Anda di halaman 1dari 20

ASISTENSI PRAKTIKUM ANALISIS INSTRUMEN

AKURASI, PRESISI, SELEKTIVITAS SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS ASAM


MEFENAMAT

Disusun oleh :

Chelcie Lowra Pangesti 611910047


Dhita Rizki Amalia 611910051
Rinda Puspita Sari 611910074
Dimas Rizal Fikri 611910084
Rika Dwi Indasari 611910092

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MACHUNG
2021
MODUL 4 AKURASI, PRESISI, SELEKTIVITAS SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
ASAM MEFENAMAT

A. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui akurasi, presisi, dan selektivitas Spektrofotometri UV-Vis dalam
penetapan kadar Asam Mefenamat dalam sediaan tablet generic.

B. Prinsip Dasar
a. Asam Mefenamat

Struktur Asam mefenamat

Kandungan : Tidak kurang dari 98% dan tidak lebih dari 102% C15H15NO2.
Pemerian : Serbuk hablur, putih atau hamper putih, melebur pada suhu lebih
kurang 230◦ disertai peruraian.
Kelarutan : Larut dalam larutan alkali hidroksida, agak sukar larut dalam
kloroform, sukar larut dalam etanol dan dalam metanol, praktis tidak
larut dalam air.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
C. Dasar Teori
a. Presisi
Presisi adalah kedekatan antara hasil pengujian individu dalam serangkaian
pengukuran terhadap suatu sampel homogen. Pengujian presisi dapat dilakukan dengan 2
metode, dengan 3 kali replikasi dengan 3 konsentrasi yang berbeda atau 6 kali replikasi
dengan 1 konsentrasi (konsentrasi sama).
Presisi dinyatakan sebagai Relative Standar Deviasi (%RSD) atau Coefficient of
Variation (CV) atau Koefisien Variasi (KV). Syarat % RSD yang ditentukan oleh BPOM
adalah < 2% (Mulyati et al., 2011). Dengan perhitungan sebagai berikut :
b. Akurasi
Akurasi adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis dengan
kadar analit yang sebenarnya.. Uji akurasi dilakukan untuk melihat ketelitian alat dan
analisis dalam membuat ketelitian alat dan analisis dalam membuat konsentrasi larutan
yang sesuai dengan kadar sebenarnya (Mulyati et al., 2011).
Akurasi dapat ditentukan melalui dua metode, yaitu metode simulasi dan metode
penambahan baku. Metode simulasi dilakukan dengan menambahkan sejumlah bahan
baku dengan konsentrasi 80%, 100%, 120% dari kadar analit target ke dalam sejumlah
sampel. Sedangkan metode penambahan standar dilakukan dengan menambahkan
sejumlah bahan baku dengan konsentrasi 30%, 40%, dan 60% dari kadar analit target ke
dalam sejumlah sampel (Indrayanto dan Yuwono, 2003).
Kriteria penerimaan akurasi adalah % recovery 98-102%. Akurasi dinyatakan
sebagai persen recovery (perolehan kembali) analit yang ditambahkan (Mulyati et al.,
2011). Rumus persen recovery adalah sebagai berikut :
Hasiluji
% Recovery = x 100 %
Hasil teoritis

c. Selektivitas
Uji selektivitas adalah suatu metode analisis yang hanya mengukur zat tertentu saja
secara cermat dan seksama dengan adanya komponen lain yang mungkin ada dalam
matrik sampel. Selektivitas dinyatakan sebagai derajat penyimpangan (degree bias)
metode yang dilakukan terhadap sampel yang mengandung bahan yang ditambahkan
berupa cemaran, hasil urai, senyawa sejenis, senyawa asing lainnya, dan dibandingkan
terhadap hasil analisis sampel yang tidak mengandung bahan lain yang ditambahkan
(Harmita, 2004).
Uji selektivitas dilakukan dengan metode Overlay Spektra dengan menghitung
match factor (faktor kemiripan).

A. Alat dan Bahan :


a. Alat :
1. Spektrofotometer UV
2. Labu ukur 100 mL
3. Labu ukur 1000 mL
4. Timbangan analitik
5. Labu ukur 10ml
6. Mikro pipet
b. Bahan :
1. Serbuk asam mefenamat p.a
2. Sampel asam mefenamat tablet
3. NaOH
4. Aquadest bebas CO2

