Anda di halaman 1dari 42

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas

Dosen Pengampu : M. Sahli, M.Kes

Disusun oleh :

KELOMPOK 4 / 3C

1. Mei Alfaeni Qurotul ‘Aeni (2018200094)


2. Mohammad Ridho An Nafis (2018200095)
3. Widiya Aryani (2018200096)
4. Apriliana Azzahra (2018200097)
5. Bagas Choirul Hidayat (2018200099)
6. Dedi Kurniawan (2018200100)
7. Rafika Lu’lu’u Kusumaningtyas (2018200101)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN JAWA TENGAH

DI WONOSOBO

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas
ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Untuk menyempurnakan isi dari
makalah ini kami mencari banyak referensi dari berbagai sumber seperti buku dan
media online. Hal ini karena kami menginginkan makalah ini pantas dibaca oleh
semua orang dan bisa memberikan informasi ataupun menambah pengetahuan
para mahasiswa. Dalam makalah ini kami juga memberikan penjelasan dengan
rinci agar mempermudah para pembaca dalam memahami isi makalah.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan maupun


kesalahan yang jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terimakasih. Semoga dalam pembuatan
makalah ini di Ridhoi oleh Allah SWT.

Wonosobo, 20 Oktober 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.............................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................5
1.3. Tujuan Penulisan.........................................................................5
1.4. Manfaat........................................................................................5
BAB II KONSEP KEPERAWATAN GERONTIK
2.1. Definisi Keperawatan Komunitas................................................6
2.2. Tujuan Keperawatan Komunitas.................................................6
2.3. Sasaran Keperawatan Komunitas ...............................................7
2.4. Jenis-jenis Keperawatan Komunitas............................................
2.5. Kegiatan Keperawatan Komunitas..............................................
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
3.1. Pengkajian...................................................................................
3.2. Analisa Data................................................................................
3.3. Prioritas Masalah.........................................................................
3.4. Intervensi.....................................................................................
3.5. Implementasi ..............................................................................
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan..................................................................................
4.2. Saran............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Komunitas sebagai suatu kesatuan hidup manusia yang menempati suatu
wilayah nyata dan berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat, serta terikat
oleh rasa identitas suatu komunitas. (Koentjaraningrat, 1990; Wahit Iqbal
Mubarak & Nurul Chayatin, 2013). Sedangkan ANA (1973) mendefinisikan
keperawatan komunitas merupakan suatu sintesis dari praktik keperawatan dan
praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan serta
memelihara kesehatan penduduk. (Wahit Iqbal Mubarak & Nurul Chayatin, 2013)

Dari dua definisi diatas menjelaskan bahwa dalam suatu masyarakat


ataupun komunitas perlu adanya peningkatan kesadaran dari komunitas tentang
kesehatan sehingga adanya keperawatan komunitas membantu proses tersebut dan
dapat mencegah pengendalian wabah penyakit terutama penyakit menular.

Dalam pelaksanaannya, keperawatan kesehatan masyarakat diupayakan


dekat dengan masyarakat, sehingga strategi pelayanan kesehatan yang utama
merupakan pendekatan yang juga menjadi acuan pelayanan kesehatan yang akan
diberikan. Artinya, upaya pelayanan atau asuhan yang diberikan tersebut
merupakan upaya yang esensial atau sangat dibutuhkan oleh masyarakat, dan
secara universal upaya tersebut mudah dijangkau.

Dengan demikian, di dalam keperawatan komunitas penggunaan teknologi


tepat guna sangat ditekankan. Wujud aplikasi kegiatan nyatanya adalah seorang
perawat komunitas mampu melakukan rangsangan atau memotivasi masyarakat di
wilayah binaannya dengan memilih alat edukatif sederhana yang tersedia di
wilayah tersebut.

Sehingga hal ini dapat memberikan perawat sisi lain dari proses
keperawatan yang ada pada rumah sakit. Dalam makalah ini, akan dibahas
mengenai proses asuhan keperawatan komunitas

4
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana proses pemberian asuhan keperawatan komunitas?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Tujuan Umum
Secara umum, penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengetahui
proses pemberian asuhan keperawatan secara teori dan menngaplikasikan
kedalam praktik di masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari makalah ini, yaitu:
a. Agar mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan teori dan
konsep keperawatan kesehatan komunitas.
b. Agar mahasiswa memahami dan mampu menejelaskan model
pelayanan keperawatan komunitas atau puskesmas pada masyarakat
pedesaan.
c. Agara mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan keluarga
dan komunitas pada masyarakat perdesaan.

1.4. Manfaat
a. Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang konsep keperawatan
komunitas.
b. Mahasiswa dapat mengetahui tentang penerapan asuhan keperawatan
c. Mahasiswa dapat mengetahui asuhan keperawatan yang dapat diberikan
untuk komunitas.
d. Masyarakat dapat menambah wawasan mereka tentang pentingnya
kesehatan lingkungan dan individu di masyarakat.

5
BAB II
KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS

2.1. Definisi Keperawatan Komunitas


Keperawatan komunitas mencangkup perawatan kesehatan keluarga ( nurse
health family) juga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas, membantu
masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatan tersebut sesuai dengan
kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan kepada
orang (Harnilawati,2013).
Praktik keperawatan komunitas merupakan sintesi teori keperawatan dan
teori kesehatan masyarakat untuk promosi, pemeliharaan dan perawatan kesehatan
populasi melalui pemberian pelayanan keperawatan pada individu, keluarga dan
kelompok yang mempunyai pengaruh terhadap kesehatan komunitas (Stanhope
dan Lancaster,2010).
Keperawatan kesehatan komunitas adalah praktek melakukan promosi
kesehatan dan melindungi kesehatan masyarakat dengan menggunakan pendekata
ilmu kesehatan masyarakat yang berfokus pada tindakan promotif dan pencegahan
penyakit yang sehat (Anderson dan McFarlane,2011).

2.2. Tujuan Keperawatan Komunitas


Tujuan keperawatan komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan
kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya berikut ini:

1. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu,


keluarga, dan kelompok dalam konteks komunitas.
2. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general
community) dan mempertimbangkan bagaimana masalah atau isu kesehatan
masyarakat dapat memengaruhi keluarga, individu, dan kelompok.

Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan


masyarakat mempunyai kemampuan untuk:

6
1. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami
2. Menetapkan dan memprioritaskan masalah kesehatan
3. Merumuskan serta memecahkkan masalah
4. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
5. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi yang
akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan
secara mandiri (self care).

2.3. Sasaran Keperawatan Komunitas


Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk
individu, keluarga, dan kelompok, baik yang sehat maupun yang sakit, khususnya
mereka yang berisiko tinggi dalam masyarakat.
1. Individu
Individu adalah anggota keluarga sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi,
psikologi, sosial, dan spiritual. Peran perawat komunitas disini adalah
membantu individu agar dapat memenuhi kebutuhan dasarnya karena
adanya kelemahan fisik dna mental yang dialami, keterbatasan
pengetahuannya, dan kurangnya kemauan menuju kemandirian.
2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam
satu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau
adopsi. Antara keluarga yang satu dengan yang lainnya saling bergantung
dan berinteraksi. Dan fokus pelayanan kesehatan yang strategis adalah
keluarga.
3. Kelompok Khusus
Kelompok khusus merupakan sekumpulan individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, usia, permasalahan (problem), serta kegiatan
terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Berikut ini
kelompok khusus yang ada di masyarakat dna institusi yang diklasifikasikan
berdasarkan permasalahan dan kebutuhan yang mereka hadapi:

7
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhan (growth development) seperti:
kelompok ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, anak balita, anak usia
sekolah dan kelompok usia lanjut.
b. Kelompok khusus dengan kesehatan khusus yang memerlukan
pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan, seperti:
penderita penyakit menular, penderita penyakit tidak menular, dan
kelompok cacat yang memerlukan rehabilitasi.

