Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MAKANAN PENDAMPING ASI

OLEH :
Sinta Widyawati
071191033

PPROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Nama Penyuluh : Sinta Widyawati


Hari/Tanggal : Rabu, 18 Desember 2019
Waktu : 20 Menit
Tempat : Rumah Ibu Joko RW 01 Kuncen
Pokok Bahasan : Makanan Pendamping ASI
Sub Pokok Bahasan : Gizi seimbang dalam makanan pendamping ASI
Sasaran : Ibu Menyusui di Lingkungan RW 01 Kuncen Lama

A. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x20 menit , sasaran dapat
mengetahui Gizi seimbang dalam MPASI

B. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x20 menit sasaran dapat :
1. Menyebutkan pengertian MPASI ?
2. Menyebutkan kebutuhan gizi pada bayi usia 6-24 ??
3. Menyebutkan cara pemberian MPASI pada bayi
4. Menyebutkan cara penyajian MPASI ?

C. SASARAN DAN TARGET


Sasaran ditujukan kepada Ibu menyusui
Target ditujukan kepada Ibu menyusui

D. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari dan Tanggal pelaksanaan : Rabu, 18 Desember 2019
Waktu : 10.00 WIB - selesai
Tempat : Rumah Ibu Joko RW 01 Kuncen
E. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

NO Tahap waktu Kegiatan Media


1. Pembukaan 3 menit Salam perkenalan
Menjelaskan kontrak dan
tujuan pertemuan
2. Pelaksanaan 10 menit Menjelaskan tentang : Presentasi
Pengertian MPAS Video
Kebutuhan Gizi Seimbang
pada bayi usia 6-24
Cara pemberian MPASI
pada bayi
Cara penyajian MPASI
3. Penutup 7 menit Memberikan pertanyaan
kepada audien
Memberi kesempatan untuk
audien untuk bertanya
Menutup
pembelajaran/penyuluhan
dengan salam

F. METODE
Metode yang digunakan dalam pendidikan kesehatan adalah :
Ceramah
Diskusi/tanya jawab

G. MEDIA
Media yang digunakan dalam pendidikan kesehatan adalah presentasi dan
video.

H. MATERI
(Terlampir)
I. SETTING TEMPAT

: penyaji
: Penguji

: Peserta

J. DAFTAR PERTANYAAN
Setelah diberikan penyuluhan makanan pendamping ASI, klien dapat
menyebutkan makanan pendamping ASI.
Apa pengertian MPASI ?
Apa kebutuhan gizi seimbang pada bayi usia 6-24 ?
Apa saja cara pemberian dan penyajian MPASI pada bayi ?

K. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
 Kesepakatan dengan klien (waktu dan tempat).
 Kesiapan materi penyaji.
 Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung.
2. Evaluasi Proses
 Peserta/klien bersedia di Rumah Ibu Joko RW 01 Kuncen
 Peserta/klien antusias untuk bertanya dan menjawab semua
pertanyaan
3. Evaluasi Hasil
 Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
 Peranan peserta/klien sesuai perencanaan.
 Klien mampu menjawab pertanyaan dengan tepat

MATERI PENYULUHAN
MAKANAN PENDAMPING ASI

A. Pengertian MP – ASI
Makanan pendamping ASI adalah makanan atau minuman yang
mengandung gizi diberikan kepada bayi atau anak untuk memenuhi
kebutuhan gizinya. MP – ASI diberikan mulai dari umur 4 bulan sampai 24
bulan. Semakin meningkat umur bayi atau anak, kebutuhan akan zat gizi
semakin bertambah karena tumbuh kembang, sedangkan ASI yang dihasilkan
kurang memenuhi kebutuhan gizi.
MP – ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga.
Pengenalan dan pemberian makanan pendamping ASI harus dilakukan secara
bertahap baik bentuk maupun jumlahnya sesuai dengan kemampuan
pencernaan bayi atau anak. Pemberian makanan pendamping ASI yang cukup
dalam hal kualitas dan kapasitas penting untuk pertumbuhan fisik dan
perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada periode ini.
Tujuan pemberian makanan pendamping ASI yaitu :
 Untuk menambah energy
 Membantu dalam proses pertumbuhan bayi
 Sebagai makanan pelengkap
 Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah, mencium
dan menelan serta melakukan adaptasi pada makanan yang
mengandung energy tinggi
 Guna memenuhi zat-zat yang belum dipenuhi oleh ASI guna
menunjang proses pertumbuhan agar tetap optimal

