Analisa Laporan Keuangan
Analisa Laporan Keuangan
1. Pendahuluan
2. Rasio Perbandingan
3. Rasio Likuiditas
4. Rasio Aktivitas
5. Rasio Solvabilitas : https://mastahbisnis.com/rasio-solvabilitas-leverage/
6. Rasio Profitabilitas
7. Keuangan Pribadi
8. Analisis Camel (Perbankan)
9. Fundamental saham
10. Rekayasa Laba
11. Deteksi Laporan Keuangan
12. Analisis Balance Score Card
13. Analisis Rasio Pasar
14. Rasio Keuangan Pemerintah Daerah
PERTEMUAN 1
PENDAHULUAN
Laporan Keuangan adalah produk akhir dari serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data
transaksi bisnis.
Fungsi Laporan Keuangan adalah sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas
perusahaan kepada pihak yang berkepentingan guna menunjukkan kondisi kesehatan dan kinerja suatu
perusahaan.
Urutan LK yaitu :
1. Laporan Laba Rugi
Lap sistematis tentang pendapatan dan beban 1 periode tertentu
2. Laporan Ekuitas Pemilik
Menyajikan ikhtisar perubahan dalam ekuitas / modal pemilik perusahaan satu periode
3. Neraca
Lap sistematis tentang posisi keuangan perusahaan yang nmeliputi asset, kewajiban, dan ekuitas
perusahaan per tanggal tertentu
4. Laporan Arus Kas
Menggambarkan arus kas masuk dan keluar secara terperinci dari masing-masing aktivitas
(operasi, investasi dan pendanaan) untuk 1 periode waktu tertentu.
Tujuan LK :
1. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber daya ekonomi dan kewajiban
perusahaan
2. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari
kegiatan usaha
3. Memungkinkan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba
4. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan asset dan kewajiban
5. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan oleh para pemakai laporan
Proses Akuntansi :
Transaksi -> Bukti Transaksi -> Analisis -> Pencatatan -> Neraca -> Laporan
1. Pencatatan
2. Penggolongan
3. Peringkasan
4. Pelaporan
5. Analisis data keuangan dari suatu organisasi
Proses evaluasi posisi keuangan dan kinerja perusahaan dengan menggunakan media berupa LK.
Tujuan :
Mengetahui posisi keuangan perusahaan
Mengetahui kelemahan-kelemahan perusahaan
Mengetahui kekuatan perusahaan
Melakukan penilaian kinerja manajemen
Pembanding dengan perusahaan sejenis
Screeninig : analisis yang dilakukan dengan melihat secara kritis data data yang terkandung di
keuangan perusahaan.
Forecasting : analisis yang dilakukan untuk memprediksi keuangan perusahaan dimasa yang akan
datang
Diagnosis : untuk melihat ada atau tidak masalah yang terjadi perusahaan
Evaluation : untuk melihat prestasi kinerja
Understanding : awal berupa informasi mentah, jadilah LK menjadi sesuatu yang berarti dan dapat
digunakan sebagai alat untuk mengambil keputusan.
Prosedur :
Kumpulkan data keuanagn dan data pendukung
Lakukan pengukuran atau perhitungan
Berikan interpretasi terhadap hasil
Buat laporan hasil analisis
Berikan rekomendasi terkait hasil analisis
Metode Analisis LK
1. Analisis Vertikal (Statis) : analisis yang dilakukan hanya untuk 1 periode saja
(membandingkan dengan 1 periode saja)
2. Analisis horizontal (dinamis) : membandingkan laporan keuangan dari beberapa periode
Teknik Analisis Laporan Keuangan
1. Perbandingan LK : membandingkan laporan keuangan dari 2 periode atau lebih untuk
menunjukkan perubahan dalam jumlah atau absolut yang nilai mata uangnya atau dalam
persentase (maksimal 3 tahun)
2. Trend : teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui tendensi (menggunakan trend naik
atau turunnya keuangan perusahaan) maksimal 5 th
3. Persentase Per Komponen (Common Size) : untuk mengetahui persentase masing2 komponen
asset terhadap total asset. 100 % ada di total asset.
Ex : asset lancar (kas, piutang, dll)
tidak berwujud ( goodwill, franchise)
asset tetap
4. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja : untuk mengetahui sumber modal kerja dari mana dan
besarya dari mana dan digunakan untuk apa selama 2 periode yang digunkana
5. Sumber dan Penggunaan Kas : untuk mengetahui kondisi kas dan perusbhan kas dalam 1
periode
6. Rasio Keuangan : akan dipelajarai sepanjang semester
7. Perubahan Laba Kotor : posisi laba kotor dari 1 periode ke periode berikutnya
8. Titik Impas / BEP : untuk mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai perushaan agar tidak
mengalami kerugian. (Titik pulang pokok)
9. Kredit : untuk menilai layak atau tidaknya suatu permohonan debitur kepada kreditur
Dari sini (rasio keempat tadi) kita bisa melihat kesehatan perusahaan.
Rasio likuiditas 2:1 dikatakan sehat , punya asset 2 hutang 1
Analis Trend
Teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui tendensi keadaan keuanagn dan kinerja perusahaan
menggunakan analisis horizontal (lebih dari 1 periode pembanding)
Angka indeks = tahun pembanding x 100 %
Tahun dasar
Analisis Comond Size
Mengetahui presentase masing masing komponen asset terhdaap total asset.
Total jumlah akun asset 100% total pasiva 100% total penjualan bersih 100%
Berpaa persennya dari 100%
PERTEMUAN KE 3
RASIO LIKUDITAS
DEFINISI
Kasmir (2012:130)
“Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan.”
