Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nurul Izzah Baniva

NIM : 170302063

Rangkuman Materi Video Manajemen Koleksi Kerang Raksasa


(Tridacna sp.)

Acclimating and Handling Tridacna Clams at Pacific East Aquaculture


Kerang yang ada di video tersebut merupakan spesies Tridacna maxima
yang dibudidayakan. Sekitar 10 tahun lalu saat ia pergi ke Polinesia, Prancis
dawalnya peternak ini membantu peternakan kerang yang disana, dan disinilah
mereka sekarang budidaya kerang yang didapatkan di peternakan Polinesia.
Mereka juga mengirimkan kerang yg dikumpulkan dari alam liar disana dan anda
biasanya dapat dibedakan kerang yang dikumpulkan secara liar dari yang
dibudidayakan. Karena menurut hukum undang-undang kerang dari alam liar
tidak boleh dikirim lebih kecil dari 4 stengah inchi (yang dapat dikirim 5-6 inchi)
sedangkan kerang yang dibudidayakan umumnya ukurannya lebih kecil, yaitu
mencapai berkisar satu sampai tiga stengah inci. Selain itu, cangkang yang
dibudidaya lebih rata, lebih bulat dan bersih. Sedangkan kerang yang dari
langsung alam liar cangkangnya bisa ditemukan ada cacat dan bermacam
‘penumpang’. Meskipun kerang budidaya lebih bersih dan sedikit ‘penumpang’
seperti siput piramida, peternak tetap menyikat dan menggosoknya saat
penanganan ataupun sebelum dikirimkan.
Saat mau mengaklimatisasi pertama kali, katakanlah kerangnya datang
dalam kantong plastik kecil, lalu buka saja plastik kecil seperti biasa taruh
langsung ke wadah kecil kerangnya, kemudian peternak menggunakan tabung RO
dengan ukuran sekitar 8 inci dan dialirkan menggunakan selang air juga dipasang
katup kecil diatasnya dan mulai dialirkan air dan lihat seberapa cepat tetesan air
untuk kerang bisa menyesuaikan diri dengan air kolam atau tangki, tetesannya
yang dialirkan seperti tetesan lamba tapi stabil alirannya dan menyesuaikan
kerang sekitar maksimal 45 menit. Tidak perlu berjam-jam karena kerang ini tidak
begitu sensitif, kalo terlalu lama malah jadi timbul lebih banyak problem karena
menyesuaikan kadar oksigennya juga dapat turun dalam wadah kecil tersebut,
Kemudian setelah cukup 45 menit keluarkan ambil kerangnya dan periksa lihat
cangkangnya lalu bersihkan pakai sikat gigi yang cukup lembut dan gosok, jika
khawatir tergosok mantelnya tidak apa-apa karena biasanya kerang otomatis
menutup rapat cangkangnya saat dibersihkan.
Lalu. jadi di area belakang/bawah cangkangnya atau seperti filamen tsb
kerang ini ingin menempel, karena mereka hidup di substrat berbatu sehingga di
daerah filamen seperti byssus tersebut ditemukan potongan kecil bebatuan, dan
kebetulan peternaknya membuat substrat kolamnya berbatu kerikil jadi si kerang
menarik menempelkan beberapa untaian batuan kerikilnya, biasanya untuk
perlindungan diri juga. Jadi kalo pun kita mau menggosok dan terkena bebatuan
yang menempel tersebut gak masalah karena nempelnya cukup kuat dan kalo pun
jatuh batuannya, apalagi saat pengiriman karena ada tekanan bisa saja jatuh
untaiannya kerang setelah beberapa hari ditempat yang sudah stabil akan
melekatkan kembali sesuai substratnya. Akan tetapi itu harus di suatu tempat di
mana mereka tidak akan jatuh karena jelas jika itu jatuh dari batu itu dan terbalik
di tangki itu jadi pertanda tidak baik, sehingga kerang menghasilkan keuntungan
hasil fotosintesis yang tidak mereka butuhkan untuk diberi makan tambahan.
Kerang juga memanfaatkan bahan organik terlarut seperti nitrat dan fosfat.
jadi secara umum, jika memiliki sebagian yang menumpuk di dalam tangki dan
jika Anda memiliki banyak ikan di sana dan memberi mereka makan dengan
cukup baik, Anda akan memiliki lebih banyak nitrat dan fosfat di dalam tangki
daripada biasanya dan itu baik-baik saja dan kerang akan memanfaatkan itu sejauh
kebutuhan kalsium, alkalinitas dan magnesium tersedia sama dengan hard coral
yang ada di tangki atau akuarium anda. Meletakkan kerang di sana tidak akan
benar-benar meningkatkan kebutuhan kalsium atau alkalinitas atau magnesium di
dalam tangki lebih banyak daripada karang keras lainnya yang dipelihara.
Anda harus sering mengamati petumbuhan baru kerang salah satu
indikator kesehatannya bisa dilihat warna yang lebih putih cerah di tepi dekat
mantel merupakan indikasi kerang hidup sehat. Umumnya jika untaian batu
dibagian bawah kerang tersebut jatuh/lepas bisa jadi hal normal karena ingin
pindah atau bergeser ke tempat baru. Tapi kalau tidak melekat atau dipasang lagi
berarti itu bukan pertanda baik. Kerang juga reaktif dengan cahaya apalagi cahaya
yang membayangi mereka, mereka akan menutup rapat cangkangnya. Walaupun
hal tersebut bukan indikator kesehatan utamanya, tapi itu bisa jadi ide untuk
mengetahui kalo misalnya mereka ada tanda-tanda yang kurang diingin kan
seperti tidak bergerak.

