Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

CONFERENCE KEPERAWATAN
Disusun untuk memenuhi tugas Manajemen Keperawatan
Dosen Pengampu : Rusana M.Kep.,Sp.Kep.Anak

Disusun oleh:
KELOMPOK 2
1. Annisa Dwi Agustina (108118036)
2. Fenti Amalia Harmawati (108118038)
3. Dias Rizki Yuliannisa (108118045)
4. Ikhsan Kurniawan (108118051)

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
2021
DAFTAR ISI
A. KONSEP CONFERENCE KEPERAWATAN
1. Definisi Conference Keperawatan
Conference adalah diskusi kelompok tentang penyusunan asuhan
keperawatan dengan tujuan untuk mempertahankan asuhan keperawatan
agar tetap terbaru dan dapat dipergunakan secara konstan (Halimah, 2019).
Sedangkan, Konferensi adalah pertemuan tim yang dilakukan setiap hari.
Konferensi keperawatan dilakukan sebelum dan sesudah operan dinas (pagi,
siang, dan malam) yang dihadiri oleh perawat pelaksana dan PA dalam tim
masing-masing. Konferensi keperawatan terbagi menjadi 2, yaitu Pre
Conference dan Post Conference (Amalia et al., 2015).
a. Pre Conference
Adalah rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua
tim atau penanggung jawab tim. Isi pre conference adalah rencana tiap
perawat (rencana harian) dan tambahan rencana dari ketua tim maupun
penanggung jawab tim (Amalia et al., 2015).
b. Post Conference
Adalah komunikasi ketua tim dan perawat pelaksana tentang hasil
kegiatan sepanjang shift dan dilakukan sebelum operan kepada shift
berikut. Isi post conference adalah hasil askep tiap perawatan dan hal
penting untuk operan (tindak lanjut). Post conference dipimpin oleh
ketua tim atau penanggungjawab tim (Amalia et al., 2015).

2. Tujuan Conference keperawatan


Menurut Halimah.Is, (2019) tujuan dari Conference adalah sebagai berikut :
a. Merencanakan asuhan pasien secara individual. Selama Conference akan
membahas bentuk asuhan klien secara individual dan komprehensif
setiap staf yang terlibat dapat memberikan masukan.
b. Mengkoordinasi semua pelayanan yang sesuai. Hal ini bertujuan agar
kelompok menjadi lebih mengerti tentang pelayanan yang diberikan
kepada pasien agar dapat di gunakan secara maksimal.
c. Meningkatkan semangat kooperatif. Selama Conference staf dapat
berkerja sama dan belajar lebih banyak serta terlibat dalam perencanaan
dan pemberian asuhan keperawatan. Hal ini bertujuan agar masing –
masing anggota mampu bekerja dengan baik sehingga akan
meningkatkan semangat kooperatif.
d. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman staf keperawatan dalam
Conference semua hal tentang klien di diskusikan bersama sehingga
tergambar peran dari masing – masing komponen yang terlibat dalam
asuhan klien. Semua instruksi dan informasi serta etika dalam menjaga
kerahasiaan informasi tentang klien dibicarakan dalam conference.
Selain itu terdapat tujuan pre conference dan post conference adalah sebagai
berikut :
a. Tujuan Pre Conference
Menurut Halimah (2019) tujuan Pre Conference adalah membantu untuk
mengidentifikasi masalah-masalah pada pasien dan merencanakan
asuhan keperawatan serta merencanakan evaluasi hasil. Selanjutnya
adalah mempesiapkan hal hal yang akan ditemui dilapangan. Dan
memberikan kesempatan untuk melakukan diskusi tentang keadaan
pasien
b. Tujuan Post Conference
Menurut Nursalam, (2015) tujuan dari Post Conference adalah
memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah dan
membandingkan masalah yang dijumpai

