Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA TN. DENGAN PNEUMONIA


DI RUANG PENYAKIT DALAM RS. SEGER WARAS

NAMA :
NURUL SAFIRA LAHATI (G3A020186)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2021
Skenario Kasus :
Seorang laki-kaki usia 50 tahun dirawat di ruang penyakit dalam RS Seger
Waras dengan diagnose medis pneumonia. Klien mengeluh sesak napas, batuk
berdahak, dan susah mengeluarkan dahak. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan
data pasien terlihat sesak, lemah, RR : 35 x/menit reguler, S : 38.5 0C, N : 104
x/menit kuat dan teratur, terdengar bunyi ronchi pada auskultasi paru, terdapat
retraksi intercosta. Hasil pemeriksaan laboratorium dari IGD didapatkan hasil
leukosit 13.000 /uL, Hb 14 g/dl. Program dokter pasien mendapat injeksi
cefotaxim 1 gram per 8 jam secara intravena, pemberian oksigen dengan nasal
kanule 3 liter/menit, dan terapi inhalasi Ventolin : Bisolvon = 1 : 1 tiap 12 jam.
Analisa data
Analisa data Problem Etiologic
Data subjektif Bersihan jalan Sekresi yang
- Klien mengeluh sesak napas, nafas tidak efektif tertahan
- Batuk berdahak,
- Susah mengeluarkan dahak

Data objektif
- Pasien terlihat sesak
- Pasien lemah,
- RR : 35 x/ menit reguler,
- S : 38.50C,
- N : 104 x/ menit kuat dan teratur,
- Terdengar bunyi ronchi pada
auskultasi paru
- Terdapat retraksi intercosta.
- leukosit 13.000 /uL,
- Hb 14 g/dl. Program dokter
- Pasien mendapat injeksi cefotaxim 1
gram per 8 jam secara intravena,
- Pemberian oksigen dengan nasal
kanule 3 liter/menit,
- terapi inhalasi Ventolin : Bisolvon =
1 : 1 tiap 12 jam.

Diagnose
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan
ditandai dengan sesak napas, batuk berdahak, dan susah mengeluarkan dahak.
Terdengar bunyi ronchi pada auskultasi paru, terdapat retraksi intercostal
SDKI SLKI SIKI
Bersihan jalan nafas tidak Bersihan jalan nafas Intervensi utama latihan batuk efektif (1.01006)
efektif (D.0149) (L.01001)
Ekspektasi meningkat Tindakan
Definisi: Ketidak mampuan Kriteria hasil Observasi
membersihkan sekret atau - Batuk efektif - identifikasi kemampuan batuk
obstruksi jalan nafas untuk meningkat 5 - monitor adanya retensi sputum
mempertahankan jalan - produksi sputum - monitor tanda dan gejala infeksi saluran nafas teraupeutik
nafas paten menurun 5 - atur posisi semi fowler atau fowler
- dipsnea menurun 5 - pasang perlak dan bengkok dipangkuan pasien
Penyebab: - gelisah menurun 5 - buang secret pada tempat sputum
1. Spesma jalan napas - frekuensi nafas edukasi
2. Hipersekresi jalan napas membaik 5 - jelaskan prosedur batuk efektif
3. Disfungsi - anjurkan tarik nafas dalam melalui hidung selama 4 detik,
neuromuskuler ditahan selama 2 detik, kemudian keluarkan dari mulut
4. Benda asing dalam jalan dengan bibir mencucu selama 8 detik
napas - anjurkan mengulangi tarik nafas dalam hingga 3 kali
5. Adanya jalan nafas - anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik nafas
buatan dalam yang ke 3
6. Sekresi yang tertahan kolaborasi
7. Hyperplasia dinding - kolaborasi pemberian oksigen dengan nasal kanule 3
jalan napas liter/menit,
8. Proses infeksi - terapi inhalasi ventolin : bisolvon = 1 : 1 tiap 12 jam.
9. Responalergi
10. Efek agen farmakologis

Gejala dan tanda mayor


Subjektif:
(Tidak Tersedia)
Objektif
1. Batuk tidak efektif
2. Tidak mampu batuk
3. Sputum berlebihan
4. Mengi, wheezing
dan/atau ronkhi kering
5. Meconium di jalan nafas

Gejala dan tanda minor


Subjektif:
1. Dispnea
2. Sulit bicara
3. Ortopnea

Objektif:
1. Gelisah
2. Sianosis
3. Bunyi nafas menurun
4. Frekuensi nafas berubah
5. Pola napas berubah

Anda mungkin juga menyukai