Rangkuman Materi Video Manajemen Koleksi Kerang Raksasa
(Tridacna sp.)
Acclimating and Handling Tridacna Clams at Pacific East Aquaculture
Kerang yang ada di video tersebut merupakan spesies Tridacna maxima yang dibudidayakan. Sekitar 10 tahun lalu saat ia pergi ke Polinesia, Prancis dawalnya peternak ini membantu peternakan kerang yang disana, dan disinilah mereka sekarang budidaya kerang yang didapatkan di peternakan Polinesia. Mereka juga mengirimkan kerang yg dikumpulkan dari alam liar disana dan anda biasanya dapat dibedakan kerang yang dikumpulkan secara liar dari yang dibudidayakan. Karena menurut hukum undang-undang kerang dari alam liar tidak boleh dikirim lebih kecil dari 4 stengah inchi (yang dapat dikirim 5-6 inchi) sedangkan kerang yang dibudidayakan umumnya ukurannya lebih kecil, yaitu mencapai berkisar satu sampai tiga stengah inci. Selain itu, cangkang yang dibudidaya lebih rata, lebih bulat dan bersih. Sedangkan kerang yang dari langsung alam liar cangkangnya bisa ditemukan ada cacat dan bermacam ‘penumpang’. Meskipun kerang budidaya lebih bersih dan sedikit ‘penumpang’ seperti siput piramida, peternak tetap menyikat dan menggosoknya saat penanganan ataupun sebelum dikirimkan. Saat mau mengaklimatisasi pertama kali, katakanlah kerangnya datang dalam kantong plastik kecil, lalu buka saja plastik kecil seperti biasa taruh langsung ke wadah kecil kerangnya, kemudian peternak menggunakan tabung RO dengan ukuran sekitar 8 inci dan dialirkan menggunakan selang air juga dipasang katup kecil diatasnya dan mulai dialirkan air dan lihat seberapa cepat tetesan air untuk kerang bisa menyesuaikan diri dengan air kolam atau tangki, tetesannya yang dialirkan seperti tetesan lamba tapi stabil alirannya dan menyesuaikan kerang sekitar maksimal 45 menit. Tidak perlu berjam-jam karena kerang ini tidak begitu sensitif, kalo terlalu lama malah jadi timbul lebih banyak problem karena menyesuaikan kadar oksigennya juga dapat turun dalam wadah kecil tersebut, Kemudian setelah cukup 45 menit keluarkan ambil kerangnya dan periksa lihat cangkangnya lalu bersihkan pakai sikat gigi yang cukup lembut dan gosok, jika khawatir tergosok mantelnya tidak apa-apa karena biasanya kerang otomatis menutup rapat cangkangnya saat dibersihkan. Lalu. jadi di area belakang/bawah cangkangnya atau seperti filamen tsb kerang ini ingin menempel, karena mereka hidup di substrat berbatu sehingga di daerah filamen seperti byssus tersebut ditemukan potongan kecil bebatuan, dan kebetulan peternaknya membuat substrat kolamnya berbatu kerikil jadi si kerang menarik menempelkan beberapa untaian batuan kerikilnya, biasanya untuk perlindungan diri juga. Jadi kalo pun kita mau menggosok dan terkena bebatuan yang menempel tersebut gak masalah karena nempelnya cukup kuat dan kalo pun jatuh batuannya, apalagi saat pengiriman karena ada tekanan bisa saja jatuh untaiannya kerang setelah beberapa hari ditempat yang sudah stabil akan melekatkan kembali sesuai substratnya. Akan tetapi itu harus di suatu tempat di mana mereka tidak akan jatuh karena jelas jika itu jatuh dari batu itu dan terbalik di tangki itu jadi pertanda tidak baik, sehingga kerang menghasilkan keuntungan hasil fotosintesis yang tidak mereka butuhkan untuk diberi makan tambahan. Kerang juga memanfaatkan bahan organik terlarut seperti nitrat dan fosfat. jadi secara umum, jika memiliki sebagian yang menumpuk di dalam tangki dan jika Anda memiliki banyak ikan di sana dan memberi mereka makan dengan cukup baik, Anda akan memiliki lebih banyak nitrat dan fosfat di dalam tangki daripada biasanya dan itu baik-baik saja dan kerang akan memanfaatkan itu sejauh kebutuhan kalsium, alkalinitas dan magnesium tersedia sama dengan hard coral yang ada di tangki atau akuarium anda. Meletakkan kerang di sana tidak akan benar-benar meningkatkan kebutuhan kalsium atau alkalinitas atau magnesium di dalam tangki lebih banyak daripada karang keras lainnya yang dipelihara. Anda harus sering mengamati petumbuhan baru kerang salah satu indikator kesehatannya bisa dilihat warna yang lebih putih cerah di tepi dekat mantel merupakan indikasi kerang hidup sehat. Umumnya jika untaian batu dibagian bawah kerang tersebut jatuh/lepas bisa jadi hal normal karena ingin pindah atau bergeser ke tempat baru. Tapi kalau tidak melekat atau dipasang lagi berarti itu bukan pertanda baik. Kerang juga reaktif dengan cahaya apalagi cahaya yang membayangi mereka, mereka akan menutup rapat cangkangnya. Walaupun hal tersebut bukan indikator kesehatan utamanya, tapi itu bisa jadi ide untuk mengetahui kalo misalnya mereka ada tanda-tanda yang kurang diingin kan seperti tidak bergerak.