3. Pedoman pelaksanaan Conference


Menurut Arwani dalam Amalia (2015) pedoman pelaksanaan conference
sebagai berikut :
a. Sebelum dimulai tujuan Conference harus dijelaskan
b. Diskusi harus mencerminkan proses dan dinamika kelompok
c. Pemimpin mempunyai peran untuk menjaga fokus diskusi tanpa
mendominasi dan memberi umpan balik
d. Pemimpin harus merencanakan topik yang penting secara periodik
e. Ciptakan suasana diskusi yang mendukung peran serta, keinginan
mengambil tanggung jawab dan menerima pendekatan serta pendapat
yang berbeda.
f. Ruang diskusi diatur sehingga dapat tatap muka pada saat diskusi
g. Pada saat menyimpulkan conference, ringkasan diberikan oleh
pemimpin dan kesesuaiannya dengan situasi lapangan

4. Pelaksanaan Conference
a. Pre Conference
Adalah rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim
atau penanggung jawab tim. Isi pre conference adalah rencana tiap
perawat (rencana harian) dan tambahan rencana dari ketua tim maupun
penanggung jawab tim (Amalia et al., 2015).
Waktu : setelah operan
Tempat : Meja masing – masing tim
Penanggung jawab : Ketua tim atau Pj tim
Kegiatan :
1) Ketua tim atau Pj tim membuka acara
2) Ketua tim atau Pj tim menanjakan rencana harian masing –
masing perawat pelaksana
3) Ketua tim atau Pj tim memberikan masukan dan tindakan lanjut
terkait dengan asuhan yang diberikan saat itu.
4) Ketua tim atau Pj tim memberikan reinforcement.
5) Ketua tim atau Pj tim menutup acara
b. Post Conference
komunikasi ketua tim dan perawat pelaksana tentang hasil kegiatan
sepanjang shift dan dilakukan sebelum operan kepada shift berikut. Isi
post conference adalah hasil askep tiap perawatan dan hal penting untuk
operan (tindak lanjut). Post conference dipimpin oleh ketua tim atau
penanggungjawab tim (Amalia et al., 2015).
Waktu : Sebelum operan ke dinas berikutnya.
Tempat : Meja masing – masing tim.
Penanggung jawab : ketua tim atau Pj tim
Kegiatan :
1) Ketua tim atau Pj tim membuka acara.
2) Ketua tim atau Pj tim menanyakan kendala dalam asuhan yang
telah diberikan.
3) Ketua tim atau Pj tim yang menanyakan tindakan lanjut asuhan
klien yang harus dioperkan kepada perawat shift berikutnya.
4) Ketua tim atau Pj menutup acara.

5. Syarat-Syarat Conference
a. Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan keperawatan dan
post conference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan
b. Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit
c. Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan
pasien, perencanaan tindakan rencana dan data-data yang perlu
ditambahkan
d. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan
anggota tim

6. Tuntutan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pre dan post


conference
menurut Swanburg (2012) dalam Halimah.Is, (2019), yaitu :
a. Tujuan yang telah dibuat dalam conference seharusnya dikonfirmasikan
terlebih dahulu
b. Diskusikan yang dilakukan seharusnya merefleksikan prinsip-prinsip
kelompok yang dinamis
c. Instruktur klinis memiliki peran dalam kelangsungan diskusi dengan
berpegang kepada fokus yang dibicarakan, tanpa mendomisilinya dan
memberikan umpan balik yang diperlukan secara tepat
d. Instruktur klinis harus memberikan penekanan-penekanan pada poin-poin
penting selama diskusi berlangsung.
A. Asuhan Keperawatan
Kasus :

An S, umur 8 tahun, dirawat sejak 2 hari yang lalu dengan diagnosa medis
Anemia. Klien datang ke IGD dengan riwayat keluhan sesak nafas disertai
nyeri dada. Saat dilakukan pengkajian tanggal 04 Mei ditemukan data: BB 15
Kg, TB 130 cm, LILA 14 cm, tampak mual, terdapat retraksi otot interkostal,
nafas cepat dan dangkal, RR 30 x/menit, HR 92 x/menit, Suhu 39 °C, kulit
pucat dan kering, konjungtiva anemis dan terdapat sianosis, Ibu anak tersebut
mengatakan anaknya menurun nafsu makannya dan hanya menghabiskan ½
porsi. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan data: Hb 9 gr, WBC hitung
1700/ mm3, trombosit 60.000/mm3. Anak tersebut akan mendapatkan transfusi
PRC 125 cc siang ini. Ibunya mengatakan An. S sering mengalami sesak
seperti ini terutama bila kelelahan saat bermain dengan teman-temanya.
Saat ini klien terpasang oksigen sebanyak 3 L/menit. Selama di rumah sakit
penanggung jawab adalah ibunya karena ayahnya sudah meninggal dunia 1
tahun yang lalu. Ny. A umur 35 tahun yang sehari-harinya bekerja sebagai
pedagang. Menurut pengakuan ibu klien, di dalam anggota keluarganya tidak
ada yang mengalami penyakit serupa. Ibunya mengatakan, An. S sering merasa
cemas dan khawatir karena tidak bisa beraktifitas normal terutama saat bermain
dengan teman-temannya. Sejak dirawat klien belum pernah BAB, BAK 1x
sehari dengan warna urin kuning keruh. Selama dirawat An.S tidak mandi dan
menggosok gigi, rambut tampak berminyak dan tidak rapi, dan gigi tampak
kotor.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. S DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN ANEMIA

A. Pengakajian
1. Identitas Klien
Nama Klien : An. S Agama : Islam
Umur : 8 tahun Pendidikan : SD
Umur kronologis : 8 tahun 3 bulan Alamat : Kesugihan
3 hari Tanggal masuk : 2 Mei 2021
Tempat /tg lahir :Cilacap,01 Tanggal pengkajian : 4 Mei 2021
Febuari 2013 Diagnosa Medik : Anemia
Jenis kelamin : Laki-laki
Identitas

Ibu
Nama : Ny. A
Usia : 35 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang
Agama : Islam
Alamat : Kesugihan
2. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Klien dirawat sejak 2 hari yang lalu dengan diagnosa medis Anemia. Klien
datang ke IGD dengan riwayat keluhan sesak nafas disertai nyeri dada.
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
Saat dilakukan pengkajian tanggal 4 mei 2021 didapatkan data pasien
dengan BB 15 Kg, TB 130 cm, LILA 14 cm, tampak mual, terdapat retraksi
otot interkostal, nafas cepat dan dangkal, RR 30 x/menit, HR 92 x/menit,
Suhu 39 °C, turgor kulit menurun, kulit pucat dan kering, konjungtiva
anemis dan terdapat sianosis.
3) Riwayat Kesehatan Lalu
Ny.A mengatakan An.S belum pernah menderita penyakit yang dialaminya
saat ini. An. S belum pernah dirawat dirumah sakit sebelumnya. An.S tidak
memiliki alergi makanan dan tidak memiliki alergi obat.
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Menurut pengakuan ibu klien, di dalam anggota keluarganya tidak ada yang
mengalami penyakit serupa.
5) Genogram

Keterangan :
: sudah meninggal
: Laki-laki
: Garis hubungan tinggal bersama
: Perempuan
: Klien
3. Riwayat Sosial
1) Orang yang mengasuh : klien diasuh oleh orangtuanya sendiri
2) Hubungan dengan keluarga : baik, hidup rukun dan saling menolong
3) Hubungan dengan teman sebaya : baik, An.S selalu bersikap baik
dengan teman sebayanya
4) Pembawaan secara umum : An.S menghormati orang yang lebih tua
5) Lingkungan rumah : An.S tinggal dilingkungan rumah yang
nyaman dan ramah dengan tetangganya