B. Usia dalam Pemberian MP – ASI


1. Usia 0-6 bulan
Bayi hanya diberi ASI saja lebih sering, karena ASI banyak
mengandung zat – zat antibody yang sangat dibutuhkan oleh tubuh
serta sangat baik untuk masa pertumbuhan otak pada bayi.
2. Usia 6-9 bulan
Makanan yang cocok diberikan diantaranya bubur, tepung beras,
bubur encer, pisang lumat dan papaya lumat
3. Usia 9-12 bulan
Bayi diberikan ASI dan makanan pendamping seperti makanan bubur,
nasi dan menginjak usia 10 bulan bayi mulai diperkenalkan makanan
keluarga
4. Usia 12-24 bulan
Bayi tetap terus diberikan ASI dan makanan lengkap sekurang –
kurangnya diberikan 3x sehari dengan porsi yang sedikit dan
diberikan makanan selingan 2-3x sehari.
Menurut WHO tentang makanan pendamping yang baik untuk bayi
adalaha :
a. Makanan yang dimakan dapat memenuhi kebutuhan terutama
zat – zat besi , kalsium, vitamin (A, B, C, D, K)
b. Bersih dan aman
c. Tidak ada bakteri pathogen
d. Tidak ada bahan kimia lainnya yang berbahaya
e. Makanan yang disajikan tidak terlalu panas
f. Makanan yang disajikan tidak terlalu pedas
g. Makanan mudah dicerna
h. Disukai oleh anak
i. Makanan tersedia dan terjangkau

C. Cara Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Bayi


1. Berikan secara hati – hati sedikit demi sedikit dari bentuk encer
kemudian yang lebih kental secara berangsur – angsur
2. Manakan diperkenalkan setu persatu sampai bayi benar – benar
dapat menerimanya
3. Makanan yang dapat menimbulkan alergi diberikan paling terakhir
dan harus dicoba sedikit demi sedikit misalnya telur, cara
memberiannya kuningnya lebih dahulu setelah tidak ada reaksi
alergi, maka hari berikutnya putihnya
4. Pada pemberian makanan jangan dipaksa sebaiknya diberikan pada
waktu lapar.

D. Tahap – Tahap Pemberian Makanan Pendamping ASI


Dalam pemberian MP – ASI terdapat beberapa tahapannya yaitu :
1. Mutu bahan makan, mutu bahan makanan yang baik sangat
membantu dalam proses pertumbuhan karena yang terkandung
dalam makanan sangat tinggi
2. Tekstur dan kekentalan makanan, bayi dengan tekstur makanan
lumat atau cair akan membantu dalam proses makan secara
bertahap
3. Jenis makanan, bayi yang secara dini diperkenalkan satu per satu
jenis makanan supaya mengenal dengan baik sehingga nantinya
dengan perkembangan waktu yang dapat menerima makan yang
baru
4. Jumlah atau porsi makanan, pemberian makanan secara bertahap
merupakan cara yang tepat dalam proses makan
5. Urutan oemberian MP-ASI makanan yang diberikan secara
bertahap dan berurutan dari makanan yang ringan kemudian agak
padat, seperti makan saring, nasi tim, sari jeruk dan jus kemudian
dilanjutkan dengan sayuran dan daging
6. Jadwal waktu makan, jadwal makan yang diperlukan bagi bayi
sangat bervariasi tergantung tingkat lapar pada bayi. Jadwal yang
sesuai dengan keadaan lapar atau haus yang sangat berkaitan
dengan pengosongan lambung sehingga saluran cerna siap untuk
diisi makanan.
E. Prinsip Dasar Pemberian Makanan Pendamping ASI
1. Bayi disuapi, balita dibantu makan sendiri, ikuti isyarat lapar –
kenyang anak
2. Beri makan perlahan dan sabar, jangan memaksa
3. Eksperimen berbagai kombinasi, rasa, tekstur dan cara menggugah
selera makan anak
4. Ingatlah bahwa anak belajar ketika makan, maka berikan kasih sayang
dan perhatian