B. Metodelogi
a. Pembuatan Pelarut NaOH 0,1 M

Ditimbang 4 gram Kristal NaOH

Dimasukkan ke dalam labu ukur 1000 ml

Tambahkan aquadest bebas CO2 ad tanda batas

Kocok ad homogen

Pelarut NaOH 0,1 M

b. Pembuatan larutan baku induk 1000 ppm


Ditimbang 10 mg Asam Mefenamat p.a

Dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL

Dilarutkan dengan NaOH ad tanda batas

Dikocok ad homogen

Larutan baku asam mefenamat 1000 ppm


c. Pembuatan Larutan Baku Antara 200 ppm

Diambil 2 ml larutan baku induk asam mefenamat 1000 ppm

Dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL

Dilarutkan dengan NaOH ad tanda batas

Dikocok ad homogen

Larutan baku asam mefenamat 200 ppm


d. Pembuatan Kurva Standar
Larutan baku induk asam mefenamat 200 ppm

Diambil 0,4 ml; 0,45 ml; 0,5 ml; 0,55 ml; 0,6 ml; 0,65 ml; 0,7 ml;
0,75 ml; 0,8 ml; 0,85 ml menggunakan mikropipet

Masukkan masing-masing ke dalam labu ukur 10 ml

Tambahkan pelarut NaOH ad tanda batas

Kocok ad homogen

Larutan baku kerja 8 ppm, 9 ppm, 10 ppm, 11 ppm, 12 ppm, 13 ppm,


14 ppm, 15 ppm, 16 ppm, 17 ppm

Pindahkan ke dalam vial masing-masing (10 vial)

Ukur absorbansi masing-masing pada panjang gelombang 322 nm

Dibuat kurva kalibrasi dari absorbansi yang diperoleh


e. Uji Presisi
Ditimbang 100 mg sampel tablet asam mefenamat
dalam labu ukur 10 mL

Ditambahkan larutan standar asam mefenamat


200 ppm dengan konsentrasi 11; 12; dan 13 ppm
(0,55mL; 0,6mL; dan 0,65mL)

Ditambahkan pelarut NaOH 0,1M ad tanda batas

Dikocok ad homogen

Diukur absorbansinya pada panjang gelombang


maksimal

Replikasi 3 kali

Dihitung RSD rata-rata


f. Uji Akurasi
- Konsentrasi 80%
Ditimbang 100 mg sampel tablet asam mefenamat
dalam labu ukur 10 mL

Ditambahkan 0,48mL larutan asam mefenamat


200 ppm

Ditambahkan pelarut NaOH 0,1M ad tanda batas

Dikocok ad homogen

Diukur absorbansinya pada panjang gelombang


maksimal

Replikasi 3 kali

Dihitung presentase recovery untuk menentukan


akurasi
- Konsentrasi 100%
Ditimbang 100 mg sampel tablet asam mefenamat
dalam labu ukur 10 mL

Ditambahkan 0,6mL larutan asam mefenamat 200


ppm

Ditambahkan pelarut NaOH 0,1M ad tanda batas

Dikocok ad homogen

Diukur absorbansinya pada panjang gelombang


maksimal

Replikasi 3 kali

Dihitung presentase recovery untuk menentukan


akurasi
- Konsentrasi 120%
Ditimbang 100 mg sampel tablet asam mefenamat
dalam labu ukur 10 mL

Ditambahkan 0,72mL larutan asam mefenamat


200 ppm

Ditambahkan pelarut NaOH 0,1M ad tanda batas

Dikocok ad homogen

Diukur absorbansinya pada panjang gelombang


maksimal

Replikasi 3 kali

Dihitung presentase recovery untuk menentukan


akurasi

g. Uji Selektivitas

Penentuan selektivitas menggunakan Spektrofotometer


UV-Vis dengan metode Overlay Spektra

Didapatkan hasil match factor (faktor kemiripan)


yang langsung keluar dari alat (menggunakan
program)
C. PERHITUNGAN

1. Perhitungan A11

A 11 dari asam mefenamat adalah 420a

Rentang linieritas untuk asam mefenamat adalah 5 – 19 ppm

Perhitungan A 11
0,2
C min ¿ x 10.000 ppm
420
¿ 4,76 ppm ≈ 5 ppm
0,8
C max ¿ x 10.000 ppm
420
¿ 19,05 ppm ≈ 19 ppm

2. Pembuatan Pelarut NaOH 0,1 M


Ditimbang Kristal NaOH 4 gram
Dilarutkan dengan pelarut aquadest bebas CO2 ad 1000 mL
Mr NaOH = 40 gram/mol
massa x n
N=
Mr x Volume
massa x 1
0,1=
gram
40 x1 L
mol
massa
0,1=
40
massa=4 gram

3. Pembuatan Larutan Baku Asam Mefenamat 1000 ppm


Ditimbang Asam Mefenamat p.a 20 mg
Dilarutkan dengan pelarut NaOH ad 100 ml
1 ppm = 1 mg/L = 1 mg/1000 mL
massa (mg)
Ppm = x 1000 ml/L
volume (ml)
10 mg
= x 1000 ml/L
10 ml
= 1000 mg/L = 1000 ppm
4. Pembuatan Larutan Baku Antara Asam Mefenamat 200 ppm
Diambil 2 ml larutan baku induk asam mefenbamat 1000 ppm
Dilarutkan dalam 10 ml pelarut NaOH 0,1 M
200 ppm
x 10 ml = 2 ml
1000 ppm