4. Kebutuhan Dasar
1) Nutrisi : An.S menyukai semua jenis makanan dengan selera makannya
juga baik. Biasanya An.S makan tidak menentu karena ketika An.S merasa
lapar ia dapat langsung makan
2) Istirahat dan tidur : Biasanya An.S tidur malam pada jam 21.00 dan akan
bangun pada 06.00.
3) Personal Hygiene : Sebelum sakit An.S biasanya mandi dua kali dalam
sehari. Namun pada saat sakit An.S hanya mandi sekali dalam sehari. Dan
terkadang juga ia hanya dilap badannya oleh ibunya. An.S juga selalu
mencuci rambutnya dua kali dalam seminggu namun saat sakit An.S belum
pernah mencuci rambutnya sehingga tampak kotor dan teraba berminyak.
An.S selalu menyikat giginya setiap hari, An.S juga akan menggunting
kukunya jika sudah panjang. Namun saat sakit An.S tidak menggunting
kukunya sehingga kukunya tampak panjang dan kotor
4) Aktivitas bermain : saat ini aktivitas bermain An.S terbatas karena kondisi
fisik yang lemah dan An.S juga tidak memiliki teman bermain dirumah
sakit.
5) Eliminasi : pola eliminasi urine An.S biasanya 3-4x dalam sehari.
Sementara eliminasi bowel 1-2x dalam sehari. Sejak dirawat klien belum
pernah BAB, BAK 1x sehari dengan warna urin kuning keruh.
5. Hasil pemeriksaan laboratorium
Hemoglobin : 9 gr
WBC hitung : 1700/ mm3
Trombosit : 60.000/mm3.
6. Pemeriksaan Fisik

1) Keadaan Umum : agak pucat dan lemah


2) Tinggi Badan : 130 cm
LILA : 14 cm
BB saat ini : 15 kg
BB sebelum sakit : 27kg
BB ideal : 24.9kg
3) Kepala
Lingkar kepala : 52 cm
Anterior Fontanelle : tertutup
Posterior Fontanelle : tertutup
4) Leher : Tidak ada pembesaran limfe
5) Mata : Konjungtiva tampak anemis, sklera berwarna putih
6) Telinga : Simetris dan tampak kotor, tidak ada
gangguan
Pendengaran, adanya sekresi serumen dan tidak ada
nyeri tekan.
7) Hidung : bentuk simetris,ada nares tidak ada polip
8) Mulut : Mukosa tampak kering dan mulut tampak kotor
9) Lidah : Lidah tampak lembab dan kotor
10) Gigi : Tampak kotor
11) Dada : bentuk dada simetris, lingkar dada 60 cm
Jantung : suara jantung lup dup, tidak ada pembesaran jantung
Paru-paru : Auskultasi paru vesikuler
12) Abdomen : Palpasi abdomen teraba keras
Bisis usus : Auskultasi bising usus 10x/mnt
13) Genetalia : Bersih, dan tidak ada pemasangan kateter
14) Ekstremitas : pergerakan sendiri normal, tidak ada fraktur
15) CRT : >3 detik (memanjang).
7. Analisa data
DATA DS/DO Problem Etiologi
Ds : Gangguan Pertukaran Dispnea
Pasien mengeluh sesak gas
nafas disertai nyeri dada
Do :
terpasang oksigen
sebanyak 3 L/menit,
Terdapat retraksi otot
interkostal,warna kulit
pucat dan kering, nafas
cepat dan dangkal, RR :
30x/menit dan sianosis
Ds : Perfusi Perifer Tidak Penurunan konsentrasi
- Pasien mengatakan Efektif Hemoglobin
merasa lemas dan
pusing saat bangun dari
tempat tidur
Do :
Turgor kulit menurun
Konjungtiva anemis, CRT
>3 detik, HR 92 x/menit,
warna kulit pucat dan
kering. Belum pernah
BAB dan BAK 1x sehari.
Hasil pemeriksaan
laboratorium : Hb 9 gr,
WBC hitung 1700/ mm3,
trombosit 60.000/mm3
Ds : Defisit Nutrisi Faktor psikologis
Ibu klien mengatakan (keengganan makan)
An.S nafsu makannya
menurun dan hanya
menghabiskan ½ porsi
Do :
Membran mukosa pucat
Klien merasa mual
KU : lemah
BB : 15 Kg, TB : 130 cm,
LILA : 14 cm

8. Diagnosis Keperawatan
1) Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan Dispnea ditandai dengan
pola napas abnormal, sianosis, warna kulit abnormal
2) Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi
hemoglobin ditandai dengan pengisian kapiler >3 detik, warna kulit pucat
dan turgor kulit menurun.
3) Defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis (keengganan makan)
ditandai dengan penurunan berat badan, membran mukosa pucat

