Anda di halaman 1dari 3

1/3

PENGELOLAAN OBAT FLOOR STOCK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1731/RSDM-SPO/AK/IX/2019
0

DitetapkanOleh :
Direktur RSD Madani
STANDAR Tanggal terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Juni 2019
dr. Mulyadi, Sp.Bp
NIP. 19751011 200501 1 005
PENGERTIAN
1. Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk
digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan,
menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan
badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau
memperindah badan ataubagian badan manusia termasuk obat tradisional.

2. Pengelolaan adalah upaya, pekerjaan dan kegiatan meletakkan atau menyimpan


materiil di tempat yang memenuhi persyaratan dengan maksud untuk mencegah
dan melindungi dari kerusakan, kebakaran, kebanjiran, kebocoran, mengatur dan
mengendalikan persediaan, serta mencegah kehilangan.

3. Penyimpanan Floor Stock adalah upaya, pekerjaan dan kegiatan meletakkan


atau menyimpan materiil/obat dalam jumlah sangat terbatas di ruang perawatan
dimaksudkan untuk kecepatan dan efisiensi pelayanan kepada pasien.

4. Obat Floor Stock adalah obat yang terdiri dari obat oral dan obat-obat cairan
dasar diluar obat emergency (di dalam troli emergensi) disimpan dalam lemari
2/3
PENGELOLAAN OBAT FLOOR STOCK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1731/RSDM-SPO/AK/IX/2019
0

obat yang terkunci.

1. Sebagai pedoman dalam Penyimpanan Obat Floor Stock.


TUJUAN 2. Mencegah kerusakan obat yang disebabkan penyimpanan yang tidak sesuai
standar.

KEBIJAKAN Obat - obat Floorstock dikelola oleh perawat penanggung jawab obat di unit kerja
terkait dan atas supervisi apoteker /petugas farmasi yang ditunjuk.

PROSEDUR 1. Obat atau sediaan farmasi yang disimpan di ruang perawatan /poliklinik harus
dikelola dengan baik, untuk menjamin tidak ada kerusakan, kekosongan sediaan,
ED, dan kehilangan.
2. Obat disimpan di lemari obat terkunci dan dikelola oleh perawat yang ditunjuk
sebagai penanggungjawab.
3. Unit Kerja terkait (rawat inap/poliklinik) mengajukan permintaan obat
berdasarkan kebutuhan keinstalasi farmasi.
4. Obatdisusunberdasarkanalfabetis dan bentuksediaan (basah, kering).
5. Jenis dan jumlahobat di ruangan ditetapkan berdasarkan standard obat floor
stock sesuai kebutuhan ruangan.
6. Pengeluaran obat didasarkan sistim FEFO (First Expired First Out) terlebih
dahulu baru FIFO (First In First Out).
7. Setiap pemakaian/ pengeluaran obat harus dicatat dan didokumentasikan.
8. Setiap hari obat harus dikontrol oleh penanggungjawab ruang perawatan/
poliklinik untuk melihat pengeluaran obat dan permintaan penggantian obat kei
nstalasi farmasi disertai buku dan resep sebagai pengganti agar jumlah obat floor
stock selalu dalam jumlah yang tetap.
9. Setiap bulan petugas instalasi farmasi melakukan pengecekan tentang
3/3
PENGELOLAAN OBAT FLOOR STOCK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1731/RSDM-SPO/AK/IX/2019
0

jenisobat, jumlahobat, ED, kerusakanobat (perubahanwarna, bau, rasa) dan


melakukan tindak lanjut.
Seluruh kegiatan pengelolaan obat harus dicatat dan didokumentasikan dengan
baik
1. Dirbinjangmed
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
UNIT
TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai