpan instruksi genetik
untuk pertumbuhan, Gbr. 1. Struktur DNA yang diperkenalkan oleh
perkembangan, fungsi, dan Watson dan Crick, 1953.

reproduksi suatu organisme.


§ DNA merupakan molekul
biologis yang menyimpan
informasi genetik.
§ Segmen DNA yang
menyimpan informasi
genetik untuk sintesis RNA
dan protein disebut gen.
§ Pembawa gen yang
terdapat di dalam sel Gbr. 2. Struktur kromosom pada sel eukariotik
disebut kromosom. (https://healthjade.net/karyotype/).
§ Etimologi
Istilah gen berasal dari bahasa Jerman,
(gen) dan Yunani (geneá), yang artinya
generasi atau keturunan.
§ Definisi
Segmen DNA yang menyimpan
informasi genetik untuk sintesis RNA
dan protein yang terdapat didalam
kromosom.
§ Penemuan
Gregor Mendel, 1865 menjelaskan
bahwa pewarisan sifat dikendalikan
oleh gen (sebelumnya belum dikenal)
dalam hukum yang disebut “Law in
inheritance”. Selanjutnya, istilah gen Gbr. 2. Struktur kromosom pada sel eukariotik
baru diperkenalkan oleh Wilhelm (https://healthjade.net/karyotype/).
Johannsen pada tahun 1909.
Promoter Operator

Struktur gen prokariotik

Struktur gen eukariotik

Gbr. 3. Struktur gen prokariotik dan eukariotik


§ Ciri paling signifikan dari organisasi gen prokariotik adalah adanya operon
polikistronik, yang merupakan sekumpulan gen struktural yang diatur/
dikendalikan oleh sekuens regulator/ regulatory sequence tunggal.

Promoter Operator

Transkripsi; segmen DNA disalin


ke dalam mRNA
Translasi; kode genetik mRNA
diterjemahkan ke dalam urutan asam
amino tertentu yang menyusun
polipeptida pembentuk protein.

Gbr. 3a. Struktur operon prokariotik dari gen penyandi protein.

§ Operon polikistron terdiri dari (Gbr. 3a):

1. Wilayah open reading frame (ORF) adalah wilayah sekuens DNA yang memiliki kemampuan untuk
di transkripsi - merah.
2. Wilayah regulatory sequence adalah wilayah sekuens DNA yang mengatur transkripsi gen menjadi
mRNA, yang terdiri dari enhancer/ silencer, promoter, operator – kuning dan terminator - biru.
3. Wilayah untranslated regions (UTR) adalah wilayah sekuens DNA yang tidak diterjemahkan namun
merupakan bagian dari mRNA yang berisi situs pengikatan ribosom (RBS) sebelum start kodon
(5`UTR) dan setelah stop kodon (3’UTR) - biru
§ Struktur gen prokariotik terdiri dari empat wilayah penting:
1. Wilayah promoter
2. Wilayah operator
3. Wilayah open reading frame (ORF)
4. Wilayah terminator

Promoter Operator

Gbr. 3a. Struktur operon prokariotik dari gen penyandi protein.


1. Wilayah promoter
§ Sekuens DNA yang berisi situs pengikatan enzim RNA
polymerase yang diperlukan untuk sintesis RNA (Cth:
sintesis mRNA untuk proses transkripsi).
§ Wilayah yang menyediakan lokasi dan arah untuk memulai
transkripsi.

Startpoint

16-19 bp 5-9 bp

Gbr. 4. Wilayah promoter dalam gen prokariotik


2. Wilayah operator
§ Sekuens DNA yang berisi situs pengikatan protein penekan (Cth:
Lac repressor) sebelum sintesis mRNA (transkripsi).
§ Wilayah yang menyediakan lokasi untuk menghambat transkripsi
atau memblokir perlekatan RNA polimerase ke promotor.

Atas: Transkripsi gen dimatikan. Tidak ada laktosa


yang menghambat penekan, sehingga penekan
mengikat ke operator, yang menghalangi RNA
polimerase dari pengikatan ke promotor dan membuat
mRNA yang mengkode gen laktase.

