Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERSEDIAAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Akuntansi I


Dosen Pengampu :
Triwilujeng Ayuningtyas, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :

HAFIYYAH ROHMATU AHMADA (202003918)

LUCIANA SAPUTRI (202003881)

RINDY ANTIKA PUTRI S. (202003834)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

STKIP PGRI LUMAJANG


Jalan Pisang Gajih No.2, Lumajang, Jawa Timur
2020
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang senantiasa
memberikan limpahan Rahmat dan Taufiq-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
penyusunan makalah yang berjudul “ Akuntansi Persediaan“ ini.

Makalah ini disusun selain untuk pendalaman saya dalam pembelajaran Akuntansi
juga untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Akuntansi I yang dibimbing oleh Ibu
Triwiluajeng Ayuningtyas, S.Pd, M.Pd.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan dan dukungan dalam penyusunan makalah “ Akuntansi Persediaan“ yang tidak bisa
saya sebutkan satu-persatu.

Dan yang terakhir, saya berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita
semua baik pembaca maupun penyusun. Tak lupa, kritik dan saran untuk kesempurnaan
makalah ini adalah salah satu yang saya harapkan.

Lumajang, 21 Oktober 2020

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................I

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................II

BAB I....................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.................................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1

1.3 Tujuan....................................................................................................................................1

BAB II...................................................................................................................................................2

PEMBAHASAN...................................................................................................................................2

2.1 AKUNTANSI PERSEDIAAN..............................................................................................2

2.2 JENIS – JENIS PERSEDIAAN.............................................................................................2

2.3 FUNGSI – FUNGSI PERSEDIAAN.....................................................................................3

2.4 HAL – HAL YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN..........................................................4

2.5 METODE DALAM PENENTUAN NILAI PERSEDIAAN.................................................5

BAB III..................................................................................................................................................6

PENUTUP.............................................................................................................................................6

3.1 KESIMPULAN.....................................................................................................................6

3.2 SARAN.................................................................................................................................6

DAFTAR RUJUKAN...........................................................................................................................7

II
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Persediaan adalah segala sesuatu / sumber-sumber daya organisasi yang di simpan
dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan dari sekumpulan produk physical
pada berbagai tahap proses transformasi dari bahan mentah ke barang dalam proses,dan
kemudian barang jadi (Handoko, 1997:hal 333)
Persediaan merupakan salah satu asset yang paling mahal dibanyak perusahaan,
mencerminkan sebanyak 40% dari total modal yang diinvestasikan. Manajer operasi
diseluruh dunia telah lama menyadari bahwa manajement persediaan yang baik itu
sangatlah penting disatu pihak, suatu perusahaan dapat mengurangi biaya dengan cara
menurunkan tiket persediaan ditangan. Dipihak lain, konsumen akan merasa tidak puas
bila suatu produk stoknya habis. Oleh karena itu, perusahaan harus mencapai
keseimbangan antara investasi persediaan dan tingkat pelayanan konsumen.
Semua organisasi mempunyai beberapa jenis system perencanaan dan pengendalian
persediaan. Dalam hal produk-produk fisik, organisasi harus menentukan apakah akan
membeli atau membuat sendiri produk mereka. Setelah hal ini diterapkan, langkah
berikutnya adalah meramalkan permintaan. Kemudian manajer operasi menetapkan
persediaan yang diperlukan untuk melayani permintaan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

A. Apa yang dimaksud dengan persediaan ?


B. Apa saja jenis-jenis persediaan ?

C. Apa Saja fungsi-fungsi persediaan ?

D. Apa-apa saja hal-hal yang perlu dipertimbangkan ?

E. Bagaimana metode Pencatatan ?

1.3 Tujuan
A. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan persediaan
B. Untuk mengetahui Apa saja jenis-jenis persediaan
C. Untuk mengetahui Apa Saja fungsi-fungsi persediaan
D. Untuk mengetahui Apa-apa saja hal-hal yang perlu dipertimbangkan
E. Untuk mengetahui Bagaimana metode Pencatatan

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 AKUNTANSI PERSEDIAAN


A. Pengertian persediaan

Pengertian Persediaan menurut PSAK no.14 :

1) Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal

2) Dalam proses produksi atau dalam perjalanan

3) Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi
atau pemberian jasa.

Persediaan adalah sejumlah barang jadi, bahan baku, dan barang dalam proses
yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual atau diproses lebih lanjut.