Reef Aquarium Tridacna Clams – maxima, crocea, squamosa, and gigas
Kima adalah kerang dari genus dari Tridacna moluska yang populer di akuarium terumbu karang. Kebanyakan orang yang tidak menyukai hobi ini hanya mengenal cangkang kerangnya. Kerang Tridacna memiliki pola corak dari berbagai warna dari biru ungu hijau kuning bahkan ada yang warna-warni. Tridacna ditemukan di seluruh Pasifik dan 4 spesies diantaranya yang paling banyak adalah Tridacna derasa, Tridacna squamosa, Tridacna maxima dan Tridacna crocea. Di kasus yang jarang orang mungkin bisa menemukan kerang raksasa sejati, yaitu ada Tridacna gigas yang dapat dilihat ditemukan salah satunya di Waikiki, Hawaii. T. gigas tumbuh dari spesimen kecil kurang dari 1 inci menjadi monster yang beratnya mencapai ratusan pon. Sebenernya ada dua spesies lain yang tidak ada dalam perdagangan akuarium yaitu Tridacna tevoroa dan Tridacna coastata yang merupakan spesies baru ditemukan di laut merah. Anatomi mereka secara umum memiliki mantel yang diselimuti atau diisi zoxanthellae seperti karang fotosintetik. Padawal kehidupan karang, kuantitas zoxanthella teterbatas sehingga mereka mengandalkan filter feeder. Diperkirakan kerang yg lebih kecil mendapatkan 65% energi dari filter feeder. Kerang yang lebih besar hanya mendapatkan 34% dari total karbon dari filter feeder yang menunjukkan lebih banyak ketergantungan pada fotosintetis. Sebagai pedoman umum, kerang yg lebih kecil dari 3 inchi mendapat manfaat dari suplementasi fitoplankton. Pencahayaan mungkin merupakan faktor terpenting yang perlu dipertimbangkan saat ingin memelihara karang. Kedua pencahayaan atau penerangan merupakan kebutuhan untuk menjaga parameter kimia air dapat dalam kondisi terbaik, kalsium dan alkalinitas tinggi adalah keharusan. Kerang dikenal karena tingkat pertumbuhan yang cepat dan mereka menghabiskan kalsium dan alkalinitas agresif untuk mendorong pertumbuhannya. Inilah mengapa mereka cenderung melakukannya lebih baik dalam tangki yang dirancang untuk pertumbuhan karang seperti Acropora yang juga membutuhkan cahaya tinggi dan persediaan elemen utama yang cukup untuk klasifikasi. Sedangkan untuk aliran kerang ini lebih suka aliran air sedang meskipun berasal dari terumbu karang yang dangkal menerima aksi gelombang besar. Perhatian dengan aliran tinggi di akuarium adalah resiko memasukkan gelembung ke dalam tubuh yg tidak dapat dihilangkan scr efektif. Kerang memiliki dua sifon yang menggerakkan air masuk dan keluar dari tubuhnya ada siphon inhalet besar yang dilapisi tentakel halus. saat terbuka lebar anda bisa melihat sekilas insang kerang. Insang kerang menarik karena digunakan utk respirasi dan makan. Air kemudian dikeluarkan melalui Siphon pernafasan yang lebih kecil. Siphon pernafasan (exhalent Siphon) juga digunakan untuk mengeluarkan limbah dari kerang serta pembuangan sperma dan telur untuk reproduksi. Di dasar kerang adalah kaki yang menempel pada substrat. Ada juga organ byssal yang mengeluarkan benang byssal tipis untuk mengikat tempatnya. Sangat penting bahwa aquarist tidak merusak kaki atau kelenjar byssal memindahkan kerang dari satu tempat ke tempat lain. Organ byssal mudah rusak dan jika terjadi kemungkinan besar kerang akan mati. Setelah