9. Intervensi Keperawatan
Diagnosis Keperawatan SLKI SIKI
Data
Kode Diagnosis kode Luaran kode Intervensi

Data pendukung masalah kesehatan : Anemia

Ds : Gangguan pertukaran Setelah dilakukan tindakan keperawatan Terapi Oksigen (Hal. 247)
D.0003 L.01003 selama 3x24 jam diharapkan gangguan I.01014 Observasi
Pasien mengeluh gas berhubungan
pertukaran gas klien dapat teratasi dengan - Monitor kecepatan
sesak nafas disertai dengan kriteria hasil : aliran oksigen
- Monitor posisi alat
nyeri dada ketidakseimbangan
Luaran Ekspektasi Kriteria hasil terapi oksigen
Do : ventilasi-perfusi Pertukaran Meningkat - Dispnea(3) - Monitor efektifitas
gas - Sianosis (3) terapi oksigen
terpasang oksigen ditandai dengan pola
- Pola napas Terapeutik
napas abnormal, (3) - Pertahankan
sebanyak 3 L/menit,
- Warna kulit kepatenan jalan
sianosis, warna kulit
(3) napas
Terdapat retraksi otot
abnormal Keterangan : - Berikan oksigen
1. Menurun tambahan, jika perlu
interkostal,warna kulit
2. Cukup menurun Edukasi
3. Sedang - Ajarkan pasien dan
pucat dan kering,
4. Cukup meningkat keluarga cara
5. Meningkat menggunakan
nafas cepat dan
oksigen dirumah
Kolaborasi
dangkal, RR :
- Kolaborasi
penentuan dosis
30x/menit dan oksigen
- Kolaborasi
sianosis penggunaan oksigen
saat aktifitas dan
tidur
Ds : Perfusi perifer tidak Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan sirkulasi
D.0009 L.02011 selama 3x24 diharpakan perfusi perifer I.02079 Observasi
Pasien mengatakan efektif berhubungan
klien adekuat dengan kriteria hasil: - Periksa sirkulasi
merasa lemah dan dengan penurunan perifer (mis. Nadi
Luaran Ekspektasi Kriteria perifer, warna, suhu)
pusing saat bangun konsentrasi
hasil - Identifikasi faktor
dari tempat tidur hemoglobin ditandai Perfusi Meningkat Warna kulit risiko gangguan
perifer pucat (3) sirkulasi
Do : dengan pengisian
Turgor kulit Terapeutik
Turgor kulit menurun kapiler >3 detik, (2) - Hindari pemasangan
Kelemahan infus atau
Konjungtiva anemis, warna kulit pucat dan
otot (3) pengambilan darah
CRT >3 detik, HR 92 turgor kulit menurun. Keterangan: di area keterbatasan
o 1. Menurun perfusi
x/menit,suhu 39 c
2. Cukup menurun - Lakukan hidrasi
warna kulit pucat dan 3. Sedang Edukasi
4. Cukup meningkat - Anjurkan
kering.
5. Meningkat berolahraga rutin
Hasil pemeriksaan - Anjurkan melakukan
perawatan kulit yang
laboratorium : Hb 9
tepat (mis.
gr, WBC hitung 1700/ Melembabkan kulit
kering)
mm3, trombosit
60.000/mm3
Ds : Defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Nutrisi
D.0019 L.03030 selama 3x24 diharapkan status nutrisi klien I.03119 Observasi
Ibu klien mengatakan berhubungan dengan
dapat terpenuhi dengan kriteria hasil : - Identifikasi status
An.S nafsu makannya faktor psikologis nutrisi
Luaran Ekspektasi Kriteria - Monitor asupan
menurun dan hanya (keengganan makan)
hasil makanan
menghabiskan ½ porsi ditandai dengan Status membaik Porsi - Monitor berat badan
nutrisi makanan Terapeutik
Do : penurunan berat
yang - Lakukan oral
Membran mukosa badan, membran dihabiskan hygiene, jika perlu
(3) - Berikan makanan
pucat mukosa pucat
Berat badan tinggi kalori dan
Klien merasa mual (2) tinggi protein
Frekuensi Edukasi
KU : lemah
makan (3) - Anjurkan diet yang
BB : 15 Kg, TB : 130 Nafsu diprogramkan
makan (3) Kolaborasi
cm, LILA : 14 cm
Membran - Kolaborasi
mukosa (2) pemberian medikasi
Keterangan : sebelum makan
1. Memburuk (misal. Antiemetik)
2. Cukup memburuk
3. Sedang
4. Cukup membaik
5. Membaik
SKENARIO ROLEPLAY CONFERENCE
Pemeran :
1. Ikhsan Kurniawan sebagai
2. Annisa Dwi Agustina sebagai
3. Dias Riski Yulianisa sebagai
4. Fenti Amalia Harmawati sebagai

