Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA


Jln. Jaya Wijaya No. 11 Kadipiro Surakarta
Telepon. (0271) 857723 / Fax. (0271) 857724

STASE
KMB
SOAL PSIKOMOTOR PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN DAN
PROFESI NERS

SKENARIO KLINIK:
Seorang perempuan usia 52 tahun di rawat di ruang rawat pasien stroke,
dengan keluhan tidak dapat bergerak semua ektermitas. Hasil pengkajian di
dapatkan tekanan darah 140/90 mmHg, Nadi 89 x/menit, RR 20 x/menit.
Pemeriksaan ektremitas terjadi quadriparesis, kekuatan otot 0, mengalami
ketergantungan mobilisasi secara penuh, pasien tidak bisa miring ke kiri-kanan
serta tidak dapat duduk tanpa bantuan keluarga atau perawat.

TUGAS :
1. Lakukan pengkajian data objektif!
2. Lakukan penyusunan diagnosis keperawatan!
3. Lakukan implementasi keperawatan yang tepat !
4. Lakukan evaluasi keperawatan!
1. Pengkajian data objektif
Keadaan umum : Sedang
Tingkat kesadaran : Komposmentis
Glascow Coma Scale (GCS) : E4 M1 V4
TTV : -Tekanan darah 140/90 mmHg

- Nadi 89 x/menit

- RR 20 x/menit
Pemeriksaan Fisik Hasil Pengkajian
1. Sistem Kardiovaskuler - TD : 140/90 mmHg
Inspeksi dan Palpasi :
- Pada pemeriksaan inspeksi CRT > 3 detik
- Tidak ada sianosis
- Tidak tampak ictus cordis
Perkusi :
- Batas atas ICS V kanan linea parasternal kanan,
batas bawah ICS V kiri ke medial linea midklavikula
kiri, batas kanan ICS IV kanan linea parasternal dan
batas kiri ICS III kiri linea paristernal.
- Tidak ada pembesaran
- Bunyi pekak/datar
Auskultasi :
- Bunyi jantung I saat di auskultasi terdengar bunyi
jantung lupdup/normal dan regular, bunyi jantung II
terdengar bunyi jantung normal dan regular, tidak
ada bunyi jantung tambahan dan tidak ada kelainan.

2. Sistem persarafan dan 1. Fungsi saraf cranial/nervus cranial (NC) :


musculoskeletal - NC X (vagus) : Pasien tidak mampu menelan dengan
cara pasien di suruh menelan air ludah dab di suruh
mengucapkan “ah” tidak bisa karena pasien tampak
pelo.
- NC XII (assesorius) : Pasien tampak tidak bisa
menggerakkan bahu atau menganglat bahu saat disuruh
menggerakkan bahu
2. Fungsi motorik :
- Pasien tampak tidak bisa berjalan
- Kemampuan pergerakan sendi pasien kurang baik,
karena semua anggota ekstremitas atas dan bawah
pasien tidak bisa digerakkan
- Kekuatan tonus otot pasien kurang baik
- Kekuatan otot pasien kurang baik
- Kemampuan mobilisasi pasien dibantu penuh oleh
keluarga
3. Ekstremitas Ekstremitas atas :
- Tangan kanan dan tangan kiri pasien mengalami
kelemahan. Kekuatan otot kanan 0 dan kiri 0.
Ekstremitas bawah :
- Kaki kanan dan kaki kiri pasien mengalami
kelemahan. Kekuatan otot kanan 0 dan kiri 0

2. Penyusunan diagnosis keperawatan


No Analisa Data Diagnosis Tujuan & Kriteria Intervensi
. Keperawatan Hasil (SIKI)
(SDKI) (SLKI)
1. DS : - D.0054 L.05042 Mobilitas I.05173
DO : Gangguan fisik Dukungan
1. TTV: mobilitas fisik mobilisasi
- TD. 140/90 mmHg berhubungan Ekspektasi: Edukasi
- Nadi 89 x/menit dengan Setelah dilakukan - Ajarkan
- RR 20 x/menit penurunan tindakan, diharapkan mobilisasi
2. Fungsi saraf kekuatan otot mobilitas fisik sederhana
cranial/nervus meningkaat yang harus
cranial (NC) : Data Subjektif: dilakukan
- NC XII 1. Mengeluh sulit Kriteria hasil: (tirah baring
(assesorius) : menggerakkan - Pergerakan miring kanan
Pasien tampak ekstremitas ekstremitas dan kiri)
tidak bisa Dara Objektif: - Kekuatan otot
menggerakkan 1. Kekutan otot - Rentang gerak
bahu atau menurun (ROM)
menganglat bahu 2. Rentang gerak - Gerakan terbatas
saat disuruh (ROM)
menggerakkan menurun
bahu 3. Gerakan
3. Fungsi motorik : terbatas
- Pasien tampak
Kondisi klinis:
tidak bisa berjalan
1. Stroke
- Kemampuan
pergerakan sendi
pasien kurang baik,
karena semua
anggota ekstremitas
atas dan bawah
pasien tidak bisa
digerakkan
- Kekuatan tonus
otot pasien kurang
baik
- Kekuatan otot
pasien kurang baik
- Kemampuan
mobilisasi pasien
dibantu penuh oleh
keluarga
4. Ekstremitas
- Atas : Tangan kanan
dan tangan kiri
pasien mengalami
kelemahan.
Kekuatan otot kanan
0 dan kiri 0.
- Bawah :
Kaki kanan dan kaki
kiri pasien
mengalami
kelemahan.
Kekuatan otot kanan
0 dan kiri 0

3. Implementasi Keperawatan
Hari/Tgl No. Dx. Implementasi Respon & Hasil TTD
Senin/28 1. Mengajarkan mobilisasi DS :
September sederhana yang harus - Pasien bersedia diajarkan
2020 dilakukan (tirah baring miring mobilisasi sederhana.
(10.00) ke kanan dan ke kiri) DO :
- Pasien tampak senang
diajarkan teknik mobilisasi

4. Evaluasi Keperawatan
Hari/Tgl No. Perkembangan Pasien TTD
Jam Dx.
Senin/28 1. S : - Pasien mengatakan setelah diajari mobilisasi tirah
September baring setiap 2 jam sekali merasa senang dan badan
2020
tidak terasa pegal-pegal
(10.30)
- Pasien mengatakan masih kesulitan menggerakkan
ekstremitas atas dan bawah
O : - Pasien tampak aktif saat diajarkan teknik mobilisasi
sederhana (tirah baring miring kanan dan kiri)
- Kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah masih
lemah.
- Pasien tampak belum bisa menggerakkan bagian
tangan dan kaki
- Kekuatan tonus otot pasien masih kurang baik

A : - Masalah belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi;
- Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan
(duduk ditempat tidur dan tirah baring)
- libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan

Anda mungkin juga menyukai