KELAS: REGULER II A
KELOMPOK XI:
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkahnya, kam
i kelompok 11 kelas Reguler II A. Dapat menyelesaikan penyusunan makalah pe
mbelajaran mata kuliah DASAR KEPENDUDUKAN dengan topik bahasan
“KONSEP KETENAGAKERJAAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP
KESEHATAN MASYARAKAT”. Dalam makalah ini dapat memudahkan kita un
tuk mengetahui dan memahami definisi mobilitas penduduk dan lain-lain. Kami m
engucapkan terimakasih banyak kepada bapak Minarto Riyadi,SKM, M.Kes selak
u dosen pengajar mata kuliah Dasar Kependudukan yang telah mempercayakan ke
pada kami untuk mengkaji dan mendiskusikan pokok bahasan diatas serta mengar
ahkan kami untuk membentuk makalah pembelajaran ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan dan atas kerjasamanya kami ucapkan t
erimakasih
Penulis,
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................2
BAB II Pembahasan
2.1 Definisi Mobilitas Penduduk.....................................................................3
2.2 Jenis dan Bentuk Mobilitas Penduduk.......................................................3
2.3 Faktor Determinan Mobilitas Penduduk....................................................4
2.4 Dampak Terjadinya Mobilitas Penduduk...................................................6
2.5 Pengaruh Mobilitas dalam bidang Kesehatan Masyarakat.......................6
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan................................................................................................7
3.2 Saran..........................................................................................................7
Daftar Pustaka.........................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
Dengan makalah ini, mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tenta
ng definisi dan konsep ketenagakerjaan dan memahami apa itu tenaga kerja dan
angkatan kerja, kesempatan kerja, pengangguran, dan mengetahui pengaruh
ketenagakerjaan terhadap kesehatan masyarakat
1.3 Manfaat
Bagi penulis dan pembaca, sebagai panduan dan menambah wawasan ilmu
pengetahuan terkait konsep ketenagakerjaan dan pengaruhnya terhadap
kesehatan masyarakat
Bagi Pemerintah, Instansi, Lembaga terkait, dapat digunakan sebagai
masukan untuk membuat kebijakan nantinya
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat. Sedangkan, Angkatan Kerja adalah penduduk usia
kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja, atau mempunyai pekerjaan namun
sementara tidak bekerja dan pengangguran. Dan bekerja adalah suatu kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh atau membantu
memperoleh pendapatan atau keuntungan, dengan lama bekerja paling sedikit 1
jam secara terus menerus dalam seminggu yang lalu (termasuk pekerja keluarga
tanpa upah yang membantu dalam suatu kegiatan ekonomi)
1. Mereka yang bekerja penuh (full employment) yaitu mereka yang sudah
bekerja dan memenuhi syarat antara lain : bekerja 40 jam kerja perminggu,
memiliki upah minimum regional, dan sesuai dengan latar belakang
pendidikan/keahlian
2. Mereka yang masih setengah menganggur, yaitu mereka yang bekerja di
bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu) dan masih
mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan
4
3. Lapangan kerja yang tersedia/permintaan dan kebutuhan tenaga kerja
4. Jumlah angkatan kerja yang tersedia
5. Besarnya permintaan total masyarakat (permintaan efektif)
6. Besarnya investasi yang dilakukan perseorangan dan badan usaha swasta
7. Kemampuan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan
8. Ekspor dan impor yang dilakukan
9. Kebijakan pajak yang dijalankan oleh pemerintah
10. Kerjasama dengan negara lain, yang mampu menciptakan kesempatan
kerja di luar negeri
5
dibutuhkannnya kurang dari 24 jam. Orang yang melakukan komutasi
dinamakan komuter atau penglaju