Reef Aquarium Tridacna Clams – maxima, crocea, squamosa, and gigas


Kima adalah kerang dari genus dari Tridacna moluska yang populer di
akuarium terumbu karang. Kebanyakan orang yang tidak menyukai hobi ini hanya
mengenal cangkang kerangnya. Kerang Tridacna memiliki pola corak dari
berbagai warna dari biru ungu hijau kuning bahkan ada yang warna-warni.
Tridacna ditemukan di seluruh Pasifik dan 4 spesies diantaranya yang paling
banyak adalah Tridacna derasa, Tridacna squamosa, Tridacna maxima dan
Tridacna crocea. Di kasus yang jarang orang mungkin bisa menemukan kerang
raksasa sejati, yaitu ada Tridacna gigas yang dapat dilihat ditemukan salah
satunya di Waikiki, Hawaii. T. gigas tumbuh dari spesimen kecil kurang dari 1
inci menjadi monster yang beratnya mencapai ratusan pon. Sebenernya ada dua
spesies lain yang tidak ada dalam perdagangan akuarium yaitu Tridacna tevoroa
dan Tridacna coastata yang merupakan spesies baru ditemukan di laut merah.
Anatomi mereka secara umum memiliki mantel yang diselimuti atau diisi
zoxanthellae seperti karang fotosintetik. Padawal kehidupan karang, kuantitas
zoxanthella teterbatas sehingga mereka mengandalkan filter feeder. Diperkirakan
kerang yg lebih kecil mendapatkan 65% energi dari filter feeder. Kerang yang
lebih besar hanya mendapatkan 34% dari total karbon dari filter feeder yang
menunjukkan lebih banyak ketergantungan pada fotosintetis.
Sebagai pedoman umum, kerang yg lebih kecil dari 3 inchi mendapat
manfaat dari suplementasi fitoplankton. Pencahayaan mungkin merupakan faktor
terpenting yang perlu dipertimbangkan saat ingin memelihara karang. Kedua
pencahayaan atau penerangan merupakan kebutuhan untuk menjaga parameter
kimia air dapat dalam kondisi terbaik, kalsium dan alkalinitas tinggi adalah
keharusan. Kerang dikenal karena tingkat pertumbuhan yang cepat dan mereka
menghabiskan kalsium dan alkalinitas agresif untuk mendorong pertumbuhannya.
Inilah mengapa mereka cenderung melakukannya lebih baik dalam tangki yang
dirancang untuk pertumbuhan karang seperti Acropora yang juga membutuhkan
cahaya tinggi dan persediaan elemen utama yang cukup untuk klasifikasi.
Sedangkan untuk aliran kerang ini lebih suka aliran air sedang meskipun
berasal dari terumbu karang yang dangkal menerima aksi gelombang besar.
Perhatian dengan aliran tinggi di akuarium adalah resiko memasukkan gelembung
ke dalam tubuh yg tidak dapat dihilangkan scr efektif. Kerang memiliki dua sifon
yang menggerakkan air masuk dan keluar dari tubuhnya ada siphon inhalet besar
yang dilapisi tentakel halus. saat terbuka lebar anda bisa melihat sekilas insang
kerang. Insang kerang menarik karena digunakan utk respirasi dan makan. Air
kemudian dikeluarkan melalui Siphon pernafasan yang lebih kecil. Siphon
pernafasan (exhalent Siphon) juga digunakan untuk mengeluarkan limbah dari
kerang serta pembuangan sperma dan telur untuk reproduksi. Di dasar kerang
adalah kaki yang menempel pada substrat. Ada juga organ byssal yang
mengeluarkan benang byssal tipis untuk mengikat tempatnya. Sangat penting
bahwa aquarist tidak merusak kaki atau kelenjar byssal memindahkan kerang dari
satu tempat ke tempat lain. Organ byssal mudah rusak dan jika terjadi
kemungkinan besar kerang akan mati. Setelah kerang menempel pada batu, yang