Perusahaan dagang yang aktivasinya adalah membeli dan menjual barang jadi,
memiliki persediaan dalam bentuk barang jadi atau barang dagang. Sedangkan
perusahaan manufaktur yang harus memproses bahan baku hingga menjadi barang
jadi, memiliki tiga jenis persediaan, yaitu persediaan bahan baku,persediaan barang
dalam proses dan persediaan barang jadi. Barang dagang yang berada digudang
perusahaan tetapi bukan milik perusahaan dapat dikelompokkan sebagai persediaan.

2.2 JENIS – JENIS PERSEDIAAN


Persediaan dapat dikelompokkan menurut jenis dan posisi barang tersebut di dalam
urutan pengerjaan produk, yaitu (Assauri, 1998):

A. Persediaan Bahan Baku (Raw Material Stock)

Merupakan persediaan dari barang-barang yang dibutuhkan untuk proses produksi.


Barang ini bisa diperoleh dari sumber-sumber alam, atau dibeli dari supplier yang
menghasilkan barang tersebut.

B. Persediaan Bagian Produk (Purchased Parts)

Merupakan persediaan barang-barang yang terdiri dari parts yang diterima dari
perusahaan lain, yang secara langsung diassembling dengan parts lain tanpa melalui
proses produksi.

2
C. Persediaan Bahan-Bahan Pembantu (Supplies Stock)

Merupakan persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi untuk


membantu kelancaran produksi, tetapi tidak merupakan bagian dari barang jadi.

D. Persediaan Barang Setengah Jadi (Work in Process)

Merupakan barang-barang yang belum berupa barang jadi, akan tetapi masih diproses
lebih lanjut sehingga menjadi barang jadi.

E. Persediaan Barang Jadi (Finished Good)

Merupakan barang-barang yang selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap
untuk disalurkan kepada distributor, pengecer, atau langsung dijual ke pelanggan.

2.3 FUNGSI – FUNGSI PERSEDIAAN


Efesiensi operasional suatu organisasi dapat ditingkatkan karena berbagai fungsi penting
persediaan. Pertama, harus diingat bahwa persediaan adalah sekumpulan produk fisikal
pada berbagai tahap proses transformasi dari bahan mentah ke barang dalam proses, dan
kemudian barang jadi.

Fungsi – fungsi dari persediaan antara lain:

A. Fungsi “ Decoupling “

Fungsi penting persediaan adalah memungkinkan operasi – operasi perusahaan


internal dan eksternal mempunyai kebebasan. Persediaan “ decouples” ini
memungkinkan perusahaan dapat memenuhi langganan tanpa terganggu supplier.

Persediaan bahan mentah diadakan agar perusahaan tidak akan sepenuhnya tergantung
pada pengadaannya dalam hal kuantitas dan waktu pengiriman. Persediaan barang
dalam proses diadakan agar departemen – departemen dan proses – proses individual
perusahaan terjaga kebebasannya. Persediaan barang jadi diperlukan untuk memenuhi
permintaan produk yang tidak pasti dari para langganan. Persediaan yang diadakan
untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diperkirakan atau
diramalkan disebut fluctuation stock.

B. Fungsi “Economic Lot Sizing”

Melalui penyimpanan persediaan, perusahaan dapat memproduksi dan membeli


sumber daya – sumber daya dalam kuantitas yang dapat mengurangi biaya per unit.
Persediaan “Lot Size” ini perlu mempertimbangkan penghematan dalam hal
pembelian, biaya pengangkutan per unit lebih murah karena perusahaan melakukan
pembelian dalam kuantitas yang lebih besar, dibandingkan dengan biaya – biaya yang

3
timbul karena besarnya persediaan ( biaya sewa gedung, investasi, resiko dan
sebagainya ).

C. Fungsi Antisipasi

Sering perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan dan


diramalkan berdasar pengalaman atau data – data masa lalu, yaitu permintaan
musiman. Dalam hal ini perusahaan dapat mengadakan persediaan musiman.

Disamping itu, perusahaan juga sering menghadapi ketidakpastian jangka waktu


pengiriman dan permintaan akan barang selama periode permintaan kembali,
sehingga memerlukan kuantitas persediaan ekstra yang sering disebut persediaan
pengaman. Pada kenyataannya, persediaan pengaman merupakan pelengkap fungsi “
decoupling “ yang telah diuraikan diatas. Persediaan antisipasi ini penting agar
kelancaran proses produksi tidak terganggu.

