Anda di halaman 1dari 6

BAB II

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH

2.1 Identifikasi Isu


Dalam menyelesaikan permasalahan ditempat kerja, tahap pertama yang
dilakukan adalah mengidentifikasi isu. Pengertian isu menurut Regester dan
Larkin bahawa sebuah isu mempresentasikan suasana kesenjangan antara praktek
koorporat dengan harapan-harapan para stakeholdernya. Dengan kata lain, sebuah
isu yang timbul kepermukaan adalah suatu kondisi atau peristiwa, baik di dalam
maupun diluar organisasi, yang jika dibiarkan akan menjadi efek yang signifikan
pada fungsi dan kinerja organisasi tersebut di masa datang. Isu bisa meliputi
masalah, perubahan, peristiwa, situasi, kebijakan, atau nilai yang tengah
berlangsung dalam kehidupan bermasyarakat.
Penetapan kualitas isu sebaiknya menggunakan alat bantu penetapan
kriteria kualitas isu. Alat bantu penetapan kriteria isu adalah 1) Aktual, artinya
benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat, 2)
Kekhalayakan, artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak,
3)Problematik, artinya isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga
perlu dicarikan segera solusinya, dan 4) Layak, artinya isu yang masuk akal dan
realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Alat
bantu lainnya, dengan menggunakan kriteria analisis USG dengan menetapkan
rentang penilaian (1-5) dari mulai sangat USG atau tidak sangat USG. 1)
Urgency, artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti, 2) Seriousness, artinya seberapa serius suatu isu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan, 3) Growth, yaitu seberapa besar
kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.
Setelah menentukan isu, maka langkah selanjutnya adalah merumuskan isu.
Adapun isu-isu yang dapatditemukan di SD Negeri 102005 Durian Tinggung
yaitu:
1. Belum optimalnya penataan ruang kelas yang inovatif dan kreatif di kelas
V.
2. Rendahnya minat belajar siswa kelas V.
3. Masih rendahnya tingkat kepedulian siswa dalam merawat tanaman di
sekolah.
4. Belum optimalnya penataan perpustakaan.
5. Masih kurangnya penggunaan media pembelajaran yang menarik dalam
proses pembelajaran di kelas V.

Untuk mengambil isu prioritas yang akan diangkat di SD Negeri 102005


Durian Tinggung, terlebih dahulu akan dinilai kualitas isu dari segi aktualnya isu
tersebut dan menyangkut hajat hidup orang banyak serta merupakan masalah yang
kompleks sehingga layak dan realitas untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya yang dapat dilihat dari tabel berikut ini.

Tabel 2.1.1 Penilaian Kualitas Isu

Kriteria Isu
No Isu
A K P L
1. Belum optimalnya penataan ruang kelas yang √ √ √ √
inovatif dan kreatif di kelas V
2. Rendahnya minat belajar siswa kelas V √ √ √ √
3. Masih rendahnya tingkat kepedulian siswa √ √ √ √
dalam merawat tanaman di sekolah
4. Belum optimalnya penataan perpustakaan √ √ √ √
5. Masih kurangnya penggunaan media √ √ √ √
pembelajaran yang menarik dalam proses
pembelajaran di kelas V

Keterangan :
A=Aktual
K=Kekhalayakan
P=Problematik
L=Layak

Dari tabel 2.1.1 diatas semua isu memenuhi criteria yaitu isu no 1, 2, 3, 4,
dan 5 dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Aktual
Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan.
b. Kekhalayakan
Isu yang menyangkut orang banyak
c. Problematik
Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu
dicarikan segera solusinya.
d. Kelayakan
Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahannya.

2.2 Analisis Isu


Untuk mengambil isu prioritas yang akan diangkat di SD Negeri 102005
Durian Tinggung, terlebih dahulu akan dinilai kualitas isu dari segi aktualnya isu
tersebut dan menyangkut hajat hidup orang banyak serta merupakan masalah yang
kompleks sehingga layak dan realitas untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya yang dapat dilihat dari tabel berikut ini.

Tabel 2.2.1 Penetapan Isu

No Isu Aktual Urgency Seriousness Growth Jlh Prioritas


Belum optimalnya

penataan ruang kelas


1 5 4 5 14 II
yang inovatif dan

kreatif di kelas V
Rendahnya minat
2 5 5 5 15 I
belajar siswa kelas V
Masih rendahnya
tingkat kepedulian
3 4 3 4 11 IV
siswa dalam merawat
tanaman di sekolah.
Belum optimalnya
4 penataan 5 2 3 10 V
perpustakaan.
Masih kurangnya
penggunaan media
pembelajaran yang
5 5 4 4 13 III
menarik dalam proses
pembelajaran di kelas
IV.

Tabel 2.2.2 Tingkatan Analisi Isu Melalui USG

Nilai Keterangan
5 Sangat urgent/ serius/ mendesak
4 Urgent/ serius/ mendesak
3 Sedang urgent/ serius/ mendesak
2 Rendah urgent/ serius/ mendesak
1 Sangat Rendah urgent/ serius/ mendesak

Dari table diatas yaitu tingkatan analisis isi melalui USG dari isu nomor 1
s/d 5 dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Urgency
Isu tersebut diatas mendesak harus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti.
b. Seriousness
Isu tersebut diatas serius dan harus dibahas karena dikaitkan dengan akibat
yang ditimbulkan.
c. Growth
Isu tersebut dimungkinkan memburuk jika tidak ditangani sebagaimana
mestinya dan akan meningkatkan pelanggaran hokum dikemudian hari.

Dari analasis terhadap isu di SD Negeri 102005 Durian Tinggung yaitu


criteria isu dan analisis USG maka dapat ditetapkan isu yang diambil yaitu
rendahnya minat belajar siswa kelas V.

2.3 Penetapan Isu dan Dampaknya


a. Penetapan Isu
Berdasarkan hasil analisis AKPL dan USG diatas maka isu yang layak
diangkat adalah:
1. Rendahnya minat belajar siswa kelas V.

b. Dampaknya
1. Rendahnya minat belajar siswa kelas V. Jika isu ini tidak dicari
solusinya, maka akan berdampak terhadap:
a. Siswa kurang nyaman dalam belajar di kelas, sehingga
menyebabkan situasi pembelajaran tidak efektif dan
menyenangkan.
b. Siswa kurang semangat dalam menerima materi pembelajaran.
c. Siswa menjadi acuh tak acuh dalam pembelajaran.
d. Tujuan pembelajaran menjadi tidak tercapai karena peserta didik
tidak menerima pembelajaran dengan maksimal.
e. Kualitas pencapaian hasil belajar menjadi rendah
f. Hasil belajar tidak akan sesuai dengan target KKM.

2.4 Penetapan Gagasan Kegiatan


Dari penjelasan analisis penetapan isu diatas maka ditetapkan gagasan
kegiatan yang kemudian dijelaskan pada rancangan aktualisasi pada Bab III.
Adapun gagasan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan isu adalah sebagai
berikut:

Tabel 2.4.1 Sumber Kegiatan


Sumber
Isu-isu Gagasan Kegiatan
Kegiatan
Rendahnya minat 1. Menyusun rencana Inisiatif
belajar siswa kelas pelaksanaan pembelajaran Sendiri
V (RPP)
2. Membuat poster rumus-
Inisiatif
rumus dasar matematika yang
Sendiri
akan ditempel di dinding
kelas.
3. Melaksanakan pembelajaran
Inisiatif
menggunakan metode
Sendiri
diskusi.
4. Membuat media
Inisiatif
pembelajaran IPA dengan
Sendiri
menggunakan infocus.
5. Membuat pojok baca
Inisiatif
Sendiri

2.5 Role Model


Di lingkungan tempat saya bertugas yaitu SD Negeri 102005 Durian
Tinggung, yang dapat saya jadikan role model adalah kepala sekolah. Beliau
merupakan pimpinan yang bisa dijadikan panutan karena kedisiplinan dan
ketegasan beliau. Sehingga saya sebagai seorang ASN mampu menerapkan nilai-
nilai dasar profesi PNS di lingkungan tempat saya bertugas.

Anda mungkin juga menyukai