Bawah: Transkripsi gen dihidupkan. Laktosa


menghambat penekan, memungkinkan RNA
polimerase untuk mengikat promotor dan
mengekspresikan gen, yang mensintesis laktase (LacZ,
lacY, dan LacA). Akhirnya, laktase akan mencerna
semua laktosa, sampai tidak ada yang mengikat ke
penekan. Represor kemudian akan mengikat operator,
menghentikan pembuatan laktase.
Gbr. 5. Pola pengaturan operator untuk mematikan
atau menghidupkan transkripsi gen.
3. Wilayah open reading frame (ORF)
§ Bagian dari kerangka baca yang memiliki kemampuan untuk
ditranskripsikan.
§ Bentangan kodon kontinu yang dimulai dengan start kodon
(biasanya ATG) dan berakhir pada stop kodon (biasanya
TAA, TAG atau TGA).

Gbr. 6. Wilayah open reading frame (ORF). Start kodon disorot


dengan warna hijau, dan stop kodon disorot dengan warna
merah.
4. Wilayah terminator
§ Wilayah sekuens DNA yang memberi
sinyal RNA polimerase untuk Promoter Operator

menghentikan transkripsi dari cetakan


DNA dan melepaskan molekul mRNA
yang baru dibentuk.
§ Sekuens DNA dalam terminator
prokariotik mengandung nukleotida
yang ketika ditranskripsi menjadi Gbr. 3a. Struktur operon prokariotik dari gen penyandi protein.
mRNA, membentuk ikatan hidrogen
dalam mRNA untai tunggal. Pasangan
basa intrastrand ini menciptakan
struktur lingkaran dan batang
berbentuk jepit rambut.
§ Struktur ini tampaknya menyebabkan
RNA polimerase berhenti bekerja yang
mengakibatkan terhentinya penyalinan
DNA menjadi mRNA.
§ Penghentian transkripsi terjadi melalui Gbr. 7. Pembentukan fitur jepit rambut yang
dua cara, yaitu Rho independent dan diikuti oleh beberapa nukleotida urasil pada
Rho dependent. mRNA (Rho independent).
4. Wilayah terminator
§ Rho independent
Fitur jepit rambut mRNA yang diikuti oleh beberapa nukleotida urasil (U). Setelah RNA
polimerase berhenti di loop jepit rambut, pasangan basa A-U di daerah kaya urasil terlalu
lemah untuk menahan mRNA sehingga mRNA dan RNA polimerase lepas.

Gbr. 8. Mekanisme penghentian transkripsi


melalui Rho independent.
4. Wilayah terminator
§ Rho dependent
1. Fitur jepit rambut mRNA yang
tidak memiliki daerah poli-U.
Ini membutuhkan bantuan
protein khusus, faktor rho
(Ρ).
2. Faktor rho berikatan dengan
mRNA dan bergerak di
sepanjang molekul hingga
mencapai RNA polimerase
yang terhenti di terminator.
3. Faktor rho yang memiliki
aktivitas hibrid RNA: DNA
helicase, kemudian
menyebabkan RNA
polimerase berdisosiasi dari
mRNA (kemungkinan dengan
Gbr. 9. Mekanisme penghentian transkripsi
melepaskan kompleks melalui Rho dependent.
mRNA-DNA).
Promoter Operator