2.4 HAL – HAL YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN


A. Struktur biaya persediaan.

1) Biaya per unit (item cost)

2) Biaya penyiapan pemesanan (ordering cost)

3) Biaya pembuatan perintah pembelian (purchasing order)

4) Biaya pengiriman pemesanan

5) Biaya transportasi

6) Biaya penerimaan (Receiving cost)

Jika diproduksi sendiri maka akan ada biaya penyiapan (set up cost): surat menyurat dan
biaya untuk menyiapkan perlengkapan dan peralatan.

1) Biaya pengelolaan persediaan (Carrying cost)

2) Biaya yang dinyatakan dan dihitung sebesar peluang yang hilang apabila nilai
persediaan digunakan untuk investasi (Cost of capital).

3) Biaya yang meliputi biaya gudang, asuransi, dan pajak (Cost of storage). Biaya ini
berubah sesuai dengan nilai persediaan.

4) Biaya resiko kerusakan dan kehilangan (Cost of obsolescence, deterioration and loss).

5) Biaya akibat kehabisan persediaan (Stockout cost)

B. Penentuan berapa besar dan kapan pemesanan harus dilakukan.

4
2.5 METODE DALAM PENENTUAN NILAI PERSEDIAAN
A. Metode FIFO ( First In First Out )

Dalam metode ini, barang yang pertama kali masuk dianggap dijual terlebih dahulu.
Jadi harga barang yang masih tersisa di persediaan kita adalah barang-barang yang
terakhir dibeli oleh kita.

B. Metode LIFO ( Last In First Out )

Metode ini merupakan kebalikan dari metode yang pertama disebutkan diatas. Jadi
barang yang pertama kali dijual justu adalah barang yang terakhir kali dibeli. Dan
barang yang masih ada di persediaan kita adalah barang-barang yang pertama kali kita
beli.

C. Metode rata-rata ( Average Method )

Nilai persediaan barang yang ada di unit usaha kita dihitung berdasarkan harga rata-
rata pembelian. Dalam metode ini terdapat dua cara penghitungan yang berbeda.

1) Rata-rata sederhana, Nilai rata-rata ditentukan dari rata-rata harga beli barang
secara global.

2) Rata-rata tertimbang, niali rata-rata per unit.

D. Metode idetifikasi khusus.

Dalam metode ini penilaian barang sesuai dengan nilai masing-masing jenis barang
yang ada. Jadi dalam metode ini setiap barang haruslah jelas darimana asal-usulnya
serta harga yang diperoleh ketika pembelian barang tersebut.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Persediaan (inventory), adalah meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan pada
saat tertentu, dengan tujuan untuk dijual atau dikonsumsi dalam siklus operasi normal
perusahaan. Aktiva lain yang dimiliki perusahaan, tetapi tidak untuk dijual atau
dikonsumsi tidak termasuk dalam klasifikasi persediaan. Persediaan merupakan aktiva
perusahaan yang menempati posisi yang cukup penting dalam suatu perusahaan.

Masalah kepemilikan barang dalam perjalanan (Goods in transit) sangat tergantung


dari perjanjian yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Syarat tersebut adalah Fob
Shipping Point dan Fob Destination. Tidak semua barang yang berada di gudang/toko
bisa diakui menjadi milik perusahaan, misalnya barang titipan (barang konsinyasi) dari
pihak lain dengan tujuan akan dijual untuk dan atas nama pihak lain tersebut dengan
mendapatkan sejumlah komisi (consignment in) tidak dapat diakui sebagai milik
perusahaan. Sebaliknya untuk barang yang sifatnya consigment out, yang sampai dengan
tanggal neraca belum terjual harus dicantumkan di Neraca.

3.2 SARAN
Setelah disusunnya makalah mengenai Persediaan diharapkan dapat menambah wawasan
pembaca khususnya dimata kuliah Pengantar Akuntansi. Begitu juga alangkah baiknya
apabila kita mencari sumber referensi lebih banyak dari berbagai sumber sehingga ilmu
dan wawasan yang kita dapatkan semakin luas.

6
DAFTAR RUJUKAN

Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi (Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan keuangan),
Adaptasi IFRS. Jakarta: Erlangga

Surharyati, Ely dan Sri Dewi Anggadini. 2009. Akuntansi Keuangan, EdisiPertama,
Yogyakarta: Graha Ilmu.

http://veriyen-paone.blogspot.com/2011/11/persediaan-inventory.html

Anda mungkin juga menyukai