F. Kebutuhan Gizi pada Bayi Usia


1. Bayi Usia 6 Bulan Pertama
 Kecerdasan balita sangat tergantung dari perkembangan otaknya,
perkembangan otak sangat tergantung pada asi asupan bahan makanan
dan gizi yang dikandungnya. Untuk itu pemenuhan gizi tnggi
diperlukan sekali bagi balita, khususnya untuk tahun pertama.  Para
pakar menyebut usia pertama bayi sebagai usia emas yang harus dijaga
dengan sebaik-baik perlakuan. Pada usia 0-6 bulan sangat dianjurkan
mencukupi kebutuhan bayi dengan ASI eksklusif.  Akan tetapi jika
tidak memungkinkan, maka perlu makanan pendamping ASI yang
ketat mutu gizinya.
 Pertumbuhan bayi yang jauh lebih pesat daripada orang dewasa
juga mengakibatkan membutuhkan gizi yang jauh lebih banyak pula.
Energi yang dibutuhkan bayi mencapai 100 hingga 200 kkal/kg berat
badan.  Dari usia 0-6 bulan belum boleh diberi makanan atau minuman
selain ASI. Hal tersebut karena ASI masih mencukupi kebutuhan gizi
yang diperlukan bayi. Akan tetapi ketika usia bayi mulai meninggalkan
angka 6 bulan, maka kebutuhan gizinya bertambah. Walaupun masih
menjadi sumber makanan utama namun bayi membutuhkan makanan
pendamping untuk mengimbangi tingkat pertumbuhannya.
Ibu harus berhati-hati dalam memilih makanan pendamping ASI
karena masa itu organ pencernaan bagi bayi belum berkembang
sempurna. Ibu dapat memulai dengan memberikan makanan bertekstur
cair sebagai pendamping ASI. Misalnya bubur tepung cair atau dengan
jus buah. Tepung yang digunakan bisa berasal dari tepung kacang
hijau, tepung beras, atau yepung maizena.
2. Makanan Pendamping ASI Bagi Bayi Usia 6 - 9 Bulan
Ketika bayi mulai memasuki usia 6 bulan, makanan pendamping
ASI yang diberikan bisa lebih bervariasi lagi. Para ahli menyarankan
agar ibu memberikan makanan tambahan yang bertekstur dapat
merangsang pertumbuhan gigi bayi. Dibawah ini contoh jenis makanan
yang dapat diberikan pada usia 6-9 bulan.
a.  Berbagai macam buah-buahan yang rasanya manis. Misalnya
pisang, jeruk manis, apel dan pir. Cara memberikannya bisa
dikukus lalu dilumatkan atau bisa dibuat jus.
b. Berbagai macam sayuran. Misalnya wortel, bayam, kentang,
jagung. Cara memberikannya bisa direbus atau dikukus
kemudian dilumatkan.
c. Bubur yang dibuat dari beras lunak. Kemudian bubur tersebut
bisa dicampur dengan bahan makanan nabati contohnya wortel,
bayam, brokoli, tempe dan tahu, atau dengan bahan hewani
contohnya telur, hati, ikan dan daging (bila bayi tidak alergi).
Hati-hati pada pemberian telur setengah matang karena bakteri
salmonella pada telur tidak mati sehingga dapat menular pada
bayi, sebaiknya masak telur sampai matang.
d. Susu sapi segar. Atau bisa memberikan produk olahan dari susu
sapi tersebut misalnya keju muda.
e.  Bubur tepung atau bubur susu
f. Biskuit dan roti.
Pada usia ini, ASI (atau formula yang diperkaya zat besi) masih
menjadi sumber nutrisi bagi bayi. ASI memberikan nutrisi yang
diperlukan untuk bayi, seperti kalsium, zat besi, protein dan zinc.
Meskipun demikian pada usia ini bayi membutuhkan zinc dan zat besi
lebih banyak dari kandungan ASI dan saat inilah tambahan nutrisi
dapat diperoleh dari makanan. WHO dan UNICEF merekomendasikan
pemberian ASI sampai umur dua tahun atau lebih.
Kiat memberikan makanan pada bayi sebagai berikut: satu jenis-
jenis makanan baru untuk dua hari. Ganti menu setelah 2-4 hari.
Adapun urutan pemberian makan, yaitu dimulai dari makanan rendah
protein yang paling rendah resiko bayi akan alergi yaitu serelia (tepung
beras merah, tepung beras putih). Campurkan dengan ASI atau susu
formula hingga semi cair. Beberapa ahli gizi merekomendasikan agar
sayuran diperkenalkan sebelum buah, karena buah yang rasanya manis
akan membuat sayuran yang rasanya kurang manis membuat tidak