2.4. Jenis – jenis Keperawatan Komunitas


1. Orientasi Lapangan dan sosialisasi
Orientasi lapangan berupa pengenalan kondisi lahan praktek profesi,
sedangkan sosialisasi dilaksanakan dengan aparat pemerintah, tokoh
masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh-tokoh organisasi
lainnya.
2. Pengambilan Data
Pengambilan dta kesehatan masyarakat dilaksanakan dengan metode
survei menggunakan kuesioner melalui tanya jawab dan observasi.
3. Pengolahan Data
Data diolah secara diskriptif, untuk mengetahui jenis-jenis masalah
kesehatan yang ada dimasyarakat serta didistribusi faktor-faktor yang
menyebabkan timbulnya masalah kesehatan.
4. Penyajian Data (Loka Karya Mini)
Data yang sudah dianalisa disajikan oleh mahasiswa kepada
masyarakat pada acara loka karya mini yang dihadiri oleh perwakilan
elemen masyarakat yang ada di daerah binaan meliputi, tokoh masyarakat,
tokoh agama, aparat pemerintah, serta elemen masyarakat lainnya.
5. Menertukan Masalah Kesehatan dan Penyusunan Renca Intervensi
Pada saat loka karya mini penyajian data, mahasiswa bersama-sama
masyarakat menentukan masalah kesehatan dan rencana intervensi untuk
mengatasi masalah kesehatan yang ada.

8
6. Melaksanakan Intervensi Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Kegiatan intervensi kesehatan masyarakat dilaksanakan oleh
masyarakat bersama-sama mahasiswa. Kegiatan ini meliputi aspek promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif, dengan melakukan kerja sama lintas
sektoral dan lintas program dalam penanggulangan masalah kesehatan
antara lain dengan pihak puskemas, Dinas Kesehatan, dan pemerintah
daerah kabupaten stempat.
7. Melaksanakan Implementasi Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Kegiatan implementasi keperawatan merupakan pengaplikasian hasil
dari intervensi yang telah disepakatimoleh masyarakat dengan mahasiswa
sebagai pengarah dan masyarakat sebagai pelaksana.

2.5. Kegiatan Keperawatan Komunitas


1. Upaya Promotif
Untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat dengan jalan :
a) Penyuluhan kesehatan masyarakat
b) Peningkatan gizi
c) Pemeliharaan kesehatan perorangan
d) Pemeliharan kesehatan lingkungan, olahraga secara teratur
e) Rekreasi
f) Pendidikan seks
2. Upaya Preventif
Untuk mencegah penyakit dan gangguan kesehatan terhadap individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat melalui kegiatan :
(a) Imunisasi masal terhadap bayi dan balita
(b) Pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas,
maupun kunjungan rumah
(c) Pemberian vitamin A, yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun
dirumah
(d) Pemeriksaan pemeliharaan kehamilan, nifas, dan menyusui

9
3. Upaya Kuratif
Untuk merawat dan mengobati anggota keluarga, kelompok yang menderita
peyakit ataupun masalah kesehatan melalu :
(a) Perawatan orang sakit dirumah (Home Nursing)
(b) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut keperawatan dari
puskesmas dan rumah sakit
(c) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis dirumah ibu bersalin
dan nifas
(d) Perawatan tali pusat bayi baru lahir
4. Upaya Rehabilitatif
Untuk pemeliharaan kesehatan bagi penderita yang dirawat dirumah
maupun terhadap kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama.
(a) Pelatihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik seperti penderita
kusta, patah tulang, kelainan bawaan
(b) Pelatihan fisik tertentu bagi penderita penyakit tertentu, seperti TBC,
pelatihan nafas dan batu, penderita stoke melalui fisiotherapy
5. Upaya Resosialitatif
Upaya untuk mengembangkan Indivu, keluarga dan kelompok khusus ke
dalam pergaulan masyarakat.