PRE-CONFERENCE
Waktu kegiatan : setelah operan shift malam ke pagi
Tempat : Ruang Asoka
Penanggung Jawab : Ketua tim
Kegiatan :
1. Kepala ruangan membuka acara
2. Ketua tim menanyakan rencana harian masing-masing perawat pelaksana
3. Ketua tim memberikan masukan dan tindak lanjut terkait dengan asuhan
keperawatan yang sudah diberikan kepada pasien
4. Ketua tim menutup acara

Sebelum operan shift malam ke pagi diruang Asoka. Semua rekan-rekan


berkumpul di ruang keperawatan untuk melakukan pre-conference.

Karu : “Assalamu’alaikum wr.wb. Selamat pagi rekan semua. Puji syukur kita
ucapkan kepada Allah swt, yang telah memberikan kesehatan kepada kita
sehingga kita masih bisa menjalankan tugas kita sebagai seorang perawat. Baiklah
untuk memulai aktivitas kita awali dengan sama-sama membaca doa. Selanjutnya
saya serahkan kepada perawat ... selaku ketua tim seperti biasanya untuk
memandu pre-conference kita pada pagi hari ini.
Katim : “Terimakasih kepada ... selaku kepala ruangan, Ya pada kesempatan pre
conference pagi ini tanggal 18 Juni 2021, diruang perawatan Asoka dengan
jumlah pasien 5 orang. Baik langsung saja kepada perawat ... dan ... silahkan
untuk menyampaikan tindakan yang akan dilakukan pasien.
Perawat 1 : “selamat pagi, saya menangani pasien A Kamar A1 dengan keluhan
BAB lebih dari 5x dalam satu hari. Pada pagi ini tindakan yang dilakukan :
09.00 : mengukur TTV dan pantau cairan (input output)
09.15 : Pemberian Injeksi
09.30 : kolaborasi dengan ahli gizi untuk diet
Selanjutnya, untuk perawat ... saya dipersilahkan”
Perawat 2 : “saya menangani pasien B di kamar B2 dengan keluhan demam terus
menerus sejak 2 hari yang lalu. Tindakan yang akan dilakukan :
09.00 : Mengukur suhu dan test darah
09.15 : kompres hangat
Baik, terimakasih mungkin itu yang dapat saya sampaikan”
Katim : “Ya baiklaah terimakasih kepada rekan-rekan yang sudah menyampaikan
tindakan yang akan dilakukan kepada seluruh pasien. Dilihat dari hasil laporan
teman-teman, semua pasien memerlukan penanganan lebih. Jadi, diharapkan
untuk kerjasama antara rekan-rekan. Baik, waktu saya kembalikan kepada
karu ...”
Karu : “Terimakasih kepada Katim dan rekan rekan semua atas laporannya.
Langsung saja kita melihat keadaan semua pasien pada pagi ini”

Semua perawat meninggalkan ruangan dan melakukan tindakan yang sudah


direncanakan.
POST CONFERENCE
Pemeran :
1. Ikhsan Kurniawan sebagai
2. Annisa Dwi Agustina sebagai
3. Dias Riski Yulianisa sebagai
4. Fenti Amalia Harmawati sebagai