TUJUAN
1. Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang yang akan jatuh tempo
ketika ditagih
2. Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban lancar menggunakan
aktiva lancar secara keseluruhan
3. Untuk mengukur kemampuan dari perusahaan dalam melunasi kewajiban lancar tanpa
memperhitungkan persediaan dan piutangnya
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
1. Cost of External Financing : Berhubungan dengan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
apabila perusahaan memakai pendanaan dari luar perusahaan
2. Current and Future Investment Opportunities : suatu kesempatan investasi yang dihadapi oleh
perusahaan baik pada saat sekarang atau dimasa yang akan datang
3. Transactions Demand for Liquidity : berhubungan dengan kas yang dibutuhkan oleh perusahaan
untuk bertransaksi
4. Cash Flow Uncertainty : ketidakpastian arus kas
1. RASIO LANCAR
Yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang lancarnya
yang akan jatuh tempo ketika ditagih secara keseluruhan
Artinya : seberapa banyak aktiva lancar yang ada untuk menutupi utang lancar-nya yang akan
jatuh tempo.
Berikut merupakan standar industri pada rasio likuiditas menurut Kasmir (2012:143).
Berikut merupakan contoh perhitungan dari ke-4 rasio likuiditas yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Dari hasil analisa dengan menggunakan rasio lancar tahun 2019 – 2020 tersebut bisa dilihat bahwa.
Pada tahun 2019 rasio lancar atau current ratio CV Mastah Bisnis sebesar 2,03 atau 203%. Hal tersebut
sudah sesuai dengan standar industri rasio likuiditas yaitu sebesar 2 kali. Dengan demikian kemampuan
dalam melunasi kewajiban jangka pendek perusahaan tersebut di tahun 2019 bisa dikatakan baik. Hal
tersebut dikarenakan setiap Rp. 1 kewajiaban lancar perusahaan bisa dijamin oleh aktiva lancar sebesar
Rp. 2,03.
Pada tahun 2020 rasio lancar CV Mastah Bisnis sebesar 1,58 atau 158%. Angka tersebut masih tergolong
baik, karena Rp. 1 hutang lancar perusahaan bisa dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp. 1,58.
Pada tahun 2019 rasio perusahaan menunjukan hasil 2 kali atau 200%. Angka tersebut lebih besar 0,5
dibandingkan dengan standar industry. Namun kelebihan tersebut masih tergolong wajar. Jadi dapat
disimpulkan kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka panjangnya tergolong baik dan
tidak terlalu over dalam menginvestasikan dalam aktiva lancar. Hasil tersebut berarti hutang lancar
sebesar Rp. 1 bisa dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp. 2.
Pada tahun 2020 rasio perusahaan menunjukan hasil 1,56 kali atau 156%. Pada tahun ini angka rasio
cepat lebih besar 0,06 dari nilai standar industry. Hal tersebut tentunya baik. Hutang lancar sebesar Rp.
1 dapat dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp. 1,56.
Hal tersebut karena rasio kas yang baik adalah 1 kali atau 100%. Penurunan yang terjadi tersebut
merupakan penurunan yang baik atau wajar karena pada tahun 2019 rasio kas lebih besar 0,75 dari
standarnya.
Hal tersebut tentunya kurang baik, karena kas yang ada kurang efektif.
Dari hasil analisa tersebut memperlihatkan bahwa pada tahun 2019 rata – rata kas sebesar
Rp. 1.154.064.184.608.
Dan untuk rasio perputaran kas pada tahun 2019 cukup baik karena hampir mendekati standar industry
rasio perputaran kas yaitu sekitar 10 kali atau 1000%.
Kemudian pada tahun 2020 diketahu rata – rata kas sebesar Rp. 1.376.048.405.195. Dan untuk rasio
perputaran kasnya adalah 9,13 kali.
Hasil tersebut terjadi penurunan sebesar 0,61 dibandingkan dengan tahun 2019. Penurunan tersebut
kurang baik karena pada tahun 2019 angka rasio perputaran kasnya semakin menjauh dari standar yang
ada.
PERTEMUAN KE 4
RASIO AKTIVITAS
PIUTANG
- Perputaran Piutang
- Rata-rata Umur Piutang
PERSEDIAAN
- Perputaran Persediaan
- Rata-rata Umur Persediaan
ASET TETAP
- Perputaran Aset Tetap
TOTAL ASET
- Perputaran Total Aset
Tujuan
1. Untuk mengukur berapa kali dana yang tertanam dalam piutang usaha selama 1 periode
2. Untuk menghtung lamanya ratarata penagihan piutang usaha / berapa hari rata rata piutang
usaha tidak dapat ditagih
3. Untuk menilai efektif atau tidak penagihan piutang selama ini dalam perusahaan
4. Untuk mengukur berapa kali dana yang tertanam dalam persediaan berputara dalam 1 periode
5. Mengihutung lamanaya rata rata persediaan tersimpan digundang hingga akhirnya terjual
6. Menilai efektif tidaknya aktivitas penjualan perusahaan yang telah dilakukan perusahaan selama
ini
7. Mengukur berapa kali danan yang tertanam dalam modal kerja berputar dalam 1 periode
8. Mengukur berapa kali danan yang tertanam dalam asset tetap berputar dalam 1 periode
PERPUTARAN PIUTANG (ACC RECEIVABLE TURN OVER)
1. RATA RATA UMUR PIUTANG = PIUTANG AWAL TAHUN + PIUTANG AKHIR TAHUN : 2
RASIO PERPUTARAN = PENJUALAN KREDIT : RATA RATA UMUR PIUTANG TADI
2. LAMANYA RATA RATA PENAGIHAN PIUTANG = 365 HARI : RASIO PERPUTARAN PIUTANG