DISUSUN OLEH:
Nama : Muh. Wahyudi. S
NIM : PO.713241191.022
Prodi : DIII. Fisioterapi Tk.2
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kulit merupakan organ yang penting bagi manusia karena memiliki
fungsi antara lain sebagai pelindung terhadap lingkungan disekitarnya dan
mempertahankan suhu tubuh. Komplikasi yang diakibatkan oleh kerusakan dan
kehilangan jaringan kulit dapat menimbulkan infeksi bakteri, kehilangan cairan
tubuh, protein, energi, serta kerusakan jaringan dibawahnya.1
Dalam menangani suatu luka akibat trauma atau penyakit, hasil yang
diharapkan adalah dapat mengembalikan integritas anatomi maupun fungsinya.
Pada kenyataannya tidak semua luka dapat menutup secara primer, karena
kehilangan kulitnya terlalu luas membutuhkan jaringan penutup untuk
mengatasinya. Salah satu pilihan untuk menutup luka tersebut adalah dengan
melakukan tindakan skin graft.1
BAB II
PEMBAHASAN
Asalnya :
a. Autograft
: berasal dari individu yang sama (berasal dari tubuh yang sama)
b. Homograft
: berasal dari individu lain yang sama spesiesnya (berasal dari tubuh
lain)
c. Heterograft (Xenograft)
: berasal dari makhluk lain yang berbeda spesies
Ketebalannya
Graft yang mengandung epidermis dan sebagian dermis. Tipe ini dibagi menjadi
tiga bagian :
1. Thin Split Thickness Skin Graft atau sering disebut Thiersch atau Ollier-
Thiersch graft yang berukuran 0,0008-0,012 mm yang terdiri dari epidermis dan
¼ bagian lapisan dermis.
3. Thick Split Thickness Skin Graft atau Three Quarter Thickness Graft yang
berukuran 0,018-0,080 mm yang terdiri dari epidermis dan ¾ bagian lapisan
dermis.
Graft yang meliputi epidermis dan seluruh ketebalan dermis, sering disebut
Wolfian graft
Nutrisi pada skin graft dimulai dengan proses sirkulasi plasmatik dimana
terjadi proses inhibisi plasma atau serum dan oksigen kedalam graft. Graft
secara pasif menyerap nutrient secara spons kemudian akan menjadi udem
secara bertahap dan beratnya bertambah hingga 40%
Keuntungan :
- Kemungkinan take lebih besar
- Dapat dipakai untuk meutup defek yang luas
- Donor dapat diambil dari daerah tubuh mana saja
- Daerah donor dapat sembuh sendiri atau epitelisasi
Kerugian :
- Punya kecendrungan kontraksi lebih besar
- Punya kecendrungan terjadi perubahan warna
- Permukaan kulit mengkilat
- Secara estetik kurang baik
Indikasi :
- Menutup defek kulit yang luas
- Dapat digunakan untuk penutupan sementara dari efek
Kontra Indikasi :
- Ukuran luka kecil yang dapat diperbaiki dengan melakukan flap atau full
thickness skin graft
Keuntungan :
- Kecendrungan untuk menjadi kontraksi lebih kecil
- Kecendrungan untuk berubah warna lebih kecil
- Kecendrungan permukaan kulit mengkilat lebih kecil
- Secara estetik lebih baik dari split thickness skin graft
Kerugian :
- Kemungkinan take lebih kecil disbanding split thickness skin graft
- Hanya dapat menutup defek yang tidak terlalu luas
- Donor harus dijahit atau ditutup oleh split thickness skin graft bila luka
donor agak luas sehingga tidak dapat ditutup primer
- Donor terbatas pada tempat tertentu seperti inguinal, supraklavikula,
retroaurikular
Indikasi :
- Kehilangan jaringan yang tidak begitu luas
Kontra indikasi :
- Tidak terdapat suplai darah
Donor dapat diambil dari daerah mana saja ditubuh seperti perut, dada,
punggung, bokong, ekstermitas. Umumnya yang sering dilakukan diambil dari
paha. Untuk mengambil split thickness skin graft dilakukan dengan
menggunakan :
1. Pisau/ Blade
Yang biasa dipakai mata pisau no:22 yang mempunyai keuntungan yaitu tajam,
tipis dan rata.
2. Pisau khusus
Ketebalan graft dapat diatur dan merata : Humby.
3. Dermatome
Efek yang ada dibuat patron dari kasa atau karet sarung tangan bedah,
kemudian dibuat desain pada daerah donor sesuai dengan patron. Donor dapat
diambil dari retroaurikuler, supraklavikula, kelopak mata, perut, lipat
paha/inguinal, lipat siku, lipat pergelangan volar.1
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Skin graft merupakan tindakan memindahkan sebagian atau seluruh
tebalnya kulit dari donor ke resipien, Skin graft terbagi menjadi Split thickness
skin graft dan Full thickness skin graft, keduanya dibedakan menurut ketebalan
kulit yang diambil untuk melakukan skin graft. skin graft membutuhkan
revaskularisasi untuk menjamin kelangsungan hidup kulit yang dipindahkan
tersebut.
Syarat agar mendapatkan hasil skin graft yang baik antara lain,
waskularisasi resipien yang baik, kontak yang akurat antara skin graft dengan
resipien, dan imobilisasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Lubis RD. Skin Graft. Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara. USU e-repository. 2008
2. Reus WF, Mathes SJ. Wound Closure. In Plastic Surgery : Principal and Practice.
St.louis. Mosby.1990. 97-109
3. Sjamsuhidajat R, Jong WD. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta: EGC. 2004.
4. Saputro AA. Konsultasi Kesehatan (tentang aku, kamu dan kita).
http://indonesiaindonesia.com/f/46721-konsultasi-kesehatan/index7.html [diakses
pada tanggal 10 Mei 2012]
5. Bibbo C. Research : Wisonsin Foot & Ankle Institute
VERSAJET™ Hydrosurgery Technique for the Preparation of Full Thickness Skin
Grafts and the Creation of Retrograde Split Thickness Skin Grafts.
http://www.wisconsinfootandankleinstitute.com/research/versajet-hydrosurgery-
technique-for-the-preparation-of-full-thickness-skin-grafts-and-the-creation-o.php
[diakses pada tanggal 12 September 2012]
6. Anonym. Braithwaite, Cobbett or Watson Skin Graft Knife 9901 9904 9902 9905
9903 9906. http://www.scalpelsandblades.co.uk/handle-detail_233_braithwaite-
cobbett-or-watson-skin-graft-knife-9901-9904-9902-9905-9903-9906.php [diakses
pada tanggal 12 September 2012]
7. Anonym. Electric dermatome. http://www.kmle.co.kr/search.php?
Search=electric+dermatome&SpecialSearch=HTMLWebHtdig&Page=2 [diakses
pada tanggal 10 September 2012].
8. Anonym. Tie over dressing. http://www.kmle.co.kr/search.php?
Search=tie+over+dressing&Page=2 [diakses pada tanggal 12 September 2012].