kerang menempel pada batu, yang terbaik adalah memindahkan kerang dengan batu bersama-sama . Sekarang membahas fitur anatomi Tridacna, mulai dari membedakan spesies T. maxima dan T. crocea, karena mereka paling mirip sejauh ini, keduanya memiliki mantel warna warni mempesona, cara terbaik bedakannya melalui bentuk cangkang. T. maxima memiliki bentu kagak memanjang sedangkan crocea lebih gemuk. Juga T. maxima cenderung memiliki desain seperti seruling lebih menonjol pada cangkangnya dibanding T. crocea yang lebih halus . Kerang T. derasa memiliki mantel keemasan khas garis hijau muda cerah pinggiran biru. Membandingkan dengan T. maxima, kerang derasa menjadi lebih masif Tidak jarang derasa yang tumbuh lebih dari 20 inci di akuarium rumah. Mereka dianggap sebagai salah satu kerang yang lebih kuat sehingga menjadi pilihan ideal untuk penggemar kerang pemula. Lalu ke Tridacna squamosa, meskipun kurang umum dibanding 3 kerang lainnya T. squamosa sesekali muncul dari waktu ke waktu, T. squamosa memiliki warna yg redup dibanding maxima dan crocea tapi punya ciri khas cangkang bergalur. Sementara maxima, crocea, dan derasa memiliki cangkang yg agak halus. The Spawning and Fertilization of Giant Clam Tridacna crocea & Tridacna squamosa Video dilakukan di tempat budidaya yaitu di National aquaculture center. Kita bisa mendapatkan teknik OCR dengan menaruh 8 kima. Tangki lain yg lebih besar dengan lebih gelap untuk T. squamosa yang diimpor 2013 dari pulau dan tumbuh ukurannya sekrang siap bertelur lagi tahun 2019 yang mereka lakukan terakhir pada September 2017. Alat sudah siap semuanya, termasuk campuran serotonin, jarum dan counting bakers. Waktu menginjeksi kima untuk mendapatkan sperma membutuhkan waktu 66 detik maksimum jika mereka siap memijah, lakukan dari kima ke-4 sampai kima ke-8. Saat kerang mulai mengeluarkan spermanya dan kamu bisa melihat gonadnya berwarna oren membuat kami bergagasan bahwa kemungkinan besar sepenuhnya kima siap untuk memijah. Lalu pindahkan kerangnya karena jumlah sperma yang mau kita taruh ke wadah untuk sperma. Lalu kita angkat bilas kerangnya taroh di wadah kecil dan lakukan monitoring serta jangan lupa untuk dilabel. Saat sesudah dipindahkan ditunggu kimanya sampai mengeluarkan telur setelah dibuahi dan angkat menggunakan gayung kecil telurnya diatas kima. Tridacna gigas spawn for Re-Introduction Project in Micronesia Bawa angkat kima dari laut ke pulau yang beratnya mencapai sekitar ratusan pon dengan ukuran sekitar 2 kaki. Penanganan kerang raksasa dari laut dimasukkan ke baskom cukup besar untuk dilakukan pembersihan. Setelah masuk baskom dibersihkan disikat lalu dipindahi lagi ke plastik besar menuju media baru, lalu masukkan air perlahan ke dalam plastik lalu siap dikirimkan. Setelahnya T.gigas kembali ke kosrae setelah 50 tahun, Satu tahun setelah sampai 7-8 feb 2020 Dipelihara di kolam pemeliharaan untuk dilakukan pembuahan peneluran, kerang menngeluarkaan sperma dan telur ketika mau bereproduksi (reproduksi eksternal) lalu di videonya melihatkan proses melepaskan sperma lalu hasil peneluran di lepaskan ke laut dengan harapan bisa tetap bertahan hidup dan dapat hidup stabil . Pelepasan telur dilakukan malam hari diangkat menggunakan bak.