PENDAHULUAN
Selain penyediaan tablet besi (Fe) dan sistem distribusinya, salah satu
faktor yang dianggap paling berpengaruh dalam keberhasilan program
suplementasi besi adalah kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi
(Fe). Meskipun didapatkan hasil bahwa cakupan ibu hamil yang mendapatkan
tablet besi (Fe) cukup baik, namun jika tidak dikonsumsi oleh ibu hamil maka
efek yang diharapkan pun tidak akan tercapai. Menurut penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Vongvichit, dkk. di Thailand pada tahun 2003, didapatkan
hasil bahwa 65,6% ibu hamil memiliki kepatuhan yang rendah dalam
mengkonsumsi tablet besi (Fe)(Vongvichit,2003).
ibu hamil tentang anemia dalam kehamilan terhadap perilaku konsumsi suplemen
Besi (Fe) di wilayah kerja Puskesmas Serupa Indah Waykanan tahun 2020.
hamil tentang anemia dalam kehamilan terhadap perilaku konsumsi suplemen zat
besi dan juga dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan
TINJAUAN PUSTAKA
2) Anemia megaloblastik
3) Anemia hipoplastik
4) Anemia hemolitik
Pucat merupakan salah satu tanda yang paling sering dikaitkan dengan
anemia. Keadaan ini biasanya disebabkan karena berkurangnya volume darah,
berkurangnya hemoglobin serta vasokontriksi, untuk memaksimalkan pasokan O2
ke organ-organ vital. Bantalan kuku, telapak tangan, serta membran mukosa
mulut dan konjungtiva meupakan indikator yang lebih baik untuk menilai pucat
jika dibandingkan dengan warna kulit. Jika lipatan tangan tidak lagi tampak
berwarna merah muda, kadar hemoglobin biasanya kurang dari 8 g/dl.
Pada anemia defisiensi besi biasanya dijumpai gejala cepat lelah, nafsu
makan berkurang, berdebar-debar, serta takikardi. Keadaan cepat lelah, serta nafas
pendek ketika melakukan aktifitas jasmani merupakan manifestasi dari
berkurangnya distribusi O2. Takikardia mencerminkan beban kerja dan curah
jantung yang meningkat. Pada anemia yang berat dapat terjadi gagal jantung
kongestif akibat otot jantung yang anostik sehingga tidak dapat beradaptasi
terhadap kerja jantung yang meningkat. Selain itu, pada anemia defisiensi besi
yang berat juga dapat timbul gejala-gejala mual, anoreksia, konstipasi atau diare,
dan stomatitis.
Pemeriksaan darah selama kehamilan minimal dilakukan dua kali, yaitu pada trimester I
dan trimester III. Pemeriksaan kadar Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat
sahli. Dari hasil pemeriksaan Hb dengan menggunakan alat sahli tersebut, kadar Hb
dapat digolongkan menjadi 4, yaitu tidak anemia (Hb >11 g/dl), anemia ringan (Hb 9-10
g/dl), anemia sedang (Hb 7-8 g/dl), dan anemia berat (Hb <7 g/dl)(Manuba,2007).
2.1.1.5 Pengaruh Anemia dalam Kehamilan
2.1.2.1 Farmakokinetik
Besi dalam daging berada dalam bentuk hem, yang mudah diserap,
sedangkan besi non-hem dalam tumbuhan tidak mdah diserap. Makanan yang
mengandung besi dalam kadar tinggi (> 5 mg/100 g) adalah hati, jantung, kuning
telur, ragi, kerang, kacang-kacangan dan buah-buahan kering tertentu. Makanan
yang mengandung besi dalam jumlah sedang (1-5 mg/100 g) yaitu daging, ikan,
unggas, sayuran yang berwarna hijau, dan biji-bijian. Sedangkan susu atau
produknya, dan sayuran yang kurang hijau mengandung besi dalam jumlah rendah
(< 1 mg/100 g) (Marks,2000).
2.1.2.4 Indikasi
Intoksikasi akut sangat jarang terjadi pada orang dewasa. Intoksikasi akut
dapat terjadi setelah menelan sediaan Fe sebanyak 1 g. Kelainan utama terdapat
pada saluran cerna, mulai dari iritasi, korosi, sampai terjadi nekrosis. Gejala yang
timbul biasanya berupa mual, muntah, diare, hematemesis, serta feses berwarna
hitam karena perdarahan pada saluran cerna, syok dan ahirnya kolaps
kardiovaskular dengan bahaya kematian. Gejala intoksikasi tersebut dapat timbul
dalam waktu 30 menit atau setelah beberapa jam meminum obat(Marks,2000).
2.1.3 Pengetahuan
1) Pendidikan
2) Umur
3) Pengalaman
5) Sosial-budaya
4.pendapatan
5.sumber informasi
19
20
2.7 Hipotesa
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
antara faktor dan resiko, dengan cara observasi atau pengumpulan data yang
3.3.1 Populasi
Populasi adalah suatu wilayah yang terdiri atas subyek atau obyek yang
ingin diteliti memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
Populasi penelitian ini adalah Ibu Hamil yang terdata di Puskesmas Serupa
Indah Waykanan.
3.3.2 Sampel
penelitian.
1. Kriteria Inklusi
Indah Waykanan.
b. Ibu Hamil yang dapat berkomunikasi dengan baik dan bersedia untuk
2. Kriteria Eksklusi
Variabel terdiri dari variabel sebab atau variabel bebas dan variabel
akibat atau variabel terikat. Variabel sebab dalam penelitian ini adalah tingkat
pengetahuan sedangkan variabel akibat pada penelitian ini adalah konsumsi zat
besi.
3.6 Definisi Operasional
Jenis data yang digunakan adalah data primer. Data didapatkan melalui
sebagai berikut:
1. Editing
dan relevan.
2. Coding
data.
3. Processing
4. Cleaning
Data yang diperoleh dari proses pengumpulan data yang diubah kedalam
komputer SPSS.
disajikan dalam bentuk grafik atau tabel distribusi frekuensi yang berisi nilai
Analisa Bivariat yaitu analisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang
menggunakan uji stastic Spearman, bila P value < 0,05 maka secara statistic
jika P value >0,05 maka secara statistic tidak signifikasi hubungan antara
Wawancara kepada
ibu hamil