Disusun oleh :
A. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui akurasi, presisi, dan selektivitas Spektrofotometri UV-Vis dalam
penetapan kadar Asam Mefenamat dalam sediaan tablet generic.
B. Prinsip Dasar
a. Asam Mefenamat
Kandungan : Tidak kurang dari 98% dan tidak lebih dari 102% C15H15NO2.
Pemerian : Serbuk hablur, putih atau hamper putih, melebur pada suhu lebih
kurang 230◦ disertai peruraian.
Kelarutan : Larut dalam larutan alkali hidroksida, agak sukar larut dalam
kloroform, sukar larut dalam etanol dan dalam metanol, praktis tidak
larut dalam air.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
C. Dasar Teori
a. Presisi
Presisi adalah kedekatan antara hasil pengujian individu dalam serangkaian
pengukuran terhadap suatu sampel homogen. Pengujian presisi dapat dilakukan dengan 2
metode, dengan 3 kali replikasi dengan 3 konsentrasi yang berbeda atau 6 kali replikasi
dengan 1 konsentrasi (konsentrasi sama).
Presisi dinyatakan sebagai Relative Standar Deviasi (%RSD) atau Coefficient of
Variation (CV) atau Koefisien Variasi (KV). Syarat % RSD yang ditentukan oleh BPOM
adalah < 2% (Mulyati et al., 2011). Dengan perhitungan sebagai berikut :
b. Akurasi
Akurasi adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis dengan
kadar analit yang sebenarnya.. Uji akurasi dilakukan untuk melihat ketelitian alat dan
analisis dalam membuat ketelitian alat dan analisis dalam membuat konsentrasi larutan
yang sesuai dengan kadar sebenarnya (Mulyati et al., 2011).
Akurasi dapat ditentukan melalui dua metode, yaitu metode simulasi dan metode
penambahan baku. Metode simulasi dilakukan dengan menambahkan sejumlah bahan
baku dengan konsentrasi 80%, 100%, 120% dari kadar analit target ke dalam sejumlah
sampel. Sedangkan metode penambahan standar dilakukan dengan menambahkan
sejumlah bahan baku dengan konsentrasi 30%, 40%, dan 60% dari kadar analit target ke
dalam sejumlah sampel (Indrayanto dan Yuwono, 2003).
Kriteria penerimaan akurasi adalah % recovery 98-102%. Akurasi dinyatakan
sebagai persen recovery (perolehan kembali) analit yang ditambahkan (Mulyati et al.,
2011). Rumus persen recovery adalah sebagai berikut :
Hasiluji
% Recovery = x 100 %
Hasil teoritis
c. Selektivitas
Uji selektivitas adalah suatu metode analisis yang hanya mengukur zat tertentu saja
secara cermat dan seksama dengan adanya komponen lain yang mungkin ada dalam
matrik sampel. Selektivitas dinyatakan sebagai derajat penyimpangan (degree bias)
metode yang dilakukan terhadap sampel yang mengandung bahan yang ditambahkan
berupa cemaran, hasil urai, senyawa sejenis, senyawa asing lainnya, dan dibandingkan
terhadap hasil analisis sampel yang tidak mengandung bahan lain yang ditambahkan
(Harmita, 2004).
Uji selektivitas dilakukan dengan metode Overlay Spektra dengan menghitung
match factor (faktor kemiripan).