Struktur gen prokariotik

Struktur gen eukariotik

Gbr. 3. Struktur gen prokariotik dan eukariotik


§ Ciri paling signifikan dari
organisasi gen eukariotik adalah
adanya intron, di antara open
reading frame (ORF),
memisahkan beberapa bagian
yang disebut sebagai ekson.
§ Hanya ekson yang akan tetap
berada di dalam mRNA matang
karena pengangkatan intron
terjadi selama modifikasi pasca-
transkripsi dalam proses yang
disebut RNA splicing.
§ Setelah terjadi splicing, mRNA
eukariotik mengandung satu Gbr. 3b. Struktur euokariotik dari gen penyandi protein.
daerah pengkode protein yang
kontinu. Selain itu, juga terdapat
5' cap and poly-A tail yang
diperlukan untuk meningkatkan
stabilitas.
§ 5’ cap ditambahkan ke nukleotida
pertama dalam mRNA selama
transkripsi, merupakan
nukleotida guanin (G) yang
dimodifikasi.
melindungi mRNA yang
terbentuk serta membantu
ribosom menempel pada
mRNA untuk sintesis protein.
§ Poly-A tail terdiri dari beberapa
adenosin monofosfat; dengan
Gbr. 3b. Struktur euokariotik dari gen penyandi protein.
kata lain, ini adalah hamparan
RNA yang hanya memiliki
nukleotida adenin.
membuat mRNA lebih stabil
dan mencegahnya mengalami
degradasi.
Memungkinkan mRNA yang
matang diekspor dari nukleus Gbr. 10. Struktur mRNA eukariotik.
dan diterjemahkan menjadi
protein oleh ribosom di
sitoplasma.
§ Sama halnya dengan prokariotik,
struktur gen eukariotik terdiri dari
(Gbr. 3b):
1. Wilayah open reading frame
(ORF) yang terdiri dari ekson
(sekuens DNA yang memiliki
kemampuan untuk di
transkripsi)– merah dan intron
(sekuens DNA yang tidak
memiliki kemampuan untuk di
transkripsi – abu-abu.
2. Wilayah regulatory sequence
(wilayahh sekuens DNA yang
mengatur transkripsi gen Gbr. 3b. Struktur euokariotik dari gen penyandi protein.
menjadi mRNA), yang terdiri
dari enhancer/ silencer dan
promoter – kuning dan
terminator - biru.
3. Wilayah untranslated regions (UTR) adalah wilayah sekuens DNA yang tidak
diterjemahkan namun merupakan bagian dari mRNA sebelum start kodon (5`UTR;
berisi situs pengikatan ribosom (RBS) dan setelah stop kodon (3’UTR) - biru
§ Struktur gen eukariotik terdiri dari tiga wilayah penting:
1. Wilayah promoter (proximal dan core)
2. Wilayah open reading frame (ORF)
3. Wilayah terminator

Gbr. 3b. Struktur euokariotik dari gen penyandi protein.


Organisme eukariotik:
RNA polymerase I: sintesis rRNA
RNA polymerase II: sintesis mRNA
RNA polymerase III: sintesis tRNA
1. Wilayah promoter
§ Sama halnya dengan prokariotik, promoter pada eukariotik merupakan sekuens
DNA yang mempunyai situs pengikatan enzim RNA polymerase yang diperlukan
untuk sintesis RNA (Cth: RNA polymerase II untuk sintesis mRNA dalam proses
transkripsi).
§ Terdiri dari situs awal transkripsi (transcription start site; TSS), dan beberapa
sekuens regulator
§ Wilayah yang menyediakan lokasi dan arah untuk memulai transkripsi.
§ Terdiri dari wilayah core dan proximal.
Wilayah core situs awal transkripsi (situs pengikatan RNA polymerase)
Wilayah proximal elemen primary regulatory

Gbr. 11. Struktur promoter eukariotik.


2. Wilayah open reading frame (ORF)
§ Bagian dari kerangka baca yang memiliki kemampuan untuk
ditranskripsikan.
§ Bentangan kodon kontinu yang dimulai dengan start kodon (biasanya
ATG) dan berakhir pada stop kodon (biasanya TAA, TAG atau TGA).
§ Di dalam ORF terdapat dua bagian berbeda yaitu ekson dan intron.

exon intronexon intron exon

Gbr. 3b. Struktur euokariotik dari gen penyandi protein.


2. Wilayah open reading frame (ORF)
§ Ekson
1. Wilayah coding yang akan ditranskripsikan dan ditranslasikan.
2. Sekuens DNA yang akan mengkode asam amino dalam rantai polipeptida suatu
protein.
3. Bervariasi dalam jumlah, urutan dan panjang.
4. Sebuah gen dimulai dan diakhiri dengan ekson dinotasikan dengan 5‘ sampai 3'.
5. Beberapa exon menyertakan wilayah yang tidak diterjemahkan disebut sebagai
UTR region.

§ Intron
1. Wilayah non-coding yang tidak ditranskripsikan dan ditranslasikan.
2. Sekuens DNA ini akan dikeluarkan saat transkrip primer diproses untuk
menghasilkan RNA yang matang.
3. Sekuens DNA intron diawali dengan sekuens GT (pada RNA: GU) dan diakhiri
dengan sekuens AG.
4. Disebut juga wilayah intragenik
3. Wilayah terminator
§ Wilayah yang memberi sinyal
RNA polimerase untuk
menghentikan transkripsi dari
cetakan DNA.
§ Sinyal terminator dikenali oleh
faktor protein yang terkait
dengan carboxy-terminal domain
(CTD) dari RNA polimerase II.
§ Setelah sinyal poli-A ditranskripsi
ke dalam mRNA, faktor
spesifisitas pembelahan dan
poladenilasi (CPSF) dan faktor
stimulasi pembelahan (CST)
ditransfer dari RNA polimerase II Gbr. 12. Wilayah terminator pada mRNA.
ke sinyal poli-A.
3. Wilayah terminator
§ CPSF mengikat urutan AAUAAA dan
CST akan mengikat urutan kaya GU
pada mRNA.
§ Kedua faktor kemudian merekrut
protein lain ke situs untuk membelah
transkrip, membebaskan mRNA dari
kompleks transkripsi, dan
menambahkan string sekitar 200
pengulangan A ke 3’ end dari mRNA
dalam proses yang dikenal sebagai
poladenilasi.
§ Pelepasan enzim RNA polymerase dari
cetakan DNA terjadi melalui dua cara,
yaitu model allosterik dan model
Gbr. 12. Wilayah terminator pada mRNA.
torpedo.
Polyadenylation signal (PAS)

3. Wilayah terminator
§ Model allosterik
1. Penghentian terjadi karena perubahan
struktural unit RNA polimerase setelah
mengikat atau kehilangan beberapa
faktor protein terkait, membuatnya
terlepas dari untai DNA setelah sinyal.
2. Ini akan terjadi setelah unit RNA
polymerase II telah mentranskripsikan
urutan sinyal poli-A, yang bertindak
sebagai sinyal terminator.
Gbr. 13. Mekanisme penghentian
transkripsi eukariotik.
§ Model torpedo
1. Penghentian terjadi karena adanya enzim eksonuklease yang mengikat
untai mRNA sisa bergerak menuju RNA polimerase II yang terikat.
2. Selanjutnya, eksonuklease mendorong RNA polymerase II
menghentikan transkripsi sekaligus membersihkan untai RNA sisa
§ Wilayah enhancer/silencer merupakan sekuens DNA di luar promotor
yang menyediakan situs pengikat untuk faktor transkripsi (protein yang
mengontrol laju transkripsi).
§ Enhancer

Sekuens DNA yang menyediakan situs pengikat protein aktivator untuk


meningkatkan laju transkripsi (dengan memediasi pembentukan kompleks)
§ Silencer

Sekuens DNA yang menyediakan situs pengikat protein penekan (repressor)


untuk menurunkan atau memblokir laju transkripsi (dengan mencegah
pembentukan kompleks)

aktivator repressor

Gbr. 13. Mekanisme enhancer/silencer untuk mengendalikan laju


transkripsi pada gen eukariotik
§ Menyimpan informasi genetik
§ Mengontrol/ mengendalikan fungsi DNA
§ Bertanggung jawab untuk sintesis protein fungsional
§ Etimologi
Istilah kromosom berasal dari bahasa
Yunani, (chroma, warna) dan (soma,
beberapa/ badan). Di namai demikian
karena kromosom memiliki
kemampuan untuk diwarnai dengan
pewarna.
§ Definisi
Struktur terorganisir DNA dan protein
yang ditemukan di dalam sel.
§ Penemuan
Kromosom pertama kali dijelaskan
oleh Strausberger, 1875. Kemudian
istilah ”kromosom", untuk pertama
kalinya digunakan oleh Waldeyer, Gbr. 2. Struktur kromosom pada sel eukariotik
1888. Selanjutnya, pada tahun 1903, (https://healthjade.net/karyotype/).
Sutton and Boveri, menemukan
bahwa kromosom mengandung
materi genetik yang dikemukakan
dalam teori “chromosome theory of
inheritance”.
Gbr. 14. Perbedaan sel prokariotik dan eukariotik
(https://thetelegraphdaily.wordpress.com/2011/03/12/reply-
for-jayla-differences-between-prokaryotic-eukaryotic/).
§ Kromosom pada sel eukariotik
terdapat di dalam inti sel
(nukleus).
§ Merupakan kumpulan gen yang
panjang dan berserabut
§ Membawa informasi genetik yang
dibentuk dari kromatin yang
terkondensasi.
§ Kromatin terdiri dari ruas DNA
yang melilit delapan protein
histon yang disebut sebagai
Gbr. 2. Struktur kromosom pada sel eukariotik
nukleosom dan dikemas rapat (https://healthjade.net/karyotype/).
untuk membentuk serat kromatin.
§ Nukleosom yang merupakan unit struktural
dasar kemasan DNA dalam kromatin pada
organisme eukariotik.
§ Struktur nukleosom terdiri dari segmen DNA
di sekitar delapan protein histon yang
menyerupai benang yang dililitkan pada
gulungan.
§ Setiap nukleosom terdiri dari kurang dari dua
putaran DNA yang membungkus sekumpulan
delapan protein yang disebut histon, yang
dikenal sebagai histon oktamer.
§ Setiap histon oktamer mempunyai dua
salinan yang masing-masing terdiri dari
protein histon H2A, H2B, H3, dan H4.

Gbr. 16. Struktur kristal


partikel inti nukleosom Gbr. 15. Struktur kromosom pada sel eukariotik
terdiri dari histon inti H2A, (https://en.wikipedia.org/wiki/Nucleosome).
H2B, H3 dan H4, serta
DNA(https://en.wikipedia.or
g/wiki/Nucleosome).
§ Partikel inti nukleosom terdiri dari sekitar 146
pasangan basa (bp) DNA yang dibungkus
dalam 1,67 putaran superhelikal kidal di
sekitar oktamer histon.
§ Partikel inti dihubungkan oleh bentangan
DNA penghubung (linker DNA), yang
panjangnya bisa mencapai sekitar 80 bp.
§ Selanjutnya, terdapat protein histon
penghubung (linker histone) yang disebut
sebagai H1.
§ Histon penghubung ini berfungsi untuk
memadatkan kromatin yang terletak di
nukleosom dekat masuk dan keluar DNA Gbr. 17. Skema organisasi nukleosom
yang mengikat ke wilayah penghubung DNA. (https://en.wikipedia.org/wiki/Nucleosome).

Gbr. 18. Model pemadatan kromatin saat ini (https://en.wikipedia.org/wiki/Nucleosome).


one chromatid
(1) Kromatid (chromatid) - salah satu dari
dua bagian identik dari kromosom (lengan
kromosom).
(2) Sentromer (Centromere) - titik di mana
dua kromatid bersentuhan.
(3) Lengan pendek (Short arm; p)
(4) Lengan panjang (Long arm; q)

§ Setiap kromosom terdiri dari struktur serupa


dari kromatid. Mereka identik dan disebut
sebagai kromatid saudara (sister chromatids).
§ Panjang kromosom adalah sekitar 0,2-0,5 μ
dengan diamater 0,2-20 μ (1 μ = 0.001 m). Sister chromatids

Gbr. 19. Diagram dari kromosom eukariotik


metafase yang direplikasi dan dipadatkan.
(https://en.wikipedia.org/ wiki/Chromosome).
Gbr. 20. Duplikasi kromatid menjadi kromatid saudara (www.google.com).
one chromatid
(1) Kromatid (chromatid) - salah satu dari
dua bagian identik dari kromosom (lengan
kromosom).
(2) Sentromer (Centromere) - titik di mana
dua kromatid bersentuhan.
(3) Lengan pendek (Short arm; p)
(4) Lengan panjang (Long arm; q)
§ Sentromer mengandung sistem serat
kompleks yang disebut kinetokor
(kinetochore). Kinetokor memediasi
perlekatan mikrotubulus ke kromosom,
sehingga mendorong segregasi yang tepat
selama mitosis dan meiosis.
Sister chromatids

Gbr. 19. Diagram dari kromosom eukariotik


metafase yang direplikasi dan dipadatkan.
(https://en.wikipedia.org/ wiki/Chromosome).
one chromatid
(1) Kromatid (chromatid) - salah satu dari
dua bagian identik dari kromosom (lengan
kromosom).
(2) Sentromer (Centromere) - titik di mana
dua kromatid bersentuhan.
(3) Lengan pendek (Short arm; p)
(4) Lengan panjang (Long arm; q)
§ Di dalam kromoson juga terdapat telomer
(telomere).
§ Telomer mengandung bagian unit genetik
yang berisi DNA non-kode yang ditemukan di
ujung kromosom.
§ Fungsinya untuk menjaga agar DNA didalam
kromosom tidak terurai (menjaga stabilitas Sister chromatids
struktural kromosom).
Gbr. 19. Diagram dari kromosom eukariotik
metafase yang direplikasi dan dipadatkan.
(https://en.wikipedia.org/ wiki/Chromosome).
Berdasarkan letak sentromer, kromosom terdiri dari empat bentuk:

Gbr. 21. Beberapa bentuk kromosom


(https://alevelbiology.co.uk/notes/chromosomes-introduction-structure-types/).

1. Telosentris - sentromer ditemukan di ujung kromosom, artinya tidak ada


lengan p (kromosom tidak ditemukan pada manusia).
2. Akrosentrik - sentromer sangat menyimpang dari pusat, mengarah ke
lengan p yang jauh lebih pendek.
3. Submetasentrik - sentromer di luar pusat, mengarah ke lengan p lebih
pendek relatif terhadap lengan q.
4. Metasentrik - sentromer ada di tengah, yang berarti lengan p dan q
memiliki panjang yang sebanding.
Berdasarkan sifatnya, kromosom terdiri dari dua tipe:
1. Kromosom autosom (autosome) - kromosom apa pun yang bukan kromosom
seks.
- Anggota pasangan autosom dalam sel diploid memiliki morfologi yang
sama, tidak seperti pada pasangan alosom yang mungkin memiliki struktur
berbeda.
- DNA dalam autosom secara kolektif dikenal sebagai atDNA atau auDNA.

2. Kromosom alosom (Allosome; kromosom seks yang juga disebut sebagai


gonosom) - Kromosom ini secara langsung terkait dengan reproduksi dan
berbeda dari autosom baik dalam ukuran, bentuk, dan perilaku.
- Ada sepasang alosom pada mamalia yang disebut kromosom "X" dan "Y”
(penentu sifat kelamin).

Sel somatik : 22AA + XY atau 22AA + XX


44A + XY atau 44A + XX

Sel kelamin : 22A + X atau 22A + Y

Cth: pada manusia


§ Kariotipe adalah set lengkap kromosom
dalam suatu spesies atau dalam
organisme.
§ Kariotipe menggambarkan jumlah
kromosom suatu organisme dan
bentuknya di bawah mikroskop cahaya.
§ Perhatian diberikan pada panjang
kromosom, posisi sentromer, perbedaan
antara kromosom seks, dan karakteristik
fisik lainnya.
§ Pada manusia, kromosom X memiliki
ukuran yang lebih besar dan berbentuk
metasentrik, sedangkan kromosom Y
berukuran kecil dan berbentuk
akrosentrik.

Jumlah: Gbr. 22. Kariotipe pada manusia


“23 pasang atau 46 kromosom”
Gbr. 12. Perbedaan sel prokariotik dan eukariotik
(https://thetelegraphdaily.wordpress.com/2011/03/12/reply-
for-jayla-differences-between-prokaryotic-eukaryotic/).
§ Kromosom pada sel prokariotik
dapat ditemukan di wilayah
sitoplasma yang disebut nukleoid
(artinya seperti inti).
§ Merupakan kromosom tunggal
yang berbentuk lingkaran.
§ Sel prokariotik mungkin hanya
memiliki satu kromosom, tetapi
satu kromosom ini adalah
molekul DNA yang cukup panjang
yang harus dipadatkan agar
dapat menempati ruang kecil. Gbr. 23. Struktur kromosom pada sel
prokariotik. Cth: bakteri.
§ Pada umumnya, DNA prokariotik
mengalami supercoiling untuk
proses pemadatan dan
pengepakan.
§ DNA prokariotik yang berbentuk lingkaran dapat dipadatkan melalui
pembentukan struktur loop difasilitasi oleh protein terkait nukleoid
(Nucleoid-associated proteins; NAPs).
§ NAP adalah protein di dalam nukleoid yang dapat mengikat molekul
DNA, memperkenalkan lengkungan dan lipatan.
§ Struktur loop selanjutnya mengalami supercoiling yang menggunakan
penerapan tegangan untuk memelintir molekul DNA.

Gbr. 24. DNA kromosom pada sel prokariotik yang mengalami supercoiling.
§ Kebanyakan sel prokariotik hanya memiliki satu kromosom, sehingga diklasifikasikan
sebagai sel haploid (1n, tanpa kromosom berpasangan).
§ Sel prokariotik tidak ada nukleus, sehingga tidak dapat mengalami mitosis atau meiosis.

§ Sebaliknya, prokariota dapat berkembang biak dengan proses yang disebut


pembelahan biner (Binary fission; Bi- artinya dua, fussion berarti terpecah).