menarik untuk bayi. Kurangi gula atau garam karena bayi tidak
membutuhkan tambahan gula atau garam.
3. Makanan Pendamping ASI Bagi Bayi Usia 9 - 12 Bulan
Usia 9 – 12 bulan merupakan masa-masa akhir tahun pertama bayi.
Pada usia ini bayi akan mulai beradaptasi untuk memasuki masa anak-
anak. Pemberian makanan pada bayi usia ini tidak lagi untuk memicu
tumbuhnya gigi akan tetapi lebih untuk memperkenalkan berbagai
macam makanan kepada bayi.
Setiap orang memang harus mengonsumsi berbagai macam
makanan agar  kebutuhan gizinya terpenuhi. Sebab sumber makanann
yang satu akan memiliki kandungan gizi yang berbeda dengan yang
lain.  Selain itu juga tidak ada satu bahan makanan pun yang memilki
kandungan gizi lengkap. Sehingga jika tidak mengonsumsinya secara
bergantian, maka kandungan gizi tersebut dapat kita peroleh semua.
Sumber makanan yang satu akan melengkapi yang lain.
Seperti yang sudah diutarakan sebelumnya bahwa sejak awal
dalam kandungan ibu memegang peranan sangat penting. Demikian
pula pada masa-masa ini. Ibu diharapkan dapat menerapkan pola
makan yang baik untuk bayinya. Pola makan yang tidak hanya
memperhatikan gizinya saja, melainkan juga kemampuan alat
pencernaan anak dalam mencerna makanan. Makanan tambahan pada
bayi usia ini tidak lagi terpaku pada makanan cair. Biasanya bayi akan
mulai diperkenalkan dengan makanan yang memiliki tekstur lebih
padat. Misalnya nasi tim. Guna melengkapi kebutuhan bayi, nasi tim
tersebut dapat ditambahkan dengan berbagai sumber makanan nabati
dan hewani.
Sumber bahan makanan nabati yang bisa diberikan pada bayi
misalnya wortel. bayam, brokoli, dan kangkung. Sedangkan untuk
sumber bahan makanan hewani misalnya telur, daging, dan ikan. Ibu
juga boleh memperkenalkan berbagai rasa bumbu sederhana. Misalnya
saja bawang putih, bawang merah, daun bawang, dan bawang bombay.
Pengolahan bisa dilakukan dengan cara direbus, dikukus, ditim, atau
ditumis.
Pada balita usia 9 bulan keatas sudah bisa diperkenalkan dengan
bumbu rempah sebagai penyedap masakan. Seringkali bila kita
memikirkan bumbu penyebab untuk makanan yang kita buat, yang
terpikirkan adalah gula dan garam. Perkenalkanlah bumbu rempah
pada bayi anda sehingga pengenalan makanan keluarga seperti yang
biasa anda masak tidak perlu harus ditunda sampai bayi berusia batita. 
4. Makanan Pendamping ASI Bagi Bayi Usia 12 – 24 Bulan
Bayi tetap terus diberi ASI dan makanan lengkap sekurang-
kurangnya diberikan 3x sehari dengan porsi yang sedikit dan diberikan
makanan selingan 2-3x sehari. Pada usia ini berikan makanan pada
bayi anda dengan tekstur agak kasar dan lauk pauk dari pangan hewani
dan nabati seperti makanan orang dewasa. Berikan buah-buahan
setelah makan atau bisa ditambah segelas susu untuk pemenuhan
kalsium karena usia ini bayi anda akan siap untuk disapih.
Berikan makanan selingan seperti biscuit 2 kali sehari dan hindari
memberikan makanan manis sebelum waktu makan karena bisa
mengurangi nafsu makan. Ajak anak makan bersama di ruang makan
agar anak terbiasa makan bersama keluarga. Pada usia ini biasanya
bayi sulit makan karena itu perlu variasi makanan setiap harinya serta
buatlah makanan semenarik mungkin bagi bayi seperti bentuk
makanan menyerupai tokoh kartun kesukaannya. Menurut WHO
tentang makanan pendamping yang baik untuk bayi adalah:
a) Makanan yang dimakan dapat memenuhi kebutuhan terutama
zat-zat besi, kalsium, vitamin A,B,C,D,K.
b)  Bersih dan aman
c) Tidak ada bakteri pathogen
d) Tidak ada bahan kimia lainnya yang berbahaya
e) Makanan yang disajikan tidak terlalu panas
f) Makanan yang disajikan tidak terlalu pedas
g) Makanan mudah dicerna
h) Disukai oleh anak
i) Makanan tersedia dan terjangkau