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
3.1. PENGKAJIAN
Dari pengkajian 14 KK (Kepala Keluarga) yang terdiri dari 48 jiwa, di Dusun
Kalibeber RT 1/ RW 1, Kec. Mojotengah Kab. Wonosobo, dengan hasil sebagai
berikut :
1 DATA UMUM
a. Rata-rata Usia

10
Rata - rata usia
12

10

0
0-5 tahun 6-11 tahun 12-25 tahun 26-45 tahun 46-65 tahun 66-keatas

Laki - Laki Perempuan

b. Pendidikan

pendidikan
25

20

15
pendidikan

10

0
Blm Tamat SD Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Perguruan Tinggi

c. Agama

11
Agama
60

50

40
Agama
30

20

10

0
Islam Kristen Katholik Hindu Budha

d. Pekerjaan

pekerjaan
45

40

35

30

25 pekerjaan

20

15

10

0
Petani Pekerja Buruh Kasar Pedagang PNS/TNI/POLRI Lain-lain

e. Riwayat Kesehatan

12
riwayat kesehatan
2.5

1.5
riwayat kesehatan

0.5

0
ISPA Pneumonia DBD TBC Lain-lain

2 PENGKAJIAN BAYI DAN BALITA


Tidak memiliki balita

3 STATUS GIZI DAN BALITA


Tidak memiliki balita

4 STATUS SOSIAL, EKONOMI, DAN BUDAYA


a. Pendapatan keluarga setiap bulan

Pendapatan Keluarga Setiap bulan


12

10

0
< 6200000 6200000 - 1000000 > 1000000

Pendapatan Keluarga Setiap bulan

13
b. Pengeluaran Keluaraga perbulan

Pengeluaran Keluarga Setiap bulan


10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
< 6200000 6200000 - 1000000 > 1000000

Pengeluaran Keluarga Setiap bulan

c. Keluarga mempunyai Kebiasaan menabung

Keluarga Kebiasaan Menabung


14

12

10

0
ya Tidak

Keluarga Kebiasaan Menabung

d. Keluarga mempunyai simpanan uang untuk ditabung.

14
Keluarga mempunyai simpanan uang untuk ditabung
16

14

12

10

0
Ya Tidak

Keluarga mempunyai simpanan uang untuk ditabung

e. Ibu bekerja

Ibu Bekerja
8

0
Ya Tidak

Iby Bekerja

f. Pengelola Keuangan

15
Pengelola keuangan dalam Keluarga
16

14

12

10

0
Ayah Ibu Lain-lain

Pengelola keuangan dalam Keluarga

5 SISTEM NILAI
a. Suku Bangsa Ayah

Suku Bangsa Ayah


16

14

12

10

0
Jawa Sunda Lain-lain

Suku Bangsa Ayah

b. Suku Bangsa Ibu

16
Suku Bangsa Ibu
14

12

10

0
Jawa Sunda Lain-lain

Suku Bangsa Ibu

c. Bahasa Sehari-hari yang dipakai

Bahasa Sehari-hari yang dipakai


16

14

12

10

0
Bahasa Daerah Bahasa Indonesia

Bahasa Sehari-hari yang dipakai

d. Keluarga Mengikuti kegiatan Beragama

17
mengikuti kegiatan beragama
14

12

10

8 mengikuti kegiatan beragama

0
Ya Tidak Category 3

e. Nilai-nilai tertentu yang bertentangan dengan kesehatan


Nilai yang bertentangan dengan kesehatan
14

12

10

0
Ya, Sebutkan. Tidak

Nilai yang bertentangan dengan kesehatan

f. Persepsi Keluarga Terhadap Kesehatan

Persepsi keluarga terhadap kesehatan


14

12

10

0
Hal Yang Penting Tidak Penting Tidak tahu Lain-lain

Persepsi keluarga terhadap kesehatan

18
6. FAKTOR LINGKUNGAN PERUMAHAN
a. Jenis rumah / bangunan

Jenis rumah / bangunan


16

14

12

10

0
Permanen Semi Permanen Non Permanen

Jenis rumah / bangunan

b. Luas pekarangan

Luas Pekarangan
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
< 50 m2 50 - 100 m2 > 100 m2