terbaik adalah memindahkan kerang dengan batu bersama-sama .
Sekarang membahas fitur anatomi Tridacna, mulai dari membedakan
spesies T. maxima dan T. crocea, karena mereka paling mirip sejauh ini, keduanya
memiliki mantel warna warni mempesona, cara terbaik bedakannya melalui
bentuk cangkang. T. maxima memiliki bentu kagak memanjang sedangkan crocea
lebih gemuk. Juga T. maxima cenderung memiliki desain seperti seruling lebih
menonjol pada cangkangnya dibanding T. crocea yang lebih halus .
Kerang T. derasa memiliki mantel keemasan khas garis hijau muda cerah
pinggiran biru. Membandingkan dengan T. maxima, kerang derasa menjadi lebih
masif Tidak jarang derasa yang tumbuh lebih dari 20 inci di akuarium rumah.
Mereka dianggap sebagai salah satu kerang yang lebih kuat sehingga menjadi
pilihan ideal untuk penggemar kerang pemula. Lalu ke Tridacna squamosa,
meskipun kurang umum dibanding 3 kerang lainnya T. squamosa sesekali muncul
dari waktu ke waktu, T. squamosa memiliki warna yg redup dibanding maxima
dan crocea tapi punya ciri khas cangkang bergalur. Sementara maxima, crocea,
dan derasa memiliki cangkang yg agak halus.
The Spawning and Fertilization of Giant Clam Tridacna crocea & Tridacna
squamosa
Video dilakukan di tempat budidaya yaitu di National aquaculture center.
Kita bisa mendapatkan teknik OCR dengan menaruh 8 kima. Tangki lain yg lebih
besar dengan lebih gelap untuk T. squamosa yang diimpor 2013 dari pulau dan
tumbuh ukurannya sekrang siap bertelur lagi tahun 2019 yang mereka lakukan
terakhir pada September 2017. Alat sudah siap semuanya, termasuk campuran
serotonin, jarum dan counting bakers. Waktu menginjeksi kima untuk
mendapatkan sperma membutuhkan waktu 66 detik maksimum jika mereka siap
memijah, lakukan dari kima ke-4 sampai kima ke-8.
Saat kerang mulai mengeluarkan spermanya dan kamu bisa melihat
gonadnya berwarna oren membuat kami bergagasan bahwa kemungkinan besar
sepenuhnya kima siap untuk memijah. Lalu pindahkan kerangnya karena jumlah
sperma yang mau kita taruh ke wadah untuk sperma. Lalu kita angkat bilas
kerangnya taroh di wadah kecil dan lakukan monitoring serta jangan lupa untuk
dilabel. Saat sesudah dipindahkan ditunggu kimanya sampai mengeluarkan telur
setelah dibuahi dan angkat menggunakan gayung kecil telurnya diatas kima.
Tridacna gigas spawn for Re-Introduction Project in Micronesia
Bawa angkat kima dari laut ke pulau yang beratnya mencapai sekitar
ratusan pon dengan ukuran sekitar 2 kaki. Penanganan kerang raksasa dari laut
dimasukkan ke baskom cukup besar untuk dilakukan pembersihan. Setelah masuk
baskom dibersihkan disikat lalu dipindahi lagi ke plastik besar menuju media
baru, lalu masukkan air perlahan ke dalam plastik lalu siap dikirimkan.
Setelahnya T.gigas kembali ke kosrae setelah 50 tahun, Satu tahun setelah
sampai 7-8 feb 2020 Dipelihara di kolam pemeliharaan untuk dilakukan
pembuahan peneluran, kerang menngeluarkaan sperma dan telur ketika mau
bereproduksi (reproduksi eksternal) lalu di videonya melihatkan proses
melepaskan sperma lalu hasil peneluran di lepaskan ke laut dengan harapan bisa
tetap bertahan hidup dan dapat hidup stabil . Pelepasan telur dilakukan malam hari
diangkat menggunakan bak.

Anda mungkin juga menyukai