G. Menu Sehat Makanan Pendamping ASI


1. Bayi Usia 6 Bulan Pertama
Berikan bayi ASI saja tanpa pedamping makanan atau minuman
apapun.
2. Makanan Pendamping ASI Bayi Usia 6 – 9 Bulan
a.  Bahan :
1) Susu bubuk 2 sendok makan
2) Tepung Beras 2 sendok makan (bisa diganti dengan tepung
kacang hijau atau tepung beras merah)
b.  Cara Membuat :
1) Larutkan tepung beras dan susu dengan air secukupnya
2) Aduk hingga rata
3) Panaskan diatas kompor dengan api kecil
4) Aduk sampai matang
5) Bubur siap disajikan pada bayi selagi hangat
3. Makanan Pendamping ASI Bayi Usia 9 – 12 Bulan
a. Bahan :
1) Beras 2 sendok makan
2) Ikan 10 gram (bisa diganti tahu, tempe, hati ayam atau telur
1 butir)
3) Santan 1 sendok makan (bisa diganti minyak kelapa)
4) Garam secukupnya
5) Air 3 gelas
6) Daun bayam 10 lembar (bisa diganti wortel, kangkung atau
sayuran lain)
b. Cara Membuat :
1) Haluskan semua bahan
2) Tuang air pada panci, tunggu hingga air mendidih
3) Masukkan semua bahan kedalam panic kecuali bayam
4) Masaklah dengan api kecil hingga setengah matang
5) Masukkan bayam yang sudah dicuci bersih kedalam panci
hingga masakan hampir matang
6) Tambahkan garam secukupnya
7) Aduk sampai matang
8) Makanan siap disajikan kepada bayi selagi hangat
4. Makanan Pendamping ASI Bagi Bayi Usia 12 – 24 Bulan
a. Bahan :
1) Telur ayam 1 butir
2) Sayap ayam 1 potong
3) Wortel 1 buah ukuran kecil, kubis, makaroni,kacang
panjang,  daun bawang dan daun seledri, brokoli secukupnya
4) Garam dan rempah-rempah secukupnya
5) Beras secukupnya
6) Air 3 gelas
7) Mentega secukupnya
b. Cara Membuat
1) Masak beras dengan ditim, jangan terlalu kasar dan jangan
terlalu lunak
2) Masak lauk pauk dengan cara di sop.
3) Tumis rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih
yang telah dicincang halus dengan mentega
4) Masukkan air, tunggu hingga mendidih
5) Masukkan sayap ayam, tunggu hingga setengah matang
6) Masukkan wortel, makaroni, kacang panjang, tunggu hingga
setengah matang
7) Masukkan kubis, seledri dan daun bawang
8) Tambahkan garam (sebaiknya jangan gunakan penyedap rasa
terutama MSG)
9) Aduk hingga matang
10) Agar lebih variasi goreng telur dengan mentega. Sajikan
makanan dengan bentuk kartun yang disukai bayi karena usia
ini anak sulit makan.

