Anda di halaman 1dari 6

KONSEP KETERLEKATAN

Pengertian Keterlekatan
(Embededdnes)
Karl Polanyi (1957) Menurut Polanyi keterlekatan terbagi pada 2 zaman yaitu :
Pra industri
Ekonomi dalam masyarakat pra industri melekat dalam institusi-institusi
sosial, politik dan agama. Ini berarti bahwa fenomena seperti perdagangan,
uang dan pasar diilhami tujuan selain dari mencari keuntungan. 

modern
Sebaliknya dalam masyarakat modern, “pasar yang menetapkan harga” diatur
oleh suatu logika baru, yaitu logika yang menyatakan bahwa tindakan
ekonomi tidak mesti melekat dalam masyarakat.

Ganovetter dan
Swedberg (1992)
keterlekatan merupakan tindakan ekonomi yang disituasikan secara
sosial dan melekat dalam jaringan sosial personal yang sedang
berlangsung di antara para aktor. Tidak terbatas pada tindakan aktor
secara individual tetapi menyangkut tindakan perilaku ekonomi yang
lebih luas dalam jaringan hubungan sosial. Dalam pembentukan harga
dan penataan proses dalam kelembagaan masyarakat harus berpijak
Pada kepentingan masyarakat.
BENTUK DARI KETERLEKATAN
1. Terjadi hubungan interpersonal antar penjual dan pembeli yang
Keterlekatan melibatkan beberapa aspek Sosial,budaya,agama,dan politik
Relasional 2. Meminimalkan Asimetris information
3. Terkadang hubungan relasional dibituhkan untuk memastikan
keakuratan informasi
4. Memahami : bandingkan cara makan seseorang di rumah dan di
tempat umum

1. Keterlekatan dalam jaringan yang lebih luas


Keterlekatan 2. Berdasarkan pada konsep struktur social
Struktural 3. Memahami : hubungan antara pemilik toko , karyawan ,
distributor dan pembeli
4. Di dalam masyarakat bisa diterapkan dalam budaya
nyumbang dimana besaran nyumbang disesuaikan dengan
strata sosial
Keterlekatan Dan Pendekatan
Lainnya
1.Pilihan Relasional
1. Gary Becker ( 1986 ) Teori pilihan rasional menyatakan bahwa
individu merupakan pelaku ekonomi yang rasional dan bersikap netral
dalam menerima resiko. Dengan demikian setiapindividu dalam
mengambil keputusan akan memperhitungkan untung ruginya dengan
tetap mempertimbangkan manfaatdan biaya dari keputusan yang
diambilnya.

2. James S. Coleman Teori pilihan rasional Coleman ini tampak jelas


dalam gagasan dasarnya bahwa tindakan perseorangan mengarah
pada suatu tujuan dan tujuan tersebut adalah tindakan yang
ditentukan oleh nilai atau preferensi ( pilihan ). Coleman menyatakan
bahwa memerlukan konsep tepat mengenai aktor rasional yang
berasal dari ilmu ekonomi yang melihat aktor memilih tindakan yang
dapat memaksimalkan kegunaan ataupun keinginan serta kebutuhan
mereka. Ada dua unsur utama dalam teori Coleman, yaitu aktor dan
juga sumber daya.
Keterlekatan Dan Pendekatan
Lainnya
Ekonomi Institusi Baru
Pada tahun 2000 , Williamson telah memperkenalkan evolusi teori NIE
( New Institutional Economics atau NIE / Ekonomi Kelembagaan Baru
melalui empat level analisis sosial yaitu :
1. level 1 , yaitu teori sosial ( social theory ) merupakan aturan
informal yang melekat dalam masyarakat , seperti tradisi ,
agama , norma , adat , dan konvensi keterkandungan atau
mindset ( embeddedness ) . Pada level ini , perubahan terjadi
sangat lambat , spontan , dan alamiah pada hitungan abad sampai
milenium .
2. level II terkait dengan lingkungan kelembagaan ( institutional
environment ) . Level II menekankan ekonomi kepemilikan
( economics of property rights ) yang terdiri dari aturan main
( hukum ) , politik dan birokrasi yang meliputi fungsi eksekutif ,
legislatif , hukum , maupun fungsi birokrasi pemerintahan .
3. Level III menekankan struktur tata kelola yang menekankan
kontrak dan biaya transaksi ( transaction cost economics ) .
Meskipun hak milik tetap penting , fungsi sistem hukum
mendefinisikan hukum kontrak dan perlindungan kontrak tidak
bisa diabaikan Pada level ini . biasanya disebut level bagaimana
aturan main hak dan kewajiban dimainkan atau ' level menuju
struktur tata kelola ekonomisasi order kedua ".
Model Williamson Empat Level Analisis Sosial dalam
struktur ekonomi institusional baru dapat dilihat sebagai
berikut:

Anda mungkin juga menyukai