Waktu kegiatan : sebelum operan ke dinas sore


Tempat : Ruang Asoka
Penanggung Jawab : Ketua Tim
Kegiatan :
1. Karu membuka acara
2. Katim menanyakan hasil asuhan masing masing
3. Katim menanyakan kendala dalam asuhan yang diberikan
4. Katim menanyakan tindak lanjut asuhan pasien yang harus dioperkan ke
shift berikutnya
5. Karu menutup acara

Karu : “Assalamualaikum, alhamdulillah kita masih bertemu lagi dan


berkumpul di penghujung tugas kita. Seperti biasa kita akan melakukan Post
Conference sebelum di operkan ke shift berikutnya. Langsung saja saya
serahkan kepada perawat ... selaku ketua tim
Katim : “Baik terimakasih atas waktu yang diberikan. Baiklah langsung saja
bagaimana hasil tindakan yang telah dilaksanakan oleh rekan-rekan termasuk
kendala selama rekan-rekan melakukan tindakan. Dan untuk dapat dioperkan
pada shift berikutnya”

Perawat mulai melaporkan hasil tindakan yang telah dilakukan dari Shift
pagi.
Perawat 1 : “Pasien A kamar A1 dengan Ku lemah, sudah dilakukan injeksi,
pasien BAB cair sebanyak 3x, dan pasien mendapatkan makanan lunak, sudah
disampaikan kepada ahli gizi. Lanjutkan intervensi.”
Perawat 1 : “Selanjutnya pasien B kamar A2 Suhu 38 oC, sudah diberikan
tindakan kompres hangat, sudah dilakukan test darah tapi hasilnya masih
ditunggu dari Lab. Lanjutkan Intervensi.”
Perawat 2 : “Baik untuk Pasien C Kamar B1 dengan Ku lemah, sudah
dilakukan medikasi, keadaan luka sudah berwarna merah, sudah diberikan
insulin 10 unit. Lanjutkan Intervensi”
Perawat 2 : “Selanjutnya Pasien S kamar B2 dengan Ku lemah, merasa sesak
dadanya, sudah terpasang oksigen sebanyak 3 L/menit. BB menurun, status
gizi kurang. Sudah dilakukan tes darah hasilnya positif menderita anemia,
selanjutnya akan dilakukan transfusi darah PRC 125 cc. Lanjutkan intervensi”
Perawat 1 : “Untuk Sore ini rencana Pasien E kamar A3 akan di pulangkan,
karena sudah tidak merasa pusing, tangan tidak kesemutan dan Tekanan darah
normal 120/80 mmHg
Katim : “baiklah terimakasih rekan-rekan atas laporan hasil tindakan yang
telah dilakukan. Kita telah melakukan semua rencana tindakan. Selanjutnya
saya kembalikan kepada kepala ruangan.
Karu : “Iya, terimakasih kepada rekan-rekan, Puji Tuhan kehadirat allah
karena intervensi yang telah kita lakukan dari pagi sampai siang ini terlaksana
dengan lancar dan sesuai prosedur. Terima kasih kerjasama rekan-rekan yang
sudah bekerja dengan semaksimal mungkin. Pertahankan terus kinerjanya dan
alangkah baiknya jika bisa ditingkatkan lagi demi pencapaian kinerja yang
lebih optimal. Untuk mengakhiri tugas kita pada siang hari ini dan sekaligus
memulai tugas rekan yang shift siang ke sore, berdoa bersama menurut agama
dan kepercayaan masing-masing. Berdoa... mulai... selesai.
Kita akhiri post conference
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, E., Akmal, D., & Sari, Y. P. (2015) Hubungan pre dan Post conference
keperawatan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan di RSUD Dr. Achmad
Mochtar Bukittinggi. Jurnal STIKES Perintis. 1, 117-124.
Halimah.Is. (2019). Penerapan Pre Dan Post Conference Keperawatan Diruang
Rawat Inap Kelas I Dahlia Rsud H. Hanafie Muara Bungo Tahun 2019.
STIkes PERINTIS PADANG.
Nursalam. (2015). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek
Keperawatan (Edisi ke-5). Jakarta: Salemba Medika.
Syah Putra, C. (2016) Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Bogor: In Media

Anda mungkin juga menyukai