H. Permasalahan dalam Memberikan MP-ASI pada Bayi


Pemberian MP-ASI pada periode umur 4-24 bulan sering tidak tepat dan
tidak cukup baik kualitas maupun kuantitasnya. Adanya kepercayaan
bahwa anak tidak boleh makan ikan dan kebiasaan tidak menggunakan
santan atau minyak pada makanan anak, dapat menyebabkan anak
menderita kurang gizi terutama energy dan protein serta beberapa vitamin
penting yang larut dalam lemak.
Frekuensi pemberian MP-ASI dalam sehari kurang akan berakibat
kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi. Pemberian ASI terhenti karena ibu
kembali bekerja. Di daerah kota dan semi perkotaan, ada kecenderungan
rendahnya frekuensi menyusui dan ASI dihentikan terlalu dini pada ibu-
ibu yang bekerja karena ibu sibuk. Hal ini menyebabkan konsumsi zat gizi
rendah apalagi kalau pemberian MP-ASI pada anak kurang diperhatikan.
Kebersihan kurang pada umumnya ibu kurang menjaga kebersihan
terutama pada saat menyediakan dan memberikan makanan pada anak.
Masih banyak ibu yang menyuapi anak dengan tangan, menyimpan
makanan matang tanpa menutup makanan dengan menggunakan tudung
saji dan kurang mengamati perilaku kebersihan dari pengasuh anaknya.
Hal ini memungkinkan timbulnya penyakit infeksi seperti diare (mencret)
dan lain-lain.

I. Akibat Pemberian MP-ASI terlalu Dini


Pemberian makanan pendamping ASI yang terlalu dini (sebelum
bayi berumur 4 bulan) menurunkan komsumsi ASI dan gangguan
pencernaan atau diare. Kalau pemberian MP-ASI terlambat bayi sudah
lewat usia 6 bulan dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan anak.
Pada usia 4-6 bulan, pemberian ASI yang dilakukan sesudah MP-
ASI dapat menyebabkan ASI kurang dikonsumsi. Pada periode ini zat
yang diperlukan bayi terutama diperoleh dari ASI. Dengan memberikan
MP-ASI terlebih dahulu berarti kemampuan bayi untuk mengkonsumsi
ASI berkurang yang berakibat menurunnya produksi ASI. Hal ini dapat
berakibat anak menderita kurang gizi. Seharusnya ASI diberikan dahulu
baru MP-ASI.
DAFTAR PUSTAKA

Prabantini, D. 2010. Makanan Pendamping ASI. Yogyakarta : Penerbit Andi


Hasdianah, dkk. 2014. Gizi, Pemantapan Gizi, Diet, dan Obesitas. Yogyakarta :
Nuha Medika
Irianto, J. 2009. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Yogyakarta :
Penerbit Andi
Jafar,Nur Haedar, dkk. 2010. “Pola Pemberian Makanan Pendamping Asi Bayi 6-
12 Bulan Pada Etnis Banjar Di Kelurahan Teluk Lerong Ilir”.
Depkes RI, (2011). Pelatihan Konseling Makanan Pendamping Air Susu Ibu
(MP-ASI). Kementrian Kesehatan RI, Direktorat Bin Gizi. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai