Anda di halaman 1dari 13

TEKNIK TEGANGAN TINGGI

PEMBANGKITAN DAN PENUKURAN TEGANGAN TINGGI


BOLAK BALIK

Nama Praktikan : Desi Aryanti (181711041)


Kelompok :2
Nama Anggota Kelompok : 1. Devi Ananda Putri (181711042)
2. Fadel Gani S (181711043)
3. Fahmi Indrawan (181711044)
4. Harry Setiadi (!81711045)
5. Khairul Amri (181711046)
6. Lutfi Putra A (181711047)
7. Krisna (181711048)
Dosen Pengampu : Aceng Daud, S. T., M. Eng.

JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2021
PERCOBAAN 1
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI
BOLAK BALIK
1. TUJUAN PERCOBAAN:
- Mahasiswa dapat membangkitkan tegangan tinggi bolak-balik dengan menggunakan
trafo uji tegangan tinggi.
- Mahasiswa dapat membandingkan cara-cara pengukuran tegangan tinggi dengan
metodapembagi tegangankapasitifdan sela bola percik.
2. TEORI DASAR:
2.1 Pembangkitan Tegangan Tinggi Bolak Balik
Pembangkitantegangan tinggi bolak balik yang biasa digunakan di laboratorium adalah
dengan menggunakan trafo uji satu tingkat atau trafo uji kaskade beberapa tingkat dan
biasanya dibumikan pada salah satu ujung belitan tegangan tingginya. Trafo uji ini
umumnyamempunyai daya rendah tapi mempunyai perbandinganbelitan tegangan yang
sangat tinggi, seperti yang terlihat pada Gambar 1.1

Kinerja trafo uji tidak dapat digambarkan secara sempurna dengan rangkaian ekuivalen trafo
yang biasa dikarenakan pengaruh kapasitansi sendiri Q dari belitan tegangan tinggi dan
kapasitansi dari sisi objek uji Ca. Pada pihak lain arus magnetisasi dapat diabaikan selama
inti besi belum jenuh.
Kinerja trafo uji dapat dikaji secara pendekatan dengan menggunakan rangkaian pada
gambar 1.2, yang terdiri dari impedaȖ1 merupakan tegangan sekunder yang dihasilkan oleh
transformasi tegangan primer. Rangkaian ekuivalen ini juga berlaku untuk trafo uji dalam
susunan kaskade.
dengan Rk « ωLk dan tegangan sekunder U2 hampir sefasa dengan tegangan primer Ȗ1
maka berlaku persamaan:

dengan nilai 1/(1- co 2 LkC )>1makajelas terlihat bahwa resonansi seri menghasilkan
peningkatan kapasitif terhadap tegangan sekunder. Besar peningkatan tegangan dapat
dihitung dari tegangan hubung singkat trafo Uk. Sewaktu beban kapasitif C menyerap arus
nominal In pada tegangan nominal Un dan frekuensi nominal ω :

jadi trafo uji dengan Uk : 20 % akan menghasilkan peningkatan tegangan sebesar 25% pada
frekuensi nominal sewaktu beban kapasitif menyerap arus nominal. Peningkatan tegangan
ini harus diperhitungkan pada trafo uji dengan tegangan hubung singkat yangbesar dan
terutama sekali untuk frekuensi yang lebih tinggi. Jelas kini bahwa perbandingan tegangan
sekunder dan primer tidak selalu tetap sehingga penentuan tegangan tinggi melalui
pengukuran pada sisi tegangan rendah tidak dapat dibenarkan, karena akan menghasilkan
nilai yang lebih rendah serta membahayakan objek uji maupun trafo uji itu sendiri.
2.2. Pengukuran Tegangan Tinggi Bolak-balik
a. Pengukuran Tegangan Puncak dengan Sela Bola Ukur
Tegangan tembus untuk sela bola tertentu pada keadaan udara standar 20°C dan 1013
mbar telah diketahui yaitu dikenal sebagai Ȗdo. Harga-harga dari Ȗdo ini dapat dilihat
pada tabel . Karena udara dilain tempat tidak sama , maka harga Ȗdo harus dikoreksi
dengan persamaan sebagai berikut:
dengan P dalam mbardant dalam °C
b. Pengukuran Tegangan Puncak dengan Pembagi Tegangan Kapasitif
Pengukuran tegangan puncak bolak balik yang tinggi yaitu dengan menggunakan
pembagi tegangan kapasitif terdiri dari alat ukur tegangan searah jenis kumparan putar
yang mempunyai sensitivitas tinggi dan pada rangkaiannya menggunakan penyearah,
seperti pada gambar 1.3.

Pada rangkaian ini, kapasitor pengukur Cm diisi sebesar tegangan puncak Ȗ2 dari
pembagi tegangan kapasitif C2 pada setengah perioda. Muatan Cm dibuang melalui Rm,
konstanta waktu Rm diatur agar mememenuhi 𝑅𝑚𝐶𝑚 ≫ 1/ 𝑓 .
Disyaratkan harga konstanta tersebut agar tegangan Um tidak berkurang sewaktu terjadi
pengisian kembali Cm dan C2. resistansi R2 yang dihubung paralel dengan C2 bertujuan
agar dapat mencegah pengisian C2 selama C2 melepaskan muatan melalui penyearah
Vm.
Untuk itu harga R2 dipilih jauhlebih kecil dari Rm agar drop tegangan padaR2 oleh arus
pengisian C2 sekecil mungkia Akibatnya pengaruh dari R2 terhadap rasio pembagi
tegangan kapasitif Ci dan C2 kecil dan dapat diabaikan. Dengan 𝑅2 ≪ 1 𝜔 𝐶2 , maka
hubungan antara tegangan puncak bolak balik yang diukur dengan tegangan yang terukur
Ȗm adalah:

3. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Buatlah rangkaian seperti dibawah ini:
b. atat perbandingan trafo uji, temperatur ruang dan tekanan udara ruang.
c. Gunakan bola dengan diameter 100 mm dan pasangkan pada objek uji. Ambil suatu
harga s= 0,5 cm dari sela bola, atur Vp sehingga terjadi tembus pada sela bola. Catat Vi,
SM, temperatur ruang, dan tekanan ruang pada saat terjadi tembus di sela bola Turunkan
tegangan Vpdanulangi percobaan ini sedikitnya 3 kali.
d. Ulangi langkah 3 untuk beberapa harga s : 10, 20, 30, 40, dan 50 mm sampai pada harga
s tertentuyang menyebabkan hargapengukuran sekitar 100 kV.
e. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk diameter bola = 50 mm.
f. Turunkan Vp, matikan sumber dan percobaan selesai.
Grafik Vbd = f (s) ; D = 100 mm
250
200
150

kV
100
50
0
10 20 30 40 50
Sphere (mm)

vkd vsb

Grafik Vbd = f (s) ; D = 50 mm


180
160
140
120
100
kV

80
60
40
20
0
10 20 30 40 50
Sphere (mm)

vsb vkd

Grafik Vsb 100 VS Vsb 50


250

200

150
kV

100

50

0
10 20 30 40 50
Sphere (mm)

vsb100 vsb50

Anda mungkin juga menyukai