Luas Pekarangan

c. Luas bangunan

19
Luas bangunan
9

0
< 6 m2 > 6 m2

Luas bangunan

d. Status rumah

Status rumah
16

14

12

10

0
Sewa Milik Sendiri

Status rumah

e. Atap rumah

20
Atap rumah
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Seng Genteng

Atap rumah

f. Ventilasi/cahaya

Ventilasi/cahaya
14

12

10

0
< 10% dari luas dinding >10% dari luas dinding

Ventilasi/cahaya

g. Lantai

21
Lantai
16

14

12

10

0
Tanah Plester Papan Ubin/Keramik

Lantai

h. Ternak

Ternak
12

10

0
Ada Tidak

Ternak

i. Letak kandang

22
Letak kandang
4.5

3.5

2.5

1.5

0.5

0
Didalam rumah Diluar rumah

Letak kandang

j. Pemanfaatan kotoran ternak

Pemanfaatan kotoran ternak


3.5

2.5

1.5

0.5

0
Pupuk Timbun Dijual Dibuang

Pemanfaatan kotoran ternak

k. Berapa kali kandang dibersihkan

23
Berapa kali kandang dibersihkan
3.5

2.5

1.5

0.5

0
Sehari 1x seminggu 1x sebulan

Berapa kali kandang dibersihkan

l. Apakah keluarga pernah sakit akibat ternak

keluarga pernah sakit akibat ternak


4.5

3.5

2.5

1.5

0.5

0
Ya Tidak

keluarga pernah sakit akibat ternak

7. PEMBUANGAN SAMPAH
a. Tempat Pembuangan Sampah

24
Punya tempat pembuangan sampah
14

12

10

8 Punya tempat pembuangan


sampah

0
ya, terbuka ya tertutup tidak

b. Cara Pengelolaan Sampah Akhir

Cara pengelolaan sampah akhir


9

5 Cara pengelolaan sampah akhir

0
Dibakar Dikelola PU Ditimbun

8. SUMBER AIR
a. Sumber Air dan Asal Sumber Air

25
Series 1
8

5
Series 1
4

0
Ya, Dari Sumur Ya, Dari Mata Air Ya, Dari PAM Ya, Dari Lain-lain Tidak

b. Tempat Penyimpanan Air

penyimpanan air
9

5 penyimpanan air

0
Terbuksa Tertutup

c. Pembersihan Tempat Penyimpanan Air

26
pembersiham tempat air
12

10

8
pembersiham tempat air
6

0
<4 Hari 4-8 Hari >8 Hari

d. Kualitas Air dan Jarak Sumber Air dengan Pembuangan Limbah

Kualitas Air dan Jarak Sumber Air dengan Pembuangan


Limbah
Tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa > 10 meter

14 14

9. PEMBUANGAN AIR LIMBAH


a. Saluran air limbah

27
Saluran air limbah
2

Sungai
Selokan Tertutup
Selokan Terbuka

b. Kondisi Bila Disalurkan

kondisi bila disalurkan

Tertutup Lancar
Terbuka Lancar

10. PEMBUANGAN KOTORAN / TINJA


a. Tempat Pembuangan

28
Tempat Pembuangan Kotoran / Tinja
14

12

10

8 Tempat Pembuangan Kotoran /


Tinja

0
Septi Tank Jumbleng Lain-lain

b. Kepemilikan dan Lokasi Pembuangan

kepemilikan dan lokasi


9

5 kepemilikan dan lokasi

0
Pribadi, diDalam Rumah Pribadi, diLuar Rumah WC Umum

c. Kondisi dan Jarak dari Sumber Air

29
kondisi dan jarak dari sumber air

Terpelihara, <5m
Terpelihara, 5-10m
Terpelihara, >10m
Tidak Terpelihara

11. PERILAKU KELUARGA DALAM PENANGGULANGAN


PENYAKIT
a. Kebiasaan Keluarga Saat Ada yang Sakit

Kebiasaan keluarga jika ada yang sakit


14

12

10

0
Beli obat sendiri ke layanan kesehatan

Kebiasaan keluarga jika ada yang sakit