Gbr. 26. Diagram yang menunjukkan bagaimana satu sel prokariotik membelah menjadi dua sel
identik melalui pembelahan biner (www.google.com).

§ DNA direplikasi salinan DNA dipisahkan ke setiap sisi sel yang berbeda saat
memanjang septum (pembelahan) mulai terbentuk di tengah sel yang memanjang,
membentuk dinding sel baru dan membelah sel asli menjadi dua.
§ Hasilnya adalah dua sel identik, masing-masing dengan kromosom DNA yang identik.
Perbedaan Eukariotik Prokariotik
Bentuk Linier Melingkar
Ukuran Besar Kecil
Jumlah Multiple Single
Lokasi Nukleus (inti sel) Nukleoid (wilayah
dalam sitoplasma)
Protein Histones Nucleoid-associated
protein (NAPs)
§ Bahan pembungkus yang mengikat segmen DNA dan
protein menjadi satu.
§ Melindungi
materi genetik (DNA) agar tidak rusak
selama proses pembelahan sel.
§ Bertanggung
jawab untuk replikasi, pembelahan dan
pembuatan sel anak (reproduksi).
Genome
(semua materi genetik dari suatu organisme)

DNA kromosom DNA ekstrakromosom DNA/ RNA


(Virus)
DNA coding + DNA non-coding
(gen) (daerah intergenik)

Nukleus Nukleoid mitokondria kloroplas plasmid


(Eukariotik) (prokariotik) (Eukariotik) (Eukariotik; (prokariotik)
tumbuhan)
§ Wilayah sekuens DNA yang terletak di antara gen.
§ Merupakan bagian dari DNA yang tidak menyandikan sekuens RNA dan
protein.
§ Wilayah ini berbeda dengan daerah intragenik (intron; wilayah sekuens
DNA yang pendek tanpa kode yang ditemukan di dalam gen, terutama di
dalam gen organisme eukariotik.

Gbr. 27. Ilustrasi wilayah intergenik DNA

§ Tidak memiliki fungsi khusus, namun beberapa penelitian menunjukan


bahwa wilayah ini mengandung sekuens DNA yang secara fungsional
penting seperti promotor dan enhancer, yang dapat mengaktifkan ekspresi
gen.
§ Pada manusia, daerah intergenik terdiri dari sekitar 50% dari genom,
sedangkan jumlah ini jauh lebih sedikit pada bakteri (15%) dan ragi (30%).
§ Genom virus tersusun atas
materi genetik hanya berupa
DNA atau RNA dan tidak
keduannya, sehingga sering
disebut sebagai virus DNA jika
genom tersusun atas DNA dan
virus RNA jika genom tersusun Gbr. 28. Virus DNA vs virus RNA
atas RNA.
§ Pada satu virus dewasa
terdapat hanya satu kromosom
yang dapat berbentuk linier dan
sirkular.
§ Molekul DNA dan RNA virus
terdapat dalam dua jenis, yaitu
berutas tunggal (single-strand)
atau berutas ganda (double
strand) Gbr. 29. Struktur genome virus DNA vs virus RNA
§ DNA atau RNA di dalam lapisan protein
pelindung yang disebut kapsid.
§ Bentuk kapsid dapat bervariasi dari satu
jenis virus ke virus lainnya (Gbr. 30).
§ Kapsid dibuat dari protein yang dikodekan
oleh gen virus di dalam genomnya.
§ Untuk berkembang biak, virus menginfeksi
sel inang hidup oleh karenanya ia disebut Gbr. 30. Struktur kapsid virus
sebagai parasit intraseluler obligat.
§ Saat terinfeksi, sel inang dipaksa untuk
dengan cepat menghasilkan ribuan
salinan identik dari virus asli (siklus
replikasi; Gbr. 31).
§ Hal ini karena virus tidak memiliki sel
seperti kebanyakan organisme lainnya,
sehingga organisme ini juga tidak memiliki
enzim yang terlibat dalam metabolisme
dan ribosom untuk membuat proteinya
sendiri.
§ Virus mendapatkan enzim dan bahan-
bahan metabolisme dari sel yang
ditumpanginya, oleh karenanya infeksi
virus dapat menyebabkan suatu penyakit
pada organisme yang diinfeksikannya. Gbr. 30. Siklus replikasi virus DNA pada sel inang
“Thank you for your kind attention”

Anda mungkin juga menyukai