B. Metodelogi
a. Pembuatan Pelarut NaOH 0,1 M
Kocok ad homogen
Dikocok ad homogen
Dikocok ad homogen
Diambil 0,4 ml; 0,45 ml; 0,5 ml; 0,55 ml; 0,6 ml; 0,65 ml; 0,7 ml;
0,75 ml; 0,8 ml; 0,85 ml menggunakan mikropipet
Kocok ad homogen
Dikocok ad homogen
Replikasi 3 kali
Dikocok ad homogen
Replikasi 3 kali
Dikocok ad homogen
Replikasi 3 kali
Dikocok ad homogen
Replikasi 3 kali
g. Uji Selektivitas
1. Perhitungan A11
Perhitungan A 11
0,2
C min ¿ x 10.000 ppm
420
¿ 4,76 ppm ≈ 5 ppm
0,8
C max ¿ x 10.000 ppm
420
¿ 19,05 ppm ≈ 19 ppm
Perhitungan :
Perhitungan :
V1.C1 = V2.C2
V 2.C2
V1 =
C1
10 mL x 8 ppm
1. V1 =
200 ppm
V1 = 0,4 mL = 400 µL
10 mL x 9 ppm
2. V1 =
200 ppm
V1 =0,45 mL = 450 µL
10 mL x 10 ppm
3. V1 =
200 ppm
V1 = 0,5 mL = 500 µL
10 mL x 11 ppm
4. V1 =
200 ppm
V1 = 0,55 mL = 550 µL
10 mL x 12 ppm
5. V1 =
200 ppm
V1 = 0,6 mL = 600 µL
10 mL x 13 ppm
6. V1 =
200 ppm
V1 = 0,65 mL = 650 µL
10 mL x 14 ppm
7. V1 =
200 ppm
V1 = 0,7 mL = 700 µL
10 mL x 15 ppm
8. V1 =
200 ppm
V1 = 0,75 mL = 750 µL
10 mL x 16 ppm
9. V1 =
200 ppm
V1 = 0,8 mL = 800 µL
10 mL x 17 ppm
10. V1 =
200 ppm
V1 = 0,85 mL = 850 µL
6. Perhitungan Presisi
1. Menimbang sampel sebanyak 100mg dimasukkan labu takar 10ml.
2. Membuat seri konsentrasi:
No Kadar (ppm) Dipipet ml Volume akhir (ml)
1. 11 0,55 10
2. 12 0,6 10
3. 13 0,65 10
10 mL x 11 ppm
1. V1 =
200 ppm
V1 = 0,55 mL = 550 µL
10 mL x 12 ppm
2. V1 =
200 ppm
V1 = 0,6 mL = 600 µL
10 mL x 13 ppm
3. V1 =
200 ppm
V1 = 0,65 mL = 650 µL
7. Perhitungan Akurasi
Pada uji akurasi, dari 3 titik yang dipakai (11 ppm, 12 ppm, dan 13 ppm) yang
digunakan untuk perhitungan presisi yaitu titik konsentrasi 12 ppm dengan
menggunakan % recovery 80%, 100%, dan 120%. Pengujian akurasi dilakukan
dengan 3 kali pengulangan pada masing-masing konsentrasi. Konsentrasi tersebut
meliputi:
80
1. ×1 2 ppm=9,6 ppm
100
100
2. ×1 2 ppm=12 ppm
100
120
3. ×1 2 ppm=14,4 ppm
100
Untuk pengambilan dari masing-masing konsentrasi larutan maka dipipet
larutan sebanyak:
9 , 6 ppm
1. ×10 mL=0,48 mL=48 0 μL
20 0 ppm
1 2 ppm
2. ×10 mL=0,6 mL=6 00 μL
200 ppm
14,4 ppm
3. × 10 mL=0,72mL=72 0 μL
20 0 ppm
DAFTAR PUSTAKA
Budavari, S. 1996. The Merck Index. Edisi 12. WhiteHouse USA: Merck & Co. Inc.
Indrayanto, G. dan Yuwono, M. 2003. Validation of TLC Analyses in Encyclopedia of
Chromatography. Surabaya : Airlangga University Indonesia.
Lyon. 1978. Monographs On The Evaluation Of The Carcinogenic Risk Of Chemical to Man.
Volume 16. International Agency For Research On Cancer.
Moffat, A.C., Osselton, M.D. & Widdop, B., 2011. Clarke’s Analysis of Drugs and Poisons.
In J. Watts, ed. in pharmaceuticals, body fluids and postmortem material. 4th ed.
Noida: harmaceutical Press.
Mulyati, A. H., Sutanto., dan Apriyani, D. 2011. Validasi Metode Analisis Kadar Ambroksol
Hidroklorida dalam Sediaan Tablet Cystelis Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.
Ekologi. Vol. 11 (2).
Musiam, S. & Alfian, R., 2017. Validasi Metode Spektrofotometri Uv Pada Analisis
Penetapan Kadar Asam Mefenamat Dalam Sediaan Tablet Generik. Jurnal Ilmiah
Ibnu Sina, 2, pp.31-43.