5. Pembuatan Kurva Standar Asam Mefenamat


No Kadar (ppm) Dipipet ml Volume akhir (ml)
1. 8 10
0,4
2. 9 10
0,45
3. 10 10
0,5
4. 11 10
0,55
5. 12 10
0,6
6. 13 10
0,65
7. 14 10
0,7
8. 15 10
0,75
9. 16 10
0,8
10. 17 10
0,85

Perhitungan :
Perhitungan :
V1.C1 = V2.C2
V 2.C2
V1 =
C1
10 mL x 8 ppm
1. V1 =
200 ppm
V1 = 0,4 mL = 400 µL
10 mL x 9 ppm
2. V1 =
200 ppm
V1 =0,45 mL = 450 µL
10 mL x 10 ppm
3. V1 =
200 ppm
V1 = 0,5 mL = 500 µL
10 mL x 11 ppm
4. V1 =
200 ppm
V1 = 0,55 mL = 550 µL
10 mL x 12 ppm
5. V1 =
200 ppm
V1 = 0,6 mL = 600 µL
10 mL x 13 ppm
6. V1 =
200 ppm
V1 = 0,65 mL = 650 µL
10 mL x 14 ppm
7. V1 =
200 ppm
V1 = 0,7 mL = 700 µL
10 mL x 15 ppm
8. V1 =
200 ppm
V1 = 0,75 mL = 750 µL
10 mL x 16 ppm
9. V1 =
200 ppm
V1 = 0,8 mL = 800 µL
10 mL x 17 ppm
10. V1 =
200 ppm
V1 = 0,85 mL = 850 µL

6. Perhitungan Presisi
1. Menimbang sampel sebanyak 100mg dimasukkan labu takar 10ml.
2. Membuat seri konsentrasi:
No Kadar (ppm) Dipipet ml Volume akhir (ml)
1. 11 0,55 10
2. 12 0,6 10
3. 13 0,65 10

10 mL x 11 ppm
1. V1 =
200 ppm
V1 = 0,55 mL = 550 µL
10 mL x 12 ppm
2. V1 =
200 ppm
V1 = 0,6 mL = 600 µL
10 mL x 13 ppm
3. V1 =
200 ppm
V1 = 0,65 mL = 650 µL
7. Perhitungan Akurasi
Pada uji akurasi, dari 3 titik yang dipakai (11 ppm, 12 ppm, dan 13 ppm) yang
digunakan untuk perhitungan presisi yaitu titik konsentrasi 12 ppm dengan
menggunakan % recovery 80%, 100%, dan 120%. Pengujian akurasi dilakukan
dengan 3 kali pengulangan pada masing-masing konsentrasi. Konsentrasi tersebut
meliputi:

80
1. ×1 2 ppm=9,6 ppm
100
100
2. ×1 2 ppm=12 ppm
100
120
3. ×1 2 ppm=14,4 ppm
100
Untuk pengambilan dari masing-masing konsentrasi larutan maka dipipet
larutan sebanyak:
9 , 6 ppm
1. ×10 mL=0,48 mL=48 0 μL
20 0 ppm
1 2 ppm
2. ×10 mL=0,6 mL=6 00 μL
200 ppm
14,4 ppm
3. × 10 mL=0,72mL=72 0 μL
20 0 ppm
DAFTAR PUSTAKA

Budavari, S. 1996. The Merck Index. Edisi 12. WhiteHouse USA: Merck & Co. Inc.
Indrayanto, G. dan Yuwono, M. 2003. Validation of TLC Analyses in Encyclopedia of
Chromatography. Surabaya : Airlangga University Indonesia.
Lyon. 1978. Monographs On The Evaluation Of The Carcinogenic Risk Of Chemical to Man.
Volume 16. International Agency For Research On Cancer.
Moffat, A.C., Osselton, M.D. & Widdop, B., 2011. Clarke’s Analysis of Drugs and Poisons.
In J. Watts, ed. in pharmaceuticals, body fluids and postmortem material. 4th ed.
Noida: harmaceutical Press.
Mulyati, A. H., Sutanto., dan Apriyani, D. 2011. Validasi Metode Analisis Kadar Ambroksol
Hidroklorida dalam Sediaan Tablet Cystelis Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.
Ekologi. Vol. 11 (2).
Musiam, S. & Alfian, R., 2017. Validasi Metode Spektrofotometri Uv Pada Analisis
Penetapan Kadar Asam Mefenamat Dalam Sediaan Tablet Generik. Jurnal Ilmiah
Ibnu Sina, 2, pp.31-43.

Anda mungkin juga menyukai