A. FAKTOR RISIKO
Otitis media efusi didukung oleh beberapa faktor risiko, yaitu (Tanto, 2014):
1. Usia : anak usia sekolah terutama 5-7 tahun . Hal ini karena anatomi tuba
eustachius anak-anak lebih pendek, lebar, dan horizontal disbanding orang
dewasa sehingga mengakibatkan sekret dari nasofaring mudah refluks ke telinga
tengah melalui tuba eustachius. Menurut penelitian prevalensi OME sering terjadi
pada anak usia kurang dari 15 tahun terutama 5-7 tahun.
2. Faktor lingkungan :
Pemberian susu botol , hal ini karena pemberian susu botol dapat
meningkatkan risiko infeksi. Pemberian susu botol dengan posisi berbaring
dapat menyebabkan aspirasi cairan ke telinga tengah karena tekanan intra oral
yang tinggi. Pemberian ASI memiliki sistem kekebalan tubuh yang terdiri dari
zat yang dapat mencegah infeki langsung, sbagai anti inflamasi dan
meningkatkan pertumbuhan zat lain yang membantu mengurangi infeksi.
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa pemberian ASI mencgah
terjadinya otitis media efusi ataupun otitis media akut yaitu 20-60%.
Sosial ekonomi rendah, hal ini mempengaruhi pola hidup sehari-hari terutama
terkait higienitas nya dan status gizi, status gizi kurang menyebabkan
penurunan daya tahan tubuh sehingga mempermudah terjadinya infeksi
saluran nafas yang bisa mengakibatkan otitis media efusi.
Tinggal di kawasan banyak perokok, hal ini karena paparan asap rokok dapat
menyebabkan kerusakan silia dan sistem mukosiliar saluran nafas sehingga
menyebabkan gangguan fungsi tuba.
3. Infeksi saluran pernapasan, hal ini karena ISPA dapat menyebabkan peradangan
dan gangguan fungsi tuba akibat bakteri atau virus yang masuk.
4. Faktor lain: adenoid hipertrofi, adenoitis, tumor nasofaring, barotrauma, sinusitis,
rhinitis, defek palatum dan alergi.
B. PATOGENESIS
Dapus
Aquinas, Rimelda. 2017. Tatalaksana otitis media efusi pada anak. CDK 254. Vol 44.7