- Sirkulasi, jenis mobilitas penduduk non permanen tetapi sempat menginap
di tempat tujuan atau mobilitas non permanen musiman. Orang yang
melakukan sirkulasi dinamakan sirkuler
- Migrasi internal, migrasi dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam satu
negara. Secara umum, jenis migrasi internal biasa dijumpai di Indonesia
antara lain :
1. Urbanisasi, perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan
2. Ruralisasi, perpindahan penduduk dari kota ke desa
3. Transmigrasi, perpindahan penduduk antar satu pulau ke pulau lain
6
Menurut Everett S.Lee dalam tulisannya berjudul “A Theory of
Migration” mengungkapkan bahwa volume migrasi di suatu wilayah berkembang
sesuai dengan tingkat keanekaragaman daerah-daerah diwilayah tersebut. Di
daerah asal dan daerah tujuan ada factor positif (+), negatif (-), ada pula factor
netral (0). Faktor positif adalah factor yang memberikan nilai menguntungkan
kalau bertempat tinggal ditempat tersebut, factor negative adalah factor yang
memberikan nilai negative pada daerah yang bersangkutan sehingga seseorang
ingin pindah dari tempat tersebut. Perbedaan nilai kumulatif antara kedua tempat
itu cenderung menimbulkan arus migrasi penduduk. Selanjutnya, menurut Lee
proses migrasi itu dipengaruhi oleh empat factor sector, yaitu factor individu,
factor daerah asal, factor daerah tujuan dan rintangan antara daerah asal dengan
daerah tujuan. Determinan mobilitas penduduk dari Everett S.Lee dilengkapi oleh
Robert Norris (1972). Menurut Norris, diagram Lee perlu ditambah dengan tiga
komponen yaitu migrasi kembali, kesempatan antara dan migrasi paksaan
(forcemigration).
7
Kalau Lee menakankan bahwa factor individu adalah factor terpenting
diantara factor tersebut. Norris berpendapat lain bahwa factor daerah asal
merupakan factor terpenting. Di daerah asal merupakan factor terpenting. Di
daerah asal seseorang lahir, dan sebelum sekola orang itu hidup di daerah tersebut.
Jadi, hubungan migran dengan daerah asal di negara-negara berkembang dikenal
sangat erat (Connel, 1976) dan menjadi salah satu ciri fenome migrasi di negara-
negara berkembang. Hubungan lain diwujudkan dengan pengiriman uang, barang-
barang, bahkan ide pembngunan kedaerah asal (remitan), secara langsung atau
tidak langsung. Intensitas hubungan ini antara lain ditentukan oleh jarak, fasilitas
transportasi, lama merantau, status perkawinan, atau jarak hubungan
kekeluargaan. Mantra (1971) melihat adanya hubungan terbalik antara jarak
dengan frekuensi kunjungan ke daerah asal. Intensitas frekuensi hubungan ini
sudah tentu akan mempengaruhi pula intensitas dampak mobilitas dipedesaan atau
daerah asal itu.
- Dampak Positif
- Dampak negative
8
Dampak negative yang ditumbulkan adalah terbatasnya
kesempatan kerja yang ada, sehingga menimbulkan tingginya angka
pengangguran di perkotaan. Berkembangnya sector informal di perkotaan
menyebabkan mereka berupaya hidup hemat dan memilih tinggal di
perkotaan menyebabkan mereka berupaya hidup hemat dan memilih
tinggal di pemukiman kumuh, pemukiman kumuh di daerah perkotaan
memicu terjadinya pencemaran lingkungan yang berdampak pada
rendahnya tingkat kesehatan di kota.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
9
Menurut Robert Norris (1972) Faktor daerah asal merupakan factor terpenting
dari mobilitas penduduk.
Terdapat dampak positif dan negative dari mobilitas penduduk. Dampak
positifnya meningkatnya status social ekonomi dan dampak negativenya
terbatasnya kesempatan kerja yang ada
Pengaruh mobilitas penduduk dimasa pandemic yaitu adanya peningkatan
jumlah kasus positif virus corona salah satunya disebabkan karena mobilitas
penduduk yang cukup tinggi
3.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/44426-ID-keputusan-melakukan-
mobilitas-penduduk-dan-dampaknya-terhadap-pendapatan-migran.pdf (diakses 16
Maret 2021)