b. Kegiatan untuk Mempertahankan Kesehatan

30
kegiatan untuk mempertahankan kesehatan
12

10

8
kegiatan untuk mempertahankan
kesehatan
6

0
Ada Tidak

12. LANSIA
a. Terdapat Lansia

terdapat lansia
12

10

8
terdapat lansia
6

0
Ada, Sehat Ada, Sakit Tidak Ada

b. Lingkungan membahayakan lansia

31
lingkungan membahayakan lansia
3.5

2.5

2 lingkungan membahayakan lansia

1.5

0.5

0
Ya Tidak

c. Bila Lansia Sakit Berobat keNakes

bila sakit berobat ke nakes


3.5

2.5

2 bila sakit berobat ke nakes

1.5

0.5

0
Ya Tidak

d. Lansia Batuk >2 minggu

32
lansia batuk>2minggu
3.5

2.5

2 lansia batuk>2minggu

1.5

0.5

0
Ya Tidak

e. Terdapat Posyandu dan Aktif

terdapat posyandu dan aktif


2.5

1.5
terdapat posyandu dan aktif

0.5

0
Ada, Aktif Datang Tidak Ada

f. Kebiasaan Lansia dan Makanan Pantangan

33
kebiasaan lansia dan makanan pantangan
2.5

1.5

1
kebiasaan lansia dan makanan
0.5 pantangan
0

g. Mengikuti kegiatan sosial dan Kegiatan Lansia dirumah

mengikuti kegiatan sosial dan kegiatan lansia dirumah


2.5

1.5 mengikuti kegiatan sosial dan


kegiatan lansia dirumah

0.5

0
Ya, Berkebun Tidak

13. FASILITAS KESEHATAN

34
fasilitas kesehatan
16

14

12

10
fasilitas kesehatan
8

0
Ya, Posyandu ya, Puskesmas Ya, Dokter Praktik

14. KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI


a. Sarana Informasi dalam Keluarga

Sarana informasi dalam keluarga


16

14

12

10

0
TV Radio Smartphone

Sarana informasi dalam keluarga

b. Kepemilikan sarana transportasi

35
Sarana transportasi
14

12

10

0
Sepeda motor Sepeda Mobil

Sarana transportasi

c. Pembuat Keputusan dalam Keluarga

pembuat keputusan dalam keluarga


14

12

10

8 pembuat keputusan dalam


keluarga

0
Ayah Ibu Lain-lain

15. Derajat Kesehatan


a. Anggota Keluarga yang sakit saat pengkajian

36
Anggota Keluarga yang sakit saat pengkajian
14

12

10

0
Ya, Resiko Tinggi Tidak

Anggota Keluarga yamg sakit saat pengkajian dan beresiko tinggi

b. A
keluarga yg cacat
n
14
g
12

10
g

8
o
6 t
4 a
2

0
Cacat Tidak

keluarga yg cacat

keluarga yang cacat

c. Anggota keluarga batuk >2 minggu

37
anggota keluarga batuk > 2 minggu
16

14

12

10
anggota keluarga batuk > 2
minggu
8

0
Ya Tidak

3.2. ANALISA DATA


MASALAH
DATA
KESEHATAN
Jumlah responden : Terdiri dari 54 Orang dari 14 Keluarga
Hasil Observasi :
1. Pemanfaatan kotoran ternak dibuang (75%) Resiko terjadinya
2. Sampah dibuang dengan dibakar (57%) penyakit
3. Tempat penyimpanan air terbuka (43%)
Hasil Wawancara :
Jumlah responden : Terdiri dari 5 Lansia dari 14 Keluarga
Hasil Observasi :
1. Terdapat lansia yang sakit (33%)
Resiko peningkatan
2. Lansia mempunyai kebiasaan merokok/ minum kopi (63%)
terjadinya penyakit
3. Lansia ada pantangan makanan (67%)
pada lansia
Hasil Wawancara :
1. Terdapat lansia yng memiliki kebiasaan merokok dan minum
kopi

38
3.3. PRIORITAS MASALAH

KESADARAN
SUMBER
MASALAH BESARNYA MASYARAKA
DAYA YANG SKOR
KES MASALAH T UNTUK
TERSEDIA
BERUBAH
Resiko
terjadinya 3 2 3 8
penyakit
Resiko
peningkatan
terjadinya 2 3 2 7
penyakit pada
lansia
Keterangan pembobotan:
1 = sangat rendah
2 = rendah
3 = cukup
4 = tinggi
5 = sangat tinggi

PRIORITAS MASALAH
1. Resiko terjadinya penyakit
2. Resiko peningkatan terjadinya penyakit pada lansia

SASARAN
1. Meningkatkan pengetahuan akan bahaya merokok dan minum kopi yang
berlebih pada lansia
2. Meningkatkan kesehatan lingkungan
3. Menurunkan kejadian penyakit paru-paru

3.4. INTERVENSI
No RENCANA
JUMLA
. TUJUAN INTERVENS WAKTU TARGET
H
Dx I LOKASI

1 Setelah di lakukan Berikan Jum’at, 6 54 Orang Masyaraka Rumah


tindakan penyuluhan November t desa masing-
keperaawatn kepada warga 2020 masing
selama 1 kali mengenai cara
pertemuan pengolahan

39
diharapkan
masyarakat
mampu :

1. mengetahui
cara
pemanfaatan
sampah
2. menegtahui
kriteria
rumah yang
sampah rumah
sehat dengan
tangga yang
ventilasi dan
benar
pencahayaan
yang baik
3. mengetahui
cara
pemanfaatan
kotoran
ternak
4. mengetahui
tempat
penyimpanan
air yang baik.

Setelah di lakukan Berikan Sabtu, 7 5 Orang Lansia Rumah


tindakan penyuluhan November masing-
keperaawatn kepada warga 2020 masing
selama 1 kali terutama lansia
pertemuan mengenai pola
diharapkan hidup sehat
masyarakat pada lansia
mampu :

1. Mengetaui
makanan apa
2 saja yang
sehat untuk di
konsumsi
2. Mengetahui
tentang
bahaya
merokok
3. Mengetahui
bagaimana
meningkatkan
derajat
kesehatan

40
3.5. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NO TGL IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
Evaluasi struktur

a. Rencana penyuluhan
telah dipersiapkan
seminggu sebelum acara
dilaksanakan

Evaluasi proses

a. Peserta sebanyak 14
KK.
b. Penyuluhan di lakukan
secara daring
c. Kegiatan berjalan
dengan lancar warga
tampak tertarik dengan
Jum’at, Memberikan penyuluhan
tema yang di sampaikan
13 mengenai cara pengolahan
1 sampah rumah tangga yang
Novembe
r 2020 benar Evaluasi hasil

a. Masyarakat dapat
memahami tentang
pengolahan sampah
yang benar
b. Masyarakat dapat
memahami tentang
pemanfaatan kotoran
ternak
c. Masyarakat dapat
mengetahui kriteria
rumah sehat
d. Masyarakat dapat
mengetahui
penyimpanan air yang
baik.
2 Sabtu, 14 Memberikan penyuluhan Evaluasi struktur
Novembe kepada lansia mengenai pola
a. Rencana penyuluhan
r 2020 hidup sehat pada lansia
telah dipersiapkan
seminggu sebelum acara
dilaksanakan

Evaluasi proses

41
a. Peserta sebanyak 5
Orang
b. Penyuluhan di lakukan
secara daring

Evaluasi hasil

a. Lansia mengetahui
makanan/nutrisi yang
baik dan tidak baik
dikonsumsi untuk
lansia.
b. Lansia mengetahui apa
saja bahaya merokok

BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
Dalam melakukan proses keperawatan akan berhasil jika dilakukan
secara kontinu dan terus menerus sampai keluarga mampu melakukan
tindakan yang sudah diajarkan secara mandiri.

DAFTAR PUSTAKA

42

Anda mungkin juga menyukai